Sambutan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik I ndonesia
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sebuah kebijakan akan lebih menyentuh pada
persoalan yang ada apabila dalam proses penyusunannya
didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang akurat
dan memadai. Di sisi lain, ketersediaan data dan informasi
juga merupakan bahan untuk mengetahui dan mengukur
hasil dari upaya pemberdayaan yang telah dilaksanakan pada
tahun-tahun sebelumnya. Hal demikian diharapkan dapat
memacu semua pihak terutama pembina koperasi untuk
bekerja lebih keras dan serius dalam melakukan pembinaan
dan pemberdayaan koperasi di masa yang akan datang.
ii
Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
Sumber–sumber data pendukung yang digunakan
dalam buku ini adalah laporan Dinas/ Badan/ I nstansi yang
membidangi koperasi dan UKM di seluruh I ndonesia, dan
hasil survey usaha terintegrasi Badan Pusat Statistik (SUSI
-BPS) tahun 2003 dan 2004.
Akhir kata, ketersediaan data dan informasi dalam
buku ini, diharapkan dapat menjadi bahan analisa yang
akurat dan detail terhadap berbagai hal yang terkait dalam
pengembangan dan pembinaan perkoperasian di tanah air.
Kiranya penerbitan buku ini bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan terhadap kemajuan perkoperasian
dan UKM di I ndonesia.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
DAFTAR I SI
Kata Sambutan ... i
Daftar I si ... iii
Pengertian dan Batasan ... 1
Sumber dan Cara Pengumpulan Data ...
2
Peran Koperasi sebagai Lembaga Keuangan Alternatif ...
3
Perkembangan Kelembagaan Koperasi Secara Nasional
Periode 2003-2004 ... 6
Perkembangan Usaha Koperasi Secara Nasional Periode
2003-2004 ... 12
29
Bagian Data – Biro Perencanaan dan DataWebsite : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
ANGGOTA (Org) MODAL SENDIRI (Rp. Juta) ANGGOTA MODAL SENDIRI
1 2 3 4 5 6
1 NAD (287,523) (117,079) - -2 Sumatera Utara 153,942 110,660 + + 3 Sumatera Barat (55,640) 18,660 - + 4 Riau (88,684) (26,689) - -5 Jambi (5,186) - - -6 Sumatera Selatan 38,102 213,003 + + 7 Bengkulu (22,281) (27,944) - -8 Lampung 126,821 56,295 + + 9 Bangka Belitung (5,780) (7,192) - -10 Kepulauan Riau
11 DKI Jakarta - 1,163 + 12 Jawa Barat 27,976 1,204,667 + + 13 Jawa Tengah (331,155) 71,398 - + 14 DI Yogyakarta 270 106,957 + + 15 Jawa Timur 225,148 654,491 + + 16 Banten 79,331 26,266 + + 17 Bali 9,753 33,025 + + 18 Nusa Tenggara Barat (18,698) 32,706 - + 19 Nusa Tenggara Timur 4,295 8,392 + + 20 Kalimantan Barat 48,306 76,287 + + 21 Kalimantan Tengah 1,264 12,260 + + 22 Kalimantan Selatan 2,803 25,261 + + 23 Kalimantan Timur 10,652 (54,688) + -24 Sulawesi Utara 61,235 10,170 + + 25 Sulawesi Tengah 10,138 (104,844) + -26 Sulawesi Selatan 44,477 38,817 + + 27 Sulawesi Tenggara 3,799 102,934 + + 28 Gorontalo 1,398 7,326 + + 29 Sulawesi Barat
30 Maluku 4,269 4,446 + + 31 Papua (55,588) (5,770) - -32 Maluku Utara (6,720) 2,767 - + 33 Irian Jaya Barat
240,395.00
2,569,464.34
TABEL - 12
Jumlah
No PROPINSI + /
-PERUBAHAN STRUKTUR MODAL SENDIRI KOPERASI TERHADAP
PERUBAHAN JUMLAH ANGGOTA
TAHUN 2003 S/D 2004
PERKEMBANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 NAD 916 5,623 6,539 937 5,028 5,965 (574) (8.78) 2 Sumatera Utara 1,161 6,024 7,185 1,172 6,365 7,537 352 4.90 3 Sumatera Barat 569 4,447 5,016 501 4,103 4,604 (412) (8.21) 4 Riau 911 4,661 5,572 533 4,058 4,591 (981) (17.61) 5 Jambi 795 2,823 3,618 799 5,552 6,351 2,733 75.54 6 Sumatera Selatan 367 2,479 2,846 546 6,667 7,213 4,367 153.44 7 Bengkulu 232 1,954 2,186 178 1,943 2,121 (65) (2.97) 8 Lampung 935 9,918 10,853 993 10,283 11,276 423 3.90 9 Bangka Belitung 26 1,062 1,088 30 1,073 1,103 15 1.38 10 Kepulauan Riau - - 215 1,345 1,560
11 DKI Jakarta 742 8,222 8,964 742 22,998 23,740 14,776 164.84 12 Jawa Barat 2,542 16,363 18,905 3,597 33,773 37,370 18,465 97.67 13 Jawa Tengah 1,639 33,203 34,842 1,915 31,861 33,776 (1,066) (3.06) 14 DI Yogyakarta 360 3,476 3,836 346 4,424 4,770 934 24.35 15 Jawa Timur 3,183 37,304 40,487 3,215 41,172 44,387 3,900 9.63 16 Banten 933 5,775 6,708 2,429 6,360 8,789 2,081 31.02 17 Bali 611 8,642 9,253 624 8,774 9,398 145 1.57 18 Nusa Tenggara Barat 461 5,645 6,106 494 5,482 5,976 (130) (2.13) 19 Nusa Tenggara Timur 486 2,288 2,774 489 2,300 2,789 15 0.54 20 Kalimantan Barat 374 2,200 2,574 393 2,255 2,648 74 2.87 21 Kalimantan Tengah 106 1,160 1,266 105 8,204 8,309 7,043 556.32 22 Kalimantan Selatan 446 2,837 3,283 456 3,111 3,567 284 8.65 23 Kalimantan Timur 530 6,737 7,267 391 6,460 6,851 (416) (5.72) 24 Sulawesi Utara 765 4,472 5,237 837 8,078 8,915 3,678 70.23 25 Sulawesi Tengah 551 2,064 2,615 483 2,364 2,847 232 8.87 26 Sulawesi Selatan 3,302 12,815 16,117 3,434 13,374 16,808 691 4.29 27 Sulawesi Tenggara 810 3,450 4,260 813 4,848 5,661 1,401 32.89 28 Gorontalo 182 1,042 1,224 187 1,017 1,204 (20) (1.63) 29 Sulawesi Barat - - 307 1,173 1,480
30 Maluku 834 2,123 2,957 910 2,501 3,411 454 15.35 31 Papua 488 2,201 2,689 266 1,320 1,586 (1,103) (41.02) 32 Maluku Utara 236 451 687 354 1,075 1,429 742 108.01 33 Irian Jaya Barat - - 150 407 557
25,493
201,461 226,954 28,841 259,748 288,589 61,635 27.16
*) Angka Sementara
PERKEMBANGAN PENYERAPAN TENAGA KERJA OLEH KOPERASI
PER PROPINSI SELURUH INDONESIA
TAHUN 2003 S/D 2004
No PROPINSI 2003 2004 * )
PERUBAHAN
JUMLAH
TABEL - 11
Jumlah
TAHUN
MANAJER (Org) KARYAWAN (Org) JUMLAH (Org) MANAJER (Org) KARYAWAN (Org) JUMLAH (Org) %
PENGERTI AN DAN BATASAN
a.
Koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas azas kekeluargaan.
b.
Perkoperasian
adalah sesuatu yang menyangkut
kehidupan Koperasi.
c.
Koperasi Aktif
adalah koperasi yang dalam dua tahun
terakhir mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) atau
koperasi yang dalam tahun terakhir melakukan kegiatan
usaha.
d.
Anggota Koperasi
adalah pemilik sekaligus pengguna
jasa koperasi serta tercatat dalam buku daftar anggota.
e.
Rapat Anggota Tahunan ( RAT)
adalah rapat anggota
koperasi yang pelaksanaannya sesuai dengan AD/ ART
koperasi.
f.
Manager
adalah orang yang di angkat oleh pengurus
untuk mengelola usaha koperasi.
g.
Karyaw an
adalah orang yang dipekerjakan koperasi baik
dalam menangani organisasi maupun usaha dan
2
Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
h.
Modal Sendiri
adalah modal yang menanggung resiko
(modal equity) atau merupakan kumulatif dari simpanan
pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah.
i.
Modal Luar
adalah modal yang dipinjam koperasi yang
berasal dari anggota, koperasi lainnya, bank/ lembaga
keuangan, penerbitan obligasi/ surat berharga dan
sumber-sumber lainnya.
j.
Volume Usaha
adalah total nilai penjualan/ pendapatan
barang dan jasa pada tahun buku yang bersangkutan.
k.
Sisa hasil Usaha ( SHU)
adalah pendapatan koperasi
yang di peroleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan
biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak
dalam tahun buku, yang bersangkutan.
SUMBER DAN CARA PENGUMPULAN DATA
Data dalam buku ini bersumber dari laporan
Dinas/ Badan/ I nstansi yang membidangi pembinaan Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) seluruh I ndonesia,
yang merupakan hasil konfirmasi terakhir pada bulan Juni
2005. Disisi lain, untuk memberikan kelengkapan informasi
tentang keberadaan koperasi di seluruh I ndonesia, hasil
survey BPS juga kami sertakan guna memberikan gambaran
yang lebih komprehensif terhadap peran koperasi dalam
27
Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
2003 (Juta) 2004 (Juta) * ) JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 NAD 83,269.15 21,403.00 (61,866.15) (74.30) 2 Sumatera Utara 53,430.82 76,666.95 23,236.13 43.49 3 Sumatera Barat 55,276.00 52,884.27 (2,391.73) (4.33) 4 Riau 36,007.00 54,427.00 18,420.00 51.16 5 Jambi 20,696.97 20,696.97 - -6 Sumatera Selatan 29,689.00 38,780.00 9,091.00 30.62 7 Bengkulu 11,297.00 15,885.23 4,588.23 40.61 8 Lampung 692,877.47 43,120.25 (649,757.22) (93.78) 9 Bangka Belitung 3,805.01 909.49 (2,895.52) (76.10)
10 Kepulauan Riau 22,628.00
11 DKI Jakarta 135,533.00 152,539.00 17,006.00 12.55 12 Jawa Barat 174,560.91 922,215.43 747,654.52 428.31 13 Jawa Tengah 72,569.90 102,079.94 29,510.04 40.66 14 DI Yogyakarta 16,661.76 16,190.43 (471.33) (2.83) 15 Jawa Timur 146,871.89 257,971.09 111,099.20 75.64 16 Banten 75,350.07 51,120.83 (24,229.24) (32.16) 17 Bali 40,447.59 38,840.28 (1,607.31) (3.97) 18 Nusa Tenggara Barat 21,414.20 14,159.54 (7,254.66) (33.88) 19 Nusa Tenggara Timur 9,317.17 10,735.28 1,418.11 15.22 20 Kalimantan Barat 21,330.00 31,313.42 9,983.42 46.80 21 Kalimantan Tengah 6,640.48 12,545.59 5,905.11 88.93 22 Kalimantan Selatan 17,421.00 12,318.00 (5,103.00) (29.29) 23 Kalimantan Timur 26,469.55 48,487.86 22,018.31 83.18 24 Sulawesi Utara 13,020.00 14,763.00 1,743.00 13.39 25 Sulawesi Tengah 4,232.00 11,513.00 7,281.00 172.05 26 Sulawesi Selatan 39,404.80 42,134.62 2,729.83 6.93 27 Sulawesi Tenggara 38,016.00 44,015.00 5,999.00 15.78 28 Gorontalo 3,491.09 4,256.61 765.52 21.93
29 Sulawesi Barat 2,243.38
30 Maluku 9,035.00 10,221.00 1,186.00 13.13 31 Papua 9,424.89 9,451.08 26.19 0.28 32 Maluku Utara 4,367.00 5,334.00 967.00 22.14
33 Irian Jaya Barat 2,385.00
1,871,926.70
2,164,234.54 292,307.84 15.62 * ) Angka Sementara
TABEL - 10
Jumlah
TAHUN
PERKEMBANGAN JML SISA HASIL USAHA KOPERASI AKTIF
PER PROPINSI SELURUH INDONESIA
TAHUN 2003 S/D 2004
No PROPINSI PERUBAHAN
2003 (Juta) 2004 (Juta) * ) JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 NAD 485,154.83 234,308.00 (250,846.83) (51.70) 2 Sumatera Utara 758,314.89 998,379.59 240,064.70 31.66 3 Sumatera Barat 910,967.00 1,058,485.58 147,518.58 16.19 4 Riau 912,802.00 986,840.00 74,038.00 8.11 5 Jambi 645,756.38 645,756.38 - -6 Sumatera Selatan 1,352,904.00 1,578,332.00 225,428.00 16.66 7 Bengkulu 106,253.00 112,792.38 6,539.37 6.15 8 Lampung 1,148,347.13 1,046,507.23 (101,839.90) (8.87) 9 Bangka Belitung 40,466.94 21,852.57 (18,614.37) (46.00)
10 Kepulauan Riau 136,817.00
11 DKI Jakarta 4,225,977.00 4,585,363.00 359,386.00 8.50 12 Jawa Barat 4,607,708.87 6,219,902.58 1,612,193.71 34.99 13 Jawa Tengah 5,970,908.02 7,054,105.66 1,083,197.64 18.14 14 DI Yogyakarta 328,306.65 517,092.09 188,785.44 57.50 15 Jawa Timur 4,403,550.86 5,651,761.82 1,248,210.95 28.35 16 Banten 1,109,154.69 1,101,132.99 (8,021.69) (0.72) 17 Bali 861,065.74 876,379.07 15,313.33 1.78 18 Nusa Tenggara Barat 482,885.20 524,800.97 41,915.77 8.68 19 Nusa Tenggara Timur 108,839.14 120,995.43 12,156.29 11.17 20 Kalimantan Barat 281,520.00 439,693.59 158,173.59 56.19 21 Kalimantan Tengah 101,480.08 131,587.45 30,107.37 29.67 22 Kalimantan Selatan 199,111.00 176,194.00 (22,917.00) (11.51) 23 Kalimantan Timur 363,994.22 438,657.67 74,663.45 20.51 24 Sulawesi Utara 662,000.00 898,042.00 236,042.00 35.66 25 Sulawesi Tengah 66,845.00 128,431.00 61,586.00 92.13 26 Sulawesi Selatan 1,110,074.69 1,365,921.06 255,846.37 23.05 27 Sulawesi Tenggara 116,225.00 151,738.00 35,513.00 30.56 28 Gorontalo 91,917.45 111,040.15 19,122.70 20.80
29 Sulawesi Barat 65,926.03
30 Maluku 99,686.00 93,908.00 (5,778.00) (5.80) 31 Papua 77,514.61 96,096.75 18,582.14 23.97 32 Maluku Utara 53,969.00 50,018.00 (3,951.00) (7.32)
33 Irian Jaya Barat 30,233.00
31,683,699.39
37,649,091.04 5,965,391.65 18.83 * ) Angka Sementara
PERKEMBANGAN JML VOLUME USAHA KOPERASI AKTIF
TAHUN 2003 S/D 2004
PER PROPINSI SELURUH INDONESIA
TABEL - 9
PERUBAHAN
Jumlah
TAHUN
No PROPINSI
kehidupan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat
usaha kecil dan menengah (UKM). Dalam proses
pengumpulan data koperasi, Bagian Data telah
menyampaikan format baku data dan informasi yang
diperlukan kepada Dinas/ Badan/ I nstansi yang membidangi
KUKM di seluruh I ndonesia, selanjutnya dari data yang
diterima diolah dan disajikan sesuai dengan kebutuhan,
sedangkan data peran koperasi, kami kutip dari hasil Survey
Usaha Terintegrasi Badan Pusat Statistik (SUSI -BPS) tahun
2003 dan 2004 .
PERAN KOPERASI SEBAGAI LEMBAGA KEUANGAN
ALTERNATI F
Keberadaan koperasi dalam kehidupan ekonomi
masyarakat hingga saat ini terbukti masih diperlukan,
utamanya dalam rangka mendorong laju pertumbuhan unit –
unit usaha kecil dan menengah yang pada umumnya masih
menjadi sandaran hidup masyarakat kecil. Hasil Survei Usaha
Tertintegrasi (SUSI ) Badan Pusat Statistik (BPS)
pada tahun
2003
, menunjukkan bahwa dari
15.784.059 usaha kecil
4
Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
GAMBAR-1. SUMBER-SUMBER PERMODALAN YANG MELAYANI UKM TIDAK BERBADAN HUKUM DAN UKM YANG DILAYANI TAHUN 2003 & 2004
0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000 900.000 1.000.000
UN
IT
TAHUN 2003 399.051 89.321 81.262 10.373 653.292 324.307 897.114 TAHUN 2004 790.572 140.737 163.971 30.425 836.557 485.570 712.950
Perbankan Koperasi Lembaga Keuangan Non Bank
Modal Ventura Perorangan
Keluarga/Fa miliy Lainnya
UKM dikategorikan dalam perbankan, koperasi, lembaga
keuangan non bank, modal ventura, perorangan, keluarga /
famili, dan lain-lain. Dari total UKM yang memanfaatkan
pinjaman, sumber pinjaman yang berasal dari lain-lain masih
menduduki posisi teratas dalam memberikan pelayanan
terhadap kebutuhan permodalan UKM yaitu sebanyak
897.114 UKM atau 36,55 persen,
koperasi mampu
memberikan pelayanan kepada 89.321 UKM atau 3,64
persen
, selebihnya adalah dari sumber perorangan sebanyak
653.292 UKM atau 26,61 persen; perbankan sebanyak
399.051 UKM atau 16,26 persen; keluarga/ famili sebanyak
324.307 UKM atau 13,21 persen; lembaga keuangan non
bank sebanyak 81.262 UKM atau 3,31 persen dan modal
ventura sebanyak 10.373 UKM atau 0,42 persen.
Pada
tahun
2004
dibandingkan
tahun 2003, hasil
survei menunjukkan
adanya perubahan
dimana sumber
permodalan
koperasi
tercatat mampu
memberikan pelayanan kepada 140.737 UKM atau
mengalami peningkatan sebesar 57,56 persen
;
Perorangan sebanyak 836.557 UKM atau mengalami
25
Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
2003 (Juta) 2004 (Juta) * ) JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 NAD 224,204.36 225,119.00 914.64 0.41 2 Sumatera Utara 563,633.31 503,100.10 (60,533.21) (10.74) 3 Sumatera Barat 397,108.00 339,315.88 (57,792.12) (14.55) 4 Riau 581,684.00 531,002.00 (50,682.00) (8.71) 5 Jambi 159,815.26 299,542.91 139,727.65 87.43 6 Sumatera Selatan 580,916.00 624,559.00 43,643.00 7.51 7 Bengkulu 28,602.00 45,973.99 17,371.99 60.74 8 Lampung 978,764.80 588,848.98 (389,915.81) (39.84) 9 Bangka Belitung 32,723.61 12,748.26 (19,975.35) (61.04)
10 Kepulauan Riau 43,049.00
11 DKI Jakarta 393,408.00 478,765.00 85,357.00 21.70 12 Jawa Barat 2,531,870.09 3,932,269.46 1,400,399.37 55.31 13 Jawa Tengah 2,311,353.00 2,350,712.94 39,359.94 1.70 14 DI Yogyakarta 119,614.68 174,801.22 55,186.54 46.14 15 Jawa Timur 3,317,637.32 3,620,682.88 303,045.56 9.13 16 Banten 418,327.45 422,413.71 4,086.26 0.98 17 Bali 438,557.69 475,914.68 37,356.99 8.52 18 Nusa Tenggara Barat 117,644.47 211,058.57 93,414.10 79.40 19 Nusa Tenggara Timur 78,061.74 78,545.37 483.64 0.62 20 Kalimantan Barat 226,130.00 311,140.98 85,010.98 37.59 21 Kalimantan Tengah 121,099.32 102,365.15 (18,734.17) (15.47) 22 Kalimantan Selatan 214,379.00 304,010.00 89,631.00 41.81 23 Kalimantan Timur 50,279.17 77,835.31 27,556.14 54.81 24 Sulawesi Utara 423,000.00 437,275.00 14,275.00 3.37 25 Sulawesi Tengah 192,622.00 182,250.00 (10,372.00) (5.38) 26 Sulawesi Selatan 191,994.54 229,251.37 37,256.83 19.41 27 Sulawesi Tenggara 54,345.00 65,009.00 10,664.00 19.62 28 Gorontalo 105,561.10 115,030.70 9,469.60 8.97
29 Sulawesi Barat 9,711.77
30 Maluku 21,923.00 37,909.00 15,986.00 72.92 31 Papua 42,548.24 39,086.11 (3,462.13) (8.14) 32 Maluku Utara 21,615.00 21,146.00 (469.00) (2.17)
33 Irian Jaya Barat 6,609.00
14,939,422.15
16,897,052.35 1,957,630.20 13.10
* ) Angka Sementara
TABEL - 8
Jumlah
TAHUN
No PROPINSI
PERKEMBANGAN JML MODAL LUAR KOPERASI AKTIF
PER PROPINSI SELURUH INDONESIA
TAHUN 2003 S/D 2004
PERUBAHAN
2003 (Juta) 2004 (Juta) * ) JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 NAD 329,018.66 211,940.00 (117,078.66) (35.58) 2 Sumatera Utara 526,042.24 636,702.52 110,660.28 21.04 3 Sumatera Barat 304,814.00 323,474.22 18,660.22 6.12 4 Riau 226,476.00 199,787.00 (26,689.00) (11.78) 5 Jambi 89,444.25 89,444.25 - -6 Sumatera Selatan 252,125.00 465,128.00 213,003.00 84.48 7 Bengkulu 60,567.00 32,622.63 (27,944.37) (46.14) 8 Lampung 124,594.39 180,889.05 56,294.66 45.18 9 Bangka Belitung 18,524.37 11,332.62 (7,191.75) (38.82)
10 Kepulauan Riau 66,297.00
11 DKI Jakarta 451,783.00 452,946.00 1,163.00 0.26 12 Jawa Barat 1,092,327.35 2,296,994.37 1,204,667.02 110.28 13 Jawa Tengah 1,596,522.56 1,667,920.29 71,397.73 4.47 14 DI Yogyakarta 146,453.38 253,410.17 106,956.79 73.03 15 Jawa Timur 2,155,782.89 2,810,273.52 654,490.63 30.36 16 Banten 204,774.10 231,040.19 26,266.09 12.83 17 Bali 296,519.37 329,544.34 33,024.97 11.14 18 Nusa Tenggara Barat 130,678.83 163,384.35 32,705.52 25.03 19 Nusa Tenggara Timur 117,309.11 125,700.83 8,391.72 7.15 20 Kalimantan Barat 57,460.00 133,746.74 76,286.74 132.76 21 Kalimantan Tengah 46,159.67 58,419.65 12,259.98 26.56 22 Kalimantan Selatan 81,981.00 107,242.00 25,261.00 30.81 23 Kalimantan Timur 71,973.95 17,285.74 (54,688.21) (75.98) 24 Sulawesi Utara 307,500.00 317,670.00 10,170.00 3.31 25 Sulawesi Tengah 233,024.00 128,180.00 (104,844.00) (44.99) 26 Sulawesi Selatan 300,477.67 339,294.90 38,817.23 12.92 27 Sulawesi Tenggara 55,070.00 158,004.00 102,934.00 186.91 28 Gorontalo 35,023.65 42,350.10 7,326.45 20.92
29 Sulawesi Barat 16,611.98
30 Maluku 27,142.00 31,588.00 4,446.00 16.38 31 Papua 56,582.72 50,813.02 (5,769.70) (10.20) 32 Maluku Utara 23,836.00 26,603.00 2,767.00 11.61
33 Irian Jaya Barat 12,811.00
9,419,987.16
11,989,451.50 2,569,464.34 27.28 * ) Angka Sementara
PERKEMBANGAN JML MODAL SENDIRI KOPERASI AKTIF
PER PROPINSI SELURUH INDONESIA
TAHUN 2003 S/D 2004
TABEL - 7
PERUBAHAN
Jumlah
TAHUN
No PROPINSI
peningkatan sebesar 28,05 persen; keluarga/ famili sebanyak
485.570 UKM atau mengalami peningkatan sebesar 49,73
persen; lembaga keuangan non bank sebanyak 163.971
UKM atau mengalami peningkatan sebesar 101,78 persen;
perbankan sebanyak 790.572 UKM atau mengalami
peningkatan sebesar 98,11 persen dan Modal ventura
sebanyak 30.425 UKM atau mengalami peningkatan sebesar
193,31 persen. Sedangkan
sumber pinjaman yang
berasal dari sumber lainnya mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya hingga mencapai 20,53 persen
yaitu dari 712.950 UKM menjadi 897.114 UKM
.
Dengan mengacu pada gambaran di atas, menunjukkan
bahwa manfaat koperasi dalam mendukung aktivitas
perekonomian masyarakat di seluruh indonesia masih sangat
diperlukan dan perlu terus dipacu agar dapat berkembang
dan berperan dalam mendorong aktivitas perekonomian
daerah. Secara rinci peran koperasi sebagai lembaga
keuangan alternatif disajikan pada tabel-1.
Untuk lebih dapat memperjelas peran dan gambaran
koperasi secara nasional, perlu diketahui tentang keberadaan
koperasi sampai akhir tahun 2004 baik dari aspek
kelembagaan maupun aspek usahanya. Untuk itu akan
6
Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
93.800
29.381
93.402
37.328
TH 2003 TH 2004
GAMBAR-2. JUMLAH KOPERASI AKTIF DAN TIDAK AKTIF TAHUN 2003 & 2004 (dalam unit)
Kop. Tidak Aktif
Kop. Aktif
PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN KOPERASI SECARA
NASI ONAL PERI ODE 2003- 2004
Kelembagaan Koperasi periode 2003 – 2004 mengalami
perkembangan secara signifikan dengan laju perkembangan
rata – rata sebanyak 7.549 unit atau 6,13 persen. Empat
propinsi dengan
perkembangan jumlah koperasi
terbesar
pada periode yang sama adalah :
Sulawesi Tenggara sebanyak 234 unit atau sebesar 13,23
persen;
Maluku Utara sebanyak 74 unit atau sebesar 12,09
persen;
Gorontalo sebanyak 68 unit atau sebesar 12,04 persen
dan
Bali sebanyak 241 unit atau sebesar 11,56 persen.
Perkembangan
jumlah koperasi
aktif untuk periode
yang sama secara
nasional, tercatat
mengalami penuru-
nan sebanyak 398
unit atau 0,42
persen. Namun
Total Kop 123.181
Total Kop 130.730
23
Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
2003 (Org) 2004 (Org) * ) JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 NAD 5,623 5,028 (595) (10.58) 2 Sumatera Utara 6,024 6,365 341 5.66 3 Sumatera Barat 4,447 4,103 (344) (7.74) 4 Riau 4,661 4,058 (603) (12.94) 5 Jambi 2,823 5,552 2,729 96.67 6 Sumatera Selatan 2,479 6,667 4,188 168.94 7 Bengkulu 1,954 1,943 (11) (0.56) 8 Lampung 9,918 10,283 365 3.68 9 Bangka Belitung 1,062 1,073 11 1.04
10 Kepulauan Riau 1,345
11 DKI Jakarta 8,222 22,998 14,776 179.71 12 Jawa Barat 16,363 33,773 17,410 106.40 13 Jawa Tengah 33,203 31,861 (1,342) (4.04) 14 DI Yogyakarta 3,476 4,424 948 27.27 15 Jawa Timur 37,304 41,172 3,868 10.37 16 Banten 5,775 6,360 585 10.13 17 Bali 8,642 8,774 132 1.53 18 Nusa Tenggara Barat 5,645 5,482 (163) (2.89) 19 Nusa Tenggara Timur 2,288 2,300 12 0.52 20 Kalimantan Barat 2,200 2,255 55 2.50 21 Kalimantan Tengah 1,160 8,204 7,044 607.24 22 Kalimantan Selatan 2,837 3,111 274 9.66 23 Kalimantan Timur 6,737 6,460 (277) (4.11) 24 Sulawesi Utara 4,472 8,078 3,606 80.64 25 Sulawesi Tengah 2,064 2,364 300 14.53 26 Sulawesi Selatan 12,815 13,374 559 4.36 27 Sulawesi Tenggara 3,450 4,848 1,398 40.52 28 Gorontalo 1,042 1,017 (25) (2.40)
29 Sulawesi Barat 1,173
30 Maluku 2,123 2,501 378 17.80 31 Papua 2,201 1,320 (881) (40.03) 32 Maluku Utara 451 1,075 624 138.36
33 Irian Jaya Barat 407
201,461
259,748 58,287 28.93
* ) Angka Sementara
TABEL - 6
PERKEMBANGAN JML KARYAWAN KOPERASI AKTIF
TAHUN 2003 S/D 2004
PER PROPINSI SELURUH INDONESIA
PERUBAHAN
Jumlah
2003 (Org) 2004 (Org) * ) JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 NAD 916 937 21 2.29 2 Sumatera Utara 1,161 1,172 11 0.95 3 Sumatera Barat 569 501 (68) (11.95) 4 Riau 911 533 (378) (41.49) 5 Jambi 795 799 4 0.50 6 Sumatera Selatan 367 546 179 48.77 7 Bengkulu 232 178 (54) (23.28) 8 Lampung 935 993 58 6.20 9 Bangka Belitung 26 30 4 15.38
10 Kepulauan Riau 215
11 DKI Jakarta 742 742 - -12 Jawa Barat 2,542 3,597 1,055 41.50 13 Jawa Tengah 1,639 1,915 276 16.84 14 DI Yogyakarta 360 346 (14) (3.89) 15 Jawa Timur 3,183 3,215 32 1.01 16 Banten 933 2,429 1,496 160.34 17 Bali 611 624 13 2.13 18 Nusa Tenggara Barat 461 494 33 7.16 19 Nusa Tenggara Timur 486 489 3 0.62 20 Kalimantan Barat 374 393 19 5.08 21 Kalimantan Tengah 106 105 (1) (0.94) 22 Kalimantan Selatan 446 456 10 2.24 23 Kalimantan Timur 530 391 (139) (26.23) 24 Sulawesi Utara 765 837 72 9.41 25 Sulawesi Tengah 551 483 (68) (12.34) 26 Sulawesi Selatan 3,302 3,434 132 4.00 27 Sulawesi Tenggara 810 813 3 0.37 28 Gorontalo 182 187 5 2.75
29 Sulawesi Barat 307
30 Maluku 834 910 76 9.11 31 Papua 488 266 (222) (45.49) 32 Maluku Utara 236 354 118 50.00
33 Irian Jaya Barat 150
25,493
28,841 3,348 13.13
* ) Angka Sementara
TABEL - 5
PER PROPINSI SELURUH INDONESIA
TAHUN 2003 S/D 2004
PERUBAHAN
PERKEMBANGAN JML MANAJER KOPERASI AKTIF
Jumlah
No PROPI NSI TAHUN
demikian ditinjau dari rincian per propinsi, ada beberapa
propinsi yang mengalami perkembangan keaktifan koperasi
yang cukup signifikan. Empat propinsi dengan
perkembangan jumlah koperasi aktif
terbesar
adalah :
Sulawesi Tenggara sebanyak 258 unit atau 18,22 persen;
Sumatera Selatan sebanyak 304 unit atau 12,78 persen;
DKI Jakarta sebanyak 356 unit atau 11,06 persen; dan
Bali sebanyak 203 unit atau 10,35 persen .
Sedangkan perkembangan jumlah koperasi tidak aktif
secara nasional tercatat sebanyak 7.947 unit atau 27,05
persen. Propinsi dengan
perkembangan jumlah
koperasi tidak aktif terbesar
adalah :
Kalimantan Timur sebanyak 245 unit atau 207,63
persen;
Sumatera Utara sebanyak 1.360 unit atau 89,18
persen
;
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sebanyak 737 unit arau
77,91 persen; dan
Jawa Timur sebanyak 1.799 unit atau 53,18 persen.
Gambaran rinci perkembangan jumlah koperasi, koperasi
8
Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
27.523.053 27.282.658
2004 2003
GAMBAR-3. JUMLAH ANGGOTA KOPERASI AKTIF TAHUN 2003 & 2004 (dalam orang)
Sejalan dengan
perkembangan jumlah
koperasi aktif,
jumlah
anggota koperasi
mengalami
perkem-bangan sebanyak
240.395 orang atau
0,88 persen
. Propinsi
dengan
perkembangan jumlah anggota terbesar
adalah:
Lampung sebanyak 126.821 orang atau 18,68 persen;
Sumatera Utara sebanyak 153.942 orang atau
17,68 persen
;
Sulawesi Utara sebanyak 61.235 orang atau 16,62 persen;
dan
Kalimantan Barat sebanyak 48.306 orang atau 16,51
persen.
Disisi lain, propinsi dengan
penurunan jumlah anggota
terbesar
adalah :
NAD sebanyak 287.523 orang atau 40,88 persen;
Papua sebanyak 55.588 orang atau 28,62 persen; dan
Bengkulu sebanyak 22.281 orang atau 18,30 persen.
Gambaran rinci perkembangan jumlah anggota disajikan
pada tabel-3.
21
Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
2003 (unit) 2004 (unit) * ) JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 NAD 1,058 1,044 (14) (1.32) 2 Sumatera Utara 1,823 2,124 301 16.51 3 Sumatera Barat 845 1,103 258 30.53 4 Riau 1,377 1,099 (278) (20.19) 5 Jambi 987 1,153 166 16.82 6 Sumatera Selatan 1,182 1,301 119 10.07 7 Bengkulu 467 440 (27) (5.78) 8 Lampung 248 623 375 151.21 9 Bangka Belitung 216 217 1 0.46
10 Kepulauan Riau 246
11 DKI Jakarta 2,288 2,829 541 23.65 12 Jawa Barat 5,373 5,628 255 4.75 13 Jawa Tengah 6,065 5,953 (112) (1.85) 14 DI Yogyakarta 869 828 (41) (4.72) 15 Jawa Timur 6,113 5,587 (526) (8.60) 16 Banten 1,976 2,016 40 2.02 17 Bali 953 1,222 269 28.23 18 Nusa Tenggara Barat 1,046 1,100 54 5.16 19 Nusa Tenggara Timur 691 887 196 28.36 20 Kalimantan Barat 404 520 116 28.71 21 Kalimantan Tengah 620 680 60 9.68 22 Kalimantan Selatan 614 571 (43) (7.00) 23 Kalimantan Timur 1,781 1,007 (774) (43.46) 24 Sulawesi Utara 1,077 1,254 177 16.43 25 Sulawesi Tengah 343 405 62 18.08 26 Sulawesi Selatan 4,071 4,295 224 5.50 27 Sulawesi Tenggara 997 975 (22) (2.21) 28 Gorontalo 192 229 37 19.27
29 Sulawesi Barat 337
30 Maluku 290 211 (79) (27.24) 31 Papua 429 200 (229) (53.38) 32 Maluku Utara 266 102 (164) (61.65)
33 Irian Jaya Barat 124
44,661
46,310 1,649 3.69 * ) Angka Sementara
TABEL - 4
Jumlah
TAHUN
No PROPI NSI
PERKEMBANGAN JML RAT KOPERASI AKTIF
TAHUN 2003 S/D 2004
PER PROPINSI SELURUH INDONESIA
2003 (Org) 2004 (Org) * ) JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 N A D 703,350 415,827 (287,523) (40.88) 2 Sumatera Utara 870,519 1,024,461 153,942 17.68 3 Sumatera Barat 588,211 532,571 (55,640) (9.46) 4 Riau 623,758 535,074 (88,684) (14.22) 5 Jambi 289,339 284,153 (5,186) (1.79) 6 Sumatera Selatan 908,367 946,469 38,102 4.19 7 Bengkulu 121,754 99,473 (22,281) (18.30) 8 Lampung 679,022 805,843 126,821 18.68 9 Bangka Belitung 63,126 57,346 (5,780) (9.16)
10 Kepulauan Riau 121,958
11 DKI Jakarta 1,716,756 1,716,756 - -12 Jawa Barat 5,095,454 5,123,430 27,976 0.55 13 Jawa Tengah 5,049,739 4,718,584 (331,155) (6.56) 14 DI Yogyakarta 579,786 580,056 270 0.05 15 Jawa Timur 4,368,812 4,593,960 225,148 5.15 16 Banten 658,212 737,543 79,331 12.05 17 Bali 636,448 646,201 9,753 1.53 18 Nusa Tenggara Barat 535,779 517,081 (18,698) (3.49) 19 Nusa Tenggara Timur 351,184 355,479 4,295 1.22 20 Kalimantan Barat 292,503 340,809 48,306 16.51 21 Kalimantan Tengah 167,773 169,037 1,264 0.75 22 Kalimantan Selatan 284,880 287,683 2,803 0.98 23 Kalimantan Timur 356,919 367,571 10,652 2.98 24 Sulawesi Utara 368,543 429,778 61,235 16.62 25 Sulawesi Tengah 217,098 227,236 10,138 4.67 26 Sulawesi Selatan 1,089,499 1,133,976 44,477 4.08 27 Sulawesi Tenggara 171,764 175,563 3,799 2.21 28 Gorontalo 97,181 98,579 1,398 1.44
29 Sulawesi Barat 82,775
30 Maluku 144,698 148,967 4,269 2.95 31 Papua 194,221 138,633 (55,588) (28.62) 32 Maluku Utara 57,963 51,243 (6,720) (11.59)
33 Irian Jaya Barat 58,938
27,282,658
27,523,053 240,395 0.88
* ) Angka Sementara
27,660,905
TABEL - 3
PERKEMBANGAN JML ANGGOTA KOPERASI
TAHUN 2003 S/D 2004
PER PROPINSI SELURUH INDONESIA
PERUBAHAN TAHUN
Jumlah
No PROPI NSI
Hal menarik yang menjadi catatan kami dalam
menganalisis perkembangan jumlah koperasi, pertumbuhan
koperasi aktif, perkembangan koperasi tidak aktif dan
perkembangan jumlah anggota yaitu dimana 4 (empat)
propinsi dengan pertumbuhan jumlah koperasi terbesar tidak
selalu diikuti menjadi propinsi dengan pertumbuhan koperasi
aktif terbesar dan propinsi dengan perkembangan jumlah
anggota terbesar. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa
peningkatan jumlah koperasi aktif sebagian besar disumbang
oleh tumbuhnya koperasi baru, bukan dari berkembangnya
koperasi tidak aktif menjadi aktif. Hal tersebut berdampak
juga pada perkembangan jumlah anggota.
Disisi lain dengan adanya otonomi daerah yang
berdampak terjadinya pemekaran daerah kabupaten/ kota,
sehingga berdampak juga pada terkendalanya laporan
perkembangan koperasi dari daerah. Kabupaten/ kota yang
pada tahun 2003 belum sempat melaporkan ke propinsi,
pada tahun 2004 sudah dapat melaporkan, sehingga
berdampak adanya peningkatan yang cukup signifikan.
Dengan mengacu pada gambaran di atas, menunjukkan
bahwa animo masyarakat terhadap keberadaan koperasi
mulai meningkat terutama pada daerah-daerah yang memiliki
10
Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
93.800
44.661 (47,61%)
93.402
46.310 (49,58%)
-20.000 40.000 60.000 80.000 100.000
2003 2004
GAMBAR-4 JUMLAH KOP. AKTIF DAN KOP. AKTIF YANG TELAH MELAKSANAKAN RAT TAHUN 2003 & 2004 (dalam unit)
Kop Aktif
Kop. Aktif yang telah RAT
berkoperasi, hal
ini dapat terlihat
juga pada
pelakasanaan
RAT, dimana
pada periode
2003 – 2004
pelaksanaan
RAT mengalami
peningkatan sebanyak 1.649 unit koperasi atau 3,69
persen. 18 (delapan belas) propinsi dari 33
(tiga
puluh tiga) propinsi yang melapor pada tahun 2003 dan
2004,
terjadi peningkatan pelaksanaan RAT,
propinsi-propinsi tersebut adalah :
Lampung sebanyak 375 unit atau 151,21 persen;
Sumatera Barat sebanyak 258 unit atau 30,53 persen;
Kalimantan Barat sebanyak 116 unit atau 28,71 persen;
Nusa Tenggara Timur sebanyak 196 unit atau 28,36
persen;
Bali sebanyak 269 unit atau 28,23 persen;
DKI Jakarta sebanyak 541 unit atau 23,65 persen;
Gorontalo sebanyak 37 unit atau 19,27 persen;
Sulawesi Tengah sebanyak 62 unit atau 18,08 persen;
Jambi sebanyak 166 unit atau 16,82 persen;
Sumatera Utara sebanyak 301 unit atau 16,51 persen;
Sulawesi Utara sebanyak 177 unit atau 16,43 persen;
19
Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 N A D 3,806 946 4,752 3,153 1,683 4,836 (653) (17.16) 737 77.91 84 1.77 2 Sumatera Utara 5,558 1,525 7,083 4,672 2,885 7,557 (886) (15.94) 1,360 89.18 474 6.69 3 Sumatera Barat 2,252 626 2,878 2,195 767 2,962 (57) (2.53) 141 22.52 84 2.92 4 Riau 3,326 1,079 4,405 2,549 1,236 3,785 (777) (23.36) 157 14.55 (620) (14.07) 5 Jambi 1,813 460 2,273 1,886 521 2,407 73 4.03 61 13.26 134 5.90 6 Sumatera Selatan 2,379 730 3,109 2,683 689 3,372 304 12.78 (41) (5.62) 263 8.46 7 Bengkulu 806 122 928 827 170 997 21 2.61 48 39.34 69 7.44 8 Lampung 1,793 841 2,634 1,873 830 2,703 80 4.46 (11) (1.31) 69 2.62 9 Bangka Belitung 368 115 483 361 120 481 (7) (1.90) 5 4.35 (2) (0.41) 10 Kepulauan Riau 723 423 1,146
11 DKI Jakarta 3,220 3,336 6,556 3,576 3,141 6,717 356 11.06 (195) (5.85) 161 2.46 12 Jawa Barat 13,396 4,646 18,042 13,283 5,612 18,895 (113) (0.84) 966 20.79 853 4.73 13 Jawa Tengah 11,497 2,854 14,351 11,778 3,494 15,272 281 2.44 640 22.42 921 6.42 14 DI Yogyakarta 1,687 224 1,911 1,644 306 1,950 (43) (2.55) 82 36.61 39 2.04 15 Jawa Timur 12,528 3,383 15,911 11,685 5,182 16,867 (843) (6.73) 1,799 53.18 956 6.01 16 Banten 3,271 1,520 4,791 3,261 1,740 5,001 (10) (0.31) 220 14.47 210 4.38 17 Bali 1,962 122 2,084 2,165 160 2,325 203 10.35 38 31.15 241 11.56 18 Nusa Tenggara Barat 1,854 374 2,228 2,024 422 2,446 170 9.17 48 12.83 218 9.78 19 Nusa Tenggara Timur 1,047 135 1,182 1,076 168 1,244 29 2.77 33 24.44 62 5.25 20 Kalimantan Barat 2,235 424 2,659 2,142 633 2,775 (93) (4.16) 209 49.29 116 4.36 21 Kalimantan Tengah 1,245 480 1,725 1,228 624 1,852 (17) (1.37) 144 30.00 127 7.36 22 Kalimantan Selatan 1,303 458 1,761 1,315 504 1,819 12 0.92 46 10.04 58 3.29 23 Kalimantan Timur 2,604 118 2,722 2,640 363 3,003 36 1.38 245 207.63 281 10.32 24 Sulawesi Utara 3,024 1,739 4,763 3,072 1,845 4,917 48 1.59 106 6.10 154 3.23 25 Sulawesi Tengah 922 276 1,198 922 344 1,266 - - 68 24.64 68 5.68 26 Sulawesi Selatan 5,117 1,129 6,246 5,244 1,238 6,482 127 2.48 109 9.65 236 3.78 27 Sulawesi Tenggara 1,416 353 1,769 1,674 329 2,003 258 18.22 (24) (6.80) 234 13.23 28 Gorontalo 406 159 565 445 188 633 39 9.61 29 18.24 68 12.04 29 Sulawesi Barat 417 104 521
30 Maluku 975 291 1,266 1,065 292 1,357 90 9.23 1 0.34 91 7.19 31 Papua 1,519 775 2,294 900 645 1,545 (619) (40.75) (130) (16.77) (749) (32.65) 32 Maluku Utara 471 141 612 486 200 686 15 3.18 59 41.84 74 12.09 33 Irian Jaya Barat 438 470 908
93,800
29,381 123,181 93,402 37,328 130,730 (398) (0.42) 7,947 27.05 7,549 6.13 * ) Angka Sementara 93,978 15,654 109,632
Jumlah
No PROPINSI
TAHUN
JML Tidak Aktif
Aktif JML
2003 (Unit) 2004 (Unit) * )
Aktif Tidak Aktif
TABEL - 2
Aktif Tidak Aktif JML Koperasi
PERKEMBANGAN KOPERASI PER PROPINSI SELURUH INDONESIA
TAHUN 2003 S/D 2004
Bag ia n Dat a – Bir o Per en ca na an d an Da ta Websit
e : www.
dep
ko
p.
go.i
d; E-M
ail : d
atin @ de pk op .g o.i d
Lanjutan Tabel - 1
ASAL MODAL PINJAMAN UTAMA
Bank Koperasi Lemb. Non Bank Modal ventura Perorangan Keluarga/ Famili Lainnya
JUMLAH NO PROPINSI
2003 2004 2003 2004 2003 2004 2003 2004 2003 2004 2003 2004 2003 2004 2003 2004
NUSA TENGGARA 14.711 24,203 5.214 10,014 2.392 11,197 76 268 12.235 29,442 14.919 16,268 14.839 24,525 64.386 115,917
17 NTB 12.840 14,264 2.957 5,184 289 10,372 - 268 9.393 24,939 10.219 13,012 11.961 19,974 47.659 88,013
18 NTT 1.871 9,939 2.257 4,830 2.103 825 76 - 2.842 4,503 4.700 3,256 2.878 4,551 16.727 27,904
KALIMANTAN 20.345 26,326 7.542 5,218 2.479 6,393 1.793 950 27.110 31,167 26.332 28,746 16.118 17,906 101.719 116,706
19 KALBAR 6.309 8,503 2.680 504 - 1,770 1.703 47 12.973 9,761 6.888 6,611 6.123 3,412 36.676 30,608
20 KALTENG 3.448 3,417 432 1,041 171 274 90 - 3.635 4,041 5.574 2,028 2.551 1,519 15.901 12,320
21 KALSEL 5.561 7,454 2.846 2,985 - 2,743 - 230 4.906 11,046 6.560 10,553 4.910 8,523 24.783 43,534
22 KALTIM 5.027 6,952 1.584 688 2.308 1,606 - 673 5.596 6,319 7.310 9,554 2.534 4,452 24.359 30,244
SULAWESI 34.297 27,094 7.589 8,793 4.154 4,591 448 3,010 26.705 44,791 20.313 21,119 16.244 21,193 109.750 130,591
23 SULUT 13.490 8,501 3.652 2,137 1.523 474 - 252 4.287 3,417 4.373 2,892 4.787 6,350 32.112 24,023
24 SULTENG 5.376 9,321 1.032 1,343 259 1,640 - 485 3.280 4,688 1.302 3,329 1.141 2,727 12.390 23,533
25 SULSEL 13.948 5,934 2.253 2,927 1.686 1,278 448 1,470 14.454 31,666 12.188 11,391 8.504 10,155 53.481 64,821
26 SULTRA 1.483 1,048 652 1,634 686 1,090 - 684 4.684 3,504 2.450 1,983 1.812 810 11.767 10,753
27 GORONTALO - 2,290 - 752 - 109 - 119 - 1,516 - 1,524 - 1,151 - 7,461
MALUKU & PAPUA 2.626 3,432 1.710 3,527 294 1,872 74 152 7.467 4,729 10.853 3,377 804 3,427 23.828
20,516
28 MALUKU 2.177 904 1.210 2,286 - 1,710 - - 6.307 458 7.067 2,670 715 1,018 17.476 9,046
29 PAPUA 449 2,442 500 1,235 294 149 74 152 1.160 2,709 3.786 454 89 977 6352 8,118
30 MALUT - 86 - 6 - 13 - - - 1,562 - 253 - 1,432 - 3,352
TOTAL 491.405 790,572 105.348 140,737 98.058 163,971 12.041 30,425 690.184 836,557 409.373 485,570 648.311 712,950 2.454.720 3,160,782
Sumber : BPS (SUSI 2001 dan 2002)
Bag ia n Dat a – Bir o Per en ca na an d an Da ta Websit
e : www.
dep
ko
p.
go.i
d; E-M
ail : d
atin @ de pk op .g o.i d 201. 46 1 25. 493 259. 748 28. 841 TH 2003 T H 2004 G AM BAR-5. T ENA G A K ER JA KO PE RAS I NAS IO NAL TA HU
N 2003 &
1
2
Bag ia n Dat a – Bir o Per en ca na an d an Da ta Website : www.
dep
ko
p.
go.i
d; E-M
ail : d
atin @ de pk op .g o.i d
se
d
a
n
g
k
a
n
ju
m
la
h
k
a
ry
a
w
a
n
m
e
n
in
g
k
a
t
se
b
a
n
y
a
k
5
8
.2
8
7
o
ra
n
g
a
ta
u
2
8
,9
3
p
e
rs
e
n
.
W
a
la
u
p
u
n
se
c
a
ra
n
a
si
o
n
a
l
te
rj
a
d
i
p
e
n
in
g
k
a
ta
n
j
u
m
la
h
p
e
n
y
e
ra
p
a
n
t
e
n
a
g
a
k
e
rj
a
,
n
a
m
u
n
m
a
si
h
te
rd
a
p
a
t
b
e
b
e
ra
p
a
p
ro
p
in
s
i
y
a
n
g
m
e
n
g
a
la
m
i
p
e
n
u
ru
n
a
n
p
e
n
y
e
ra
p
a
n
t
e
n
a
g
a
k
e
rj
a
s
e
p
e
rt
i;
P
a
p
u
a
s
e
b
a
n
y
a
k
1
.1
0
3
o
ra
n
g
a
ta
u
4
1
,0
2
p
e
rs
e
n
;
N
A
D
s
e
b
a
n
y
a
k
5
7
4
o
ra
n
g
a
ta
u
8
,7
8
p
e
rs
e
n
;
d
a
n
R
ia
u
s
e
b
a
n
y
a
k
9
8
1
o
ra
n
g
a
ta
u
1
7
,6
1
p
e
rs
e
n
.
G
a
m
b
a
ra
n
rin
c
i
p
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
n
te
n
a
g
a
k
e
rj
a
k
o
p
e
ra
si
a
k
tif
d
is
a
jik
a
n
t
a
b
e
l-1
1
.
P
E
R
K
E
M
B
A
N
G
A
N
U
S
A
H
A
K
O
P
E
R
A
S
I
S
E
C
A
R
A
N
A
S
I
O
N
A
L
P
E
R
I
O
D
E
2
0
0
3
-2
0
0
4
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
n
u
sa
h
a
k
o
p
e
ra
si
y
a
n
g
d
ic
e
rm
in
k
a
n
o
le
h
in
d
ik
a
to
r
k
e
u
a
n
g
a
n
k
o
p
e
ra
si
se
p
e
rt
i,
m
o
d
a
l
se
n
d
ir
i,
m
o
d
a
l
lu
a
r,
v
o
lu
m
e
u
sa
h
a
d
a
n
si
sa
h
a
si
l
u
sa
h
a
k
o
p
e
ra
si
p
e
rio
d
e
2
0
0
3
–
2
0
0
4
m
e
m
b
e
rik
a
n
g
a
m
b
a
ra
n
p
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
n
y
a
n
g
tid
a
k
ja
u
h
b
e
rb
e
d
a
d
e
n
g
a
n
p
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
n
k
e
le
m
b
a
g
a
a
n
.
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
n
m
o
d
a
l
s
e
n
d
ir
i
k
o
p
e
ra
si
m
e
m
b
e
rik
a
n
p
e
n
c
e
rm
in
a
n
k
e
w
a
jib
a
n
a
n
g
g
o
ta
d
a
la
m
m
e
m
b
a
y
a
r
si
m
p
a
n
a
n
p
o
k
o
k
d
a
n
si
m
p
a
n
a
n
w
a
jib
k
e
p
a
d
a
k
o
p
e
ra
si
.
D
e
n
g
a
n
p
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
n
ju
m
la
h
a
n
g
g
o
ta
s
e
b
a
n
y
a
k
2
4
0
.3
9
5
o
ra
n
g
a
ta
u
0
,8
8
p
e
rs
e
n
,
m
o
d
a
l
s
e
n
d
ir
i
m
e
n
in
g
k
a
t
s
e
b
e
s
a
r
R
p
.
2
.5
6
9
.4
6
4
,3
4
j
u
ta
a
ta
u
2
7
,2
8
p
e
rs
e
n
.
1
7
Bag ia n Dat a – Bir o Per en ca na an d an Da ta Website : www.
dep
ko
p.
go.i
d; E-M
ail : d
atin @ de pk op .g o.i d
TABEL - 1
BANYAKNYA USAHA TI DAK BERBADAN HUKUM YANG PERNAH MEMANFAATKAN PI NJAMAN MENURUT PROPI NSI DAN ASAL MODAL PI NJAMAN UTAMA TAHUN 2003 DAN 2004
ASAL MODAL PINJAMAN UTAMA
Bank Koperasi Lemb. Non Bank Modal Ventura Perorangan Keluarga/ Famili Lainnya
JUMLAH NO PROPINSI
2003 2004 2003 2004 2003 2004 2003 2004 2003 2004 2003 2004 2003 2004 2003 2004
SUMATERA 50.786 93,278 10.861 16,798 7.313 15,430 1.949 2,315 95.752 98,445 56.405 81,047 70.459 93,403 293.525 400,716
1 NAD 5.904 8,510 272 375 - 250 - 248 2.634 3,461 3.226 7,267 725 773 12.761 20,884
2 SUMUT 17.271 14,226 1.942 3,320 1.217 2,846 1.375 127 21.716 17,447 12.544 26,595 17.752 31,063 73.817 95,624
3 SUMBAR 14.295 27,186 6.552 5,101 3.021 4,509 - 371 14.855 20,539 12.560 14,377 13.093 20,911 64.376 92,994
4 RIAU 1.496 15,307 - 448 - 990 - - 11.105 5,871 8.489 6,839 989 3,669 22.079 33,124
5 JAMBI 2.860 4,500 251 1,195 300 525 - 448 529 2,224 2.486 1,901 3.174 3,322 9.420 14,115
6 SUMSEL 1.884 4,947 55 1,792 445 863 - 190 4.257 14,545 6.381 9,613 12.566 11,979 25.588 43,929
7 BENGKULU 2.853 5,691 1.203 1,937 118 314 239 7 3.920 2,938 2.563 4,315 3.775 2,085 14.671 17,287
8 LAMPUNG 4.403 12,431 586 2,520 2.212 5,050 335 619 36.736 29,742 8.156 9,351 18.385 16,994 70.813 76,707
9 BABEL - 480 - 110 - 83 - 305 - 1,678 - 789 - 2,607 - 6,052
JAWA & BALI 368.640 616,239 72.432 96,387 81.426 124,488 7.701 23,730 520.915 627,983 280.551 335,013 529.847 552,496 1.861.512 2,376,336
10 DKI JAKARTA 10.147 38,168 10.184 3,796 664 9,690 767 1,259 13.927 65,259 16.043 50,527 24.956 30,268 76.688 198,967
11 JABAR 122.663 113,776 13.476 13,248 16.569 28,275 4.068 10,386 242.134 161,704 94.208 91,301 187.235 185,216 680.353 603,906
12 JATENG 115.327 252,391 16.010 33,739 30.407 32,313 1.579 3,899 114.148 152,122 64.582 75,320 123.467 128,559 465.520 678,343
13 DIY 22.695 23,238 2.995 7,627 2.375 6,777 - 169 10.577 18,586 5.809 6,339 25.611 22,844 70.062 85,580
14 JATIM 78.584 163,930 24.968 31,790 24.365 34,304 648 5,099 129.090 180,476 94.201 88,554 161.681 160,504 513.537 664,657
15 BANTEN - 8,978 - 2,701 - 6,522 - 1,570 - 33,773 - 16,585 - 14,217 - 84,346
31.683.699
1.871.927
37.970.377
2.167.152
2003 2004
GAMBAR-7. JUMLAH VOLUME USAHA DAN SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI NASIONAL TAHUN 2003 & 2004
(dalam Rp. Juta)
Volume usaha SHU
Jawa Barat sebesar Rp. 747.654,52 juta atau 428,31
persen;
Sulawesi Tengah sebesar Rp. 7.281,00 juta atau 172,05
persen; dan
Kalimantan Tengah sebesar Rp. 5.905,11 juta atau 88,93
persen.
Propinsi dengan penurunan jumlah sisa hasil usaha
terbesar adalah :
Lampung, sebesar Rp. 649.757,22 juta atau 93,78 persen;
Bangka Belitung yaitu sebesar Rp. 2.895,52 juta atau
76,10 persen; dan
NAD yaitu sebesar Rp. 61.866,15 juta atau 74,30 persen.
Propinsi dengan
perkembangan jumlah modal
sendiri terbesar
adalah :
Sulawesi Tenggara sebesar Rp. 102.934,00 juta atau
186,91 persen;
Kalimantan Barat sebesar Rp. 76.286,74 juta atau
132,76 persen; dan
Jawa Barat sebesar Rp. 1.204.667,02 juta atau 110,28
persen.
Propinsi yang mengalami
penurunan modal sendiri
adalah :
Kalimantan Timur sebesar Rp. 54.688,21 juta atau 75,98
persen;
Bengkulu sebesar Rp. 27.944,37 juta atau 46,14 persen;
dan
Sulawesi Tengah sebesar Rp. 104.844,00 juta atau
44,99 persen.
Jika diteliti lebih jauh terhadap data perkembangan modal
sendiri koperasi, terlihat adanya indikasi perubahan dalam
14
Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
9.419.987 14.939.422
11.989.451 16.897.052
TH 2003 TH 2004
GAMBAR-6. JUMLAH PERMODALAN KOPERASI TAHUN 2003 & 2004 (dalam Rp. juta)
Modal Luar
Modal Sendiri
Dalam hal modal
luar koperasi,
perkembangannya
dirasakan sangat
kecil, dimana pada
periode yang sama
perkembangan modal
luar secara nasional
tercatat hanya mencapai 13,10 persen atau Rp. 1.957.630,20
juta. Propinsi dengan perkembangan jumlah
modal luar
terbesar
adalah:
Jambi sebesar Rp. 139.727,65 juta atau 87,43 persen;
Nusa Tenggara Barat sebesar Rp. 93.414,10 juta atau
79,40 persen; dan
Maluku sebesar Rp. 15.986,00 juta atau 72,92 persen.
Propinsi dengan penurunan jumlah modal luar
adalah :
Bangka Belitung sebesar Rp. 19.975,35 juta atau 61,04
persen;
Lampung yaitu sebesar Rp. 389.915,81 juta atau 39,84
persen; dan
Kalimantan Tengah sebesar Rp. 18.734,17 juta atau
15,47 persen.
TOTAL MODAL Rp. 24.359.409 jt
TOTAL MODAL Rp. 28.886.504 jt
15
Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
Disisi
lain,
perkembangan transaksi usaha koperasi
yang dicerminkan oleh besarnya nilai volume usaha koperasi
pada periode yang sama, tercatat mengalami perkembangan
sebesar 18,83 persen atau Rp. 5.965.391,65 juta. Propinsi
dengan
perkembangan volume usaha koperasi
terbesar
adalah :
Sulawesi Tengah sebesar Rp. 61.586,00 juta atau 92,13
persen;
DI Yogyakarta sebesar Rp. 188.785,44 juta atau 57,50
persen; dan
Kalimantan Barat sebesar Rp. 158.173,59 juta atau 56,19
persen.
Propinsi dengan
penurunan jumlah volume usaha
terbesar adalah :
NAD sebesar Rp. 250.846,83 juta atau 51,70 persen;
Bangka Belitung sebesar Rp. 18.614,37 juta atau 46,00
persen; dan
Kalimantan Selatan sebesar Rp. 22.917,00 juta atau 11,51
persen.
Dari perkembangan volume usaha koperasi,
perkembangan sisa hasil usaha
koperasi nasional
mengalami peningkatan sebesar 15,62 persen atau Rp.
292.307,84 juta.
Propinsi dengan perkembangan sisa