• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Kesehatan KP 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Kesehatan KP 2009"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rakhmat dan hidayah-Nya sehingga profil kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2010 yang berisi data tahun 2009 ini dapat tersusun.

Profil kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2010 ini merupakan gambaran kondisi kesehatan di wilayah kabupaten Kulon Progo yang dapat dipergunakan sebagai bahan perencanaan guna peningkatan Manajemen kesehatan baik di Kabupaten Kulon Progo, di Provinsi DI Yogyakarta maupun di tingkat Pusat.

Kami menyadari bahwa penyusunan profil ini masih banyak kekurangannya, baik kelengkapan, akurasi data serta ketepatan waktu penyajian. Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan profil dimasa datang kritik dan saran pembaca kami harapkan.

Demikian, atas bantuan berbagai pihak dalam penyusunan profil ini kami ucapkan terima kasih. Semoga menjadi amal ibadah yang baik.

Wates, 2010 Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Kulon Progo

(3)

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar tabel iii

Daftar grafik iv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 1

C. Manfaat 2

D. Ruang Lingkup 2

BAB II GAMBARAN UMUM 4

A. Geografi & Topografi 4

B. Demografi 5

BAB III PROGRAM KESEHATAN 10

A. Visi & Misi Pemerintah Daerah 10

B. Visi-Misi Dinas Kesehatan 10

C. Tujuan dan Sasaran 11

D. Kebijakan dan Strategi 13

BAB IV PENCAPAIAN PROGRAM

KESEHATAN

16

A. Derajat Kesehatan 16

B. Perilaku Sehat 20

C. Pelayanan Kesehatan 21

D. Lingkungan Sehat 33

E. Sumber Daya 34

BAB V KESIMPULAN 36

(4)

Tabel 2.1 Disitribusi Penduduk Menurut Menurut Wilayah Di Kab. Kulon Progo Tahun 2009

7

Tabel 2.2 Keluarga Miskin Mendapat Jaminan Pelayanan

Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2005- 2009

8

Tabel 2.3 Jumlah Kelompok Rentan Di Kabupaten

KulonProgo Tahun 2003 – 2008

9

Tabel 4.1 .

Urutan Penyebab Kematian bayi di Kabupaten Kulon Progo tahun 2009

17

Tabel 4.2 Jumlah Tenaga Kesehatan menurut kualifikasi

dan ratio penduduk di Kab. Kulon Progo tahun 2009

(5)

Grafik 2.1 Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Kulonprogo Tahun 2009

5

Grafik 2.2 Distribusi penduduk Menurut golongan Umur di

Kabupaten Kulonprogo Tahun 2008

6

Grafik 4.1 .

Angka Kematian Bayi di Kabupaten Kulonprogo tahun 2009

16

Grafik 4.2 Angka Kematian Ibu per 1000 KH di Kabupaten

Kulonprogo Tahun 2001 - 2009

18

Grafik 4.3 Presentase Status Gizi balita di Kabupaten Kulonprogo tahun 2001-2009

15

Grafik 4.4 Peta status desa DBD di Kab. Kulon progo

tahun 2009

56

Grafik 4.5 Jumlah Kasus DBD berdasarkan bulan di

Kabupaten Kulonprogo tahun 2005-2009

27

Grafik 4.6 Kasus malaria di Kabupaten Kulonprogo tahun

2000-2009

28

Grafik 4.7 Peta kasus malaria dan strata desa malaria di Kab. Kulon progo tahun 2009

29

Grafik 4.8 Kunjungan Pasien rumah sakit di Kab. Kulon

progo tahun 2009

(6)

A. Latar Belakang

Sesuai dengan Visi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Kulon Progo “Membangun Kulon Progo menuju masyarakat yang sehat”. Dinas Kesehatan selaku SKPD Kesehatan di Kabupaten memposisikan diri sebagai Regulator, penyedia pelayanan kesehatan yang bermutu, dan pemberdaya masyarakat dalam bidang kesehatan.

Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan mengacu pada indikator Indonesia Sehat 2010 dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008: (1) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikator-indikator untuk Mortalitas, Morbiditas, dan Status Gizi; (2) Indikator-indikator untuk Keadaan Lingkungan, Perilaku Hidup, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan; serta (3) Indikator-indikator untuk Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan Kontribusi Sektor Terkait.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi khususnya di Kabupaten Kulon Progo, disusun buku Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2009 ini. Pada profil kesehatan ini disampaikan gambaran dan situasi kesehatan, gambaran umum tentang derajat kesehatan dan lingkungan, situasi upaya kesehatan, dan situasi sumber daya kesehatan.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2009 ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mendukung sistem manajemen kesehatan yang lebih baik dalam rangka pencapaian Visi Dinas Kesehatan yaitu “Menjadi institusi yang profesional dalam regulasi, penggerak dan penyelenggara pelayanan kesehatan menuju masyarakat Kulon Progo yang sehat, mandiri dan sejahtera” dan selanjutnya dapat digunakan untuk dasar dan pencapaian Indonesia Sehat 2010

B. Tujuan

1. Umum

(7)

2. Khusus

a. Diperolehnya data / informasi pembangunan di lingkungan Kabupaten Kulon Progo yang meliputi: data lingkungan fisik / biologi, perilaku kesehatan masyarakat, data demografi dan sosial ekonomi.

b. Diperolehnya data / informasi tentang upaya kesehatan di Kabupaten Kulon Progo yang meliputi: cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan.

c. Diperolehnya data / informasi status kesehatan masyarakat di Kabupaten Kulon Progo yang meliputi: angka kematian, angka kesakitan dan keadaan gizi masyarakat.

d. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit maupun pelayanan kesehatan lainnya.

C. Manfaat

Dengan disusunnya profil kesehatan kabupaten Kulon Progo diharapkan dapat digunakan oleh pimpinan administrasi kesehatan dan unit-unit lain yang memerlukan. Penggunaan terutama dalam rangka tinjauan / revisi tahunan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Kulon Progo dan sebagai alat evaluasi program tahunan yang telah dilaksanakan, untuk menyusun rencana tahunan kesehatan tahun berikutnya.

Manfaat lain adalah memberikan umpan balik / gambaran kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas, RSUD dan RS Swasta yang ada di Kabupaten Kulon Progo.

D. Ruang Lingkup

1. Jenis Data/Informasi

Data yang dikumpulkan untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo adalah:

(8)

c. Data Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat Masyarakat, meliputi data air bersih, data rumah sehat, data tempat-tempat umum, dan data perilaku hidup sehat.

d. Data Pelayanan Kesehatan, antara lain data pemanfaatan Rumah Sakit, pemanfaatan Puskesmas, data pelayanan kesehatan ibu dan anak, data pemberantasan penyakit, data pelayanan kesehatan Gakin, data penanggulangan KLB, dan data pelayanan kesehatan lainnya.

e. Data Sumber Daya Kesehatan yang meliputi data sarana kesehatan, data tenaga kesehatan, data obat dan perbekalan kesehatan, serta data pembiayaan kesehatan.

f. Data lainnya.

2. Sumber Data

Data untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo diperoleh dari:

a. Catatan Kegiatan Puskesmas baik untuk kegiatan dalam gedung maupun luar gedung.

b. Catatan kegiatan Rumah Sakit yang berada di wilayah Kabupaten Kulon Progo

c. Kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan termasuk Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan.

d. Dokumen Kantor Statistik, Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana, Bappeda, Dinas Pendidikan, dan Kantor Pengolahan Data Elektronik, Kepolisian Resort Kulon Progo dan instansi terkait lainnya.

(9)

A. Geografi Dan Topografi

Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari empat kabupaten yang ada di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang beribukota Wates dan terletak 30 km sebelah barat kota Yogyakarta dengan luas 586,28 km2.

Wilayah Kabupaten Kulon Progo sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman, sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Purworejo.

Secara administratif Kabupaten Kulon Progo terbagi menjadi 12 kecamatan dan 88 Desa, 930 dusun. Adapun peta wilayah kerja 21 puskesmas di Kulon progo seperti gambar di bawah ini :

Secara umum kondisi Kabupaten Kulon Progo wilayahnya adalah daerah datar, meskipun dikelilingi pegunungan yang sebagian besar terletak pada wilayah utara. Luas wilayahnya 17,58% berada pada ketinggian < 7 m diatas permukaan laut, 15,20% pada ketinggian 8 – 25 m diatas permukaan laut, 22,85% berada pada ketinggian 26 – 100 m diatas permukaan laut, 33,00% berada pada ketinggian 101 – 500 m diatas permukaan laut dan 11,37% berada pada ketinggian > 500 m diatas permukaan laut.

Kab. Magelang

Kab. Purworejo Kab. Sleman

Kab. Bantul

(10)

Utara ketinggian antara 500 – 1000 m diatas permukaan laut. Meliputi Kecamatan Girimulyo, Kokap, Samigaluh dan Kalibawang

Bagian Tengah

Merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian 100 – 500 m diatas permukaan laut. Meliputi Kecamatan Nanggulan, Sentolo, Pengasih dan sebagian Lendah

Bagian Selatan

Merupakan dataran rendah dengan ketinggian sampai dengan 100 m diatas permukaan laut. Meliputi Kecamatan Temon, wates, Panjatan, Galur dan sebagian Lendah.

Dengan topografi seperti tersebut diatas menempatkan beberapa wilayah

1.

Distribusi Penduduk

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kabupaten Kulon Progo, Registrasi penduduk pertengahan tahun 2009, sebanyak 488.072 jiwa. Dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 240.095 jiwa (49,19% ) dan perempuan sebanyak 247.977 jiwa (50,81% ). Sex ratio laki-laki : perempuan adalah 97 sedangkan jumlah rumah tangga sebanyak 137.720 KK. Rata-rata penghuni Rumah tanggga sebanyak 4 jiwa.

Sumber : Pengolahan data Registrasi Penduduk Pertengahan tahun 2009, Dinas Dukcapil Kab. Kulon Progo

Distribusi penduduk menurut gol umur terlihat seperti grafik berikut : Grafik 2. 1

Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Kulonprogo Tahun 2009

laki-laki 49.19% perempuan

(11)

Sumber : Pengolahan data Registrasi Penduduk Pertengahan tahun 2009, Dinas Dukcapil Kab. Kulon Progo

Gambaran grafik diatas menunjukkan struktur penduduk di Kabupaten Kulon Progo tergolong produktif, artinya proporsi penduduk usia 15-64 tahun mempunyai proporsi terbesar (66,78 %). Angka beban ketergantungan yakni ratio antara jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) dengan jumlah penduduk usia tidak produktif (0-14 th dan > 65 tahun lebih) adalah 49,75 % yang berarti setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 50 penduduk usia tidak produktif.

2. Kepadatan penduduk

Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Kulon Progo mencapai 832 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah anggota per keluarga 5 jiwa. Dilihat dari kepadatan penduduk per kecamatan masih terlihat adanya ketimpangan. Kecamatan Wates yang mempunyai luas wilayah 32 km2 atau 5,64% dari luas Kabupaten Kulon Progo berpenduduk 54.741 jiwa atau 11,22 % dari total penduduk Kabupaten Kulon Progo sehingga rata-rata kepadatan per kilometer persegi di Kecamatan Wates adalah 1.711 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Samigaluh yang mempunyai luas wilayah 69,29 km2 atau 11,82% dari total luas Kabupaten Kulon Progo berpenduduk 35.280 jiwa atau 6,51 % dari total penduduk Kabupaten Kulon Progo, rata - rata kepadatan 600 jiwa /km2. Data lengkapnya seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.1

(12)

NO KECAMATA

1 Temon 36,29 33.847 933

2 Wates 32,00 54.741 1.711

3 Panjatan 44,59 44.197 991

4 Galur 32,91 35.124 1.067

5 Lendah 35,59 41.214 1.158

6 Sentolo 52,65 57.587 1.094

7 Pengasih 61,67 54.192 879

8 Kokap 73,8 40.892 554

9 Girimulyo 54,91 26.966 491

10 Nanggulan 39,61 32.239 814

11 Kalibawang 69,39 35.281 508

12 Samigaluh 52,97 31.792 600

JUMLAH 586,28 488.072 832

Sumber data : Registrasi pertengahan tahun Dinas Dukcapil 2009

3. Jumlah Penduduk Miskin dan Kelompok Rentan

Jumlah penduduk di miskin di Kabupaten Kulon Progo rata-rata 43-50%, data penduduk miskin yang tersedia adalah tahun 2005 sebesar pembiayaan bagi keluarga miskin yang cukup besar.

Secara administrasi jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin terlihat dalam tabel berikut :

(13)

Tahun Jiwa Miskin * Mendapat

Sumber data : profil kes 2005-2008 pengelola Askeskin 2009

Keterangan ; * SK Bupati th 2005, ** quota semester 1 utk semester 2 tidak ditentukan.

Jumlah jiwa miskin yang telah dijamin pembiayaan pelayanan kesehatan belum mencapai 100% .Hal ini disebabakan kriteria yang ditetapkan antara pusat dan daerah berbeda. Permasalahan timbul adanya kecenderungan permintaan jaminan pembiayaan kesehatan bagi masyarakat yang sakit. Akibatnya pembiayaan pemerintah yang harus disediakan untuk penjaminan kesehatan selalu membesar.

Pengembangan program jaminan kesehatan bagi masyarakat non miskin layak dikembangkan untuk mengantisipasi pembiayaan kesehatan yang cenderung meningkat tajam. Distribusi penanggungan risiko dengan pembiayaan kesehatan bagi sekitar 49% penduduk. Dalam memenuhi upaya ini telah dibentuk Badan Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah, akan tetapi operasionalnya baru berjalan di tahun 2010.

Disamping masyarakat miskin yang menjadi kelompok rentan kesehatan juga beberapa kondisi fisiologis manusia menyebabkan rawan kesehatan, antara lain bayi, balita dan ibu hamil. Jumlah sasaran yang termasuk dalam kategori ini cukup besar dan bila dilakukan rata-rata berkisar 15 % penduduk , secara garis besar dapat dilihat dalam tabel berikut:

(14)

No Kategori 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

1 Bayi 7.208 6.430 5.752 5.909 5.825 5.964 5.958

2 Balita 33.42 7

27.89 7

27.17 1

27.17 4

29.12 5

29.732 30.99 3

3 APRAS 24.37

2

24.33 5

22.73 5

24.65 3

24.81 4

25.330 26.40 5 4 Bumil 7.928 7.126 6.434 8.471 6.408 6.541 6.553 5 Bulin 7.568 6.826 6.019 8.086 6.116 6.244 6.256

(15)

PROGRAM KESEHATAN KABUPATEN KULON PROGO

A. Visi Dan Misi Pemerintah Daerah

1. Visi - Misi Pemerintah Daerah

Visi :

“Membangun Kulon Progo Dalam Kebersamaan Menuju Penguatan Ekonomi Lokal Berbasis Ekonomi Kerakyatan Demi Mewujudkan Masyarakat Kulon Progo Yang Mandiri, Aman, Sejahtera, Dinamis Berlandaskan Iman Dan Taqwa”

Misi :

1.

Meningkatkan kapasitas dan keberpihakan kelembagaan pemerintah kepada rakyat/masyarakat untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

2. Meningkatkan profesionalisme dan jiwa enterpreneur aparatur. 3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa.

4.

Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.

5. Mengembangkan perekonomian rakyat terutama agribisnis dan pariwisata.

6. Memfasilitasi pengembangan dunia usaha dan investasi daerah. 7. Meningkatkan ketentraman, ketertiban, keimanan dan ketaqwaan. 8. Melestarikan budaya dan melestarikan fungsi lingkungan hidup.

B. Visi - Misi Dinas Kesehatan, Tujuan, Strategi Dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

1. Visi-Misi

Visi

(16)

Sehat, mandiri dan sejahtera”.

Misi

Dalam rangka mencapai Visi, maka Dinas Kesehatan mempunyai Misi sebagai berikut:

a) Mengembangkan sistim manajemen kesehatan b) Memantapkan fungsi regulasi bidang kesehatan

c) Meningkatkan upaya Pencegahan, penanggulangan penyakit dan masalah kesehatan

d) Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau

e) Meningkatkan status gizi dan kesehatan keluarga

f) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat

g) Memberikan Jaminan Pembiayaan kesehatan Bagi Gakin dan mendorong penyelenggaraan pembiayaan secara pra upaya

2. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan Pembangunan Kesehatan

Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. 2 Menurunnya angka kematian bayi per

1.000 KH

17 17 16 15 13

3 Menurunnya angka kematian ibu per 100.000

KH

(17)

4 Menurunnya Balita KEP Total % 13 12 12 10,5 10 5 Meningkatnya % penemuan

penderita TBC Paru

% 63 64 65 66 67

6 Meningkatnya kesembuhan pengobatan penyakit TBC Paru

% 81 82 83 84 85

3. TARGET CAPAIAN SPM DINAS KESEHATAN TAHUN 2010 DAN 2011

JENIS Kebidanan yang ditangani

100% 100 %

3.Cak pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki kopetensi kebidanan

99,01% 100,00%

4.Cakupan pelayanan Nifas 92,75% 95 % 5.Cakupan neonatal dengan

komplikasi Yang ditangani

83,21% 85 %

6.Cakupan kunjungan bayi 85,66% 88 % 7.Cakupan Desa/Kelurahan

Universal Child Immunization (UCI)

95 % 100 %

8.Cakupan pelayanan anak balita 68% 70 % 9.Cakupan pemberian makanan

12.Cakupan peserta KB aktif 80% 85 %

(18)

DASAR TAHUN 2010

TAHUN 2011

c. Penemuan Pasien baru BTA Positif

40% 43 %

d. Penderita DBD yang ditangani 100% 100 % e. Penemuan penderita Diare 100% 100 % 14.Cakupan pelay kes dasar masy

miskin

Pengembangan Sistim Jaminan Kesehatan dengan memprioritaskan pelayanan masyarakat miskin dan daerah terpencil dan kelompok rentan (wanita,bayi/anak-anak dan usila)

2. Perlindungan masyarakat terhadap penyebaran penyakit dan penggunaan obat dan bahan berbahaya lainnya

3. Perningkatan stataus gizi masyarakat

4. Peningkatan kualitas manajemen kesehatan , yang meliputi peningkatan

(19)

6. Pemantapan Kerja sama lintas sektoral terkait dalam menciptakan

lingkungan sehat

STRATEGI

Upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan, maka dalam periode 2007-2011 pembangunan kesehatan dilaksnakan dengan startegi dan kebijakan sebagai berikut :

1. Akselerasi supply side

a. Meningkatkan kualitas dan kuntitas fasilitas Pelayanan kesehatan b. Meningkatkan pendayagunaan tenaga kesehatan

c. Meningkatkan manajemen kesehatan

d. Menerapkan manajemen mutu pelayanan : ISO, Akreditasi, P4K dan PMKK

e. Meningkatkan tata laksana rujukan (Perbup tentang pedoman kerja perangkat Daerah bidang kesehatan)

f. Pengembangan sistim informasi kesehatan yang komprehensif 2. Akselerasi Demand side

a. Mengintegrasikan kegiatan pendidikasn kesehatan kedalam kegiatan pendidikan formal

b. Memanfaatkan kelompok potensial kesehatan reproduksi remaja c. Menyebaran informasi diakan media KIE untuk seluruh lapisan

masyrakat

d. Mengurangi risiko terjadinya penyakit dan dampak bencana

e. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral dalam penanganan masalah kesehatan

3. Akselerasi Perubahan perilaku

(20)

d. Optimalisasi Kadarzi

e. Pendekatan P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) sebagai bentuk kesiapan masyarakat menghadapi kehamilan dan persalinan yang aman

4. Aksi kemitraan dan kerja sama lintas sektoral

a) Mengembangkan kemitraan yang saling menguntungkan dengan dunia usaha

b)

Mengembangkan kerjasama dengan perguruan tinggi untuk peningkatan SDM dan mutu pelayanan.

5. Aksi pembiayaan untuk akselerasi

a. Mendorong alokasi dana pemerintah untuk kegiatan penyediaan fasilitas kesehatan, Upaya Kesehatan Mayarakat (UKM) dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin

b. Mendorong pembiayaan secara pra upaya (Perda tentang kelembagaan, Perda sistem Jamkesda dan Perbup sistim Jamkesda)

c. Intervensi anggaran untuk kegiatan yang cost efektif

d. Perlunya Penyususnan Peraturan Bupati tentang pengelolaan dana Jamkesmas, Jamkessos dan askes sosial

(21)

BAB IV

cenderung mengalami kenaikan dari tahun 2004 sebanyak 7,15 / 1.000

kelahiran hidup, tahun 2005 sebanyak 11,80 / 1.000 kelahiran hidup,

tahun 2006 sebanyak 14,26 / 1.000 kelahiran hidup, tahun 2007

sebesar 19,6 / 1.000 kelahiran hidup, tahun 2008 sebesar 12,8 / 1.000

kelahiran hidup dan tahun 2009 sebesar 15,9 / 1.000 kelahiran hidup,

walapun masih dibawah angka nasional.

Informasi ini menunjukkan bahwa masa bayi merupakan masa yang rawan terhadap kesehatan walapun angka ini belum

menggambarkan kejadian sebenarnya. (Lihat lampiran Tabel 6).

Sumber : Data terolah

ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2000 - 2009

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

(22)

Dari hasil laporan audit tentang kematian bayi tahun 2009 terlihat

bahwa penyebab utama pada kematian bayi yang terjadi adalah karena Berat Badan Lahir Rendah, asfiksia serta kelainan bawaan.

Tabel 4.1 .

Urutan Penyebab Kematian bayi di Kabupaten Kulon Progo tahun 2009

NO PENYEBAB Persen

1 BBLR 23,47%

2 Asfiksia 19,39%

3 Kelainan bawaan 17,35%

4 Diare 9,19%

5 Sepsis 9,18%

6 Aspirasi Pneumonia 4,08%

7 Jantung 4,08%

8 Pneumonia 3,06%

9 Infeksi otak 3,06%

10 Kelainan Saluran Cerna 3,06% 11 Infeksi paru-paru 1,02% 12 Hernia Inguinalis 1,02%

13 Colestasis 1,02%

14 Leukemia 1,02%

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga

b.

Angka Kematian Anak Balita

Angka kematian anak balita menggambarkan tingkat permasalahan

kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruih terhadap

kesehatan anak balita seperti gizi, penyakit infeksi, dan kecelakaan. Jumlah kematian anak balita tahun 2009 sesuai dengan hasil pelaporan

adalah 14 jiwa atau sekitar 3 kematian balita per 1.000 balita. (Lihat

lampiran Tabel 6)

c. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

Angka kematian ibu sejak tahun 2005 sampai 2007 terlihat tetap pada

(23)

mengalami penurunan yaitu 72,23/ 100.000 kelahiran hidup, Untuk

kasus kematian ibu pada tahun 2001 sebanyak 7 orang ( 109,56/100.000 KH), tahun 2002 sebanyak 11 orang (206,0/100.000

KH), tahun 2003 sebanyak 12 orang (227,1/100.000 KH), tahun 2004

sebanyak 4 orang (76/100.000 KH), tahun 2005 sebanyak 5 orang,

tahun 2006 sebanyak 6 orang, tahun 2007 sebanyak 6 orang, tahun

2008 sebanyak 4 orang dan tahun 2009 sebanyak 10 orang (167,34/100.000 KH). (Lihat Lampiran Tabel 7)

3. Status Gizi

a. Status gizi Balita

Dari hasil penimbangan di posyandu diperoleh hasil balita yang

ditimbang sebanyak 81,92%, balita yang naik berat badannya sebanyak 60,27% dan jumlah anak balita bawah garis merah (BGM)

sebanyak 3,03%. (Lihat lampiran Tabel 16)

Kecamatan bebas rawan gizi adalah kecamatan dengan angka KEP

(Kurang Energi Protein) total Balita dibawah 15%. Tahun 2009

semua kecamatan bebas rawan gizi. Jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami peningkatan karena tehun 2008 masih ada 2

kecamatan yang belum bebas rawan gizi yaitu Samigaluh dan

Kokap. (Lihat lampiran Tabel 16)

ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2001 - 2009

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

(24)

Hasil pemantauan status gizi (PSG) tahun 2009 jumlah balita yang

diukur sebanyak 22.428 orang. Adapun hasilnya adalah sebagian besar balita yang diukur status gizinya mempunyai status gizi baik

(87,80%).seperti terlihat pada grafik di bawah ini:

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa sejak tahun 2007 ada

kecenderungan masalah satus gizi ganda yaitu kecenderungan penurunan di gizi buruk tetapi peningkatan di status gizi lebih.

b. Bayi dengan Berat badan Lahir Rendah (BBLR < 2500 gram)

Bayi dengan BBLR di Kabupaten Kulon Progo tahun 2009 sebanyak

257 bayi dari 5.976 kelahiran atau sebesar 4,30%. (Lihat lampiran Tabel 15).

4. Usia Harapan Hidup

Berdasarkan Sensus Penduduk 2000 usia harapan hidup (UHH) di

Kabupaten Kulon progo adalah 70,83 tahun. Untuk UHH perempuan adalah 72,73 tahun sedangkan untuk laki-laki adalah 68,80 tahun

Grafik 4.3

Persentase Status Gizi balita di kabupaten Kulonprogo Tahun 2001-2009

0 20 40 60 80 100

%

(25)

B. PERILAKU SEHAT

Komponen perilaku dan lingkungan sehat merupakan garapan utama promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah proses memandirikan

masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi

kesehatannya (WHO).

1. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Hasil Review PHBS tatanan rumah tangga tahun 2009 diperoleh hasil 61,21% yang telah melaksanakan PHBS dari 18.425 rumah tangga

yang dipantau. (Lihat Lampiran Tabel 45)

2. Pembiayaan Kesehatan masyarakat

Diakui bahwa untuk melakukan perawatan kesehatan atau

pengobatan diperlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu perilaku untuk menjaga kesehatan, masyarakat melalui kegiatan baik

secara perorangan maupun kolektif telah melakukan penggalangan

dana melalui JPKM maupun jaminan pembiayaan yang lain. Berdasarkan

data tahun 2009, penduduk Kabupaten Kulon Progo yang mempunyai

jaminan pemeliharaan kesehatan sebanyak 50,73% yang terdiri dari 9,27% peserta Asuransi Kesehatan Sosial (PT Askes), 12,39% peserta

Jaminan Kesehatan Sosial Prop. DIY dan 29,07% adalah peserta Jaminan

Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). (Lihat lampiran Tabel 36)

3. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)

Peran serta masyarakat di bidang kesehatan sangat besar, wujud nyata bentuk keperansertaan masyarakat antara lain muncul dan

berkembangnya upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM)

salah satunya adalah Posyandu.

Tahun 2009 jumlah posyandu seluruhnya sebanyak 960

posyandu. Adapun jumlah posyandu yang telah mencapai strata Posyandu Purnama sebanyak 330 (34,38%) dan posyandu mandiri

(26)

C. PELAYANAN KESEHATAN

1. Sarana Kesehatan

a. Rumah Sakit

Rumah sakit yang ada di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 6

buah yaitu 1 rumah sakit umum pemerintah (RSUD Wates) dan 5 Rumah Sakit Umum swasta (RSU Kharisma Paramedika, RSU Boro,

RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan, RSU PKU Muhammadiyah

Wates dan Rizki Amalia Temon,) (Lihat lampiran Tabel 61).

b. Puskesmas

Tahun 2009 jumlah Puskesmas sebanyak 21 Puskesmas yang terdiri 5 Puskesmas dengan tempat tidur yaitu Puskesmas Sentolo I,

Temon I, Galur II, Samigaluh II dan Girimulyo II dan 2 puskesmas

dilengkapi dengan rumah bersalin yaitu Puskesmas Lendah I dan

Panjatan. Jumlah Puskesmas Pembantu yang ada sebanyak 63 buah

yang tersebar di seluruh Kabupaten Kulon Progo. Jumlah tempat tidur sebanyak 101 buah (Lihat lampiran Tabel 61).

c. Tenaga kesehatan praktek swasta

1) Dokter umum praktek swasta

Jumlah dokter umum yang berpraktek dan telah berijin

berjumlah 70 orang. Sedangkan rasio tenaga dokter umum terhadap penduduk adalah 1 dokter : 6.972 penduduk.

2) Dokter spesialis praktek swasta

Jumlah dokter spesialis yang berpraktek dan telah berijin

berjumlah 18 orang. Sedangkan rasio tenaga dokter umum

terhadap penduduk adalah 1 dokter spesialis : 27.115 penduduk. 3) Dokter gigi praktek swasta

Jumlah dokter gigi yang berpraktek dan telah berijin

berjumlah 16 orang. Sedangkan rasio tenaga dokter gigi

(27)

4) Bidan praktek swasta

Jumlah bidan yang berpraktek dan telah berijin berjumlah 90 orang. Sedangkan rasio tenaga bidan terhadap penduduk

adalah 1 dokter : 5.423 penduduk.

5) Fisioterapi praktek swasta

Jumlah tenaga fisioterapi yang berpraktek dan berijin

berjumlah 8 orang. Sedangkan rasio tenaga fisioterapi terhadap penduduk adalah 1 tenaga fisioterapi : 61.009 penduduk.

6) Perawat praktek swasta

Jumlah tenaga perawat yang telah berijin untuk praktek

perawat berjumlah 9 orang. Sedangkan rasio tenaga perawat

praktek terhadap penduduk adalah 1 tenaga perawat : 54.230 penduduk.

d. Apotik

Jumlah apotik yang ada di kabupaten Kulon Progo sesuai data

tahun 2009 sebanyak 20 buah. Rasio apotik terhadap penduduk

sebesar 1 apotik : 24.404 penduduk. (Lihat Lampiran Tabel SPM 61) e. Balai Pengobatan (BP) dan Rumah Bersalin (RB)

Di Kabupaten Kulon Progo terdapat 8 Balai Pengobatan (BP)

dan 6 rumah bersalin (RB) yang terdiri 6 BP dan RB dengan lokasi

yang sama tetapi melayani Pengobatan dan persalinan. Rasio BP

terhadap penduduk sebesar 1 BP : 61.009 penduduk. Sedangkan Rasio RB terhadap penduduk sebesar 1 RB : 81.345 penduduk. (Lihat Lampiran Tabel SPM 61)

f. Sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai kemampuan

Laboratorium kesehatan dan memiliki 4 spesialis dasar

Di Kabupaten Kulon Progo terdapat 28 sarana yang

mempunyai kemampuan laboratorium kesehatan dasar yang terdiri

(28)

2. Pelayanan Kesehatan dasar

a. Kunjungan Puskesmas

Jumlah kunjungan di Puskesmas pada tahun 2009 sebanyak

523.815 orang yang terdiri dari 520.697 orang kunjungan rawat

jalan dan 3.118 orang kunjungan rawat inap. Adapun jumlah

rata-rata kunjungan per hari di Puskesmas pada tahun 2009 sebanyak 100 kunjungan/Puskesmas/hari. (Asumsi hari kerja 250 hari), namun

perlu juga diperhatikan masalah mutu pelayanan yang diberikan.

(Lihat Lampiran Tabel 42)

b. Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayanan oleh tenaga professional

(dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, dan tenaga

kesehatan). Untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan

standar pelayanan antenatal meliputi 5 T yaitu: timbang berat

badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian immunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri, dan pemberian tablet besi

minimal 90 tablet selama masa kehamilan.

Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

sebanyak 98,97%. Cakupan K1 dan K4 dapat dipantau melalui

pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) untuk mengukur akses dan pelayanan ibu hamil sesuai standar untuk melihat kualitas. Cakupan

K1 tahun 2009 sebesar 95,61 %, sedangkan cakupan K4 mencapai

86,43%. (Lihat lampiran Tabel 17).

c. Cakupan Pemeriksaan Neonatal (bayi kurang dari 1 bulan)

Cakupan kunjungan Neonatal (KN) adalah persentase neonatal

(bayi kurang dari satu bulan) yang memperoleh pelayanan

kesehatan minimal dua kali dari tenaga kesehatan, satu kali pada

umur 0 – 7 hari dan satu kali pada umur 8 – 28 hari, hal ini untuk

(29)

Cakupan neonatal pada tahun 2009 di kabupaten Kulon Progo

sebesar 93,72%. (Lihat lampiran Tabel 15)

d. Pelayanan Gizi

Pelayanan gizi diberikan kepada sasaran rawan kesehatan

khususnya ibu hamil dan balita. Sedangkan program yang

dilaksanakan adalah Penangulangan kekurangan energi protein (KEP), Pemberian Vitamin A, penanggulangan gangguan akibat

kekurangan iodium (GAKI) dan penanggulangan anemia gizi besi.

Pelayanan gizi pada ibu hamil salah satunya adalah pemberian

tablet besi. Pemberian tablet besi pada ibu hamil dapat dibedakan

menjadi Fe1 yaitu yang mendapat 30 tablet atau 1 bungkus dan Fe3 yaitu yang mendapat 90 tablet atau 3 bungkus selama masa

kehamilan. Hasil cakupan Fe1 dan Fe3 sebesar 95,61 % dan

91,18%. (Lihat lampiran Tabel 25)

Pelayanan gizi pada balita dengan pemberian Vitamin A yang

diberikan setiap bulan Februari dan Agustus. Adapun hasil cakupan pemberian kapsul vitamin A adalah sebesar 99.88%.

Dalam rangka menanggulangi KEP diberikan pemberian

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) dengan sasaran semua

bayi berumur 6 – 11 bulan tanpa membedakan keluarga miskin atau

bukan keluarga miskin. (Lihat lampiran Tabel 24)

Pemantauan terhadap pelaksanaan ASI Ekslusive diperoleh hasil

cakupannya sebesar 31,31%. (Lihat lampiran Tabel 32) Adapun

kriteria ASI ekslusive adalah bayi yang tidak diberi makan selain ASI

sampai dengan umur 6 bulan.

Dalam rangka penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) salah satu kegiatannya adalah dengan pemantauan

garam beriodium. Tahun 2009 dari hasil pemantauan diperoleh hasil

82,95% desa di kabupaten Kulon Progo bergaram iodium baik. Ada 5

kecamatan yang desanya belum semua beriodium baik yaitu Temon,

(30)

e. Keluarga Berencana (KB)

Jumlah peserta KB baru sebanyak 5.765 akseptor (8, 68%)

dengan metode kontrasepsi yang terbanyak adalah suntik (56,36%).

Sedangkan peserta KB Aktif sebanyak 50.906 akseptor (76,66%)

dengan metode kontrasepsi yang terbanyak adalah suntik (42,59%).

Adapun metode kontrasepsi yang tidak dipilih adalah obat vagina (Lihat lampiran Tabel 19,20, 21)

f. Imunisasi

Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas dari

Depkes yang mempunyai nilai efektifitas yang tinggi dalam

menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan immunisasi.

Jumlah bayi sebanyak 5.558 bayi. Cakupan imunisasi BCG

sebesar 106,64%, DPT+HB1 (Combo) sebesar 105,24%, Polio 3

sebesar 104,57%, Campak mencapai 102,63%, Hepatitis B3 sebesar

103,71%. Sedangkan angka DO Campak sebesar 3,76 %. (Lihat lampiran Tabel 23)

Jumlah desa yang telah mencapai Universal Child Imunization

(UCI) sebanyak 86 desa (97,73%). (Lihat lampiran Tabel 22)

Sedangkan imunisasi yang diberikan kepada ibu hamil yaitu

TT1 dan TT2 cakupannya adalah TT1 sebesar 1,42 % dan TT2 sebesar 0,92% (Lihat lampiran Tabel 26)

g. Pemberantasan penyakit

1) Penyakit Diare

Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan

masih fluktuatif. Diare pada balita merupakan hal yang sangat

berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian. Adapun hasil

penemuan penderita diare pada balita adalah sebanyak 3.141

(31)

2) Demam Berdarah

Demam berdarah di Kabupaten Kulon Progo tahun 2009

terdapat kasus sebanyak 292 kasus dengan tidak ada kematian.

Puskesmas yang paling banyak kasusnya adalah puskesmas

Wates sebanyak 88 kasus (Lihat lampiran Tabel 10.)

Sampai dengan tahun 2009 terdapat daerah endemis sebanyak 28 desa, daerah sporadis sebanyak 53 desa, daerah

potensial/bebas sebanyak 7.

Desa yang paling banyak kasusnya adalah Desa Wates

dengan kasus sebanyak 41 kasus.

(

Lihat lampran tambahan 1

).

Dalam rangka menanggulangi kasus Demam Berdarah di

Kabupaten Kulon Progo telah dilaksanakan upaya antara lain

fogging resting dan PSN dengan melibatkan lintas sektoral.

Sedangkan angka bebas jentik yang diperoleh dari kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah sebesar 92,92%.

Hal ini masih dibawah target yaitu 95%. (Lihat lampiran 52)

PETA STATUS DESA DBD KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2009

Status Desa

(32)

3) HIV AIDS

Penyakit HIV AIDS merupakan penyakit yang sangat perlu diwaspadai karena mempunyai fenomena gunung es. Yaitu kasus

yang ditemukan sedikit tetapi kenyataanya lebih banyak jumlah

yang menderita. Dari hasil survey yang dilakukan diperoleh hasil

positif HIV sebanyak 28 orang. (Lihat lampiran Tabel 10)

4) Tuberkulosis

Penyakit TB Paru di kabupaten Kulon Progo masih menjadi

masalah kesehatan karena :

1) Menyerang pada semua kelompok

2) Prosentase kasus tertinggi pada kelompok umur produktif 3) Penemuan penderita TB dengan Basil Tahan Asam (BTA)

masih rendah

Tahun 2009 dari data puskesmas ditemukan 1.580 suspect

TB paru dan 60 positf TB paru. Penderita yang diobati sebanyak

0

(33)

50 orang. Penderita yang sembuh di tahun 2009 (berdasarkan

penderita tahun 2008) sebanyak 40 orang. (Lihat lampiran Tabel 9)

Penyakit AFP merupakan penyakit yang tidak mematikan tetapi

bisa menimbulkan kecacatan. Merupakan indikator adanya virus

folio liar. Pada tahun 2009 ditemukan 3 kasus AFP (Lihat lampiran Tabel 9)

6) Malaria

Kasus malaria di Kabupaten Kulon Progo dari tahun 2000

sampai dengan 2008 mengalami penurunan sedangkan pada

tahun 2009 menunjukkan ada peningkatan jumlah kasus. Trend

jumlah kasus dari tahun 2000 sampai dengan 2009 seperti pada

grafik di bawah ini.

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

tahun

(34)

Tahun 2009 terdapat 16.109 sedian darah yang diambil

dengan 93 positif malaria. Kasus tertinggi di wilayah Puskesmas Pengasih 2 (Desa Karangsari), hal ini dikarenakan ada

perusahaan penyedia tenaga kerja untuk pertambangan di

Kalimantan. Adapun kasus malaria di Desa Karangsari merupakan

kasus impor yang dibawa oleh tenaga kerja tersebut. (Lihat lampiran Tabel 11)

Kasus malaria tertinggi terjadi pada kelompok umur

produktif yaitu > 15 tahun, sedangkan terendah pada kelompok

umur 1- 4 tahun. Masih terdapat kasus pada bayi hal ini

menggambarkan masih terjadinya penularan setempat. Jenis

parasit terbanyak ditemukan jenis vivax.

Tahun 2009 Annual Parasite Incident (API) sebesar 0,590/ 00.

Sedangkan status desa malaria untuk desa HCI dan MCI sudah

tidak ada. Untuk desa LCI masih ada 6 desa (Banjarharjo,

Sidoharjao, Jatimulyo, Tanjungharjo, Sidomulyo, Hargotirto), desa

lainnya (82 desa) bebas malaria. Adapun penyebarannya dapat dilihat pada peta di bawah ini.

(35)

h. Pelayanan kesehatan keluarga miskin

Pelayanan kesehatan pada masyarakat miskin merupakan kewajiban pemerintah. Oleh karena itu maka pemerintah telah

membuat kebijakan tentang pelayanan kesehatan keluarga

miskin yang pelaksanaannya dilakukan oleh PT ASKES

(Jamkesmas) dan Bapel Jaminan Kesehatan Sosial (Jamkesos)

Propinsi D.I Yogyakarta. Adapun sasaran masyarakat miskin di Kabupaten Kulon Progo berdasarkan SK Bupati sebesar 221.128

jiwa. Sedangkan yang sudah tercakup oleh Jamkesmas dan

Jamkesos sebanyak 197.893 jiwa. Sedangkan masyarakat miskin

yang berkunjung ke puskesmas sebanyak 188.150 jiwa (99.92%)

untuk rawat jalan dan 1.418 jiwa (0,72%) untuk rawat inap. (Lihat lampiran Tabel 37)

i. Pelayanan Kesehatan Kerja pada pekerja formal

Pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal

merupakan keharusan bagi unit usaha/perusahaan yang memliki

tenaga kerja. Slaah satunya dengan mengikuti asuransi. Hal ini berguna untuk melindungi para pekerja dari kecelakaan kerja dan

pekerja dapat terjamin kesehatan dan keselamatannya selama

bekerja maupun setelah pulang dari kerja.

Adapun sasaran pekerja formal yang terdata di Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo tahun 2006 adalah sebesar 2.459 orang dan yang telah mengikuti

Jamsostek sebanyak 1.916 orang (77,92). Sedangkan peserta PT

Askes yaitu Pegawai Negeri Sipil tahun 2009 sebanyak 45.239

peserta. (Lihat lampiran Tabel 36)

2. Pelayanan Kesehatan Rujukan

a. Kunjungan

Jumlah kunjungan rumah sakit baik rumah sakit umum

maupun rumah sakit khusus sebanyak 193.214 orang. Kunjungan

(36)

sedangkan yang paling rendah dari RSU PKU muhammadiyah Wates

sebanyak 4.242 orang. Adapaun Kunjungan rawat jalan seluruhnya sebanyak 175.377 orang. Kunjungan tertinggi berasal dari RSUD

Wates sebanyak 80.791 orang, sedangkan yang paling rendah dari

RSU PKU muhammadiyah Wates sebanyak 4.020 orang. Sedangkan

kunjungan rawat inap seluruhnya sebanyak 17.837 orang.

Kunjungan tertinggi berasal dari RSUD Wates sebanyak 11.456 orang, sedangkan yang paling rendah dari RSU PKU muhammadiyah

Wates sebanyak 222 orang. (Lihat lampiran Tabel 42)

b. BOR ( bed operation rate = angka penggunaan tempat tidur)

BOR salah satu indikator rawat inap rumah sakit yang

menunjukan seberapa banyak tempat tidur yang digunakan. Jumlah

pemanfaatan tempat tidur di RSUD Wates sebesar 66,9% dari 185

GRAFIK KUNJUNGAN PASIEN RUMAH SAKIT DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2009

0

(37)

tempat tidur yang ada, RSU Boro sebesar 11,6% dari 50 tempat

tidur yang ada, RSU PKU Muh Nanggulan sebesar 38,4% dari 17 tempat tidur yang ada, RSU Rizki Amalia Temon sebesar 21,8% dari

52 tempat tidur yang ada, RSU Kharisma Paramedika sebesar 31,9%

dari 50 tempat tidur yang ada dan RSK Rizki Amalia Lendah sebesar

44,6% dari 28 tempat tidur yang ada (Lihat lampiran Tabel 63)

Angka BOR yang rendah di rumah sakit menunjukan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh

masyarakat.

c.

ALOS (Avarage Length Of Stay)

ALOS salah satu indikator rawat inap rumah sakit yang

menunjukan seberapa berapa lama rata-rata hari rawat pasien.

Lama hari rawat di RSU Boro, RSUD Wates dan RSU Kharisma

Paramedika selama 4 hari, RSK Rizki Amalia Lendah dan RSU Rizki

Amalia Temon adalah selama 3 hari, RSU PKU Muh Nanggulan adalah selama 2 hari. LOS ideal 3- 12 hari. (Lihat lampiran Tabel 63)

d.

TOI (Turn Over Interval)

TOI untuk RSUD Wates selama 2 hari, RSU PKU Muh

Nanggulan selama 3 hari dan RSU Kharisma Paramedika dan RSU Rizki Amalia Temon selama 10 hari dan RSU Boro selama 27 hari

serta RSK Rizki Amalia Lendah selama 4 hari. (Lihat lampiran Tabel 63). TOI idealnya 1 – 3 hari, TOI yang tinggi berarti kunjungan rawat

inap oleh masyarakat masih kurang.

e.

GDR (Gross Grade Rate)

GDR untuk melihat rate dari jumlah pasien yang meninggal

dibandingkan pasien yang keluar. GDR untuk RSUD Wates adalah

sebesar 38 permil, RSU Boro sebesar 19 permil; RSU Rizki Amalia Temon sebesar 14 permil; RSU PKU Muh Nanggulan sebesar 15,1

permil; RSU Kharisma Paramedika adalah sebesar 7 permil, RSK Rizki

Amalia Lendah adalah sebesar 8,4 permil. Idealnya kurang dari 45

(38)

f.

NDR (Netto Grade Rate)

NDR untuk melihat rate dari jumlah pasien yang meninggal

setelah dirawat lebih dari 1 hari dibandingkan pasien yang keluar.

NDR untuk RSU Boro sebesar 7 permil, RSUD Wates adalah sebesar

17 permil, RSU PKU Muh Nanggulan sebesar 2,2 permil; RSU Rizki Amalia Temon sebesar 4 permil dan RSU Kharisma Paramedika

adalah sebesar 1,6 permil¸ RSK Rizki Amalia Lendah adalah sebesar

5,2 permil. Idealnya kurang dari 25 permil (Lihat lampiran Tabel 63)

D. LINGKUNGAN SEHAT

1. Penyediaan Air Bersih

Pada tahun 2009 dari 125.414 KK, yang diperiksa sebanyak

39,71%. Jenis sarana/sumber air minum yang banyak digunakan adalah sumur gali lubang (SGL) sebanyak 63,02%. (Lihat lampiran Tabel 48)

2. Rumah Sehat dan Sanitasi Dasar

Dari 20.171 rumah yang diperiksa sebanyak 62,90.% adalah

rumah sehat (Lihat lampiran Tabel 47)

Dari 40.089 KK yang diperiksa yang memiliki jamban sebanyak

88,14% dan yang sehat sebanyak 75,95%. Yang memiliki tempat

sampah sebanyak 100,84% dan yang sehat sebanyak 39,34%. Yang

memiliki pengolahan air limbah sebanyak 73,98 % dan yang sehat

sebanyak 41,93%. (Lihat lampiran Tabel 49)

3. Pemantauan Tempat-Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan

Tempat-tempat umum dan Pengolahan Makanan (TUPM) yang

ada di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2009 sebanyak 2.971 buah.

Dari TUPM yang ada sebanyak 45,98% diperiksa dan 75,83% nya

termasuk tempat-tempat umum sehat. (Lihat lampiran Tabel 50)

Hotel yang ada di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 3 buah

(39)

sebanyak 52 pasar. Dari jumlah tersebut yang diperiksa sebanyak 52

dan 44,23% nya memenuhi syarat kesehatan. (Lihat lampiran Tabel 50) Warung makan/restoran yang diperiksa sebanyak 254 dan

73,62% nya memenuhi syarat kesehatan. (Lihat lampiran Tabel 50)

4. Institusi Dibina

Sarana kesehatan yang ada sebanyak 155 buah dan yang dibina

sebanyak 94,19%. Sarana pendidikan 715 buah dan yang dibina sebanyak 71,19%. Sarana ibadah yang ada sebanyak 1.728 buah dan

yang dibina sebanyak 53,88%. Sarana perkantoran yang ada sebanyak

240 buah dan yang dibina sebanyak 71,67%. (Lihat lampiran Tabel 51)

E. Sumber Daya

1. Tenaga Kesehatan

Informasi ketenagaan diperlukan bagi perencanaan kebutuhan

tenaga serta pengelolaan kepegawaian. Kesulitan memperoleh data

ketenagaan kesehatan yang valid antara lain karena sifat data ketenagaan yang setiap waktu mengalami perubahan-perubahan.

Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Kulon Progo tahun 2009

sebanyak 1.115 orang yang tersebar disarana kesehatan kesehatan

baik pemerintah maupun swasta. Distribusi ketenagaan berdasarkan

sarana pelayanan kesehatan sebagai berikut : 1. Dinas kesehatan = 70 orang

2. Puskesmas = 524 orang

3. Rumah Sakit/BP/RB = 489 orang

4. Apotek = 32 orang

(40)

Tabel 4.2 . Jumlah Tenaga kesehatan menurut kualifikasi dan ratio penduduk

Di Kabupaten Kulon Progo tahun 2009

KUALIFIKASI JUMLAH RASIO THD 100.000 PENDUDUK

Dokter spesialis 36 7,4

Dokter umum 101 20,7

Dokter gigi 29 5,9

Apoteker 34 7,0

Kesehatan masyarakat 72 14,5

Perawat 394 80,7

Bidan 211 43,2

Gizi 46 9,4

Sanitasi 45 9,2

Teknisi medis 97 19,9

Untuk mengetahui lebih jelas tentang ketenagaan kesehatan

di Kabupaten Kulon Progo dapat di lihat pada lampiran Tabel 53 s.d

Tabel 59.

2. Anggaran

Pelaksanaan pembangunan kesehatan diwujudkan dengan

adanya program-program atau proyeksi sektor kesehatan dan program

bantuan pembangunan kesehatan. Jumlah anggaran kesehatan dari semua anggaran sebesar Rp 82.080.343.000,-. Adapun prosentase

APBD kesehatan terhadap total APBD kabupaten sebesar 11,31%.

Angka ini masih kurang dari standar yaitu sebesar 15 %. Sedangkan

(41)

BAB V

KESIMPULAN

Keberhasilan dan kekurangberhasilan pembangunan kesehatan

mempunyai posisi sebagai kontributor sebanding bidang-bidang lain.

Sedangkan untuk menilai keberhasilan pembangunan kesehatan yang

dilakukan oleh jajaran kesehatan lebih banyak tercermin dari beberapa

indikator sensitif tiap-tiap program dan kegiatan. Dalam pencapaiannya tidak ditentukan oleh urusan kesehatan semata, misalnya proporsi persalinan oleh

tenaga kesehatan yang juga dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi dan

budaya, menyangkut perilaku dan pemberdayaan.

Beberapa hal yang perlu disampaikan bahwa dalam mengatasi masalah kesehatan tidak hanya ditentukan oleh sektor kesehatan semata.

Berdasar teori Bloom, derajat kesehatan tidak hanya dipengaruhi oleh mutu

pelayanan kesehatan, namun juga faktor perilaku, lingkungan, dan faktor

keturunan/kependudukan. Beberapa determinan itu sendiri juga dipengaruhi

oleh banyak faktor. Upaya pencarian dan pemanfaatan fasilitas kesehatan juga sangat dipengaruh keadaan lingkungan dan perilaku. Perilaku juga

dipengaruhi oleh keadaan sosial, lingkungan fisik, ekonomi sosial dan budaya

setempat.

Beberapa masalah kesehatan yang masih membebani Kabupaten

Kulonprogo antara lain:

1. Kematian bayi dan kematian ibu yang mempunyai trend meningkat

2. Penyakit menular DBD dan HIV meningkat

3. Penyakit Malaria, tahun ini mengalami kenaikan. Mengingat penyakit ini

pernah menjadi KLB di Kab. Kulon Progo, maka kewaspadaan harus

dipertahankan.

4. Kunjungan penyakit tidak menular cukup tinggi

5. Terjadinnya masalah gizi ganda yatu meningkatnya kasus gizi lebih dan

masih tingginya kasus gizi buruk

(42)

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUTKECAMATAN

KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2009

NO KECAMATAN

LUAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK TANGGA TANGGA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Temon 36,29 15 15 33.847 9.570 3,5 933

2 Wates 32 8 8 54.741 15.110 3,6 1.711

3 Panjatan 44,59 11 11 44.197 12.140 3,6 991

4 Galur 32,91 7 7 35.124 10.525 3,3 1.067

5 Lendah 35,59 6 6 41.214 12.240 3,4 1.158

6 Sentolo 52,65 8 8 57.587 16.507 3,5 1.094

7 Pengasih 61,67 7 7 54.192 15.027 3,6 879

8 Kokap 73,8 5 5 40.892 11.122 3,7 554

9 Girimulyo 54,91 6 6 26.966 7.785 3,5 491

10 Nanggulan 39,61 4 4 32.239 8.621 3,7 814

11 Kalibawang 69,39 4 4 35.281 10.021 3,5 508

12 Samigaluh 52,97 7 7 31.792 9.052 3,5 600

JUMLAH 586 88 - 88 488.072 137.720 3,5 832

Sumber: Dinas Kependudukan & catatan Sipil Kulon Progo

(43)

KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2009

NO PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI (TAHUN) PEREMPUAN (TAHUN)

<1 1-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML <1 1-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML

(44)

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN KULONPROGO

TAHUN 2009

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN

1 2 3 4 5

1 < 1 3.132 2.905 6.037

2 1 - 4 12.530 11.622 24.152

3 5 - 9 18.396 18.309 36.704

4 10 - 14 19.682 19.787 39.470

5 15 - 19 22.688 21.487 44.175

6 20 - 24 18.123 18.298 36.421

7 25 - 29 16.249 13.870 30.119

8 30 - 34 13.726 14.036 27.762

9 35 - 39 16.699 20.632 37.332

10 40 - 44 20.176 19.779 39.954

11 45 - 49 19.599 19.559 39.158

12 50 - 54 15.871 13.287 29.158

13 55 - 59 8.229 9.847 18.076

14 60 - 64 11.390 12.370 23.760

15 65 - 69 7.129 10.734 17.863

16 70 - 74 7.369 8.628 15.997

17 75+ 9.108 12.826 21.934

(45)

KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2009

NO PUSKESMAS

JUMLAH PERSENATSE

SD/MI SLTP/ MTs SLTA/ MA JUMLAH SD/MI SLTP/ MTs SLTA/ MA JUMLAH

(46)

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF KABUPATEN KULONPROGO

TAHUN 2009

NO PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Temon 84 46 54,8 758 414 54,6 842 460 54,6

3 Wates 155 103 66,5 1.387 927 66,8 1.542 1.030 66,8

4 Panjatan 86 24 27,9 774 216 27,9 860 240 27,9

6 Galur 140 63 45,0 1.259 567 45,0 1.399 630 45,0

8 Lendah 173 49 28,3 1.555 441 28,4 1.728 490 28,4

10 Sentolo 90 70 77,8 810 627 77,4 900 697 77,4

12 Pengasih 81 72 88,9 729 648 88,9 810 720 88,9

14 Kokap 110 112 101,8 1.008 992 98,4 1.118 1.104 98,7

16 Girimulyo 78 56 71,8 702 504 71,8 780 560 71,8

18 Nanggulan 80 37 46,3 720 328 45,6 800 365 45,6

19 Kalibawang 80 37 46,3 728 372 51,1 808 409 50,6

20 Samigaluh 95 75 78,9 853 675 79,1 948 750 79,1

JUMLAH KAB 1.252 744 59,4 11.283 6.711 59,5 12.535 7.455 59,5

: Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo

MELEK HURUF

MELEK HURUF

MELEK HURUF

(47)

JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT PUSKESMAS LAHIR HIDUP LAHIR MATI LAHIR HIDUP+ % LAHIR MATI

(48)

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT PUSKESMAS KABUPATEN KULONPROGO

TAHUN 2009

NO PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL

KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAH

IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS

(49)

JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS

DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK DIRINCI MENURUT KECAMATAN

TAHUN 2009

NO KECAMATAN

JUMLAH KORBAN % KORBAN

MATI LUKA BERAT LUKA RINGAN JML MATI LUKA BERAT LUKA RINGAN JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Temon 31 11 3 45 59 11 18,64 5,08 76,27 100

2 Wates 66 9 9 137 155 29 5,81 5,81 88,39 100

3 Panjatan 15 4 0 40 44 8 9,09 - 90,91 100

4 Galur 8 0 3 14 17 3 - 17,65 82,35 100

6 Lendah 12 3 1 43 47 9 6,38 2,13 91,49 100

7 Sentolo 58 8 9 96 113 21 7,08 7,96 84,96 100

8 Pengasih 33 9 7 50 66 12 13,64 10,61 75,76 100

9 Kokap 4 1 0 10 11 2 9,09 - 90,91 100

10 Girimulyo 1 2 2 0 - - 100,00 100

11 Nanggulan 7 1 1 11 13 2 7,69 7,69 84,62 100

12 Kalibawang 2 2 2 0 4 1 50,00 50,00 - 100

13 Samigaluh 2 1 0 3 4 1 25,00 - 75,00 100

JUMLAH 239 49 35 451 535 100 9,16 6,54 84,30 100

RASIO PER 100.000 PENDUDUK 109,61

Sumber Polres Kulonprogo

JUMLAH KEJADIAN

(50)

AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI

*) Data kesembuhan berasal dari pasien yang diobati di tahun 2008 dengan jumlah yang diobati sebanyak 72 orang

(51)

HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI KABUPATEN KULONPROGO

TAHUN 2009

NO PUSKESMAS

HIV/AIDS IMS DBD DIARE

JML KASUS DITANGANI % DITANGANI JML KASUS DITANGANI % DITANGANI JML KASUS DITANGANI % DITANGANI JML KASUS

(52)

PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI KABUPATEN KULONPROGO

TAHUN 2009

NO PUSKESMAS MALARIA

SEDIAN DARAH POSITIF % POSTIF DIOBATI % DIOBATI

1 3 4 5 6 7 8

1 Temon 1 1286 1 0,08 1 100

2 Temon 2 249 0 0,00 0 0

3 Wates 93 3 3,23 3 100

4 Panjatan 1 160 8 5,00 8 100

5 Panjatan 2 217 0 0,00 0 0

6 Galur 1 475 1 0,21 1 100

7 Galur 2 411 0 0,00 0 0

8 Lendah 1 112 0 0,00 0 0

9 Lendah 2 105 0 0,00 0 0

10 Sentolo 1 88 1 1,14 1 0

11 Sentolo 2 511 0 0,00 0 0

12 Pengasih 1 695 6 0,86 6 100

13 Pengasih 2 1075 26 2,42 26 100

14 Kokap 1 542 10 1,00 10 100

15 Kokap 2 1988 18 0,91 18 100

16 Girimulyo 1 313 1 0,32 1 100

17 Girimulyo 2 1012 7 0,69 7 100

18 Nanggulan 1082 3 0,28 3 100

19 Kalibawang 2422 1 0,04 1 100

20 Samigaluh 1 473 5 1,06 5 100

21 Samigaluh 2 2800 2 0,07 2 100

JUMLAH 16.109 93 0,58 93 100

ANGKA KESAKITAN (API) PER 1000 PDDK 0,19

Sumber: Seksi P2M

Ket : API untuk wilayah Jawa dan Bali (Malaria positif per 1000 penduduk) AMI untuk wilayah luar Jawa dan Bali (Malaria klinis per 1000 penduduk)

(53)

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT KABUPATEN KULONPROGO

TAHUN 2009

NO PUSKESMAS KUSTA

PEND PB RFT PB % RFT PB PEND MB RFT MB % RFT MB

1 3 4 5 6 7 8 9

1 Temon 1 0 0 0 0 0 0

2 Temon 2 0 0 0 0 0 0

3 Wates 0 0 0 0 0 0

4 Panjatan 1 0 0 0 0 0 0

5 Panjatan 2 0 0 0 0 0 0

6 Galur 1 0 0 0 0 0 0

7 Galur 2 0 0 0 0 0 0

8 Lendah 1 0 0 0 0 0 0

9 Lendah 2 0 0 0 0 0 0

10 Sentolo 1 0 0 0 0 0 0

11 Sentolo 2 0 0 0 0 0 0

12 Pengasih 1 0 0 0 0 0 0

13 Pengasih 2 0 0 0 0 0 0

14 Kokap 1 0 0 0 1 0 0

15 Kokap 2 0 0 0 0 0 0

16 Girimulyo 1 0 0 0 0 0 0

17 Girimulyo 2 0 0 0 0 0 0

18 Nanggulan 0 0 0 0 0 0

19 Kalibawang 0 0 0 0 0 0

20 Samigaluh 1 0 0 0 0 0 0

21 Samigaluh 2 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 0 0 0 1 0 0

Sumber: Laporan Seksi P2M dan PL

(54)

KASUS PENYAKIT FILARIASIS DITANGANI KABUPATEN KULONPROGO

TAHUN 2009

NO PUSKESMAS PENDERITA PENY. FILARIASIS

JUMLAH DITANGANI % DITANGANI

1 3 4 5 6

1 Temon 1 0 0 0

2 Temon 2 0 0 0

3 Wates 0 0 0

4 Panjatan 1 0 0 0

5 Panjatan 2 0 0 0

6 Galur 1 0 0 0

7 Galur 2 0 0 0

8 Lendah 1 0 0 0

9 Lendah 2 0 0 0

10 Sentolo 1 0 0 0

11 Sentolo 2 0 0 0

12 Pengasih 1 0 0 0

13 Pengasih 2 0 0 0

14 Kokap 1 0 0 0

15 Kokap 2 0 0 0

16 Girimulyo 1 0 0 0

17 Girimulyo 2 0 0 0

18 Nanggulan 0 0 0

19 Kalibawang 0 0 0

20 Samigaluh 1 0 0 0

21 Samigaluh 2 0 0 0

JUMLAH 0 0 0

(55)

JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) KABUPATEN KULONPROGO

TAHUN 2009

NO PUSKESMAS

JUMLAH KASUS PD3I

DIFTERI PERTUSIS TETANUS CAMPAK POLIO HEPATITIS B

1 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Temon 1 0 0 0 0 0 0 0

2 Temon 2 0 0 0 0 0 0 0

3 Wates 0 0 0 0 0 0 0

4 Panjatan 1 0 0 0 0 1 0 0

5 Panjatan 2 0 0 0 0 0 0 0

6 Galur 1 0 0 0 0 0 0 0

7 Galur 2 0 0 0 0 0 0 0

8 Lendah 1 0 0 0 0 0 0 0

9 Lendah 2 0 0 0 0 0 0 0

10 Sentolo 1 0 0 0 0 0 0 0

11 Sentolo 2 0 0 0 0 0 0 0

12 Pengasih 1 0 0 0 0 0 0 0

13 Pengasih 2 0 0 0 0 0 0 0

14 Kokap 1 0 0 0 0 1 0 0

15 Kokap 2 0 0 0 0 0 0 0

16 Girimulyo 1 0 0 0 0 0 0 0

17 Girimulyo 2 0 0 0 0 0 0 0

18 Nanggulan 0 0 0 0 0 0 0

19 Kalibawang 0 0 0 0 0 0 0

20 Samigaluh 1 0 0 0 0 1 0 0

21 Samigaluh 2 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 0 0 0 0 3 0 0

Sumber: Seksi Surveilans dan Imunisasi

(56)

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI KABUPATEN KULONPROGO

TAHUN 2009

NO PUSKESMAS

NEONATUS BAYI BAYI LAHIR

JUMLAH KN2 % JML BAYI KUNJ % DITIMBANG BBLR % BBLR

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

18 Nanggulan 404 384 95 404 404 100 404 404 100 13 3,22 13 100

19 Kalibawang 426 417 97,9 426 335 79 426 426 100 21 4,93 21 100

20 Samigaluh 1 236 232 98,3 236 183 78 236 236 100 13 5,51 13 100

(57)

STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI KABUPATEN KULONPROGO

TAHUN 2009

NO PUSKESMAS

JUMLAH BALITA % BALITA

DITIMBANG BB NAIK BGM Gizi Buruk DITIMBANG BB NAIK BGM Gizi Buruk

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Temon 1 986 788 508 31 8 79,92 64,47 3,93 1,02+

2 Temon 2 826 747 425 35 5 90,44 56,89 4,69 0,67+

3 Wates 2.899 2472 1397 32 24 85,27 56,51 1,29 0,97+

4 Panjatan 1 1.334 1217 847 10 10 91,23 69,60 0,82 0,82+

5 Panjatan 2 1.140 965 552 14 15 84,65 57,20 1,45 1,55+

6 Galur 1 1.418 1212 693 34 7 85,47 57,18 2,81 0,58+

7 Galur 2 661 642 345 33 6 97,13 53,74 5,14 0,93+

8 Lendah 1 1.086 919 605 23 10 84,62 65,83 2,50 1,09+

9 Lendah 2 1.564 1254 773 53 8 80,18 61,64 4,23 0,64+

10 Sentolo 1 1.892 1527 874 47 22 80,71 57,24 3,08 1,44+

11 Sentolo 2 1.527 1126 806 25 14 73,74 71,58 2,22 1,24+

12 Pengasih 1 1.465 1203 697 30 9 82,12 57,94 2,49 0,75+

13 Pengasih 2 1.649 1315 699 38 8 79,75 53,16 2,89 0,61+

14 Kokap 1 1.276 901 510 49 14 70,61 56,60 5,44 1,55+

15 Kokap 2 792 681 371 28 7 85,98 54,48 4,11 1,03+

16 Girimulyo 1 692 574 275 17 2 82,95 47,91 2,96 0,35+

17 Girimulyo 2 652 509 238 16 8 78,07 46,76 3,14 1,57+

18 Nanggulan 1.806 1436 1039 3 9 79,51 72,35 0,21 0,63+

19 Kalibawang 1.798 1497 881 76 14 83,26 58,85 5,08 0,94+

20 Samigaluh 1 1.052 914 515 64 11 86,88 56,35 7,00 1,20+

21 Samigaluh 2 609 529 312 23 4 86,86 58,98 4,35 0,76+

KEC BEBAS RAWAN GIZI BALITA YANG

(58)

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFAS KABUPATEN KULONPROGO

TAHUN 2009

NO PUSKESMAS

IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH % JUMLAH %

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Temon 1 248 241 97,18 241 97,18 234 234 100,00 234 220 94,02

2 Temon 2 241 241 100,00 172 71,37 200 200 100,00 200 192 96,00

3 Wates 780 780 100,00 616 78,97 660 654 99,09 660 616 93,33

4 Panjatan 1 398 398 100 351 88,19 292 292 100,00 292 284 97,26

5 Panjatan 2 295 133 45,08 120 40,68 245 245 100,00 245 230 93,88

6 Galur 1 447 447 100 308 68,90 249 248 99,60 249 200 80,32

7 Galur 2 179 179 100,00 201 112,29 164 164 100,00 164 162 98,78

8 Lendah 1 307 307 100 268 87,30 258 258 100,00 258 257 99,61

9 Lendah 2 406 385 94,83 350 86,21 343 343 100,00 343 302 88,05

10 Sentolo 1 438 438 100,00 438 100,00 412 405 98,30 412 322 78,16

11 Sentolo 2 402 402 100 390 97,01 354 350 98,87 354 339 95,76

12 Pengasih 1 330 321 97,27 340 103,03 321 318 99,07 321 314 97,82

13 Pengasih 2 358 358 100,00 344 96,09 350 348 99,43 350 350 100,00

14 Kokap 1 364 245 67,31 300 82,42 274 260 94,89 274 186 67,88

15 Kokap 2 190 190 100 190 100,00 176 170 96,59 176 176 100,00

16 Girimulyo 1 205 205 100 205 100,00 178 174 97,75 178 141 79,21

17 Girimulyo 2 159 159 100,00 163 102,52 143 142 99,30 143 125 87,41

18 Nanggulan 531 531 100 445 83,80 412 412 100,00 412 412 100,00

19 Kalibawang 652 652 100 480 73,62 429 428 99,77 429 429 100,00

20 Samigaluh 1 188 188 100,00 233 123,94 238 230 96,64 238 185 77,73

21 Samigaluh 2 126 126 100 106 84,13 114 109 95,61 114 122 107,02

JUMLAH 7.244 6.926 95,61 6.261 86,43 6.046 5.984 98,97 6.046 5.564 92,03

Sumber: Laporan KIA

DITOLONG NAKES

(59)

CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMU KABUPATEN KULONPROGO

TAHUN 2009

NO PUSKESMAS ANAK BALITA (PRA SEKOLAH) diwakili Balita SISWA SD/MI mestinya Klas I SISWA SMP/mts&SMU/MA sederajat Metinya Klas I JUMLAH DIDETEKSI % JUMLAH DIPERIKSA % JUMLAH DIPERIKSA %

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Temon 1 986 617 62,58 195 195 100 435 397 0

2 Temon 2 826 584 70,70 185 181 98 264 205 78

3 Wates 2899 1059 36,53 928 928 100 2880 1831 64

4 Panjatan 1 1334 541 40,55 509 509 100 366 366 100

5 Panjatan 2 1140 260 22,81 252 238 94,44 492 80 16

6 Galur 1 1418 240 16,93 388 361 93,04 453 301 66

7 Galur 2 661 241 36,46 135 135 100 0 0 0

8 Lendah 1 1086 322 29,65 192 177 92,19 350 179 51

9 Lendah 2 1564 1083 69 380 380 100 312 312 0

10 Sentolo 1 1892 240 12,68 375 359 96 672 206 31

11 Sentolo 2 1527 648 42,44 216 216 100 242 35 14

12 Pengasih 1 1465 174 11,88 319 308 96,55 865 165 19

13 Pengasih 2 1649 727 44,09 313 313 100 887 143 16

14 Kokap 1 1276 710 55,64 240 232 97 289 289 100

15 Kokap 2 792 176 22,22 162 162 100 212 200 94

16 Girimulyo 1 692 215 31,07 115 113 98 210 210 100

17 Girimulyo 2 652 177 27,15 162 154 95 175 175 100

18 Nanggulan 1806 850 47,07 115 113 98 210 210 100

19 Kalibawang 1798 1583 88,04 390 390 100 856 248 29

20 Samigaluh 1 1052 983 93,44 233 212 91 371 371 100

21 Samigaluh 2 609 387 63,55 187 187 100 282 210 74

JUMLAH 27124 11817 43,57 5991 5863 98 10823 6133 57

(60)

JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN KULONPROGO

TAHUN 2009

NO KECAMATAN JUMLAH PUS PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF

JUMLAH % JUMLAH %

1 3 4 5 6 7 8

1 Temon 4.219 412 9,77 3.224 76,42

2 Wates 6.827 1.010 14,79 5.099 74,69

3 Panjatan 5.756 449 7,80 4.572 79,43

4 Galur 4.884 390 7,99 3.822 78,26

5 Lendah 6.790 570 8,39 5.236 77,11

6 Sentolo 7.208 587 8,14 5.329 73,93

7 Pengasih 7.754 586 7,56 6.283 81,03

8 Kokap 5.278 359 6,80 3.952 74,88

9 Girimulyo 4.072 264 6,48 3.243 79,64

10 Nanggulan 4.695 437 9,31 3.365 71,67

11 Kalibawang 4.375 391 8,94 3.340 76,34

12 Samigaluh 4.547 310 6,82 3.441 75,68

JUMLAH 66.405 5.765 8,68 50.906 76,66

Gambar

GRAFIK JUMLAH KASUS DBD BERDASARKAN BULAN DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2005 S.D 2009
grafik di bawah ini.
GRAFIK KUNJUNGAN PASIEN RUMAH SAKIT DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2009
TABEL 1LUAS WILAYAH,  JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
+7

Referensi

Dokumen terkait

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXIX-B5, 2012 XXII ISPRS Congress, 25 August – 01 September 2012,

 Waste Water Treatment Plant untuk mengolah air limbah sebelum dibuang ke laut. Sejak awal beroperasi, PLTU Perak telah mengalami beberapa kali proses perbaikan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian dengan judul Kesantunan Berbahasa Mahasiswa dalam berinteraksi dengan Dosen di universitas

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan etnografi pada materi geometri yang menjadi salah satu konten dari PISA.Tujuan dari penelitian ini untuk

(3) Penyaluran aspirasi masyarakat dalam bentuk tulisan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seperti penyampaian aspirasi melalui surat dalam rangka penyampaian

Hasil dari identifikasi masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis membatasi permasalahan penelitian ini pada sejauh mana penerapan metode transek

Penelitian ini menggunakan jenis penyakit ayam antara lain Avian Influenza, Cronic Respiratory Disease, Corryza, Newcastle Disease, Gumboro, dan Koksidiosis..

Et al ., 2019 Sulawesi Tengah Untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan, kebiasaan merokok, riwayat keluarga, hewan peliharaan terhadap kejadian asma Penelitian survey