PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE
PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS
PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
Luh Komang Suarnami, I Wayan Suwendra, Wayan Cipta
Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail:
lovenamy2@gmail.com
,
yc9eda@yahoo.co.id
,
cipta1959@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas, (2) pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas, dan (3) pengaruh periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif kausal. Subjek penelitian adalah seluruh perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan objeknya adalah perputaran piutang, periode pengumpulan piutang, dan profitabilitas. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan dianalisis dengan analisis jalur (path analysis). Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa (1) perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas sebesar 75,6%, (2) perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan (3) periode pengumpulan piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas sebesar 48,3%.
Kata Kunci: perputaran piutang, periode pengumpulan piutang, dan profitabilitas Abstract
This research aims to know: (1) the influence of receivable turnover and days receivable to profitability, (2) the influence of receivable turnover to profitability, and (3) the influence of days receivable to profitability. This research use quantitative design. The subject of the research are all of finance company there were listing in Bursa Efek Indonesia (BEI) and the object is receivable turnover and days receivable, and profitability. Data is collected by documentation method and analyzed by path analysis. The path analysis result shows that (1) the receivable turnover and days receivable have influence positively and significant to the profitability of 75,6%, (2) the receivable turnover have not significant influence to the profitability, and (3) the days receivable have influence positively and significant to the profitability of 48,3%.
Keywords: receivable turnover, days receivable, and profitability
PENDAHULUAN
Tujuan dari setiap perusahaan adalah untuk memperoleh laba dan kelangsungan perusahaan. Begitu pula perusahaan yang melayani penjualan dalam bentuk kredit kepada pembelinya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan modal kerja yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien. Salah satu elemen modal kerja yang paling dibutuhkan dalam perusahaan yang melayani penjualan dengan kredit adalah piutang. Piutang perlu mendapat
perhatian dan penanganan yang serius agar risiko yang timbul dapat dihindarkan
sekecil mungkin. Manajemen piutang
sangat penting bagi setiap operasi
perusahaan sehari-hari. Dengan adanya manajemen piutang yang tepat maka perusahaan dapat meminimalkan piutang yang tidak tertagih.
Pengelolaan piutang dalam suatu perusahaan menyangkut pada pengelolaan
pengumpulan piutang. Perputaran piutang merupakan berapa kali piutang yang dimiliki
perusahaan berputar setiap tahun.
Perputaran piutang erat kaitannya dengan periode pengumpulan piutang. Hanafi (2010: 563) menyatakan semakin cepat piutang tersebut berputar maka semakin tinggi efisiensi modal yang tertanam dalam piutang, dan semakin tinggi perputaran piutang maka semakin pendek waktu pengumpulan piutang. Ini berarti piutang tersebut berputar cepat maka piutang akan lebih cepat menjadi kas sehingga bisa
dimanfaatkan kembali untuk operasi
perusahaan. Muslich (2003: 109)
menyatakan “perusahaan terhadap kebijaksanaan yang mempengaruhi jumlah piutang pada akhirnya mempengaruhi
profitabilitas perusahaan”. Hal ini
menunjukkan perusahaan dengan segala kebijakannya terhadap piutang akan dapat meningkatkan pendapatan dan laba karena risiko bad debt dapat diatasi sehingga profitabilitas perusahaan akan meningkat pula.
Perusahaan pembiayaan dalam
usahanya sangat berkaitan dengan
kegiatan piutang. Dimana kebijakan
mengenai piutang harus dikelola dengan baik agar tidak berakibat buruk dalam
perusahaan. Perputaran piutang dan
periode pengumpulan piutang dalam
perusahaan harus dijaga dengan baik sehingga akan membuat
keuntungan-keuntungan bagi perusahaan dan
profitabilitas perusahaan akan meningkat. Berdasarkan data awal di atas menunjukkan adanya fluktuasi perputaran piutang, periode pengumpulan piutang dan
return on assets (ROA). Tahun 2008 perputaran piutang sebanyak 16,8, return on assets (ROA) sebanyak 8,98%. Tahun 2009 perputaran piutang menurun menjadi
14,88 kali namun, ROA mengalami
peningkatan sebanyak 0,17%. Tahun 2010 peputaran piutang selama 16,86 kali, ROA sebesar 9,30%. Tahun 2011 perputaran piutang selama 15,48 kali, ROA 6,40%. Tahun 2012 perputaran piutang selama
14,99 kali, ROA sebesar 5,11%.
Sedangkan periode pengumpulan piutang pada tahun 2008 lamanya 24 hari dengan
ROA 8,98%. Tahun 2009 periode
pengumpulan piutang mengalami
peningkatan 4,19 hari menjadi 28,19 hari namun, ROA mengalami peningkatan 9,15%. Tahun 2010 periode pengumpulan piutang 27,84 hari, ROA sebesar 9,30%. Tahun 2011 periode pengumpulan piutang 28,33 hari, ROA sbesar 6,40%. Tahun 2012 periode pengumpulan piutang 29,28 hari, ROA sbesar 5,11%. Terjadi penurunan perputaran piutang Tahun 2009 namun ROA mengalami peningkatan, begitu pula terjadi peningkatan periode pengumpulan piutang, namun tidak diikuti dengan penurunan profitabilitas perusahaan. Maka dari itu diperlukan analisis lebih lanjut mengenai perputaran piutang, periode pengumpulan piutang, dan profitabilitas pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu: (1) apakah ada pengaruh perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas, (2) apakah ada pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas, (3) apakah ada pengaruh periode
pengumpulan piutang terhadap
profitabilitas. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah: (1) dapat memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu
manajemen, khususnya pada bidang
manajemen keuangan terkait profitabilitas, dan (2) dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan oleh perusahaan
pembiayaan dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang dilakukan khususnya dalam
penagihan piutang, dan juga dapat
digunakan sebagai bahan masukan dalam memecahkan permasalahan terkait piutang yang timbul dalam perusahaan.
Menurut Sartono (2001: 120)
“profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannnya dengan penjualan, total
aktiva maupun modal sendiri”. Profitabilitas
menurut Riyanto (2001) adalah
kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu. Husnan (2001) menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.
adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diukur melalui rasio keuangan. Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan
laba dan juga untuk mengetahui efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber daya yang dimilikinya. Prihadi
(2008: 51) menyatakan perhitungan
profitabilitas dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis, antara lain: (1) tingkat profitabilitas yang dikaitkan dengan pendapatan (penjualan), return on sales
(ROS), (2) tingkat profitabilitas yang dikaitkan dengan penggunaan aset, return on asset (ROA), dan (3) tingkat profitabilitas yang dikaitkan dengan modal sendiri, return on equity (ROE).
Menurut Munawir (2007: 89) ROI
(Return On Investment) adalah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan
untuk dapat mengukur kemampuan
perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Syamsuddin
(2007: 63) menyatakan, Return on
Investment (ROI) atau yang sering juga
disebut dengan “return on total assets”
adalah pengukuran kemampuan
perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia dalam perusahaan. Semakin tinggi ratio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan. Prihadi (2008: 68) menyatakan, Return on asset (ROA, laba atas aset) mengukur tingkat laba terhadap aset yang digunakan
dalam menghasilkan laba tersebut.
Sedangkan Sartono (2009: 65)
mengemukakan Return on Investment
(ROI) atau Return on Total Assets, adalah ratio antara laba setelah pajak/ Earning After Tax (EAT) dengan total aktiva. Dengan demikian rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan (net operating income) dengan
jumlah investasi atau aktiva yang
digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut (net operating assets).
Menurut Agnes Sawir (2005: 16) perputaran piutang atau receivable turn over adalah rasio yang menunjukkan
sejauh mana kecepatan perputaran
piutang. Van Horne dan Wachowicz (1997: 140) juga berpendapat bahwa rasio
perputaran piutang menginformasikan
berapa kali piutang diputar (diubah menjadi kas) dalam setahun. Kasmir (2010: 131) menyatakan, perputaran piutang (turnover receivable) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode.
Martono dan Harjito (2003) juga
menambahkan, perputaran piutang adalah periode terikatnya piutang sejak terjadinya piutang sampai piutang tersebut dapat ditagih dalam bentuk uang kas dan akhirnya dapat dibelikan kembali menjadi persediaan dan dijual secara kredit menjadi piutang kembali.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli
di atas dapat disimpulkan bahwa
perputaran piutang adalah periode
terikatnya piutang yang menunjukkan
berapa kali piutang tersebut berputar selama periode tertentu sejak terjadinya piutang sampai piutang tertagih kembali kedalam kas perusahaan. Agar peputaran piutang dalam perusahaan efektif dan efisien maka manajemen perusahaan harus bisa mengelola perputaran piutang dengan baik. Piutang dalam perusahaan harus selalu dalam keadaan berputar selama periode tertentu agar terhindar dari terjadinya bad debt. Perusahaan dapat
melakukan suatu tindakan untuk
mempercepat perputaran piutang. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang maka semakin tinggi pula profitabilitas pada perusahaan, karena dengan perputaran piutang yang tinggi menyebabkan investasi yang sedikit pada piutang; sehingga akan lebih cepat menjadi kas yang kemudian digunakan untuk investasi kembali dan dapat meminimalkan risiko kerugian piutang (bad debts).
Hanafi (2010: 563) menyatakan, rata-rata periode pengumpulan piutang adalah periode dari penjualan kredit terjadi sampai penjualan tersebut dibayarkan. Menurut Munawir (2004) jangka waktu pengumpulan
piutang adalah jangka waktu yang
menunjukkan waktu rata-rata yang
diperlukan untuk menagih piutang. Sartono
(2009) menambahkan “periode
yang diperlukan untuk merubah piutang
menjadi kas”.
Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa periode pengumpulan piutang adalah waktu yang dibutuhkan bagi perusahaan untuk mengumpulkan piutang menjadi kas. Periode pengumpulan piutang dapat memberikan tolok ukur mengenai lamanya waktu piutang yang beredar. Apabila rata-rata jangka waktu penagihan piutang terlalu lama, hal ini disebabkan oleh
pengendalian piutang yang kurang
terkontrol. Semakin lama hari pengumpulan piutang maka akan berdampak buruk pada profitabilitas perusahaan. Sedangkan, semakin cepat hari pengumpulan piutang
maka akan berdampak baik bagi
profitabilitas perusahaan.
METODE
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif kausal. Subyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan pembiayaan
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah perputaran piutang,
periode pengumpulan piutang serta
profitabilitas. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa perputaran piutang, periode pengumpulan piutang, dan profitabilitas yang bersumber dari laporan keuangan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data dikumpulkan dengan metode
dokumentasi, kemudian dianalisis
menggunakan analisis jalur(path analysis).
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Berdasarkan hasil perhitungan uji
statistik Path Analysis dengan
menggunakan bantuan program SPSS
Windows 16.0, maka diperoleh hasil uji statistik Path Analysis seperti nampak pada
Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Path Analysis Pengaruh Perputaran Piutang (X1) dan Periode
Pengumpulan Piutang (X2) Terhadap Profitabilitas (Y)
Parameter Struktural
Koefisien Jalur
P-Value Alpha Keputusan Simpulan
Ryx1x2 0,869 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh
perputaran piutangdan periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas
R2yx1x2 0,756 0,000 0,05 Menolak Ho Ada pengaruh perputaran
piutangdan periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas
ρyx1 0,128 0,381 0,05 Menolak Ha Tidak ada hubungan pengaruh
perputaran piutang terhadap profitabilitas
ρyx2 0,483 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh
periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas
Ρyє 0,131
ρ2yє
0,244 Keterangan:
R2YX1X2 = Koefisien determinan X1 dan X2 terhadap Y ρ(rho) = Parameter struktural yang menyatakan pengaruh
ρ2Yє
Berdasarkan hasil perhitungan uji
statistik Path Analysis dengan
menggunakan bantuan program SPSS
Windows 16.0, maka diperoleh Gambar 1.
Gambar 1. Struktur Hubungan Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan uji
statistik Path Analysis dengan
menggunakan bantuan program SPSS
Windows 16.0, maka diperoleh sumbangan pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y
seperti nampak pada Tabel 2.
Tabel 2. Sumbangan Pengaruh Langsung maupun Tidak Langsung dari Variabel X1 dan X2
terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik dengan bantuan program SPSS
Windows 16.0 pada Tabel 1 menunjukkan
perputaran piutang dan periode
pengumpulan piutang secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas karena p-value =
0,000 < α = 0,05. Koefisien korelasi
perputaran piutang dan periode
pengumpulan piutang terhadap profitabilitas
sebesar 0,869 (86,9%). Sedangkan,
pengaruh secara bersama-sama
perputaran piutang dan periode
pengumpulan piutang terhadap profitabilitas yaitu sebesar 0,756 (75,6%), sisanya sebesar 0,244 (24,4%) dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang. Hal ini berarti bahwa piutang dan periode
pengumpulan piutang secara bersama-sama mempengaruhi profitabilitas. Hasil penelitian ini juga mengindikasikan masih terdapat banyak variabel lain yang mempengaruhi profitabilitas di luar
perputaran piutang dan periode
pengumpulan piutang yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Variabel lain yang diduga kuat mempengaruhi profitabilitas adalah modal kerja lainnya (kas dan persediaan), penjualan, biaya usaha seperti biaya umum dan administrasi, biaya penjualan serta biaya litbang (Bramasto, 2008).
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 2 menunjukkan bahwa perputaran piutang berpengaruh positif sebesar 0,016 atau 1,6%, tetapi tidak signifikan karena p-value
Keterangan Besar Sumbangan %
X1 secara langsung terhadap Y
X1 secara tidak langsung melalui X2 terhadap Y
X1 secara total terhadap Y
0,016 0,057 0,073
1,6% 5,7% 7,3% X2 secara langsung terhadap Y
X2 secara tidak langsung melalui X1 terhadap Y
X2 secara total terhadap Y
0,233 0,057 0.290
23,3% 5,7%
29% Keseluruhan terhadap Y
Variabel lain terhadap Y
0,756 0,244
75,6% 24,4%
1,000 100%
X2
Y rx1x2 = 0,924
ρyx2 = 0,483
X2 ρ
= 0,381 > α = 0,05. Dengan demikian,
hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini ditolak. Besarnya sumbangan pengaruh perputaran piutang (X1) secara
total terhadap profitabilitas (Y) yaitu 0,073 (7,3%), yang terdiri dari sumbangan pengaruh perputaran piutang (X1) secara
langsung terhadap profitabilitas (Y) sebesar
0,016 (1,6%), sumbangan pengaruh
perputaran piutang (X1) secara tidak
langsung melalui periode pengumpulan piutang (X2) terhadap profitabilitas (Y)
sebesar 0,057 (5,7%). Hal ini
mengindikasikan bahwa variabel
perputaran piutang secara langsung
maupun tidak langsung melalui periode
pengumpulan piutang menunjukkan
pengaruh positif namun tidak signifikan dalam pembentukan profitabilitas pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012.
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 0.2 menunjukkan bahwa periode pengumpulan piutang (X2) berpengaruh positif dan
signifikan secara langsung terhadap
profitabilitas (Y) yaitu sebesar 0,233 atau 23,3% karena p-value = 0,000 < α = 0,05. Dengan demikian, hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Besarnya sumbangan pengaruh periode pengumpulan piutang (X2) secara total
terhadap profitabilitas (Y) yaitu sebesar 0,29 (29%), yang terdiri dari sumbangan pengaruh periode pengumpulan piutang (X2) secara langsung terhadap profitabilitas
(Y) sebesar 0,233 (23,3%), sumbangan pengaruh periode pengumpulan piutang (X2) secara tidak langsung melalui
perputaran piutang (X1) terhadap
profitabilitas (Y) sebesar 0,057 (5,7%). Hal ini mengindikasikan bahwa variabel periode pengumpulan piutang secara langsung
menunjukkan pengaruh positif dan
signifikan dalam pembentukan profitabilitas
pada Perusahaan Pembiayaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012.
Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan
dengan menggunakan analisis jalur yang telah diuraikan di atas, menunjukkan bahwa
perputaran piutang dan periode
pengumpulan piutang secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Agnes Sawir (2005: 198) yang menyatakan semakin besar piutang berarti memperbesar risiko, tetapi bersamaan dengan itu memperbesar profitabilitasnya. Semakin panjang jangka waktu rata-rata penagihan, makin banyak investasi pada
piutang sehingga berdampak pada
profitabilitas perusahaan. Rina Yuliani (2013) juga menyatakan semakin cepat
tingkat perputaran piutangnya maka
profitabilitasnya pun semakin meningkat.
Dengan semakin meningkatnya
profitabilitas perusahaan berarti kebijakan penjualan kredit yang diberikan perusahaan kepada para pelanggan telah berjalan dengan baik serta aktifnya perusahaan
dalam usaha pengumpulan piutang
sehingga kemungkinan perusahaan dalam memperoleh laba akan semakin meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran piutang secara langsung tidak
berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Riyanto
(2001: 85), yaitu “apabila perusahaan
menetapkan syarat pembayaran ketat
berarti bahwa perusahaan lebih
mengutamakan keselamatan kredit
daripada pertimbangan profitabilitas. Syarat yang ketat misalnya dalam bentuk batas
waktu pembayarannya yang pendek,
pembebanan bunga yang berat pada
pembayaran piutang yang terlambat”.
Temuan ini konsisten dengan hasil temuan empirik dari Siska Widowati (2007) yang menyatakan bahwa perputaran piutang
secara signifikan tidak berpengaruh
terhadap variabel dependent (ROI). Hasil penelitian ini juga sesuai dengan studi empirik yang dilakukan oleh Bramasto (2008) yang menyatakan bahwa perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan dalam meningkatkan profitabilitas pada PT POS Indonesia.
Periode pengumpulan piutang secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dinyatakan oleh Munawir (2007: 76) yang menyatakan bahwa semakin besar days receivable
piutang, dan jika perusahaan tidak membuat cadangan terhadap kerugiannya berarti perusahaan telah memperhitungkan labanya terlalu besar. Syamsuddin (1998:
270) menyatakan “peningkatan rata-rata pengumpulan piutang akan membawa pengaruh yang negatif bagi keuntungan
perusahaan”. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil studi empirik yang dilakukan oleh Tito Hari Handono (2011: 61) yang
memperoleh temuan bahwa periode
pengumpulan piutang berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang
telah diuraikan, maka dapat dibuat
simpulan bahwa perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas
(Studi Kasus pada Perusahaan
Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012). Hal ini berarti perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang berperan dalam
upaya mendukung peningkatan
profitabilitas pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perputaran piutang secara langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Studi Kasus pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012). Hal ini berarti perputaran piutang tidak berperan secara langsung dalam upaya mendukung peningkatan profitabilitas pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Periode pengumpulan piutang secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (Studi Kasus pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012). Hal ini berarti periode pengumpulan piutang berperan secara langsung dalam
upaya mendukung peningkatan
profitabilitas pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saran
Berdasarkan simpulan yang
diajukan di atas, disarankan kepada para
peneliti lain yang berminat untuk mendalami bidang manajemen keuangan diharapkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut
pada Perusahaan Pembiayaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan variabel lain yang
diduga memiliki pengaruh terhadap
profitabilitas yakni modal kerja lainnya seperti kas dan persediaan dan modal tetap seperti aktiva tetap (Bramasto, 2008). Peneliti diharapkan menerapkan penelitian ini pada subyek penelitian yang berbeda sehingga dapat menguji kehandalan dari penelitian ini.
DAFTAR RUJUKAN
Bramasto, Ari. 2008. “Analisis Perputaran
Aktiva Tetap Dan Perputaran
Piutang Kaitannya Terhadap Return On Assets Pada Pt. Pos Indonesia
(Persero) Bandung”. Majalah Ilmiah Unikom Volume 9, No. 2.
Hanafi, Mamduh M. 2004, Manajemen
Keuangan, Yogyakarta: BPFE.
Handono, Tito Hari. 2011. Analisis
Pengaruh Periode Pengumpulan Piutang dan Periode Penangguhan Pembayaran Utang Terhadap Profitabilitas Pada Koperasi di Kabupaten Ngawi. Tesis (tidak diterbitkan). Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Horne, Van & Wachowicz. 1997. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Kasmir. 2010. Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Graffindo Pers.
Martono dan Agus Harjito. 2003.
Manajemen Keuangan, Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit Ekomisia.
Munawir. 2004. Analisis Laporan
Keuangan, Edisi Ke-4. Yogyakarta: Liberty.
---. 2007. Analisa Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Liberty.
Muslich, Mohamad. 2003. Manajemen
Keuangan Modern. Jakarta: bumi Aksara.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE.
Sartono, Agus. 2001. Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE.
---. 2009. Manajemen Keuangan Soal dan Penyelesaiannya. Yogyakarta: BPFE.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen
Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
---. 1998. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Widowati, Siska. 2007. Pengaruh
Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sang Hyang Seri (Persero) Wilayah II Malang. Skripsi (tidak diterbitkan).
Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Malang.
Yuliani, Rina. 2013. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Pt. Unilever Indonesia Tbk. Tahun 2005 – 2012.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis