• Tidak ada hasil yang ditemukan

104678363 Makalah Pendidikan Agama Kristen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "104678363 Makalah Pendidikan Agama Kristen"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Pendidikan Agama Kristen

NORMA DI DALAM MASYARAKAT

Oleh:

Jerim Renai Rumalutur

Ross Shield Renti Bellinda

Wulandari

XI IA 5

(2)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan individu

atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan

norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di dalam lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya. Selain

melakukan interaksi sosial mereka juga melakukan pelanggaran norma.

Jika kita perhatikan, setiap hari selalu saja terjadi peristiwa pelanggaran norma yang

dilakukan oleh anggota masyarakat. Pelanggaran norma muncul akibat tidak adanya

kesadaran anggota masyarakat untuk mentaati norma dan peraturan sosial. Perilaku

menyimpang harus dihindari karena dapat mengganggu ketertiban dan ketentraman hidup

masyarakat. Pelanggaran norma dapat terjadi dalam berbagai bentuk, waktu, dan

kalangan (kelompok masyarakat tertentu). Bahkan pelanggaran norma juga sering

dilakukan oleh kalangan remaja, contohnya remaja Kristen. Bentuk-bentuk

penyimpangannya pun beragam seperti perjudian, alkoholisme, korupsi, penyalahgunaan

narkoba, terorisme, tawuran, pelacuran, waria, homoseksual, seks bebas, penipuan,

subkultur menyimpang (geng), balap liar, menyontek, bolos, berbohong dll.

Pada jaman sekarang,di era globalisasi, banyak hal yang berubah. Pergaulan remaja

adalah contoh kecil dari sekian banyak akibat dari globalisasi. Pergaulan remaja sudah

tidak ada batasnya. Banyak remaja yang melakukan hal-hal yang sangat merugikan

dirinya dan orang lain. Remaja-remaja masa kini banyak terpengaruh oleh media-media

informasi. Balapan liar contohnya, balapan liar banyak ditiru anak remaja dari film dalam

ataupun luar negeri. Remaja sekarang ini lebih menuruti egonya daripada keselamatan

dirinya, sekarang ini banyak dijumpai anak muda sekolah dari SMP sampai SMA

melakukan kegiatan balapan liar sepeda motor, kegiatan ini bisa dibilang sebagai hobby

oleh mereka, penuh tantangan dan sportifitas yang mereka rasakan. Tidak jarang dari

kegiatan yang mereka lakukan ini berawal dari rasa iseng atau persaingan untuk

(3)

uang yang dipertaruhkan sebagai tujuan dari kegiatan lomba liar ini. Usia muda yang

membuat mereka tak berpikir dua kali akan sebab dan akibatnya pada diri mereka.

Kenakalan remaja itu bisa didefinisikan sebagai perilaku menyimpang atau tingkah laku

yang tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status hingga tindak

kriminal.(Kartono, 2003).

Fenomena balap liar ini sebenarnya bukan hal yang asing lagi untuk masyarakat.

Malahan bagi masyarakat golongan bawah merupakan hiburan tersendiri. Sebagian besar

pelaku balap liar ini justru bukannya golongan menengah tapi golongan bawah. Remaja

yang berasal dari keluarga golongan bawah/keluarga miskin ini adalah aktor dari acara

balap liar jalanan. Mulai dari motor curian sampai membawa lari motor orangtuanya yang

masih kredit, juga sah-sah saja buat mereka, yang penting mendapat tepuk tangan dari

teman-teman atau geng mereka. Sayangnya polisi terkesan tutup mata dengan kejadian ini

atau bisa jadi sudah bosan juga.

Menanggapi tentang semakin maraknya balapan liar di Kota Palangkaraya akhir-akhir

ini yang menjadi miris kita sebagai masyarakat mendengarnya, anak-anak muda yang

seharusnya m e l a k u k a n - h a l y a n g p o s i t i f u n t u k m e n g i s i w a k t u l u a n g

m e r e k a , a p a l a g i b a l a p a n mereka dilakukan pada tengah malam yang seharusnya

mereka menyiapkan diri belajar untuk esok harinya. Yang terjadi keesokan harinya

mereka menjadi sering menjadi malas untuk berangkat kesekolah kerena mengantuk.

Padahal aksi pembalap amatiran itu terbilang nekat. Selain ngebut dan

membahayakan pengguna jalan lain, mereka juga membahayakan diri sendiri karena

memacu motor tanpa menggunakan helm. Belum lagi polusi suara dan udara yang mereka

ciptakan karena motor-motor mereka sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga

mengeluarkan suara yang sangat bising serta asap dari knalpot yang dikeluarkan sangat

tebal.

Ternyata dari pengalaman mereka bahwa balapan liar tersebut sudah

sengaja diadakan yang dikoordinir oleh pemilik bengkel agar mereka mau

dibujuk untuk memodifikasi mesin motor mereka sekalipun motor mereka

masih baru dibelikan oleh orang tuanya d e n g a n c a r a k r e d i t ( b a r u 5 b u l a n

s u d a h 2 k a l i t u r u n m e s i n d e n g a n b i a y a y a n g t i d a k sedikit), ini akan sangat

terasa pada saat krisis ekonomi global sekarang ini. Kegiatan balapan motor tersebut

(4)

setempat untuk mendapatkan “bocoran” apabila akan diadakan razia d e n g a n c a r a m e n y u r u h m e r e k a p i n d a h b a l a p a n d i t e m p a t l a i n . M e r e k a

memberikan “upeti” kepada oknum tersebut dengan cara patungan.

Selain itu dampak untuk pelaku pun banyak seperti merasa diasingkan oleh

lingkungan masyarakat, dikucilkan, mengalami tekanan, dan muncul rasa bersalah.Untuk

masyarakat umum pun dampaknya sangat beragam seperti rusak dan terganggunya

fasilitas umum, mengganggu ketertiban sosial, terganggunya stabilitas hubungan sosial,

dan masih banyak lagi. Pada gilirannya orang tua harus berurusan dengan sekolah, karena

anak-anak yang sering bolos sekolah. Hal ini akan berdampak tidak baik untuk

hubungan antara orang tua dan anak, jika hal tersebut terus berlanjut maka

anak-anak akan mencari pelarian yang lainnya, misalnya n a r k o b a d a n y a n g

l a i n n y a y a n g a k a n m e m b u a t a n a k s e m a k i n j a u h m e n y i m p a n g d a r i

kehidupan yang lebih baik bagi masa depannya. Peranan orang tua sangat diperlukan agar

anaknya tidak mengikuti balapan liar adalah dengan mengarahkan si anak agar bisa lebih

menghormati dan menghargai dirinya sendiri, menggunakan fasilitas umum seperti

halnya jalan sebaik mungkin, pengendalian akan diri si anak lebih penting, jika memang

si anak memiliki bakat dalam adu balap inilah saatnya orang tua bisa memberi arahan dan

mengikutsertakan pada kegiatan lomba balapan yang resmi dengan mengikuti klub balap

sepeda motor dekat tempat anda tinggal.

Lalu apa hubungannya antara nilai dan norma dengan Pendidikan Agama Kristen

dalam menghadapi kasus pelanggaran tersebut? Nilai dan norma yang dianut seseorang

atau kelompok masyarakat biasanya dijadikan landasan pengarah hidup, alasan, dan

motivasi hidup. Salah satu hal penting yang berhubungan dengan itu ialah bagaimana

remaja Kristen dibimbing dalam menganut sebuah nilai yang sesuai dengan imannya,

contohnya melalui Pendidikan Agama. Pendidikan Agama memiliki peran penting dalam

kehidupan manusia, karena Pendidikan Agama menekankan pada pemahaman dan

pelaksanaan ajaran agama untuk mewujudkan kehidupan yang bermakna, damai, dan

bermartabat sesuai ajaran agama. Karena itu agama harus diinteralisasikan dalam

kehidupan pribadi setiap umat melalui pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Sehingga pelanggaran norma dan nilai dalam masyarakat dapat berkurang

(5)

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam setiap penulisan dan penelitian ilmiah pasti ada masalah yang ingin

dipecahkan dan dibahas. Adapun rumusan masalah dalam makalah kami yaitu

1.Apa yang dimaksud dengan norma?

2. Apa faktor pendorong perilaku pelanggaran norma?

3. Dampak apa yang disebabkan perilaku tersebut?

4. Apa solusi atau jalan keluar terbaik masalah tersebut?

C. METODE PENULISAN

Dalam penulisan makalah ini, untuk mengumpulkan data-data yang ingin diperoleh

kami menggunakan metode kualitatif sebagai metode penelitian dan penulisan.

Selain itu, di lapangan kami menggunakan penelitian dengan instrumen (alat) berupa

studi kepustakaan untuk mendapatkan bahan pendukung lain makalah ini.

D. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu

1. Sebagai hasil kerja dan diskusi dari tugas kelompok kami

2. Mengajak masyarakat untuk lebih berperan aktif dan peduli terhadap setiap

interaksi dan pergaulan disekitar.

3. Sebagai bahan bacaan untuk siswa/i baik yang SD, SMP, SMA atau umum.

E. MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu

1. Sebagai bahan bacaan.

(6)

BAB II

ISI

A. PENGERTIAN NORMA DAN NILAI

Masyarakat yang menginginkan hidup aman, tentram, dan damai tanpa gangguan

memerlukan suatu “tata”. Tata itu berwujud aturan-aturan yang menjadi pedoman bagi segala

tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing-masing dapat

terpelihara dan terjamin. Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban

masing-masing. Tata itu lazim disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) atau norma (berasal dari

bahasa Latin) atau ukuran-ukuran. Berikut pembahasan singkatnya.

Makna Nilai

1. Nilai adalah kegiatan manusia yang menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang

lain untuk mengambil keputusan.

2. Menurut Kimball Young

Nilai adalah asumsi abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa

yang penting.

3. Menurut A.W. Green

Nilai adalah kesadaran yang secara relative berlangsung disertai emosi terhadap

objek.

4. Menurut Woods

Nilai merupakan petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang

mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

Makna Norma

Norma merupakan aturan-aturan dengan sanksi-sanksi yang dimaksudkan untuk

mendorong bahkan menekan orang perorangan, kelompok atau masyarakat secara

keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial. Macam-macam norma yaitu:

1. Dari tingkat sanksi atau kekuatan mengikatnya

(7)

b. Kebiasaan (folkways)

c. Tata Kelakuan (mores)

d. Adat ( customs )

e. Hukum (laws)

1. Berdasarkan jenis atau sumbernya

a. Norma Agama

b. Norma Kesusilaan

c. Norma Kesopanan

d. Norma Hukum

B. PEMBAHASAN

Ada bermacam-macam norma yang berlaku di masyarakat. Macam-macam norma

yang telah dikenal luas ada empat, yaitu:

a. Norma Agama

Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-perintah,

larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.

Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha

Esa berupa “siksa” kelak di akhirat.

Contoh norma agama ini diantaranya ialah:

a) “Dilarang membunuh”.

b) “Dilarang mencuri”.

c) “Kamu harus patuh kepada orang tua”. d) “Kamu harus beribadah”.

e) “Kamu jangan menipu”.

b. Norma Kesusilaan

Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran

norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat

penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh

seluruh umat manusia.

Contoh norma ini diantaranya ialah :

(8)

c) “Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia”.

d) “Kamu dilarang membunuh sesama manusia”

c. Norma Kesopanan

Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur

pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati.

Contoh norma ini diantaranya ialah :

a) “Jangan makan sambil berbicara”.

b) “Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan.

c) “Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”.

d. Norma Hukum

Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara.

Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala

paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundangundangan,

yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama.

Contoh norma ini diantaranya ialah :

a) “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum

karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun”.

b) “Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan mengganti kerugian”, misalnya jual beli.

c) “Dilarang mengganggu ketertiban umum”.

C. HUBUNGAN ANTAR-NORMA

Hubungan antara norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat

dipisahkan itu dibedakan karena masing-masing memiliki sumber yang berlainan. Berikut

(9)

D. FAKTOR PENDORONG PERILAKU PELANGGARAN NORMA Berikut beberapa faktor pendorong perilaku pelanggaran norma.

a. Tidak mempunyai seseorang sebagai panutan dalam memahami dan meresapi

tata nilai atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. Kondisi semacam ini

lazim disebut sebagai hasil proses sosialisasi yang tidak sempurna. Akibatnya,

ia tidak bisa membedakan hal-hal yang baik ataupun yang buruk, benar atau

salah, pantas atau tidak pantas, dan sebagainya.

b. Pengaruh lingkungan kehidupan sosial yang tidak baik, misalnya lingkungan

yang sering terjadi tindak penyimpangan, seperti prostitusi, perjudian,

mabuk-mabukan, dan sebagainya.

c. Proses bersosialisasi yang negatif, karena bergaul dengan para pelaku

penyimpangan sosial, seperti kelompok preman, pemabuk, penjudi, dan

sebagainya.

d. Ketidakadilan, sehingga pihak-pihak yang dirugikan melakukan protes, unjuk

rasa, bahkan bisa menjurus ke tindakan anarkis.

E. KAITAN NORMA DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Dalam Pendidikan Agama Kristen kita diajarkan untuk dapat bersikap kritis

terhadap norma-norma di dalam masyarakat berdasarkan nilai-nilai kristiani.

Kaitan tersebut dapat kita temukan dalam beberapa ayat Alkitab, seperti Mzm

112:7, Mat 5:44; 6:25-34; 25:14-30, Luk 17:7-10, Yoh 15:12-13, Ef 5:22-33, Mrk

10:42-43, Kel 20:3-17, Ams 1:7-8, Pkh 11:9-10; 12:1-8. Berikut kutipan ayat

Alkitab yang dikutip dari Ams 1:8 yang berbunyi demikian, “Hai anakku,

dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu.”

“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu..” (Mzm 119:9)

Jadi, dapat kita pahami bahwa pada kenyataannya, Yesus tidak hanya

mengajar tentang merendahkan diri bahkan juga menjalankannya dalam

hidup-Nya. Ia juga ingin kita supaya patuh terhadap firman-Nya sehingga secara tidak

(10)

F. DAMPAK

Berbagai bentuk perilaku menyimpang yang ada di masyarakat akan membawa

dampak bagi pelaku maupun bagi kehidupan masyarakat pada umumnya.

Berikut dampak pelanggaran norma.

1. Dampak Bagi Pelaku

a. Memberikan pengaruh psikologis karena akan dikucilkan

b. Dapat menghancurkan masa depan pelaku penyimpangan.

c. Dapat menjauhkan pelaku dari Tuhan dan dekat dengan perbuatan dosa.

d. Perbuatan yang dilakukan dapat mencelakakan dirinya sendiri.

2. Dampak Bagi Orang Lain

a. Mengganggu keamanan, ketertiban dan ketidakharmonisan dalam masyarakat.

b. Merusak tatanan nilai, norma, dan berbagai pranata sosial yang berlaku.

c. Menimbulkan beban sosial, psikologis, dan ekonomi bagi keluarga pelaku.

d. Merusak unsur-unsur budaya dan unsur-unsur lain yang mengatur perilaku

individu dalam kehidupan masyarakat.

G. SOLUSI ATAU JALAN KELUAR TERBAIK Solusinya yaitu

a. Di Lingkungan Keluarga

 Menciptakan suasana harmonis, perhatian, dan penuh rasa kekeluargaan.  Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, kedisiplinan, dan ketaatan beribadah.  Mengembangkan komunikasi dan hubungan yang akrab dengan anak.  Selalu meluangkan waktu untuk mendengar dan menghargai pendapat

anak, sekaligus mampu memberikan bimbingan atau solusi jika anak

mendapat kesulitan.

 Memberikan punnish and reward, artinya bersedia memberikan teguran

atau bahkan hukuman jika anak bersalah dan bersedia memberikan pujian

atau bahkan hadiah jika anak berbuat baik atau memperoleh prestasi.

 Memberikan tanggung jawab kepada anak sesuai tingkat umur dan

(11)

b. Di Lingkungan Sekolah

 Mengembangkan hubungan yang erat dengan setiap anak didiknya agar

dapat tercipta komunikasi timbal balik yang seimbang.

 Menanamkan nilai-nilai disiplin, budi pekerti, moral, dan spiritual sesuai

dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

 Selalu mengembangkan sikap keterbukaan, jujur, dan saling percaya.  Memberi kebebasan dan mendukung siswa untuk mengembangkan potensi

diri, sejauh potensi tersebut bersifat positif.

 Bersedia mendengar keluhan siswa serta mampu bertindak sebagai

konseling untuk membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan, baik

(12)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kasus pelanggaran nilai dan norma dalam masyarakat terjadi apabila apa yang

menjadi kesepakatan bersama dalam suatu tatanan hidup bersama dilanggar oleh

perbuatan-perbuatan atau sikap-sikap yang tidak sesuai dengan kaidah kebersamaan hidup itu sendiri.

Pelanggaran norma tersebut bisa dipicu oleh beberapa faktor diantaranya faktor pergaulan,

faktor fisik, faktor lingkungan masyarakat, faktor ekonomi serta kurangnya pengawasan dari

orang tua.

B. SARAN

Peranan keluarga, sekolah, masyarakat, dan gereja dalam pelaksanaan norma dan nilai

sangat berpengaruh penting. Oleh sebab itu diharapkan supaya keluarga, sekolah, masyarakat,

dan gereja lebih tanggap dan peduli supaya para remaja Kristen dapat mencontoh teladan

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Suluh siswa 2: BERBUAH DALAM KRISTUS

http://agusdonald.blogspot.com/2010/11/kenakalan-remaja.html

(http://khubass.blogspot.com/)

(http://gilangtp.wordpress.com/2009/11/10/akibat-balapan-liar/)

(http://www.iprasblog.com/kenapa-balapan-liar-membuat-komunitas-sendiri-kan-bisa/599)

(http://erwincasidi.blogspot.com/2011/06/bali-balapan-liar.html)

http://motoisme.wordpress.com/2011/07/31/ramadhan-bukan-tempat-untuk-ajang-balapan-liar/

http://www.langowan.com/v4/isi.php?m=news&id=504&PHPSESSID=c7c76e0e8584c b191544bd204c446a76

http://www.seruu.com/pages/info/artikel/kecelakaan-karambol-akibat-balapan-liar-1-tewas-lima-luka

http://smk2bagus.blogspot.com/2011/02/kenakalan-balap-liar-di-jalanan.html

http://klikunic.net/bersepeda-motor-ada-kategori-alay-nya-juga-apakah-agan-aganwati-termasuk/

http://www.buletininfo.com/?menu=news&id=508

http://faldy.student.umm.ac.id/

http://bahasa.makassarkota.go.id/index.php/dinamika-perkotaan/156-balapan-liar-resahkan-warga-makassar

(http://jakarta.tribunnews.com/2012/04/09/banyak-pengeroyokan-polisi-jaga-balap-liar-di-jalanan)

(14)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………....i

Daftar Isi...ii

Bab I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….……...1

B. Rumusan Masalah………...4

C. Metode Penulisan………....4

D. Tujuan Penulisan……….…....4

E. Manfaat Penulisan……… ...4

BAB II: ISI A. Pengertian Norma dan Nilai.………...5

B. Pembahasan ……….…...6

C. Hubungan antar-Norma………...…..7

D.Faktor Pendorong Perilaku Pelanggaran Norma……...………...….8

E. Kaitan Norma dan Pendidikan Agama Kristen……….………...8

F. Dampak...9

G. Solusi atau Jalan Keluar Terbaik………...………...10

BAB III: PENUTUP A. Simpulan………...11

B. Saran………..11

(15)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan

karunianya kami dapa menyelesaikan penulisan makalah kami yang berjudul “Norma di

dalam Masyarakat”. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Selain itu, kami pun mengucapkan

terimakasih kepada para penulis yang tulisannya kami kutip sebagai bahan rujukan.

Tak lupa juga kami ucapkan maaf yang sebesar-besarnya, jika ada kata dan

pembahasan yang keliru dari kami.Kami berharap kritik dan saran Anda. Semoga makalah

kami ini dapat menjadi pelajaran dan menambah wawasan Anda dalam pelajaran Pendidikan

Agama Kristen serta semakin menumbuhkan kecintaan pada diri sendiri dan negeri ini.

Palangkaraya, 7 Agustus 2012

Referensi

Dokumen terkait

Buku Teks pelajaran Pendidikan Agama kristen kelas VIII Kurikulum 2013. Buku Teks pelajaran Pendidikan Agama kristen kelas X

bertanggungjawab untuk meningkatkan kedewasaan rohaninya. Kecerdasan rohani perlu dikembangkan secara terencana melalui pendidikan agama Kristen. Hal ini juga ditekankan

Sebagaimana telah dikatakan di atas bahwa pendidikan agama Kristen dipandang hanya sebagai bagian dari pendidikan teologi, maka yang berperan paling besar dalam

Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan multikultural terhadap pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen di Panti Asuhan Yakobus khusunya para remaja, yaitu

Pendidikan Agama Kristen yang terintegrasi bukan merujuk kepada pemberian teori secara akademik, namun Pendidikan Agama Kristen hadir sebagai acuan atau pedoman

1. a) Integritas guru Pendidikan Agama Kristen adalah karakter menyangkut kepribadian yang utuh dari seorang guru Pendidikan Agama Kristenyang bertindak sesuai

Selain itu, dalam rangka optimalisasi nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam merespon perubahan sosial kaum remaja sebuah refleksi terhadap fenomena sosial dan kehidupan

Sampai saat ini Kementerian Agama, khususnya Direktorat Pendidikan Agama Kristen pada Ditjen Bimas Kristen belum memiliki data dan informasi yang lengkap dan