• Tidak ada hasil yang ditemukan

Postur Tubuh Manusia Dalam Bentuk Yang Sempurna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Postur Tubuh Manusia Dalam Bentuk Yang Sempurna"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Q.S At-Tin ayat 4-6

"Postur Tubuh Manusia Dalam Bentuk Yang Sempurna" Tafsir Tarbawi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan penting pada era sekarang ini. Karena tanpa melalui pendidi kan atau ilmu pengetahuan, proses transformasi dan aktualisasi pengetahuan modern sulit unt uk diwujudkan.

Dalam Islam, pendidikan tidak hanya dilaksanakan dalam batasan waktu tertentu saja, me lainkan sepanjang usia. Islam memotivasi pemeluknya untuk selalu meningkatkan kualitas ke ilmuan dan pengetahuan. Islam juga menekankan akan pentingnya membaca, menelaah, men eliti segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini. Membaca, menelaah, meneliti hanya bisa dilakukan oleh manusia, karena hanya manusia makhluk yang memiliki akal dan hati. Selanju tnya dengan kelebihan akal dan hati, manusia mampu memahami

fenomena-fenomena yang ada di sekitarnya, termasuk pengetahuan.

Allah menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna, baik secara fisik at aupun ruhani yang dilengkapi dengan akal, itulah yang membedakan manusia dari makhluk Allah yang lain. Suatu tuntutan yang berlaku bagi manusia yang telah diberi nilai ekstra yakni akal adalah untuk difungsikan sebagai media ataupun fasilitas untuk meraih tanda-tanda keku asaan Allah.

(2)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Umum

Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dari saripati tanah atau mani dalam artian berasal dari seorang lakilaki dan perempuan, keduanya mengonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang juga memperoleh makanan dari tanah. Tanah tersebut merupa kan tanah liat kering berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Manusia merupakan makh luk lemah yang senantiasa memerlukan kekuatan dari Tuhannya. Dan dengan kekuatan itu ma nusia menjadi makhluk yang sempurna.

Manusia digambarkan sebagai makhluk biologis. Sejak proses penciptaannya selesai, man usia dianugerahkan kemampuan oleh Allah sehingga manusia dapat bergaul dengan alam sek elilingnya. Atas dasar pengalaman, walaupun tidak secara ilmiah, manusia mengetahui bagai mana caranya menyesuaikan diri dan memanfaatkan alam sekelilingnya.

Surat At-Tin memiliki keterkaitan dengan Surat Syarh yaitu kalau dalam Surat Asy-Syarh dijelaskan oleh Tuhan tentang keadaan makhluk Allah yang paling sempurna, yaitu Na bi Muhammad saw. maka dalam Surat ini Allah menerangkan tentang keadaan manusia samp ai akhir perhentian urusannya dan balasan apa yang disediakan oleh Allah swt. untuk orang y ang beriman kepada Rasul-Nya.

4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . 5. kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),

6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.

3. Penafsiran Ayat Ayat 4

(3)

ada bentuk jamak. Jadi, kata kholaqna mengisyaratkan keterlibatan selain Allah dalam pencip taan manusia. Dapat dipahami bahwa yang terlibat dalam kejadian tersebut adalah ibu dan ba pak setiap manusia.

Kata taqwim berarti kesempurnaan sesuatu sesuai dengan objeknya. Jadi, ahsan taqwi m berarti bentuk fisik dan psikis yang sebaikbaiknya, yang menyebabkan manusia dapat mela ksanakan fungsinya sebaik mungkin sesuai dengan tujuan kehadirannya atau tujuan penciptaa nnya.

Manusia telah Allah istimewakan dengan akal, kesanggupan membedakan dan meneri ma ilmu pengetahuan serta membuat gagasan yang menjadikannya mampu menguasai alam, di samping itu ia pun punya kemampuan dan jangkauan untuk meraih segalanya.

Akan tetapi manusia lalai atas keistimewaannya. Dia melakukan perbuatan yang tidak dibenarkan oleh akal sehat dan fitrahnya. Lalu membekali dirinya dengan kenikmatan dunia d an kesenangan hawa nafsu, berpaling dari memikirkan sesuatu yang bermanfaat untuk akhirat nya kelak, dan apa yang membuat keridhaan Tuhan dan memperoleh kenikmatan abadi. Dia t elah menukar perbuatan baik dengan perbuatan rusak, menerjunkan diri dalam kesesatan, mel upakan fitrah sucinya, menenggelamkan diri dalam jurang perbuatan buruk dan dosa.

Ayat 5

Kata radadnahu terdiri atas kata radada yang dirangkai dengan kata ganti na yang me nggambarkan adanya keterlibatan manusia dalam kejatuhannya ke tempat yang serendah-rendahnya. Sedangkan hu berfungsi sebagai pengganti dari kata alinsan. Radada diartikan se bagai mengalihkan, memalingkan, mengembalikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa radada be rarti perubahan keadaan sesuatu seperti keadaan sebelumnya.

Ayat 6

Kata illa mempunyai arti kecuali yakni bahwa manusia yang beriman dan beramal sho leh dikecualikan dari kejatuhan ke tempat yang serendah-rendahnya karena ia mempertahank an kehadiran iman dalam kalbunya dan beramal sholeh dalam kehidupan kesehariannya.

Kecuali orangorang yang hatinya sudah penuh dengan iman, mengetahui bahwa alam ini ada pencipta yang mengatur segala urusannya, telah menetapkan syariat agama untuk jala n kehidupan manusia dan percaya bahwa perbuatan dosa ada hukumannya dan perbuatan baik ada pahalanya.

Kata ‘amila atau ‘amilu tidak mengharuskan wujudnya suatu pekerjaan dalam bentuk konkret di alam nyata. Niat atau tekad untuk melaksanakan suatu perbuatan walau belum terl aksana, juga dapat dinamai ‘amal.

Kata ajr digunakan bukan hanya khusus untuk imbalan ukhrawi, tetapi juga duniawi. Ganjaran ukhrawi yang baik itu tidak seimbang dengan amal perbuatan seseorang. Dengan ka ta lain, ganjaran ukhrawi selalu lebih besar dibanding perbuatan manusia. Imbalan yang dijan jikan Allah bagi mereka yang beriman dan beramal saleh dijelaskanNya sebagai ghair mamn un.

(4)

Pada hakikatnya arti kata mannayamunnu dapat juga kembali kepada arti memotong a tau memutus, karena mereka yang melakukan hal itu sesungguhnya telah memutuskan kesina mbungan pahala yang sewajarnya akan diterima dari Allah swt.

Ganjaran kebaikan melebihi apa yang dilakukan karena kemurahan Allah jua, tetapi i mbalan kejahatan seimbang karena Allah tidak bermaksud menganiaya seseorang betapapun besar kejahatannya.

C. Pendapat Para Ahli Tafsir

Mufassir AlQurthubi memahami kata alinsan (manusia) yang dimaksud oleh ayat ini adal ah jenis manusia secara umum, mencakup yang mukmin maupun yang kafir. Bahkan mufassir Syathi’ merumuskan bahwa semua kata alinsan dalam alQur’an yang berbentuk definite atau menggunakan kata sandang al berarti menegaskan jenis manusia secara umum, mencakup sia pa saja.

Raghib Al-Asfahany, seorang pakar bahasa alQur’an, memandang kata taqwim sebagai is yarat tentang keistimewaan manusia dibanding binatang, yaitu adanya akal, pemahaman dan bentuk fisikny yang tegak lurus.

Kata asfala safilin (tempat yang serendahrendahnya) menurut pendapat para mufassir dap at dipahami dengan keadaan kelemahan fisik dan psikis manusia di saat tuanya seperti di kala ia masih bayi. Maksudnya adalah bahwa para orang tua yang telah pikun atau sakit sehingga t idak dapat melaksanakan amal saleh seperti ketika ia belum mengalami uzur tersebut, akan te tap diberi ganjaran amalnya tanpa putus atau berkurang. Bisa juga keadaan ketika Ruh Illahi belum lagi menyatu dengan diri manusia.

Ulama tafsir menetapkan kata illa dengan arti “tetapi” dan “kecuali”. Mufassir AtThabari memilih arti “tetapi” dan atas dasar itu, ia mengartikan asfala safilin dengan orangorang tua y ang beriman dan beramal saleh, pahala amal kebaikannya bersinambung, walau ia tidak mam pu mengerjakannya lagi karena uzurnya.

Abbas Mahmud AlAqqad berpendapat bahwa hakikat iman berbeda dengan hakikat peng etahuan. Iman mempunyai kesamaan dengan rasa kagum, karena keduanya bersumber dari ha ti manusia.

Abdul Karim AlKhatib mengulas hakikat iman dan perbedaannya dengan pengetahuan. A kal dapat mengetahui fenomena, dapat pula menciptakan pengetahuan, tetapi akal tidak mam pu menciptakan iman.

(5)

Pernyataan bahwa “Allah sebaikbaik Pencipta” menunjukkan bahwa ada pencipta lain, na mun tidak sebaik Allah atau menunjukkan bahwa ada yang terlibat dalam proses penciptaan manusia, namun peranannya sebagai “pencipta” tidak seperti Allah, melainkan hanya sebagai alat atau perantara. Ibu dan bapak mempunyai peranan yang cukup berarti dalam penciptaan a nakanaknya, termasuk dalam penyempurnaan keadaan fisik dan psikisnya. Para ilmuan meng akui bahwa keturunan dan pendidikan merupakan dua faktor yang sangat dominan dalam pe mbentukan fisik dan kepribadian anak.

Melalui anugerah Allah dan peranan kedua orang tua secara khusus, anakanak manusia la hir dengan berbagai potensi sehingga pada akhirnya Allah menyatakan bahwa manusia memp eroleh kemuliaan dan keutamaan dibanding dengan makhluk lain. Salah satu kelebihan terseb ut adalah kemampuan berpengetahuan. Namun demikian, tidak seluruh potensi manusia dapat diwujudkan secara mudah. Al-qur’an memperkenalkan manusia melalui sekian banyak ayat-ayatnya, memperkenalkan potensi positif dan negatif yang dimilikinya.

Kepadanya diberikan petunjukpetunjuk agama agar dapat mencapai puncak tertinggi dari kemanusiaannya. Tetapi, sebagian mereka enggan mengikuti petunjukpetunjuk tersebut hingg a jatuh ke tempat yang serendah-rendahnya.

Manusia akan mencapai tingkat yang setinggitingginya apabila terjadi perpaduan yang sei mbang antara kebutuhan jasmani dan ruhani, antara kebutuhan fisik dan jiwa. Tetapi, apabila ia hanya memperhatikan dan melayani kebutuhankebutuhan jasmaninya saja, maka ia akan ke mbali atau dikembalikan kepada proses awal kejadiannya, sebelum Ruh Illahi itu menyentuh fisiknya.

Allah swt. menggambarkan betapa besar anugerahNya kepada umat manusia yang tadiny a mengalami krisis kebodohan, kegelapan dan kesesatan yang kesemuanya teratasi berkat diut usnya Nabi Muhammad saw. Suatu amal saleh harus memiliki dua sisi. Sisi pertama adalah w ujud amal yang biasanya terlihat di alam nyata. Disini orang lain dapat memberikan penilaian sesuai dengan kenyataan yang dilihatnya. Sisi kedua adalah motif pekerjaan itu. Mengenai sis i ini, hanya Allah swt. yang dapat menilainya. Amal tidak akan bernilai di sisi Allah kecuali b ila ia disertai dengan iman dan keikhlasan.

E. Nilai-nilai Pendidikan

1. Allah telah menciptakan manusia dengan bentuk yang sebaikbaiknya. Manusia memiliki b erbagai keistimewaan daripada makhluk lain seperti akal yang dengannya manusia dapat mel aksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik sebagai khalifatullah fil ‘ardh.

2. Proses kejadian manusia ada dua tahap yaitu penyempurnaan fisik dan penghembusan Ruh Illahi. Apabila manusia tidak bisa menyeimbangkan dua aspek tersebut, maka dia akan terjer umus ke dalam tempat yang serendah-rendahnya. Tempat yang rendah itu digambarkan sepert i keadaan manusia sebelum Ruh Illahi menyentuh fisiknya.

3. Manusia tidak akan terjerumus ke tempat rendah tersebut selama manusia tetap beriman da n beramal saleh. Dan mereka akan tetap mendapat pahala yang tiada terputus dari perbuatan b aiknya.

(6)

(7)

Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dari saripati tanah atau mani dalam artian berasal dari seorang lakilaki dan perempuan, keduanya mengonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang juga memperoleh makanan dari tanah. Tanah tersebut merupa kan tanah liat kering berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Manusia merupakan makh luk lemah yang senantiasa memerlukan kekuatan dari Tuhannya. Dan dengan kekuatan itu ma nusia menjadi makhluk yang sempurna.

Manusia digambarkan sebagai makhluk biologis. Sejak proses penciptaannya selesai, man usia dianugerahkan kemampuan oleh Allah sehingga manusia dapat bergaul dengan alam sek elilingnya. Atas dasar pengalaman, walaupun tidak secara ilmiah, manusia mengetahui bagai mana caranya menyesuaikan diri dan memanfaatkan alam sekelilingnya.

B. Saran-saran

Dengan diselesaikannya makalah ini kami berharap makalah ini dapat menambah wa wasan, pengetahuan, dan bermanfaat bagi pembaca. Kami juga mengharapkan kritik dan sara n yang membangun guna meningkatkan kualitas dalam penulisan makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

(8)

Shihab, Muhammad Quraish. 1997. Lubab. Bandung: Pustaka Hidayah.

Referensi

Dokumen terkait

Ha l yang perlu diingat apabila anda berniat untuk menggunakan algorit ma yang akan saya berikan nanti, yang dkenal sebagai algorit ma standar Bellman-Fort tanpa me

Bab Keempat, berisi hasil dan pembahasan yang meliputi pengenalan Muhammad Iqbal dengan mendeskripsikan latar belakang kehidupan, karya- kary, metodologi, sumber, corak

Menimbang, bahwa permohonan banding a quo diajukan dalam tenggang waktu masa banding dan sesuai dengan tata-cara yang ditentukan oleh peraturan

Perancangan dan pembuatan “Rancang Bangun Pintu Masuk Perpustakaan menggunakan Scanning Barcode” yang kami buat ini menggunakan basis mikrokontroler ATmega32,

Untuk mengetahui harapan dari pelanggan diperlukan suatu alat yang dapat menangkap dengan jeli keinginan konsumen terhadap produk yang dihasilkan perusahaan, dan

Menerapkan pembiasaan salat pada siswa-siswi nya, dan orang tua siswa pun di tugas kan untuk membiasakan salat anak nya di rumah, ada pun yang mendorong saya

1 2 3 4 CPU Upgrade Error Kemudahan Penggunan Monitor Error Kemudahan Penggunaan Keyboard Error Kemudahan Penggunaan Mouse Error Kemudahan Penggunaan

Menghasilkan Rancangan Pengembangan Olahraga dan Wisata Paralayang di Gunung Banyak dengan Menggunakan Tema Poetry and literature dengan Ide dasar dari puisi yang