• Tidak ada hasil yang ditemukan

Silabus Sistem Sosial Budaya di Indonesia 2011.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Silabus Sistem Sosial Budaya di Indonesia 2011.doc"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Dosen : Drs. Ayi Budisantosa M.Si. Drs. Syarif Moeis

Program Studi : Pend. Sejarah – S 1

DESKRIPSI MATA KULIAH

Idealisme kehidupan masyarakat adalah suatu bentuk persekutuan hidup dimana didalamnya terjadi hubungan antara manusia, secara invidual, kelompok maupun antar lembaga yang sengaja dilakukan untuk keberlangsungan persekutuan tersebut; toleransi, kerjasama, saling keberpahaman, dan saling ketergantungan adalah hal penting dalam kehidupan bersama. Masyarakat adalah satu bentuk kehidupan yang dikemas sedemikian rupa dimana seluruh anggotanya dapat memenuhi dan melaksanakan seperangkat potensi dan kebutuhannya. Dalam kehidupan bersama ini, tumbuh dan berkembang seperangkat nilai-nilai, yang kemudian dijadikan sebagai acuan bagi seluruh anggotanya untuk berwawasan, bersikap, dan bertindak yang kemudian menjadi ciri khas kelompok yang membedakannya dengan kelompok lain. Keberadaan masyarakat dan kebudayaan secara sengaja maupun tidak disengaja adalah suatu keadaan yang muncul untuk memenuhi keberlangsungan kehidupan bersama, dan keadaan ini hanya bisa terjadi bila masing-masing anggota masyarakat sadar akan diri dan kelompoknya – keadaan mana tentu akan berkaitan dengan kedudukan dan peranan, sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat tersebut. Dengan keberadaannya, masyarakat dan kebudayaan dapat digambarkan sebagai satu tatanan sistem dimana unsur-unsur yang ada didalamnya saling berhubungan, beradaptasi, dan menunjang. Namun yang menarik dari semua ini baik bentuk, proses, dan mekanisme yang berlangsung ternyata antara satu bentuk masyarakat dengan bentuk masyarakat lain banyak menujukkan perbedaan. Masyarakat Indonesia, sebagai bentuk masyarakat besar, dianggap cukup untuk menjadi bahan kajian sistem sosial dan budaya karena didalamnya sarat memuat berbagai gambaran tentang kehidupan sosial dan budaya dari sekurangnya 300 suku bangsa dan kebudayaan yang relatif berbeda.

(2)

seluruh aktivitas dan produktivitas manusia tersebut berorientasi pada suatu sistem nilai budaya yang bersumber dari nilai-nilai keagamaan, filsafat, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan seni. Perkembangan umat manusia baik secara kuantitas maupun kualitas dalam dimensi internal-eksternal ternyata mampu mendorong seperangkat sistem nilai budaya untuk turut berubah, menurut lingkup global, nasional, dan regional (lokal). Sebagai bahan pengayaan, materi perkuliahan akan diperjelas dengan melakukan kajian pada masyarakat dan kebudayaan Sunda sebagai lingkungan sosial budaya terdekat.

TUJUAN MATA KULIAH :

Melalui perkuliahan ini Mahasiswa dapat :

1. Memahami dan menjelaskan pengertian dasar tentang masyarakat, keanekaragaman masyarakat, serta pembedaan masyarakat menurut lokal tempat hidupnya (teritorial)

2. Memahami dan membedakan pengertian dasar tentang masyarakat desa dengan masyarakat kota

3. Memahami dan menjelaskan sejarah dan perkembangan konsentrasi penduduk menjadi daerah pedesaan dan perkotaan

4. Memahami dan membedakan ciri-ciri umum dari lingkungan perkotaan dengan lingkungan pedesaan

5. Menentukan dan membedakan lingkungan perkotaan dengan lingkungan pedesaan menurut ukuran administratif, teritorial, kepentingan, kependudukan dan faktor-faktor sosial budaya 6. Menggambarkan masalah-masalah sosial budaya yang terjadi dari pengaruh hubungan

desa-kota

7. Memahami dan menjelaskan kecenderungan-kecenderungan perubahan yang terjadi pada masyarakat desa dan masyarakat kota, khususnya di Indonesia

8. Memahami substansi masyarakat dalam lingkup yang lebih luas sebagai suatu bentuk persekutuan hidup dari unsur-unsur masyarakat yang lebih kecil, dalam hal ini adalah saling ketergantungan antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

PENDEKATAN PEMBELAJARAN 1. Tatap muka di kelas / Ceramah

2. Menyediakan situs internet sebagai media pengayaan komunikasi 3. Pencarian sumber melalui media internet

4. Memberikan tugas individual dan kelompok 5. Melakukan kegiatan praktikum :

(3)

EVALUASI

1. Ujian Tengah Semester (UTS) 2. Ujian Akhir Semester (UAS) 3. Tugas Individual

4. Tugas Kelompok 5. Aktivitas Kelas :

Kehadiran, Disiplin, Diskusi

RINCIAN MATERI PERKULIAHAN TIAP PERTEMUAN Pertemuan 1 : Pengantar

Orientasi materi umum pembelajaran Mata kuliah, maksud dan tujuan pembelajaran, isi pembelajaran, mekanisme, dan evaluasi Pembelajaran

Pertemuan 2 : Masyarakat dan Kebudayaan sebagai suatu sistem

Pertemuan 3 : Saling ketergantungan dalam masyarakat

Pertemuan 4 : Kesadaran Kolektif

Pertemuan 5 : Acuan Sistem Sosial : Talcott Parson

Pertemuan 6 : Pendekatan Struktural Fungsional

Pertemuan 7 : Pendekatan Konflik

Pertemuan 8 : UJIAN TENGAH SEMESTER

Pertemuan 9 : Masyarakat Majemuk

Pertemuan 10 : Kebudayaan sebagai orientasi nilai (etos kebudayaan) Sumber-sumber sistem nilai

Agama, Filsafat, Adat istiadat, Ilmu pengetahuan, seni

Pertemuan 11 : Perubahan nilai sebagai bias perkembangan hidup manusia

Dorongan internal dan eksternal sebagai pangkal perubahan Konsekuensi perubahan terhadap sistem nilai

(4)

Pertemuan 13 : Proses perubahan nilai budaya Akulturasi, Asimilasi

Pertemuan 14 : Komparasi fenomena budaya Budaya Nasional

Pertemuan 15 : Komparasi fenomena budaya

Budaya lokal : Masyarakat dan Kebudayaan Sunda

Pertemuan 16 : UJIAN AKHIR SEMESTER

Rujukan Utama :

Geertz, Hildred. (1981). Aneka Budaya Dan Komunitas Di Indonesia (terj.), Jakarta: Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial & FS UI.

Koentjaraningrat. (1977). Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: PT. Dian Rakyat

---. (1990). Sejarah Teori Antropologi, jilid 1 – 2, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Laurer, Robert H. (1993). Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Lawang, Robert. (19850. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta : Karunika, Universitas Terbuka

Melalatoa, Junus M. ed. (1997). Sistem Budaya Indonesia, Jakarta: Kerjasama FISIP Universitas Indonesia dengan PT. Pamator

Nasikun. (1993). Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Rujukan Pengayaan :

Adimihardja, Kusnaka. (1979). Mata Pencaharian hidup Masyarakat Sunda, dalam Ekadjati, Edi S.: Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Jakarta: PT Girimukti Pasaka.

Benedict, Ruth. (1946). Patterns of Culture. New York: Pelican Books.

(5)

DEPDIKBUD (1983/1984). Proyek Inventarisasi Kebudayaan Daerah : Upacara Tradisional Daerah Jawa Barat

Ekadjati, Edi S. ed. (1984). Masyarakat Sunda Dan Kebudayaannya. Jakarta : Girimukti Pasaka.

Firth, Raymond-Mochtan, B.-Puspanegara S. (1966). Tjiri-tjiri Dan Alam Hidup Manusia, Bandung: Penerbit Sumur Bandung.

Harsoyo. (1984). Kebudayaan Sunda; dalam, Koentjaraningrat, ed.: Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Jambatan.

Ihromi, T.O. ed. (1980). Pokok-Pokok Antropologi Budaya; Jakarta: PT Gramedia.

Keesing, Roger M. (1992). Antropologi Budaya,Suatu Perspektif Kontemporer (terj.); Jakarta: Penerbit Erlangga.

Linton, Ralph. (1963). The Study Of Man, (terj). Bandung: Jemmars.

Peurseun, Van C.A. (1984). Strategi Kebudayaan, (terj.), Yogyakarta: Penerbit Kanisisus.

Pritchard, Evan E. (1983). Teori-Teori Tentang Agama Primitif (terj.). Jakarta: PT Djaya Pirusa

Rogers, Everett M.-Schumaker, Floyd F. (1987). Memasyarakatkan Ide-Ide Baru (terj.); Surabaya: Usaha Nasional

So, Alvin Y-Suwarsono. (1991). Perubahan Sosial Dan Pembangunan Di Indonesia, Teori-Teori Modernisasi, Dependensi, Dan Sistem Dunia; Jakarta: LP3ES.

Soedjito S. (1991). Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Industri; Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya

Soemardjan, Selo-Soemardi, (1974). Setangkai Bunga Sosiologi; Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sumamihardja, Suhandi A. (1984). Organisasi Dan Struktur Sosial Masyarakat Sunda; dalam, Ekadjati, Edi S.: Masyarakat Sunda Dan Kebudayaannya. Jakarta: PT Girimukti Pasaka.

Referensi

Dokumen terkait

Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset

Pada penelitian ini, variabel yang digunakan sebagai input yaitu beban personalia dan beban bagi hasil serta output yang digunakan yaitu total pembiayaan dan

Dalam Pasal 30 ayat (2) dan ayat (4) Perubahan Kedua UUD 1945 telah dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa yang memiliki kewenangan dan yang berperan sebagai kekuatan utama serta

Foth (1995) mendefisinisikan kesuburan tanah sebaga i kualitas yang memungkinkan suatu tanah untuk menyediakan unsur -unsur hara yang memadai baik dalam jumlah maupun imbangannya

Sedangkan perubahan struktur sektor pertanian yaitu perubahan pola tentang komposisi produksi, urutan produksi dan perubahan sumberdaya yang digunakan (Hayami & Rutan, 1971),

overhead conveyor (OHC), berdasarkan kebijakan perawatan yang diterapkan saat ini 32 mode kegagalan diatasi secara time directed (TD) yaitu kegiatan perawatan yang

Jadi, asupan minyak kelapa akan segera diubah menjadi energi dan bukan disimpan sebagai lemak tubuh sehingga memiliki efek penurunan berat badan yang sangat positif

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan, sumbangan pemikiran, dan bahan pertimbangan mengenai pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana bagi