SNI – BAJA LEMBARAN LAPIS SENG - PEMBERLAKUAN 2012
PERMENPERIN NO.38/M-IND/PER/2/2012; BN TH.2012/NO.262; LL KEMENPERIN: 12 HLM.
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BAJA LEMBARAN LAPIS SENG SECARA WAJIB
ABSTRAK : - Dalam rangka optimalisasi pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Baja Lembaran Lapis Seng Secara Wajib dan kelancaran dalam proses perdagangan internasional terkait dengan perubahan nomor Harmonize Syatem (HS) tahun 2012, maka perlu mengatur kembali dengan menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Baja Lembaran Lapis Seng Secara Wajib.
- Dasar Hukum Peraturan Menteri ini adalah : UU No. 5 Tahun 1984, UU No. 7 Tahun 1994, UU No. 10 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 17 Tahun 2006, UU No. 8 Tahun 1999, UU No. 32 Tahun 2004, PP No. 17 Tahun 1986, PP No. 102 Tahun 2000, PP No. 38 Tahun 2007, PERPRES No.47 Tahun 2009 sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan terakhir PERPRES No.91 Tahun 2011, PERPRES No. 24 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan PERPRES No.92 Tahun 2012, KEPPRES No. 78 Tahun 2001, KEPPRES No. 84/P Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan KEPPRES No. 59/P Tahun 2011, PERMENDAG No. 62/M-DAG/PER/12/2009 sebagaimana telah diubah dengan PERMENDAG No. 22/M-DAG/PER/5/2010, PERMENPERIN No. 86/M-IND/PER/9/2009, PERMENPERIN No. 105/M-IND/PER/10/2010, PERATURAN KEPALA BSN No. 1 Tahun 2011.
SNI dan membubuhkan tanda SNI pada setiap produk. Baja Lembaran Lapis Seng yang diperdagangkan di dalam negeri yang berasal dari produksi dalam negeri maupun impor wajib memenuhi ketentuan SNI, produk yang tidak memenuhi ketentuan SNI harus ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. LSPro yang telah ditunjuk wajib melaporkan atas penerbitan SPPT SNI selambat-lambatnya 7 hari kerja sejak penerbitan SPPT-SNI kepada Direktur Jenderal Pembina Industri (BIM) dan Kepala BPKIMI. LSPro bertanggung jawab atas pelaksanaan surveilan penggunaan tanda SNI dari SPPT-SNI yang diterbitkan. Pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh Direktorat Jenderal BIM dan dilaksanakan oleh PPSP. Pengawasan dilakukan mulai dari pra pasar sampai dengan peredaran produk di pasar sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun. Dalam melaksanakan pembinaan BPKIMI dapat memberikan teguran tertulis atau sanksi kepada LSPro yang tidak menyampaikan laporan. Pelaku usaha, LSPro dan Laboratorium Penguji yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan Menteri ini akan dikenakan sanksi.
CATATAN : - Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, 6 Maret 2012, ditetapkan 27 Februari 2012.
-Petunjuk teknis dan petunjuk pengawasan penerapan SNI Baja Lembaran Lapis Seng ditetapkan oleh Dirjen BIM.
Pelaku usaha yang telah memiliki SPPT SNI Baja Lembaran Seng sebelum peraturan ini harus telah menyesuaiakan sesuai ketentuan dalam Peraturan ini selambat-lambatnya 1 tahun sejak diberlakukannya peraturan ini.
Peraturan Pelaksana yang diatur berdasarkan Permenperin No.07/M-IND/PER/2/2008 dinyatakan masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan Peraturan Menteri ini.