SNI – BAJA LEMBARAN - PELAT - GULUNGAN CANAI PANAS (Bj.P) –
PEMBERLAKUAN
2012
PERMENPERIN NO.40/M-IND/PER/2/2012; BN TH.2012/No.264; LL
KEMENPERIN : 12 HLM
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PEMBERLAKUAN
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BAJA LEMBARAN, PELAT DAN
GULUNGAN CANAI PANAS (Bj.P) SECARA WAJIB
ABSTRAK : - Dalam rangka optimalisasi pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Baja Lembaran, Pelat Dan Gulungan Canai Panas (Bj.P) Secara Wajib dan untuk kelancaran dalam proses perdagangan internasional atas produk dimaksud terkait dengan perubahan nomor Harmonize System (HS) Tahun 2012, perlu mengatur kembali dan menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Baja Lembaran Pelat dan Gulungan Canai Panas (Bj.P) Secara Wajib.
- Dasar Hukum Peraturan Menteri ini adalah UU No. 5 Tahun 1984, UU No. 7, UU No. 10 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 17 Tahun 2006, UU No. 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah UU No. 12 Tahun 2008, PP No. 17 Tahun 1986, PP No. 102 Tahun 2000, PP No. 38 Tahun 2007, PERPRES No. 47 Tahun 2009 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan PERPRES No. 91 Tahun 20011, PERPRES No. 24 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan PERPRES No. 92 Tahun 2011, KEPPRES No. 78 Tahun 2001, KEPPRES No. 84/P Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan KEPPRES No. 59/P Tahun 2011, PERMENDAG No. 62/M-DAG/PER/12/2009 sebagaimana telah diubah dengan PERMENDAG No. 22/M-DAG/PER/5/2010, PERMENPERIN No. 86/M-IND/PER/9/2009, PERMENPERIN 105/M-IND/PER/10/2010, PERATURAN KEPALA BSN No. 1 Tahun 2011.
(1) apabila : digunakan sebagai contoh uji dalam rangka penerbitan SSPT-SNI; memiliki fungsi, jenis dan spesifikasi yang berbeda; dan sebagai bahan baku produk industri tujuan ekspor. Impor Bj.P tersebut wajib dengan Surat Pertimbangan Teknis dari Direkrtur Jenderal Pembina Industri (BIM). dan hanya dapat diimpor oleh importir produsen. produk Bj.P tersebut dilarang dipindahtangankan pada pihak lain. Bj.P yang diperdagangkan di dalam negeri yang berasal dari produksi dalam negeri dan atau impor wajib memenuhi ketentuan SNI , Produk Bj.P yang tidak memenuhi ketentuan SNI harus ditarik dari peredaran dan dimusnahkan.LSPro wajib melaporkan atas penerbitan SPPT-SNI selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak penerbitan SPPT-SNI kepada Direktur Jenderal Pembina Industri (BIM) dan Kepala BPKIMI. LSPro yang menerbitkan SPPT-SNI Bj.P bertanggung jawab atas pelaksanaan surveilan penggunaan tanda SNI dari SPPT-SNI yang diterbitkan. Pembinaan dan Pengawasan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembina Industri (BIM) dan Kepala BPKIMI yang dilaksanakan oleh PPSP. Pengawasan dilakukan mulai dari pra pasar sampai dengan peredaran produk di pasar yang dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) kali dalam setahun. Dalam melaksanakan pembinaan BPKIMI dapat memberikan teguran tertulis atau sanksi kepada LSPro yang tidak menyampaikan laporan. Pelaku Usaha, LSPro dan Laboratorium Penguji yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dikenakan sanksi. CATATAN :
-Peraturan Menteri ini berlaku pada tanggal diundangkan 6 Maret 2012, ditetapkan 27 Februari 2012.
Petunjuk Teknis dan petunjuk pengawasan SNI Bj.P ditetap kan oleh Direktur Jenderal BIM.
SPPT-SNI Bj.P yang diterbitkan sebelum diundangkan Permen ini dinyatakan masih berlaku sesuai dengan masa berlaku SPPT-SNI yang bersangkutan.
Pelaku usaha yang telah memiliki SPPT-SNI Bj.P sebelim Permen ini, harus telah menyesuaikan sesuai ketentuan dalam Permen ini selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak diberlakukannya Permen ini.
Peraturan Pelaksana yang diatur berdasarkan Permenperin No.01/M-IND/PER/1/2009 sebagaimana telah diubah dengan Permenperin No.38/M-IND/PER/3/2009 dinyatakan masih berlaku selama tidak bertentangan dan atau belum duganti berdasarkan Permen ini.