SNI – BAJA LEMBARAN – ALUMUNIUM SENG (Bj. LAS) – PEMBERLAKUAN 2012
PERMENPERIN NO.39/M-IND/PER/2/2012; BN.TH. 2012/No.263; LL KEMENPERIN: 13 HLM.
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BAJA LEMBARAN DAN GULUNGAN LAPIS PADUAN ALUMINIUM – SENG (Bj. LAS) SECARA WAJIB.
ABSTRAK : - Dalam rangka optimalisasi pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Baja Lembaran dan Gulungan Lapis Paduan Aluminium – Seng (Bj. L AS) Secara Wajib dan kelancaran dalam proses perdagangan internasional dengan perubahan nomor Harmonize System (HS) tahun 2012 , perlu mengatur kembali dan menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI Baja Lembaran Dan Gulungan Lapis Paduan Alumunium-Seng secara wajib
- Dasar Hukum Peraturan Menteri ini adalah : UU No. 5 Tahun 1984, UU No.7 Tahun 1994, UU No.10 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 17 Tahun 2006, UU No.8 Tahun 1999, UU No.32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 12 Tahun 2008, PP No. 17 Tahun 1986, PP No. 102 Tahun 2000, PP No. 38 Tahun 2007, PERPRES No.47 Tahun 2009 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan PERPRES No. 91 Tahun 2011, PERPRES No. 24 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan PERPRES No. 92 Tahun 2011, KEPPRES No. 78 Tahun 2001, KEPPRES No. 84/P Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan KEPPRES No. 59/P Tahun 2011, PERMENDAG No. 62/-DAG/PER/12/2009 sebagaimana telah diubah dengan PERMENDAG No. 22/M-DAG/PER/5/2010, PERMENPERIN No.86/M-IND/PER/9/2009, PERMENPERIN No. 105/M-IND/PER/10/2010, PERATURAN KEPALA BSN No.1 Tahun 2011.
dengan Pertimbangan teknis tidak boleh dipindahtangankan dan harus diimpor oleh importir Produsen. Perusahaan yang memproduksi Bj. LAS wajib menerapkan SNI dengan cara: memiliki SPPT-SNI, membubuhkan tanda SNI pada setiap produk. Bj. LAS yang yang diperdagangkan dalam negeri dan berasal dari hasil Produksi dalam negeri atau impor harus memenuhi ketentuan SNI, produk yang tidak memenuhi ketentuan SNI dilarang beredar, ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. Pembinaaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penerapan SNI dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembina Industri (BIM) dan Kepala BPKIMI yang dilaksanakan oleh PPSP. Pengawasan dilakukan mulai dari pra pasar sampai peredaran produk dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun. Dalam melaksanakan Pembinaan BPKIMI dapat melakukan teguran tertulis atau sanksi kepada LSPro yang tidak menyampaikan laporan. Pelaku Usaha, LSPro dan Laboratorium Penguji yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dikenakan sanksi.
CATATAN : - Peratuaran ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, 6 Maret 2012, ditetapkan 27 Februari 2012.
-Petunjuk Teknis dan -Petunjuk pelaksanaan penerapan SNI ditetapkan oleh Dirjen BIM.
Pelaku usaha yang telah memiliki SPPT SNI Baja Lembaran dan Gulungan Lapis Paduan Aluminium – Seng (Bj. L AS) sebelum peraturan ini harus telah menyesuaiakan sesuai ketentuan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak diberlakukan Permen ini.
SPPT-SNI Bj.LAS yang diterbitkan sebelum diundangkan Permen ini dinyatakan masih berlaku sesuai dengan masa berlaku SPPT SNI- yang bersangkutan
Peraturan pelaksana yang diatur berdasarkan Permenperin No. 02/M-IND/PER/1/2009 sebagaimana telah diubah dengan Permenperin No. 39/M-IND/PER/3/2009 dinyatakan masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dan atau belum diganti berdasarkan Permen ini.