• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 26 April 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 26 April 2009"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Minggu, 26 April 2009

Pada hari Sabtu, 25 April 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Minggu, 26 April 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Bencana Banjir Bandang di Tangerang Provinsi Banten (Laporan Perkembangan) A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Banjir Bandang

2. Waktu Kejadian : 27 Maret 2009, pukul 04.30 WIB 3. Lokasi Kejadian : Ciputat, Tangerang di Prov. Banten

4. Penyebab : Hujan deras sejak pukul 02.30 WIB menyebabkan tanggul Situ Gintung jebol karena tidak mampu menahan debit air.

LOKASI PENAMPUNGAN BARU WISMA KERTA MUKTI CIPUTAT Tanggul Jebol ( Situ Gintung )

(2)

2

B. Kondisi Mutakhir

1. Korban

o Meninggal : 90 orang (87 orang sudah diketahui identitasnya dan 3 orang masih belum diketahui identitasnya saat ini berada di RS. Fatmawati). Hasil dari evaluasi dan verifikasi data oleh pihak Kepolisian dimana data sebelumnya berjumlah 100 orang.

o Luka-luka : 76 orang rawat jalan dan 37 orang rawat inap di RS Fatmawati. o Hilang : 4 orang

o Pengungsi :

- Wisma Kerta Mukiti I = 30 kk,101 jiwa. - Wisma Kerta Mukti II = 27 kk,81 jiwa.

- Dikontrakkan luar = 114 KK/402 jiwa 2. Kerusakan

o Rumah

- Rusak Berat : 99 unit - Rusak Sedang : 43 unit - Rusak Ringan : 20 unit o Fasilitas Umum

- Gedung : 11 unit

- Tempat ibadah : 4 Mushola

- Lain – lain : 1 (satu) unit rusak berat dan Pagar TPU jebol

C. Upaya Penanganan

o Masa tanggap darurat penanganan Situ Gintung terhitung mulai tanggal 21 April 2009 sudah selesai dan diserah terimakan kepada Pemerintah Daerah setempat.

II. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini

1. Hari Sabtu, 25 April 2009, tidak terpantau adanya titik panas di wilayah Kalimantan dan wilayah Sumatera. Kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan sebagai berikut :

Daerah Jumlah Hot Spot*) Kondisi Cuaca**) SUMATERA

Sumatera Utara - Berawan

Riau - Berawan

Jambi - Hujan Ringan

Sumatera Selatan - Hujan Ringan

KALIMANTAN

Kalimantan Barat - Berawan

Kalimantan Selatan - Hujan Ringan

Kalimantan Tengah - Hujan Ringan

Kalimantan Timur - Berawan

*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) **) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)

2. Jarak pandang (visibility) pada hari Sabtu, 25 April 2009 di beberapa kota di Sumatera dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

Medan 6.000 m 8.000 m 6.000 m 8.000 m

Pekanbaru 5.000 m 9.000 m 10.000 m 10.000 m

Jambi tad 13.000 m tad 13.000 m

(3)

3

3. Jarak pandang (visibility) pada hari Sabtu, 25 April 2009 di beberapa Kota di Kalimantan dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

Pontianak 8.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Palangkaraya 8.000 m 10.000 m 10.000 m 7.000 m

Samarinda 8.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Banjarmasin 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter

4. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 25 – 27 April 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diprakirakan mempunyai :

a. Potensi kebakaran Tinggi di wilayah Sumatera terdapat di sebagian NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Jambi, Bengkulu, Sumsel, Lampung dan Babel. Sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di sebagian wilayah Kalbar, Kalteng, Kalsel dan Kaltim.

b. Potensi Kebakaran Sangat Tinggi di Sumatera terdapat di sebagian NAD, Sumut, Riau, Jambi, Sumbar, Sumsel, Lampung dan Babel. Sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di sebagian Kalbar, Kalteng dan Kalsel.

5. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 25 - 27 April 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah NAD arahnya menuju Timur – Tenggara sampai ke wilayah Selat Malaka, di wilayah Sumut arahnya menuju Timur – Tenggara, di wilayah Riau arahnya menuju Timur Laut – Timur sampai ke wilayah Malaysia, di wilayah Kalbar arahnya menuju Utara – Timur Laut sampai ke wilayah Pantai Utara Malaysia dan di wilayah Kaltim arahnya menuju Utara – Selatan sampai ke wilayah Kalteng.

Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika

B. Upaya Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan

1. BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, Lapan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari.

2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi / sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar.

4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk mensiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Sumber : Dep. Kehutanan dan Meneg LH

III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia

Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) diantaranya :

1. Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur (Laporan Perkembangan)

Hingga hari Sabtu, 25 April 2009 pukul 06.00 WIB, status kegiatan G. Semeru masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Aktivitas gunung untuk hari Sabtu, 25 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WIB terjadi 1 kali Gempa Letusan dengan amplituda maksimum 2 mm, Gempa Tektonik Hauh (YJ) 2 kali dengan aplituda maksimum 2 – 5 mm. Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIB, cuaca terang, angin tenang, suhu udara 24o C, awan panas tidak terjadi, letusan abu tidak teramati, asap kawah dan sinar api tidak teramati, gunung tampak jelas dan tidak terjadi hujan.

2. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan pekembangan)

Hingga hari Jum’at, 24 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Jum’at, 24 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA terjadi 1 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ) dengan amplituda 8 mm, S-P 25 detik, lama gempa 60 detik, 2 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB) dengan amplituda maksimum

(4)

4

5 mm, lama gempa 3,5 detik. Secara visual pukul 00.00-06.00 WITA, cuaca cerah-berawan, angin dari barat laut lemah, asap kawah 1 putih tipis-tebal setinggi 100 m. Asap kawah II putih tipis setinggi 50 m. Sinar api teramati samar-samar.

3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan pekembangan)

Hingga hari Kamis, 24 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (level III).

4. Gunung Api Slamet di Kab. Pemalang, Kab. Banyumas, Kab. Brebes, Kab. Tegal dan Kab. Purbalingga Prov. Jawa Tengah (Laporan Perkembangan).

Pada hari Jum’at, 24 April 2009 pukul 18.00 WIB, status G. Slamet dinaikan dari keadaan

”Waspada” (Level II) menjadi ”Siaga” (Level III). Aktifitas gunung untuk hari Sabtu, 25 April

2009 pukul 00.00 - 06.00 WIB terjadi 27 kali Gempa Letusan dengan amplitude maksimum 3 – 12 mm. Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIB, teramati 42 kali letusan lava pijar dengan suara gemuruh setinggi 100 - 1000 m dengan lava pijar yang terjatuh kembali disekitar kawah.

Rekomendasi :

1.

Masyarakat di sekitar G. Semeru, G. Api Karangetang, G. Api Ibu dan G. Slamet dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.

2.

Masyarakat di sekitar G. Semeru tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng Tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai alur luncuran awan panas, tidak mendekati Puncak Mahameru dan melakukan pendakian yang melebihi wilayah Kalimanti.

3.

Bagi pesawat yang akan melintasi wilayah G. Semeru agar berhati-hati terhadap dampak abu letusan.

4.

Masyarakat di sekitar G. Api Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km.

5.

Masyarakat sekitar G. Karangetang tidak diperbolehkan menaiki melebihi ketinggian 500 m dari permukaan laut.

6.

Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan melakukan pendakian ke puncak G. Slamet.

7.

Penduduk disekitar G. Karangetang, terutama di kampung Dame dan Kelurahan Tatahandeng

agar lebih waspada terhadap bahaya awan panas dan guguran lava pijar yang dapat terjadi setiap saat. Sedangkan masyarakat di sepanjang aliran Kali Batu Awang, kali Kahetang, Kali Keting, kali Batang, kali Beha Timur dan Kali Nanitu agar mewaspadai bahaya aliran lahar.

8.

Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup

hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan.

9.

Belum dipandang perlu adanya pengungsian.

10.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

IV. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Minggu, 26 April 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 – 12.00) Siang (12.05 – 18.00) Malam (18.05 – 24.00)

1 Jakarta Pusat Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan

2 Jakarta Utara Berawan Berawan Berawan

3 Jakarta Selatan Berawan Berawan dan hujan ringan – sedang

Berawan dan hujan ringan 4 Jakarta Timur Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan

(5)

5

NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 – 12.00) Siang (12.05 – 18.00) Malam (18.05 – 24.00)

5 Jakarta Barat Berawan Berawan dan hujan ringan

Berawan dan hujan ringan 6 Jakarta Kep.Seribu Berawan Berawan Berawan

7 Bogor Berawan Berawan dan hujan

ringan - sedang

Berawan dan hujan ringan 8 Tangerang Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan

9 Bekasi Berawan Berawan dan hujan

ringan Berawan

10 Depok Berawan Berawan dan hujan ringan

Berawan dan hujan ringan

Keterangan :

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari

- Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari

- Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari

- Hujan sangat lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari

Peringatan Dini : Berpotensi hujan dengan intensitas ringan kadang sedang yang disertai kilat /

petir serta angin kencang yang berdurasi singkat antara sore hingga menjelang malam hari.

V. Prakiraan Gelombang Tinggi :

Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 26 April 2009 pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 27April 2009 pukul 07:00 WIB. sebagai berikut :

- 2.0 - 3.0 m : Perairan timur Aceh, Perairan selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur,

Perairan utara Papua yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika

VI. Lain-lain

1. Bencana Banjir di Kota Samarinda Prov. Kalimantan Timur (Lap. Perkembangan)

A. Kejadian dan kondisi Mutakhir

Telah terjadi bencana banjir pada hari Minggu, 19 April 2009 pukul 18.30 WIB di 5 Kecamatan (Kec. Samarinda Utara, Samarinda Hulu, Samarinda Hilir, Samarinda Seberang, dan Sungai kunjang), Kota Samarinda, Prov KALTIM yang disebabkan karena hujan deras dan meluapnya sungai Karang Mumus. Akibat banjir tersebut 10.478 KK menderita, kondisi ketinggian air yang semula mencapai ± 30-100 cm pada hari Kamis 23 April 2009 Pukul 20.15 WIB air mulai surut dengan ketinggian air ±10-40 cm.

B. Upaya penanganan

- Walikota Samarinda telah memberikan bantuan paket sembako untuk 15.454 KK.

- Pemda Samarinda Utara mengerahkan 9 unit perahu karet beserta personilnya.

- Linmas Kota Samarinda mengerahkan 8 unit perahu karet beserta 1 pleton personilnya.

- Linmas Prov. KALTIM mengerahkan 3 unit perahu karet beserta personilnya.

- Dinsos / Tagana kota samarinda mengerahkan 2 unit perahu karet beserta personil dan memberikan bantuan 1.200 nasi bungkus / hari.

- Kodim Kota Samarinda mengerahkan 1 unit perahu karet beserta 1 pleton personilnya.

- LSM peduli lingkungan hidup mengerahkan 2 unit perahu karet beserta personilnya.

- RAPI mengerahkan 15 personil.

- Puskesmas bersama PMI di masing masing wilayah memberikan pelayanan

kesehatan.

- BPBD melakukan rapat koordinasi untuk penanganan bencana banjir tersebut.

(6)

6

2. Bencana Banjir di Kab. Garut, Prov. Jawa Barat

Telah terjadi bencana banjir pada hari Rabu, 22 April 2009, pukul 16.00 WIB di Kec. Tarogong, Kab. Garut, Prov. Jawa Barat yang disebabkan karena sungai Cilutung meluap. bencana banjir tersebut hanya sebentar dan rumah warga sempat terendam dengan ketinggian air mencapai ± 2 m, kondisi ketinggian air pada hari Kamis, 23 April 2009 sudah surut. Upaya penanganan yang dilakukan adalah Dinsos Kab. Garut telah memberikan bantuan berupa 5 kwintal beras, 200 kaleng ikan, 200 kaleng biskuit, 95 botol kecap, 96 botol saos, 30 paket makanan bayi dan 64 selimut.

Sumber: Danramil Tarogong (Via Telp) .

3. Gempa bumi tektonik`

Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Sabtu, Tanggal 25 April 2009 pada pukul 17:05:16 WIB dengan kekuatan 5.1 SR kedalaman 35 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 1.72 LU - 127.21 BT (105 km Barat Laut Ternate – Maluku Utara). Sampai saat laporan ini dibuat belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika

Pengawas,

Mudjiharto, SKM, M.Kes

Jakarta, 26 April 2009 Ketua Kelompok Piket,

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa saran yang ditujukan sebagai bahan untuk pengembangan lebih lanjut sistem seleksi dan rekrutmen karyawan baru tahap awal di PT Multi Anugerah Lestari Texindo

Alimul Hadi, Erlina, Agus Suriadi | Kesiapan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dalam Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN di Kota Medan mendalam terhadap

Kondisi tersebut didasarkan pada volume tangki penyimpanan akan lebih kecil jika ammonia berfasa cair jika dibandingkan pada fasa uap untuk massa ammonia yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konservatisme laba, struktur modal, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan corporate social responsibility terhadap

LPKR memiliki indikator Stoc osc dan RSI mengindikasikan pola Uptrend, LPKR belum berhasil menembus Resistance di level harga 1020 sehingga terbuka peluang untuk menguji

Dengan demikian, catatan akuntansi merupakan bukti audit bagi auditor mengenai pengolahan transaksi keuangan yang telah dilakukan oleh klien.. Selain itu catatan akuntansi

Software aplikasi untuk membuat ebook dengan mengubah file dari power point menjadi .exe, .swf , atau .html sehingga tampilan pembelajaran tidak akan terlihat seperti Power

Dari berbagai data dan informasi yang telah dikumpulkan maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa dalam penelitian tentang perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada