• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN OSILOSKOP UNTUK PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN OSILOSKOP UNTUK PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

“INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN OSILOSKOP

UNTUK PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI”

1. Ruang Lingkup

Tata cara ini dilakukan dalam penggunaan Osiloskop untuk mengukur Tegangan Tinggi yang dihasilkan dalam pengujian Impuls.

2. Acuan Normatif

Buku petunjuk pemakai Osiloskop GW INSTEK GDS 3254.

3. Prinsip dan bahan pengukuran

3.1 Prinsip

Osiloskop akan dapat menampilkan nilai tegangan dan gambar yang terjadi pada saat pengujian gelombang Impuls

3.2 Bahan

Arester 20 kV dengan spesifikasi - Rating tegangan (Ur) = 25 kV - Rating MCOV (Uc) = 20 kV - Discharge Current = 10 kA

(2)

2

4. Langkah Pengukuran

4.1. Setting awal perekaman menggunakan osiloskop

- Hidupkan Osiloskop dengan menekan tombol Power pada osiloskop.

- Settinglah tegangan dan waktu cakupan layar osiloskop, 500mV/Div dan 5 µS/Div. Nilai ini mengacu pada tegangan dan waktu impuls yang akan direkam. Pengaturan ini dilakukan dengan memutar pengatur Volt/div dan time/div pada chanel yang dipakai

- Settinglah trigernya. Level trigernya diatur dengan memutar pengatur level pada Tombol

trigger (ada jarum penunjuk di kiri layar). Level triger ini semacam sensor yang kita pasang

pada nilai tertentu. Sehingga jika ada tegangan masuk yang melebihi nilai tersebut maka osiloskop akan mulai melakukan perekaman.

- Aturlah posisi kapan kita akan memulai perekaman dengan jalan memutar tombol ‘position’ (posisi ditunjukan oleh jarum pada sisi atas layar). Atur setting position pada sumbu Horizontal dan sumbu Vertikal.

- Karena kita akan melakukan sekali perekaman (‘single shot’). Maka tekan tombol ‘Single’ pada tombol di bagian kanan atas osiloskop.

Pengukuran pada Channel 1

Tegangan cuplik 500mV

Waktu cuplik 10us Sumbu x dan y pengukuran

(3)

3

4.2. Pengukuran Gelombang impuls 20 kV

Dalam pengujian ini, kita akan melihat gelombang impuls dan mengukurnya menggunakan osiloskop. Gelombang impuls yang terukur oleh osiloskop dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

4.3. Penyimpanan gambar Gelombang Impuls

Untuk melakukan penyimpanan gelombang pada osiloskop, klik tombol “save/recall” pada osiloskop. Sehingga akan muncul tampilan seperti di bawah ini pada osiloskop.

Ada beberapa menu yang bisa dipilih dalam penyimpanan gelombang pada osiloskop. Untuk penyimpanan gambar pada flashdisk, masukkan flash disk ke lubang port untuk flash disk

(4)

4 (direkomendasikan flash disk yang digunakan adalah yang kosong, karena akan mempercepat

proses penyimpanan). Lalu ubah tempat penyimpanan menjadi USB dengan cara klik menu “File Utilities” dan ubah pilihan dari “DISK” menjadi “USB”. Lalu muncul tampilan sebagai berikut.

Pilih “Go Back” dan pilih “save now”. Kini gambar hasil pengukuran gelombang impuls tersimpan dalam flashdisk anda dalam format .bmp.

4.4. Menampilkan 2 gelombang secara bersamaan

Untuk menampilkan 2 buah gelombang secara bersamaan, harap diperhatikan bahwa ke dua buah gelombang yang akan kalian tampilkan memiliki Volt/div dan Time/div yang sama. Untuk percobaan kali ini, kita akan membandingkan hasil capture gelombang impuls dengan hasil capture pemotongan setelah dipasang arrester.

4.5. Penyimpanan gelombang impuls pada osiloskop

Osiloskop sendiri memiliki hardisk dengan kapasitas penyimpanan tertentu. Untuk menyimpan gelombang impuls pada osiloskop, klik tombol “save/recall” yang terdapat pada osiloskop dan simpan hasil pengukuran gelombang impuls dalam format “wave” sebagai berikut.

(5)

5 Klik menu “save waveform” dan muncullah pilihan menu di sisi kanan layar osiloskop seperti

gambar di atas. Pilih chanel mana gelombang yang akan anda simpan pada pilihan “From” apakah dari sumber Channel 1 (CH1), Channel 2 (CH2), dan channel lain yang anda gunakan.

Setelah memilih sumber channel tempat gelombang ditangkap, anda selanjutnya memilih lokasi tempat tujuan penyimpanan anda. Tujuan penyimpan yang ada di osiloskop ada 24 buah mulai dari Ref1 hingga Ref4 dan Wave1 hingga Wave20.

(6)

6 Osiloskop memiliki pemanggilan gelombang maksimal sebaganyak 4 kali yang dapat dieksekusi

lewat tombol Ref1, Ref2, Ref3 dan Ref4. Jadi jika anda memilih tempat tujuan penyimpanan pada Ref1 hingga Ref4, maka penyimpanan langsung pada perekaman referensi 1 hingga referensi 4 yang ada pada osiloskop.

Anda tak perlu harus memanggil dan menampilkannya satu persatu. Gelombang tersebut sudah secara otomatis tersimpan pada Ref1 hingga Ref4. Akan tetapi, jika anda ingin memanggil gelombang yang lain, terpaksa gelombang yang tersimpan di referensi ditimpa oleh gelombang yang baru saja anda panggil. Oleh sebab itu lebih aman jika anda menyimpan pada

Wave1 hingga Wave20 dan menjadikan Ref1 hingga Ref4 sebagai tempat pemanggilan

gelombang.

Anda juga harus memastikan bahwa gelombang wave yang anda simpan diletakan pada hardisk osiloskop bukan flashdisk. Oleh sebab itu, pastikan tempat penyimpanannya terlebih dahulu dengan klik “File Utilities” dan ubah penyimpanan pada “DISK”.

Setelah memilih tempat tujuan penyimpanan, klik tombol “Save Now” dan gelombang anda kini tersimpan dalam hardisk osiloskop.

4.6. Fungsi “Recall waveform”

Dengan anggapan bahwa anda telah melakukan pengujian gelombang arrester dengan proteksi arrester, lalu anda ingin membandingkan hasil pengamatan “tanpa perlindungan arrester” dan “dengan adanya arrester”. Pengujian dengan adanya arrester dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

(7)

7 Setelah gelombang tanpa arrester tersimpan dalam hardisk osiloskop, gelombang tersebut kini

dipanggil dengan fungsi “Recall waveform”. Caranya, klik menu “Recall Waveform” dan muncullah menu pilihan recall waveform pada sisi kanan layar osiloskop seperti berikut.

(8)

8 Berhubung gelombang impuls yang kita simpan tadi berada pada “wave1”, maka pada pilihan

“From” kita pilih wave1.

Dan pada pilihan “To”, kita pilih ref1 untuk menampilkan gelombang yang telah tersimpan pada tombol referensi 1, ref2 untuk referensi 2 dan seterusnya.

(9)

9 Setelah menetapkan tempat dimana gambar akan dipanggil, klik “Recall Now” dan kini

gelombang sudah berada pada referensi 1. Untuk memanggilnya, tekan tombol “Ref” yang ada pada osiloskop. Lalu muncullah pilihan R1 untuk referensi 1, R2 untuk referensi 2 dan seterusnya seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah ini. Klik R1 dan muncullah gelombang impuls yang tadi tersimpan dengan tampilan gelombang berwarna putih.

Untuk menghilangkannya tinggal klik R1 kembali dan gelombang yang tersisa hanyalah gelombang yang ingin ditampilkan saja.

4.7. Fungsi “Cursor”

Osiloskop juga memiliki fungsi cursor dimana kita bisa mengukur nilai tegangan puncak gelombang yang dihasilkan dan membandingkannya dengan gelombang yang lainnya. Atau mengukur durasi waktu yang dibutuhkan hingga nilai tegangan puncak terjadi.

Caranya adalah dengan menekan tombol “Cursor” pada osiloskop. Lalu muncullah tampilan seperti berikut.

(10)

10 Untuk pertama kali, kita dapat mengukur sumbu Horizontalnya. Pada tampilan gambar di atas,

kita bisa menggeser sumbu Horizontal H2.

Jika tombol “H Cursor” ditekan, maka kita bisa menggeser sumbu Horizontal H1 dan H2 secara bersamaan seperti gambar berikut.

(11)

11 Jika tombol “H Cursor” ditekan kembali, maka sumbu Horizontal H1 saja yang dapat digeser

seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Garis titik-titik menandakan bahwa garis ini sedang tidak aktif, sedangkan jika garisnya lurus sempurna, maka garis ini sedang aktif dan dapat digeser-geser. Penggeseran sumbu ini dapat dilakukan menggunakan tombol “Variable” yang ada pada osiloskop.

Saat tombol “Cursor” ditekan untuk ke dua kalinya, maka menu untuk pengukuran sumbu Vertical pun tampil.

(12)

12 Untuk pertama kalinya, kita bisa mengukur dan menggeser sumbu vertical V2. Jika menu “V

Cursor” ditekan, maka kita bisa mengukur dan menggeser sumbu vertical V1 dan V2 secara

bersamaan seperti gambar di bawah ini.

Jika menu V Cursor ditekan kembali, maka kita bisa mengukur dan menggeser sumbu vertikal V1 seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah ini.

(13)

13 Nilai tegangan yang tertera pada osiloskop adalah nilai tegangan hasil voltage divider. Untuk

nilai realnya, nilai yang tertampil pada osiloskop dikalikan dengan 28100 terlebih dahulu. Jadi jika nilai yang tertampil di osiloskop adalah 2.63V, maka nilai yang sebenarnya adalah 2.63V x 28100 = 73903V = 73kV. Pengalian ini hanya untuk variable tegangan dan tidak berlaku untuk waktu/periode gelombang.

4.8. Penyimpanan dalam format csv

Ada 3 jenis format penyimpanan pada osiloskop. Yaitu dalam format gambar (.bmp), format Ms Excel (.csv), dan format wave (untuk penyimpanan osiloskop).

Penyimpanan dalam format Excel berguna untuk melihat kembali tampilan hasil percobaan kita secara detail. Osiloskop menyimpan gelombang yang ada dengan penyimpanan 25000 titik dan titik-titik ini di simpan dalam sumbu x dan y yang bisa ditampilkan dalam Ms. Excel sebagai berikut.

Untuk penyimpan dalam format .csv ini, kita tinggal klik tombol “save/recall” pada osiloskop, lalu pilih menu “save waveform” dan pada bagian “To File” pilih format CSV. Lalu tekan “Save

Now”. Jangan lupa untuk memastikan bahwa penyimpanan yang anda lakukan pada flashdisk

(14)

14 To mbo l un tu k men ga tu r t eg an ga n cu p lik pada C H1 To mbo l S cr e e n C ap tu re s ec ar a i n sta n t To mbo l un tu k men ga tu r su mbu Ho ri zo n ta l To mbo l Po w e r un tu k men gh id u p ka n o si lo sko p

(15)

15 Tombol Single Shoot untuk memulai pengukuran

To mb o l u n tu k me n ga tu r su mbu v e rti ca l To mbo l un tu k men ga tu r w aktu cu p lik Tombol trigger To mbo l R efe re n si To mbo l S av e/ Rec al l To mbo l c u rs o r

Gambar

gambar  di  atas.  Pilih  chanel  mana  gelombang  yang  akan  anda  simpan  pada  pilihan  “From”

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) menganalisis keberdayaan petani dan kelompok tani, (2) menganalisis faktor- faktor yang berhubungan dengan dinamika

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perspektif auditor BPK terhadap implementasi dari standar umum yang terdapat dalam SPKN untuk menghasilkan audit yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) struktur Wawacan Simbar Kancana, 2) unsur-unsur budaya dalam Wawacan Simbar Kancana, dan 3) nilai

Di samping itu, tim juga melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan dua kelompok informan yaitu tenaga kesehatan dan komunitas/pendamping pengguna narkotika. Untuk

Judul : Penilaian Model Jaringan Jalan untuk Pengangkutan Kopal dan Getah Pinus di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi Jawa Barat.. Nama : Heryana NRP :

Konstruksi atas jembatan berbentuk rangka batang yang terbuat dari profil baja.Peraturan yang dipakai adalah pada Standar Nasional Indonesia (SNI) T-02-2005, T-03-2005, dan

Park, dkk (dalam Bartram, 2008) menambahkan bahwa baik problem-focused coping dan emotion-focused coping memiliki potensi bersifat adaptif pada situasi stres, jika

1.5.2 Dengan mengetahui bagaimana realitas yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat di sekitar aliran kali pasar sentral Kelurahan Limba U 1serta