• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Melalui kegiatan ini segala bentuk sumber masukkan (input) perusahaan diintegrasikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Melalui kegiatan ini segala bentuk sumber masukkan (input) perusahaan diintegrasikan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegitan produksi merupakan salah satu fungsi utama dari sebuah perusahaan. Melalui kegiatan ini segala bentuk sumber masukkan (input) perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran (output) yang memiliki suatu nilai tambah perusahaan. Agar kegiatan produksi tersebut dapat berjalan dengan sebaik mungkin, maka diperlukan suatu pengendalian terhadap produksi diantaranya adalah penjadwalan produksi. Dalam suatu perusahaan industri, penjadwalan diperlukan dalam mengalokasikan tenaga operator, mesin, urutan proses, pembelian material dan sebagainya.

PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk. (MSAS) adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, dimana perusahaan ini memproduksi ban mobil dan ban motor dengan jenis dan model yang cukup beragam. Diantaranya adalah ACHILLES, CORSA dan STRADA yang merupakan produk ban andalan dari PT Multistrada Arah Sarana. Dari ketiga produk ban tersebut, masing-masing memiliki ukuran, model, jenis dan kriteria yang berbeda-beda. Untuk saluran distribusi dan penjualan yang dilakukan oleh PT Multi Strada Arah Sarana ini biasanya dilakukan ekspor ke Asia, Timur Tengah, Eropa, Australia, Afrika, dan Amerika Serikat.

Setiap harinya perusahaan ini mempunyai kapasitas produksi sebesar 5000 ban dan terus meningkat seiring dengan permintaan pelanggan. Perusahaan juga sangat memperhatikan kemunculan produk ban baru. Dengan semakin banyaknya pesaing-pesaing yang baru, perusahaan harus tetap menjaga ketiga produknya tersebut agar tetap

(2)

tersedia di masyarakat dengan cara selalu melakukan pengendalian dan perencanaan produksi dengan baik.

PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk. menerapkan sistem penjadwalan produksi berdasarkan pada pesanan (request order) yang telah diterima terlebih dahulu sehingga pesanan yang masuk pertama kali ke bagian produksi maka akan diproses terlebih dahulu. Seringkali perusahaan mengalami kesulitan untuk mengatur kegiatan produksi yang harus dilakukan untuk memenuhi pesanan dengan jumlah mesin yang terbatas dan kapasitas dari mesin yang terbatas sehingga seringkali mengakibatkan perusahaan tidak dapat memenuhi pesanan secara tepat waktu atau mengalami keterlambatan.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Setelah melakukan observasi pada PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk. pada bagian produksi khususnya departemen PPC diketahui bahwa perusahaan mengalami hambatan dalam merencanakan suatu proses produksi diantaranya :

• Jumlah pesanan yang terus meningkat dengan jumlah mesin yang terbatas dan kapasitas dari mesin yang terbatas.

• Pesanan yang berbeda-beda spesifikasinya, terutama ukuran dari tiap ban. • Mesin yang sama yang dapat digunakan untuk berbagai cetakan ukuran

sehingga membutuhkan waktu dalam melakukan pengaturan ulang sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

• Pengaturan urutan proses dalam mengerjakan pesanan (request order).

Karena hambatan-hambatan yang dihadapi diatas sangat mempengaruhi perusahan dalam melakukan penjadwalan proses produksinya sehingga mengakibatkan

(3)

tidak terpenuhinya pesanan pelanggan tepat pada waktunya. Selain itu perusahaan juga harus memenuhi target pesanan dari bagian marketing yang harus sesuai dengan jumlah pesanan (request order) dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dengan meminimalisasi kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi misalnya penumpukkan bahan baku dan perputaran uang dapat dilakukan dengan baik. Sehingga perumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana mengusulkan suatu penjadwalan produksi dengan baik untuk meminimalkan keterlambatan yang terjadi.

1.3 Ruang Lingkup

Dalam penulisan skripsi ini, supaya tujuan lebih terarah dan jelas maka ruang lingkup akan dibatasi sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan di lantai produksi, departemen Planning Product

Control (PPC) pada PT Multistrada Arah Sarana,Tbk.

2. Data pemesanan (waktu pemesanan, kapan suatu pesanan diproses, dan urutan dari pemrosesan pesanan).

3. Jumlah persediaan awal dan jumlah barang dalam proses pada bulan Maret 2007 adalah nol untuk produk-produk yang akan digunakan dalam penulisan. 4. Jumlah mesin yang digunakan semuanya dalam keadaan baik.

5. Tidak menyangkut masalah biaya.

6. Data-data yang diambil merupakan data-data bulan Maret 2007 dikarenakan penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2007.

(4)

1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan

Tujuan dari penulisan :

• Mengusulkan suatu sistem penjadwalan yang baik dengan metode tertentu sehingga dapat meminimalisasi keterlambatan yang terjadi.

• Mengusulkan suatu sistem penjadwalan yang lebih baik dibandingkan sistem yang digunakan sekarang sehingga kegiatan proses produksi dapat berjalan secara teratur.

• Mengusulkan suatu sistem penjadwalan yang baik sehingga perusahaan dapat memenuhi pesanan dari pihak marketing dengan kuantitas dan kualitas yang memuaskan.

• Mendapatkan suatu sistem kerja yang dapat mendukung dalam melakukan penjadwalan produksi.

1.4.2 Manfaat

Manfaat dari penulisan :

• Membantu perusahaan dalam memberikan suatu sistem penjadwalan yang baik

• Membantu perusahaan dalam menghadapi masalah kerterlambatan yang dihadapi.

• Memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam memenuhi pesanan pihak marketing yang semakin meningkat.

(5)

1.5 Profil Perusahaan 1.5.1 Latar Belakang Perusahaan

PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk. (MSAS) adalah produsen ban inovatif yang berbasis di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 10 tahun dalam memproduksi ban unutuk kebutuhan industri otomotif internasional. Perusahaan ini memulai produksinya di tahun 1994 dengan kapasitas produksi 5000 ban per hari. PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk. (MSAS) berlokasi di Cikarang Timur dan beralamat kantor di Jl. Raya Lemahabang km 58,3 Cikarang Timur, Jawa Barat.

Pada awalnya tahun 1994, perusahaan dikenal dengan nama PT Oroban Perkasa dan dibantu secara teknis oleh teknologi dari Italia Pirelli. Kemudian tahun 1995 sampai dengan tahun 2000 perusahaan mengganti penerapan teknologi yaitu Kontinental Jerman. Pada pertengahan tahun 2001 perusahaan mengalami masalah dengan adanya penurunan saham yang dimilikinya, dimana pada saat itu para pesaing dapat merebut dan melumpuhkan pasar yang selama ini yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga perusahaan ini mengalami decline yang cukup tajam. Kemudian perusahaan ini dibeli oleh Salim Group dan mengalami perubahan manajemen. Dengan adanya perombakan manajemen tersebut, maka aplikasi teknologi yang biasa digunakan juga berubah dan beralih ke teknologi Nokian Finland, dengan nama baru yakni PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk. (MSAS).

1.5.2 Visi Dan Misi 1.5.2.1 Visi Perusahaan

PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk. (MSAS) memiliki visi yakni : “ Membuat ban yang mempunyai kualitas dunia.”

(6)

Komitmen perusahaan lainnya adalah melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik dengan menekankan kepada para karyawan pentingnya untuk menerapkan prinsip etika tinggi, serta terus menjaga kesehatan dan keselamtan kerja melalui cara kerja yang baik dan pengawasan mutu yang tinggi serta berusaha keras untuk meningkatkan kesejahteraan dan standar hidup bagi seluruh karyawan.

1.5.2.2 Misi Perusahaan

PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk. (MSAS) memiliki misi untuk mendukung visi dari perusahaan yakni:

• Memaksimalkan kepuasan pelanggan.

• Memaksimalkan nilai-nilai pemegang saham.

• Mengasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang memeberikan nilai lebih dengan harga yang terjangkau.

1.5.3 Produksi dan Pengembangan Pabrik

Luas area pabrik menggunakan 8,5 ha dari total keseluruhan luas tanah sebesar 37 ha yang berlokasi di Cikarang Timur. Pada akhir 2006 kapasitas produksi meningkat sampai 12.000 ban per hari. Pada kuartal kedua tahun 2007 meningkat menjadi 15.000 ban per hari untuk memenuhi dan mengantisipasi pertumbuhan permintaan akan produk yang ada dan produk baru.

Mesin-mesin baru seperti Quarduplex Extruder Troester telah memungkinkan perusahaan untuk menggabungkan empat macam formula compound yang berbeda dalam satu proses. Sejumlah mesin diperbaharui, dan ditambah beberapa mesin baru

(7)

Tire Building dan teknologi lainnya diantaranya dari Krupp-Jerman, VMI-Belanda dan

Kobelco-Jepang.

Pada tahun 2006 perusahaan menggunakan mesin baru dan mampu memproduksi ban dengan klasifikasi UHPT (Ultra High Performance Tire) sampai ukuran 20” dengan range mulai dari 205mm sampai 245mm. Sementara klasifikasi merk Corsa juga diperluas untuk memproduksi ban klasifikasi sampai ukuran 17”. Dengan demikian pilihan ban bagi para pelanggan semakin banyak dan diharapkan akan mampu menarik pelanggan baru untuk segmen UHPT dengan merk Achilles sehingga penjualan UHPT meningkat. Pada saat ini merk Achilles, Corsa dan Strada milik MSAS memiliki lebih dari 100 model dan ukuran.

1.5.4 Pemasaran dan Promosi

PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk. (MSAS) menerapkan dua pendekatan yang berbeda untuk kegiatan pemasaran dan promosi untuk wilayah internasional dan nasional. Dan bagaimanapun juga untuk kedua wilayah ini kegiatan pemasaran dan promosi dikonsentrasikan untuk produk merk UHPT, sebab merk inilah yang membedakan MASA dari perusahaan-perusahaan manufaktur ban lainnya. Tetapi perusahaan mengharapkan semakin meningkatnya minat masyarakat akan merk Achilles, Corsa dan Strada, seiring dengan publisitas untuk ketiga merk ini dari hasil uji coba independen untuk berbagai kategori.

Pada saat ini MSAS mengekspor ke negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah, Australia, Afrika dan Asia. Untuk kegiatan ekspor ini, perusahaan menggunakan jasa agen di tiap negara tujuan ekspor untuk menangani aktivitas pemasaran mewakili perusahaan tersebut, sementara perusahaan sendiri akan

(8)

berkonsentrasi pada aspek-aspek manufaktur. Para agen akan memberikan masukan mengenai trend pasar, model dan ukuran ban, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menentukan jenis produk untuk memenuhi kebutuhan tiap pasar yang berbeda.

Untuk pasar domestik, perusahaan mengadakan aktivitas pemasaran sendiri untuk produk merk Achilles, Corsa dan Strada dengan membangun suatu jaringan yang strategis dengan 32 distributor disebagain besar wilayah Indonesia. Dengan menerapkan kebijakan satu harga untuk menghindari perang harga dan memastikan pembagian geografis yang jelas untuk distribusi dan penjualan telah terbukti berhasil, sehingga perusahaan berencana untuk meningkatkan jaringan penjualannya dengan menambah jumlah distributor diseluruh propinsi di Indonesia.

1.5.5 Struktur Organisasi PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk.

(9)

1.5.5.1 Dewan Komisaris

Kekuasaan tertinggi berada pada Dewan Komisaris. Dewan Komisaris memiliki kekuasaan untuk mengangkat dan memberhentikan Dewan Direksi, serta mempunyai wewenang dalam mengawasi Dewan Direksi dalam mengelola perusahaan. Dewan Komisaris juga dapat diberikan kepada pemilik saham terbesar perusahaan.

1.5.5.2 Dewan Direksi

Mempunyai wewenang dalam perumusan kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh perusahaan dan melakukan perencanaan-perencanaan dalam mengatur jalannya perusahaan. Apabila ada suatu masalah vital yang tidak dapat diambil keputusannya oleh Dewan Direksi, maka akan perlu melibatkan Dewan Komisaris untuk mencari solusi yang paling baik bagi perusahaan tersebut.

1.5.5.3 Managing Director

Mempunyai wewenang sebagai penggerak operasional yang berfungsi untuk mengatur beberapa pihak-pihak dibawahnya yang terlibat langsung dengan kegiatan operasional perusahaan. Dimana managing director sendiri juga berfungsi sebagai mediasi yang memberikan informasi dari dua arah, antara pihak Dewan Komisaris dengan pihak-pihak yang berada dibawahnya. Sehingga perusahaan dapat menemukan komunikasi yang baik dengan adanya managing director dengan pihak-pihak yang berarda di bawahnya dan diatasnya.

(10)

1.5.5.4 Internal Kontrol

Mempunyai wewenang sebagai pengendali setiap hasil dari informasi yang diberikan oleh managing director kepada Dewan Direksi. Mempunyai tugas dalam memberikan kejelasan informasi internal dan juga menjaga informasi perusahaan agar tidak diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan.

1.5.5.5 Komite Audit

Mempunyai wewenang dalam melakukan pemeriksaan pada seluruh bagian perusahaan, dilihat dari beberapa macam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Komite Audit juga berfungsi sebagai inspector dan melaporkan semua kegiatan perusahaan sesuai dengan kegiatan yang berlangsung.

1.5.5.6 General Manajer Production and Technology

Secara garis besar mempunyai wewenang dalam mengatur kegiatan produksi dan melakukannya dengan teknologi-teknologi berkembang. Membawahi beberapa manajer lainnya diantara:

1. Production Manager

Mempunyai wewenang dalam mengatur semua kegiatan produksi. Mulai dari proses pengolahan bahan baku sampai dengan proses produksi bahan jadi. 2. Development Manager

Mempunyai tugas dalam pengembangan terhadap produk-produk yang diproduksi di perusahaan. Tugas lainnya adalah menciptakan suatu produk baru yang mempunyai keunggulan dibandingkan produk pesaingnya.

(11)

Mempunyai tugas dalam melakukan penjadwalan produksi, mengatur urutan dalam melakukan proses produksi untuk secepat mungkin memenuhi order yang telah diterima dan dapat memberikan suatu penjadwalan dalam proses yang lebih efektif dan efesien muali dari bahan baku, tenaga kerja, mesin sampai kepada produk jadi.

4. Engineering and Expansion Manager

Mempunyai tugas dalam melakukan ekpansi dan pengontrolan di bidang mesin dan semua proses produksi di lantai produksi tersebut.

1.5.5.7 General Manager Finance and Administration

Mempunyai wewenang dalam mengatur seluruh kegiatan keuangan yang berjalan di perusahaan dan mengatur berbagai macam administrasi di dalam perusahaan. Membawahi beberapa manajer lainnya diantara:

1. IT Manager

Mempunyai tugas mengatur sistem berbasis IT yang ada di perusahaan . Selalu berusaha untuk menerapkan suatu sistem yang terkomputerisasi yang dapat memberikan suatu bentuk yang bisa diaplikasikan dengan baik oleh seluruh karyawan yang ada di perusahaan tersebut.

2. Finance Manager

Mempunyai tugas untuk mengatur berbagai macam keperluan keuangan perusahaan mulai dari pendapatan perusahaan sampai melakukan pengaeluaran yang dapat disebut untuk mengatur arus kas perusahaan, termasuk juga biaya-biaya distribusi, biaya ekspor dan impor.

(12)

Mempunyai tugas dalam membuat laporan keuangan perusahaan setiap bulannya.

4. HRD Manager

Mempunyai tugas dalam mengatur semua sumber daya manusia yang ada. Memberikan informasi-informasi yang berhubungan dengan karyawan, mulai absensi, tingkat kinerja, besarnya gaji, asuransi, dan lain-lain.

1.5.5.8 General Manager Comercial

Mempunyai wewenang dalam mengatur pengeluaran dan biaya-biaya keperluan suatu proses produksi, membawahi beberapa manajer diantaranya :

1. Procurement Manager

Mempunyai tugas sebagai penyedia bagi perusahaan termasuk mengatur mengenai jalur distribusi setiap barang maupun hal lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan.

2. Marketing Manager

Mempunyai tugas dalam memasarkan produk perusahaan, dengan tujuan perusahaan mempunyai brand name, dan pada akhirnya konsumen dapat mengenal dengan baik produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Memberikan informasi lengkap mengenai harga dan keunggulan dari produk perusahaan.

3. Inventory Manager

Mempunyai tugas dalam mengontrol jumlah bahan baku yang ada di gudang, baik gudang bahan jadi dan gudang bahan baku. Mengatur mengenai

(13)

ketersedian stock yang ada didalam gudang, sehingga kebutuhan dalam proses produksi tetap bisa tercukupi.

1.5.5.9 General Manager Quality

Mempunyai wewenang dalam peningkatan kinerja dari proses produksi dan mencegah adanya cacat produk yang disebabkan adanya proses produksi yang tidak sejalan. Membawahi beberapa manajer diantaranya :

1. Factory Improvement Manager

Mempunyai tugas dalam melakukan pengembangan untuk memajukan perusahaan diantaranya meliputi pengembangan di bidang produksi sampai pengembangan dalam kualitas produk.

2. QA Manager

Mempunyai tugas dalam melakukan pengontrolan produk jadi atau melakukan inspeksi operasional pada suatu lantai produksi dengan melakukan pengujian seperti; uji kelenturan, kekuatan, ketahanan, dan lain-lain. Bertujuan untuk menjaga kualitas dari produk ban yang sudah dihasilkan.

1.5.6 Manajemen Sumber Daya Manusia

PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk. (MSAS) saat ini dikelola oleh manajemen yang berkomitmen tinggi, para professional yang kompeten dalam bisnis ini yang masing-masing berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam industri ini. Perusahaan sangat menghargai sumber daya manusianya karena mereka adalah kekayaan utama bagi

(14)

perusahaan. Maka dari itu perusahaan sendiri telah memperoleh loyalitas dari para karyawannya dengan rata-rata sudah berbakti kepada perusahaan lebih dari 7 tahun.

1.5.6.1 Tenaga kerja dan Waktu kerja

Saat ini PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk. (MSAS) telah mempunyai tenaga kerja sebanyak 1500 orang untuk menjalankan perusahaan. Dimana dibagi menjadi:

ƒ Pekerja tetap ƒ Pekerja kontrak ƒ Outsourcing

Hari kerja di PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk. (MSAS) adalah 24jam setiap harinya dengan pembagian waktu kerja sebagai berikut :

ƒ Karyawan kantor (Senin-Jumat)

Jam kerja : 08.00 – 17.00 WIB

ƒ Karyawan lantai produksi dan gudang (setiap hari) dengan pembagian shift sebagai berikut:

Shift I : 00.00 – 08.00 WIB Shift II : 08.00 – 16.00 WIB Shift III : 16.00 – 00.00 WIB Jam Istirahat : selama 1 jam

1.5.6.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia

PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk. (MSAS) juga melakukan pengembangan untuk seluaruh karyawan yang cukup lama memberikan loyalitas kepada perusahaan. Perusahaan memiliki karyawan telah melewati pelatihan yang terus menerus untuk

(15)

memastikan standar kualitas produk dari perusahaan yang tinggi terjaga, baik dalam pekerjaan maupun program pengawasan dan percobaan yang terus menerus pada setiap lini produksi. Di dalam meningkatkan kualitas pelatihan in-house, perusahaan menggunakan jasa pelatih eksternal yang mengajarkan pengetahuan kemampuan akan produk, kemampuan menjual membangun kerja sama tim dan kepemimpinan. Di jajaran posisi manajerial diberikan kesempatan untuk melakukan survey keadaan pasar baik di Indonesia maupun diluar negeri. Transfer teknologi dilakukan dengan mengirimkan para karyawan secara teratur keluar negeri untuk orientasi dan sesi pengenalan mesin dan prosedur baru.

Pada tahun 2006 sekali lagi PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk. (MSAS) mencatat rendahnya statistik turn over karyawan. Perusahaan juga secara aktif merekrut orang-orang yang ahli dalam industri ini terutama dalam bidang produksi, penjualan dan pemasaran.

1.5.6.3 Fasilitas dan Kesejahteraan Tenaga Kerja

PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk. (MSAS) juga sangat memperhatikan keselamatan kerja karyawannya, dengan memberikan pelatihan pemadam kebakaran dan keselamatan kerja bagi seluruh karyawan. Seluruh karyawan juga mendapatkan jaminan asuransi dari JAMSOSTEK bila terjadi kecelakaan kerja.

Sejalan dengan kebijaksanaan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dengan teknologi dan kualitas yang dapat diandalkan, perusahaan berusaha meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberikan kompensasi berupa kepemilikan saham oleh karyawan, fasilitas kantin, fasilitas rekreasi, musolah dan klinik kesehatan lengkap dengan paramedis.

(16)

1.5.7 Proses Produksi

Pada PT. Multi Strada Arah Sarana,Tbk (MSAS) ada beberapa tahapan proses ban yang harus dilalui, yaitu:

1. Mixing

Proses pencampuran bahan baku berupa bahan kimia, oli, carbon, natural

rubber, dan synthetic rubber. Proses mixing ini sendiri dapat menghasilkan

berbagai macam compound tergantung dari tujuan penggunaannya dengan komposisi yang berbeda-beda untuk masing-masing compound.

2. Calender

Merupakan proses pembuatan bahan material digabungkan compound tertentu. Adapun bahan-bahan yang dihasilkan serta komponen yang digunakan adalah:

- Steel + compound = steel belt - Polyester/textile + compound = ply

- Nylon + compound = capply

3. Extruder

Merupakan proses pembuatan sidewall, tread bead dan apex/filler. Pada proses ini bahan material digabung dengan berbagai jenis compound.

4. Cutting

Merupakan proses pemotongan bahan yang dihasilkan dari proses calendar

dan extruder, sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan pada setiap jenis ban.

(17)

TTM untuk memotong hasil dari extruder, sedangakan TTO dan Cutter Fisher untuk memotong hasil dari calender.

5. Bead Making

Adalah proses coating antara steel wire dengan compound kemudian dicetak untuk memperkuat steel wire dengan compound. Hasil dari proses ini adalah

bead. Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses mesin ini

adalah Kartel, Tianjin, Pirelli. 6. Tire Building

Adalah proses penggabungan dari hasil proses-proses sebelumnya. Hasil dari proses ini adalah green tire. Green tire melewati dua stage yakni 1st stage dan 2nd stage.

1st stage merupakan proses penggabungan sidewall, bead filler, ply menghasilkan carcass. Sedangkan 2nd stage merupakan proses penggabungan antara steel belt, tread bead, capply dan carcass.

Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses ini adalah VMI, Jing Ye, Nokian, KM, Pirelli, Samson.

7. Curing

Proses pematangan dan pembentukan kembangan (pattern) ban. Mesin yang digunakan untuk proses ini sebanyak 76 mesin.

Adapun gambar keseluruhan untuk proses produksi dapat dilihat pada lembar lampiran.

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT Multi Strada Arah Sarana,Tbk.

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses sakarifikasi dan fermentasi secara simultan (SSF) dengan menggunakan konsentrasi enzim -amylase 0.2 % dan glukoamilase 0,3% dari berat pati dan konsentrasi glukosa

Dari hasil pengukuran kurva baku glukosa dengan metode DNS, diperoleh persamaan garis yaitu y = 0,001x dengan R 2 = 0,986, persamaan tersebut digunakan

Cara ini digunakan untuk mengektrak salah satu komponen seperti minyak atsiri dari suatu bahan yang tidak dapat diekstrak dengan menggunakan jenis ekstraksi

Pengujian terhadap objek dengan latar belakang yang berbeda ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana latar belakang memberikan pengaruh terhadap proses deteksi

Sumur Orbital merupakan alat bantu permainan yang terbuat dari kertas, dan berbentuk silinder berongga. Pada sumur Orbital terdapat gambar yang berisi bonus, hukuman, konsep, dan

Fungsi Seni Rupa Tiga Dimensi Karya seni rupa tiga dimensi pada umumnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan karya-karya seni rupa murni patung, relief, monumen

sopan santun budaya bangsa Indonesia yang sesuai dengan sila kedua dan kelima kemanusiaan yang adil dan beradab, keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Pada hasil pengukuran paparan debu dan kapasitas fungsi paru di 12 penggilingan padi yang menjadi sampel, ditemukan bahwa 14 pekerja yang hasilnya melebihi NAB dan 14 pekerja