• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR. Mixed Use Building Tema Ekspresi Struktur DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA ARSITEKTUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR. Mixed Use Building Tema Ekspresi Struktur DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA ARSITEKTUR"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

Di susun oleh :

Stephanus Hendry – 0120311 - 021

Periode : Nopember 2007 – Desember 2008 TUGAS AKHIR

Mixed Use Building Tema Ekspresi Struktur

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR

SARJANA ARSITEKTUR

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN

(2)

DAFTAR ISI Lembar Pengesahan...i Lembar Pernyataan...ii Kata Pengantar...iii Daftar Isi...1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...4

1.2 Maksud dan Tujuan...5

1.3 Perumusan Permasalahan Arsitektur...6

1.4 Sistematika Pembahasan...7

BAB 2. TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Definisi Mix Use...9

2.2 Klasifikasi Apartemen...9

2.2.1 Penjelasan Karakter Penghuni...9

2.2.2 Type Hunian unit Apartemen...10

2.2.3 Hunian Apartemen mix use dengan Pusat Perbelanjaan...11

2.3 Klasifikasi Mal...12

BAB 3. TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1 Judul Proyek ...13

3.2 Hubungan Tema Dengan Proyek...13

3.2.1 Definisi Ekspresi Struktur...13

3.3 Studi Banding...22

3.3.1 Apartemen Grand Permata………..22

3.3.2 Apartemen dan Mal Taman Anggrek...29

(3)

BAB 4. ANALISA

4.1 Kriteria Pemilihan Tapak...31

4.2 Latar Belakang Pemilihan Tapak...31

4.3 Lokasi Tapak...31

4.4 Kondisi Existing Tapak...32

4.5 Analisa Site...33

4.5.1 Analisa Lingkungan Sekitar Site...34

4.5.2 Pencapaian Menuju Site...35

4.5.3 Sirkulasi ...35

4.5.4 Ruang Luar...35

4.5.5 Kebisingan dan Polusi Udara, orientasi matahari...36

4.5.6 View Kedalam dan View Keluar Site………37

4.6 Analisa Non Fisik...38

4.6.1 Aktivitas Kegiatan...38

4.6.2 Alur Proses Kegiatan...40

4.6.3 Zone Area Kegiatan...43

4.6.4 Hubungan Antar Ruang...44

4.6.5 Organisasi Antar Ruang...45

4.6.6 Besaran Ruang...46

4.6.7 Program Ruang...49

4.7 Analisa Bangunan………..50

4.7.1 Bentuk Massa Bangunan...50

4.7.2 Penampilan Fasade Bangunan...50

4.7.3 Sirkulasi Bangunan...50

4.7.4 Sistem Struktur...51

(4)

BAB 5. KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Tapak...59

5.1.1 Informasi Tapak...59

5.1.2 Orientasi Tapak...60

5.1.3 Konsep Tapak………...61

5.1.4 Pencapaian Menuju Bangunan...62

5.1.5 Sirkulasi ………...62

5.1.6 Zona Vertikal Apartemen…...63

5.1.7 Zoning Area...64

5.2 Konsep Bangunan 5.2.1 Bentuk Massa Bangunan...65

5.2.2 Penampilan Fasade Bangunan...66

5.2.3 Sistem Struktur...66

5.2.5 Sistem Utilitas...67

DAFTAR PUSTAKA...70

(5)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jakarta sebagai ibu kota yang telah menjadi kota metropolitan dengan tingkat pertumbuhan urbanisasi yang tinggi baik berasal dari masyarakat golongan bawah maupun masyarakat golongan menengah atas, membuat kebutuhan akan lahan untuk permukiman semakin meningkat. Kalangan atas umumnya selalu mencari permukiman yang nyaman dan aman dengan kemudahan aksesbilitas untuk mencapai tempat kerja, tempat belanja, dan fasilitas lainnya.

Fenomena ini tentu tidak bisa dilepaskan dari kondisi masyarakat yang telah bergeser ke arah masyarakat konsumtif. Berkembangnya gelombang ketiga ekonomi yang berbasis pada jasa, memunculkan perubahan besar dalam cara bagaimana masyarakat melakukan konsumsi.

Dari hasil pengamatan tersebut, kegiatan pengadaan proyek pembangunan mixed used apartemen dan pusat perbelanjaan di Puri Indah merupakan suatu bisnis yang dapat berkembang dalam dunia properti serta upaya dalam perbaikan infra struktur yang berkelanjutan.

(6)

1.2. Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud

1. Maksud dari proyek perencanaan pembangunan mixed used apartemen dengan pusat perbelanjaan sebagai upaya perbaikan infra struktur yang berkelanjutan di dalam geliat bisnis dunia properti saat ini, dan dapat dikatakan hal tersebut suatu kegiatan atau bisnis yang menjanjikan.

2. Membantu Pemerintah dalam Peningkatan Kualitas Ruang Kota yang sibuk dengan Perkembangannya agar menjadikan ibukota Jakarta sebagai landmark.

1.2.2 Tujuan

1. Meningkatkan fasilitas komersial dan hunian baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang dapat menghasilkan pemasukan devisa negara.

2. Meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam memperdayakan Sumber Daya Manusia ( membantu dari kemiskinan ).

3. Tujuan memberikan kebutuhan pasar khususnya apartemen adalah suatu produk konsumsi primer yang cukup menggairahkan dalam dunia properti saat ini. Perencanaan perancangan bangunan mixed used haruslah melaksanakan penelitian atau analisa pada target pasar yang sedang booming saat ini. Keberhasilan penjualan unit apartemen belum tentu akan di ikuti keberhasilan penjualan atau penyewaan ruangan pada pusat perbelanjaan dan keberhasilan tergantung pada konsep bangunan arsitektur dan interior beserta

(7)

fasilitas yang di sediakan dengan harga dan cara pembayaran yang menarik.

1.3. Perumusan Permasalahan Arsitektur

1. Bagaimana memberi rasa nyaman bagi para Penghuni dan Pengelola Maintenance Bangunan serta menghilangkan kesan yang membosankan di dalam area hunian tersebut.

2. Bagaimana memberi rasa nyaman dalam susunan Ruang, Sirkulasi Udara, Penerangan dan Kebersihan.

3. Bagaimana mengakomodasikan ruang-ruang yang diperlukan di dalam bangunan hunian ini berdasarkan kegiatan-kegiatan yang direncanakan.

4. Bagaimana menciptakan suasana bangunan yang dapat dirasakan sesuai tema yang hendak diimplementasikan pada perancangan kali ini.

5. Bagaimana menerapkan alur sirkulasi di dalam Bangunan agar orang yang lewat merasa nyaman, tertarik dan mempunyai kesan tertentu. 6. Bagaimana menciptakan akses masuk dan keluar yang jelas ke lokasi

bangunan tanpa mengganggu sirkulasi yang ada.

7. Bagaimana menerapkan sirkulasi bagi para Pengunjung, Pengelola dan Servis atau maintenance.

(8)

1.4 Sistematika Pembahasan

Penyusunan skripsi ini didasarkan pada suatu sistematika karya tulis ilmiah yang hasilnya akan mengarah kepada konsep perencanaan dan perancangan. Secara umum uraian sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan pada Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Perumusan Permasalahan Arsitektur, Sistematika Pembahasan.

BAB 2 TINJAUAN UMUM PROYEK

Pada bab ini menguraikan pada Pengertian dan Definisi, Fungsi dan Tujuan dari perencanaan yang hendak di implementasikan dalam suatu tugas akhir ini.

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS PROYEK

Pada bab ini menguraikan pada Pengertian Tema, Kaitan tema dengan perencanaan dan perancangan serta study banding.

BAB 4 ANALISA

Pada bab ini menguraikan terhadap kriteria pemilihan tapak, latar belakang pemilihan tapak, menganalisa site, menganalisa non fisik, menganalisa bangunan.

(9)

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

Pada bab ini menguraikan terhadap konsep – konsep perancangan sebagai dasar acuan awal dari proses melakukan proses perancangan pada tugas akhir ini.

(10)

BAB 2

TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1 Definisi Mixed Use

Pola perpaduan fungsi dari beberapa bangunan yang saling terintegrasi dengan memiliki suatu hubungan keterkaitan erat sehingga menjadi salah satu icon dari bangunan mixed use tersebut.

2.1.1 Apartemen

Beberapa blok – blok massa atau unit hunian yang disusun vertikal dengan mengakomodasikan beberapa fasilitas yang tersedia di dalamnya sebagai fasilitas pendukung yang dikelola oleh pengelola yang ditunjuk oleh owner.

2.2 Klasifikasi Apartemen

Apartement ini dirancang dengan melakukan pendekatan dari segi fungsi yaitu target pasar dengan kategori tingkat perekonomian kelas menengah. Pengolahan fasade bangunan yang diolah sedemikian rupa hingga tercipta sebuah bangunan yang menjadi daya tarik dan memiliki nilai jual yang tinggi.

2.2.1 Penjelasan Karakter Penghuni

Karakter penghuni yang ada di apartement ini diperuntukkan untuk golongan menengah. karena harga termurah per unit mencapai ratusan juta rupiah dengan fasilitas yang lengkap sebagai sebuah target pasar hunian apartemen.

(11)

Type Hunian Apartemen

1. Tipe studio = 30 m2

Tipe studio ini merupakan target pasar yang diperuntukkan bagi mahasiswa atau mahasiswi. Didukung dengan lokasi yang strategis serta terintegrasi oleh :

1. Universitas Mercubuana 2. Universitas Bina Nusantara 3. Universitas Esa Unggul 4. Universitas Ukrida

5. Universitas Tarumanegara 6. Universitas Trisakti

Fasilitas – fasilitas :

1. 1 unit Kamar Tidur + ruang studio 2. 1 unit Toilet/ KM

3. 1 unit Balkon

Menindaklanjuti akan kebutuhan hunian untuk mahasiswa/ mahasiswi dengan tingkat kebutuhan akan hunian yang dekat dengan kampus, maka untuk produk pasar diperkirakan presentasinya 50%.

Jumlah per lantai = 14 – 15 unit Jumlah keselurahan = 90 – 100 unit

(12)

2. Tipe Eksekutif/ pengusaha Muda = 40 s/d 50 m2

Target pasar hunian ini untuk eksekutif muda yang masih single. Fasilitas – fasilitas yang disediakan sebagai berikut :

Fasilitas – fasilitas : 1. 2 unit Kamar Tidur 2. 1 unit Toilet/ KM 3. 1 unit Ruang Tamu 4. 1 unit Pantry

5. 1 unit Balkon

Target pasar yang disediakan presentasi 30%. Jumlah unit perlantai sekitar 15 unit, jadi total keseluruhan sekitar 50 – 60 unit yang akan disediakan.

3. Tipe Family = 90 s/d 120 m2

Target pasar tipe hunian ini diperuntukkan bagi entrepreneur yang telah berkeluarga. Adapun fasilitas – fasilitas yang disediakan sebagai berikut : Fasilitas – fasilitas :

1. 3 unit Kamar Tidur 2. 2 unit Toilet/ KM 3. 1 unit Ruang Tamu 4. 1 unit Ruang Keluarga 5. 1 unit Pantry

6. 1 unit Balkon 7. 1 unit Taman

Pada pembangunan mix used apartemen dengan mal, fasilitas – fasilitas yang disediakan sebagai berikut :

1. Swimming pool 2. Café and resto 3. Tennis court

(13)

Target pasar yang disediakan presentasi 20%. Jumlah unit perlantai sekitar 15 unit, jadi total keseluruhan sekitar 30 – 40 unit yang akan disediakan. Mengingat dari segi prívate untuk hunian yang diperuntukkan untuk executive muda dan keluarga besar, diletakkan dalam 1 tower yang terdiri dari 2 varian. Sedangkan produk yang diperuntukkan bagi mahasiswa/mahasiswi diletakkan pada tower yang berbeda. Sehingga dari faktor prívate sangat berpengaruh sekali dalam pembagian zone – zone perilaku manusia.

Hunian Apartemen mix use dengan Pusat Perbelanjaan

Proyek mixed use apartemen dengan pusat perbelanjaan yang hendak ditawarkan adalah menyediakan berbagai kebutuhan dan fasilitas – fasilitas terlengkap di daerah Jakarta Barat. Dengan adanya proyek tersebut diharapkan dapat menjadi bisnis property yang mempunyai prospek yang berhasil dari segi penjualan unit – unit hunian ataupun retail – retail.

2.3 Klasifikasi Mal

Pusat perbelanjaan yang ditawarkan pada proyek pembangunan mixed use dengan apartemen ini adalah penyediaan fasilitas – fasilitas yang terlengkap sehingga menjadi pelengkap dari mal – mal terdekat seperti mal puri indah, taman anggrek. Adapun penyediaan fasilitas – fasilitas seperti dibawah ini :

(14)

1. Departemen store peruntukkan golongan menengah 2. Café and Resto

3. Retail – retail : - Fashion - Boutique - Century

4. Pusat Komputer Terlengkap 5. Pusat Buku Terlengkap 6. Food court

7. Entertainment ( studio 21 ) 8. Time Zone

(15)

BAB 3

TINJAUAN KHUSUS PROYEK

3.1 Judul Proyek

Pada kasus desain Apartemen dengan pusat perbelanjaan ini, konsep desain perancangan yang hendak diimplementasikan pada properti yaitu bangunan hunian apartemen yang dilengkapi dengan fasilitas pusat perbelanjaan yang peruntukkannya untuk tingkat perekonomian menengah. Dimana dapat dikatakan ini adalah suatu bisnis properti yang sangat menjanjikan untuk saat ini. Sehingga dapat meningkatkan dari segi faktor perekonomian, sosial, serta menjadikan kota Jakarta sebuah embasement sehingga dari segi parameter tentang geliat bisnis yang fluktuatif dan dapat berkembang.

3.2 Hubungan Tema Dengan Proyek

Secara konseptual metode perencanaan proyek apartemen ini mengambil tema ‘’ Ekspresi struktur ‘’ . ada pun penjelasan seperti dibawah ini :

3.2.1 Definisi Ekspresi Struktur

Metode perencanaan kali ini mengambil tema ‘’ ekspresi struktur ‘’ yang terkait pada bangunan mixed use apartemen dengan mal. Secara konseptual definisi ekspresi struktur bukanlah dinilai dari faktor estetika saja, namun secara prinsip struktural dapat dipertanggung jawabkan atas faktor kebenarannya dan fungsi – fungsi sistem struktur yang digunakan

(16)

pada bangunan tersebut. Pengertian dari ekspresi struktur ini bukanlah hanya sekedar faktor keindahan atau estetika namun apabila secara prinsip struktural tak ada fungsi ini dapat dikatakan tidak efisien dari segi cost.

1. Faktor penentu :

i. Kondisi fisik tapak ii. Ketinggian bangunan iii. Faktor teknis lapangan iv. Faktor ekonomis

v. Fungsi bangunan

2. Pertimbangan – pertimbangan :

i. Daya dukung tanah, level kedalaman titik tanah keras, ketinggian air tanah.

ii. Beban dari struktur atas, kekakuan dan kekuatan bangunan dari gaya lateral.

iii. Pemeliharaan gedung serta metode kerja pelaksanaan di lapangan.

iv. Fleksibilitas dan efisiensi ruang yang dapat mendukung kegiatan didalamnya.

Sub structure / struktur bawah yang langsung berhubungan dengan tanah yang berfungsi menyalurkan beban mati dan beban hidup secara merata ke atas lapisan tanah keras. Sedangkan upper structure / struktur atas yang berfungsi menyalurkan beban atau gaya dari plat lantai ke balok dan disalurkan menuju kolom struktur kemudian disalurkan menuju pondasi.

(17)

3.2.1.1 Contoh Karya Ekspresi Struktur

proyek : Norddeutsche – Hannover Germany

architect : Behnisch, Gunter Behnisch, Stefan Behnisch, Martin Haas

sebagai contoh hasil karya ekspresi struktur, pada kali ini penulis melampirkan proyek bangunan hunian mixed use dengan shopping complex. Secara prinsip struktur dengan pola pemikiran yang dapat dipertanggung jawabkan atas keberadaannya. Sehingga dapat mengakomodasikan segala kebutuhan yang hendak dicapai dalam aktivitas yang berlangsung.

(18)

Denah - Denah

Pola bentuk bangunan terintegrasi oleh elemen – elemen sebuah dinding yang dapat menghantarkan segala aktivitas dengan tegas. Didukung penggunaan material kaca yang terkesan transparan menjadikan daya tarik terhadap konsumen untuk memulai geliat bisnis property.

(19)

Langkah pertama perancangan struktur bangunan tinggi atau bangunan bertingkat banyak sudah dipahami bahwa kecuali harus dapat memikul beban statis akibat beban mati dan beban hidup, bangunan bertingkat banyak harus dapat memikul beban gempa sebesar yang ditentukan oleh ‘’ Peraturan Perancangan Bangunan Tahan Gempa ‘’. Bangunan anti gempa seratus persen tidak ada, karena kemampuan manusia terbatas, masih ada yang lebih menentukan dan lebih kuasa.

Jadi sebagai ahli kita tidak perlu takabur dan sombong dengan mengatakan atau menjamin bahwa bangunan yang dirancang adalah anti atau tahan gempa. Besarnya momen penahan tumbang adalah beban mati total kali setengah lebar gedung.

Suatu balok beton bertulang yang dibebani secara berangsur – angsur makin besar, tulangan tariknya akan meleleh dan beton didaerah tekan akan hancur. Pada saat tulangan mulai meleleh tetapi beton belum hancur, terjadilah yang disebut sendi plastis. Hanya balok beton tulang yang bertulangan lemah akan membentuk sendi plastis. Pada balok beton bertulang yang bertulangan kuat sebelum tulangan tarik meleleh, beton didaerah tekan akan hancur terlebih dahulu, jadi terjadi keruntuhan struktur dengan cepat sebelum orang menyelamatkan diri. Dalam pedoman perhitungan struktur atas dasar teori kekuatan batas, diberikan batasan – batasan yang mengatur penulangan struktur beton tulang agar bertulangan lemah. Isi pedoman dan penggunaannya diberikan dalam cotoh – contoh perhitungan. Letak sendi – sendi plastis dalam struktur portal bertingkat diberikan dalam skema struktur sesuai pedoman teori kekuatan batas dari

(20)

departemen pekerjaan umum. Dengan demikian struktur menjadi statis tertentu, lebih lanjut diberikan pedoman sebagai berikut :

1. Pada pembebanan gempa, titik balik dimana momen sama dengan nol, terletak ditengah – tengah kolom maupun balok.

2. Dititik simpul tengah, jumlah momen balok sama dengan jumlah momen kolom.

3. Gaya geser dalam balok didapat dari jumlah momen ujung balok dibagi bentang balok.

4. Gaya aksial dalam suatu kolom pada suatu tingkat sama dengan jumlah gaya geser semua balok yang menumpu pada kolom diatas tingkat yang ditinjau.

5. Tegangan dalam kolom sebanding dengan jarak kolom dari titik berat semua kolom dalam bidang struktur yang ditinjau.

Struktur baja dengan bahan struktur yang homogen, mempunyai daktilitas yang tinggi, mempunyai kemampuan untuk membentuk sendi -sendi plastis sebelum runtuh. Berikut simulasi dari kelakuan struktural portal bertingkat banyak akibat gempa :

(21)

Gaya aksial kolom akibat Beban mati + beban hidup

Gaya aksial kolom akibat Momen tumbang gempa Mg = Momen tumbang Gedung akibat gempa

(22)

Momen kolom akibat gaya geser gempa tingkat : V = h

Kolom lantai tingkat : V x ½ h

Gaya geser dasar per portal dibagi ke kolom – kolom sesuai kekakuannya.

Dikutip dari :

1. Hartono Poerbo, M.Arch ’’ Struktur dan konstruksi bangunan tinggi jilid II’’.

2. Hartono Poerbo, M.Arch ’’ Struktur dan konstruksi bangunan tinggi jilid III’’

(23)

Studi Banding

3.3.1 Apartemen Grand Permata

Besaran/ Fasilitas Unit Apartemen Uraian

Type 1 = luas 127 m2 Fasilitas :

3 unit Kamar Tidur Ruang Keluarga Ruang Makan

Pantry, Toilet dan Kamar Mandi Balkon

Type 2 = luas 127 m2 Fasilitas :

3 unit Kamar Tidur Ruang Keluarga Ruang Makan

Pantry, Toilet dan Kamar Mandi Balkon

(24)

Besaran/ Fasilitas Unit Apartemen Uraian

Suasana ruang keluarga dengan gaya klasik, terlihat dengan pemberian profil pada plafond serta furniture interior yang digunakan.

Salah satu desain interior restoran yang terkesan nyaman dengan pengolahan pada bidang dengan pemberian opening sebuah kaca bening yang di padu dengan gording.

(25)

Lokasi apartemen yang strategis, lintas jalan yang melaluinya merupakan jalan utama apartemen sebagai main frame dari rukan sekitar yang terintegrasi oleh pusat perbelanjaan ITC Cempaka Mas, Industri, Perumahan Kelapa Gading dan kawasan pemukiman penduduk.

(26)

Hasil Survey lantai basement Denah Typical s/d Lantai 27

(27)

Sistem struktur yang digunakan pada bangunan ini menggunakan sistem plat and slab dengan memiliki core inti yang terdiri dari Sirkulasi Lift, Shaft Mekanikal Elektrikal, Tangga Kebakaran, Ruang AHU.

(28)

Hasil Survey Lobby Apartemen

(29)

Hasil Survey Unit Hunian Apartemen

(30)

3.3.2 Apartemen dan Mal Taman Anggrek

Konsep yang coba ditawarkan dari gambar tersebut berupa fasilitas pusat perbelanjaan ‘’ Mal Taman Anggrek ‘’ dengan metode mixed used dengan apartemen, pengaturan zona peralihan pada lantai podium sebagai pembatas dari area private dan area komersial.

(31)

3.3.3 Mal Puri Indah

Pola pengaturan sirkulasi dan pengaturan tata ruang yang berlokasi di mal puri indah – Jakarta Barat, daya dukung pengaturan magnet sehingga kesan suasana ruang yang dirasakan oleh pengunjung merasakan flow atau alur sirkulasi untuk meminimalisir suasana kurang nyaman.

(32)

BAB 4 ANALISA

4.1 Kriteria Pemilihan Tapak

Kriteria pemilihan tapak dipertimbangkan berdasarkan : i. Aksesbilitas

ii. Kondisi lingkungan iii. Target pasar iv. Potensi tapak

v. Kondisi existing tapak

4.2 Latar Belakang Pemilihan Tapak

Lokasi di tempatkan di daerah puri indah Jakarta Barat sebagai bagian dari gejolak perkembangan hidup manusia yang besar sehingga Bangunan tetap diperhatikan peruntukkannya oleh skala kota Jakarta serta dapat dipertahankan hingga ke masa berikutnya. Lahan Perencanaan Bangunan Hunian dan pusat perbelanjaan ini peruntukkannya untuk area komersial dan hunian, serta keberadaannya tidak jauh dari gerbang tol kebun jeruk.

4.3 Lokasi Tapak

Lokasi tapak yang hendak dijadikan untuk perancangan tugas akhir ini berlokasi di Jl. Raya Pesanggrahan Jakarta Barat, adapun sebagai data fisik sebagai berikut :

(33)

4.4 Kondisi Existing Tapak

(34)

Fisik ( Batas – batas lahan ) :

Bagian Utara : Permukiman Penduduk Bagian Selatan : Jalan Tol Merak - Jakarta Bagian Timur : Sungai

Bagian Barat : Jalan Pesanggarahan Non Fisik : LUAS LAHAN : 2,3 HA ( 23.000 M2 ) KDB : 60% KLB : 6 GSB : 6 meter GSS : 15 meter

Peruntukkan : Hunian Komersial

Nilai lebih dari lokasi tapak ini mempunyai potensi tapak yang cukup ideal peruntukkannya untuk perbaikan infra struktur, didukung aksesbilitas yang dekat dengan pintu tol kebun jeruk, serta kondisi alam yang disebelah sisi kiri terdapat sungai, dengan kondisi seperti itu merupakan tantangan bagi penulis untuk

(35)

4.5 Analisa Site

(36)

4.5.2 Pencapaian Menuju Site

Pencapaian menuju site dapat menggunakan jalur tol Jakarta – Tangerang, nilai lebih dari lokasi site ini akses keluar pintu tol hanya 5 menit dari pintu tol kebun jeruk. Didukung lokasi site yang strategis sehingga mempermudah dalam melakukan aktivitas kantor.

4.5.3 Sirkulasi

Sirkulasi dalam tapak didasarkan atas pertimbangan kemudahan dan kenyamanan bagi pengunjung, sirkulasi yang jelas dan terarah sehingga pengunjung tidak kehilangan arah, perbedaan sirkulasi yang jelas bagi pengunjung dan service, pemisahan yang jelas antara sirkulasi pedestrian, kendaraan dan service. Ada pun perincinnya sebagai berikut :

i. Sirkulasi ( kendaraan pribadi ) publik menuju pusat perbelanjaan. ii. Sirkulasi penghuni menuju ke apartemen.

iii. Sirkulasi pengiriman barang ( mobil service ). iv. Sirkulasi maintenance.

4.5.4 Ruang Luar

i. Pengolahan ruang luar difungsikan sebagai : ii. Area penghijaun ( area resapan ).

iii. Sebagai jalur sirkulasi dan parkir kendaraan.

iv. Sebagai ruang penerima serta menjadi ruang transisi antar kegiatan atau aktivitas yang sedang berlangsung.

(37)

4.5.5 Kebisingan, Polusi Udara, Orientasi Matahari

Tingkat kebisingan dan polusi udara tinggi karena berada pada jalur tol menuju kebun jeruk yang tingkat kepadatan tinggi pada jam – jam tertentu ( jam kerja kantor).

Untuk perletakkan ruang – ruang publik dan semi publik diperkenankan untuk berada dekat dengan sumber kebisingan.

Tingkat kebisingan rendah karena sebagai jalan lingkungan, kendaraan yang melewati jalur tersebut relatif sedang.

(38)

View ke arah pemukiman penduduk kurang baik

4.5.6 View Kedalam dan View Keluar Site

View terbaik dari luar tapak

View ke arah sungai Baik.

View ke arah retail – retail baik.

(39)

4.6 Analisa Non Fisik

4.6.1 Aktivitas Kegiatan

ZONA AREA AKTIVITAS SIFAT KEGIATAN KRITERIA PELAKU/

USER Pusat

Perbelanjaan

Shopping publik Suasana Nyaman Pengunjung

Food Court Dinner publik Suasana Nyaman Pengunjung Entertainment

21

Menyaksikan publik Suasana Nyaman Pengunjung

Retail - Retail Shopping publik Suasana Nyaman Dinamis

Pengunjung

Lobby Mal Informasi Publik

Semi publik

Suasana Nyaman Pengunjung Staff

Karyawan Hall Exibition Show room/

pertunjukkan

publik Suasana Nyaman

Dinamis

Pengunjung

Area Parkir mobil

parkir publik Luasan maksimal Pengunjung

Penghuni

Toilet

Buang air kecil

private Suasana Nyaman Pengunjung

Tangga Kebakaran

sirkulasi publik Luasan maksimal Pengunjung

Lift passenger Lift Barang Sirkulasi Vertikal publik publik Luasan maksimal Luasan maksimal Pengunjung Penghuni Maintenance Staff Karyawan

(40)

ZONA AREA AKTIVITAS SIFAT KEGIATAN

KRITERIA PELAKU/

USER

R. AHU Kontrol Mesin Service Luasan Maksimal Maintenance Shaft Ducting AC Instalasi Service Luasan Maksimal Maintenance Shaft Plumbing Instalasi Service Luasan Maksimal Maintenance Shaft Fire Hydrant Instalasi Service Luasan Maksimal Maintenance Shaft Fire Sprinkler Instalasi Service Luasan Maksimal Maintenance Shaft Arus Kuat Instalasi Service Luasan Maksimal Maintenance Shaft Arus Lemah Instalasi Service Luasan Maksimal Maintenance Ground Water Tank Instalasi Service Luasan Maksimal Maintenance

Ruang Genset Instalasi Service Luasan Maksimal Maintenance Power House Instalasi Service Luasan Maksimal Maintenance

ZONA AREA AKTIVITAS SIFAT KEGIATAN

KRITERIA PELAKU/

USER

Apartemen istirahat private Nyaman, sirkulasi

udara, cahaya maksimal ( 1 )

penghuni apartemen

Lift Passenger sirkulasi private Luasan maksimal penghuni Lift Barang sirkulasi service Luasan maksimal penghuni Unit Hunian istirahat private Idem ( 1 ) penghuni

Koridoor sirkulasi semipublik Luasan maksimal penghuni

Tangga Kebakaran sirkulasi Publik,service Luasan maksimal penghuni

Podium Area publik publik nyaman penghuni

Jogging track Olah raga Publik nyaman penghuni

Café and Resto dinner Publik nyaman penghuni

(41)

4.6.2 Alur Proses Kegiatan

1. Penghuni Apartemen

2. Konsumen/ Publik Menuju ke Mall

DATANG DROP OFF BASEMENT LIFT

LOBBY MALL UNIT APARTEMEN LOBBY MAIN ENTRANCE

DROP OFF BASEMENT EXIT

LOBBY EXIBITION HALL KORIDOOR RETAIL KECIL TOILET RETAIL BESAR LIFT GRAMEDIA SIDE ENTRANCE ENTERTAINMET

(42)

3. Penghuni Apartemen untuk Mahasiswa

4. Penghuni Apartemen untuk Executive Muda

LIFT PENGHUNI LIFT BARANG KORIDOOR MASUK RUANG TIDUR RUANG TAMU TOILET / KM. MANDI PANTRY BALKON TANGGA DARURAT LIFT PENGHUNI LIFT BARANG KORIDOOR MASUK RUANG TIDUR + STUDIO TOILET / KM.MANDI BALKON TANGGA DARURAT

(43)

5. Penghuni Apartemen untuk Family LIFT PENGHUNI LIFT BARANG KORIDOOR MASUK RUANG TIDUR 1 RUANG TAMU TOILET / KM. MANDI RUANG KELUARGA BALKON PANTRY RUANG TIDUR 2 RUANG TIDUR 3 BALKON TOILET / KM. MANDI TANGGA DARURAT

(44)

4.6.3 Zone Area Kegiatan

Zona Area Publik Pusat Perbelanjaan 3 Lapis Zona Area Publik

Pusat Perbelanjaan 3 Lapis

Zona Area Ruang Luar Dimanfaatkan untuk area resapan

(45)
(46)
(47)

4.6.6 Besaran Ruang

LUAS LAHAN : 2,3 HA ( 23.000 M2 ) KDB : 60%

KLB : 6

Dari keterangan data non fisik tersebut, maka secara garis besar dapat diidentifikasikan besaran ruang sebagai berikut :

1. analisis luas bangunan atau optimasi KDB – KLB

KDB = Luas Dasar Bangunan Luas Lahan

60% = Luas Dasar Bangunan 23.000 m2

= 13.800 m2

KLB = Luas Total Bangunan Luas Lahan

6 = Luas Total Bangunan 23.000 m2

Luas Total Bangunan = 138.000 m2

Luas Total Podium = Luas Lantai Dasar x 3 = 13.800 m2 x 3

= 41.400 m2

Luas Total Tower = Luas Total Bangunan – Luas Total Podium = 138.000 m2 – 41.400 m2

(48)

Jumlah Lantai Tower = Luas Total Tower Luas Lantai Typical

= 96.600 m2 13.800 m2

= 7 Lantai

2. Analisis Kebutuhan Parkir Tower

stándar = 100m2 / mobil jumlah mobil = Luas Total Tower

100 m2 = 96.600 m2 100 = 966 mobil Podium stándar = 60m2 / mobil jumlah mobil = Luas Total Podium

60 m2 = 41.400 m2

60

= 690 mobil Jumlah total mobil = 1656 bh mobil

Luas total kebutuhan parkir = 1656 x 30 = 49.680 m2 standar 1 mobil = 25 s/d 30 m2

(49)

Parkir Luar Gedung

= 70 % x Luas Lahan yang tersisa = 70 % x ( 23.000 m2 – 13.800 m2 ) = 6.440 m2

Luas Parkir Basement

= Luas Total Parkir – Luas Parkir Luar Gedung = 49.680 m2 - 6.440 m2

= 43.240 m2

Jumlah Lapis Basement = Luas Parkir Basement Luas Typical Podium

= 43.240 m2 13.800 m2 = 3,1 -Æ 3 Lapis

Simulasi :

Lantai Basement 3 Lapis

Podium 3 Lapis Tower 7 Lapis

(50)
(51)

4.7 Analisa Bangunan

4.7.1 Bentuk Massa Bangunan

Metode perencanaan dalam pola bentuk massa bangunan mixed used apartemen dengan pusat perbelanjaan lebih mengarah terhadap fungsi dari bangunan hunian dan shopping complex atau pusat perbelanjaan.

Pengolahan fasade bangunan diatur dengan finishing dinding masif sehingga publik tidak tertuju ke arah luar bangunan dengan meminimalisir penggunaan kaca transparan pada area pusat perbelanjaan.

4.7.2 Penampilan Fasade Bangunan Pertimbangan :

1. Fungsi kegiatan dalam bangunan itu sendiri. 2. Penampilan bangunan disekitar tapak. 3. Pertimbangan cost control.

4. Kesan atau suasana yang ingin ditampilkan.

Penampilan bangunan yang direncanakan dapat ikut berperan serta dalam kampanye perbaikan wajah ibu kota Jakarta.

4.7.3 Sirkulasi Bangunan Pertimbangan :

1. Keamanan serta kenyamanan pengunjung pusat perbelanjaan. 2. Hubungan antara kegiatan dalam bangunan.

3. Kejelasan serta kelancaran dalam sirkulasi vertikal maupun horisontal.

(52)

4.7.4 Sistem Struktur

Pemilihan sistem struktur dipertimbangkan terhadap : 3. Faktor penentu :

i. Kondisi fisik tapak ii. Ketinggian bangunan iii. Faktor teknis lapangan iv. Faktor ekonomis

v. Fungsi bangunan

4. Pertimbangan – pertimbangan :

v. Daya dukung tanah, level kedalaman titik tanah keras, ketinggian air tanah.

vi. Beban dari struktur atas, kekakuan dan kekuatan bangunan dari gaya lateral.

vii. Pemeliharaan gedung serta metode kerja pelaksanaan di lapangan.

viii. Fleksibilitas dan efisiensi ruang yang dapat mendukung kegiatan didalamnya.

Sub structure / struktur bawah yang langsung berhubungan dengan tanah yang berfungsi menyalurkan beban mati dan beban hidup secara merata ke atas lapisan tanah keras. Sedangkan upper structure / struktur atas yang berfungsi menyalurkan beban atau gaya dari plat lantai ke balok dan disalurkan menuju kolom struktur kemudian disalurkan menuju pondasi.

(53)

4.7.5 Sistem Utilitas

Sistem utilitas bangunan diletakkan pada lantai basement yang merupakan daerah service, yang dilengkapi dengan ruang panel trafo, panel – panel, ruang mesin genset, ruang pompa, ground water tank, STP, rumah bak sampah, dengan adanya sistem mekanikal dan elektrikal ini dapat melayani semua kebutuhan untuk bangunan mixed used apartemen dengan pusat perbelanjaan. Adapun jenis pekerjaan yang saling terkait dalam fungsi utilitas bangunan seperti skema – skema pekerjaan mekanikal elektrikal dibawah ini :

(54)
(55)
(56)

Fungsi dengan adanya cable tray ini dapat menelusuri apabila ada penambahan line – line atau group – group dalam setiap instalasi. Kelebihan dari cable tray ini pembagian untuk arus lemah dan arus kuat dapat diatur sesuai fungsi untuk melayani area setiap lantainya.

(57)
(58)
(59)
(60)

BAB 5

KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Tapak 5.1.1 Informasi Tapak

Lokasi tapak yang berada dalam 2 sisi jalan utama yang dapat dilalui oleh kendaraan mobil dan motor. Jalan ini merupakan jalan utama dengan lebar 18 meter dan dapat dilalui dari dua arah, hal ini mempunyai segi positif karena sirkulasi menuju ke lokasi site menjadi jelas dan mudah dicapai.

(61)

5.1.2 Orientasi Tapak

Orientasi dipertimbangkan terhadap sudut pandang pengamat dari dua sisi jalan yang menuju ke srengseng serta jalan tol menuju gerbang tol kebun jeruk Jakarta barat. Maka hasi dari pengamatan dapat dipertimbangkan terhadap kedua jalan tersebut dengan aktivitasnya masing – masing.

(62)

5.1.3 Konsep Tapak

Pada tapak ini diklasifikasikan areaa Entrance dibagi menjadi : 1. Main entrance

Main entrance menuju ke area tapak melalui jalan pesanggrahan dengan pertimbangan kejelasan dan kemudahan sirkulasi bagi pengunjung pusat perbelanjaan. Main entrance digunakan sebagai jalur sirkulasi pengunjung, pengelola, dan service. Area parkir service dengan pengunjung pada parkir luar dibedakan namun sirkulasi melalui pintu masuk dan keluar yang sama.

Pintu keluar khusus hunian Pintu masuk untuk mal

Pintu masuk khusus hunian Pintu keluar untuk mal

(63)

5.1.4 Pencapaian Menuju Bangunan

Pencapaian menuju site dapat menggunakan jalur tol Jakarta – Tangerang, nilai lebih dari lokasi site ini akses keluar pintu tol hanya 5 menit dari pintu tol kebun jeruk. Didukung lokasi site yang strategis sehingga mempermudah dalam melakukan aktivitas kantor.

5.1.5 Sirkulasi

Sirkulasi dalam tapak didasarkan atas pertimbangan kemudahan dan kenyamanan bagi pengunjung, sirkulasi yang jelas dan terarah sehingga pengunjung tidak kehilangan arah, perbedaan sirkulasi yang jelas bagi pengunjung dan service, pemisahan yang jelas antara sirkulasi pedestrian, kendaraan dan service. Ada pun perincinnya sebagai berikut :

i. Sirkulasi ( kendaraan pribadi ) publik menuju pusat perbelanjaan.

ii. Sirkulasi penghuni menuju ke apartemen. iii. Sirkulasi pengiriman barang ( mobil service ). iv. Sirkulasi maintenance.

5.1.6 Zona Vertikal Apartemen

Pengelompokkan kegiatan berdasarkan kemudahan hubungan dengan pencapaian dan keadaan lingkungan sekitarnya. Pola ruang luar berpengaruh terhadap fungsi ruang area terbuka sebagai area resapan serta sebagai buffer dari faktor kebisingan dan polusi udara kendaraan.

(64)

PUSAT PERBELANJAAN LIFT LIFT

UNIT APARTEMEN

UNTUK MAHASISWA KORIDOOR KORID

OOR

UNIT APARTEMEN UNTUK EXECUTIVE

MUDA & FAMILY UNIT APARTEMEN UNTUK MAHASISWA UNIT APARTEMEN UNTUK MAHASISWA UNIT APARTEMEN UNTUK MAHASISWA UNIT APARTEMEN UNTUK MAHASISWA UNIT APARTEMEN UNTUK MAHASISWA KORID OOR KORID OOR KORID OOR KORID OOR KORID OOR UNIT APARTEMEN UNTUK EXECUTIVE

MUDA & FAMILY UNIT APARTEMEN UNTUK EXECUTIVE

MUDA & FAMILY UNIT APARTEMEN UNTUK EXECUTIVE

MUDA & FAMILY UNIT APARTEMEN UNTUK EXECUTIVE

MUDA & FAMILY UNIT APARTEMEN UNTUK EXECUTIVE

MUDA & FAMILY UNIT APARTEMEN UNTUK EXECUTIVE

MUDA & FAMILY UNIT APARTEMEN UNTUK EXECUTIVE

MUDA & FAMILY

KORID OOR KORID OOR KORID OOR KORID OOR KORID OOR KORID OOR KORID OOR

(65)

5.1.7 Zoning Area

Kantor Pemasaran Apartemen

Mall ( pusat perbelanjaan )

Unit – unit Apartemen Lobby/ hall MALL ( pusat perbelanjaan )

(66)

5.2 Konsep Bangunan

5.2.1 Bentuk Massa Bangunan

Bentuk massa bangunan ini terdiri dari tiga buah blok massa yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya, dari segi fungsi sebagai area pusat perbelanjaan atau shopping complex dengan hunian apartemen. Bentuk massa bangunan mencoba mengakomodasikan dari pengaturan ruang gerak sirkulasi bagi pengunjung yang berada didalam pusat perbelanjaan agar terarah serta tidak mengalami suasana yang membosankan. Pengolahan dinding dengan bentuk aerodinamis dimana posisi bangunan utama ini terlihat lebih tinggi dan menonjol dibanding dengan massa yang lainnya. Pola bentuk dari bidang dinding ini diharapkan dapat menghantarkan sebuah informasi kepada pengunjung sehingga tidak perlu adanya suatu informasi melalui space iklan.

(67)

5.2.2 Penampilan Fasade Bangunan

Pertimbangan yang diharapkan dalam pengolahan fasade bangunan dapat menjadikan sebuah icon suatu bangunan mixed used apartemen dengan pusat perbelanjaan. Selain itu pun penggunaan material digunakan bahan – bahan lokal sehingga dalam perawatan gedung dapat terkendali, menilai dari segi biaya dapat ditekan sehingga cost control dapat terkendali.

5.2.3 Sistem Struktur

Berdasarkan hasi analisis maka sistem struktur yang dipilih adalah : 1. Struktur bawah :

Pada lantai basement menggunakan sistem pondasi box atau raft pondation, untuk bagian bangunan apartemen terdiri dari core inti sebagai fasilitas utilitas utama bangunan serta sebagai struktur dari bangunan itu sendiri. Penyaluran beban dari kolom struktur disalurkan menuju pilecap kemudian diterima oleh titik tiang pancang.

2. Struktur bangunan :

Struktur rangka menggunakan sistem plate and slab atau plat dan balok dari beton bertulang, serta didukung oleh dinding yang berfungsi sebagai struktur yaitu shear wall.

3. Struktur atas :

Penggunaan rangka atap menggunakan atap pelat beton dengan finishing penanaman taman rumput guna ikut berperan serta dalam mengkondisikan udara yang penuh dengan polusi kendaraan.

(68)

5.2.5 Sistem Utilitas

Dalam bangunan sangatlah diperlukan sistem utilitas yaitu pekerjaan instalasi mekanikal dan elektrikal guna dapat melakukan aktivitas kegiatan yang sedang berlangsung dalam bangunan itu sendiri. Adapun penjelasan dari pekerjaan mekanikal elektrikal sebagai berikut :

Pencahayaan :

1. Pencahayaan alami dengan memberi bukaan disepanjang koridoor sehingga pada siang hari dengan optimal pencahayaan bisa menerangi tiap lantai. Dan untuk area pusat perbelanjaan dengan menggunkan sky light glass tempered 20mm

2. Untuk cahaya buatan hanya digunakan pada ruang – ruang hunian serta setiap retail – retail dengan menggunakan armature lampu downlight 13watt, RMO TL balok 1 x 36 watt.

Pengudaraan :

Sistem pengkondisian udara dengan sistem atrium pada hall di area pusat perbelanjaan serta jendela, grill – grill di ruang pompa, mesin genset, ruang panel – panel utama.

Pengudaraan buatan dengan menggunakan AC VRV ( variabel reducing valve ) untuk ruang hunian dan pusat perbelanjaan, serta ruang lobby mal dan apartemen.

(69)

Pencegahan Kebakaran :

Salah satu sistem yang hendak diterapkan pada proyek mix use ini dengan menggunakan sistem :

Aktif :

Dengan sistem instalasi fire alarm yang terkoneksi dengan fire sprinkler dengan menggunakan sistem resistant, bilamana terdapat perbedaan suhu temperatur diruangan maka secara otomatis Head Detector akan memberikan sensor kepada alarm bell yang berada di box hydrant. Dan untuk asap akan terdeteksi oleh Smoke detector. Dengan otomatis head sprinkler akan pecah dan memancarkan air ke segala arah yang terletak dibawah plafond.

Pasif :

Dengan menggunakan fire extinguisher portable kelas A,B,C. serta tangga darurat kebakaran.

Plumbing :

1. Sistem plumbing meliputi :

2. Instalasi air bersih : sistem Down Feet

3. Instalasi air kotor : diterima oleh septiktank lalu diolah ke STP

(70)

Keamanan :

Keamanan pembangunan dengan menggunakan instalasi CCTV, sistem alarm, security, pintu otomatis sistem sensor.

Telekomunikasi : Instalasi ini meliputi :

1. Telepon : menggunakan MDF yang disuplai dari pihak telkom lalu ditransfer ke IDF tiap lantai lalu dipecah ke setiap line – line outlet telp.

2. Intercom : untuk hubungan langsung antar ruang dan zone yang berbeda.

3. Back ground : untuk area pusat perbelanjaan yang disuplai oleh sistem conference yang disuplai oleh satu unit perangkat sound system.

4. Car call : yang berfungsi untuk memberikan informasi untuk sopir melalui stand mix yang di suplai oleh sound system.

Penangkal Petir :

Sistem pentanahan sangatlah penting untuk menjaga dari arus kuat petir, untuk bangunan ini menggunakan sistem penangkal petir farraday karena dengan radius yang cukup luas posisi letak penangkal petir diletakkan di area tower apartemen.

(71)

Pembuangan sampah :

Pembuangan sampah secara manual, yang ditampung pada rumah bak sampah yang berada dibasement. Untuk area pusat perbelanjaan dan hunian sampah organik dan non organik menjadi satu.

Daftar Pustaka :

1. Amiranti, Sri.1998. Peningkatan Kebutuhan dan Kualitas Ruang Luar di wilayah perkotaan. Proseding Seminar,Jurusan Arsitektur ITS Surabaya.

2. Carr, Stephen and Lynch.1981.open space : freedom and control. Lisa Taylor, Urban open space. The Smithsonian Instituions. London

3. Rubenstain, Harvey, M.1992. Pedestrian Mall, Streetscapes and urban space. John Willey and son’s.Inc. New York.

(72)

Laporan Perancangan : Foto Maket

(73)

Gambar

Foto Maket
Foto Maket

Referensi

Dokumen terkait

Salah satunya adalah/ pentas seni yang diadakan di Monumen Serangan Umum 1 Maret/ yang menampilkan kesenian daerah dari berbagai propinsi/ Acara ini dipentaskan

“ Keefektifan Teknik Role-Play Untuk Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Remaja (Penelitian Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Rembang Tahun

Analisis Scientific Reasoning Dalam Penerapan Pendekatan Levels Of Inquirypada Pokok Bahasan Optik.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KEPADA PENGENDARA MOBIL YANG HANYA INGIN MELALUI KOTA JOGJA DIHIMBAU TIDAK MASUK KE DALAM KOTA// SEBAIKNYA MELALUI JALAN. LIGKAR ATAU JALUR

yang kasar dapat menyebabkan perubahan warna dari bahan basis gigi tiruan, menjadi.. sumber ketidaknyamanan kepada pasien dan juga dapat

‛‛ Verba Gerakan Bukan Agentif Bahasa Jawa: Tinjauan Metabahasa Semantik Alami”.. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa.Yogyakarta: Duta Wacana

MFLOPS, merupakan sebuah pengujian dengan melibatkan operasi matematis (integer dan real) dengan operator penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang dapat dikerjakan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. © Novia Dian Lestari 2014