BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian
Kata Paradigma berasal dari Bahasa yunani, paradeigma, yang bearti pola, Thomas Kuhn (1962) menggunakan kata paradigma untuk menunjukan kerangka konseptual yang dipergunakan bersama komunitas ilmuan yang menyediakan model yang tepat untuk mengkaji masalah dan menemukan solusinya. Karena itu paradigma menunjukan pola, struktur, dan kerangka atau sistem ilmiah serta ide-ide, nilai-nilai, dan asumsi-asumsi akademik.1
Berdasarkan paparan di atas, maka paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kritis. Paradigma kritis sering menjadi landasan berpikir dalam analisis semiotika yang berupaya menghubungkan media massa dan keberadaan sturuktur sosial. Ragam analisis kritis umumnya menguji makna ideologis media melalui pembongkaran terhadap isi media atau teks. Salah satu konsekuensi dalam paradigma kritikal adalah keharusan dipertimbangkannya aspek–aspek historis dan faktor–faktor sosial budaya, dan ekonomi politik yang mempengaruhi masalah sosial (sosial problem) yang menjadi masalah penelitian (research question).2 Dengan demikian, menurut paradigma ini pesan yang disampaikan dalam film Nymphomaniac adalah realitas yang teramati sebagai kontruksi para pembuatnya yang diperngaruhi oleh faktor lain, diantaranya, permintaan pasar, dan sistem sosial yang ada di masyarakat.
1
Jalaludin Rakhmad, Idi Subandy Ibrahim, 2016. Metode Penelitian Komunikasi Edisi Revisi kedua, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya hal. 28
2
Anita Widyaning Putri, 2009, Exploitasi Tubuh Perempuan dalam Iklan (Studi Analisis Wacana Kritis
Iklan Televisi AXE “call me”, “Sauce”, “Mist”, “Special Need”, “Lost”) Jurnal Ilmu Komunikasi, Universitas Sebelas Maret
3.2 Tipe Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi pada masa sekarang dan hanya memaparkan situasi atau peristiwa yang telah diperoleh dari data mentah3. Proses ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak juga menguji hipotesis atau membuat prediksi, melainkan berupa pengumpulan dan penyusunan data, serta analisis dan penafsiran data tersebut. Metode deskriptif bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu.4
Format deskriptif kualitatif pada umumnya dilakukan pada penelitian dalam bentuk studi kasus. Format deskriptif kualitatif studi kasus tidak memiliki ciri seperti air (menyebar di permukaan), tetapi memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai fenomena. Dan ciri yang demikian memungkinkan studi ini dapat amat mendalam dan demikian bahwa kedalaman data yang menjadi pertimbangan dalam penelitian model ini. Karena itu, penelitian ini bersifat mendalam dan “menusuk” sasaran penelitian5.
Secara umum pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu merupakan salah satu pendekatan metodologi penelitian ilmu-ilmu sosial termasuk didalamnya pemahaman yang mendalam dari tingkah laku manusia dan alasan yang menentukan tingkah laku manusia.
Metode penelitian kualitatif tidak mengandalkan bukti berdasarkan logika matematis, prinsip angka, atau metode statistik tetapi pembicaraan yang sebenarnya
3Jalaludin Rakhmat, 2016. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. hal 24 4Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public
Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, KomunikasiPemasaran. Jakarta: Kencana. 2008. hal 67
5M.Burhan Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu
adalah isyarat dan tindakan sosial lainnya yang merupakan bahan mental untuk analisis kualitatif. Metode kualitatif bisa kritis dan empiris.6
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah prosedur yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian. Dalam pengertian lain metode penelitian adalah prosedur atau cara mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis.7 Metode penelitian ini muncul karena terjadi perubahan
paradigma dalam memandang suatu realitas, fenomena atau gejala. Dalam paradigma ini realitas sosial dipandang sebagai sesuatu yang utuh, kompleks, dinamis, dan penuh makna. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes dengan pendekatan kualitatif.
Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Metode penelitian sering dikacaukan dengan prosedur penelitian atau teknik penelitian. Hal ini disebabkan kedua hal tersebut saling berhubungan dan sulit dibedakan. Metode penelitian membicarakan mengenai tata cara pelaksanaan penelitian, sedangkan prosedur penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian metode penelitian melingkupi prosedur penelitian dan Teknik penelitian8.
Metode merupakan cara atau jalan untuk mencapai tujuan. Metode ini bukan metode tertutup atau jalan rahasia karena dalam penelitian ilmiah orang lain bisa menggunakan jalan atau cara yang kita lakukan agar kebenaran yang diungkap bisa diuji. Hal terpenting dalam penggunaan dan pemilihan suatu metode adalah konsistensi dalam penggunaan design dan teknik yang ada dalam metode tersebut.
6Deddy Mulyana. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. hal 150
7
Sedarmayanti, Syarifudin Hidayat. 2011. Metodologi penelitian. Cetakan kedua. Bandung. CV Mandar Maju. Hal 25
8
Jalaludin Rakhmad, Idi Subandy Ibrahim, 2016. Metode Penelitian Komunikasi Edisi Revisi kedua, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hal 63
Sugiyono berpendapat metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.9
Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain–lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata–kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.10
Penelitian kualitatif tidak hanya upaya mendeskripsikan data tetapi deskripsi tersebut hasil dari pengumpulan data yang dipersyaratkan kualitatif, yaitu observasi partisipasi, studi dokumen dan dengan tringulasi.
Metode analisis semiotika merupakan hakikat yang mempelajari tentang keberadaan suatu tanda yang hasil kontruksi realitas dengan bahasa sebagai perangkat dasarnya.11 Metode analisis yang mengkaji tanda yang disebut semiotika pada dasarnya mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) mamaknai hal – hal (things). Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dapat disatukan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Peneliti memakai analisis semiotika Roland Barthes karena peneliti berusaha menginterprestasikan dan memaknai tanda-tanda untuk mempresentasikan pesan yang disampaikan dalam film Nymphomaniac. Jadi, dengan menggunakan
9Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
10Lexy J. Moleong, 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi cetakan ke duapuluh dua,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
11Elvinaro Ardianto, 2010. Metode Penelitian Untuk Public Relation. Bandung: Simbiosa Rekatama
metode analisis semiotika, peneliti dapat mengetahui makna yang tersembunyi dalam sebuah film.
3.4 Subyek Penelitian
Subjek penelitian menurut Amirin (1986) merupakan seseorang atau sesuatu mengenai yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. Menurut Suharsimi Arikonto (1989) memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan. Dalam sebuah penelitian, subjek penelitian memiliki peran yang sangat strategis karena pada subjek penelitian, itulah data tentang variabel yang akan diamati. Kesimpulan dari kedua pengertian diatas Subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian12. Adapun subyek penelitian dalam tulisan ini, adalah gambar, scene, adegan, dalam film nymphomaniac.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan sebuah data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.13 Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu terbagi dalam dua jenis sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
a. Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini
12
Idrus, Muhammad, (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga.
13
Dody M. Ghozali, 2005. Comunication Measurement: Konsep Dan Aplikasi Pengukuran Kinerjan
yaitu metode Observasi dan metode dokumenatasi. Metode observasi yang dilakukan dengan cara menonton langsung film tersebut dan menganalisa dengan tujuan bertujuan untuk menggali lebih dalam bagaimana pandangan terhadap pengeksploitasian tubuh perempuan melalui media massa dan metode dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode Observasi dalam penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis data.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dijadikan pelengkap guna melancarkan proses penelitian. Buku, artikel, majalah, internet, dan bahan tertulis lainnya menjadi data sekunder yang digunakan pada penelitian ini.
3.6 Teknis Analisis Data
Data berupa tanda-tanda yang ada dalam penelitian ini diolah secara kualitatif untuk kemudian dimaknai. Memaknai berarti bahwa setiap objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal ini objek itu yang dikomunikasikan, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. Untuk menemukan makna dalam penelitian ini digunakan metode analisis dari Roland Barthes:
1. Pesan linguistic
Merupakan semua kata dan kalimat pada frame 2. Pesan ikonik terkodekan
Berupa konotasi yang muncul dalam frame berfungsi jika dikaitkan dengan sistem tanda yang lebih luas.
3. Pesan ikonik tak terkodekan