• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGATURAN KECEPATAN PUTAR MOTOR LISTRIK PADA MESIN JAHIT KULIT TIPE FLAT BED MENGGUNAKAN RANGKAIAN TRIAC DAN DIAC.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGATURAN KECEPATAN PUTAR MOTOR LISTRIK PADA MESIN JAHIT KULIT TIPE FLAT BED MENGGUNAKAN RANGKAIAN TRIAC DAN DIAC."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGATURAN KECEPATAN PUTAR

MOTOR LISTRIK PADA MESIN JAHIT KULIT TIPE FLAT BED MENGGUNAKAN RANGKAIAN TRIAC DAN DIAC

Aris Budianto1)

1) Staf Pengajar Program Studi Desain dan Teknologi Barang Kulit Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta Jl. Ring Road Selatan, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, 55188

Telepon: (0274) 383728, Fax: (0274) 383727 www.atk.ac.id E-mail: info@atk.ac.id

ABSTRACT

Sewing machines used industrial society uses electricity as an energy source. Electric power received by the electric motor is converted into kinetic energy. Rotation of the electric motor will be forwarded to move the sewing machine through a series of power transmission, among others, with pulleys and belts. For students who are just learning to sew, the sewing speed problem becomes one of the factors that determine the outcome of stitches. Students who are not familiar with this high speed will find it difficult to produce a good stitch.

This study wanted to know the results of setting the electric sewing machine motor with resistance measurement, voltage and current flowing in the electric motor sewing machine, as well as the motor rpm. The study was conducted on a flat bed sewing machine with a high speed electric motor. Speed setting is done with the circuit TRIAC and DIAC, the triac and diac components into one.

The results showed setting a string of AC voltage using a triac and diac pairs can be used as a universal regulator of motor rotation speed on the flat bed sewing machine. The magnitude of the percentage increased in the speed of the voltage of 100 volts to 215 volts with an increase in speed by 53.07%. The greater the voltage is increased, the amount of flow is also greater, and conversely the smaller the voltage applied, the less the current flows, so the inrush current can be avoided.

Keywords: sewing machine, settings, TRIAC, DIAC.

INTISARI

Mesin jahit yang dipakai masyarakat industri dapat menggunakan listrik sebagai sumber tenaga. Tenaga listrik yang diterima oleh motor listrik diubah menjadi tenaga gerak putar. Putaran motor listrik diteruskan untuk menggerakkan mesin jahit melalui serangkaian transmisi tenaga, antara lain dengan puli dan sabuk. Untuk mahasiswa yang baru belajar menjahit, permasalahan kecepatan dalam menjahit menjadi salah satu faktor yang menentukan hasil jahitan. Mahasiswa yang belum terbiasa dengan kecepatan tinggi ini akan mengalami kesulitan untuk menghasilkan jahitan yang baik.

Pada penelitian ini ingin mengetahui hasil pengaturan putaran motor listrik mesin jahit dengan pengukuran hambatan, tegangan dan arus yang mengalir pada motor listrik mesin jahit, juga rpm motornya. Penelitian ini dilakukan pada mesin jahit flat bed dengan motor listrik high

speed. Pengaturan kecepatan dilakukan dengan rangkaian TRIAC dan DIAC, dengan komponen

TRIAC dan DIAC menjadi satu.

Hasil penelitian menunjukkan, rangkain pengaturan tegangan AC dengan menggunakan pasangan triac dan diac dapat digunakan sebagai pengatur kecepatan putaran motor universal pada mesin jahit flat bed. Besarnya prosentase kenaikan kecepatan dari tegangan 100 Volt sampai 215 Volt terjadi kenaikan kecepatan sebesar 53,07 %. Semakin besar tegangan yang dinaikkan, maka besarnya arus juga semakin besar, dan sebaliknya semakin kecil tegangan yang diberikan maka semakin kecil pula arus yang mengalir, sehingga arus lonjakan dapat dihindari.

Kata kunci: mesin jahit, pengaturan, TRIAC, DIAC

(2)

PENGANTAR

Menjahit merupakan pekerjaan, hal yang sangat penting dalam rangkaian proses pembuatan alas kaki atau barang kulit lainnya, karena menyangkut kerapian, kekuatan, dan keindahan yang akan mempengaruhi kualitas barang. Pekerjaan menjahit dilakukan dalam serangkaian proses kerja, yang dalam pabrik sepatu biasanya bagian ini termasuk dalam closing room. Bagian ini biasanya hanya terdapat pada industri menengah/besar. Untuk industri kecil biasanya pekerjaan dan persiapan sampai finishing dilaksanakan dalam satu ruang (Sanjaya V., 2006 hal. 5).

Mesin jahit yang dipakai masyarakat industri menggunakan listrik sebagai sumber tenaga. Tenaga listrik yang diterima oleh motor listrik diubah menjadi tenaga gerak putar. Putaran motor listrik diteruskan untuk menggerakkan mesin jahit melalui serangkaian transmisi tenaga, antara lain dengan puli dan sabuk. Untuk mendapatkan putaran yang sesuai dengan keinginan, ada mekanisme lain yaitu adanya roda gesek. Tuas mesin jahit ditekan dengan kaki dengan kekuatan tertentu untuk memperoleh putaran yang diinginkan.

Untuk mahasiswa yang baru belajar menjahit, permasalahan kecepatan dalam menjahit menjadi salah satu faktor yang menentukan hasil jahitan. Kecepatan menjahit ini disebabkan antara lain dari sumber penggeraknya sendiri. Motor listrik yang banyak dipakai pada mesin jahit adalah jenis kecepatan tinggi (high speed). Mahasiswa yang belum terbiasa dengan kecepatan tinggi ini akan mengalami kesulitan untuk menghasilkan jahitan yang baik.

Pengendalian kecepatan putar motor induksi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan mengatur/mengubah frekuensi input, mengubah/ mengatur nilai tegangan input, serta mengubah jumlah kutub motor induksi. Prinsip kerja dari motor induksi secara umum adalah adanya tegangan yang disuplai ke terminal motor induksi (stator bagian yang tidak bergerak). Peristiwa tersebut akan menimbulkan induksi pada rotor (bagian yang bergerak) sehingga mampu berputar/beroperasi (H. Asy’ari dan A. Rakhmadi ).

Boldea (2001), memaparkan tentang pengendalian motor induksi dengan pengaturan nilai tegangan input ke dalam terminal motor induksi, untuk peralatan

(3)

menggunakan komponen triac dan diac, kapasitor, yang rangkaian ini akan mengatur nilai tegangan yang akan disuplai ke motor induksi, sedangkan keluaran dari rangkaian ini ditentukan dari nilai tegangan yang disuplai pada salah satu kaki triac yang merupakan gate dari triac tersebut.

LANDASAN TEORI Motor Listrik.

Motor listrik pada dasarnya digunakan sebagai sumber beban untuk menjalankan alat-alat tertentu atau membantu manusia dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari, terutama dalam bidang perindustrian.

Karakteristik dari motor AC (alternating current) : 1. Perawatan dan perbaikan hampir tidak diperlukan.

2. Pada daya yang sama ukuran fisik lebih kecil daripada motor DC (direct

current).

3. Lebih murah dibandingkan dengan motor DC.

4. Mampu berkerja pada kecepatan di atas kecepatan yang tertera pada name

plate.

5. Sederhana dan konstruksinya kuat.

Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu:

1. Motor induksi satu fasa. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator beroperasi dengan pasokan daya satu fasa, memiliki sebuah rotor sangkar tupai dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti kipas angin, mesin cuci dan pengering pakaian dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.

2. Motor induksi tiga fasa. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fasa yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi jenis rotor sangkar tupai atau rotor lilitan dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70 % motor di industri menggunakan jenis ini sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik dan grinder, yang tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

(4)

Ada dua tipe rotor pada motor induksi tiga fasa, yaitu : 1. Motor sangkar tupai (squirrel cage motor).

2. Motor rotor lilitan (wound rotor motor).

Karakteristik motor sangkar tupai adalah sebagai berikut :

1. Rotor terdiri dari penghantar tembaga yang dipasangkan pada inti yang solid dengan ujung-ujung yang dihubung singkat.

2. Kecepatan konstan.

3. Arus start yang besar diperlukan oleh motor menyebapkan tegangan berfluktasi.

4. Arah putaran dapat dibalik dengan menukarkan dua dari tiga fasa daya utama pada motor.

5. Faktor daya cenderung buruk untuk beban yang dikurangi.

6. Apabila tegangan diberikan pada lilitan stator dihasilkan medan magnet putar yang menginduksikan tegangan pada rotor. Tegangan tersebut pada gilirannya menimbulkan medan magnet. Medan rotor dan medan stator cenderung saling tarik menarik satu sama lain. Situasi tersebut membangkitkan torka yang memutar rotor dengan arah yang sama dengan putaran medan magnet yang dihasilkan oleh stator.

Prinsip Kerja

Bekerjanya motor induksi bergantung pada medan magnet putar yang ditimbulkan dalam celah udara motor oleh arus stator. Lilitan stator tiga fasa dililitkan dengan lilitan fasanya berjarak 120o .

Ada beberapa prinsip kerja motor induksi yaitu :

1. Apabila sumber tegangan 3 fasa dipasangkan pada lilitan stator timbullah medan putar dengan kecepatan Ns = f

2. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. 3. Akibat dari medan putar pada lilitan rotor timbul induksi gaya gerak listrik

(ggl).

4. Karena lilitan rotor merupakan rangkaian yang cukup tertutup, ggl akan menghasilkan arus.

(5)

6. Bila torka mulai yang dihasilkan oleh gaya pada rotor cukup besar untuk memikul torka beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.

7. Seperti yang telah dijelaskan pada point 3 tegangan induksi timbul karena terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator, artinya agar tegangan terinduksi diperlukan adanya perbedaan relative antara kecepatan medan putar stator (Ns) dengan kecepatan berputar rotor (Nr). 8. Perbedaan kecepatan antara (Nr) dan (Ns) disebut slip dinyatakan dengan

S = x100

Ns Nr Ns−

9. Bila (Nr) = (Ns), tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada lilitan rotor, dengan demikian tidak dihasilkan torka. Torka motor akan timbul apabila (Nr) lebih kecil dari (Ns).

10. Dilihat dari cara kerjanya motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau asinkron

Diac dan Triac sebagai pengontrol motor AC

Salah satu motor 1 fasa yang dapat diatur kecepatan putarannya adalah motor dengan kutub terlindung (sheeding coil). Penggunaan dari motor sheeding coil antara lain menjalankan kipas angin dan alat pengering rambut. Agar pengaturan kecepatan putaran motor tersebut efisien, maka digunakan komponen diac dan triac, lihat gambar 1.

(6)

Cara kerja dari pengaturan di atas adalah sebagai berikut :

Apabila kedudukan tahanan potensiometer (R2) dalam keadaan maksimum dan saklar S ditutup, maka motor belum berputar karena tegangan gate atau tegangan kapasitor belum cukup memberikan pengapian pada diac.

Kedudukan tahanan R2 diatur sedikit demi sedikit sehingga tahanannya menjadi berkurang, menyebabkan tegangan kapasitor terpenuhi dan memberikan pengapian pada diac. Karena diac sudah ON maka akan mentrigger kepada triac dan selanjutnya triac konduk, mengakibatkan motor berputar lambat.

Dengan mengubah-ubah tahanan potensiometer R2 maka akan diperoleh kecepatan putaran motor yang berbeda. Bentuk arus gate dan daya yang diberikan pada motor dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2: Bentuk arus beban dan arus gate

Dengan pemesangan C pada rangkaian gate akan terjadi penundaan waktu pentriggeran pad ½ periode pertama, tetapi pada periode-periode selanjutnya beban mendapat energi penuh.

Mesin Jahit

Sanjaya V. (2006), pada dasarnya mesin jahit yang dipakai pada closing room dapat diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok ditinjau dari model dasarnya, yaitu:

1. Flad bed sewing machine (mesin jahit biasa/datar)

2. Post bed sewing machine (mesin jahit tegak)

(7)

1. Flad bed sewing machine (mesin jahit biasa/datar)

Dinamakan Flad bed sewing machine/mesin jahit datar karena bidang kerja mesin jahit ini datar. Pada mulanya semua mesin jahit berbentuk datar, tetapi dengan adanya kebutuhan yang semakin mendesak, maka dibuatlah bentuk lainnya. Mesin jahit flat bed ini banyak dipakai dengan kegunaan yang bermacam-macam. Mesin jahit ini dapat dioperasikan dengan atau tanpa motor listrik. Mesin jahit bidang datar baik untuk menjahit bahan yang lurus. Tenaga pemutar dapat dengan injakan atau motor listrik.

2. Post Bed Sewing Machine (mesin jahit tegak)

Disebut mesin jahit tegak karena bidang kerjanya tegak, dan mesin jahit ini dibuat dengan pertimbangan bahwa tidak semua pekerjaan menjahit dapat dikerjakan dengan menggunakan mesin jahit datar. Seperti halnya menjahit dengan bentuk lengkung pada sepatu/barang kulit lainnya. Mesin jahit ini mempunyai area kerja yang sempit, sehingga dapat mempermudah mengikat dan menjahit pada bagian atasan yang tertutup/tersembunyi. Mesin jahit bidang kerja tegak baik untuk menjahit bagian dalam. Tenaga pemutar bisa menggunakan injakan atau motor listrik.

3. Cylinder bed sewing machine

Mesin jahit bentuk ini juga merupakan perluasan bentuk mesin jahit biasa. Dapat digunakan untuk menjahit bentuk-bentuk yang tidak dapat dilakukan pada mesin jahit datar. Mesin ini tersedia dengan model kiri atau kanan. Mesin ini dapat bekerja pada tempat-tempat yang tertutup dan tersembunyi.

4. Automatic

Mesin ini dapat digunakan untuk jahitan-.jahitan khusus seperti jahitan memutar, border, logo, juga untuk beberapa variasi dan hiasan-hiasan lainnya. Dengan adanya bentuk-bentuk mesin jahit seperti di atas, maka pemilihan mesin jahit yang akan dipakai disesuaikan dengan produk yang akan dibuat atau mungkin pula satu macam produk dikerjakan dengan rnenggunakan bermacam-macam mesin jahit.

(8)

Industri pakaian biasanya menggunakan mesin jahit biasa. Industri sepatu akan menggunakan mesin jahit biasa dan mesin lahit bumbung Sedangkan industri barang kulit akan menggunakan ke tiga jenis mesin jahit tersebut.

MATERI DAN METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: triac, diac, resistor, kondensator, pcb, tinol, kabel, saklar, lampu indikator.

Alat Penelitian

Alat yang dipakai antara lain: mesin jahit, multimeter digital dan analog, tang meter, tachometer, solder.

Diagram Alir Penelitian

Diagram Alir penelitian dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3: Diagram alir penelitian Keterangan alur penelitian :

1. Penyiapan alat dan bahan meliputi, pembelian alat dan bahan-bahan yang diperlukan untuk penelitian. Dalam penelitian ini bahan-bahan terdiri dari triac, diac, resistor, kondensator, pcb, tinol, kabel, saklar, lampu indikator, sedangkan alat yang diperlukan adalah mesin jahit, multimeter digital dan analog, tang meter, tachometer, solder

Persiapan Alat dan Bahan

Pembuatan Rangkaian Persiapan Motor Mulai Pengukuran Variabel (R, V, I, rpm) Pengolahan Data Pembuatan Laporan Selesai

(9)

2. Pembuatan rangkaian yaitu pembuatan rangkaian pengendali putaran di atas PCB dengan merangkai piranti elektronik yang diperlukan.

3. Persiapan motor meliputi pemasangan rangkaian pengendali pada motor dan mempersiapkan motor agar bisa dipasang alat ukur yang dipakai dan bisa dilakukan pengambilan data.

4. Pengukuran variabel yang diperlukan pada penelitian ini meliputi tegangan input pada rangkaian, tegangan input pada motor, arus yang masuk ke motor, besarnya hambatan yang terjadi pada variabel resistor dan putaran motor.

Pengolahan data dan pembuatan laporan dilakukan setelah data yang diperlukan telah cukup. Data yang diperoleh dengan mengatur variabel resistor sehingga data yang terkumpul dan dapat dianalisis.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Spesifikasi motor Mesin Jahit a. Jenis : Cluch Motor b. Model : DOL-12A c. Daya 250 watt 2 ampere d. Tegangan masukan 220 volt e. Frekuensi 50Hz – 60Hz

Spesifikasi pengatur tegangan AC sebagai pengatur tegangan sumber a. Tegangan masukan 220 volt / 50 Hz

b. Tegangan keluaran 125 volt - 220 volt c. Frekuensi keluaran 50Hz

Rangkaian Pengubah Tegangan AC

Rangkaian pengubah tegangan AC mempunyai kemampuan mengubah tegangan AC dari tegangan masukan 220 volt/50 Hz menjadi variable tegangan dari 125 volt sampai dengan 220 volt pada frekuensi 50 Hz. Rangkaian ini memanfaatkan sebuah TRIAC. TRIAC dan rangkaian penyulut gate disusun sebagai berikut.

(10)

Gambar 4: Pengubah tegangan AC Keterangan komponen:

R1 : 1K, C1 : 22 nF / 250 V, R2 : 10K, C2 : 33 nF / 250 V VR1 : 250, C3 : 47 nF / 630 V, VR2 : 1M, TRIAC : Q 4004LT Prinsip Kerja Rangkaian

Rangkaian pengatur tegangan ini disupply dengan tegangan 220 Volt AC. Supply tegangan yang diumpankan ke motor dikendalikan oleh TRIAC. TRIAC bekerja setelah mendapatkan sulutan tegangan dari DIAC. Besarnya tegangan sulut dari DIAC ditentukan oleh VR1 dan VR2. Kedudukan tahanan VR1 dan VR2 diatur sedikit demi sedikit sehingga tahanannya menjadi berkurang, menyebabkan tegangan kapasitor terpenuhi dan memberikan pengapian pada

DIAC. Karena DIAC sudah ON maka akan mentrigger TRIAC yang selanjutnya TRIAC akan bekerja.

Untuk percobaan ini, alat atau perangkat pengambilan data berupa alat-alat ukur yang terdiri dari:

1. AVO meter digital 2. AVO meter analog 4. Tachometer 5. Komputer

(11)

Hasil Pengujian

1. Pengujian Kecapatan Putaran Motor Tabel 1: Data kecepatan putaran motor

No. Tegangan, Volt Putaran, rpm Masuk Keluar 1 220 50 320 2 220 75 1200 3 220 100 1600 4 220 125 2100 5 220 150 2250 6 220 175 2550 7 220 190 2500 8 220 200 2600 9 220 210 2750 10 220 215 2800 Pengujian Arus

Tabel 2 : Hubungan antara tegangan dengan arus motor. No. Tegangan, Volt Arus, Ampere 1 50 0,22 2 75 0,25 3 100 0,32 4 125 0, 45 5 150 0,62 6 175 0,83 7 190 1,22 8 200 1,34 9 210 1,65 10 215 1,84 Pembahasan

1. Pengaruh perubahan tegangan terhadap kecepatan putaran motor.

Dari data perubahan tegangan tersebut terlihat bahwa adanya perubahan tegangan mengakibatkan terjadinya perubahan kecepatan. Seperti dalam teori yang dibahas sebelumnya, bahwa kopel sebanding dengan pangkat dua tegangan yang diberikan terminal primernya. Maka saat tegangan diturunkan, kopel yang diterima rotor juga akan ikut turun. Penurunan kopel yang diterima oleh rotor ini

(12)

akan mengakibatkan kecepatan putaran motor juga akan berkurang sesuai dengan penurunan tegangan.

Pengaturan putaran dengan mengubah tegangan ini masih terdapat beberapa kelemahan yang timbul. Pengaturan ini kadang diperoleh putaran yang tidak stabil terutama untuk putaran rendah. Hal ini terjadi karena motor yang digunakan adalah motor dengan tegangan stabil, sehingga pada saat tegangan diturunkan, putaran motor menjadi tidak stabil, karena motor akan berputar dengan sempurna pada tegangan yang telah ditentukan dalam plat penunjuk daya (name plate) motor tersebut. Dari tabel perubahan tegangan terhadap kecepatan menghasilkan karakteristik perubahan tegangan terhadap kecepatan sebagai berikut. 0 50 100 150 200 250 320 1200 1600 2100 2250 2550 2500 2600 2750 2800 Putaran, rpm T eg a n g a n , v o lt

Gambar 5: Grafik Karakteristik Perubahan Tegangan terhadap Kecepatan

Terlihat bahwa tegangan berbanding lurus dengan kecepatan. Semakin besar tegangan maka kecepatan juga semakin naik. .Dari tegangan 100 Volt sampai 125 Volt terjadi kenaikan kecepatan sebesar 16 %. Pada tegangan 125 Volt sampai 150 Volt terjadi kenaikan kecepatan sebesar 11 %. Pada tegangan 150 Volt sampai 175 Volt terjadi kenaikan kecepatan sebesar 7 %. Pada tegangan 175 Volt sampai 190 Volt terjadi kenaikan kecepatan sebesar 3 %.

Pada tegangan 190 Volt sampai 200 Volt terjadi kenaikan kecepatan sebesar 3 %. Pada tegangan 200 Volt sampai 210 Volt terjadi kenaikan kecepatan sebesar 2 %.

(13)

Pada tegangan 210 Volt sampai 215 Volt terjadi kenaikan kecepatan 10 %. Untuk kenaikan tegangan keseluruhan 100 Volt sampai 215 Volt terjadi kenaikan kecepatan sebesar 53 %. Dari data di atas mulai dihitung dari tegangan 100 volt karena pada tegangan 75 volt dan 50 volt putaran kurang stabil.

Berdasarkan perhitungan dan grafik di atas dapat diperoleh pernyataan bahwa, dengan merubah tegangan sumber dapat digunakan sebagai metode pengatur kecepatan. Besarnya perubahan kenaikan kecepatan cukup konstan, ini terlihat pada tabel 2 dan grafik di atas dimana tiap perubahan rata-rata tegangan sekitar 10 Volt dari 100 volt sampai 215 volt, maka akan terjadi kenaikan kecepatan rata-rata sekitar 4 %

2. Pengaruh perubahan tegangan terhadap arus motor

0 50 100 150 200 250 0,22 0,25 0,32 0, 45 0,62 0,83 1,22 1,34 1,65 1,84 Arus, Ampere T egan gan , v o lt

Gambar 6: Grafik hubungan Perubahan Tegangan terhadap Arus motor

Berdasarkan grafik hubungan arus terhadap perubahan terlihat bahwa arus berbanding lurus dengan tegangan, semakin kecil tegangan yang turunkan, maka besarnya arus juga semakin turun. Dan sebaliknya semakin kecil tegangan yang diberikan maka semakin kecil pula arus yang mengalir, sehingga apabila motor dapat diatur pada tegangan yang rendah dulu sebelum dioperasikan pada tegangan kerja motor yang sebenarnya maka arus starting yang tinggi dapat dihindari/ dikurangi.

(14)

KESIMPULAN

Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. Rangkain pengaturan tegangan AC dengan menggunakan pasangan triac dan diac dapat digunakan sebagai pengatur kecepatan putaran motor universal pada mesin jahit flat bed.

2. Perubahan tegangan terhadap kecepatan berbentuk garis linear. Besarnya prosentase kenaikan kecepatan dari tegangan 100 Volt sampai 215 Volt terjadi kenaikan kecepatan sebesar 53,07 %.

Semakin besar tegangan yang dinaikkan, maka besarnya arus juga semakin besar, dan sebaliknya semakin kecil tegangan yang diberikan maka semakin kecil pula arus yang mengalir, sehingga arus lonjakan dapat dihindari.

DAFTAR PUSTAKA

Asy’ari H dan Rakhmadi A. Pengendalian Kecepatan Putar Motor Induksi Satu Phasa,Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta

Boldea. 2001. Electric Drives, University Politechnica Tunisoara, Romania Sanjaya V. 2006. Pengantar Praktek Teknik Menjahit 1, Akademi Teknologi

Kulit, Yogyakarta .

Suradi dan Habiba M.S. 2011. Sistem Pengontrolan Kecepatan Motor Ac Dengan Menggunakan Triac, ILTEK,Volume 6, Nomor 12

Wijatmiko T. 2007. Rancang Bangun Alat Pengatur Kecepatan Motor Universal Pada Sewing Machine Motor, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Yunus Y. dan Suyamto. 2008. Rancang Bangun Alat Pengatur Kecepatan Motor Induksi Dengan Cara Mengatur Frekuensi, Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Gambar

Gambar 1: Rangkain kontrol dengan diac dan triac
Gambar 2: Bentuk arus beban dan arus gate
Diagram Alir Penelitian
Gambar 4: Pengubah tegangan AC  Keterangan komponen:
+4

Referensi

Dokumen terkait

Apabila neuron–neuron dalam suatu lapisan (misalkan lapisan tersembunyi) akan dihubungkan dengan neuron–neuron pada lapisan yang lain (misalkan lapisan output ), maka

Permasalahan yang dihadapi dalam pembinaan terhadap programa adalah pada organisasi kelompoktani, dimana dinamika kelompoktani masih berada pada kategori

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa daya ledak otot lengan merupakan kemampuan otot lengan untuk menampilkan kekuatan maksimum dan kecepatan

Standar penataan pasar tradisional yang direvitalisasi dari Standard Nasional Indonesia (SNI) Pasar Rakyat, masih ditemukan beberapa hal yang harus diperbarui dan ditambahkan,

Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap telah termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait tidak ada maka

Aktivitas antioksidan cenderung meningkat seiring dengan semakin meningkatnya penggunaan tepung bekatul beras merah, hal ini disebabkan karena di dalam tepung bekatul beras

bahwa di dalam struktur komunitas fitoplankton yang sedang diamati tidak terdapat spesies yang secara ekstrim mendominasi spesies lainnya, parameter- parameter

(i) Pembayaran tahap pertama sebesar 50% (Lima Puluh Persen) include tax dari total biaya pekerjaan, atau sebesar Rp 1.500.000,- (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) dibayarkan