• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 10. Dampak Industri Pariwisata Terhadap Ekonomi, Sosio-Budaya dan Lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 10. Dampak Industri Pariwisata Terhadap Ekonomi, Sosio-Budaya dan Lingkungan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 10

Dampak Industri Pariwisata Terhadap

Ekonomi, Sosio-Budaya dan

Lingkungan

Dampak Industri Pariwisata Terhadap

Ekonomi, Sosio-Budaya dan

(2)

Tujuan Instruksional

a. Memahami bahwa Kepariwisataan memberikan pengaruh

terhadap Ekonomi, Sosial Budaya dan Lingkungan Fisik

b. Mempertahankan dampak positif sehingga Pariwisata

berlangsungan lama.

c. Menemukenali upaya antisipasi terhadap dampak negatif

dari Pariwisata.

(3)

Proses Dampak Pariwisata

Permintaan Wisatawan Destinasi Wisata Muncul Tekanan Kapasitas Daya Tampung KARAKTERISTIK WISATAWAN Lama Tinggal Jenis Aktivitas Wisatawan Tingkat Penggunaan Tingkat Kepuasan Wisatawan Karakteristik Sosio-ekonomi KARAKTERISTIK DESTINASI Proses Lingkungan Struktur Ekonomi Organisasi Politik Tingkat Pembangunan Destinasi Wisata Organisasi dan Struktur

Sosial Dampak Pariwisata

Ekonomi Lingkungan Sosial Budaya Pengendalian Dampak

Elemen Dinamis Elemen Statis Elemen Konsekuensi

(4)

Dampak Pariwisata Terhadap Ekonomi

Penerimaan devisa,

Pendapatan masyarakat,

Peluang kerja,

Harga dan tarif,

Distribusi manfaat dan keuntungan,

Kepemilikan dan pengendalian,

Pembangunan, dan

(5)

Dampak Ganda Pariwisata

Pengeluaran Wisatawan

Dampak Langsung

(Pembelian produk, makanan, minuman, hotel, transportasi, cinderamata, dan lainnya)

Dampak Tidak Langsung

(Pengusaha membelanjakan uangnya seperti: pengusaha hotel membeli bahan

makan minum ke pemasok lokal)

Dampak Tidak Langsung

(Masyarakat membelanjakan uangnya seperti: masyarakat membeli bahan

makan minum untuk kehidupan) Dampak Ikutan

(Pendukung usaha membelanjakan uangnya seperti: pemasok membayar ongkos kirim

(6)

Kontribusi Pariwsata Terhadap Masyarakat

(7)

Kebocoran devisa dari Pariwisata

Sektor Primer Hotel, Restoran Daya Tarik Operator Wisata Rumah tangga Sektor tertier Sektor skunder Pendapatan Wisata ke LN (outbound) Pembayaran bunga pinjaman Internasional Biaya perjalanan oleh operator wisata asing Pembelian barang impor Pengusaha lokal investasi di LN

(8)

Keuntungan dan Kerugian Pariwisata terhadap Ekonomi

1. Bahaya ketergantungan

(overdependence) tehadap industri

Pariwisata

2. Peningkatan inflasi dan nilai lahan

3. Peningkatan frekuensi impor

4. Produksi musiman

5. Pengembalian modal lambat (low

rate return on investment)

6. Mendorong timbulnya biaya

eksternal lain

1. Kontribusi pariwisata dalam devisa

dalam neraca penerimaan negara.

2. Menghasilkan pendapatan bagi

masyarakat

3. Menghasilkan lapangan pekerjaan

4. Meningkatkan struktur ekonomi

5. Membuka peluang investasi

6. Mendorong aktivitas wirausaha

(interpreneurships)

Kerugian

(9)

Dampak Pariwisata Terhadap Sosbud

Keterkaitan dan keterlibatan antar masyarakat.

Hubungan interpersonal antara anggota masyarakat.

Dasar-dasar organisasi/kelembagaan sosial.

Migrasi dari dan ke daerah pariwisata.

Ritme kehidupan sosial masyarakat.

Pola pembagian kerja.

Stratifikasi dan mobilitas sosial.

Distribusi pengaruh dan kekuasaan.

Penyimpangan-penyimpangan sosial.

Bidang kesenian dan adat istiadat.

(10)

Bentuk Efek Pariwisata Terhadap Sosbud

• Efek demonstrasi

• Turistifikasi

(11)

Tingkat Iritasi Wisatawan

* Residen melihat wisatawan sebagai pengrusak (destroyer) dan pengganggu (intruder). * Masyarakat cenderung menyalahkan wisatawan atas setiap masalah.

* Tidak ada respek terhadap kepemilikan.

* Kesopanan yang mutualis hilang, penduduk menjadi tidak peduli (ignorance). Antagonis

Kedatangan Masal

* Masyarakat merasa dieksploitasi.

* Penduduk merasa ketakutan dan ragu apakah pariwisata baik atau buruk. * Mereka tidak mampu mengikuti pembangunan fasilitas.

Kejengkelan Kedatangan

Reguler

* Pengunjung semena-mena dan mengambil keuntungan dari masyarakat. * Hubungan menjadi formal.

* Industri meningkat.

* Wisatawan menjadi sasaran keuntungan (profit taking). Apatis

Kedatangan Selanjutnya

* Pengunjung disambut dan masyarakat antusias. * Penduduk kagum dengan pembangunan wisata. * Perasaan puas yang mutual.

* Penduduk melihat wisatawan sebagai peluang bisnis.

* Wisatawan mengharapkan sambutan hangat dan penerimaan dari masyarakat setempat. Euforia Awal Kedatangan Hubungan Level Iritasi Pada

(12)

Keuntungan dan Kerugian terhadap Sosbud

1.

Penurunan harga diri masyarakat dan

komersialisasi budaya.

2.

Resiko menurunnya moral bangsa.

3.

Wisata seks.

4.

Penyebaran penyakit

5.

Kriminalitas meningkat.

6.

Komodifikasi praktek dan kebiasaan tradisional.

7.

Kebudayaan setempat menjadi seni sampah

(junk art).

8.

Efek demonstrasi yang bersifat negatif.

9.

Erosi bahasa lokal.

10. Pola konsumsi baru berorientasi impor.

11. Tekanan perubahan nilai sosial, cara

berpakaian, adat-istiadat dan norma tradisional.

12. Pembenaran moral negatif ketika hal tersebut

menjadi moral positif di budaya lain.

1.

Pengetahuan dan wawasan masyarakat

setempat.

2.

Kesadaran akan kekayaan budayanya.

3.

Status sosial masyarakat meningkat.

4.

Kebudayaan setempat menjadi berkembang.

5.

Upaya konservasi dan preservasi budaya.

6.

Revitalisasi cinderamata dan kerajinan lokal.

7.

Menghidupkan kembali pertunjukan seni dan

ritual yang hampir punah.

8.

Pengenalan nilai dan praktek baru.

9.

Pariwisata merupakan dorongan kuat untuk

menciptakan perdamaian dan saling memahami

melalui interaksi lintas budaya.

10. Pemberdayaan wanita dalam industri Pariwisata.

11. Citra masyarakat semakin terkenal.

12. Kemampuan berbahasa menjadi lebih baik.

Kerugian

(13)

Efek Pariwisata Terhadap Lingkungan Fisik

Terhadap air.

Terhadap atmosfir.

Terhadap pantai dan pulau.

Terhadap pegunungan dan area liar.

Terhadap vegetasi.

Terhadap kehidupan liar.

Terhadap situs sejarah, budaya dan keagamaan.

(14)

Manfaat dan Beban Pariwisata terhadap Lingkungan Fisik

1.

Lingkungan tepian pantai rusak

2.

Kerusakan karang laut.

3.

Hilangnya peruntukan lahan pantai tradisional.

4.

Erosi pantai.

1.

Preservasi konservasi pantai dan laut.

2.

Kegiatan wisata ramah lingkungan.

Pantai dan

pulau

1.

Polusi udara.

2.

Polusi suara.

3.

Gangguan kesehatan masyarakat.

1.

Penggunaan kendaraan ramah

lingkungan.

2.

Penggunaan alat angkutan masal.

Udara

1.

Polusi pembuangan limbah (polusi air).

2.

Sulit mendapatkan

3.

air bersih.

4.

Gangguan kesehatan masyarakat.

5.

Kerusakan vegetasi air.

6.

Estetika perairan berkurang.

7.

Makanan laut berbahaya akibat air beracun.

1.

Program kebersihan dan

penghematan air.

2.

Penggunaan alat transportasi air

ramah lingkungan (seperti: perahu

dayung)

Air

Beban

Manfaat

Dampak

Terhadap

(15)

Manfaat dan Beban Pariwisata terhadap Lingkungan Fisik

1. Pemburuan hewan sebagai cinderamata.

2. Pelecehan satwa liar untuk fotografi.

3. Eksploitasi hewan untuk pertunjukkan.

4. Gangguan reproduksi hewan.

5. Perubahan insting hewan.

6. Migrasi hewan.

1. Konservasi dan preservasi.

2. Biodiversitas.

3. Pembiakan satwa.

4. Relokasi hewan ke habitat asli.

5. Pembuatan peraturan tentang

perburuan hewan.

Kehidupan liar

1. Pembalakan liar.

2. Pembabatan pepohonan.

3. Bahaya kebakaran hutan (akibat api unggun).

4. Koleksi tanaman untuk cinderamata.

1. Upaya biodiversitas.

2. Reboisasi.

3. Konservasi.

Vegetasi

1. Tanah longsor.

2. Erosi tanah.

3. Menipisnya vegetasi pegunungan.

4. Polusi visual.

1. Reboisasi.

2. Peremajaan pegunungan.

Pegunungan

dan area liar

Beban

Manfaat

Dampak

Terhadap

(16)

Manfaat dan Beban Pariwisata terhadap Lingkungan Fisik

1. Tekanan terhadap lahan.

2. Perubahan fungsi lahan tempat tinggal

menjadi lahan komersil.

3. Kemacetan lalu lintas.

4. Polusi suara, Polusi udara, Polusi estetika.

1. Penataan kota atau desa.

2. Pemberdayaan masyarakat.

3. Manajemen pengunjung.

Wilayah

perkotaan dan

pedesaan

1. Kepadatan di daerah wisata.

2. Alterasi fungsi awal situs.

3. Komersialisasi daerah wisata.

1. Konservasi dan preservasi

2. Renovasi

3. Manajemen pengunjung

Situs sejarah,

budaya dan

keagamaan

Beban

Manfaat

Dampak

terhadap

(17)

Manajemen Pengunjung

Suatu kegiatan untuk mengelola pengunjung yang datang ke

suatu obyek wisata sehingga memberikan manfaat.

1. Mencapai keseimbangan antara kebutuhan dan persyaratan dari

obyek wisata dan pengunjung.

2. Menjadi bagian penting dalam pengembangan dan pengelolaan

suatu obyek wisata.

(18)

Penerapan Manajemen Pengunjung

• Cara Keras (Hard Measure).

• Cara Lunak (Soft Measure).

(19)

Masalah Penerapan Manajemen Pengunjung

• Pengawasan pelaksanaan manajemen pengunjung.

• Konflik antara peraturan dengan keleluasaan berwisata.

• Ketidakpedulian pihak terkait.

(20)

Kata Kunci

• Ekonomi.

• Dampak ganda.

• Sosial budaya.

• Efek demonstrasi

• Lingkungan fisik.

• Kapasitas daya tampung.

• Manajemen pengunjung.

Referensi

Dokumen terkait

Jawab : Setelah penyusunan SKI selesai, karyawan akan melakukan negosiasi dengan atasan untuk menyesuaikan antara SKI yang telah dibuat dengan Kontrak Manajemen unit

Doktrin hukum yang menyatakan bahwa prinsip saksi mahkota itu tidak boleh digunakan adalah karena melanggar hak asasi manusia yang mana terdakwa tidak bisa menggunakan

Sistematika penulisan pada laporan penelitian disusun menjadi enam bab yang terbagi ke dalam sub tema terstruktur. Pada Bab ) memuat Pendahuluan yang mencakup

Mie Ayam Mas Yudi merupakan salah satu tempat makan yang terdapat di yogyakarta, dimana saat ini masih menggunakn brosur dalam promosinya, maka dari itu Mie Ayam Mas

perkembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum dalam pelaksanaan kaidah-kaidah hukum yang ada pada era globalisasi sekarang ini. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah karakter percampuran pentatonik dan diatonik dalam pementasan musik tradisi Badutan pada kesenian Palupi Laras

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh besarnya temperatur ( beban termal 25,400,600,800,1000 °C ) pada saat terjadi kebakaran terhadap perilaku atau sifat fisis

Laju produksi proses atomisasi dengan variasi diameter kawat Berdasarkan hasil pengujian ayakan dari serbuk yang dihasilkan dari proses atomisasi dengan variasi diameter