1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan enam tahun bagi anak-anak usia 6-12 tahun (Suharjo, 2006:1) sebagai landasan pendidikan bagi anak usia dasar dengan membekali pengetahuan dasar pada anak. Pendidikan sebagai hak asasi setiap warga indonesia dan untuk itu setiap warga negara indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender. Tujuan dari pendidikan sekolah dasar yaitu memberikan bekal kemampuan membaca, memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat sesuai dengan tingkat perkembangan (Eka Ihsanudin :2010)
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejalan dengan pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 dikemukakakan bahwa “ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Pendidikan sebagai hak setiap warga maupun
masyarakat dalam mengembangan potensi yang dimiliki dan dapat mewujudkan warga masyarakat yang memiliki kemampuan baik dalam bidang spiritual maupun yang lainnya.
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang kompleks, Pembelajaran yang pada hakikatnya sekedar menyampaikan pesan tetapi juga merupakan aktifitas yang menuntut guru untuk menggunakan keterampilan dasar mengajar secara terpadu sehingga menciptakan situasi pembelajaran yang efisien (Dimyati 2006 : 18). Pada hakikatnya pembelajaran disekolah dasar menekankan pada pengetahuan dasar siswa sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif serta menarik perhatian siswa. Pembelajaran yang efektif sebagai pembelajaran yang memudahkan siswa untuk mempelajari sesuatu yang bermanfaat sesuai dengan fakta, keterampilan, nilai serta konsep dalam memahami bagaimana hidup dengan sesama sesuai dengan hasil belajar yang diinginkan (Wagg, 2012:12).
Perkembangan Teknologi di masa sekarang berdampak pada proses pembelajaran di sekolah, salah satunya yaitu penerapan Kurikulum 2013 sebagai perangkat pembelajaran yang diberlakukan sebagai pembaharuan dan penyempurnaan setelah kurikulum 2006. Karakteristik dari kurikulum 2013 ini terletak pada pendekatan yang di gunakan dalam pengembangan pada kurikulum tersebut yang menekankan pendekatan saintifik pada jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Penerapan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran sekolah membawa dampak terhadap kemampuan guru maupun siswa dalam memahami materi pembelajaran.
Pembelajaran Tematik sebagai landasan dari penerapan Kurikulum 2013 adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan Tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta,1983). Dalam pembelajaran Tematik sistem pembelajarannya menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam bentuk Tema yang akan dibahas secara menyeluruh oleh guru maupun siswa.
Pemanfaatan pembelajaran Tematik dalam kegiatan pembelajaran disekolah membantu guru untuk mengaitkan materi pembelajaran secara runtun dengan lingkungan siswa, selain itu dalam pembelajaran Tematik guru bisa mengkombinasikan materi pembelajaran dengan penggunaan Media Pembelajaran yang berkaitan dengan tema yang di ajarkan dengan beberapa mata pelajaran di dalamnya. Dalam mengembangkan suatu
media pembelajaran dalam pembelajaran tematik guru dapat
menyesuaikan dengan karakteristik siswa maupun lingkungan belajar siswa. Pemanfaatan media pembelajaran yang harus di kembangkan oleh guru yaitu harus sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi, minat serta kebutuhan siswa, selain itu Media pembelajaran yang dirancang dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa serta dapat dikembangakan sesuai dengan perkembangakan teknologi di masa sekarang.
Pengembangan bahan ajar yang digunakan di sekolah membantu siswa dapat dengan mudah memahami isi materi, pengembangan bahan ajar dalam bentuk modul menjadi inovasi baru untuk dikembangakan dalam kegiatan belajar mengajar. Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, di dalamnya memuat seperangat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Penulisan modul yang inovatif dapat memberikan kesan baik dan menyenangkan bagi siswa. Modul di buat disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa, minat siswa terhadap materi pelajaran, selain itu pengembangan modul dengan berbasis IT disekolah sangat efektif di gunakan.
Dalam suatu proses pembelajaran dibutuhkan suatu alat yang mendukung dalam kegiatan belajar mengajar disekolah seperti penggunaan bahan ajar yang kreatif dan inovatif sehingga memberikan kesan menyenangkan kepada peserta didik. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian di SD Mulyoagung 2 Malang yang merupakan salah satu sekolah dasar yang ada di kabupaten malang yaitu di Jl. Sidomakmur No.105, Jetak Lor, Mulyoagung, Kec. Dau. Malang, Jawa timur. Dengan jumlah peserta didik 216 dari kelas I-VI. Di tinjau dari segi sarana dan prasarana sekolah dasar Mulyoagung 2 malang memiliki fasilitas yang memadai baik dari segi tenaga pendidik, media pembelajaran, buku dan sumber belajar lainnya sebagai penunjang proses pembelajaran.
Hasil wawancara kepada wali kelas, kelas IV yaitu Ibu tatik, dengan jumlah peserta didik 31 orang tetapi yang aktif dan datang tepat waktu yaitu 25 orang. Pembelajaran masih berpusat kepada guru dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, penugasan dan tanya jawab. Kegiatan proses pembelajaran di sekolah menurut bu tatik masih melakukan pembelajaran daring kendaki demikian proses pembelajaran disekolah masih tetap terus berjalan sesuai dengan keadaan peserta didik. Bahan ajar yang digunakan selama kegiatan pembelajaran masih menggunakan buku paket dari sekolah selain itu penggunaan modul pembelajaran masih menggunakan modul pembelajaran berbasis buku cetak belum adanya inovasi modul pembelajaran berbasis pada teknologi, meski demikian guru sudah mengkolaborasikan kegiatan pembelajaran berbasis IT dengan video pembelajaran interaktif, mencari referensi materi pembelajaran di internet baik dalam bentuk pdf maupun dalam bentuk karya ilmiah.
Dalam pengembangan modul cetak yang digunakan guru sebagai bahan ajar pendamping pembelajaran bahwasanya materi yang digunakan dalam modul masih terikat dengan materi keragaman budaya indonesia secara umum yaitu terkait dengan keragaman budaya indonesia. sehingga demikian membutuhkan pengembangan inovasi pembelajaran berbasis pada materi yang berkaitan lansung dengan lingkungan belajar siswa. padasubtema 2 indahnya keragaman budaya negriku yang mencakup mata pada pembelajaran 5 terdiri dari mata pelajaran sdbp, bahasa indonesia dan
ppkn yang dimana dalam mata pelajaran tersebut mencakup materi yang berkaiatan dengan keragaman budaya maupun keragaman sosial masyarakat.
Penerapan kegiatan proses pembelajaran di SD Mulyoagung 2 Malang sudah menggunakan kurikulum 2013 sebagai perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran, dengan berisi Tema dan subtema yang dapat diisesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran tematik yang digunakan adalah tema 7 subtema 2 indahnya keberagaman budaya negeriku pada kelas IV sebagai wadah peneliti. Berdasarkan hasil observasi awal dapat diperoleh, penggunaan modul tematik berbasis IT belum dikembangkan di SD Mulyoagung Malang. Sehingga peserta didik belum belajar mengenai inovasi pembelajaran modul tematik berbasis teknologi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam terkait penggunaan bahan ajar modul beerbasis pada IT dalam pembelajaran tematik terpadu.
Media pembelajaran berbasis bahan ajar Modul Tematik pada Subtema 2 Keragaman Budaya Negeriku bertujuan untuk memberikan pembelajaran berbasis teknologi kepada siswa sehingga siswa dapat belajar secara menyenangkan selain itu modul tematik berbasis It memberikan pengalaman belajar yang menarik kepada siswa seperti halnya dalam konstruk modul yang di buat sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. modul tematik berbasis It sangat membantu siswa belajar
belajar secara mandiri yang menyediakan berbagai konsep materi yang dikemas semenarik mungkin untuk menarik perhatian siswa dalam belajar.
Modul yang dikembangkan peneliti merujuk pada pengembangan modul cetak yang terdapat disekolah yang dijadikan guru sebagai bahan ajar pendamping kegiatan pembelajaran. Peneliti mengembangkan modul yang berdasarkan pada analisis kebutuhan yang dilakukan dengan guru bahwa penggunaan modul sangat membantu sekali guru dalam kegiatan belajar mengajar selain itu penggunaan modul juga dapat digunakan siswa untuk belajar secara mandiri di rumah.
Berdasarkan permasalahan diatas diperlukan adanya inovasi pengembangan bahan ajar modul tematik berbasis IT. Maka untuk memudahkan proses pembelajaran tematik kepada siswa penulis akan membuat pengembangan modul tematik berbasis pada IT pada subtema 2 keanekaragaman budaya negeriku pada kelas IV SD/MI. Penulis berharap dengan dikembangkannya modul tematik berbasis IT disekolah dapat membantu peserta didik tertarik dalam proses pembelajaran, selain itu inovasi pembelajaran berbasis pada IT Merupakan inovasi pembelajaran yang dapat membuat siswa belajar dengan cara baru dan suasana baru sehingga membuat siswa dapat belajara secara aktif dan inovatif. Modul tematik berbasis IT dirancang dengan desain sesuai dengan kebutuhan siswa dan memberikan kemudahan dalam belajar kepada siswa khususnya terkait dengan pembelajaran yang berbasis pada teknologi.
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diuraikan rumusan masalah dalam penelitian ini
1. Bagaimana Pengembangan Modul dalam Pembelajaran Tematik berbasis IT Subtema 2 keragaman budaya negeriku disekolah dasar
2. Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan modul Tematik berbasis IT Subtema 2 keragaman budaya negeriku disekolah dasar.
C. Tujuan Penelitian Dan Pengembangan
Adapun tujuan dan kegunaan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah,adapun tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Mengetahui Bagaimana Pengembangan Modul dalam Pembelajaran Tematik berbasis IT Subtema 2 keragaman budaya negeriku disekolah dasar.
2. Mengetahui Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan modul Tematik berbasis IT Subtema 2 keragaman budaya negeriku disekolah dasar.
D. Spesifikasi Produk
Adapun spesifikasi produk dalam penelitian ini, yaitu a. Konten
1. Cover modul dirancang dengan power point
2. Modul berisi materi keragaman budaya negeri (sesuai dengan tema yang dibuat).
1. Bagian-bagian modul : a) Cover
Sumber : dok peneliti b) Kata pengantar
c) Pendahuluan (kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Petunjuk Penggunaan Modul)
d) Materi pembelajaran e) Rangkuman
f) Soal dan kunci jawaban (dibuat dengan tehnik ispring) dengan tipe soal multiple choise
g) Daftar pustaka h) Biodata Penulis b. Konstruk
1. Modul dibuat dengan menggunakan rancangan power point dan di aplikasikan dalam web apk
3. Soal dibuat dengan tahap Ispring 4. Modul berbentuk portrait
5. Menggunakan warna yang cerah E. Pentingnya Penelitian Dan Pengembangan
Adapun dua manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu : 1. Teoritis
Selain sebagai bahan pengembangan penelitian ini memiliki manfaat teoritis yang diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar dengan penerapan inovasi pembelaran baru sehingga dapat memberikan kesan berbeda dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam membuat bahan ajar pembelajaran tematik yang memiliki karakter serta ciri khas tersendiri suatu media Tematik yang mencakup beberapa mata pelajaran dalam suatu tema maupun subtema.
2. Praktis
a. Peserta didik, sebagai bahan belajar serta bahan evaluasi dalam pembelajaran
b. Guru, sebagai pembanding dalam merancang media
pembelajaran Tematik
c. Penulis, sebagai bahan acuan terhadap kondisi di lapangan terkait penggunaan media pembelajaran berbasis IT
F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan
Asumsi dalam penelitian dan pengambangan modul Tematik berbasis IT dalam subtema 2 keanekaragaman budaya negeriku adalah :
1) Asumsi Pengembangan
a. Modul Tematik dengan pengembangan berbasis IT pada materi keragaman budaya ini dapat memberikan inovasi pembelajaran berbasis teknologi kepada peserta didik dengan materi pembelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan nyata peserta didik.
b. Peserta didik dapat belajar secara mandiri 2) Keterbatan Pengembangan
a. Produk yang dihasilkan berupa modul tematik berbasis IT terbatas yang berisi materi keragaman budaya negriku pada pembelajaran 5
b. Modul Tematik berbasis IT hanya bisa digunakan pada kelas 4 sekolah dasar pada Tema dan Subtema yang ditentukan.
G. Definisi Oprasional 1. Modul
Modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahan yang mudah dipahami oleh siswa, sesuai usia dan tingkat pengetahuan mereka agar mereka dapat belajar secara mandiri dengan bimbingan minimal dari pendidikan (Andi Prastowo, 2012, 106).
2. Tematik
Pembelajaran Tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar-mata pelajaran. Dengan adanya
perpaduan ini peserta didik aka memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran jadi bermakna bagi peserta didik (Abdul Majid, 2014, 85).
3. Teknologi Informasi (IT)
Menurut lantip dan rianto (2011 : 4) teknologi informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan perkembangannya sangat pesat. Hamzah B. Uno dan Nina Lametenggo (2011:57) juga mengemukakan Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakaan untuk mengolah data, pengelolahan itu termaksud memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan infromasi yang berkualitas yaitu inormasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu. 4. Keberagaman Budaya
Koentjaraningrat (1990:181) mengungkapkan lain hal bahwa budaya sebagai bentuk daya dari budi berupa cipta, karsa dan rasa yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal manusia terhadap seluruh apa yang dipikirkan, dirasa dan direnung