• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KULIAH MANAJEMEN PROYEK II USER REQUITMENT DAN KONSULTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS KULIAH MANAJEMEN PROYEK II USER REQUITMENT DAN KONSULTAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KULIAH MANAJEMEN PROYEK II USER REQUITMENT DAN KONSULTAN

OLEH :

BAHARUDIN YUDHA P I1A006004

HERRYAWAN PUJI H I1A006009

RIO IRSYAD I1A006015

ANTONIUS VENDHY KS I1A006036

YOSEP ABRIYANTO M I1A006036

ALAIN RIZKY I1A006053

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO 2009

(2)

Problem User Kelompok 1

PELACAKAN DAN PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EMBEDDED HIDDEN MARKOV MODELS

1. Perusahan bergerak dalam bidang ekxport -import

2. Pemberlakuan di pusat, namun perusahaan mempunyai cabang.

Ö Sementara ini, perusahaan hanya menerapkan di pusat, apabila sistem berhasil maka akan di aplikasikan di cabang-cabang lainnya.

3. Waktu aktif sensor : a). 07.00-07.30 ; b).13.00-13.15 ; c). 16.00-17.00.

Ö Waktu pengaktifan adalah pada saat pagi, siang (setelah istirahat), sore pada saat pulang. 4. Akses pintu, depan dan belakang.

Ö Pemasangan sensor pada akses pintu depan dan belakang.

5. Bagi yang lembur input data melalui manual, kemudian diserahkan ke Database Centre. Ö Bagi yang lembur, data absen lembur akan tercatat di lembar catatan pegawai lembur,

kemudian diberikan ke Database Centre untuk input data. 6. Jumlah karyawan 1000 orang.

7. Hasil output dari database centre merupakan data keterlambatan. Ö Output data merupakan data etrlambatan pegawai saja. 8. Sistem ini mencegah kecurangan absen.

(3)

Document Konsultan

APLIKASI EMBEDED SYSTEM PADA DUNIA MEDIS “Syringe Pump”

I. Latar Belakang

Banyaknya kasus kasus malapraktik dalam dunia medis saat ini, dan tuntutan masyarakat terhadap tingkat keselamatan jiwa yang semakin meningkat, menyebabkan perlunya peningkatan kualitas pada bidang medis. Perkembangan dunia medis dibangun oleh dua faktor penting yaitu faktor manusia dan yang ke dua adalah faktor perlengkapan medis.

Sehingga agar bisa meningkatkan kualitas bidang medis maka kualitas dari dua faktor tersebut juga harus ditingkatkan. Perlengkapan medis terdiri dari obat-obatan dan peralatan-peralatan medis yang menunjang kebutuhan medis. Alat – alat medis seperti jarum suntik merupakan hal yang sangat penting dan juga mendasar. Jarum suntik difungsikan sebagai jalur yang mempermudah dalam memasukkan maupun mengambil cairan dari dalam tubuh.

Alat infuse adalah salah satu peralatan medis yang menggunakan jarum suntik. Banyak pasien yang mengeluhkan akan kinerja infuse ini. Harus mengganti dan mengisi kantong infuse jika cairannya sudah habis, terkadang aliran cairannya tidak sesuai, dan lain-lain

Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan dari alat ini, agar pasien merasa nyaman dan aman, berada di rumah sakit.

II. Tujuan

Tujuan dikembangkannya alat ini adalah: • Otomasi alat infuse

o Otomasi dalam pengisian cairan infuse o Otomasi dalam pemilihan jarum suntik

• Peralatan infuse ( syringe pump) terkoneksi dengan PC

(4)

III. Ruang Lingkup

Sistem dari peralatan ini hanya melingkupi perangkat hardware sebagai control dari peralatan infuse (syringe pump) yang terkoneksi juga dengan alarm, dan hanya digunakan di dalam ruang pasien saja.

IV. Fungsi

Pengembangan dari alat infuse baru ini ( syringe pump ) ditujukan agar dapat melakukan beberapa fungsi sebagai berikut :

IV.1. Fungsi monitoring

Alat ini dirancang agar dapat memonitor keadaan volume cairan infuse yang ada dalam kantong infuse, dan ditampilkan pada display (monitor PC) sehingga mudah dalam pengecekan. Ketika cairan dalam kantong infuse habis maka sistem memerintahkan untuk meghentikan motor yang bertugas untuk memberikan tekanan pada kantong infuse.

Selain fungsi untuk memonitoring kondisi dari volume cairan infuse, alat ini juga memiliki tambahan untuk memonitoring kondisi tubuh pasien seperti suhu tubuh yang akan ditampilkan pada display.

IV.2. Fungsi Otomasi

IV.2.1 Otomasi dalam pemilihan jarum suntik

Pemilihan jarum suntik disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien dan juga kecepatan aliran cairan infuse. Pemilihan dilakukan dengan pemilihan nilai diameter pada monitor, monitor disini menggunakan sistem touch screen. Jadi user tinggal memilih menu pemilihan jarum suntik kemudian pemilihan diameter jarum suntik. Kemudian jarum suntik terpasang pada peralatan yang terhubung pada selang cairan.

IV.2.2 Otomasi dalam pemilihan jumlah volume cairan

Menu selanjutnya setelah pemilihan jarum suntik, kemudian pada layar akan muncul pilihan jenis cairan dan berapa volume yang akan dimsukkan pada kantong infuse.

(5)

IV.3. Fungsi control

Alat ini (syringe pump ) ini difungsikan agar kecepatan aliran cairan infuse dapat diatur dengan menggunakan remote.

IV.4. Fungsi Pengamanan

Kemungkinan terjadinya kegagalan sistem tidaklah nol, maka diperlukan suatu sistem peringatan yang memberitahukan bila terjadi kegagalan sistem. Sistem dikatakan gagal ketika :

• Cairan Infus tidak mengalir

• Tekanan (arus aliran) pemompaan tidak sesuai dengan yang diperintahkan • Kondisi tubuh pasien memburuk

(6)

Dokumen Konsultan

PENDETEKSIAN KERUSAKAN HANDPHONE

I. LATAR BELAKANG

PT. Altexindo, sebuah perusahaan di bidang telekomunikasi yang berpusat di Jakarta memiliki sebuah proyek untuk membuat sebuah alat yang dapat mendeteksi kerusakan-kerusakan pada handphone baik kerusakan software maupun hardware. Perusahaan ini menginginkan alat tersebut dapat digunakan atau kompatibel untuk semua merk dan tipe handphone.

Yang mendasari perusahaan tersebut ingin membuat alat yang seperti itu adalah handphone yang semakin bervariatif seperti sekarang ini memiliki kelemahan yaitu semakin riskan untuk rusak baik itu dari segi hardware maupun software karena jika dibandingkan dengan handphone keluaran sebelum tahun 2000, handphone saat ini kalah awet. Terkadang untuk mencari kerusakan-kerusakan ini dibutuhkan alat yang bermacam-macam tergantung merk dan tipe handphone tersebut dan dibutuhkan waktu yang lama untuk berulang-ulang mengeceknya dengan tujuan agar bagian yang terdeteksi tersebut benar-benar merupakan bagian yang rusak. Hal tersebut jelas tidak efektif dan efisien. Dengan alat ini diharapkan kerusakan handphone tersebut dapat terdeteksi dalam waktu yang singkat dengan tingkat keakurasian mencapai 90% sehingga dapat diperbaiki dengan cepat pula.

II. TUJUAN

1. Mendeteksi kerusakan handphone dalam waktu yang singkat dan akurat 2. Membuat sistem detector merk dan tipe handphone

3. Membuat sistem detector hardware handphone 4. Membuat sistem detector software handphone

5. Membuat aplikasi yang berisi hasil scanning ketiga sistem detector di atas

III. RUANG LINGKUP

Secara garis besar, alat ini terdiri dari tiga buah sistem, yaitu sistem detector merk dan tipe handphone, sistem detector hardware handphone, dan sistem detector software handphone. Alat ini dihubungkan dengan sebuah komputer dengan menggunakan usb port dan dioperasikan dengan aplikasi yang perusahaan kami namakan “Handphone Checker”. Handphone yang diindikasikan memiliki kerusakan tinggal diletakkan ke alat tersebut dan alat ini akan melakukan scanning pada kondisi fisik tersebut untuk mengetahui merk dan tipe handphone tersebut dan kemudian melakukan scanning kembali pada hardware dan software handphone tersebut. Spesifikasi handphone hasil dari scanning alat tersebut akan ditampilkan dalam aplikasi ini secara detail beserta kerusakan dan solusinya.

(7)

IV. FUNCTIONLY

Sistem detector merk dan tipe handphone bekerja dengan cara mencocokkan bentuk dari handphone yang diindikasikan rusak dengan merk-merk dan tipe-tipe handphone yang ada pada database dari segi ukuran, berat, dan gambar handphone tersebut. Dengan demikian, sistem ini akan dilengkapi dengan sensor inframerah yang mengukur jarak, sensor timbangan yang mengukur berat beban, dan sejenis kamera mini untuk mengambil gambar handphone. Hasil dari ukuran, berat, dan gambar akan menghasilkan keluaran berupa merk dan tipe handphone pada aplikasi “Handphone Checker”.

Berdasarkan merk dan tipe handphone tersebut, sistem detector hardware dan software akan melakukan checking pada seluruh rangkaian dan aplikasi handphone dan mencocokkan dengan hasil tersebut dengan bentuk rangkaian dan keadaan handphone dengan merk dan tipe tersebut yang disimpan pada database. Hasil checking tersebut akan ditampilkan pada aplikasi tersebut dan bagian yang berwarna merah menunjukkan bagian yang diinidikasikan mengalami kerusakan dan bagian yang berwarna hijau mengingindikasikan bagian yang masih baik. Jika bagian yang merah tersebut diklik maka aka nada penjelasan tentang kerusakan tersebut beserta solusinya.

(8)

APLIKASI PENGENDALI PERALATAN LISTRIKRUMAH TANGGA MELALUI SMS MENGGUNAKAN GSM MODEM D-GSM 300

I. Latar Belakang.

Pekerjaan rumah tanga adalah salah satu dari sekian banyak fasilitas yang biasa dilakukan oleh manusia. Aktifitas ini membutuhkan wajtu dan tenaga. Contohnya seperti membersihkan rumah, mengepel lantai mencuci piring, dll. Dimana semua peralatan tidak terlepas dari listrik.

Perubahan dalam industri yaitu yang berhubungan dengan mekanik menjadi eektromagnetik, kemudian menjadi fully electronic control telah berjalan deberapa tahun belakangan ini. Microcontroller menjadi solusi utama dalam kontrol berbasis elektronik sekarang ini, alasannya adalah reliabilitas, harga, peningkatan efisiensi.

II. Tujuan

Tujuan dari aplikasi ini adalah:

1. Mempermudah manusia dalam aktifitasnya. 2. Menghemat tenaga, waktu, biaya.

3. Mengikuti perkembangan zaman yang semakin fully electronic.

III. Ruang Lingkup.

Sistem ini yang menggunakan D-GSM300 yang mana menggunakan standard AT Command sebagai protokol data. PC dapat mengakase modul GSM Modem melalui port RS232. Untuk notebook atau laptop yang tidak memiliki port serial, dengan tambahan DU-232, D-GSM300 dapat diakses melalui port USB. Sistem ini memiliki konektor untuk external antena sehingga modul ini mudah diletakan di tempat-tempat tersembunyi dengan tetap terjangakau sinyal karena menggunakan. Untuk suara, modul GSM dapat dihubungkan ke headset telephone sehingga dapat digunakan untuk pengiriman voice maupun nada DTMF. Perusahaan penyedia jasa menginginkan keamanan jaringan yang memadai untuk menjamin kelancaran dan keamanan dalam pengiriman data. Sistem ini akan aktif seterusnya selama user ingin menggunakannya.

IV. Fungsi

1. Mempermudah manusia dalam melakukan suatu pekerjaan dirumah. 2. Manajemen waktu dan biaya.

(9)

3. Memungkinkan D-GSM300 dapat digunakan untuk mengendalikan peralatan rumah tangga, agar terhubung pada peraltan-peralatan rumah tangga yang akan dikendalikan dengan menggunakan sistem mikrokontroller dan relay board.

(10)

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

( Masukan Dari Pengembang)

A. LATAR BELAKANG

Sistem Informasi Perpustakaan, merupakan fasilitas yang memberikan layanan dalam menerima permohonan pengadaan buku bagi user/ pengguna. Permohonan pengadaan buku ini diajukan kepada pengelola perpustakaan untuk mengadakan buku yang diminta oleh pengguna. Permohonan ini dapat berupa form pengajuan buku yang nantinya dipertimbangkan oleh pengelola perpustakaan, untuk bisa dipinjamkan atau tidak. Fasilitas layanan ini nantinya akan meningkatkan mutu layanan Perpustakaan dalam melayani pengguna buku.

Sistem ini akan menjadi bentuk digital yang nantinya dapat di akses lewat on-line. Dasarnya adalah otomatisasi terhadap berbagai proses di perpustakaan. Sistem ini nantinya akan menjadi sistem yang terintegrasi untuk menyediakan informasi guna mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dalam Perpustakaan.

Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUS) merupakan perangkat lunak yang di desain khusus untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, catalog, data anggota/ peminjam transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan.

Nantinya, Keseluruhan bekerja secara sistematis sehingga dapat memperbaiki administrasi dan operasional Perpustakaan serta dapat menghasilkan bentuk-bentuk laporan yang efektif dan berguna bagi manajemen perpustakaan.

B. TUJUAN

Sistem ini bertujuan untuk :

• Mengadakan sistem Informasi yang terintegrasi penuh dalam database. • Pelayanan perpustakaan yang cepat, nyaman dan efisien.

C. RUANG LINGKUP

Macam Ruang Lingkup yang dimunculkan dari Sistem Informasi Ini antara lain : 1. MODUL DATA INDUK ANGGOTA

Menyediakan fasilitas untuk menambah, mengedit dan menghapus data anggota perpustakaan.

2. MODUL DATA INDUK BUKU

(11)

3. MODUL DATA INDUK INVENTARIS BUKU

Digunakan untuk memasukkan data inventaris buku (fisik), seperti Nomor Inventaris, Tanggal Inventaris dan Asal Buku.

4. MODUL TRANSAKSI

Merupakan fasilitas untuk mencatat peminjaman dan pengembalian buku maupun perpanjangan peminjaman.

5. MODUL PENCATATAN BUKU HILANG/RUSAK

Pendataan buku yang hilang / rusak serta biaya penggantiannya. 6. KONFIGURASI

Konfigurasi sistem seperti jumlah maksimal peminjaman buku, lama peminjaman, denda per hari, jumlah maksimal perpanjangan buku, dll.

7. CETAK LAPORAN

Laporan-laporan yang dapat dihasilkan, antara lain : - Laporan Anggota Berdasar Jurusan

- Laporan Anggota Berdasar Tanggal Mendaftar - Laporan Buku Berdasar Jurusan

- Laporan Inventaris Buku

- Laporan Peminjaman Per Periode - Laporan Peminjaman Berdasar No. Mhs - Laporan Pengembalian Per Periode

- Laporan Buku Yang Belum Dikembalikan - Laporan Denda Per Periode

- Laporan Buku Hilang/Rusak, dll. 8. SETUP USER

Setting administrator dan user beserta hak akses terhadap sistem.

D. FUNGSI

Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUS) baiknya dilengkapi dengan fasilitas Barcode Reader yang akan mempercepat proses operasional perpustakaan. Barcode pada dasarnya adalah susunan garis vertical hitam dan putih dengan ketebalan yang berbeda, sangat sederhana tetapi sangat berguna, dengan kegunaan untuk menyimpan data-data spesifik misalnya kode produksi, tanggal kadaluwarsa, nomor identitas dengan mudah dan murah, walaupun teknologi semacam itu terus berkembang dengan ditemukannya media magnetic, rfid, electronics tags, serial eeprom (seperti pada smart card), barcode terus bertahan dan masih memiliki kelebihan-kelebihan tertentu yaitu ,yang paling utama, murah dan mudah, sebab media yang digunakan adalah kertas dan tinta, sedangkan untuk membaca barcode ada begitu

(12)

banyak pilihan di pasaran dengan harga yang relatif murah mulai dari yang berbentuk pena(wand), slot, scanner, sampai ke CCDdan bahkan kita dapat membuatnya sendiri.

Dari Barcode yang ditanamkan pada masing - masing buku dengan mengklasifikasikan masing – masing jenis item pada jenis buku, maka dengan itu akan mempermudah proses peminjaman buku. Skema yang ada pada dsarnya sama, hanya saja petugas perpustaakn tidak perlu menuliskan pada daftar atau memasukkan secara manual pada data base, tapi dengan scening akan memepercepat proses.

(13)

SISTEM INFORMASI TERPADU SEKOLAH

I. Latar Belakang

Lembaga pendidikan mempunyai peran vital dalam mencetak sumber daya manusia. Sebagai salah satu pendukung perannya, diperlukan sistem pelayanan pendidikan yang berkualitas. Dalam perkembangannya, sekolah dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada siswa dan orang tua siswa. Seperti tersedianya informasi siswa secara cepat, tepat, dan akurat. Semakin cepat informasi tersampaikan, semakin cepat pula koreksi mutu pendidikan siswa. Untuk itu, diperlukanlah suatu sistem informasi terpadu manajemen sekolah yang berkualitas, ketika sistem manual dirasa kurang, maka pembangunan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer adalah solusinya.

II. Tujuan

1. Informasi sekolah dan siswa dapat disimpan dalam bentuk digital sehingga mudah dikelola 2. Akses ke sarana prasarana yang sesuai dengan kebutuhan dapat tersedia bagi pengguna 3. Informasi siswa dapat diberikan secara cepat, tepat dan akurat

III. Ruang Lingkup

Lingkup palayanan perencanaan yang dilaksanakan dalam implementasi SITS di sekolah antara lain :

• Survey ( User Requirement) • Alokasi staff dan aktivitas • Pembuatan Master Plan

• Konsultasi dalam hal penerapan Sistem Informasi Terpadu Sekolah • Pelatihan kepada user

• Supervisi (pendampingan) dalam Implementasikan sistem Informasi Sekolah • Maintenance (pemeliharaan)

(14)

Fungsi yang diberikan SITS ini adalah untuk menyediakan informasi digital yang terbagi dalam beberapa module, yaitu:

• Module Absen (Bracode System) yang digunakan untuk melayani absensi Siswa, Guru, Staff, Module absensi menggunakan teknologi Barcode

• Module Kesiswaan yang berfungsi untuk mengolah seluruh data siswa

• Module Kurikulum yang berfungsi untuk mengolah data data siswa yang bermanfaat dan penting bagi guru

• Module BP/BK yang berfungsi untuk mengolah data siswa yang perlu layanan khusus.

• Module Keuangan (UDB dan DSP) yang berfungsi untuk melakukan kegiatan administrasi yang berhubungan dengan kegiatan siswa

• Module Perpustakaan yang berfungsi untuk melakukan transaksi perpustakaan

• Module Kepegawaian yang berfungsi untuk memudahkan dalam pengelolaan seluruh data pegawai sekolah

• Module Asset yang berfungsi untuk memudahkan dalm pengolahan seluruh data asset sekolah • Module Raport/ Laporan yang berfungsi untuk pengelolaan laporan

(15)

Dokument Konsultan

SISTEM ANTI KEBAKARAN OTOMATIS BERBASIS DETECTOR ULTRAVIOLET (UV) DAN KENDALI MIKROKONTROLER

I. Latar Belakang

Persaingan dalam memajukan kinerja dan keuntungan perusahan melibatkan Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, Manajemen Produksi dan salah satunya Sistem Keamanan baik secara infrastruktur dan hubungan dengan masyarakat sekitar. Terkhusus sebuah perusahaan Semen yang saat ini dituntut mampu memproduksi dengan jumlah yang banyak dalam rangka memcukupi kebutuhan semen yang terus meningkat. Karenanya factor keamanan dalam perusahan harus benar-benar terjamin dan terhindar dari bahaya termasuk jika terjadi gangguan kebakaran. Peralatan dalam perusahan semen banyak yang dapat menjadikan ancaman terjadinya sebuah api, ledakan atau bahkan kebakaran. Perlindungan terhadap aspek pegawai dan peralatan produksi harus dipertimbangkan jika terjadinya hal yang tidak diingikan tersebut.

Sementara sistem yang dipakai pada perusahan ini kurang memberikan data yang akurat. Dan penanganan dalam mengatasi terjadinya kebakaran masih kurang maksimal terkadang bisa menelan korban dan kerugian yang cukup banyak bagi perusahaan. Dengan adanya 13 ruang dalam perusahan perlu mendapat penanganan terkhusus ruangan yang menyimpan data-data perusahaan.

Dari kesemua hal yang ada perlu adanya sistem anti kebakaran yang bersifat otomatis berbasis detector ultraviolet (UV) serta pengendali mikrokontroler yang dapat mengakatifkan pompa air sehingga dapat menyemprot air searah dengan arah datangnya sumber api. Serta sistem yang dapat tersambung secara online ke Pusat Pemadam Kebakaran dan Kantor Pusat Perusahaan.

II. Tujuan

Dengan adanya Sistem Anti Kebakaran Otomatis Berbasis Detector Ultraviolet (UV) dan Kendali Mikrokontroler dapat mampu :

a) Meminimalisir terjadinya kebakaran yang terjadi di pabrik

b) Memberikan informasi sinyal (berupa alarm) kepada operator pabrik yang sedang bertugas.

c) Mengurangi tingkat kerugian dan korban kebakaran dengan penanganan yang cepat d) Memberikan laporan berupa data yang menyebutkan kebakaran yang terjadi pada

pabrik

e) Memberikan informasi kepada Pemadam Kebakaran jika penanganan yang dilakukan kurang maksimal

f) Meningkatkan stabilitas dan kinerja perusahaan dalam proses produksi g) Memberikan keamanan dan keselamatan kerja karyawan dalam bekerja

h) Melindungi data-data perusahaan yang penting contohnya laporan keuangan pabrik i) Melindungi aset-aset perusahaan yang berharga

(16)

III. Ruang Lingkup

a. Sensor dipasang pada 13 ruangan pada pabrik b. Hanya diletakkan di tengah ruangan

c. Laporan yang dikirimkan secara online

d. Data yang akan dikirimkan ke operator bertugas, kantor pusat, dan pemadam kebakaran

e. Menggunakan Detector Ultraviolet dan Kendali Mikrokontroler

IV. Fungsi

a) Proses Kerja Sistem Anti Kebakaran Otomatis berbasis Detector Ultraviolet (UV) dan kendali Mikrokontroler

- Ketika sistem mendeteksi adanya sumber api maka sistem akan memberikan sinyal (berupa alarm) kepada operator pabrik yang sedang bertugas

- Sistem mampu menangani kebakaran dalam waktu maksimal 5 menit

- Namun dalam 5 menit belum dapat ditangani maka sistem akan menghubungi pihak Pemadam Kebakaran secara online melalui jaringan Internet

- Pemanfaatan pipa penyaluran air yang akan digunakan pada sistem sistem pemadam kebakaran

- Memberikan laporan berupa data yang akan menyebutkan bahwa terjadi kebakaran di pabrik lalu akan mengirimkan data secara online

- Dari sistem tersebut diharapkan detector UV yang akan diproses mikrokontroler akan mengaktifkan pompa air sehingga akan menyemprot air searah dengan arah datangnya sumber api

b) Peralatan

- Sensor Detector Ultraviolet sejumlah 13 buah

- Pipa air yang dapat menyemprotkan air cukup banyak - Debit air PDAM yang tinggi dan stabil

- Tabung pemadam kebakaran pada masing-masing ruangan - Alarm yang keras bunyinya

c) Jaringan

- Jaringan Internet yang memiliki transfer data dan koneksi yang cepat dengan menggunakan jaringan “Speedy TELKOM”.

- Jaringan air dari sumber penampungan air ke ruangan yang baik (tidak tersumbat) - Jaringan telepon yang dapat menghubungi sesama operator penjaga perusahaan

d) Pengkajian Parameter

- Data yang nantinya dikirimkan ke kantor pusat akan menjadi kajian perusahan guna merubah sistem keamanan pabrik jika sering terjadi kebakaran

- Data yang akan diperoleh berkala akan dianalisa untuk meningkatkan keamanan perusahaan baik petugas operator, pemadam kebakaran, dan saluran air.

(17)

Dokument Konsultan

Sistem Informasi Rumah Sakit

I. Latar Belakang

Dewasa ini peningkatan jumlah penduduk sangatlah besar, terutama di Indonesia. Begitu pula dengan penyakit yang tiap waktu selalu muncul untuk menyerang umat manusia. Apalagi pada akhir-akhir ini penyakit baru selalu muncul, dan yang saat ini sedang ramai dibicarakan adalah penyakit flu babi, yang sebelummnya pernah ada flu burung.

Penanganan yang cepat sudah menjadi kewajiban bagi tiap rumah sakit demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Pada zaman modern saat ini, sistem komputerisasi menjadi suatu kewajiban oleh rumah sakit untuk kerapihan administrasi dan menjadi dokumen penting bagi rumah sakit itu sendiri.

II. Tujuan

Tujuan dari penggunaan sistem informasi pada rumah sakit ini adalah : - Mempermudah pelayanan pendaftaran pasien

- Meningkatkan kenyamanan bagi para pasien - Memperapih dokumen rumah sakit

- Menjadikan sistem informasi terkomputerisasi tidak lagi secara manual

III. Ruang Lingkup

Pengembangan sistem informasi pada ruamh sakit ini, hanya diterapkan pada proses registrasi pada rumah sakit saja seperti proses pendaftaran, penginputan biodata pasien, daftar riwayat penyakit pasien.

(18)

IV. Fungsi

Sistem informasi ini dikembangkan ditujukan agar dapt memenuhi beberapa fungsi sebgai berikut :

IV.1. Fungsi Pengantrian

Fungsi ini dibagi menjadi 2 yaitu :

\ IV.1.1 Pengantrian pendaftaran (registrasi) awal

Setelah pasien masuk rumah sakit, maka pasien harus mengambil nomor urut antrian. Pengambilan nomor antrian ini dilakukan secara otomatis, jadi di rumah sakit akan di buat beberapa pintu masuk loket, dimana diatasnya tertera nilai dari jumlah pasien yang sedang antri di loket tersebut, jadi pasien bisa memilih kira-kira dimana loket yang kosong. Ketika pasien memasuki pintu loket tersebut maka pasien akan langsung diberikan nomor antrian. Pasien tinggal menunggu nomornya dipanggil.

IV.1.2 Pengantrian pemeriksaan dokter

Sistem yang digunakan pada antrian ini juga sama dengan sisitem pengantrian awal.

IV.2 Fungsi Pendataan Pasien

Pada saat pengambilan nomor urut antrian, pasien juga akan mendapatkan formulir registrasi yang berisikan tentang data tentang pasein. Kemudian setelah pemanggilan nomor urut, maka pasien memberikan formulir ke pegawai. Pegawai akan memasukkan data pasien dengan menggunakan computer terkoneksi langsung dengan data penyimpanan pusat. Yang datanya akan diurutkan berdasarkan urutan waktu kemudian urutan nama.

Referensi

Dokumen terkait

Merujuk pada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), salah satu cara mencegah persebaran virus corona adalah dengan membersihkan permukaan benda yang

Penerapan penugasan portofolio dengan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) untuk meningkatkan keaktivan dan hasil belajar siswa kelas XII IPS 3 semester I SMA Negeri

11 Maka pada sehari segala bulanmu hendaklah kamu mempersembahkan kepada Tuhan dua ekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba djantan dan tudjuh ekor anak domba jang

Namun, bukannya memasok prefiks alamat sendiri, router juga dapat menunjukkan bahwa host harus menggunakan mekanisme stateful untuk mengkonfigurasi alamat dan /

Carta palang pada Rajah di atas menunjukkan bilangan ahli persatuan silat dalam empat buah kampung J, K, L dan M. Bilangan yang menjadi ahli persatuan itu

$ Pendekat an lintas sektor  'intas sektor dapat bekerja sama dalam  program kusta "parat desa dan kader  Kerjasama lintas sektor terbina dengan baik   Kl/tahun Koordinasi

aaaaaaa Salah seorang pemebeli lainnya yaitu Bapak Sudarwi (42 tahun) mengatakna bahwa ia memilih membayar pada waktu panen dikarenakan pada saat itu ia sangat

Berdasarkan kajian sifat fisika yang meliputi tekstur tanah, dan kandungan bahan organik, berat volume, total ruang pori dan kadar air maka dapat disimpulkan