• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maret 2021 PERTAMINA DRILLING CASH FLOW PENYELAMAT KINERJA DI TENGAH KRISIS KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Maret 2021 PERTAMINA DRILLING CASH FLOW PENYELAMAT KINERJA DI TENGAH KRISIS KEUANGAN"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PENYELAMAT KINERJA

DI TENGAH

KRISIS KEUANGAN

CASH FLOW

(2)
(3)

COVER STORY

Ibarat air yang penting bagi kehidupan, cash flow yang baik juga penting bagi bisnis dan operasi perusahaan. Besar atau kecilnya aliran itu, perusahaan yang menentukannya disesuaikan dengan beragam faktor yang memengaruhi.

Pandemi COVID-19 yang berkepanjangan membuat banyak kalangan tersentak tidak percaya. Beberapa krisis ekonomi dan keuangan yang pernah mendera dunia tampak tidak “sebanding” dengan terguncangnya perekonomian dunia yang diawali karena penyebaran virus Corona sejak akhir tahun 2019. Tidak hanya jatuh lebih parah dari prediksi awal, perekonomian dunia juga diyakini akan kesulitan untuk bangkit atau pulih.

Dalam lingkup bisnis dan usaha, di saat krisis ini, berdiri atau runtuhnya satu perusahaan bergantung kepada kekuatan mereka, terutama di sisi keuangan. Di masa-masa ketika sangat sulit untuk meraih keuntungan bahkan memiliki pendapatan, ketersediaan cash flow yang dapat digunakan untuk bisnis dan operasi menjadi satu elemen krusial.

Ibarat darah yang mengalir di dalam nadi kita. Demikian pula kas bagi keberadaan bisnis dan operasi perusahaan. Hanya darah sehat yang terus mengalir dengan baik yang dapat menjaga kondisi dan kesehatan kita dengan optimal. Hanya cash flow yang terkelola dengan baik yang memungkinkan perusahaan melewati krisis ini dengan selamat.

Salam,

Redaksi

REDAKSI

Pemimpin Redaksi : Corporate Secretary Redaktur Pelaksana : Dhaneswari Retnowardhani Redaksi : Ani Aryani

Distribusi : Aditya Prabowo

Administrasi : Supriyadi

TIM KREATIF

MEDIAVISTA

Jl. Syamsi Raya H4/9, Islamic Village, Karawaci, Kab. Tangerang 15810 Phone: 021 22 53 85 26 Web: www.mediavista.id

ALAMAT REDAKSI

PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Graha PDSI, Jalan Matraman Raya No. 87, Jakarta 13140 Phone : 021 - 29955400

Website : www.pdsi.pertamina.com @pdsipertamina @pdsi_pertamina

Scan di sini untuk majalah versi digital

(4)

EDITORIAL

|

D A F T A R I S I

4

MARET 2021

0 9

HSSE Corner//Life Hack

JANGAN ASAL MENYIMPAN

MASKER

Tidak boleh sembarangan, perhatikan cara menyimpan masker dengan benar untuk melindunginya dari virus dan bakteri.

0 8

0 6

Kabar PDSI//PR Indonesia Awards 2021

CATATAN KEBERHASILAN ATAS

KINERJA OPTIMAL

Kreativitas dan inovasi program kehumasan PDSI diganjar empat penghargaan dalam ajang PR Indonesia Awards.

Kabar PDSI//Digitech Award 2021

KOMPETISI PERTAMA

TRANSFORMASI DIGITAL PDSI

Di ICT corporate rating ini PDSI

menyampaikan transformasi digital yang dilakukan sebagai bagian dari rencana perusahaan menuju IT Service Excellent di 2021 dan 2022.

Fokus//Cash flow

PENYELAMAT KINERJA

DI TENGAH KRISIS

KEUANGAN

Tidak mudah mempertahankan

cash flow yang ideal di tengah

situasi yang sulit, tetapi ibarat nadi yang tak boleh berhenti mengalirkan darah jika ingin terus hidup, demikian pula cashflow bagi eksistensi perusahaan. Fokus//Manajemen Keuangan

vs Krisis Keuangan

KEKUATAN UTAK-ATIK

STRATEGI DAN KONSISTENSI

LANGKAH

Kekuatan pengelolaan keuangan memegang peran krusial untuk

mempertahankan eksistensi perusahaan di saat upaya meraup pendapatan dan keuntungan sedikit tersendat di tengah krisis berkepanjangan.

(5)

LIVE IN:

MENYELAMI

MAKNA KEHIDUPAN

MASYARAKAT DESA

Kesehatan

HIPOTENSI:

SERANGAN YANG

TIBA-TIBA BISA

MENGAKIBATKAN PUSING

HINGGA PINGSAN

HUMOR

QUIZ

34

40

42

36

38

Saji

ACTIVATED CHARCOAL:

SI HITAM PEKAT YANG

MEMIKAT

Hobi

ACTION FIGURE:

JANGAN SALAH, INI

BUKAN BONEKA

Fokus// Roy Sembel, Guru Besar Manajemen Keuangan IPMI International Business School

HARUS ADA

CONTINGENCY PLAN

SUPAYA BISA SURVIVE

Diperlukan kiat-kiat tersendiri dalam mengelola cash flow di tengah situasi krisis.

18

16

Fokus//Manajemen Finansial PDSI

DIGITALISASI JADI

SATU LANGKAH

MEMPERTAHANKAN

KINERJA KEUANGAN

Meskipun tidak sampai menimbulkan krisis keuangan, pandemi COVID-19 dan triple shocks yang terjadi di industri migas Indonesia, menempatkan PDSI di kondisi tidak ideal.

Ragam//Situational Leadership

BEDA SITUASI, BEDA PULA

GAYA KEPEMIMPINANNYA

Kemampuan membaca situasi sangat penting dalam membawa seluruh elemen perusahaan untuk mencapai arah tujuan perusahaan.

Ragam//Entrepreneurship

BERAGAM SUMBER DANA

UNTUK MERINTIS USAHA

Ada banyak sumber pendanaan yang bisa kita coba. Sesuaikan dengan jenis usaha yang kita inginkan.

Ragam//Pay Later

JANGAN COBA-COBA

JIKA TIDAK BISA

MENGELOLANYA

Pay later banyak dianggap sebagai solusi keuangan, tetapi pastikan dulu plus minusnya sebelum kita mencoba.

Ragam//Debt Snowball

BERESKAN TUMPUKAN

UTANG DARI YANG

TERKECIL

Metodenya sederhana. Selama memiliki keinginan, kita bisa menerapkannya.

BARU PERTAMA DAN

SATU-SATUNYA DI

INDONESIA

WODPR jadi satu bukti lain kemampuan PDSI menciptakan dan menghadirkan teknologi yang bisa menjadi bagian penting kegiatan pengeboran dan work over.

24

26

28

20

(6)

INOVASI

| K A B A R P D S I

6

Kali pertama mengikuti Digital Technology & Innovation (Digitech) Award, PDSI langsung membawa pulang penghargaan The Best IT Development & Innovation dan The Best ICT Business Strategy In Energy Services. Trofi penghargaan diterima langsung Direktur Keuangan dan Administrasi PDSI Desiantien dalam ajang Digitech Award 2021 yang terselenggara di Hotel Mulia, Jakarta, pada Rabu (31/3).

Desi menyatakan kebanggaannya atas raihan yang dicapai PDSI. Menurutnya, penghargaan ini menjadi tanda dan permulaan yang sangat baik bagi transformasi digitalisasi perusahaan. Ke depannya PDSI akan terus menggali potensi-potensi lain yang lebih advance. “Untuk itu, kita perlu berkolaborasi dengan para klien, baik dari dalam dan luar Pertamina,” jelas Desi.

Dalam presentasi penjurian secara virtual pada Rabu (10/3), Desi mengungkapkan, beberapa pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang sudah terlaksana di PDSI sejak beberapa tahun lalu merupakan bentuk strategi transformasi digital perusahaan di era industri 4.0 dan juga bagian dari rencana IT Service Excellent perusahaan di 2021 dan 2022.

KOMPETISI PERTAMA

TRANSFORMASI

DIGITAL PDSI

Di ICT corporate rating ini PDSI menyampaikan

transformasi digital yang dilakukan sebagai

bagian dari rencana perusahaan menuju IT Service

Excellent di 2021 dan 2022.

(7)

FUNGSI

ICT PDSI

menyampaikan tiga program teknologi digital yang telah diaplikasikan sejak beberapa tahun lalu. Pertama, sistem Enterprise Resources Planning System Application and Product in Data Processing (ERP SAP). ICT Manager PDSI Hadi Prabowo menjelaskan, ERP SAP sudah terimplementasi hampir di semua modul, mulai dari financial accounting, controlling, materials management, human resources, dan sales and distribution.

Kedua, PDSI juga menerapkan sistem non-ERP berbasis web atau mobile dalam satu kerangka One Stop Solution.

Sistem digital tersebut ada dalam satu server secara terpusat. Server itu mencakup sensor yang terpasang di berbagai perangkat, semua terintergrasi di web atau mobile, yang bermuara pada sistem ERP SAP.

di lingkungan PDSI. Dengan sistem ini PDSI dapat melakukan sistem end to end atau belanja suku cadang langsung ke vendor terkait secara online dan terintegrasi ke SAP PDSI.

Menurut Hadi, inisiasi untuk program-program digitalisasi di PDSI sudah sejak lama dilakukan, terlebih dalam kurun dua tahun terakhir. Jajaran direksi PDSI bahkan memberikan perhatian khusus terkait digitalisasi di setiap lini bisnis dan operasi perusahaan.

Digitalisasi Mendorong Efisiensi

Dengan strategi transformasi digital perusahaan, Hadi menambahkan, layanan ICT PDSI nantinya tidak hanya mampu mendukung operasional bisnis, tetapi juga pengembangan dan

terukur, dan terkendali.

Desi menegaskan, digitalisasi mampu menciptakan sebuah proses bisnis yang lebih efisien, dengan begitu praktis akan mendatangkan profitability yang bagus. Ia mengingatkan perusahaan yang sustain adalah perusahaan yang terjaga efisiensinya.

“Ke depannya kita akan melihat secara integrated setiap bisnis dan operasi perusahaan. Mulai dari proses pengadaan awal, pengeboran, aspek support, sampai proses penangguhan dan pembayaran, terus akan kita bangun satu circle bisnis yang lebih efisien. Harapan lainnya kita ingin menggaungkan cashless sehingga semuanya bisa lebih support teknologi,” tutup Desi.

(8)

CATATAN

KEBERHASILAN

ATAS KINERJA

OPTIMAL

Kreativitas dan inovasi program kehumasan

PDSI diganjar empat penghargaan dalam

ajang PR Indonesia Awards.

PR Indonesia Awards 2021

PDSI berhasil menorehkan pencapaian gemilang pada ajang Public Relations Indonesia Awards (PRIA) 2021. Event tahunan yang diselenggarakan keenam kalinya oleh Majalah PR Indonesia ini mengusung tema “Komunikasi untuk Negeri”. Diikuti 599 entry kinerja komunikasi/kehumasan dari 124 Instansi dan korporasi, PDSI berhasil mendulang empat penghargaan.

Dalam perayaan puncak yang disiarkan secara online melalui tayangan Youtube Live Stream pada Rabu (31/3), PDSI memperoleh penghargaan Gold Winner untuk sub kategori Departemen PR, Silver Winner untuk sub kategori E-Magazine Anak Usaha BUMN, Silver Winner untuk sub kategori Annual Report, dan Best Presenter sub kategori Anak Usaha BUMN. Penghargaan Best Presenter diraih Communication and Relations Manager PDSI Dhaneswari Retnowardhani.

“Penghargaan ini

merupakan pencapaian yang

membanggakan sekaligus

membuktikan bahwa PDSI

masih dapat bersaing dalam

hal kreativitas

program-program terkait public

relations,” ucap Dhanes.

Dhanes menambahkan, keikutsertaan PDSI dalam ajang ini bertujuan untuk mengukur kreativitas dan inovasi yang telah dirancang fungsi kehumasan melalui produk-produk komunikasinya. Tak hanya itu, untuk kali pertama, PDSI juga mengikuti kategori Departemen PR. Menurut Dhanes, langkah ini perlu dilakukan sebagai barometer untuk mengetahui efektivitas program PR yang telah dilaksanakan di PDSI.

“Kami ingin mengetahui seberapa efektif, komunikatif, dan engagement kami terhadap stakeholder, sehingga tujuan dari branding, promotion, dan maintain stakeholder bisa dicapai. Ajang ini menjadi tools kami untuk memperbaiki diri dengan berinovasi dan mencari kreativitas baru agar menjadi lebih baik lagi,” terang Dhanes.

Terkait penghargaan, Dhanes meyakini bahwa hasil memang tak pernah mengkhianati usaha. Kendati demikian, ia berharap Fungsi Kehumasan yang berada di bawah naungan Corporate Secretary PDSI dapat terus menelurkan kreativitas dan inovasi baru sehingga bisa mendukung pencapaian target perusahaan.

(9)

Masker telah menjadi bagian dari keseharian kita. Sebagai bagian dari protokol standar kesehatan COVID-19, masker berfungsi mencegah penularan virus, iritasi, dan melindungi diri dari paparan polusi udara. Kendati kesadaran menggunakan masker telah meningkat, masih banyak yang tak benar-benar memperhatikan cara menyimpannya dengan benar.

Hal paling umum yang sering ditemui adalah menurunkan masker ke dagu ketika hendak makan dan minum. Tak sedikit pula yang meletakkannya sembarangan, semisal menaruhnya di meja makan. Pahamilah permukaan tempat kita meletakkan masker bisa jadi telah terkontaminasi virus dan bakteri. Imbasnya masker yang kita gunakan justru terpapar bakteri.

Tidak boleh sembarangan,

perhatikan cara menyimpan masker

dengan benar untuk melindunginya

dari virus dan bakteri.

MASKER

Kebiasaan menyimpan masker di dalam saku baju dan celana, maupun tas, saat tak menggunakannya juga bukan hal yang disarankan. Sebagai penyaring droplet dan memerangkap partikel, masker yang digunakan bisa jadi telah tertempel virus.

Hal ini dapat menyebabkan penyebaran silang. Tempat kita meletakkan masker justru terpapar bakteri yang terdapat pada masker. Memahami cara menyimpan masker dengan benar bisa menjadi salah satu cara kita mencegah terpapar virus maupun memaparkannya ke orang lain.

BERIKUT BEBERAPA CARA

YANG DISARANKAN:

Lepaskan dengan Benar

Sebelum menyimpan masker, pastikan kita melepasnya dengan benar. Caranya, pegang tali masker, kemudian regangkan, lalu lepaskan masker yang digunakan. Hindari menyentuh bagian lain selain tali. Hindari juga menyentuh mata, hidung, dan mulut saat membuka masker. Jangan lupa segera mencuci tangan.

Kantong Kertas

Menyimpan masker di dalam kantong kertas (paper bag) merupakan opsi paling aman. Sebab saat kita bernapas dan berbicara akan menimbulkan uap air yang kemudian menempel pada masker. Kantong kertas dapat menyerap air tersebut sehingga dapat menjaga efektivitas masker.

Wadah Khusus

Kantong kertas bukanlah opsi satu-satunya. Bila tidak memiliki eco bag atau paper bag, kita dapat menggunakan kantong atau tas berbahan kain jala (mesh fabric bag), kantong plastik, dan kontainer kecil. Pastikan untuk meletakkannya di tempat sejuk dan kering.

Pengait Dinding

Ketimbang meletakkan masker yang telah digunakan di sembarang tempat seperti meja makan, area dapur, atau kabinet tempat tidur, ada baiknya meletakkannya pada pengait dinding. Menggantung masker pada pengait mencegah masker menyentuh permukaan. Selain itu, kita mudah menemukan saat hendak menggunakannya.

(10)

INOVASI

| F O K U S

10

KEKUATAN

UTAK-ATIK

STRATEGI DAN

KONSISTENSI

LANGKAH

Beberapa kondisi makro, mulai dari pengetatan likuiditas, penundaan investasi dan ekspansi, pengefektifan anggaran, hingga hambatan mobilisasi sumber daya, terjadi tidak lama setelah merebaknya pandemi COVID-19. Dampak kondisi tersebut, sejak pertengahan tahun lalu kita tidak dapat menghindari turunnya permintaan barang dan jasa, turunnya pendapatan, sampai dengan melemahnya

perekonomian secara umum. Di tatanan korporasi, kondisi tersebut sangat besar memengaruhi kinerja keuangan. Pasalnya, penurunan kegiatan bisnis dan pendapatan

Manajemen Keuangan

vs Krisis Keuangan

Kekuatan pengelolaan keuangan

memegang peran krusial untuk

mempertahankan eksistensi perusahaan

di saat upaya meraup pendapatan dan

keuntungan sedikit tersendat di tengah

krisis berkepanjangan.

tidak lalu mengurangi fixed cost atau pengeluaran tetap perusahaan. “Akibatnya cash flow-nya yang kena. Jadi, sudah rugi dari segi perhitungan rugi laba, cash flow-nya juga terus bocor keluar, sementara pemasukan sangat minim,” jelas Guru Besar Manajemen Keuangan IPMI International Business School Roy Sembel.

Ditambahkan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) Tarkosunaryo, berdasarkan pengamatannya sebagai akuntan publik terhadap berbagai laporan keuangan perusahaan pada 2020 lalu, dibandingkan tahun 2019, secara umum perusahaan-perusahaan mengalami penurunan kinerja di 2020, atau saat

pandemi mulai melanda dunia, termasuk Indonesia.

“Memang perusahaan-perusahaan besar masih (meraih) laba tetapi labanya juga jatuh, hanya 50 persen atau bahkan hanya 40 persen dari tahun sebelumnya,” urainya.

Kondisi DSCR

Ekonom Senior The Indonesia Economic Intelligence Sunarsip menjelaskan, untuk memahami kondisi keuangan terkini banyak perusahaan di masa pandemi bisa dilihat dari indikator Debt Service Coverage Ratio (DSCR). Sederhananya, DSCR adalah rasio keuangan yang

(11)

digunakan untuk menganalisis kemampuan perusahaan melunasi utang dan bentuk obligasi lainnya.

Diterangkannya, pada tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19 banyak perusahaan melakukan aktivitas utang untuk memenuhi kebutuhan investasi. Ekspektasinya investasi yang bersumber dari utang itu bisa menghasilkan revenue yang nantinya dapat digunakan untuk membayar utang kembali. Akan tetapi karena pandemi pendapatan turun sehingga cash flow terganggu. Oleh karena itu, posisi DSCR banyak perusahaan saat ini mengalami penurunan. “Hampir seluruh perusahaan di Indonesia ini Debt Service Coverage Ratio-nya mengalami penurunan,” tegasnya. Apalagi perusahaan yang sumber pendapatannya bersifat jangka panjang seperti perusahaan di sektor infrastruktur, migas, dan

kelistrikan. “Itu praktis mereka mengalami kenaikan rasio utang dan penurunan kemampuan membayar,” sambung Sunarsip.

Lebih jauh, dari data yang dimilikinya, Roy Sembel menjelaskan, saat ini jumlah non-performing loan atau kredit bermasalah sudah di atas Rp1.000 triliun. “(Jumlah) itu (hanya) dari yang terkontak dengan perbankan, belum lagi yang unbankable, itu banyak juga,” bebernya.

Satu Tahun Penentu

Dari kondisi yang tampak sekarang, Roy bisa memastikan dampak pandemi COVID-19 terhadap dunia ekonomi dan bisnis dalam satu tahun terakhir telah menjadi hantaman keras bagi banyak perusahaan. Terlebih bagi perusahaan yang tidak memiliki cadangan cash untuk satu tahun dalam situasi operasi perusahaan yang tidak optimal. Kebanyakan perusahaan tersebut terpaksa harus menutup usahanya.

“Kalau (kondisi ini) terus berlanjut, yang tadinya masih kuat bernafas untuk satu

tahun, belum tentu kuat untuk tahun-tahun berikutnya,” sambung Roy. Mempertegas perkiraan Roy, Tarkosunaryo menerangkan, “Di tahun 2020 ini, dari beberapa laporan keuangan yang saya perhatikan masih ada (perusahaan yang eksis). Tetapi sudah mulai muncul yang tidak sanggup lagi sehingga kemudian ditutup.”

Sementara itu, banyak pihak yang meyakini situasi ini masih akan terus berlanjut selama pandemi masih berlangsung, termasuk para Chief Financial Officer (CFO) alias Direktur Keuangan perusahaan. Ini terungkap dari hasil riset Accenture Indonesia terhadap para CFO perusahaan. Management Consulting Principal Director Accenture Indonesia Chitrawati Juganda mengungkapkan, para CFO sejak tahun 2020 lalu sejatinya sudah menganggap bahwa pandemi COVID-19 ini bukanlah suatu krisis yang akan berlalu dengan cepat. Dengan demikian, agar tidak menggerogoti keuangan perusahaan, kondisi ini harus disiasati dengan benar.

“Jadi dari tahun lalu sebenarnya mereka (CFO) sudah mulai melakukan perubahan-perubahan, baik dari sisi operating model-nya, dari sisi organisasimodel-nya, dan dari sisi cara atau pemilihan investasi. Semua itu sudah mereka strategize dari tahun lalu, di tahun ini mereka tinggal menjalankannya,” papar Chitra.

Indikator Krisis Keuangan

Meskipun telah disiasati atau direncanakan, pada kenyataannya, banyak juga

perusahaan yang tidak siap sehingga kemudian tersedot pada masalah krisis keuangan. Indikasi krisis ini, Roy menjelaskan, dapat dilihat dari beberapa ciri. Yang pertama, terjadi kerugian di mana pemasukan tidak cukup untuk menutupi biaya-biaya perusahaan.

Kedua, dari sisi neraca, kalau akumulasi kerugiannya sudah semakin besar maka ekuitasnya (selisih dari aset dikurangi

Memang

perusahaan-perusahaan besar

masih (meraih) laba

tetapi labanya juga

jatuh, hanya 50

persen atau bahkan

hanya 40 persen dari

tahun sebelumnya.

Tarkosunaryo

Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

(12)

INOVASI

| F O K U S

12

utang) juga menjadi negatif. Ketiga, dari sisi cash flow-nya akan terlihat bahwa cash flow yang masuk tidak bisa mencukupi untuk cash flow yang keluar sehingga cash-nya selalu tergerus.

Sedikit berbeda dengan Roy, Tarkosunaryo punya sudut pandang yang lebih sederhana untuk mengindikasikan perusahaan telah masuk dalam cengkeraman krisis keuangan atau masih aman. “Indikatornya sederhana. Ketika uang masuk dari pelanggan itu tidak cukup untuk membiayai atau membayar operasional,” ujarnya.

Biaya operasional yang dimaksud adalah biaya-biaya yang dibayarkan untuk kurun waktu jangka pendek, terutama untuk keperluan modal kerja. Beberapa contoh biaya operasional di antaranya membayar pemasok, membayar

gaji karyawan, sampai biaya overhead bulanan seperti listrik, air, telekomunikasi, atau kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya jangka pendek untuk operasional. “Ketika uang masuk masih lebih, perusahaan ini bisa dikatakan masih bisa eksis lah untuk mempertahankan kegiatan usaha masih bisa berlangsung,” jelas Tarko.

Pentingnya Uang Masuk

Jika kemudian yang terjadi sebaliknya, yakni pendapatan perusahaan tidak cukup untuk membiayai operasional, ditekankan Tarko, perusahaan harus berada pada posisi yang harus siap untuk melakukan sesuatu agar cash in flow ke kas perusahaan bisa mengalir kembali dan jumlahnya menjadi lebih besar dibandingkan cash out-nya.

Menurutnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan ketika perusahaan sudah masuk pada fase “kurang pemasukan”. Pertama, melakukan upaya cost down atau pengurangan biaya dengan melakukan negosiasi dengan pemasok terkait pengurangan harga bahan baku. Kedua, kepada karyawan bisa meninjau apakah memungkinkan untuk melakukan pengurangan tunjangan. Ketiga, melakukan upaya menaikkan penjualan lewat strategi marketing baru.

Untuk strategi marketing baru ini pun patut diperhatikan bahwa biayanya kalau bisa lebih murah dibandingkan cara sebelumnya. Salah satunya dengan cara memberikan potongan harga kepada konsumen. “Yang penting dapat duit dulu, berapa pun itu, sehingga kadang kala produk-produknya dijual dengan diskon. Yang penting masih cukup untuk membayar bahan baku, membayar karyawan,” ujar Tarko.

Hampir seluruh

perusahaan di

Indonesia ini

Debt Service

Coverage

Ratio-nya mengalami

penurunan.

Sunarsip

Ekonom Senior The Indonesia Economic Intelligence •

INOVASI

| F O K U S

12

(13)

Kita harus punya contingency plan.

Kalau ada krisis yang berdampak pada

perusahaan, (sudah) ada

langkah-langkah apa yang harus dipersiapkan.

Roy Sembel

Guru Besar Manajemen Keuangan IPMI International Business School

Sementara itu, tips Roy Sembel agar manajemen keuangan tetap berjalan efektif kendati dalan situasi krisis, yaitu dengan cara defensive finance atau kalau mengambil istilah sepak bola seperti pertahanan grendel ala Italia, catenaccio. Di sini Roy menekankan agar perusahaan benar-benar bisa menghemat dari segi cash flow dan punya cadangan cash flow yang bisa diperhitungkan untuk berapa lama bisa hidup tanpa pemasukan. Kemudian perusahaan juga harus meminimalisir fixed cost, sampai mengurangi fixed asset yang justru kerap jadi beban biaya.

“Kita juga harus punya contingency plan. Kalau ada krisis yang berdampak pada perusahaan, (sudah) ada langkah-langkah apa yang harus dipersiapkan,” tegas Roy. No More Business as Usual

Di luar tindakan-tindakan tersebut, menurut Sunarsip, satu strategi lain yang bisa dijalankan perusahaan untuk bertahan selama krisis adalah melakukan diversifikasi usaha. “Bagaimana pun perusahaan itu harus bisa survive terutama dalam menjaga cash flow-nya tidak negatif. Untuk itu dia pasti akan melakukan diversifikasi (bila bisnis utamanya mengalami gangguan),” ujarnya.

Sunarsip mencontohkan perusahaan-perusahaan yang pernah kolaps namun bisa bertahan melewati krisis ekonomi di tahun 1998. Sebut saja industri otomotif Astra yang pada masa krisis ekonomi tersebut mengalami kehancuran. Karena kemudian masuk ke industri agribisnis, Astra akhirnya bisa bertahan. “Pada hari ini kalau kita lihat Astra itu penopang bisnisnya bukan dari otomotif tetapi dari agribisnis,” terang Sunarsip.

Senada dengan Sunarsip, Roy Sembel mengingatkan, jika dalam situasi krisis suatu perusahaan tetap melakukan

business as usual, anjloknya usaha akan tinggal menunggu waktu. Karena itu, tips Roy untuk bertahan melewati krisis keuangan adalah dengan all out dalam bekerja. Dalam strategi bola, menurutnya, ini diistilahkan dengan total football. Salah satu contohnya, strategi jemput bola yang dilakukan restoran pizza ternama kepada konsumennya. “Jadi benar-benar karyawannya tidak tinggal diam saja tetapi harus keluar,” lanjutnya.

Strategi lainnya, jangan segan memanfaatkan program pemerintah untuk membantu perusahaan mengatasi krisis keuangan, mulai dari relaksasi pajak, pembebasan atau keringanan bea masuk, sampai pemberian stimulus kredit usaha. Bolehkah berutang untuk menambal keuangan? Tarkosunaryo menuturkan pinjaman uang memang akan langsung mendapatkan uang cash di depan mata. Meskipun demikian, diingatkannya, “Kalau pinjam ke bank kan berarti kita ada ongkos lagi yang harus dibayarkan, berupa bunga.”

Peran CFO

Posisi CFO sendiri memegang peran yang kian krusial di masa krisis. Chitra membuka data penelitian Accenture Indonesia yang lugas mengungkapkan peran direktur keuangan di dalam perusahaan meningkat cukup signifikan. “Kalau berdasarkan riset kita, bisa dibilang mereka yang ambil alih peranan. Bukan mereka menjadi CEO,

bukan, tetapi peran mereka meningkat lebih jauh,” terang Chitra.

Alasannya, selama masa pandemi dan persiapan pasca pandemi, yang harus dijaga adalah likuiditas supaya perusahaan tetap bertahan. “Yang benar-benar bisa menjaga likuiditas itu adalah CFO,” ucapnya.

Satu lagi alasannya adalah karena peran CFO penting dalam langkah investasi di masa krisis. “Bagaimana investasi yang sudah di-plan sebelumnya, dipilih mana yang masih jadi prioritas atau tidak. Terus di mana perlu investasi baru. Nah itu semua jadi perannya CFO sekarang,” tambah Chitra.

Lebih lanjut, dikatakannya, CFO saat ini juga punya peran tambahan sebagai kolaborator. Artinya, seorang direktur keuangan tidak hanya punya tugas melihat dari sisi finance saja, melainkan juga harus bisa melihat dari sisi bisnisnya. “Kolaborasi itu dalam artian pada saat dia melakukan keputusan atau pembuatan strategi apapun, dia harus juga melihat dari kacamata bisnis. Oleh karena itu, CFO diharapkan bisa merangkul direktur-direktur lainnya supaya bisa duduk dan diskusi bareng supaya perusahaan saat membuat strategi dan keputusan sudah melihat dari segala sisi,” tandasnya.

(14)

PENYELAMAT

KINERJA

DI TENGAH

KRISIS

KEUANGAN

Berdarah-darah, demikian yang dapat

digambarkan tentang kondisi keuangan kebanyakan perusahaan di masa krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19. Kondisinya, pemasukan uang untuk perusahaan sangat minim dan sulit, tetapi dana untuk fixed cost harus terus dikeluarkan. Perlu tindakan cepat dan tepat untuk dapat mempertahankan cash flow ideal guna mencukupi kebutuhan perusahaan.

Dalam bisnis dan ekonomi, Guru Besar Manajemen Keuangan IPMI International Business School Roy Sembel sepakat cash is the king, uang tunai adalah raja. Karena, menurutnya, dalam bisnis itu pasti “UUD” alias “ujung-ujungnya duit”. “(Bisnis) harus menghasilkan cash yang cukup, kalau tidak dalam jangka pendek ya dalam jangka menengah-panjang harus terbukti menghasilkan cash. Kalau tidak, itu berarti

Tidak mudah mempertahankan

keberadaan cash flow yang ideal

di tengah situasi yang sulit, tetapi

ibarat nadi yang tak boleh berhenti

mengalirkan darah jika ingin terus

hidup, demikian pula cash flow

bagi eksistensi perusahaan.

cuma bakar duit saja tanpa ada hasilnya,” jelas Roy.

Artinya, penting untuk menjaga cash flow perusahaan tetap berdenyut dan menjadi nadi yang terus memompa segala aktivitas perusahaan agar tetap berjalan. “Ibarat darah di tubuh, kas di bisnis harus mengalir,” ujar Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) Tarkosunaryo.

Management Consulting Principal Director Accenture Indonesia Chitrawati Juganda menerangkan, cash flow penting bagi perusahaan untuk me-manage aliran kas yang masuk dan aliran kas yang keluar. “Cash flow itu harus balance, karena hanya dengan begitu bisa membuat perusahaan bertahan,” ucap Chitra.

Ditambahkannya, cash flow juga menjadi pedoman bagi Chief Financial Officer (CFO)

atau direktur keuangan perusahaan. Di mana segala keputusan CFO terkait investasi, ekspansi, atau penjualan, semuanya harus berpegangan pada kondisi terkini dari cash flow perusahaan. “Mereka (para CFO) harus make sure bahwa mereka punya cash flow yang cukup dan balance,” tutur Chitra.

Cadangan Cash Flow

Cash flow memang idealnya harus seimbang antara yang masuk dan yang keluar. Lebih baik lagi jika perusahaan memiliki cadangan cash flow untuk beberapa waktu ke depan. Ekonom Senior The Indonesia Economic Intelligence Sunarsip mengatakan, posisi kas perusahaan pada hari ini harus bisa untuk memenuhi kebutuhan atau pengeluaran perusahaan paling minim untuk enam bulan ke depan.

“Itu paling tidak harus bisa untuk enam bulan, baru bisa dikatakan aman. Kalau

(15)

kurang dari enam bulan perusahaan harus hati-hati, karena itu artinya likuiditas mereka mengalami tekanan. Apalagi kalau cuma dua bulan, tiga bulan, wah itu dalam kondisi bahaya,” tambahnya.

Waktu enam bulan diyakini Sunarsip merupakan durasi yang cukup bagi perusahaan memikirkan langkah-langkah untuk mencari sumber cash flow yang baru dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.

Senada dengan Sunarsip, Tarkosunaryo juga mengatakan pentingnya bagi perusahaan memiliki dana cadangan. Dia menyebutnya buffer atau saldo uang kas bagi perusahaan di kala krisis. Berapa jumlahnya? Menurut Tarko, jika setiap bulannya perusahaan membutuhkan pengeluaran sekitar Rp1 miliar, maka dana buffer paling tidak tersedia untuk empat bulan yaitu Rp4 miliar.

Ditambahkan Chitrawati, di kala situasi makin penuh ketidakpastian, seharusnya cadangan dana semakin besar.

Upayakan Dana Masuk

Tidak boleh bergantung kepada dana cadangan sementara, di masa sulit sekalipun, perusahaan tetap saja harus mengupayakan mencari dan masuknya dana segar ke dalam kasnya. Agar revenue tetap masuk, Chitra menyarankan agar perusahaan melihat kembali ekspektasi customer terhadap perusahaan. “Kalau ada ekspektasi customer yang berubah, bagaimana strategi perusahaan harus diubah,” ujarnya.

Manajemen perusahaan juga harus sadar dan bisa menjaga agar tidak ada terjadi revenue leakage. “Yang harusnya kita dapat revenue tapi karena kita tidak menyadari kebocoran sehingga revenue yang kita dapatkan tidak sebesar yang seharusnya,” imbuh Chitra. Revenue leakage ini bisa diperiksa dengan melakukan analisa data dari masing-masing supply chain yang ada dalam kegiatan perusahaan.

Tips lain dari Tarkosunaryo, selain memberikan diskon untuk dapat uang cepat, jika memungkinkan perusahaan bisa melakukan inovasi dengan melakukan penjualan secara online dan delivery, serta berkolaborasi dengan aplikasi-aplikasi yang marak dan familiar dimanfaatkan banyak orang untuk menjangkau konsumen lebih luas.

Cara lainnya, perusahaan juga bisa “menekan tombol switch” terhadap bisnis yang digelutinya. Perubahannya tidak perlu terlalu jauh dari bidang keahliannya sebelumnya. Misalnya, perusahaan tekstil di era pandemi bisa saja lebih fokus memperbanyak produk-produk masker yang sedang banyak dibutuhkan. Di sinilah arti penting riset bagi perusahaan untuk mengetahui selera pasar. “Kuncinya memang inovasi dan kreativitas yang di-support oleh riset,” ucap Tarko.

Bayar dan Negosiasi Utang

Lalu, untuk menjaga pengeluaran perlukah menunda tagihan dari pihak lain?

Tarkosunaryo menuturkan, jika memang ada tagihan, penting bagi perusahaan untuk menyelesaikannya. Sebab jika memiliki utang tetapi tidak segera dibayar maka perusahaan tersebut bisa diadukan ke Pengadilan Niaga dan dinyatakan pailit. “Jadi kalau jatuh tempo harus dibayar sesuai dengan kesepakatan kontrak, maka ya harus dibayarkan,” jelas Tarko.

Namun jika memang benar-benar belum sanggup dan butuh waktu untuk membayar, tidak ada salahnya untuk melakukan negosiasi waktu pembayaran kepada pihak yang memberikan pinjaman. “Kalau pihak pemberi pinjaman setuju ya tidak masalah,” sambungnya. Adanya dana yang bisa ditahan keluar tersebut paling tidak bisa membantu cash flow perusahaan untuk sedikit bernafas di tengah himpitan krisis akibat pandemi saat ini.

Ibarat darah

di tubuh, kas

di bisnis harus

mengalir.

Cash flow itu

harus balance

sehingga

membuat

perusahaan bisa

bertahan.

Tarkosunaryo

Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

Chitrawati Juganda

Management Consulting Principal Director Accenture Indonesia

(16)

INOVASI

| F O K U S

16

HARUS ADA

CONTINGENCY PLAN

SUPAYA BISA

SURVIVE

Roy Sembel

Guru Besar Manajemen Keuangan IPMI

International Business School

Diperlukan kiat-kiat tersendiri dalam mengelola cash flow di tengah situasi krisis. Untuk lebih memahaminya, simak wawancara majalah ENERGIA Pertamina Drilling dengan Roy Sembel yang merupakan Guru Besar Manajemen Keuangan dari IPMI International Business School, berikut ini:

Apa dampak pandemi COVID-19 terhadap bisnis dan operasional banyak perusahaan dalam setahun terakhir ini?

Gambaran besarnya, banyak perusahaan yang membutuhkan pertemuan fisik dengan klien dan supplier, tetapi karena COVID-19 menjadi terbatas pertemuan fisiknya. Ya, masih ada sih perusahaan-perusahaan yang bisa mensubstitusi pertemuan-pertemuan fisik dengan pertemuan online, tetapi banyak juga yang tidak bisa. Contohnya, pariwisata, hotel, restoran meski ada yang bisa pesan khusus secara online. Lalu transportasi, seperti pesawat terbang, kereta api, dan lain-lain. Industri yang seperti itu sangat

terpengaruh COVID-19. Akibatnya apa? Kalau tidak ada pelaksanaan operasional tentu bisnisnya akan sangat menurun dan penerimaannya juga menurun. Sementara

biaya masih banyak yang fixed cost. Mau bisnisnya ada atau tidak ada, fixed cost-nya tetap jalan. Sehingga cash flow-nya menjadi terganggu.

Bagaimana dengan perusahaan-perusahaan yang industrinya tidak mengandalkan pertemuan secara fisik?

Tetap ada pengaruhnya tetapi mereka bisa modif. Seperti di IPMI International Business School, institusi di mana saya menjadi profesor, di situ pertemuan kelasnya bisa 100 persen online. Meskipun ada yang tidak bisa dilakukan dengan mengajar secara online, tetapi paling tidak bisa tergantikan 80 sampai 85 persen.

Bagaimanapun, dalam situasi pandemi ini selain ada yang dirugikan, ada juga yang diuntungkan. Contoh, perusahaan-perusahaan di bidang medical yang

menyediakan vaksin itu mereka lagi ramai, lagi booming. Jadi ada positifnya, ada negatifnya, cuma memang lebih banyak yang terkena dampak negatifnya dibandingkan yang menikmati sisi positifnya.

Apakah ini artinya sudah banyak perusahaan yang terdampak keuangannya?

Kalau sudah satu tahun dalam kondisi seperti

sekarang ini tentu banyak perusahaan yang sudah klepek-klepek, misalnya perusahaan yang tidak punya cadangan cash. Salah satu indikatornya adalah kredit macet. Memang kredit macet di perbankan bisa ditekan karena ada jaminan-jaminan dan restructuring. Tetapi kalau dilihat dari kategori (kredit macet) collectability 1 sampai 5. Di mana ke-2 itu di border line, 3-4-5 itu non performing loan, dan yang ke-5 sudah macet total. (Perusahaan) yang 2-3-4-5 itu totalnya sudah puluhan persen, di atas 20 persen ke atas, bukan belasan persen lagi.

Kalau kita lihat dari sisi makro, biasanya Indonesia pertumbuhan ekonominya rata-rata 5 persen dalam 10 tahun terakhir. Tetapi tahun lalu kuartal keduanya sempat jatuh minus 5 persen dan secara overall pada tahun lalu kumulatifnya sekitar minus 2,1 persen. Terakhir kita mengalami minus pada saat krisis tahun 98-99.

Jadi dengan kondisi demikian memang berat sekali dampak pandemi ini. Makanya pemerintah perlu menggelontorkan banyak insentif untuk menutup kekurangan dari penghasilan yang sudah jatuh cukup signifikan dari banyak perusahaan.

(17)

Tidak bisa business as usual, harus cari

jalan untuk menyesuaikan diri. Kalau perlu

bergeser core business-nya kalau tidak

relevan lagi. Kita harus all out, total football.

Kalau di perbankan itu bisa rileks sedikit supaya bisa restructuring, bisa juga memanfaatkan bunga yang lebih rendah, serta ada bantuan untuk UMKM, dan lain-lain. Yang seperti itu memang sangat dibutuhkan.

Langkah apa yang seharusnya dilakukan perusahaan untuk menghindari masalah keuangan?

Kalau ada variabel makro yang tidak sesuai dengan skenario awal maka (ada persiapan) seberapa jauh kita masih bisa bertahannya. Jadi ada semacam stress test-nya lah. Itu salah satu cara yang bisa dilakukan. Memang tidak sempurna tetapi sepanjang kita bekerja sepenuh hati, bekerja cerdas, bekerja keras, dan bekerja sama dengan ekosistemnya maka dampaknya bisa dimitigasi, bisa dikurangi.

Ada istilah bahwa cash is the king. Bagaimana caranya mengelola cash flow di tengah situasi sulit?

Supaya perusahaan bisa mendapatkan kinerja yang bagus dari cash, ada lima hal yang harus dilakukan. Pertama, kalau sudah terjadi penjualan yang tentu tidak semuanya secara cash tapi juga ada piutang, jangan lupa untuk menagihnya.

Kedua, kalau kita yang berutang, kita lihat terms atau persyaratannya. Negosiasikan sedemikian rupa supaya persyaratannya selunak mungkin, jatuh temponya sepanjang mungkin, dan tanpa ada biaya yang terlalu besar. Kalau kita punya cash jangan buru-buru bayar utang, asal jangan lewat batas waktu. Jadi uangnya bisa kita putarkan dulu dan kita juga tetap bisa dipercaya.

menyebabkan uang cash mandek. Stok barang yang belum terpakai dan masih di gudang saja, itu kan uang mati. Tetapi jangan juga stok barangnya kurang, kalau terlalu sedikit nanti operasionalnya tidak jalan. Ketika kita dapat order banyak dari klien, kita tidak punya barangnya. Jadi harus dihitung secara optimal. Keempat, kalau kita sudah memperkirakan akan ada capital expenditure yang besar, pengeluran yang besar, maka kita harus mempersiapkan pendanaannya sedini mungkin. Jangan sampai kalau sudah dekat waktunya baru cari duit.

Kelima, kalau yang 1-2-3-4 jalan, biasanya cash akan surplus. Nah kalau ada cash surplus jangan didiamkan begitu saja atau jangan disimpan di tempat yang tidak menghasilkan sesuatu. Misalnya, cuma ditaruh di giro saja yang bunganya kurang dari setengah persen per tahun, padahal bisa ditaruh di deposito yang minimal bisa dapat 4-6 persen per tahun, kan beda sekali. Tetapi jangan juga ditaruh di tempat yang return-nya tinggi tetapi tidak likuid, sehingga pada saat kita butuhkan susah mengambilnya.

Bagaimana juga kalau perusahaan menemui situasi di mana sangat sulit untuk mendapatkan cash namun di sisi lain cost tetap keluar? Haruskah perusahaan punya cadangan dana?

Itu harus ada scenario building supaya kita bisa melihat, oh ternyata baru cukupnya untuk enam bulan atau mungkin satu tahun. Dari pengalaman lalu, rata-rata sih kalau kita mengalami krisis besar biasanya tiga tahunan, tetapi

contingency plan, bagaimana caranya supaya kita bisa tetap survive dengan menurunkan pengeluaran dan mencari income dari berbagai cara, yang legal tentunya, supaya bisa tetap survive. Jadi kita tidak bisa santai-santai, dalam krisis tetap kita harus cari celah supaya pemasukan dalam bentuk cash tetap ada atau kalau turun, ya turunnya jangan banyak banget.

Apakah langkah perusahaan untuk diversifikasi bisa jadi salah satu solusi demi mencari uang segar dan bagaimana karyawan dapat mengambil peranan?

Tidak bisa business as usual, harus cari jalan untuk menyesuaikan diri. Kalau perlu bergeser core business-nya kalau tidak relevan lagi. Kita harus all out, total football. Semuanya harus melengkapi diri dengan skill yang baru supaya jangan hanya terpaku bahwa saya cuma bisanya mengerjakan ini.

Jadi (karyawan) harus bisa tambah skill-nya supaya bisa membantu perusahaan. SDM perlu me-retraining diri sendiri. Untuk jangka panjang juga perlu dipikirkan apa yang bisa dilakukan. Misalnya hotel dikonversi jadi tempat karantina diri. Nah itu operasionalnya kan tidak bisa standar, harus ada improvement. Inovasi-inovasi harus dicari supaya perusahaan bisa menyesuaikan diri dan tetap survive, baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

Bagaimana cara manajemen mengajak karyawan untuk all out membantu perusahaan di kala krisis?

Itulah pentingnya manajemen punya soft skills yaitu interpesonal skill dan intrapersonal skill. Sehingga mereka bisa merangkul para karyawannya dan bisa mengomunikasikannya dengan bahasa yang tepat dan bisa dipercaya. Juga bisa memotivasi karyawannya supaya bersama-sama berjuang untuk menyelamatkan perusahaan. Itu tidak bisa muncul tiba-tiba, karena itu para karyawannya juga harus di-treatment dengan baik sebelum-sebelumnya.

(18)

INOVASI

| F O K U S

18

DIGITALISASI JADI

SATU LANGKAH

MEMPERTAHANKAN

KINERJA KEUANGAN

Meskipun tidak sampai

menimbulkan krisis

keuangan, pandemi

COVID-19 dan triple

shocks yang terjadi di

industri migas Indonesia,

menempatkan PDSI di

kondisi tidak ideal.

Manajemen Finansial PDSI

Berkurangnya kegiatan perekonomian, bisnis, dan usaha, termasuk pembatasan mobilisasi masyarakat dan sumber daya, mengakibatkan turunnya permintaan bahan bakar dan energi secara global. Dampaknya hampir seluruh perusahaan hulu migas mengurangi kegiatan bisnis dan operasi, salah satunya menghentikan atau menunda pengeboran eksplorasi-produksi. PDSI yang menjadi salah satu bagian kegiatan hulu migas, meskipun dengan captive market Pertamina Group, turut merasakan turunnya permintaan pekerjaan pengeboran secara signifikan sepanjang tahun 2020.

Direktur Keuangan dan Administrasi PDSI Desiantien mengungkapkan, dari sisi keuangan, perubahan rencana pengeboran mengakibatkan turunnya laba perusahaan

“Walaupun sudah dilakukan penyesuaian RKAP 2020 dan upaya-upaya efisiensi yang dilakukan perusahaan selama tahun 2020, namun tetap sulit untuk

meningkatkan kinerja perusahaan pada 2020 (yang mengalami penurunan laba) karena penundaan kegiatan pengeboran,” jelas Desi.

Dampak lainnya, ditambahkan Desi, cash flow perusahaan juga terganggu akibat bergesernya pendapatan atas kegiatan pengeboran dari estimasi awal karena terjadinya penundaan kegiatan. Sementara biaya tetap, seperti pengadaan rig dan semua sarana penunjangnya, tetap harus dikeluarkan karena mengikuti komitmen awal yang sudah dikeluarkan.

Percepat Digitalisasi

Meskipun tidak sampai menimbulkan krisis keuangan, menurut Desi, PDSI berada di kondisi tidak ideal karena terjadinya pandemi COVID-19 dan triple shocks di industri migas Indonesia. Diuraikan Desi, untuk mempertahankan kinerja dan menjaga ketahanan finansial perusahaan di posisi terbaik, beberapa langkah yang dilakukan PDSI adalah melakukan mapping dan mengidentifikasi permasalahan

yang timbul yang mengakibatkan terganggunya cash flow beserta usulan bagaimana menutup kendala.

Kemudian, melakukan koordinasi dengan Sub-Holding Upstream (SHU) terkait strategi optimalisasi pemanfaatan aset-aset PDSI sebagai bagian dari SHU, Region, dan Zona,

Desiantien

Direktur Keuangan dan Administrasi PDSI

(19)

untuk menunjang tujuan pemerintah mencapai 1 juta barrel dengan melakukan percepatan kegiatan bisnis di seluruh segmen perusahaan terutama di bisnis rig dan mengubah strategi pencapaian revenue yang lebih realistis.

PDSI juga mengurangi proses bisnis atau biaya yang tidak terlalu diperlukan, seperti kegiatan-kegiatan yang tidak menambah revenue (waste/ rework/redundancies), lalu mengatur anggaran dan usulan investasi dengan lebih teliti, memastikan implementasi yang efisien dan efektif serta melakukan monitoring cash flow dengan seksama.

Langkah terakhir, PDSI mempercepat digitalisasi dan meninjau proses bisnis serta melakukan streamlining mulai dari kegiatan di lapangan, persiapan penagihan, proses penagihan dan pembayaran, dan pelaporan baik Berita Acara Mulai Pekerjaan, Daily Drilling Report (DDR), Berita Acara Serah Terima (BAST), sampai dengan Invoice Approval secara online. “Karena salah satu kendala kami adalah melambatnya periode penagihan dan pembayaran dikarenakan proses persiapan dokumen pendukung terkait yang masih manual dan belum terstandardisasi,” tambah Desi.

Adapun beberapa langkah yang PDSI lakukan dalam mengelola dan memonitoring cash flow dengan baik, antara lain dengan membuat secara rutin laporan dan menganalisis serta mengevaluasi masing-masing komponen dalam cash flow, terutama pada komponen penerimaan dan biaya operasional. Laporan cash flow ini dapat berupa realisasi dan proyeksi kondisi cash flow perusahaan.

PDSI juga memberikan perhatian khusus pada proses penagihan kepada customer hingga menghasilkan penerimaan operasional, melakukan langkah optimalisasi dan efisiensi biaya. Langkah ini dilakukan dengan memangkas biaya-biaya yang tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Oleh karena salah satu permasalahan migas Indonesia terjadi karena fluktuasi nilai rupiah terhadap dollar, PDSI memberikan perhatian perihal dampak perubahan kurs terhadap cash flow. Kurs rupiah yang melemah terhadap dollar selama pandemi COVID-19 ini dapat berdampak besar pada utang-piutang perusahaan dalam mata uang dollar. Terakhir, PDSI melakukan analisis keputusan pendanaan perusahaan untuk ketersediaan cash flow di masa mendatang sesuai dengan kemampuan perusahaan.

PDSI juga mengurangi

proses bisnis atau

biaya yang tidak terlalu

diperlukan, seperti

kegiatan-kegiatan

yang tidak menambah

revenue (waste/rework/

redundancies), lalu

mengatur anggaran dan

usulan investasi dengan

lebih teliti, memastikan

implementasi yang efisien

dan efektif serta melakukan

monitoring cash flow

dengan seksama.

Jaga Kekokohan Cash Flow

Dari beragam komponen keuangan, Desi terbilang memerhatikan sekali kelancaran cash flow di dalam bisnis dan operasi perusahaan. Menurutnya, itu karena cash flow merupakan salah satu indikator utama sehat atau tidaknya perusahaan, mampu tidaknya perusahaan itu mengelola kegiatan operasional, merencanakan investasi yang terus bertumbuh, hingga memiliki kemampuan pendanaan. Selain itu, cash flow juga menjadi bahan pertimbangan utama lanjut atau tidaknya suatu rencana bisnis atau investasi.

(20)

MOTIVASI

| L A N G K A H

20

BARU

PERTAMA

DAN

SATU-SATUNYA DI

INDONESIA

WODPR jadi satu bukti lain

kemampuan PDSI menciptakan dan

menghadirkan teknologi yang bisa

menjadi bagian penting kegiatan

pengeboran dan work over.

WODPR

Workover display parameter recorder

(WODPR) merupakan logging system dashboard untuk kegiatan kerja ulang pindah lapisan (work over) yang

menampilkan beberapa surface parameter. Parameter yang muncul dalam bentuk data-data numerik ini dikumpulkan dari beberapa sensor dan turunannya serta dapat disimpan ke dalam satu database. Sistem yang sudah mengadopsi teknologi digital ini menjadi satu bagian penting dalam operasional rig. Pasalnya, dengan data-data dan informasi yang tampak di WODPR, kru rig di floor dan pihak terkait lainnya dapat memantau parameter secara akurat dan real time. Dengan begitu, seluruh pihak bisa memastikan kegiatan work over berlangsung tanpa kendala.

“Kalaupun terjadi kendala atau anomali pada saat kegiatan, karena data-data yang dikumpulkan tadi terekam di database,

Imam Sapuan

Marketing & Development PDSI

MOTIVASI

| L A N G K A H

20

kita dapat menganalisa data-data tersebut, mengevaluasi, dan menemukan solusinya bersama-sama,” urai perwira Marketing & Development PDSI Imam Sapuan. Sapuan menjelaskan, fungsi dan teknologi WODPR hampir sama dengan mud logging unit (MLU). Kecuali gas chromatograph, di WODPR juga terdapat beberapa parameter yang terdapat di MLU. Mulai dari draw tracking, depth, hookload, rotate per minute (RPM), torque, stand pipe pressure (SPP), casing pressure (CSP), mud pits level, stroke counter,

(21)

table speed sensor, table torque sensor, drawworks sensor, standpipe pressure sensor, casing pressure sensor, outlet flow sensor, pump stroke sensor, sampai dengan tank volume sensor

Data-data yang diperoleh sensor lalu dikumpulkan dan diolah data acquisition unit yang menjadi antarmuka (interface) antara sinyal analog sensor dan komputer. Data yang telah diubah ke dalam angka-angka ini kemudian ditampilkan di layar monitor WODPR.

Monitor WODPR umumnya ditempatkan baik di floor, ruang kerja company man, dan beberapa spot lain. “Data dan angka yang ditampilkan di WODPR sudah pasti sama di setiap monitor sehingga jika sampai terjadi anomali pada saat kegiatan, seluruh pihak dapat mengetahuinya secara langsung dan saling mengingatkan (sehingga tidak timbul masalah),” terang Sapuan.

Pertama dan Satu-satunya

WODPR merupakan logging system

dashboard pertama untuk kegiatan work over dan satu-satunya di industri minyak dan gas (migas) Indonesia.

Menurut Sapuan, teknologi ini murni kekayaan intelektual PDSI. “Latar belakang saya merancang dan menciptakan WODPR karena selama ini untuk kegiatan work over di PDSI masih menggunakan sistem analog dan datanya tidak dapat direkam. Sehingga ketika terjadi sesuatu (anomali), tidak ada data yang dapat dievaluasi,” imbuhnya.

PDSI sudah tiga kali menggunakan WODPR. Kali pertama masih berupa uji coba di sumur BGL-001 Lapangan Pangkalan Susu, wilayah kerja Pertamina EP Asset 1, pada April 2019. Kali kedua dan ketiga PDSI memanfaatkan WODPR di kegiatan hydraulic dilation di sumur BTG-024 pada Desember 2020 dan sumur BTG-074 pada Januari 2021. Kedua sumur berada di Lapangan Batang wilayah kerja Pertamina Hulu Energi Siak (PHE Siak).

Di kegiatan hydraulic dilation yang bertujuan meningkatkan porositas formasi pada resevoir tersebut, WODPR digunakan untuk membaca, menampilkan, dan menyimpan parameter pemompaan cairan ke dalam sumur produksi.

Added Value yang Dinantikan Bagi Sapuan yang mengembangkan teknologi ini dengan dukungan beberapa pihak di luar PDSI, keberadaan WODPR dapat menjadi keunggulan dan nilai penting bagi jasa dan layanan rig PDSI. Dijelaskannya, dari sisi perusahaan, WODPR bisa kita lihat sebagai inovasi dan added value rig PDSI yang selama ini kegiatan work over-nya masih banyak menggunakan sistem analog.

Sementara dari sisi customer PDSI, dengan mengetahui parameter secara akurat dan real time, mereka dapat memonitor dan menganalisa korelasi seluruh parameter sehingga dapat mengambil keputusan lebih tepat dan cepat. Bila mana kegiatan sudah selesai, customer juga memegang historical data kegiatan untuk menetapkan tindakan selanjutnya. Dari tiga kali penggunaan di dua wilayah kerja berbeda, menurut Sapuan, WODPR ia nilai sukses mendukung penuntasan kegiatan. Customer pun terbukti puas dengan pemanfataan WODPR dan kinerja work over PDSI secara menyeluruh. Beberapa customer bahkan kini menantikan penggunaan WODPR dalam paket penawaran jasa dan layanan work over PDSI.

“Meskipun dari periode pekerjaannya, work over lebih pendek dan hanya butuh beberapa hari kerja saja, tetapi jumlah pekerjaannya lebih banyak (dari pengeboran). Sehingga jika WODPR dapat menjadi satu unit bisnis sendiri, peluangnya tentu besar,” pungkas Sapuan.

Mekanisme

Kerja WODPR

(22)

Kemampuan membaca situasi sangat penting

dalam membawa seluruh elemen perusahaan

mencapai arah tujuan perusahaan.

Dalam lingkungan bisnis yang kian tak pasti, baik yang disebabkan perkembangan teknologi maupun pandemi seperti yang tengah terjadi saat ini, jelas tak mudah menjadi sosok pemimpin yang efektif. Pemimpin efektif ialah sosok yang mampu beradaptasi terhadap segala situasi dan kondisi sehingga mampu membawa timnya mencapai tujuan perusahaan. Perubahan lingkungan bisnis yang memaksa banyak perusahaan sehingga tak lagi bisa menjalankan bisnis dengan cara yang biasa, membutuhkan pemimpin yang adaptif terhadap segala perubahan.

Salah satu gaya kepemimpinan (leadership style) yang kembali mengemuka adalah kepemimpinan situasional (situational leadership). Dicetuskan Paul Hersey dan Ken Blanchard pada akhir 1960-an, teori kepemimpinan situasional pada mulanya dikenal sebagai

Life Cycle Theory of Leadership. Teori ini

dibahas secara mendalam dalam buku Management of Organizational Behavior. Kepemimpinan situasional sendiri menekankan pada kemampuan seorang

leader untuk menggunakan gaya

kepemimpinan yang berbeda-beda

BEDA SITUASI, BEDA PULA

GAYA KEPEMIMPINANNYA

Situational Leadership

terhadap timnya. Cara ini dilakukan guna menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan tingkat perkembangan para pengikutnya (follower readiness). Dengan cara ini, pemimpin akan dapat menilai kemudian menentukan strategi yang tepat dalam setiap tugas yang diberikan kepada stafnya.

Pemimpin yang mampu membaca situasi akan mampu menyampaikan visi perusahaan secara jelas. Dengan visi yang jelas, seluruh komponen di dalam perusahaan akan bersatu-padu untuk mencapai arah tujuan yang hendak dicapai perusahaan.

(23)

yang berbeda.

SITUASIONAL

Directing

Gaya kepemimpinan ini digunakan saat tingkat kompetensi karyawan terbilang rendah. Peran pemimpin menjadi sangat sentral. Ia akan mengarahkan dan menginstruksikan secara detail kepada stafnya bagaimana menyelesaikan tugas serta kapan tugas tersebut harus dilakukan dan diselesaikan. Komunikasi berjalan satu arah karena respons dan inisiatif staf masih rendah. Bahkan pengambilan keputusan harus diinisiasi pimpinan.

Coaching atau Selling

Gaya kepemimpinan coaching atau selling mulai diterapkan seorang leader saat kompetensi karyawannya telah mengalami peningkatan. Pada situasi ini,

pemimpin tidak hanya memberi dukungan, tetapi juga mulai membangun relasi sehingga dapat membangun kepercayaan diri bawahannya. Pemimpin bertugas sebagai coaching dalam peningkatan kompetensi karyawan. Pada tahap ini, komunikasi telah berlangsung dua arah.

Supporting

Komunikasi yang terjalin dua arah telah mengubah relasi yang sebelumnya bersifat top down, kemudian beralih menjadi buttom up. Saat kompetensi dan inisiatif telah tinggi, pemimpin tak lagi memberi arahan secara detail, namun melibatkan timnya dalam mengatur strategi dan pengambilan keputusan. Gaya kepemimpinan ini mendorong individu di dalam perusahaan untuk saling berbagi ide dan melaksanakan tanggung jawab dengan baik.

Delegating

Gaya kepemimpin delegating dapat diterapkan dengan catatan bahwa seluruh individu dalam perusahaan telah memiliki kompetensi yang mumpuni untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Saat berdiskusi, pemimpin tak lagi membahas cara menyelesaikan masalah, namun hanya mendengar perkembangan perusahaan dari bawahannya. Perencanaan, strategi, dan pengambilan keputusan telah didelegasikan sesuai bidang dan tanggung jawab karyawan.

(24)

BERAGAM

SUMBER DANA

UNTUK MERINTIS

USAHA

Ada banyak sumber pendanaan yang

bisa kita coba. Sesuaikan dengan jenis

usaha yang kita inginkan.

Entrepreneurship

Memiliki bisnis sendiri menjadi impian banyak orang. Niat yang mantap, rencana yang matang, dan strategi bisnis yang tepat merupakan langkah awal bagi siapa saja yang hendak merintis usaha. Namun seluruh ide dan rencana yang telah dipersiapkan tersebut akan sulit dieksekusi tanpa adanya syarat krusial, yaitu modal usaha.

Modal memang menjadi tantangan yang kerap membuat banyak orang meragu untuk melangkah. Tak jarang, masalah ini membuat seluruh gagasan yang telah kita susun kemudian kita abaikan begitu saja. Padahal, bisa jadi, bisnis yang tengah dipersiapkan merupakan bisnis potensial.

Ada beberapa sumber modal yang bisa kita usahakan, tentunya disesuaikan dengan jenis bisnis yang kita inginkan. Berikut di antaranya.

TABUNGAN PRIBADI

Pertama, hitung biaya awal untuk membangun usaha. Jika tabungan kita belum mencukupi, mulailah dengan menyisihkan gaji untuk ditabung atau diinvestasikan. Usahakan untuk memisahkan tabungan modal usaha dalam rekening tersendiri. Hal ini bertujuan agar dana ini tidak tercampur dengan dana yang lain. Tetapkan target, semisal, dua atau tiga tahun.

MANFAATKAN ASET

Jika menabung dirasa terlalu lama, mulailah mempertimbangkan untuk menjual aset yang dimiliki seperti kendaraan, perhiasan, maupun barang bernilai tinggi. Memulai usaha memang menuntut kita menginvestasikan banyak hal, tenaga, waktu, uang, dan tak jarang mengorbankan aset pribadi. Namun hal ini bisa menjadi motivasi untuk membeli yang lebih baik di kemudian hari.

Membangun bisnis dengan modal sedikit bukan tak mungkin

dilakukan. Terdapat banyak jenis bisnis atau usaha yang dapat

dijalankan dengan modal kecil. Hanya saja, kita akan kesulitan

untuk berinovasi dan mengembangkan bisnis dengan cepat

jika hanya mengandalkan modal yang sangat sedikit. Belum

lagi risiko kegagalan di fase awal usaha membuat kita harus

menyiapkan dana agar bisnis dapat terus berjalan.

(25)

PEER TO PEER LANDING (P2P)

Peer to Peer Landing merupakan perantara antara peminjam dengan pemberi pinjaman. Mekanisme pinjaman ini biasanya dilakukan secara online layaknya marketplace. Kendati tak seluruh pengajuan dapat dicairkan, layanan P2P ini layak untuk dipertimbangkan. Namun yang perlu diingat, carilah P2P yang telah terdaftar di OJK.

MENGANDALKAN KONSUMEN

Tidak semua jenis usaha dapat memanfaatkan strategi mengandalkan konsumen. Strategi ini dapat dilakukan bagi usaha yang bisa menerapkan sistem pre-order. Sistem ini memungkinkan konsumen melakukan pembayaran di awal atas pembelian produk yang akan diproduksi. Dana yang diperoleh dari pre-order ini dapat kita gunakan untuk membayar ongkos produksi.

Dengan begitu kita dapat mematangkan bisnis hingga strategi pemasaran ke depannya.

JARINGAN KUAT

Membangun jaringan atau networking dengan komunitas atau lingkungan sekitar bisa dibilang salah satu modal bisnis penting lainnya. Jejaring yang luas dan kuat akan sangat membantu ketika kita akan memasarkan produk dan jasa rintisan.

KEMAMPUAN MEMANFAATKAN

MEDIA SOSIAL

Terlepas dari model yang kita pilih, online atau

offline, media sosial merupakan salah satu media

terbaik untuk memasarkan produk atau jasa rintisan kita. Terlebih jika kita sudah memiliki jejaring di dunia maya yang kuat dan luas.

(26)

JANGAN COBA-COBA

JIKA TIDAK BISA

MENGELOLANYA

Pay later banyak dianggap

sebagai solusi keuangan,

tetapi pastikan dulu plus

minusnya sebelum kita

mencoba.

Berbagai macam transaksi mulai dari pembelian kebutuhan sehari-hari, paket data internet, token listrik, hingga tiket perjalanan sekaligus penginapan kini dapat dilakukan di situs belanja online. Diimbuhi penawaran harga terbaik, tren konsumsi masyarakat melalui situs belanja daring pun mengalami peningkatan.

Perubahan tren konsumsi masyarakat ini searah dengan meningkatnya pertumbuhan transaksi digital di Indonesia. Sejumlah e-commerce lantas bersaing ketat menghadirkan berbagai kemudahan pembayaran melalui transaksi digital. Salah satu kemudahan yang kini ditawarkan adalah layanan pay later.

Konsep pay later pertama kali dipelopori Klarna, perusahaan teknologi finansial asal Swedia. Fasilitas pinjaman yang diberikan kepada konsumen untuk membayar barang maupun jasa di lain waktu ini sekilas mirip dengan layanan kartu kredit. Namun penyedia layanan ini berbeda. Kartu kredit merupakan layanan yang diberikan perbankan, sementara pay later disediakan perusahaan nonbank seperti perusahaan teknologi finansial. Dengan metode pembayaran berjangka dengan tenor cicilan mulai dari satu bulan hingga satu tahun, kita bisa membeli barang yang diinginkan meski sedang tak memiliki uang. Di satu sisi, layanan pay later bisa menjadi penyelamat, namun di sisi lain, bisa menimbulkan masalah finansial yang serius bagi kita.

Pay

Later

DIKENAL JUGA DENGAN

ISTILAH BUY NOW,

PAY LATER, LAYANAN

INI MEMUNGKINKAN

KONSUMEN UNTUK

MEMBELI BARANG

YANG DIINGINKAAN

DAN MEMBAYARNYA DI

KEMUDIAN HARI.

(27)

Pay

Later

Apa Saja

Kelebihannya?

MUDAH DAN CEPAT

Berbeda dengan pengajuan kartu kredit yang membutuhkan sejumlah persyaratan dan kerap memakan waktu, pengajuan pay later terbilang praktis. Cukup dengan mengisi data diri, foto, dan kartu identitas, layanan bayar nanti ini bisa langsung digunakan. Kepraktisan inilah yang membuat pay later banyak diminati.

SOLUSI KREDIT

Kemudahan berupa cicilan pembayaran kerap menjadi magnet bagi konsumen dalam membeli barang atau produk yang diinginkan. Hanya saja, layanan ini biasanya diperuntukkan bagi pemegang kartu kredit. Dengan pay later, konsumen kini juga dapat mencicil pembayaran meski tak memiliki kartu kredit.

TAK PERLU TOP UP

Tak seperti dompet digital yang

membutuhkan top up dana, layanan bayar nanti ini dapat kita gunakan kapan saja kita perlukan. Penyedia layanan biasanya hanya menentukan limit untuk pembelian. Limit pinjaman akan kembali secara otomatis setelah cicilan dilunasi.

BANJIR PROMO

Yang paling menggiurkan dari metode pembayaran pay later adalah ragamnya promosi yang ditawarkan kepada konsumen. Besaran promo yang ditawarkan cukup besar, seperti diskon lebih dari 50 persen hingga buy 1 get 1 free. Semakin menarik dengan adanya cashback.

MENDORONG PERILAKU KONSUMTIF

Kemudahan dalam membeli barang yang diinginkan mendorong perilaku konsumtif. Merasa bisa membeli, membuat banyak orang kemudian tidak mempertimbangkan dengan matang sehingga produk yang dibeli pun bukan yang benar-benar dibutuhkan.

TAGIHAN MENUMPUK

Banyak orang yang tidak teliti saat menggunakan layanan ini. Keasyikan membeli membuat kita tak sadar jumlah cicilan yang harus dibayarkan setiap bulan. Belum lagi bunga dan denda yang dibebankan. Akibatnya tagihan menumpuk di akhir bulan.

MENGGANGGU PENGATURAN KEUANGAN

Banyaknya cicilan di akhir bulan jelas akan mengganggu pengaturan keuangan kita. Alokasi dana yang telah ditentukan untuk berbagai pos kebutuhan tidak bisa lagi diterapkan. Belum lagi saat tiba-tiba membutuhkan dana besar sementara uang telah habis dipakai membayar cicilan.

BERPENGARUH PADA BI CHECKING

Ketidakmampuan untuk melunasi transaksi pay later akan mempengaruhi catatan reputasi pada BI Checking. Pembayaran yang tidak lancar dapat membuat reputasi menjadi buruk. Hal ini tentu saja akan menyulitkan kita saat hendak mengajukan kredit yang lebih penting seperti rumah atau kendaraan.

(28)

BERESKAN

TUMPUKAN UTANG

DARI YANG

TERKECIL

Metodenya

sederhana.

Selama memiliki

keinginan, kita bisa

menerapkannya.

D e b t S n o w b a l l

Cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kredit kendaraan roda dua maupun empat, hingga tagihan kartu kredit yang rutin diangsur setiap bulan seolah menjadi tumpukan utang yang tak kunjung usai. Belum lagi berbagai cicilan lain yang membuat hidup terasa semakin berat.

Ketika berbagai metode melunasi utang dengan tepat sudah dicoba, namun tak kunjung membuahkan hasil positif, mungkin kita perlu mencoba metode Debt Snowball. Diperkenalkan Dave Ramsey, pakar keuangan asal Amerika Serikat, debt snowball dipercaya sebagai salah satu metode efektif yang membantu seseorang agar terbebas dari lilitan utang.

Layaknya bola salju berukuran kecil

yang terus menggelinding sehingga

menjadi bola salju yang besar,

debt snowball menekankan

metode membayar utang dengan

berfokus pada pelunasan utang

dari nominal terkecil agar tidak

membesar.

Pada dasarnya metode debt snowball ini bukan sekadar perhitungan matematis semata, melainkan modifikasi dari perilaku. Keberhasilan melunasi utang lebih cepat akan membuat seseorang menjadi lebih termotivasi dan bersemangat untuk segera menyelesaikan utang-utang lainnya. Berikut langkah-langkah dalam debt snowball.

(29)

detail. Contoh klasifikasi utang dalam bentuk tabel sebagai berikut:

BAYAR EKSTRA

UTANG TERKECIL

URUTKAN DARI

TERENDAH KE

TERTINGGI

Dari daftar utang tersebut akan terlihat besaran utang yang dimiliki sekaligus jumlah angsuran per bulannya. Urutkan daftar utang mulai dari nominal terkecil hingga nominal terbesar. Bentuk tabelnya akan berubah seperti ini:

Metode debt snowball menekankan untuk melunasi utang terkecil. Cara mempercepat melunasi utang tersebut dengan membayar di atas cicilan minimum.

UTANG

BESAR UTANG CICILAN PER BULAN

Kartu Kredit

3.000.000

250.000

Cicilan Motor

12.000.000

550.000

Cicilan KPR

500.000.000

5.000.000

Total

Rp.515.000.000 Rp.5.800.000

UTANG

BESAR UTANG CICILAN PER BULAN RENCANA CICILAN

Kartu Kredit

3.000.000

250.000

500.000

Cicilan Motor

12.000.000

550.000

550.000

Cicilan KPR

500.000.000

5.000.000 5.000.000

Total

Rp.515.000.000

Rp.5.800.000 Rp.6.050.000

Kita bisa menambahkan biaya cicilan yang sesuai dengan kemampuan kita. Sementara dua cicilan lain tetap seperti sebelumnya. Berikut contohnya.

LAKUKAN SECARA MENERUS

HINGGA LUNAS

Setelah cicilan kartu kredit berhasil dilunasi, alihkan dana ke cicilan motor. Dengan begitu kita dapat membayar ekstra untuk cicilan motor sehingga mempercepat pelunasan. Nantinya, setelah cicilan motor berhasil dilunasi, gunakan dana tersebut untuk membayar ekstra cicilan KPR.

Namun perlu diperhatikan,

metode debt snowball

efektif terhadap cicilan

dengan suku bunga

rata-rata. Bila pinjaman sangat

besar dengan bunga yang

tinggi, metode ini sulit

untuk diterapkan.

(30)

Tak sekadar liburan, wisata live in mengajak

kita merasakan menjadi bagian dari

masyarakat setempat.

Menyelami Makna

KEHIDUPAN

MASYARAKAT

DESA

L I V E

I N

Gambar

table speed sensor, table torque sensor,  drawworks sensor, standpipe pressure  sensor, casing pressure sensor, outlet flow  sensor, pump stroke sensor, sampai dengan  tank volume sensor

Referensi

Dokumen terkait

Untuk Kota Bima sendiri sampai saat ini belum memiliki PDAM sendiri sehingga untuk melayani kebutuhan air bersih penduduknya masih sepenuhnya bergantung pada pelayanan

Upaya peningkatan kemampuan membaca mahasiswa diawali dengan langkah membaca, serta menguasai teknik membaca cepat dan efektif (Nurhadi .2005). Setelah mahasiswa

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2013) bahwa indikator yang berpengaruh dominan dalam keputusan pembelian adalah organic

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya beberapa kelemahan-kelemahan dalam sistem informasi akuntansi pendapatan yaitu sering terjadi ketidak cocokan antara kwitansi yang

Penggunaan Media Permainan Kartu Kuartet Dalam Meningkatkan Penguasaan Mufradat Bahasa Arab (Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII di MTs N Wonokromo Pleret Bantul

Banyaknya manfaat yang dimiliki oleh bunga Mawar mendorong penulis untuk dapat menciptakan bantal guling aroma terapi (Mawar) dengan tujuan agar dapat dimanfaatkan

Hak Cipta Terpelihara © Bahagian Pengurusan Sekolah Harian 1 Februari 2016 - Keluaran 01| Pindaan 00. Warganegara: Malaysia/

Guru pamong yang membimbing mahasiswa praktikan bidang studi IPA adalah Abdul Basit, S.Pd. Beliau merupakan guru yang sangat sabar dan interaksi antara guru dengan peserta