• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan Antenatal Care

Asuhan antenatal care adalah upaya preventif program pelayanan

kesehatan obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. (Prawirohardjo, 2010)

Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). (Prawirohardjo, 2010) Pelayanan Antenatal care dilalukan oleh tenaga yang professional Trimester ketiga adalah periode kehamilan bulan terakhir/sepertiga masa kehamilan terakhir. Trimester ketiga kehamilan dimulai pada minggu ke – 27 sampai kehamilan dinilai cukup bulan (38 – 40 minggu). (Sutejo, 2013)

Dibidangnya sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari artinya pelayanan diberikan sesuai dengan kemampuan tenaga kesehatan seperti dokter ahli kandungan, dan bidan yang telah mempunyai aspek legal untuk memberikan pelayanan (Yeyeh dkk, 2010).

Menurut JNPKKR/POGI yang dikutip oleh Susilawati dkk (2009) tujuan asuhan kehamilan, yaitu: (a)Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang ibu dan janin. (b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu dan bayi. (c) Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,

(2)

kebidanan dan pembedahan. (d) Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinyadengan trauma seminimal mungkin. (e) Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif. (f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

Menurut Dewi (2011) Kunjungan Antenatal Care dilakukan mimimal 4 kali selama kehamilan yaitu :

a. kunjungan I sebelum 16 minggu bertujian untuk penapisan dan pengobatan anemia, perencanaan persalinan, dan pencegahan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan.

b. Kunjungan II pada usia kehamilan 24-28 minggu dan kunjungan III (32 minggu) bertujuan untuk pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya, penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi, dan saluran perkemihan.

c. kunjungan IV (36 minggu) sampai lahir. Tujuannya sama dengan kunjungan II dan III, mengenali adanya kelainan letak dan presentasi. Memantau rencana persalinan. Dan mengenali tanda – tanda persalinan.

Frekuensi kunjungan antenatalcare menurut Depkes RI, 2011 adalah :

a. Minimal 1 kali pada trimester I b. Minimal 1 kali pada trimester II c. Minimal 2 kali pada trimester III

Menurut Dewi (2011) Tujuan Kunjungan itu sendiri adalah mengumpulkan informasi mengenai ibu hamil untuk membantu bidan dan

(3)

komplikasi yang mungkin terjadi, menggunakan data untuk menghitung usia kehamilan dan tanggal persalinan, dan merencanakan asuhan khusus yang diberikan.

B. Pengetahuan 1. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dioengaruhi oleh intensitas perhatian presepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoadmojo, 2010)

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002) pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, kepandaian atau segala sesuatu yang diketahui yang berkenaan dengan hal (mata pelajaran).

2. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2010) domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu : (a) Tahun (Know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan timgkat pengetahuan yang paling rendah. (b) Memahami (Comperehetion) Memahami artinya sebagai suatu

(4)

kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dimana dapat menginterprestasikan secara benar. (c) Aplikasi (Application) diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya). (d) Analisis (Analysis) adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. (e) Sintesis (Syntesis) yang dimaksud menunjukan pada suatu kemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu keseluruhan yang baru. (f) Evaluasi (evaluation) ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian – penilaian itu berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri atau menggubakan criteria-kriteria yang telah ada.

C. Mempersiapkan Persalinan Dan Tempat Melahirkan 1. Dimulainya Persalinan

Menurut Suetejo (2013) seorang ibu bersalin harus mengetahui tanda-tanda dimulainya persalinan, yaitu: (a) Kontraksi uterus : wanita diinstruksikan melaporkan frekuensi, durasi, dan intensitas kontraksi uterus. Pada persalinan sejati, peningkatan aktivitas meningkat gejala ini, namun pada persalinan palsu akan menghilangkan gejala. (b) Ketuban Pecah. (c) Aliran darah : darah berwarna merah muda, lengket, dan jumlahnya sedikit (bercampur lendir).

Menurut Depkes (2010) tanda bayi akan keluar adalah perut mulas secara teratur, mulas sering dan lama, keluar lender bercampur darah dari

(5)

jalan lahir, keluar air ketuban. Jika muncul tanda tersebut suami atau keluarga harus segera membawa ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan.

2. Mengenali Persalinan Premature

Menurut Sutejo (2012) Awitan persalinan premature ringan dan sulit dikenali, sehingga penting untuk mengetahui cara merasakan kontraksi uterus pada abdomen. Hubungi dokter, bidan, atau klinik bersalin jika terdapat salah satu tanda berikut: (a) Mengalami kontraksi uterus setiap 10 menit atau lebih sering selama satu jam; atau (b) mengalami tanda dan gejala lain selama satu jam; atau (c) terdapat bercak darah atau kebocoran cairan dari vagina.

3. Pilihan tempat Melahirkan

Menurut Sutejo (2012) pemilihan tempat melahirkan meliputi : a. Pusat melahirkan alternative

Biasanya bertempat di deretan rumah sakit, jauh dari departemen obstetri tradisional, dekat ruang operasi, ruang bersalin, dan fasilitas perawatan intensif medis. Alternative Birth Centers (ABC’s) memiliki akomodasi seperti tempat tidur ganda untuk pasangan dan tempat tidur bayi. Dilakukan skrining untuk masuk sehinga ABC’s tidak menerima wanita resiko tinggi.

b. Pusat Melahirkan Mandiri

Unit ini sering kali terletak di rumah sakit utama, sehingga transfer cepat ke institusi tersebut dapat dilakukan jika dibutuhkan. Pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan yang dibutuhkan untuk penatalaksanaan yang aman selama siklus subur. Semua pasien

(6)

diharapkan menghadiri kelas melahirkan dan menjadi orang tua. Setiap keluarga yang menantikan kelahiran bayinya membuat rencana melahirkan.

c. Melahirkan dirumah

Di Negara berkembang, rumah sakit atau fasilitas yang adekuat tidak tersedia untuk wanita hamil, sehingga melahirkan dirumah menjadi suatu kebutuhan. Praktik melahirkan dirumah dapat dilakukan pada kehamilan tanpa komplikasi. Namun wanita yang memiliki resiko tinggi harus diidentifikasikan selama periode kehamilan dan dirujuk untuk melhirkan dirumah sakit.

d. Melahirkan dirumah sakit

Apabila merencanakan untuk melahirkan dirumah sakit, biasanya wanita harus mendaftar dahulu. Kebanyakan rumah sakit menyediakan pamflet berisi informasi, banyak fasilitas juga menyediakan orang untuk menjelaskan peraturan rumah sakit. Konseling disediakan untuk meredakan ketegangan yang berhubungan langsung dengan pengalaman melahirkan. Banyak wanita yang bersalin di rumah sakit belum menjalani perawatan perinatal. Tanggung jawab perawat dan bidan adalah member pengetahuan dan dukungan supaya dapat melalui proses persalinan dengan berhasil.

4. Persiapan Ibu Hamil dan Keluarga

Menurut Depkes (2010) yang harus dipersiapkan ibu dan keluarga dalam persiapan persalinan adalah : tanyakan pada bidan atau dokter tanggal tafsiran persalinan, suami atau keluarga mendampingi ibu hamil

(7)

melakukan pemeriksaan, siapkan tabungan untuk biaya persalinan, suami keluarga dan masyarakat menyiapkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan, rencanakan persalinan ditolong oleh bidan atau dokter di fasilitas pelayanan kesehatan, rencanakan ikut keluarga berencana (KB) tanyakan pada petugas kesehatan bagaimana caranya, dan siapkan orang pendonor darah jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

D. Kegawatdarutan obstetri dalam kehamilan Trimester III 1. Perdarahan Antepartum

Perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan diatas 28 minggu atau lebih.

1) Plasenta previa a) Definisi

adanya jaringan plasenta di atas atau dekat ostium servik interna (Dutton A.Lauren, 2011).

b) Penyebab

Menurut Kriebs (2010) penyebab dari plasenta previa adalah multiparitas; usia ibu diatas 35 tahun; riwayat plasenta previa sebelumnya; pembedahan uterus sebelumnya; kehamilan kembar dan merokok yang dapat menyebabkan plasenta menjadi lebih besar.

c) Tanda dan Gejala

Perdarahan pervaginam tanpa nyeri; awitan perdarahan terjadi tiba-tiba; biasanya pada trimester ketiga; kemungkinan karena iritabilitas uterus; kelainan presentasi. (Kriebs,2010)

(8)

d) Penanganan

Tidak boleh melakukan pemeriksaan dalam; segera konsultasi ke dokter; penanganan sesuai dengan usia kehamilan, keparahan perdarahan, dan status janin; jika kehamilan cukup bulan, kelahiran pervaginam kontra indikasi. (Kriebs,2010)

2) Solusio plasenta a) Definisi

Solusio plasenta adalah pelepasan plasenta letak normal sebelum waktunya (Kriebs, 2010).

b) Penyebab

Menurut Kriebs (2010) penyebab solusio plasenta adalah gangguan hipertensi pada ibu; paritas; ibu merokok; ibu dengan nutrisi buruk; riwayat solusio plasenta.

c) Tanda dan gejala

Kontraksi sangat ringan dengan nyeri punggung menyeluruh atau kolik, aktifitas uterus tidak terkoordinasi yang terjadi bergantian dengan relaksasi uterus; perdarahan tersembunyi atau keluar; nyeri tekan pada perut; gerakan janin menurun atau tidak ada dalam waktu hingga 12 jam sebelum terlihat pada solusio. Atau dapat timbul gerakan janin yang kuat pada solusio berat dan perdarahan masif. (Kriebs, 2010).

d) Penanganan

Konsultasi ke dokter; pasang infuse dekstrosa dalam ringer laktat; ubah posisi wanita trendelenburg; pantau TTV dan DJJ; berikan oksigen; seksio sesaria. (Kriebs, 2010)

(9)

2. Hipertensi dalam kehamilan a. Definisi

Hipertensi dalam kehamilan adalah tekanan darah >140/90 mmHg untuk pertama kalinya setelah pertengahan kehamilan, tetapi tidak mengalami proteinurin (Williams, 2013)

b. Penyebab

Hipertensi dalam kehamilan belum diketahui dengan jelas penyebabnya namun ada beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab hipertensi kehamilan, yaitu : teori kelainan vaskularisasi plasenta, teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel, teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin, dan teori adaptasi kardiovaskular.

c. Tanda dan gejala

Tekanan sistolik 140 mmHg atau tekanan distolik 90 mmHg, rasa sakit kepala dan epigastrik persisten.

d. Penanganan

Apabila ibu hamil mengalami hipertensi maka menganjurkan ibu untuk tidak mengkonsumsi alcohol, merokok, dan kopi, berolahraga ringan, mengurangi asupan garam, mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat, perbanyak makan makanan yang mengandung kalium, dan istirahat yang cukup. Dianjurkan minum obat yang tidak banyak efek samping misalnya jenis obat hydralazin yang efektif untuk hipertensi dalam kehamilan, cara kerja obat ini langsung pada pembuluh darah.

(10)

3. Pre-eklamsi a. Definisi

preeklamsi adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan endema (bengkak pada tangan dan kaki) setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. (Mansjoer, 2008).

b. Penyebab

Menurut Boyle (2008) penyebab pre-eklamsi adalah primigravida; pre-eklamsi pada kehamilan sebelumnya; ibu yang sangat muda atau ibu yang berusia lebih dari 30 tahun; riwayat pre-eklamsi pada ibu atau saudara perempuannya; kehamilan multiple; riwayat hipertensi esensial sebelum kehamilan.

c. Tanda dan gejala Preeklamsia

Menurut Sinclair (2010) tanda preeklamsia adalah nyeri kepala berat atau kontinu, yang tidak hilang dengan asetaminofen, atau muncul dengan karakter berbeda dari nyeri kepala lazim, gangguan penglihatan (kabur), nyeri pada perut bagian atas kanan, pembengkakkan ekstemitas atau wajah. Menurut Dutton (2011) tanda dan gejala dari preeklamsi adalah Hipertensi (sistolik > 140 dan/atau diastolic >90) dengan proteinuri (terkait > 3,0 g/dl); sakit kepala yang tidak membaik setelah pemberian analgetik, perubahan penglihatan (kabur).

d. Penanganan

anjurkan istirahat baring 2 jam siang hari dan tidur > 8 jam malam hari. Beri anti hipertensi dan anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan tiap minggu. (Mansjoer : 2008)

(11)

4. Eklamsi

Eklamsi adalah preeklamsia yang disertai kejang dan/atau koma yang timbul bukan akibat kelainan neurologi.(Mansjoer, 2008). Belum diketahun pasti penyebabnya. Tanda dan gejala eklamsi sama dengan preeklamsi namun pada eklamsi tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110 mmHg dis ertai kejang. Penanganan eklamsi harus ditangani di rumah sakit (Mansjoer, 2008).

5. Kehamilan lewat waktu a. Definisi

Kehamilan lewat bulan adalah kehamilan yang melebihi usia

kehamilan 42 minggu, terjadi pada 10% dari seluruh jumlah kehamilan. (Sinclair, 2010). Menurut American College of

Obstretician and Ginecologists 2004 yang dikutip oleh Williams

(2013) kehamilan lewat waktu atau memanjang adalah 42 minggu lengkap (249 hari) atau lebih terhitung mulai dari hari pertama haid terakhir.

b. Penyebab

Tujuh puluh persen kehamilan “lewat bulan” merupakan salah diagnosis akibat keterlambatan ovulasi. (Sinclair 2010).

c. Penanganan

Menurut Sinclair (2010:131-132) penanganan kehamilan lewat bulan adalah dengan mengkaji taksiran partus dengan akurat pada kunjungan prenatal pertama. Konsultasikan ke dokter jika pelahiran diindikasikan untuk suatu kondisi medis, seperti diabetes atau hipertensi yang menghambat penatalaksanaan konservatif, atau untuk

(12)

melakukan tes janin yang tidak meyakinkan. Dan beberapa klinisi akan mempertimbangkan seksio sesaria jika servik tidak matang dan berat bayi dipertimbangkan ≥ 4500 gram pada usia kehamilan 42 minggu.

6. Kehamilan kembar a. Definisi

Kehamilan kembar sangat penting diidentitaskan sejak dini. Sejumlah komplikasi yang dihubungkan dengan kehamilan, persalinan dan pelahiran, serta masa nifas pada wanita yang mengandung lebih dari satu janin. (Varney, 2006). Tanda dan gejala Menurut Dutton (2012) tanda gejala kehamilan kembar yaitu; ukuran uterus melebihi usia gestasi; mual muntah yang berat karena B-hCG meningkat; palpasi abdomen mendapatkan 3 atau lebih bagian tubuh yang besar; auskultasi lebih dari satu denyut jantung.

b. Penyebab

Menurut Williams (2013) kehamilan kembar dua biasanya terjadi akibat pembuahan dua ovum terpisah-kembar dizigot atau praternal. Meskipun lebih jarang kembar dua juga dapat berasal dari ovum yang dibuahi yang kemudian terbelah-kembar monozigot atau identik.

c. Penatalaksanaan

Menurut Williams (2013) Untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas perinatal pada kehamilan dengan penyulit kembar penting diperhatikan bahwa; pelahiran neonates yang terlalu kurang bulan dicegah; hambatan pertumbuhan janin diidentifikasi dan janin yang terkena dilahirkan sebelum sekarat; trauma janin selama persalinan

(13)

dan pelahiran harus dihindari dan tersedia perawatan neonates intensif.

7. Hidramnion dan ketuban pecah dini a. Hidramnion

1) Definisi

Hidraamnion adalah jumlah cairan ketuban yang berlebihan (Kriebs, 2010).

2) Penyebab

Menurut Kriebs (2010) penyebab hidramnion yaitu : sebagian besar tidak diketahui penyebabnya; kehamilan kembar; diabetes; eritoblatosis.

3) Tanda dan Gejala

Menurut Kriebs (2010) (a) Pembesaran uterus, lingkar abdomen, dan tinggi fundus lebih besar daripada usia kehamilan. (b) Dinding uterus menegang sehingga sulit mempalpasi garis batas janin, bagian besar serta bagian kecil janin. (c) Terdapat getaran cairan uterus; ibu merasa nyeri ulu hati; Letak janin tidak stabil; ibu kurang merasakan gerakan janin.

4) Penanganan

Konsultasi dokter diindikasikan; skrining diabetes gestasional dan isiomunisasi; edukasi mengenai resiko persalinan kurang bulan dan kemungkinan prolaps tali pusat pada ketuban pecah spontan. (Kriebs:2010)

(14)

b. Ketuban Pecah dini 1) Definisi

Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum usia kehamilan 37 minggu (Sinclair,2010).

2) Penyebab

Ketuban pecah dini biasanya disebabkan oleh perdarahan pada kehamilan, koitus, infeksi pada saluran genital, status sosioekonomi yang rendah, nutrisi buruk, dan merokok.

3) Penatalaksanaan

Lakukan pemeriksaan speculum steril (SSE) untuk memastikan ketuban pecah benar- benar terjadi. Lalu lakukan observasi adanya servisitas, prolaps tali pusat atau prolaps bagian janin tertentu, dilatasi servik dan penipisan. Rujuk jika setelah 2 jam tidak ada penipisan servik. (Sinclair, 2010)

E. Tanda bahaya pada kehamilan

Menurut Depkes (2010) tanda bahaya pada kehamilan adalah perdarahan yang terjadi pada hamil muda maupun tua, bengkak di kaki atau tangan disertai sakit kepala yang hebat atau kejang, demam atau panas tinggi, air ketuban keluar sebelum waktunya, bayi dikandungan geraknya berkurang atau tidak bergerak, muntah dan tidak mau makan. enam masalah tersebut bisa menyebabkan keguguran atau kelahiran premature yang membahayakan ibu dan bayi. Segeralah bawa ke petugas kesehatan didampingi suami dan keluarga.

(15)

1. Perdarahan pervaginam

Perdarahn pada awal masa kehamilan yang patologis dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut

a. Perdarahan awal masa kehamilan

Yaitu perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Perdarahan pervaginam dikatakan tidak normal bila ada tanda-tanda berikut.

1) Keluar darah merah 2) Perdarahan yang banyak 3) Perdarahan dengan nyeri

Perdarahan semacam ini perlu dicurigai terjadinya abortus, kehamilan ektopik atau kehamilan mola.

b. Perdarahan pada kehamilan lanjut

Yaitu perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum persalinan. Perdarahan tidak normal bila terdapat tanda-tanda berikut ini.

1) Keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan 2) Perdarahan banyak kadang-kadang atau tidak terus menerus 3) Perdarahan disertai rasa nyeri.

Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa, solusio plasenta, dan rupture uteri. Selain itu, perlu dicurigai adanya gangguan pembekuan darah.

2. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala yang hebat dapat terjadi selama masa kehamilan dan sering kali merupakan ketidaknyamananyang normal dalam

(16)

kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sebagai berikut.

a. Sakit kepala yang hebat b. Sakit kepala yang menetap c. Tidak hilang dengan istirahat.

Terkadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatan menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklamsia. Hal ini disebabkan terjadinya edema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang memengaruhi system saraf pusat yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang) dan gangguan penglihatan.

3. Penglihatan kabur

Penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan (minor) adalah normal. Masalah visual yang mengidentifikasi keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), dan berkunang-kunang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat.

4. Bengkak pada muka dan tangan

Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah

(17)

a. Jika ,umcul pada muka dan tangan b. Bengkak tidak hilang setelah beristirahat.

c. Bengkak disertai dengan keluhatn fisik lainnya, seperti : sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur, dan lain-lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau preekalmsia.

5. Nyeri perut yang hebat

Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah mengancam keselamtan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih, atau infeksi lain.

6. Gerakan bayi berkurang

a. Gerakan janin adalah suatu yang biasa terjadi pada kehamilan yaitu pada usia kehamilan ke 20-24 minggu. Ibu mulai merasakan gerak bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. b. Gerakan janin tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu

umur kehamilan, transport glukosa, stimulus pada suara, kebiasaan janin, ibu yang merokok, dan penggunaak obat-obatan pada ibu hamil. Jika bayi tidur gerakan janin akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu

(18)

berbaring atau beristirahat, serta ibu makan dan minum dengan baik.

c. Hal yang paling penting bahwa ibu hamil perlu waspada terhadap jumlah gerakan janin, ibu hamil perlu melaporkan jika terjadi penurunan/ gerakan janin yang terhenti.

Referensi

Dokumen terkait

Dari Tabel 2 terlihat, bahwa momen maksimum (positif dan negatif) pada kondisi rusak dengan beban hidup 3% beban D, nilainya telah melewati momen tahanan

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan taufik, hidayah dan rahmat-Nya sehingga skripsi dengan judul “Aplikasi Simulasi Penghitungan

Penerapan analisis sebaran Hotelling’s telah dilaksanakan pada percobaan yang bertujuan untuk identifikasi biji generasi silang tunggal F1 dari dua tetua induk betina (MR4Q dan

Dalam penelitian ini, strategi komunikasi yang baik adalah strategi yang dapat menempatkan posisi seorang guru secara tepat ketika berkomunikasi dengan muridnya,

Software Xilinx ISE Webpack ini kemudian akan digunakan dalam praktikum Sistem Digital Lanjut sebagai IDE ( Integrated Devel- opment Environment ) sistem digital. Langkah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara berturut-turut dapat ditunjukkan sebagai berikut: Hasil pengolahan data pada penelitian ini tidak terdapat

terus menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi. Misalnya orang lapar akan makan, kemudian lapar lagi lalu makan lagi dan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tekanan penyebab trauma yang dialami oleh tokoh Ajo Kawir, dampak trauma yang diderita, dan mendeskripsikan bentuk