• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I RANGKA PEMBAGI UTAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I RANGKA PEMBAGI UTAMA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

RANGKA PEMBAGI UTAMA

1. TUJUAN

Pedoman ini membahas tata cara instalasi perangkat di ruangan Rangka

Pembagi Utama, seperti :

Rangka Pembagi Utama (RPU), perlengkapan Cable Chamber, Blok Terminal

Rangka Pembagi Utama (BTRPU) Jumper Wire, Tie Cable, Meja Ukur dan

Pentanahan, dengan tujuan untuk memperoleh mutu pekerjaan yang baik dan

seragam dalam cara pemasangan serta peralatan yang digunakan.

2. PENGGUNAAN

Buku pedoman ini dipakai sebagai pegangan dan petunjuk dalam pelaksanaan

pekerjaan pemasangan/ instalasi perangkat di ruangan RPU, baik yang di

kerjakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun oleh Mitra PT.

TELKOM.

3. DEFINISI

3.1 Ruangan Rangka Pembagi Utama

adalah suatu ruangan dimana ditempatkan perangkat-perangkat, seperti Rangka

Pembagi Utama (RPU), Cable Chamber dan perangkat yang berkaitan dengan

jaringan kabel antara lain Sistem Alarm Tekanan Gas (SATG), Pengganda

Saluran dll.

3.2 Rangka Pembagi Utama

Rangka Pembagi Utama ialah susunan rangka dari pelat logam yang digunakan

untuk tempat menginstalasi BTRPU, sebagai titik sambung ujung kabel ke arah

Jaringan dan ke arah Sentral.

3.3 Cable Chamber

Cable Chamber ialah ruangan yang dibangun di bawah ruangan RPU, yang

merupakan tempat untuk mengatur jalannya kabel dari luar menuju ke Blok

Terminal di RPU.

3.4 Blok Terminal Rangka Pembagi Utama (BTRPU)

Blok Terminal Rangka Pembagi Utama (BTRPU) ialah suatu terminal yang

berfungsi sebagai titik peralihan yang terdiri dari susunan titik-titik kontak dimana

ujung-ujung urat kabel, baik yang berasala dari jaringan luar maupun dari arah

sentral, diterminasikan. Titik-titik kontak Blok Terminal tersebut adalah sistem

Tekan Sisip.

3.5 Jumper Wire

Jumper Wire ialah kawat sambungan yang digunakan sebagai penghubung

antara titik peralihan, baik di RPU maupun di Rumah Kabel.

(2)

Kabel Penghubung ialah kabel PVC multi pair yang digunakan sebagai

penghubung antara Rangka Pembagi Utama (RPU) dengan Rangka Pembagi

Antara (RPA) dan antar RPU di suatu lokasi Sentral.

3.7 Meja Ukur

Meja Ukur ialah suatu perangkat pengukur yang ditempatkan diruangan RPU,

yang fungsinya untuk mengukur besaran elektris saluran, baik yang ke arah

sentral maupun ke arah jaringan luar.

3.8 Pentanahan

Pentanahan ialah suatu sistem pengamanan perangkat dan manusia dari

tegangan /arus lebih yang membahayakan.

3.9 Arrestor

Arrestor ialah suatu komponen kelengkapan Blok Terminal yang berfungsi

sebagai penyalur arus lebih yang melewati urat kabel langsung ke Sistem

Pentanahan.

4. RUANGAN RANGKA PEMBAGI UTAMA

4.1 Persyaratan Ruangan RPU

a.

Ruangan harus bersih dari segala kotoran

b.

Dilengkapi dengan Fire Alarm Protector

c.

Mempunyai ventilasi udara yang baik

d.

Dilengkapi dengan Alat Pemadam Kebakaran

e.

Dilengkapi Tangga Sorong beroda yang tingginya disesuaikan dengan

kondisi ruangan RPU.

4.2 Denah Lokasi

Denah Lokasi perangkat pada ruangan RPU secara garis besar dikelompokkan

menjadi :

a.

Letak dan posisi RPU

b.

Letak dan posisi perangkat selain RPU

4.3 Posisi perangkat pada ruangan RPU

Posisi perangkat pada ruangan RPU secara garis besar dibagi menjadi 3

kelompok :

a.

Perangkat yang berada dirangka Vertikal

b.

Perangkat yang berada dirangka Horizontal

c.

Perangkat yang berada di luar Rangka Vertikal dan Horizontal sesuai jenis

perangkatnya.

4.4 Denah ruangan RPU

Gambar denah / lay out ruangan RPU seperti terlihat pada Gambar 1-01

dibawah ini.

(3)

M eja K erja

Pair G ardin

C able C ham ber

S A T G

Lubang m asuk kabel

R

an

gk

a

pe

m

ba

gi

u

ta

m

a

AC / F an

AC / F an

AC / F an

AC / F an

M U

Pintu

Gambar 1-01 Layout Ruangan MDF

(4)

Pada dasarnya Rangka Pembagi Utama (RPU) dirancang dan disupply oleh

pabrik yang memproduksi perangkat instalasi sentral.

RPU dirancang dengan kapasitas tertentu sesuai kebutuhan, dan dapat diperluas

sampai dengan kapasitas maksimumnya, dengan bentuk dan ukuran

diusahakan sama dengan RPU yang sudah ada.

5.1 Bahan Rangka :

a.

Besi lempeng dan besi siku dibuat dari bahan tahan karat atau

b.

Alumunium berbentuk lempeng dan siku

5.2 Cara Merakit :

a.

Menggunakan las

b.

Dengan cara keling atau

c.

Menggunakan mur-baut

5.3 Konstruksi Rangka :

a.

Bagian bawah Rangka Vertikal dipasang mati pada lantai dengan

menggunakan angker.

b.

Rangka Horizontal melintang dihubungkan pada Rangka Vertikal dengan

cara las, keling maupun mur-baut.

c.

Rangka Horizontal memanjang untuk mengikat Rangka Vertikal dan Rangka

Horizontal melintang, dengan cara las, keling atau mur-baut.

d.

Pada bagian bawah Rangka Vertikal dilengkapi dengan beberapa stop

kontak listrik untuk keperluan catuan solder listrik dan lampu penerangan

kerja.

5.4 Penomoran Rangka Vertikal :

a.

Rangka Vertikal diberi nomor urut dari kiri ke kanan ( V01, V02, V03 dan

seterusnya ).

b.

Pemasangan dimulai dari kiri ke kanan dan diatur sedemikian rupa sehingga

:

1) Terdapat ruang gerak yang leluasa bagi para petugas untuk melakukan

pekerjaan, seperti terminasi kabel pada Blok Terminal atau pemasangan

kawat sambung (Jumper Wire).

2) Masih ada tempat/ruang untuk memperluas RPU di kemudian hari.

(5)
(6)

Gambar 1-02

(7)

6. RUANG KABEL (

CABLE CHAMBER )

Cable Chamber dibangun pada gedung Sentral yang lokasinya berada di daerah

yang bebas banjir, atau pada lokasi yang permukaan air tanahnya rendah.

a. Cable Chamber dibikin dengan maksud untuk

1) Menempatkan dan memasang Rak Kabel.

2) Memudahkan penarikan dan penyusunan kabel yang akan ditambatkan

pada Rak Kabel.

b. Gedung-gedung Sentral yang berada di daerah banjir atau pada lokasi yang

permukaan air tanahnya tinggi tidak dibuat Cable Chamber. Sebagai

gantinya dibangun ruangan Rak Kabel yang bersebelahan dengan ruangan

RPU.

c. Cable Chamber sedapat mungkin dibuat tepat di bawah ruangan RPU

dengan ketinggian minimum 2 meter, kedap air dan dilengkapi dengan,

tangga, pompa air dan penerangan yang cukup, serta diberi penutup yang

cukup rapat dan rapih.

d. Rak Kabel :

1) Rak Kabel dibuat dari konstruksi besi yang kuat untuk menambatkan

kabel-kabel yang masuk ke RPU.

2) Pemasangan Rak Kabel

a) Pemasangan dan penempatan Rak Kabel di Cable Chamber

sedapat mungkin segaris vertikal di bawah RPU, dengan

pertimbangan bahwa kabel-kabel yang datangnya dari Rak Kabel

(tempat penambatan) dapat ditarik lurus vertikal ke RPU dimana

urat-urat kabelnya akan diterminasikan. Sedangkan kabel dengan

cara terminasi tidak langsung, potheadnya ditambatkan (termination

cable) yang tersambung pada pothead tersebut ditarik lurus vertikal;

ke RPU untuk diterminasikan.

b) Pemasangan dan penempatan Rak Kabel di ruangan Cable

Chamber sedapat mungkin lurus sejajar dengan RPU, dengan

pertimbangan bahwa kabel dengan sistem terminasi langsung dapat

ditarik langsung secara Horizontal ke RPU dimana urat-uratnya

diterminasikan, sedangkan untuk kabel dengan sistem terminasi

tidak langsung, kabel terminasinya dapat ditarik tegak lurus dari

pothead langsung ke RPU untuk diterminasikan.

c) Lubang masukan kabel harus berada pada sisi lebar dari Cable

Chamber.

3) Setiap kabel diberi label terbuat dari bahan yang kuat dan mudah

terbaca seperti terlihat dalam Gambar 1-03 berikut.

(8)

4) Pemasangan / penambatan kabel pada Rak Kabel dimulai dari sisi kiri

berturut-turut ke arah kanan, dan diberi label, dimulai dengan huruf P1

untuk kabel pertama kemudian diikuti dengan P2 untuk kabel no. 2 dan

seterusnya.

Gambar 1-03

Pelabelan setiap Kabel dari bahan yang kuat dan mudah dibaca

(9)

L A A P a b T E E Tangga Sumuran Rak Kabel Cable Duct Pipa penguras L t t

Lantai Ruang RPU

Potongan A - A

Gambar 1-04 Denah Cable Chamber

7. TERMINASI

(10)

a.

Kabel dari luar masuk ke Cable Chamber melalui lubang-lubang pipa kabel

yang telah disediakan pada sisi lebar, dan kemudian ditata secara rapih

pada rangka kabel, untuk kemudian masuk secara vertikal ke arah RPU.

b.

Mulai dari atas permukaan lantai RPU kabel dikupas, diurai dan dibundel

sesuai dengan kapasitas masing-masing BTRPU. Urat-uratnya

diterminasikan pada BTRPU dari atas ke bawah dimulai dari nomor urat kecil

ke nomor urat yang lebih besar secara berurutan.

c.

Alluminium foil / Screen Cable disambungkan dengan kawat multi konduktor

menggunakan penjepit Screen Cable dihubungkan ke bar pentanahan

secara individual.

7.2. Cara Memasang BTRPU pada Rangka Vertikal :

a.

BTRPU dipasang pada Rangka Vertikal secara bersusun, dimulai dari atas

ke bawah sedemikian rupa sehingga ujung paling atas dari BTRPU masih

dalam jangkauan tangga dorong disepanjang rak RPU, sedangkan ujung

paling bawah berada di atas bar pentanahan.

(11)

Gambar 1-05

Rangka Pembagi Utama sisi Vertikal

b.

Dudukan BTRPU dipasang pada Rangka Vertikal dengan menggunakan

mur-baut yang kuat.

c.

Antara dudukan BTRPU yang berada di atas dan yang berada di bawahnya

dihubungkan dengan kawat pentanahan / multi konduktor secara paralel.

Ujung kawat pentanahan pada BTRPU paling bawah disambungkan ke bar

pentanahan dengan memakai mur-baut tembaga.

(12)

d.

Penempatan BTRPU di Rangka Vertikal 01 dan Rangka Vertikal 02 dan

seterusnya diatur sedemikian rupa, sehingga ada jarak yang cukup untuk

penarikan Jumper Wire.

e.

BTRPU Vertikal dilengkapi label yang mencantumkan data urat primer.

Gambar 1-06

Blok Terminal RPU sisi Vertikal 100 pairs

7.3. Terminasi pada BTRPU

Sistem Tekan Sisip

a. Urat Kabel Primer diterminasikan pada BTRPU melalui sisi/jalur masukan

dan Jumper Wire melalui sisi/jalur keluaran.

(13)

c. Alat penekan (Insertion Tool) yang digunakan harus sesuai dengan Blok

Terminal yang dipasang.

Cara terminasi dapat dilihat pada Gambar 1-07 berikut ini.

Urat : a

Urat : b

Cara tekan sisip Gambar 1-07

Cara terminasi dengan Blok Terminal Tekan Sisip

7.4 BTRPU harus dilengkapi dengan Arrestor.

8. KAWAT SAMBUNG / JUMPER WIRE

a. Jumper Wire yang digunakan di RPU ialah Jumper Wire yang memenuhi

STEL.K.006, warna putih biru diameter 0,6 mm.

b. Jalur Jumper Wire dari Terminal Vertikal ke Terminal Horizontal harus

melalui “Jumper Wire Guide” dan Rak Horizontal yang disediakan : disusun

rapih dengan sistem kipas atau segitiga siku-siku, seperti pada Gambar 1-08

berikut ini.

c. Pemasangan Jumper Wire harus kencang dan rapih.

d. Jumper Wire tidak boleh ada sambungan.

(14)

Gambar 1-08

Penarikan/pemasangan Jumper Wire

9. KABEL PENGHUBUNG / TIE CABLE

a. Tie Cable yang digunakan ialah PVC multi pair. Apabila timbul induksi, maka

dapat digunakan Indoor Cable yang memenuhi standar DITJEN POSTEL

No. 131/82, dengan ketentuan Screen Cable harus dihubungkan dengan

sistem pentanahan di RPU.

b. Masing-masing ujung dari Tie Cable harus diterminasikan pada Blok

Terminal tersendiri / secara terpisah dari Kabel Primer.

c. Jalur dari Tie Cable harus rapih dan tidak boleh ada tikungan yang terlalu

tajam.

d. Pada Blok Terminal ujung dari Tie Cable harus dilengkapi dengan label yang

jelas.

(15)

Gambar 1-09

Cara penarikan/instalasi Tie Cable

10. MEJA UKUR

a. Jenis Meja Ukur

1) Meja Ukur untuk Sentral Digital

2) Meja Ukur untuk Sentral Analog

3) Meja Ukur untuk Sentral Manual

4) Meja Ukur untuk Saluran Interlokal

b. Kemampuan mengukur minimal bisa untuk :

1) Besaran Tahanan Isolasi : a/b

a/t

b/t

2) Besaran kapasitansi : a/b

3) Besaran tegangan asing : a/t

b/t

4) Besaran tahanan Jerat : a/b

5) Dapat mengukur ke arah sentral dan ke arah Jaringan Kabel.

c. Akurasi Data Ukur

(16)

Agar hasil ukur dari Meja Ukur dapat mencapai akurasi yang tinggi maka

Meja Ukur harus dikalibrasi secara berkala

dua tahun sekali.

11. PENTANAHAN

a. Pentanahan pada RPU sangat penting sekali karena semua kabel

berpangkal pada RPU, sehingga besar kemungkinan tegangan lebih

maupun tegangan liar yang terjadi di lapangan akan sampai juga ke RPU

dengan segala akibatnya. Untuk pengamanannya maka perlu dibuat Sistem

Pentanahan yang andal di RPU.

b. Harga Tahanan Pentanahan sesuai STEL.L.011 ditentukan maksimum 3

Ohm, namun apabila kondisi tanah/lingkungan tidak memungkinkan untuk

mencapai harga tersebut, maka harga tahanan pentanahan dapat ditentukan

lain oleh pihak yang berwenang.

c. Dalam Sistem Pentanahan Jaringan Kabel, semua pentanahan yang ada

harus tersambung secara kontinyu, mulai dari KP, RK sampai ke RPU

melalui Screen Cable. Pentanahan di RPU terdiri dari :

1) Kutub Tanah

2) Hantaran Tanah

3) Terminal Tanah

4) Distribusi Tanah

d. Sistem Pentanahan di RPU harus dilaksanakan secara cermat dan benar

sbb :

1) Semua Screen Cable yang masuk di RPU harus diterminasikan pada

Bar Pentanahan secara individual.

2) Semua BTRPU harus dihubungkan ke Bar Pentanahan dengan

menggunakan kawat hantaran tanah multi konduktor (BCC).

3) Bilamana ada lebih dari satu Bar Pentanahan, maka masing-masing Bar

Pentanahan tersebut harus diterminasikan ke Terminal Kutub Tanah

secara baik.

4) Sistem Pentanahan RPU harus diintegrasikan dengan sistem

pentanahan / grounding lokasi dimana RPU itu berada seperti terlihat

pada Gambar 1-10 dan 1-11 berikut ini.

(17)

Gambar 1-10

(18)

01 02 03 04 05 1 2 3 4 4 11 5 8 6 9 10 7 Bersatu dengan Grounding Sentral Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Nomor vertikal RPU Terminal K - 71. Frame RPU Sepatu Kabel

Kawat Arde ( Spesial untuk Arde) End Seal Tembaga Batangan Ukuran = L = + 4 Cm T= 0,5 Cm Kabel Tanah Kabel Chamber Potongan kabel

Kawat Grounding BCC min 25 mmφ 10

11

Gambar 1-11

(19)

Gambar 1-12

(20)

Gambar 1-13 Rak Kabel

Gambar

Gambar 1-04  Denah Cable Chamber
Gambar 1-13  Rak Kabel

Referensi

Dokumen terkait

Ob tem pa upošteva tudi različnost preiskovalnih situacij ter opozarja, da osnovno gradivo ni zadostno za takojšnje sestavljanje verzij, ampak je od uspešnosti prvih, nujnih

Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang rata-rata masih rendah dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga perlu dilakukan dengan cara meningkatkan kegiatan

[r]

Hal ini akan mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi normal mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi normal

an mempunyai grace period (jangka waktu) yang pasti sebelum bunga Penelitian menunjukan bahwa kesadaran akan harga akan berbeda diantara demografi yang berbeda, kompleksitas,

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar ahli madya pada Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Peran dan tanggung jawab lembaga UPTD LKSA (Panti Asuhan) Suci Hati yang berlandaskan Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23