• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN BIDANG MARINE MANUFACTURE AND DESIGN (MMD) Oleh: Hanifuddien Yusuf NRP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "USULAN BIDANG MARINE MANUFACTURE AND DESIGN (MMD) Oleh: Hanifuddien Yusuf NRP"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN BIDANG

MARINE MANUFACTURE AND DESIGN (MMD)

Oleh:

Hanifuddien Yusuf NRP. 4211106011

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

(2)

 PENDAHULUAN

 TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI

ANALISA DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN

(3)

Latar belakang masalah :

 Kebutuhan akan kapal cepat untuk menjaga wilayah perairan

di Indonesia

 Mayoritas kapal cepat dalam operasinya memanfaatkan

propulsor submerged propeller, surface propeller, propeller

super kavitasi atau waterjet. Perumusan masalah:

 Bagaimanakah membuat bentuk lambung dengan tahanan

yang paling rendah dengan nilai displacement yang paling tinggi untuk missile boat kecepatan 70 knot berdasarkan model kapal perang Iran?

 Bagaimana cara menentukan waterjet yang tepat untuk missile

boat?

 Berapakah nilai efficiency propulsive pada waterjet yang

(4)

Batasan masalah :

 Menghitung besarnya efficiency propulsive hanya pada

penggunaan waterjet sebagai sistem propulsi pada kapal

missile boat berkecepatan 70 knot.

 Analisa hanya dilakukan pada sistem propulsi yang

menggunakan waterjet pada kapal missile boat berkecepatan 70 knot.

Tujuan penulisan:

 Mengetahui cara kerja waterjet sebagai sistem propulsi kapal.  Menentukan sistem propulsi yang tepat pada missile boat

dengan membandingkan nilai efisiensi propulsif dari waterjet dengan nilai efisiensi propulsif dari propeller super kavitasi.

(5)

Manfaat :

 Memberikan solusi dalam perancangan sistem

propulsi pada kapal cepat.

 Mengetahui cara menentukan kebutuhan

waterjet

yang sesuai dengan kecepatan 70 knot.

 Dapat dijadikan acuan dalam perancangan

(6)

Secara umum kapal yang bergerak di media air dengan kecepatan tertentu, maka akan

mengalami gaya hambat (resistance) yang

berlawanan dengan arah gerak kapal tersebut. Besarnya gaya hambat yang terjadi harus

mampu diatasi oleh gaya dorong kapal (thrust) yang dihasilkan dari kerja alat gerak kapal

(7)

Daya efektif (PE)

Daya Efektif (PE) adalah besarnya daya yang

dibutuhkan untuk mengatasi gaya hambat

dari badan kapal (

hull

), agar kapal dapat

bergerak dari satu tempat ke tempat yang

lain dengan kecepatan servis sebesar VS.

Daya dorong (PT)

Daya Dorong (PT) adalah besarnya daya

yang dihasilkan oleh kerja dari alat gerak

kapal (

propulsor

) untuk mendorong badan

kapal.

(8)

Daya yang disalurkan (PD)

Daya yang disalurkan adalah daya yang diserap oleh baling-baling kapal guna

menghasilkan Daya Dorong sebesar PT, atau dengan kata lain, PD merupakan daya yang disalurkan oleh motor penggerak ke baling-baling kapal (

propeller

) yang kemudian

dirubahnya menjadi Daya Dorong kapal (PT). Daya poros (PS)

Daya poros adalah daya yang terukur hingga daerah di depan bantalan tabung poros (

stern

tube

) dari sistem perporosan penggerak kapal.

(9)

Efisiensi pada sistem waterjet: Efisiensi waterjet

Perbandingan antara output energi terhadap input energi pada sistem propulsi

waterjet

disebut effisiensi jet (ηj) Efisiensi pompa

Perbedaan daya inlet dengan outlet karena

bentuk konstruksi pompa dan adanya losses akibat bersentuhan dengan bagian – bagian pompa.

(10)

Efisiensi sistem transmisi

Karena daya penggerak utama ditransmisikan melalui perlengkapan – perlengkapan

transmisi maka akan timbul kerugian – kerugian daya yang dikeluarkan oleh penggerak utama hingga sampai ke pompanya.

Efisiensi lambung kapal

Seperti pada kapal – kapal pada umumnya, efisiensi lambung kapal dapat ditentukan dari wake efektif (w) dan thrust deduction

(11)

Efisiensi propulsif keseluruhan (OPC)

Kemampuan sistem propulsi menyeluruh diperhitungkan sebagai efisiensi propulsif overall (

Overall Propulsive Coefficient

) yang ditinjau dari energi yang diberikan penggerak pompa, kerugian transmisi sampai pada

keluaran daya efektif yang berguna untuk menggerakkan kapal.

(12)

 Identifikasi dan Perumusan Masalah  Studi Literatur

 Pengumpulan Data

 Perancangan Lambung

 Penentuan Main Engine

 Perhitungan Eficiency Propulsive Total  Penentuan Spesifikasi Water jet

(13)

Analisa sistem penggerak Saran Saran Selesai Penentuan waterjet Perhitungan OPC Perancangan kapal Perancangan daya engineminimal Studi literatur Identifikasi dan

perumusan masalah •Data kapal •Spec Main Engine •Spec Waterjet Pengumpulan data •Buku •Jurnal •Artikel •Paper •Tugas akhir •Internet

Identifikasi dan perumusan masalah

(14)

Perancangan model kapal.

 Data kapal pembanding 1  Nama Kapal : Zolfaqar

(15)

 Pada lambung kapal yang diperoleh dari permodelan

dengan menggunakan foto – foto missile boat milik Iran. Sehingga dapat diketahui nilai tahanan awal pada missile boat tersebut. Dan juga didapatkan bentuk lambung

sebagai berikut :   Lpp : 20.653 meter  Lwl : 21.273 meter  B : 4.2 meter  H : 2.2 meter  T : 1.2 meter  Cb : 0.388  Vs : 70 knots  Disp : 39.8 ton  Rt : 103.41 kN

(16)

 Pada perancangan selanjutnya hasil dari perancangan awal

dimodifikasi sedemikian rupa sehingga memperoleh nilai

displacement yang tinggi tanpa ada kenaikan nilai

tahanan. Sehingga didapat bentuk lambung kapal sebagai berikut :   Lpp : 20.653 meter  Lwl : 21.273 meter  B : 5 meter  H : 2.5 meter  T : 1.2 meter  Cb : 0.434  Vs : 70 knots  Disp : 51.7 ton  Rt : 102.95 kN

(17)
(18)

Untuk mendapatkan nilai daya total yang

dibutuhkan maka perlu menginput beberapa parameter yaitu:

 Bentuk lambung hasil perancangan di maxsurf  Metode yang digunakan, dalam hal ini

menggunakan savitsky planing.

 Kecepatan kapal

 Efisiensi, dalam perencanaan ini menggunakan

effisiensi 85%

 Nilai 1+k, yang didapat dari:

(19)

Untuk mendapatkan nilai daya total yang

dibutuhkan maka perlu menginput beberapa parameter yaitu:

 Bentuk lambung hasil perancangan di maxsurf  Metode yang digunakan, dalam hal ini

menggunakan savitsky planing.

 Kecepatan kapal

 Efisiensi, dalam perencanaan ini menggunakan

effisiensi 85%

 Nilai 1+k, yang didapat dari:

(20)
(21)

Dari grafik di atas didapat dari data berikut :

Maka dari tabel di atas dapat diketahui nilai tahanan total untuk

model lambung yang sudah dirancang tersebut. Pada kecepatan 70 knot tahanan totalnya adalah sebesar 102.95 kN.

Speed

(knot) Savitsky

pre-planning resist (kN) Savitsky pre-planing power (HP) Savitsky planing Resist. (kN) Savitsky planing Power. (HP) Holtrop Resist (kN) Holtrop Power (HP) 63 -- -- 90.55 3935.54 239.07 10390 64.75 -- -- 93.47 4175.34 248.69 11109 66.5 -- -- 96.51 4427.68 258.44 11856 68.25 -- -- 99.67 4692.93 268.3 12633 70 -- -- 102.95 4971.45 278.29 13439

(22)

Dari nilai tahanan tersebut, langkah selanjutnya yaitu: 1. Perhitungan daya efektif kapal (EHP) (3707.31kW)

2. Perhitungan gaya dorong yang dibutuhkan kapal (51.48 kN) 3. Perhitungan BHP awal dengan OPC 0.5 (@ 3707.31 kW)

4. Perhitungan SHP (3633.17 kW)

5. Perhitungan fraksi arus ikut (w) (0.05)

6. Perhitungan laju aliran massa (m) (3814.38 kg/s)

7. Perhitungan efisiensi jet ideal dan efisiensi jet aktual (nj ideal =0.86 ; nj aktual = 0.618)

8. Perhitungan Overall Propulsive Coefficient (OPC) (0.58)

9. Kebutuhan Power Engine pada kecepatan maksimal a. Perhitungan DHP (3218.79 kW)

b. Perhitungan SHP (3284.48 kW)

c. Perhitungan BHPscr (3351.51 kW) d. Perhitungan BHPmcr (3351.51 kW)

(23)

Daya keluaran pada kondisi maksimum dari motor induk, dimana besarnya 10%-20%atau menggunakan engine margin sebesar 0.

Daya BHPscr diambil 100% BHPmcr = BHPscr/1

= 4494.45 HP = 3351.51 KW

Maka dipilih turbin gas VERICOR TF40 dengan Continous power 2983 kW, Boost power 3430 kW. Sedangkan untuk pemilihan waterjet berdasarkan besar DHP sebesar 3218.79 kW, yang diplot pada diagram sebagai berikut :

(24)

Spesifikasi turbin gas : Merk : VERICOR Tipe : TF40 Continous power : 2983 kW Boost power : 3430 kW Putaran : 15400 RPM Spesifikasi waterjet: Merk : Wartsilla Tipe : 910 size Tipe pompa : 8, axial flow Putaran max : 2200 RPM

Power min : 2100 kW pada 15 Knot Power max : 5400 kW pada 45 Knot

(25)

Engine Waterjet Matching 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 0 500 1000 1500 2000 BH P (k W ) RPM

Power vs Speed waterjet max Limit of MCR ME Manouvering Astern Waterjet Manouvering Ahead Waterjet Nominal Power 100% Normal Operation Waterjet

(26)

Untuk penentuan kecepatan service kapal, dengan mengunakan nilai BHP pada matching point yaitu sebesar 818.67 kW dan putaran dari gearbox

sebesar 1155 RPM. Dengan pengurangan akibat losses pada shaft dan sistem waterjet., sehingga diketahui nilai Vs :

Metode Savitsky Vs = 27 Knot

(27)

Untuk perhitungan dalam kemungkinan terjadinya kavitasi dapat dilakukan dengan mengetahui nilai Nss (Putaran spesifik hisap) yang tidak boleh

melebihi 13400. Pada perancangan waterjet yang dipilih menggunakan

gearbox dengan rasio 1 : 8. Sehingga nilai Nss tidak melebihi batas, seperti berikut.

(28)

Untuk memastikan bahwa displacement kapal yang dirancang sudah memenuhi persaratan terhadap berat kapal beserta muatannya, maka dilakukan perhitungan: Perhitungan LWT

Untuk mengetahui nilai LWT yaitu dengan mengetahui nilai dari parameter – parameter berikut :

1. Berat baja kapal (Wst)

2. Berat outfit dan akomodasi (Woa) 3. Berat Instalasi permesinan (Wm) 4. Berat Cadangan (Wres)

LWT = Wst+Woa+Wm+Wres = 32.65 ton

Perhitungan DWT

Perhitungan DWT untuk kapal missile boat ini berdasarkan kebutuhan muatan

consumable yang terdiri dari : 1. Kebutuhan bahan bakar MDO 2. Kebutuhan minyak pelumas 3. Kebutuhan air tawar (Wfw) 4. Berat muatan missile

DWT = Berat bahan bakar + Berat minyak pelumas + Berat air tawar + Berat missile

= 15.86 ton

Selisih Displ. = 51.7 ton - 48.51 ton = 3.19 ton

(29)

Dalam pemilihan gearbox menggunakan rasio 1 : 8, dimana pemilihannya dengan cara memesan di produsen gearbox. Perencanaan awal dalam pemesanan adalah : Penentuan nilai rasio dan torsi gearbox pada gearbox 1

Ratio perencanaan = 1 : 2 Diameter gear = 1 m

Diameter pinion = 0.5 m

Torsi yang bekerja = 9779.65 Nm

Penentuan nilai rasio dan torsi gearbox pada gearbox 1 Ratio perencanaan = 1 : 4

Diameter gear = 1 m Diameter pinion = 0.3 m

(30)
(31)

 Pada perancangan lambung awal didapat nilai tahanan sebesar 103.41

kN dengan displacement 39.8 ton. Lalu pada bentuk lambung yang baru didapat nilai tahanan sebesar 102.95 kN dengan nilai displacement

sebesar 51.7 ton. Penambahan nilai displacement tersebut dikarenakan pelebaran lambung di daerah parallel middle body, sedangkan untuk mencegah bertambahnya nilai tahanan maka di bagian haluan

diperuncing.

 Power yang dibutuhkan sebesar 3351.51 kW pada kecepatan 70 Knot.

Dengan nilai daya yang dibutuhkan Main Engine tersebut, pemilihan

Main Engine yang sesuai adalah turbin gas, karena bobotnya yang

ringan, getaran yang ditimbulkan kecil dan ruangan untuk instalasi yang lebih kecil dibanding dengan diesel engine dan turbin uap.

 Turbin gas yang dipilih menghasilkan putaran tinggi. Sedangkan untuk

mengatasi putaran tinggi yang dihasilkan, dapat menyebabkan kavitasi di impeller pompa, maka untuk mengatasi hal tersebut, digunakanlah gearbox yang dapat mereduksi putaran dengan perbandingan 1 : 8.

 Untuk sistem penggeraknya menggunakan Wartsilla waterjet 910 size.

Dengan nilai OPC (Efficiency overall) waterjet sebesar 58%. Penentuan ukuran nozzle pada catalog Wartsilla waterjet tersebut diperoleh dari nilai OPC asumsi untuk mengetahui nilai SHP, yaitu sebesar 50%.

(32)

Kesimpulan

 1. Dalam perancangan lambung, nilai tahanan

yang kecil dapat dicapai dengan bentuk lambung yang runcing di bahian haluan, dan bentuk

lambung planning hull yang dapat mengurangi tahanan di kecepatan tinggi.

 2. Dalam pemilihan waterjet yang perlu

diketahui adalah nilai daya pada shaft, yang nantinya akan disalurkan ke poros pompa waterjet.

 3. Nilai OPC (efficiency overall) dari waterjet

(33)

 4. Pada turbin gas memiliki putaran sebesar 15400

RPM, sedangkan pada pompa waterjet putaran max sebesar 2200 RPM. Sehingga memerlukan gearbox dengan rasio 1 : 8 untuk menurunkan putaran menjadi 1925 RPM.

 5. Untuk sistem transmisinya menggunakan 2 buah gearbox

yang berfungsi untuk menyatukan daya kedua engine dan

membaginya untuk kedua waterjet serta mereduksi putaran dari ME.

 6. Karena nilai efisiensi propulsif dari propeller super kavitasi

lebih besar dari nilai efisiensi waterjet, maka penggerak yang sesuai untuk missile boat berkecepatan 70 knot adalah propeller super kavitasi.

Saran

Untuk selanjutnya dapat dikembangkan dengan mensimulasikan terjadinya planning pada kapal tersebut, untuk dapat

mengetahui apakah desain step hull pada kapal missile boat

(34)

 Adji, S.W., 2006. Pengenalan Sistem Propulsi Kapal.  Morley S. Smith, Speed Boat Developments from the

Past Into the Future

 H. Poehls, Lectures on Ships Design & Ship Theory, Rina 1977

 Adji, S.W., 2005. Engine Propeller Matching.

 D.G.M. Watson (1998). Practical Ship Design, British

Library Cataloguing in Publication Data, ISBN: 0-08-044054- I, Netherlands

 Haris Ari, 2010. Menghitung Efisiensi Propulsif, Tehnik Sistem Perkapalan

ITS, http://www.scribd.com/doc/59317371/29/II-3-10-5-MENGHITUNG-EFISIENSI-PROPULSIF

Gambar

Grafik Power vs Speed

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian besar responden yang merupakan anak-anak tunarungu menggunakan bahasa isyarat dalam berkomunikasi sehari-hari dengan teman, pada mata pelajaran pun mereka

Dari beberapa karya dan kajian yang ada setelah penulis mengamati dan menelusurinya, kajian komprehensif terhadap pembahasan menganai akad pembayaran jual beli bahan

Observasi dilakukan dengan melihat secara sepintas wilayah penelitian ( Rapid Rural Appraisal ) untuk memperoleh gambaran umum tentang kondisi wilayah dan isu

CAS Layanan Abstrak Kimia (layanan yang memelihara daftar paling komprehensif bahan kimia) CLP Regulasi (EC) No 1272/2008 tentang klasifikasi, pelabelan, dan pengemasan bahan

Seputar Bandung Raya merupakan sub program divisi pemberitaan yang menyajikan berita berbahasa Indonesia dari Bandung dan sekitarnya, yaitu Kota Bandung, Kabupaten

No Item Pernyata an Mean Skor Interpres tasi Total 32 - 40 32,6753 Rata- rata 3,6305 Sedang Dilihat secara keseluruhan dari mean skor item untuk kebiasaan belajar

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan bagi penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi

BELI TAS BUAT OBAT2AN PAK MISTONO Rp.65.000,- , PISANG Rp.15.000,-BUAT FUN BIKE HARIS HOTEL DAN JAGA SEPEDA MALAM Rp.. MARDANI