Minggu, 06 Juli 2014 11
IMPLEMENTASI PENGGABUNGAN ALGORITMA SUPPORT
VECTOR MACHINE DAN SIMULATED ANNEALING PADA
PERMASALAHAN KLASIFIKASI POLA
PRESENTASI TUGAS AKHIR
Penyusun Tugas Akhir :
Astris Dyah Perwita
(NRP : 5110.100.178)
Dosen Pembimbing I
Dr.Chastine Fatichah, S.Kom., M.Kom.
Dosen Pembimbing II
UJI KINERJA PENGGABUNGAN ALGORITMA SUPPORT
VECTOR MACHINE DAN SIMULATED ANNEALING PADA
PERMASALAHAN KLASIFIKASI POLA
PRESENTASI TUGAS AKHIR
Penyusun Tugas Akhir :
Astris Dyah Perwita
(NRP : 5110.100.178)
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 3
Agenda
Pendahuluan Perancangan Perangkat lunak Kesimpulan dan Saran Uji Coba dan Analisis HasilPendahuluan
Kelebihan SVM:
• Error klasifikasi yang relatif kecil
• Cocok untuk permasalahan berdimensi tinggi
• Memiliki landasan teori yang dapat dianalisis dengan jelas
• Dapat diimplementasikan relatif mudah
Kekurangan SVM:
• Sulit dipakai dalam permasalahan
Kelebihan SA:
• Dapat mengatasi model permasalahan nonlinier
• Dapat mengatasi data yang memiliki banyak batasan
• Fleksibel, tidak bergantung pada ketentuan atau model tertentu
Kekurangan SA:
• Kualitas ditentukan oleh presisi
nilai-Permasalahan Pola
Klasifikasi
Metode Klasifikasi SVM
Latar
Pendahuluan
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 5
Support Vector Machine
Simulated Annealing
Menghasilkan metode klasifikasi yang:
• Memiliki nilai error dari klasifikasi yang relatif kecil
• Cocok untuk permasalahan berdimensi tinggi
• Dapat diimplementasikan dengan mudah
• Memiliki kualitas klasifikasi dari SVM yang baik karena
parameter dioptimasi dengan SA
• SA bekerja maksimum karena variabel pada prosesnya
telah disesuaikan dengan SVM
Latar
Pendahuluan
Tujuan
Implementasi
algoritma
Simulated
Annealing untuk
mengoptimasi
parameter SVM
yaitu
C
dan σ.
Implementasi
algoritma
Simulated
Annealing pada
SVM dengan
kernel yang
telah
dimodifikasi.
Melakukan uji
coba dan
analisis kinerja
dari algoritma
yang telah
diimplementasi-kan.
Latar
Pendahuluan
Batasan Masalah
•
Dataset
yang digunakan adalah Hepatitis dan
Breast Cancer dari UC Irvine Machine Learning
Repository (UCI).
•
Implementasi dilakukan pada Matlab 2008a
•
Parameter yang dioptimasi parameter
C
dan
σ
.
•
Kernel
yang digunakan adalah
kernel
RBF
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 7
Latar
Agenda
PerancanganPerangkat lunak
Pendahuluan
Uji coba dan analisis hasil
Perancangan Perangkat Lunak
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 9
Data
Metode
Gambaran Aplikasi
Hasil Aplikasi
Perancangan Perangkat Lunak
Data
Data hepatitis
• 21 fitur
• Class: Die & Live
• Total data: 155
• Data yang memiliki
missing
value:
75
• Data yang digunakan: 80
Data Breast Cancer
• 10 fitur
• Class: Benign & Malignant
• Total data: 699
• Data yang memiliki
missing
value:
16
Perancangan Perangkat Lunak
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 11
Data
Nomor Atribut Keterangan 1 Class Die, Live
2 Age 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80
3 Sex Male, Female
4 Steroid No, Yes
5 Antivirals No, Yes
6 Fatique No, Yes
7 Malaise No, Yes
8 Anorexia No, Yes
9 Liver Big No, Yes
10 Liver Firm No, Yes
11 Spleen Palpable
No, Yes
12 Spiders No, Yes
13 Ascites No, Yes
14 Varices No, Yes
15 Bilirubin 0.39, 0.80, 1.20, 2.00, 3.00, 4.00 16 Alk Phosphate 33, 80, 120,160, 200, 150 17 Sgot 13, 100, 200, 300, 400, 500 18 Albumin 2.1, 3.0, 3.8, 4.5, 5.0, 6.0 19 Protime 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90
20 Histology No, Yes
Nomor Atribut Keterangan 1 Sample Code Number Id number
2 Clump Thickness 1 – 10
3 Uniformity of Cell Size 1 – 10
4 Uniformity of Cell Shape
1 – 10
5 Marginal Adhesion 1 – 10
6 Single Ephitelial Cell Size 1 – 10 7 Bare Nuclei 1 – 10 8 Bland Chromatin 1 – 10 9 Normal Nucleoli 1 – 10 10 Mitoses 1 – 10
11 Class 2 untuk Benign, 4 untuk Malignant
Perancangan Perangkat Lunak
Support Vector Machine
Metode
•
Support Vector Machine diperkenalkan oleh Vladimir N.
Vapnik pada tahun 1992
•
Prinsip dasar SVM adalah linear classifier. Kemudian
konsep ini dikembangkan dengan
kernel trick
sehingga
dapat bekerja pada permasalahan berdimensi tinggi.
•
Konsep SVM adalah pengambilan keputusan berdasarkan
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 13
.:WEIGHTED KERNEL:.
•
Pembobotan pada data dilakukan untuk memberikan
penekanan sesuai dengan tingkat kandungan informasi
pada suatu data.
•
Pembobotan dilakukan pada fungsi kernel RBF yang
dimodifikasi :
Tugas Akhir – CI1599 13
2 22
)
(
exp
)
,
(
j i j i SWx
x
S
x
x
K
(1)
Perancangan Perangkat Lunak
Simulated Annealing
Metode
•
Simulated Annealing adalah metode metaheuristik
yang mengadaptasi konsep metalurgi besi yang
dipanaskan pada suhu tertentu.
•
Simulated
Annealing
merupakan
metode
pencarian nilai optimal global yang dilakukan
secara bertahap sesuai dengan prinsip hubungan
antara suhu dengan energi yang dibutuhkan besi.
Perancangan Perangkat Lunak
Gambaran Aplikasi
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 15
Simulated Annealing
Penentuan Parameter Akurasi terbaik dengan parameter optimalSVM
Cross
Validation
Pelatihan
Pengujian
Akurasi
Kernel dan pembobotan Konfigurasi Penentu Optimasi Fungsi Objektif Representasi SolusiPerancangan Perangkat Lunak
Simulated Annealing (Bag. Pertama)
Inisialisasi kondisi
awal dan iterasi
Estimasi parameter
dengan nilai random
Aplikasi
parameter
pada SVM
•
Parameter C
Merupakan parameter untuk mengkondisikan nilai soft margin
pada SVM
Perancangan Perangkat Lunak
SVM
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 17
Cross Validation Membagi dataset menjadi n bagian untuk pelatihan dan pengujian Parameter dari SA Dataset Pelatihan • Membutuhkan:
data latih, jenis
kernel, & parameter C
• Menghasilkan α Kernel
Membutuhkan: nilai data dan fitur, jenis kernel, parameter
σ
, dan pembobotan Pengujian • Kembalikan nilai akurasi terbaik dari n-folds cross validation ke SA • Membutuhkan:data latih, data uji, jenis kernel, pembobotan, dan α
• Menghasilkan
Perancangan Perangkat Lunak
Simulated Annealing (Bag. Kedua)
Nilai
akurasi
SVM
Akurasi lebih baik? Hitung nilai probabilitas(Probabilitas Boltzman)
Simpan nilai akurasi dan konfigurasi parameter tidak tidak Ya Ya Nilai random > probabilitas ? Estimasi parameter dengan nilai random
Perancangan Perangkat Lunak
Hasil Program
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 19
Hasil Aplikasi
Iterasi
Nilai
parameter C
Nilai
parameter σ
Folds
Akurasi
terbaik SVM
Keputusan SA
Agenda
Uji Coba dan Analisis Hasil Pendahuluan Perancangan Perangkat LunakMinggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 21
Uji Coba
Uji Coba Awal
Percobaan dilakukan pada data Hepatitis dan Breast Cancer dengan
menggunakan parameter yang dianggap paling optimal oleh
literatur utama.
C = 16,6
σ = 0,31342
Percobaan dilakukan dengan variasi 5-folds cross validation dan 10
Uji Coba Awal
Validasi ke Data Latih Data Uji Akurasi 1 63 17 96,25
2 64 16 96,25
3 64 16 96,25
4 64 16 97,50
5 65 15 97,50
Validasi ke Data Latih Data Uji Akurasi 1 72 8 98,75 2 72 8 98,75 3 72 8 98,75 4 73 7 98,75
Validasi Ke Data Latih Data Uji Akurasi 1 546 137 98,98
2 546 137 99,41
3 547 136 99,12
4 547 136 99,27
5 546 137 99,27
Validasi Ke Data Latih Data Uji Akurasi 1 615 68 99,71
2 615 68 98,98
3 615 68 99,71
4 615 68 99,71
Tabel Hasil Percobaan Awal pada Data Hepatitis 5 Folds Cross Validation
Tabel Hasil Percobaan Awal pada Data Breast Cancer 5 Folds Cross Validation
Tabel Hasil Percobaan Awal pada Data Breast Cancer 10 Folds Cross Validation Tabel Hasil Percobaan Awal pada Data
Uji Coba
Analisis Hasil Uji Coba SVM-SA
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 23
Percobaan C σ Folds Akurasi 1 32 0,1179 5 97,5 2 32 0,1 5 97,5 3 32 0,36 5 97,5 4 32 0,1 5 97,5 5 32 0,1467 5 97,5 6 32 0,2392 10 98,75 7 32 0,1 10 98,75 8 32 0,1 10 98,75 9 32 0,1 10 98,75 10 32 0,3782 10 98,75
Folds Akurasi terbaik percobaan awal
5 97.5
10 98.75
Percobaan C Folds Akurasi
1 0,9 0,4 5 99,41
2 1,5 0,4 10 100
Folds Akurasi terbaik percobaan awal
5 99.41
10 99.71 Tabel Hasil Percobaan SVM-SA pada Data
Hepatitis Tabel Hasil Percobaan SVM-SA pada Data Breast Cancer
Tabel Hasil Percobaan Awal pada Data Breast Cancer
Tabel Hasil Percobaan Awal pada Data Hepatitis
Hasil akurasi pada data Hepatitis sama
akurat dibandingkan dengan percobaan awal.
Namun ada beberapa parameter yang dapat
menghasilkan akurasi terbaik.
•Akurasi maksimum untuk 5 folds cross validation
data Breast Cancer sama dengan uji coba awal namun didapatkan dari pasangan parameter yang berbeda.
• Akurasi yang dihasilkan 10 folds cross validation
Uji Coba
Analisis Hasil Uji Coba SVM-SA
Grafik A. Hasil Percobaan SVM-SA 5 folds Cross Validation
0-0,5
• Pada grafik, tampak bahwa
wilayah
puncak
yang
merupakan representasi dari
akurasi yang baik berada di
wilayah parameter
σ
yang
sempit (antara 0–0,5) untuk
berbagai
variasi
nilai
parameter C. Hal ini sesuai
dengan hasil akurasi pada
tabel
hasil
akurasi
baik
Uji Coba
Analisis Hasil Uji Coba SVM-SA
•
Pada grafik 5 folds cross validation, hanya
beberapa pasangan parameter saja yang
bisa mencapai titik puncak atau akurasi
terbaik.
•
Parameter yang menghasilkan akurasi
terbaik berada pada wilayah parameter C
= 0,9 dan
σ
= 0,4
•
Pada uji coba ini terdapat 8 dari 100
pasangan parameter yang menghasilkan
akurasi di atas rata-rata.
•
Uji coba 10 folds cross validation
menunjukkan bahwa akurasi yang tinggi
dapat dicapai dengan parameter kernel
RBF atau parameter
σ
antara 0-0,5 dan
parameter C antara 0-15.
•
Pada uji coba ini, 43 dari 80 pasangan
parameter menghasilkan akurasi di atas
rata-rata.
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 25
Grafik C. Hasil Percobaan SVM-SA 5 folds Cross Validation
Uji Coba
SVM-SA-Pembobotan Kernel
Tabel Hasil Percobaan SVM-SA-Pembobotan Kernel Pada Data Hepatitis
Percobaan C Folds Akurasi
1 32 1,1989 5 97,50 2 32 0,7975 5 97,50 3 32 0,1 5 97,50 4 32 0,5028 5 97,50 5 32 0,3810 5 97,50 6 31,2915 2,1294 10 100 7 32 2,7103 10 98,75 8 32 0,1 10 98,75 9 32 1,6308 10 98,75 10 32 0,2758 10 98,75
Percobaan Folds Akurasi terbaik
Percobaan C Folds Akurasi
1 4,2 0,1 5 96,49
2 7,921 0,3544 10 98,54
Percobaan Folds Akurasi terbaik
Awal 5 99,41
Awal 10 99,71
SVM – SA 5 99,41 SVM - SA 10 100 Tabel Hasil Percobaan SVM-SA-Pembobotan
Kernel pada Data Breast Cancer
Tabel Hasil Uji Coba Data Breast Cancer
Tabel Hasil Uji Coba Data Hepatitis
•
Hasil
akurasi
percobaan
pada
data
Uji Coba
Analisis Hasil SVM-SA-Pembobotan Kernel
•
Jangkauan parameter
kernel
RBF yang
menghasilkan akurasi
maksimum menjadi
antara 0 sampai 1,5
dengan berbagai nilai
parameter
C
dari
sebelumnya yang
berkisar antara antara
0–0,5
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 27
Grafik hasil percobaan SVM-SA 5 folds CV
Grafik hasil percobaan SVM-SA 10 folds CV
0-1,5
Uji Coba
Analisis Hasil SVM-SA-Pembobotan Kernel
Grafik hasil percobaan SVM-SA 5 folds CV
• Jangkauan
dari
pasangan
parameter
yang
dapat
menghasilkan akurasi tinggi
ada
pada
jangkauan
parameter σ antara 0-0,5 dan
C antara 0-6
• Dengan
parameter
yang
terbatas,
sistem
dapat
menghasilkan akurasi yang
tinggi.
Hal
ini
dibuktikan
dengan 56 dari 85 pasangan
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 29
Agenda
Kesimpulan dan Saran Pendahuluan Uji Coba dan Analisis Hasil Perancangan Perangkat LunakKesimpulan dan Saran
Kesimpulan
•
Algoritma Simulated Annealing (SA) dapat
diimplementasikan untuk mengoptimasi parameter SVM
•
Metode pembobotan
kernel
Gradient Descent dapat
diaplikasikan pada SVM untuk memperbaiki hasil
klasifikasi.
•
Sistem SVM dengan optimasi parameter menggunakan SA
lebih akurat hingga 1,25% lebih baik daripada tanpa
menggunakan optimasi parameter SA pada dataset
Hepatitis.
Kesimpulan dan Saran
Saran
•
Membuat antarmuka yang baik sehingga dapat
dioperasikan dengan mudah oleh pengguna.
Perancangan Perangkat Lunak
Pembobotan Kernel Gradient Descent
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 33
Algoritma optimasi untuk menemukan local minimum dari sejumlah jangkauan nilai dari suatu fungsi dengan menggunakan langkah yang proporsional
Membutuhkan e sebagai searching speed dan n sebagai batas iterasi
Diterapkan pada kernel untuk mendapatkan nilai margin yang paling maksimum sehingga akurasi lebih baik
Perancangan Perangkat Lunak
Support Vector Machine
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 35
Vladimir N. Vapnik
(1992)
Pengambilan keputusan
berdasarkan bidang-bidang terbatas
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 Traning Dataset 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 Decision Boundary
Pengelompokan class dengan
decision boundary
Perancangan Perangkat Lunak
Optimal Separating Hyperplane
Hyperplane ideal = margin
maksimal untuk memisahkan data
Margin maksimal nilai ||w|| minimal
Hyperplane dinotasikan
dengan
Jarak antara hyperplane
dengan support vector
Optimasi dengan Lagrange Multiplier
𝑤 ∙ 𝑥 − 𝑏 = 0
𝛾 =
1
| 𝑤 |
Kernel Trick
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 38
Data tidak dapat dipisahkan
dengan batas linear
Transformasi data ke ruang-ruang
baru untuk membentuk batas linier
Disesuaikan dengan kondisi data.
Mengandalkan dot product data.
Dapat digantikan oleh
fungsi kernel
RBF Kernel
Kernel Trick - Metode untuk
menghitung kesamaan
dari ruang yang ditransformasi
menggunakan atribut set awal
dan nilai
dot product
dari data
Optimasi variabel σ untuk
memaksimalkan kinerja fungsi
kernel
Kernel Trick
Klasifikasidengan kernel trick:
𝑓 ∅ 𝑥
= 𝑤. ∅ 𝑥 + b
𝑓 ∅ 𝑥
=
𝑖=1,𝑥𝑖∈𝑆𝑉 𝑙𝛼
𝑖𝑦
𝑖∅ 𝑥 . ∅(𝑥
𝑖) + 𝑏
𝑓 ∅ 𝑥
=
𝑖=1,𝑥𝑖∈𝑆𝑉 𝑙𝛼
𝑖𝑦
𝑖𝐾 𝑥. 𝑥
𝑖+ 𝑏
Nama Kernel
Inner Product Kernel
Polinomial
(𝑥
𝑇𝑥
𝑖+ 1)
𝑝dengan nilai p
ditentukanolehpengguna
Radial-basis
function
𝑒𝑥𝑝 −
| 𝑥−𝑥′ |22
2𝜎2
dengan nilai σ
Diagram Alir Perangkat Lunak
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 40
Inisialisasi State dan Max-Score
Pilih nilai random untuk parameter
Bagi data menjadi k-bagian
SVM dengan pembobotan
kernel
Semua bagian terpilih menjadi data test? Dataset
Pilih satu bagian untuk menjadi testing NewScore = CVScore NewScore >Pre-Score PreScore =
NewScore PreScore >= MaxScore Kurangi Iterasi dan jangkauan
nilai
Kembalikan parameter terbaik dan Score terbaik
Cross Validation
Tidak
Ya
Ya
Simulated Annealing
Probability Boltzman
𝑃 = 𝑒𝑥𝑝
−∆𝐸
𝑘
𝑏𝑇
= 𝑒
−∆𝐸 𝑘𝑏𝑇Digunakan sebagai penentu diterimanya solusi dari fungsi objektif.
Persamaan ini menandakan hubungan antara T (Temperatur/suhu)
dengan E (energi). Pada permasalahan SVM – SA, E adalah fungsi
SVM dengan hasil akurasi dari klasifikasi.
Simulated Annealing
•
Kelebihan:
•
dapat mengatasi model permasalahan nonlinier yang
memiliki tingkat tinggi, data yang kacau, data memiliki
banyak
noise
, dan data yang memiliki banyak batasan
•
Fleksibel sehingga banyak digunakan untuk
menyelesaikan banyak permasalahan
•
Kekurangan
•
Perlu banyak penyesuaian
•
Nilai atas variabel menentukan kualitas optimasi
Uji Coba
Uji Coba Awal Data Hepatitis
Validasi ke Data Latih Data Uji Akurasi 1 63 17 96,25 2 64 16 96,25 3 64 16 96,25 4 64 16 97,50 5 65 15 97,50 K = 5; C = 16,6; σ = 0.31342
Validasi ke Data Latih Data Uji Akurasi 1 72 8 98,75 2 72 8 98,75 3 72 8 98,75 4 73 7 98,75 5 72 8 98,75
Percobaan dilakukan pada
data hepatitis dengan
menggunakan parameter yang
dianggap paling optimal oleh
literatur utama.
C = 16,6
σ = 0,31342
Percobaan dilakukan dengan
variasi 5-folds cross validation
dan 10 folds cross validation
Uji Coba
Uji Coba Awal
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 44
Validasi Ke Data Latih Data Uji Akurasi 1 546 137 98,98 2 546 137 99,41 3 547 136 99,12 4 547 136 99,27 5 546 137 99,27 K = 5, C = 10, σ = 0,4
Validasi Ke Data Latih Data Uji Akurasi 1 615 68 99,71 2 615 68 98,98 3 615 68 99,71 4 615 68 99,71 5 615 68 99,56 6 614 69 99,27 7 615 68 99,27 8 615 68 99,41 9 614 69 99,71 10 614 69 99,56 K = 10; C = 10; σ = 0,4
Percobaan dilakukan pada
data Breast Cancer dengan
menggunakan parameter yang
tetap
C = 10
σ = 0,4
Percobaan dilakukan dengan
variasi 5-folds cross validation
dan 10 folds cross validation
Uji Coba
SVM-SA
Nomor C σ Folds Akurasi
1 32 0,1179 5 97,5 2 32 0,1 5 97,5 3 32 0,36 5 97,5 4 32 0,1 5 97,5 5 32 0,1467 5 97,5 6 32 0,2392 10 98,75 7 32 0,1 10 98,75 8 32 0,1 10 98,75 9 32 0,1 10 98,75 10 32 0,3782 10 98,75
• Percobaan data hepatitis
• parameter hasil optimasi SA
• Percobaan
dilakukan
dengan
variasi 5-folds cross validation dan
10 folds cross validation,
• Masing-masing minimal 5 kali
percobaan
Folds Akurasi terbaik percobaan awal
5 97.5
Hasil akurasi untuk percobaan ini sama
akurat dibandingkan dengan percobaan
Uji Coba
Analisis Hasil Uji Coba SVM-SA
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 46
• Pada grafik, tampak bahwa
wilayah
puncak
yang
merupakan representasi dari
akurasi yang baik berada di
wilayah parameter
σ
yang
sempit (antara 0–0,5) untuk
berbagai
variasi
nilai
parameter C. Hal ini sesuai
dengan hasil akurasi pada
tabel
hasil
akurasi
baik
dengan
5
folds
cross
validation maupun 10 folds
cross validation.
Grafik hasil percobaan SVM-SA 5 folds CV
Grafik hasil percobaan SVM-SA 10 folds CV
0-0,5
Uji Coba
SVM-SA-Pembobotan Kernel
Percobaan C Folds Akurasi
1 32 1,1989 5 97,50 2 32 0,7975 5 97,50 3 32 0,1 5 97,50 4 32 0,5028 5 97,50 5 32 0,3810 5 97,50 6 31,2915 2,1294 10 100 7 32 2,7103 10 98,75 8 32 0,1 10 98,75 9 32 1,6308 10 98,75 10 32 0,2758 10 98,75
• Percobaan data hepatitis
• Parameter hasil optimasi SA
• Implementasi pembobotan kernel
Gradient Descent
• Percobaan dilakukan dengan variasi
5-folds cross validation dan 10
folds cross validation,
• Masing-masing minimal 5 kali
percobaan
Percobaan Folds Akurasi terbaik
Awal 5 97.5
Uji Coba
SVM-SA
Minggu, 06 Juli 2014 Tugas Akhir – CI1599 48
Percobaan C Folds Akurasi
1 0,9 0,4 5 99,41
2 1,5 0,4 10 100
Percobaan dilakukan pada
data Breast Cancer dengan
menggunakan parameter hasil
optimasi SA
Percobaan dilakukan dengan
variasi 5-folds cross validation
dan 10 folds cross validation,
masing-masing minimal 1 kali
percobaan
Folds Akurasi terbaik percobaan awal
5
99.41
10
99.71
• Akurasi maksimum untuk 5 folds cross validation sama dengan uji coba awal
namun didapatkan dari pasangan parameter yang berbeda.
• Akurasi yang dihasilkan 10 folds cross validation 0,29% lebih baik daripada
Uji Coba
SVM-SA-Pembobotan Kernel
Percobaan C Folds Akurasi
1 4,2 0,1 5 96,49
2 7,921 0,3544 10 98,54
Percobaan dilakukan pada
data Breast Cancer dengan
menggunakan parameter hasil
optimasi SA
Percobaan dilakukan dengan
variasi 5-folds cross validation
dan 10 folds cross validation,
masing-masing minimal 1 kali
Percobaan
Percobaan Folds Akurasi terbaik
Awal 5 99,41
Awal 10 99,71
SVM – SA 5 99,41 SVM - SA 10 100