• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android untuk Siswa Teknik Kendaraan Ringan di SMK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android untuk Siswa Teknik Kendaraan Ringan di SMK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Hompage: http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/sosio

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android untuk Siswa Teknik Kendaraan

Ringan di SMK

Alfat Khaharsyah*

Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, Jl. Batikan Tuntungan UH III-1043 Yogyakarta Indonesia 55167.

email: [email protected]

Info artikel

Abstract

Article History Naskah diterima: 3 Agustus 2020

Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk: (1) Membuat media pembelajaran berbasis android yang digunakan siswa dalam proses belajar mengajar keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 2 Pengasih (SMK Negeri 2 Pengasih); (2) mengevaluasi tingkat kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan; (3) mendeskripsikan tingkat efektivitas produk media pembelajaran berbasis Android yang dikembangkan. Artikel ini dapat dikategorikan sebagai Pengembangan media pembelajaran yang mengadopsi model pengembangan ADDIE termasuk analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Tahapan pengembangan produk terdiri dari analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Uji coba produk terdiri dari uji coba internal dan uji coba eksternal. Data dari hasil uji coba dikumpulkan dengan kuesioner, observasi lapangan, dan dokumentasi. Instrumen artikel adalah kuesioner, media pembelajaran dalam bentuk file Paket Aplikasi (APK), dan dokumen. Subjek artikel ini adalah 46 siswa keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 2 Pengasih, dengan dua validator instrumen, dua validator produk, dan dua guru. Hasil artikel dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Temuan menunjukkan itu (1) Pengembangan produk, dalam bentuk media pembelajaran berbasis Android, berisi beberapa menu, seperti, menu sudut kanan atas, menu deskripsi, menu teoretis, dan menu latihan. (2) Tingkat kelayakan media pembelajaran berbasis android dari para ahli materi dapat dikategorikan "baik" sedangkan dari para ahli media dinyatakan "baik" dan tes kelayakan untuk siswa ditunjukkan dalam kategori "baik". (3) Tingkat efektifitas produk aplikasi media pembelajaran berbasis Android diperoleh N-gain sebesar 76,09 (efektif). Naskah direvisi: 4 Agustus 2020 Naskah disetujui: 4 Agustus 2020 Kata kunci: Pengembangan, media pembelajaran berbasis android, kelayakan, efektivitas.

PENDAHULUAN

Pendidikan kejuruan mengacu pada suatu proses dengan berbagai kegiatan yang direncanakan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan adalah tingkat pendidikan menengah tertinggi di Indonesia, yang memiliki tujuan utama untuk mempersiapkan pekerja sesuai dengan tuntutan tenaga kerja termasuk pengembangan diri pada dimensi fisik, intelektual, emosional, dan spiritual.

Proses belajar mengajar adalah proses komunikasi yang mengandung proses penyampaian pesan dari pendidik kepada siswa yang dilakukan dengan belajar. Proses pembelajaran yang tidak memadai dapat menghambat tujuan pembelajaran yang dicapai oleh siswa. Faktor-faktor yang

(2)

mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar berasal dari siswa itu sendiri serta faktor-faktor lain, seperti; pendidik / guru, penggunaan metode dan media pembelajaran. Media pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dimana harus dibuat semenarik mungkin sehingga materi yang disampaikan dapat mudah dipahami dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

Azhar (2015: 6) menyatakan bahwa salah satu karakteristik media pendidikan memiliki pemahaman non-fisik yang dikenal sebagai perangkat lunak di mana pesan yang terkandung dalam perangkat keras sebagai konten yang akan disampaikan kepada siswa. Sejalan dengan ini, Timothy, dkk. (2000: 117) mengungkapkan bahwa penggunaan media dalam pembelajaran sebagai sarana untuk menyediakan lingkungan yang kaya untuk stimulasi pembelajaran (misalnya: multimedia, video, teks, objek nyata). Sarrab, et al (2016: 2) juga menjelaskan bahwa untuk mengevaluasi dan meningkatkan peluang keberhasilan pembelajaran, perlu untuk mengembangkan media pembelajaran seluler. Sebagaimana dinyatakan oleh Dian Indriana (2011: 15) bahwa dalam proses belajar dan mengajar, media merupakan alat yang sangat berguna bagi siswa dan pendidik dan didukung oleh Kurniawan Teguh Martono (2014: 168) yang mengklarifikasi bahwa penggunaan pembelajaran media dalam bentuk aplikasi pada ponsel dapat membuat proses pembelajaran lebih fleksibel.

Menurut Sugiyono (2015: 54), penelitian dan pengembangan adalah metode yang berfungsi untuk menguji, mengembangkan, dan membuat produk tertentu. Hal ini didukung oleh Gay (2012: 17) bahwa artikel pengembangan bukan untuk membuat teori atau menguji teori melainkan untuk menguji kebutuhan konsumen dan kemudian mengembangkan produk untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Wegener (2006: 3-7) juga menjelaskan bahwa model Analisis, Desain, Kembangkan, Implementasikan, dan Evaluasi (ADDIE) cocok untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa dan fleksibel dalam proses tersebut.

Abdul Kadir, (2013: 1-6) menjelaskan bahwa android pada awalnya dikembangkan oleh sebuah perusahaan kecil di Lembah Silikon yang sistem operasinya diambil alih oleh Google pada tahun 2005 dan mereka menggunakannya sebagai "open source" sistem operasi. Perangkat lunak untuk pengembangan aplikasi android termasuk Java Development Kid (SDK) Eclipse, Android SDK, dan Android Development Tool (ADT), Adobe Flash professional CS 6. Seperti yang dijelaskan oleh Setya Chendra Wibawa & Svan Schulte, dkk, (2014: 20) bahwa Android dirancang terutama untuk perangkat seluler layar sentuh seperti ponsel pintar, komputer, dan tablet. Lee, et al (2012: 3) menyatakan bahwa aplikasi pembelajaran ponsel adalah produk perangkat lunak untuk perangkat seluler. Lee (2011: 4) mendefinisikan Android sebagai sistem operasi seluler yang dimodifikasi berdasarkan versi Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi pengembang untuk membuat aplikasi (Safaat, 2012: 1).

Berdasarkan pengamatan di beberapa sekolah menengah kejuruan, proses pembelajaran hanya menggunakan media bentuk konvensional seperti papan tulis, buku teks, dan terkadang materi power point. Proses semacam ini tampaknya kurang interaktif dan siswa tampaknya tidak benar-benar memahami materi. Selain itu banyak siswa sudah menggunakan smartphone yang belum digunakan secara efektif untuk belajar, hanya digunakan untuk berkomunikasi sosial media bahkan untuk bermain game. Guru masih menjadi sumber belajar utama bagi siswa meskipun sebagian besar siswa biasanya tidak fokus selama proses pembelajaran, hanya beberapa siswa di barisan depan yang terlihat sangat serius memperhatikan dan berkonsentrasi pada rekaman materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran SMK Negeri 2 Pengasih (SMK N 2 Pengasih) masih dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru dengan metode ceramah dan itu membuat siswa terlihat bosan di kelas.

Kurangnya kesiapan siswa sebelum proses belajar sering membuat mereka sulit untuk memahami materi yang disampaikan dari guru. Keterbatasan media dan hanya beberapa penjelasan

(3)

materi, seminggu sekali, dapat menciptakan hambatan selama proses pembelajaran. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyajikan media pembelajaran berbasis teknologi yang relevan dengan kebutuhan siswa yang mudah diakses dan dapat mendukung proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kegiatan belajar mengajar di kelas. Pengembangan media pembelajaran tentunya harus menekankan pada minat siswa saat ini, alokasi waktu dalam kurikulum, materi yang harus disampaikan, dan fasilitas yang dimiliki oleh siswa dan lingkungan sekolah.

Dalam mengembangkan media pembelajaran, perlu untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang memadai seperti teknologi ponsel pintar. Smartphone memiliki berbagai jenis sistem operasi dan tren saat ini adalah Android. Menggunakan pembelajaran teknologi berbasis android, proses pembelajaran tidak akan monoton dengan teks karena elemen audio visual dan bahkan animasi dapat digunakan untuk memfasilitasi siswa dalam memahami materi.

Temuan pada pengembangan media pembelajaran berbasis android yang dilakukan oleh Kurniawan Teguh Martono (2014: 168) menunjukkan bahwa salah satu teknologi yang akan berdampak pada pembelajaran adalah penggunaan teknologi komputer yang tertanam dalam ponsel (perangkat komunikasi). Futhermore, Lyn, et al (2010: 144) menyatakan bahwa ponsel memiliki sejumlah karakteristik yang dapat digunakan untuk merancang layanan pembelajaran yang paling tepat untuk siswa bahasa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan observasi di beberapa sekolah kejuruan negeri di Yogyakarat yang sudah menerapkan Kurikulum 2013 dengan prasyarat akreditasi, ditemukan bahwa media pembelajaran dalam program teknik otomotif Teknik Kendaraan Ringan perlu ditingkatkan. dikembangkan mengingat tingkat kesulitan bahan wajib. Sebagian besar siswa menggunakan ponsel mereka di sekolah dan bahkan mereka memainkannya selama proses belajar sehingga media ini dapat mewujudkan penggunaan smartphone secara bijak melalui aplikasi pembelajaran interaktif. Juga, dalam mencapai pembelajaran berkualitas yang menyenangkan bagi siswa, inovasi dan kreativitas dalam proses pengembangan media pembelajaran adalah aspek penting.

Berdasarkan uraian di atas, para peneliti mencoba mengembangkan media pembelajaran berbasis android pada keahlian rekayasa kendaraan ringan, terutama pada perawatan mesin kendaraan ringan dengan bahan sistem injeksi bahan bakar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pengasih. Materi pembelajaran yang disajikan adalah sistem bahan bakar injeksi bensin karena materi ini sangat penting untuk dipahami oleh siswa. Menanggapi masalah ini, para peneliti mengembangkan bahan ajar yang akan membantu siswa untuk belajar menggunakan teknologi smartphone. Bahan ajar yang dikembangkan adalah aplikasi media pembelajaran berbasis android yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran teoritis sub perawatan mesin kendaraan ringan. Berdasarkan permasalahan yang ada, artikel ini difokuskan pada pengembangan media pembelajaran berbasis android untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pengasih, terutama pada bagaimana hasil pengembangan produk media berbasis Android dengan materi memahami bahan bakar injeksi bensin sistem, dan bagaimana kelayakan dan efektivitas media pembelajaran berbasis Android di SMK N 2 Pengasih

.

METODE

Dalam artikel pengembangan ini peneliti mengembangkan produk berupa aplikasi media pembelajaran berbasis android dengan mengacu pada model ADDIE. Model ADDIE cocok untuk mengembangkan produk pendidikan dan sumber belajar lainnya, karena ADDIE bertindak sebagai kerangka kerja panduan untuk situasi yang kompleks (Branch, 2009: 2).

(4)

Gambar 1. Model ADDIE (Sumber: Robert Maribe Branch, 2009: 2)

Adapun peta tahapan pengembangan aplikasi media pembelajaran akan meliputi lima langkah, yaitu: (1)Analysis, (2)Design, (3)Development, (4)Implementation, dan (5)Evaluation. Berikut tahap-tahap prosedur pelaksanaan pengembangan media pembelajaran berbasis android dengan model ADDIE:

Gambar 2. Prosedur pelaksanaan pengembangan media pembelajaran berbasis android

1. Tahap analisis

Tahapan analisis untuk pengembangan media media berbasis android untuk paket keahlian TKR siswa SMK N 2 Pengasih diawali dengan melakukan prasurvei di sekolahan. Prasurvei yang

(5)

dilakukan dalam penelitian ini diawali dari adanya potensi dan masalah kebutuhan. Potensi dan masalah diperoleh melalui kegiatan yang dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasil analisis yang akan diperoleh dari tahap ini adalah (1) memperoleh informasi kurikulum yang digunakan, (2) mengetahui SK-KD yang membutuhkan media, (3) memperoleh dan mengidentifikasi materi pelajaran, (4) memperoleh data informasi media yang digunakan, (5) mengetahui identifikasi potensi yang dibutuhkan, (6) mengetahui pengembangan media pembelajaran yang dibutuhkan dan menentukan pengembangan media pembelajaran berupa aplikasi berbasis android(perangkat lunak).

2. Tahap Desain

Tahap perancangan/desain pengembangan produk media pembelajaran berupa rancangan pembuatan produk media pembelajaran berbasis android dalam bentuk APK(perangkat lunak) dan perancangan alat evaluasi produk berupa instrumen penilaian media. Desain pembuatan produk berupa aplikasi sistem bahan bakar injeksi bensin menggunakan software Adobe Flash CS6. Pembuatan desain pengembangan bertujuan untuk membantu pengembang dalam meminimalisir kesalahan saat membuatan produk berupa media pembelajaran. Pada tahap ini materi yang dikemas dalam media berbasis android yaitu sistem bahan bakar injeksi bensin yang berisi teori teks, gambar, video/audio-visual, dan latihan soal. Inti pada tahap desain yaitu menentukan desain pengembangan, menentukan penilaian, serta menentukan pengimplementasian.

3. Tahap Pengembangan

Tujuan dari pengembangan untuk menghasilkan produk dan memvalidasi sumber pembelajaran yang dipilih Branch R.M, (2009:84). Pengembangan pada tahapan ini adalah pembuatan produk media pembelajaran berbasis android yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pembuatan produk media pembelajaran berbasis android.

Tahap pengembangan pembuatan produk media pembelajaran dilaksanakan sesuai prosedur perancangan/desain yang telah ditentukan, dengan menggunakan software Adobe

Flash CS6. Media pembelajaran yang dikembangkan berbentuk Application Package File( APK), yang dapat disajikan dan beroprasi menggunakan HP smartphone dengan

minimal RAM internal 225MB, layar 4 inchi, dan menginstal aplikasi adobe AIR(Adobe

Integrated Runtime) v.10. Pengembangan media pembelajaran berbasis android agar dapat

berjalan dengan baik membutuhkan sistem operasi minimal android 4.0 (Ice Cream

Sandwich).

Prosedur penggunaan media ini dengan menginstal aplikasi(sistem bahan bakar injeksi bensin) pada smartphone berbasis android yang sudah terinstal aplikasi adobe AIR, sedangkan kalau menggunakan komputer maka terlebih dahulu penginstalan software Blue

Stacks Agent (0.9.23.5302) yang bisa membuka android di komputer/laptop, kemudian baru

menginstal aplikasi pembelajaran berbasis android.

b. Validasi dan penilaian

Media pembelajaran berbasis android yang telah dikembangkan kemudian

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, guru paket keahlian teknik kendaraan ringan SMK N 2 Pengasih, kemudian divalidasikan dosen ahli media dan dosen ahli materi. Validasi diharapkan menghasilkan masukan tentang media dari segi materi dan media.

c. Perbaikan produk

Hasil validasi media pembelajaran berbasis android merupakan masukkan untuk pengembangan dan perbaikan media sebelum diujicobakan. Setelah media diperbaiki sesuai saran ahli, kemudian peneliti meminta agar ahli memberikan nilai (evaluasi) media pembelajaran berbasis android, yaitu dengan cara mengisi instrumen penilaian yang telah dibuat sebelumnya.

4. Tahap Implementasi

(6)

sudah siap dipergunakan untuk penelitian, maka dilakukan tahap penerapan media atau ujicoba dalam proses belajar. Uji coba ini dilakukan pada siswa SMK N 2 Pengasih paket keahlian teknik kendaraan ringan. Pada tahap ini siswa tetlebih daluhu mengerjakan soal pre-test berupa teks kertas, selanjutnya siswa menggunakan media pembelajaran berbasis android dengan materi sistem bahan bakar injeksi bensin setelah itu mengerjakan soal post-test yang terdapat dalam menu latihan dalam aplikasi. Sedangkan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran berbasis android dengan materi sistem bahan bakar injeksi bensin maka siswa diminta untuk mengisi angket yang telah disediakan.

5. Tahap Evaluasi

Evaluasi dilakulan terhadap siswa dan media pembelajaran berbasis android dengan menggunakan alat evaluasi di kelas. Alat evaluasi berupa soal pre-test dan post-test untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis android. Sedangkan alat evaluasi berikutnya berupa angket respon siswa sebagai pendukung dalam mengetahui tingkat kelayakan penggunaan media pembelajaran berbasis android.

Langkah berikutnya dalam tahap evaluasi yaitu melakukan review terhadap hasil implementasi media pembelajaran berbasis android, apakah dari hasil review perlu revisi/perbaikan media pembelajaran berbasis android. Bila diperlukan maka akan dilakukan revisi berdasarkan masukan dan saran dari siswa. Namun dalam revisi akan dipertimbangkan juga masukan dan saran dari validator sebelumnya agar tidak bertentangan dengan perbaikan-perbaikan sebelumnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Pengembangan media berupa produk pembelajaran berbasis android dalam mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan, yang difokuskan pada kompetensi dasar memahami sistem bahan bakar injeksi bensin(materi dalam aplikasi), kelas TKR SMKN 2 pengasih, Kulon Progo telah selesai dikembangkan. Produk akhir media pembelajaran berbasis android di kemas dalam bentuk

Application Package File( APK) dengan kapasitas memori yang relatif kecil 76,41 MB, sehingga siswa masih bisa menginstal pada smartphone yang dimilikinya. Kelebihan lain pada media pembelajaran berbasis android adalah menjadi sumber belajar yang praktis, artinya media ini dapat digunakan dimana saja dan kapan saja sesuai kebutuhan. Selain itu dapat membantu siswadalam belajar, karena melalui sebuah media pembelajaran berbasis android yang telah dikembangkan, siswa dapat lebih mudah memahami materi pelajaran.

(7)

Produk akhir media pembelajaran berbasis android yang telah dikembangkan memiliki beberapa menu yang terdapat dalam aplikasi meliputi: menu pojok kanan atas(terdiri dari profil pengembang, petunjuk penggunaan, tombol keluar aplikasi), menu deskripsi(deskripsi media, tujuan pembelajaran, materi pembahasanbeserta sumber refrensi, glosarium), menu teori(pengantar, sistem bahan bakar, sistem induksi udara, sistem kontrol elektronik, diagnosis pemeriksaan dan penyetelan), dan menu latihan(soal pilihan ganda,soal benar salah, tugas). Pada menu latihan terdapat soal pilihan ganda yang disertai pembahasan singkat atas hasil jawaban yang sering disebut feedback(suatu penguatan/tanggapan terhadap jawaban apa yang telah dipilih), dan seusai mengerjakan soal siswa dapat mengetahui skor yang didapat. Penyajian materi didalam media yang dikembangkan dilengkapi dengan teks, gambar, video serta audio visual. Selain itu, ada latihan yang dilengkapi dengan diskusi dan umpan balik yang diberikan dalam bentuk penguatan positif jika jawabannya benar, sebaliknya jika jawabannya salah, penguatan negatif akan muncul. Oleh karena itu, siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai materi tersebut.

Media pembelajaran berbasis android secara materi dan media telah dinilai mencukupi dan layak oleh ahli materi dan ahli media pada saat validasi ahli. Uji coba di lapangan menunjukkan bahwa mayoritas pengguna/siswa dalam menggunakan media pembelajaran berbasis android dinyatakan baik. Hal tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:

Validasi ahli media menyatakan bahwa media pembelajaran siap digunakan "Layak", dengan skor rata-rata 4,00 atau dalam kategori "Baik", sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Validasi dari ahli media

Interval Kriteria Frekuensi Persentase %

4,2 < X ≤ 5 Sangat Baik 0 0% 3,4 < X ≤ 4,2 Baik 31 100% 2,6 < X ≤ 3,4 Cukup Baik 0 0% 1,8 < X ≤ 2,6 Kurang Baik 0 0% 1 ≤ X ≤ 1,8 Sangat Kurang Baik 0 0% Total 31 100%

Hasil validasi dari ahli materi menyatakan bahwa media pembelajaran siap digunakan "Layak", dengan skor rata-rata 4,16 atau dalam kategori "Baik", sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 2. Validasi dari ahli materi

Interval Kriteria Frekuensi Persentase % 4,2 < X ≤ 5 Sangat Baik 8 16% 3,4 < X ≤ 4,2 Baik 41 84% 2,6 < X ≤ 3,4 Cukup Baik 0 0% 1,8 < X ≤ 2,6 Kurang Baik 0 0% 1 ≤ X ≤ 1,8 Sangat Kurang Baik 0 0% Total 49 100%

Uji coba media pembelajaran berbasis Android dilakukan pada kelas-kelas teknik kendaraan ringan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pengasih di antara 46 siswa. Hasil uji coba memperoleh skor rata-rata 4,11 atau dalam kategori "Baik", seperti yang disajikan dalam tabel berikut:

(8)

Tabel 3. Uji Coba Media Pembelajaran berbasis Android Interval Criteria Frekuensi Persentase %

4,2 < X ≤ 5 Sangat Baik 18 39,1% 3,4 < X ≤ 4,2 Baik 23 50,0% 2,6 < X ≤ 3,4 Cukup Baik 5 10,9% 1,8 < X ≤ 2,6 Kurang Baik 0 0,0% 1 ≤ X ≤ 1,8 Sangat Kurang Baik 0 0,0% Total 46 100%

Uji efektifitas menggunakan uji N-gain untuk menentukan hasil kategori efektifitas. Penggunaan media pembelajaran berbasis Android diperoleh hasil perhitungan skor rata-rata N-gain sebesar 76,09%. Itu dapat dikategorikan sebagai kategori "efektif", seperti yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4. Kategori interpretasi keefektifan N-gain menurut (Widodo 2016: 130; Arikunto, 1999) Persentase(%) Tafsiran < 40 Tidak efektif 41–55 Kurang Efektif 56–75 Cukup Efektif > 76 Efektif

Pembahasan

Hasil pengembangan produk media pembelajaran berbasis android di kemas dalam bentuk Application Package File( APK) yang dapat digunakan di smartphone dalam mode offline, dengan kapasitas memori yang relatif kecil 76,41 MB, sistem operasi minimal android 4.0 (Ice Cream Sandwich), dan terdapat beberapa menu: (1) menu pojok kanan atas(petunjuk penggunaan, profil pengembang, tombol keluar aplikasi), (2) menu deskripsi(deskripsi media, tujuan pembelajaran, materi pembahasan dan refrensi, glosarium), (3) menu teori(pengantar, sistem bahan bakar, sistem induksi udara, sistem kontrol elektronik, diagnosis pemeriksaan dan penyetelan) , (4) menu latihan(soal pilihan ganda,soal benar salah, tugas). Materi yang disajikan dalam media pembelajaran dilengkapi dengan teks, gambar, dan video.

Tingkat kelayakan produk hasil pengembangan media berbasis android dengan materi memahami sistem bahan bakar injeksi bensin untuk siswa SMKN 2 Pengasih, diperoleh penilaian dari ahli materi dengan rerata skor 4,16 dalam kriteria “Baik” dan penilaian dari ahli media memperoleh rerata skor 4,00 dalam kriteria “Baik”, sedangkan uji coba kelayakan produk terhadap 46 siswa memperoleh rerata skor 4,11, masuk dalam kriteria “Baik”

Tingkat efektivitas produk hasil pengembangan media berbasis Android dengan materi memahami sistem bahan bakar injeksi bensin untuk siswa SMKN 2 Pengasih, memperoleh hasil perhitungan nilai rata-rata N-gain sebesar 76,09 %, hal ini masuk dalam kategori efektif.

Hal ini didukung oleh artikel tesis Galuh Danang Sumari (Sumari. 2015) yang menghasilkan kesimpulan bahwa pengembangan pembelajaran dengan model ADDIE tipe Clark dan model Carey menunjukkan bahwa mobile learning sangat layak dan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis, serta kemandirian belajar siswa.

(9)

Sebuah artikel lain yang dilakukan Bagus Purbo Wicaksono (Wicaksono. 2015) menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa pembelajaran kendali terprogram berbasis android pada mikrokontroller layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Merakit Sistem Kendali Mikrokontroller Kompetensi Dasar Komunikasi Serial kelas XII Jurusan Jurusan Teknik Otomasi Industri di SMK Negeri 2 Depok Sleman.

Hasil artikel yang dilakukan Amalia Firdha, Lusia Rakhmawati (Rakhmawati. 2015) menunjukkan bahwa hasil artikel menunjukan hasil analisis nilai posttes sudah melampaui nilai KKM, hasil belajar siswa tuntas, dan hasil respon siswa pada pembelajaran Mobile Application berbasis android baik.

Berdasarkan indikator keberhasilan yang sudah ditentukan di depan, menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis android secara materi dan media telah dinilai mencukupi dan layak oleh ahli materi dan ahli media pada saat validasi ahli. Uji coba di lapangan menunjukkan bahwa mayoritas pengguna/siswa dalam menggunakan media pembelajaran berbasis android telah menganggap baik.

KESIMPULAN

Simpulan dari artikel pengembangan berupa produk media pembelajaran berbasis android dengan materi sistem bahan bakar injeksi bensin, untuk paket keahlian TKR siswa SMK N 2 Pengasih sudah terlaksana dengan baik. Hasil pengembangan produk media pembelajaran berbasis android di kemas dalam bentuk Application Package File( APK) yang dapat digunakan di smartphone dalam mode offline, dengan kapasitas memori yang relatif kecil 76,41 MB, sistem operasi minimal android 4.0 (Ice Cream Sandwich), dan terdapat beberapa menu: (1) menu pojok kanan atas(petunjuk penggunaan, profil pengembang, tombol keluar aplikasi), (2) menu deskripsi(deskripsi media, tujuan pembelajaran, materi pembahasan dan refrensi, glosarium), (3) menu teori(pengantar, sistem bahan bakar, sistem induksi udara, sistem kontrol elektronik, diagnosis pemeriksaan dan penyetelan) , (4) menu latihan(soal pilihan ganda,soal benar salah, tugas). Materi yang disajikan dalam media pembelajaran dilengkapi dengan teks, gambar, dan video.

Tingkat kelayakan media pembelajaran berbasis android diperoleh dari ahli materi masuk kategori baik/layak dan ahli media masuk kategori baik/layak;, sedangkan uji coba kelayakan produk terhadap siswa masuk kategori baik/layak. Tingkat efektivitas penerapan produk media pembelajaran berbasis android termasuk dalam ktegori efektif.

Hal yang harus menjadi perhatian Guru seharusnya dapat mengembangkan juga media pembelajaran berbasis android sebagai alat bantu belajar siswa dalam memaksimalkan pembelajaran. Kementrian Pendidikan dan lebih Sekolah diharap mengupayakan pengembangan media pembelajaran berbasis android agar siswa terbantu dan pendidikan indonesia menjadi lebih maju di era 4.0.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia Firdha., Lusia Rakhmawati. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Application

Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar Untuk Siswa Kelas X Tav Di Smk Negeri 1 Jetis Mojokerto. UNESA, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 04 Nomor

03, 851 – 855.

(10)

Bagus Purbo Wicaksono. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Kendali Terprogram Berbasis Android pada Mata Pelajaran Merakit Sistem Kendali Mikrokontroller di Smk Negeri 2 Depok. UNY.

Branch R.M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer.

Galuh Danang Sumari. (2015). Pengembangan Mobile Learning Berbasis Android Materi Sistem

Imun untuk Meningkatkan Kemandirian Berpikir Kritis dan kemandirian Belajar Siswa Kelas XI SMA. Tesis magister, tidak diterbitkan, Program Pascasarjana Universitas Negeri

Yogyakarta, Indonesia.

Gay, L. R. (2012). Educational research : competencies for analysis. New Jersey: Pearson Education. Indriana, D. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pembelajaran. Yogyakarta: Diva Press.

Kadir Abdul. (2013). Pemrograman Aplikasi Android. Yogyakarta: ANDI

Kwang B. Lee, & Salman, R. (2012) The Design and Development of Mobile Collaborative Learning

Application Using Android. Computer Science Department, University of Northern Virginia,

7601 Little River Turnpike, Annandale, VA, 22003, U.S.A. [email protected]; [email protected]. Journal of Information Technology and Application in Education

(JITAE) JITAE Vol.1 No. 1 2012 PP.1-8 www.jitae.org © World Academic Publishing.

Lee Wei-Meng. (2011). Begining Android Application Development. USA: Willey Publishing, Inc. Martono. T. K & Oky Dwi Nurhayati. D. O, (2014) Implementation Of Android Based Mobile

Learning Application As A Flexible Learning Media.Computer Engineering Department, Diponegoro University Semarang, Central Java 50275, Indonesia, IJCSI International Journal of Computer Science Issues, Vol. 11, Issue 3, No 1, May 2014 ISSN (Print): 1694-0814 | ISSN

(Online): 1694-0784 www.IJCSI.org

Pemberton, L., Winter, M. & Fallahkhair, S. (2010) Collaborative Mobile Knowledge Sharing for

Language Learners, University of Brighton, United Kingdom, Journal of the Research Center for Educational Technology (RCET) 144 Vol. 6, No. 1, Spring 2010, RCETJ 6 (1), 144-148

Safaat, H. (2012). Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika.

Sarrab. M., Elbasir. M & Alnaeli.S,(2016) Towards a quality model of technical aspects for mobile learning, services: An empirical investigation Computers in Human Behavior Volume 55, Part A,February 2016, Pages 100-112Towards a quality model of technical aspects for mobile learning servic.. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0747563215301345

Sugiyono. (2015). Metode Artikel dan Pengembangan (Research & Development). Bandung: Alfabeta.

Timothy J Newby, James Lehman, James Rusell, Donald A. Stepich. (2000). Instructional Technology

for Teaching, andLearning: Designin Instruction, Integrating Computers, and Using Media.

(11)

Wegener, D.R. (2006), Training Library Patrons the ADDIE Way, Oxford-England: Chandos Publishing.

Wibawa. C. S. & Schulte. S, (2015) Beauty Media Learning using Android Mobile Phone International Journal of Innovative Research in Advanced Engineering (IJIRAE) ISSN: 2349-2163 Issue 11, Volume 2 (November 2015) www.ijirae.com

Widodo. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Mobile Device Untuk Mendukung

Implementasi Lesson Study Di Smk Negeri 2 Depok Sleman. Tesis magister. Universitas Negeri

Gambar

Gambar 2. Prosedur pelaksanaan pengembangan media pembelajaran berbasis android  1.  Tahap analisis

Referensi

Dokumen terkait

ditetapkan.Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus III dapat diketahui 22 siswa diantara 26 siswa yang nilainya mencapai KKM.Berarti kemajuan yang dicapai siswa

Nini Pasir sangat terkejut, tapi Kaki Pas1r tampak diam saja, seolah ia tidak menyaksikan apa pun dari telur yang tengah dibakar itu.. Ia segera mendekati

Dari beberapa kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik kelas 1 SD dirancang Tujuan Instruksional Umum (TIU) untuk menentukan kompetensi- kompetensi yang

kosakata bahasa daerah telah diserap ke dalam ke dalam kosakata bahasa Indonesia, khususnya yang termuat di dalam KBBI Pusat Bahasa Edisi Keempat , (2)

YANI MIS PULO KEMIRI LAWE PINIS Kab... JUNET MTSN

perancangan Motion Comic “Sang Pembuka” adalah untuk menarik minat generasi muda (target audiens) dalam menyerapi nilai-nilai Islam, penulis memisualisasikan gambaran

Karya tulis ilmiah ini dengan judul “Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny.“H” dengan Post Kuretase Abortus Infeksiosa di RSUD Syekh Yusuf Gowa 18-22 Juni 2012” yang

Dari wawancara yang dilakukan dapat diketahui dalam pelaksanaan Program Tenaga Kerja Mandiri di Dinas Kabupaten Simalungun, strategi pencapaian sudah berjalan