• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Problematika seputar Pegawai Negeri Sipil di negeri ini merupakan bahasan yang selalu menarik untuk diperbincangkan.

Stigma negatif yang melekat pada profesi ini seakan-akan tak kunjung pudar di tengah masyarakat. Mulai dari pelayanan publik yang tidak optimal, kurang ramah, acuh tak acuh, muka masam, plesiran keluar disaat jam kerja, bolos ke kantor di hari pertama paska liburan, dan kelakuan-kelakuan tidak pantas lainnya, tak ayal akhirnya banyak yang memplesetkan akronim PNS menjadi “Pegawai Negeri Santai”. (Rassanjani, Sadda, 2014)

Meskipun begitu, Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih dibilang sebagai sebuah pekerjaan yang menjadi harapan jutaan ummat yang ada di seluruh penjuru Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Litbag Koran Sindo, dari 10 profesi populer di Indonesia, PNS berada diurutan pertama sebagai pekerjaan yang paling sangat diinginkan oleh masyarakat Indonesia.

Dibenci tapi dicintai. Begitulah stigma masyarakat terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal itu terbukti pada saat pemerintah membuka lowongan untuk 100 ribu formasi Aparatur Sipil Negara (ASN), yang terdiri atas 65 ribu CPNS, dan 35 ribu Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2014 lalu.

Menurut Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik (HKIP) KemenPAN-RB Herman Suryatman jumlah pelamar CPNS hingga bulan Oktober 2014 menembus 2.603.780 orang.

Sebanyak 25 ribu formasi CPNS disiapkan untuk instansi pemerintah pusat. Sedangkan 40 ribu formasi CPNS untuk pemerintah daerah. Sementara untuk

(2)

2 PPPK terdiri dari 10 ribu lowongan untuk pemerintah pusat dan 25 ribu untuk pemerintah daerah. (Wahyuni, Nurseffi Dwi. 2014)

Berangkat dari stigma buruk PNS, Pemerintah melakukan reformasi penerimaan PNS mengunakan CAT BKN, untuk wujudkan penerimaan CPNS yang bersih, profesional,dan tanpa korupsi (BERPRESTASI). (Kiswanto, Aman. 2014) sesuai dengan manajemen ASN yang terkandung dalam pasal 1 Bab 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Kompetensi ASN sebagai pelayan masyarakat yang profesional, diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu:

1. kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan

tugasjabatannya;

2. kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya;

(3)

3 3. kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan

tugas jabatannya;

4. kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya; dan

5. kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.

Sesuai dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan I dan II. Untuk mencapai kompetensi PNS yang profesional sebagaimana yang disampaikan pada Bab I, struktur kurikulum Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II terdiri atas dua tahap pembelajaran yaitu: Tahap Internalisasi Nilai–Nilai Dasar Profesi PNS; dan Tahap Aktualisasi Nilai–Nilai Dasar Profesi PNS.

Pada Tahap Internalisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS, Calon Pegawai Negeri Sipil dibekali dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan Profesi PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi: Akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya diakronimkan menjadi ANEKA. Tahapan ini telah penulis laksanakan pada tanggal 12 November 2015 hingga hari selasa, tanggal 24 November 2015 di Kampus II Badan Diklat Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat.

Sedangkan pada Tahap Aktualisasi Nilai–Nilai Dasar Profesi PNS, Calon Pegawai Negeri Sipil melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar Profesi PNS di tempat tugas, sesuai dengan formasi jabatan.

Oleh karena itulah, penulis membuat laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara sebagai Pemegang Buku di Sub Bagian Keuangan dan Program Kecamatan Cicendo, sesuai dengan formasi jabatan penulis.

(4)

4 1.2. Tujuan Aktualisasi

Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara Sebagai Pemegang Buku di Sub Bagian Keuangan dan Program Kecamatan bertujuan untuk:

1. Untuk membentuk Pemegang Buku yang memiliki kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan jabatannya; 2. Untuk membentuk Pemegang Buku yang memiliki kemampuan

mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya;

3. Untuk membentuk Pemegang Buku yang menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya;

4. Untuk membentuk Pemegang Buku yang mampu berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya; dan

5. Untuk membentuk Pemegang Buku yang tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.

1.3. Ruang Lingkup Aktualisasi

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi meliputi tugas pokok dan fungsi sebagai Pemegang Buku di Kasubag Keuangan dan Program Kecamatan Cicendo Kota Bandung dengan menerapkan Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.

1.4. Sistematika Laporan Hasil Aktualisasi

Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: • Bab I Pendahuluan

Pada bab ini, penulis membahas mengenai latar belakang yang mendasari dibuatnya laporan aktualisasi, tujuan kegiatan aktualisasi, sistematika penulisan, serta lokasi dan waktu aktualisasi.

• Bab II Landasan Teori & Profil Organisasi

Pada bab ini, penulis membahas mengenai profil organisasi penulis yaitu Gambaran Umum Kecamatan Cicendo Kota Bandung, Visi Misi Kecamatan

(5)

5 Cicendo Kota Bandung, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan Cicendo, serta Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)

• Bab III Kegiatan Aktualisasi

Pada bab ini, penulis membahas mengenai kegiatan aktualisasi meliputi beberapa tugas pokok dan fungsi sebagai Pemegang Buku di Kasubag Keuangan dan Program Kecamatan Cicendo Kota Bandung dengan menerapkan Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.

• Bab IV Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini, penulis membahas mengenai simpulan dan saran dari kegiatan yang telah penulis aktualisasikan.

1.5. Lokasi dan Waktu Aktualisasi

Penulis melaksanakan Diklat Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 28 (dua puluh delapan) hari yang terbagi menjadi 2 tahap yaitu, tahap 1 (on campus) yaitu kegiatan pembelajaran di Kampus II Badan Diklat Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, Jalan Kolonel Masturi km 3,5 Cipageran, Kota Cimahi. Sedangkan tahap 2 (off campus) kegiatan aktualisasi di laksanakan di tempat kerja penulis yaitu Kecamatan Cicendo Pemerintah Kota Bandung, Jl Purabaya no 1, Kota Bandung.

Tahap 1 (on campus) dimulai pada hari kamis, tanggal 12 November 2015 hingga hari selasa, tanggal 24 November 2015. Sedangkan, tahap 2 (off campus) dimulai pada hari rabu, tanggal 25 November 2015 hingga hari senin, 14 Desember 2015. Pada tahap 2 (off campus) penulis melaksanakan kegiatan aktualisasi dengan jadwal sebagai berikut:

(6)

6 Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

NO KEGIATAN NOVEMBER DESEMBER

25 26 27 30 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 14 1

Komputerisasi Surat Masuk di Bagian Keuangan dan Program

√ √

2 Menyusun Berkas

Ganti Uang (GU) √

3 Menyusun Berkas TambahUang (TU) √ 4 Merekap SPM (Surat Perintah Membayar) Ganti Uang √ 5 Merekap Realisasi Anggaran Dana PIPPK (Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan) Kelurahan √ 6 Merekap Realisasi Anggaran Belanja Langsung Kecamatan Cicendo √ 7 Merekap Realisasi Anggaran Belanja Langsung Kelurahan se-Kecamatan Cicendo √ 8 Mengoperasikan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) √ √ √ 9 Mengoperasikan akun social media (Twitter) Kecamatan Cicendo

Referensi

Dokumen terkait

Analisis stilistika pada ayat tersebut adalah Allah memberikan perintah kepada manusia untuk tetap menjaga dirinya dari orang-orang yang akan mencelakainya dengan jalan

3.1 Proses perumusan konsep didasari dengan latar belakang kota Surakarta yang dijadikan pusat dari pengembangan pariwisata Solo Raya karena memiliki potensi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

Data yang diperoleh membuktikan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS SD Negeri Dukuh 02 yang berjumlah 31 (kelas eksperimen) dengan penggunaan

Menurut Krech (dalam Maryana,2006) peningkatan derajat.. harga diri dapat membawa seseorang kepada inisiatif sosial, sedangkan penurunan derajat harga diri dapat

Komsiatin, Penerapan Model Make a Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Arab Pada Siswa Kelas IV di MI Bendiljati Wetan Sumbergempol Tulungagung Tahun

Dari keseluruhan dapat dilihat bahwa hasil volume yang didapat mendekati nilai set point yang diinginkan meskipun terdapat error rata-rata sebesar 0,08 cm

1 M.. Hal ini me nunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa yang signifikan dibandingkan dengan siklus I. Pertukaran keanggotaan kelompok belajar