• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Infrastruktur Transportasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Infrastruktur Transportasi"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan

Sigit Hardwinarto

Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan

Terintegrasi dan Ramah Lingkungan

di Wilayah Ibu Kota Negara

(2)

Instrumen Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup (Environmental Safeguard) untuk Mewujudkan

Infrastruktur Transportasi Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Infrastruktur Transportasi Terintegrasi yang Berkelanjutan &

Ramah Lingkungan:

a. Pertumbuhan Ekonomi [Economically Viable]

b. Ramah Lingkungan (Environmentally Sound)

c. Diterima secara sosial (Socially acceptable

)

UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1):

“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan

hidup yang baik dan sehat

...”

Pasal 33 ayat 4 UUD 1945

: “

Perekonomian nasional

(i.e. Pembangunan Infrastuktur Transportasi)

diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan

prinsip .. berkelanjutan, berwawasan lingkungan, ...

KLHS

Tata ruang

AMDAL

Perizinan

UKL-UPL

Kriteria Baku

Kerusakan LH

Baku Mutu LH

Instrumen

ekonomi LH

Audit LH

Analisis

Risiko LH

Anggaran

berbasis LH

PUU

berbasis LH

Instrumen lain sesuai kebutuhan

Berbagai Instrument Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup harus diterapkan secara Terintegrasi

(3)

3

Perencanaan KRP

IKN

Perencanaan Kegiatan pembangunan IKN i.re.Infrastruktur Transportasi

Pra-konstruksi Infrastruktur Transportasi IKN Konstruksi Infrastruktur Transportasi IKN Operasionalisasi Infrastruktur Transportasi IKN

Tahap Perencanaan IKN

Tahap Pelaksanaan Pembangunan IKN i.e. Infrastruktur Transportasi

Tahapan Pembangunan Ibu Kota Negara: Dari Tahap Perencanaan sampai dengan Operasionalisasi IKN

Penerapan Instrumen Perlindungan Lingkungan Hidup (Environmental Safeguard) dalam

Pengembangan Infrastruktur Transportasi Terintegrasi dan Ramah Lingkungan di IKN

Penyelenggaraan:

1. KLHS Cepat

2. KLHS Masterplan

3. KLHS Rencana Tata

Ruang (i.e.KLHS RTR

KSN IKN, KLHS RDTR)

Dokumen Amdal atau

UKL-UPL (Standard LH)

1. Kebijakan

Pemindahan IKN;

2. Master plan IKN;

3. Rencana Tata Ruang

i.e. RTR KSN IKN dan

RDTR IKN

1

Penerapan dan Penaatan

Environmental Safeguard dalam Pelaksanaa Pembangunan

dan Operasional Infrastruktur Transportasi IKN (Pengelolaan

dan Pemantauan Lingkungan Hidup) yang efektif dapat:

2

ENVIRONMENTAL

SAFEGUARD DI LEVEL

LANDSCAPE

ENVIRONMENTAL SAFEGUARD

DI LEVEL PROYEK

3

Memelihara

Kelangsungan

Daya Dukung

& Daya

Tampung LH

Mencegah

Pencemaran &

Kerusakan

Lingkungan

Hidup

Melindungi dan

melestarikan

Kawasan Hutan

dan

Biodiversity

Mewujudkan

Infrastruktur

Transportasi

berkelanjutan

& ramah LH

a

b

c

d

• KLHS Cepat (KLHK) menjadi basis KLHS

Masterplan dan KLHS Rencana Tata Ruang yang lebih detail;

• KLHS menjadi basis perencanaan

Environmental Safeguard

(Amdal/UKL-UPL) yang lebih detail di level proyek (i.e. infrastruktur transportasi)

(4)

Tahapan Proses KLHS Cepat IKN

• Visi dan cita-cita Presiden yang disampaikan pada April 2019, Pidato Presiden 18 Agustus 2019, dan

Pengumuman Lokasi IKN 26 Agustus 2019

• Konsep awal Pemerintah yang dijadikan landasan (Rancangan teknokratik

RPJMN 2020-2024)

• Pertimbangan-pertimbangan visioner atau strategis yang disampaikan banyak kalangan

IDENTIFIKASI VISION

BENCHMARKING

(Memulai dari cita-cita)

KONSEP DASAR

• Potret eksisting dan riwayat sejarah karakteristik bio-geo-fisik lokasi

• Potret eksisting dan riwayat sejarah kondisi sosial-ekonomi-budaya dan politik

• Informasi yang dianggap perlu, termasuk proyeksi-proyeksi ke depan PEMETAAN BERBAGAI DIMENSI SITUASI EKSISTING

FAKTOR KOREKSI

• Kebijakan dan rencana-rencana utama (Masterplan, Rencana Tata Ruang, Rencana

Infrastruktur)

Kebijakan pendukung (enabler)

• Langkah-langkah pencegahan dampak dan resiko lingkungan

(environmental risk and impact prevention framework)

POLICY & PLAN FORMULATION

(Penyusunan kebijakan & rencana)

ARAHAN KEBIJAKAN

KLHK telah melakukan penyusunan KLHS IKN menggunakan metodologi KLHS

Cepat (Rapid Assessment) Ex-Ante pada bulan September-Desember 2019)

(5)

Rekomendasi KLHS IKN memuat :

10

Prinsip Smart

& Forest City

5

Peta Jalan

pemulihan dan

perbaikan

lingkungan

4

Kebutuhan

Feasibility Study

Lanjutan

4

Usulan

kebijakan untuk

dukungan

keberlanjutan

(Sustainability

Enabler Policy)

D

B

A

C

• KLHS IKN yang telah disusun oleh KLHK pada Tahun 2019 menjadi basis bagi pelaksanaan KLHS Master plan yang disusun

Bappenas (2020) dan KLHS Rencana Tata Ruang IKN (Rencana Kawasan Strategis IKN dan Rencana Detail Tata Ruang IKN).

KLHS Master plan dan KLHS Rencana Tata Ruang harus dapat mendetailkan KLHS Cepata IKN yang telah disusun oleh KLHK.;

• KLHS tersebut harus dapat memberikan arahan bagi penyusunan dan pelaksanaan Environmental Safeguard (Amdal atau

(6)

Pengembangan Infrastruktur Transportasi di Wilayah IKN Harus menjaga

Kelestarian fungsi Ekosistem DAS

Pengembangan Infrastruktur

termasuk Transportasi harus dapat:

1. menjaga dan melindungi wilayah

resapan dan pengatur tata air

beserta tutupan lahannya berupa

hutan

2. menjaga dan melindungi kawasan

karst yang ada di sekitar wilayah

IKN.

3. menjaga dan melindungi wilayah

penyangga dan riparian yang ada

di wilayah sempadan sumber

air(sungai dan danau) dan pesisir

laut

4. mendukung pelaksanaan

rehabilitasi, revegetasi, dan

pengkayaan lansekap hijau untuk

perbaikan fungsi DAS;

5. Menjamin Konsumsi air dilakukan

dengan sangat efisien;

6. Menjaga dan melindungi kualitas

air permukaan dan air tanah

Sebagian besar dari 38 DAS di dalam dan sekitar wilayah IKN area tangkapannya kecil-kecil dan rasio debit maksimum dan minimum besar (karena kebanyakan sungai terpengaruh pasang surut air laut) serta lansekap berbukit-bukit dengan curah hujan tinggi menyebabkan harus dilakukan pengelolaan hulu-hilir

(7)

Pengembangan Infrastruktur

Transportasi Harus

Mempertimbangkan jaringan ruang

hijau yang terstruktur

Untuk meningkatkan daya dukung, dibutuhkan jaringan ruang perlindungan dan wilayah yang butuh perlakuan hati-hati yang terhubung dengan koridor-koridor yang ramah lingkungan.

Jaringan Ruang Hijau Utama (Primary Green Space) yang memiliki fungsi perlindungan :

• Kawasan Hutan Konservasi (Tahura) • Kawasan Hutan Lindung

• Daerah jelajah dan habitat utama satwa kunci Jaringan Ruang Hijau Sekunder (Secondary Green

Space) yang memiliki fungsi penyangga dan estetika :

• Area ekoriparian dan pesisir • Area wisata alam

• Kebun raya dan kebun bibit/persemaian

• Area bernilai konservasi tinggi dan kantong karbon • Area pengkayaan/revitalisasi ekosistem hutan hujan

tropis

Jaringan Ruang Terbuka berbasis air (Blue Space) yang berfungsi menjaga tata air dan mencegah longsor dan banjir : sungai, danau, embung, waduk, teluk, dan infrastruktur tampungan air lainnya

(8)

Pengembangan Infrastruktur Transportasi di Wilayah IKN harus dapat menjamin

terciptanya kualitas udara yang baik dan suhu udara rata-rata sejuk

ISPU baik

KUALITAS UDARA

BAIK

Terutama mewaspadai debu dari kegiatan

pertambangan, konstruksi,

penggunaan bahan

bakar fosil

, kebakaran lahan, maupun emisi partikel

dari kegiatan industri

Tutupan lahan harus

dijaga untuk menjamin terjaganya iklim mikro, sejuknya suhu ambien, dan kecilnya perbedaan suhu maksimum dan minimum

rata-rata Terutama mewaspadai pelepasan

Dioxin dan PCB akibat pembakaran sampah dan limbah, serta efek penyemprotan pestisida/herbisida

Terutama mewaspadai debu kegiatan konstruksi (PM10),

emisi

gas SOx dan NOx

dari

transportasi,

industri dan pembangkit listrik serta pelepasan gas-gas rumah kaca lainnya

Terutama mewaspadai

pelepasan timbal

dari

pembakaran sampah dan limbah, maupun

penggunaan bahan

bakar yang masih

mengandung timbal

(misalnya avtur untuk jenis pesawat-pesawat tertentu)

Terutama mewaspadai sebaran asap yang terbentuk bila terjadi kebakaran lahan Bebas Asap (Haze) Bebas Timbal (Pb) POPs rendah Suhu ambien 28o/25o Celsius PM2.5 rendah

(9)

Pengembangan Infrastruktur

Transportasi di Wilayah IKN

harus dapat Melindungi

habitat satwa Liar

Wilayah Habitat dan daerah jelajah satwa liar kunci

harus dijaga, dimana salah satunya adalah dengan

ditetapkan sebagai ruang hijau primer.

Pengembangan Infrastruktur Transportasi harus

memperhatikan pengelolaan wilayah habitat satwa

dikelola dengan model:

• Avoid cluster

: area/ cluster yang perlu

dihindarkan dari pembangunan fisik;

• Minimize Cluster

: Area/cluster ini dapat

dilakukan pembangunan fisik dengan

meminlmalkan dampak (mitigasi) terhadap

satwa liar (Green Infrastructures)

• Restore Cluster

merupakan area/ cluster

yang perlu dipulihkan sebagai habitat satwa liar

Daerah jelajah orang utan

Daerah jelajah bekatan

Kawasan Inti IKN Kawasan Perluasan IKN

Batas Administrasi Kabupaten Batas Administrasi Kecamatan Hutan Lindung

Hutan Konservasi Hutan Produksi

Hutan Produksi Terbatas Hutan Produksi Konversi Areal Penggunaan Lain

Daerah jelajah orangutan populasi sekitar 150 individu Daerah jelajah pesut, lumba2, dugong, penyu hijau

Daerah jelajah bekantan dg populasi sekitar 100 – 1000 individu Kawasan

dengan Nilai Konservasi Tinggi (NKT)

(10)

Contoh Pengembangan Infrastruktur Transportasi yang Ramah Satwa Liar:

Pembangunan Canopy Crossing

Jembatan Kanopi sangat diperlukan oleh satwa

arboreal (a.l. owa, orangutan, musang). Solusi

ini

menjadi

sangat

vital

bagi

Kawasan

Konservasi yang memiliki satwa jenis arboreal

yang habitatnya terpotong jalan.

Umumnya satwa jenis arboreal

sangat tidak suka turun ke lantai

hutan, jadi pergerakan mereka

terbatas dari pohon ke pohon.

(11)

Penyeberangan tipe underpass dapat berupa

jembatan, jalan layang maupun terowongan box

culvert.

Contoh Pengembangan Infrastruktur Transportasi yang Ramah Satwa Liar:

Pembangunan Under Pass

(12)

Zebra Cross

” untuk penyeberangan

satwa dapat diimplementasikan pada

area-area tertentu dalam Kawasan

Konservasi. Ide tipe penyeberangan ini

adalah agar pengemudi kendaraan

berhati-hati terhadap satwa liar yang

menyeberang.

Cara paling umum yang dilakukan adalah

dengan memberikan rambu-rambu

peringatan khusus penyeberangan satwa

dan rambu pembatasan kecepatan

kendaraan

.

Contoh Pengembangan Infrastruktur Transportasi yang Ramah Satwa Liar:

Rambu-Rambu Satwa

(13)

Sumber: D ip a n k a r G h o s e Director -Species & Landscapes Prog. WWF-India

Contoh Pengembangan Infrastrujtur Transportasi yang Ramah Satwa Liar:

Pembangunan Jembatan Satwa

(14)

Accessible

periodic spatial

monitoring :

Multi-platform

real time public

monitoring :

• Kualitas udara • Pergerakan satwa • Debit air sungai/

kanal/waduk

• Tutupan hutan/ lahan/vegetasi • Kualitas air sungai/

sumber air baku

Early warning system kebakaran

lahan, banjir dan potensi longsor, gempa dan tsunami • Alert system satwa melintas

Alert system udara memburuk

Alert system penghematan air

Algoritma drop off sampah/

drop box bank sampah

Multi-platform real time

personal decision

support system :

Rehabilitation

support system

:

Monitoring dan tracking kemajuan rehabilitasi dan pemulihan lingkungan

Environmental

compliance

support system

:

Monitoring pemegang izin

yang terkait lingkungan • Sistem penegakan hukum • Tracking tindak lanjut LINGKARAN HIJAU

menandakan dapat diakses perangkat komunikasi setiap orang

LINGKARAN BIRU menandakan sistem kendali terpusat yang digunakan oleh pemerintah

Pengembangan Infrastruktur Transportasi di Wilayah

IKN harus terintegrasi dengan Penerapan Elemen

Smart

(15)

Pengembangan Infrastruktur Transportasi di Wilayah IKN harus sejalan dengan upaya

Pengendalian ekspansi fisik wilayah satelit di Sekitar Wilayah IKN

Dengan dominasi ruang kawasan hutan yang memiliki jasa lingkungan tinggi, pusat-pusat pertumbuhan disekeliling IKN

harus dikendalikan ekspansi fisik pertumbuhannya agar tidak mentrigger deforestasi, alih fungsi lahan ke kegiatan yang

mendorong kerusakan dan berpotensi memarjinalkan masyarakat yang bergantung pada keberlanjutan hutan.

• Memaksimalkan APL (non kawasan hutan) dengan nilai konservasi tinggi

sebagai penyimpan karbon

Potensi offset

Jaringan kota-kota satelit penopang IKN dan KEK Maloy

Hutan Konservasi Hutan Lindung Hutan Produksi Kawasan Konservasi Hutan Produksi Konversi

Keterangan KEK Maloy KPH dengan potensi HHBK tinggi KEK Maloy

• Penguatan ekonomi hutan kemasyarakatan berbasis HHBK dan Jasa Lingkungan • Revitalisasi hutan produksi

dan kawasan konservasi • Pengembangan ekonomi

berbasis keanekaragaman hayati dengan nilai tambah tinggi bagi masyarakat

(16)

Pengembangan Infrastruktur Transportasi di Wilayah IKN harus sejalan dengan

Penyempurnaan RTRW Pulau dan Provinsi

Selain RTRW yang nanti akan khusus mengatur IKN, RTRW Pulau Kalimantan dan RTRW Provinsi perlu disempurnakan

untuk menopang upaya menjaga kelangsungan paru-paru dunia dan mengendalikan ekspansi fisik yang berpotensi

menyebabkan deforestasi

ZONA APL BAGIAN UTARA

:

Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan dengan mempraktekan kompensasi/imbal jasa lingkungan

antar daerah untuk jasa pengatur air, jasa penyimpanan karbon dan

penyediaan sumber daya genetik

ZONA APL BAGIAN SELATAN

:

Pengendalian pemanfaatan ruang ditekankan pada pemulihan ekosistem dan pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

USULAN PENGUATAN

RTRW PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

1. Penguatan Status KSP Kawasan Teluk Balikpapan sebagai Kawasan Strategis dari sudut kepentingan Daya Dukung Lingkungan Hidup, melalui Penetapan Status Kawasan Lindung

2. Menerapkan ketentuan pengembangan Ecoriparian dalam Pemanfaatan Ruang sepanjang sempadan sungai dan danau 3. Menerapkan Instrumen pengendalian

perlindungan Lingkungan Hidup pada wilayah yang memiliki jasa lingkungan hidup tinggi terutama di bagian hulu sungai Mahakam

RTR PULAU KALIMANTAN

1. Proteksi Ruang Adat 2. Penataan Kembali Hutan

Produksi

3. Pengendalian Pertumbuhan Kota-kota Satelit terutama di kawasan hulu sungai Mahakam

(17)

Petani/pekebun/peladang

Sekuriti atas air, lahan dan pasar

Pengembangan Infrastruktur Transportasi di Wilayah IKN harus dapat mendukung

penguatan ekspresi identitas masyarakat lokal dan penataan ruang transisi

peri-urban/desa kota

Perikanan

Sekuriti atas badan air dan sungai, pasar, dan kohesi sosial

Pedagang/perajin

Sekuriti atas daya saing, tempat tinggal, biaya hidup

Buruh

Sekuriti atas kesempatan kerja, tempat

tinggal, biaya hidup Nelayan

Pedagang

Industri tahu & Batu Bata

Petani Budidaya Ikan Air Tawar Pengrajin Buruh Bangunan

Sejarah identitas masa lalu dan peninggalan

budaya yang ada merupakan modal yang harus

diberi ruang, bentuk fisik dan waktu untuk

(18)

Kebijakan dan tindakan afirmatif terhadap masyarakat

setempat adalah kunci percepatan penyiapan lokasi,

integrasi sosial, akselerasi manfaat pertumbuhan IKN, dan

peningkatan kualitas lingkungan hidup

Pemberdayaan

Pendidikan

Pelatihan

Akses

sumberdaya, modal dan pasar

Jaminan ruang

hidup dan akses

ekonomi

Akses lahan

Akses sumber air

Akses sumberdaya alamLapangan kerja

Institusionalisasi

Penguatan organisasi berbasis profesi, komunitas dan budaya

Pengembangan Infrastruktur Transportasi di

Wilayah IKN harus didukung oleh Kebijakan

afirmatif dan pengembangan kecamatan dan

desa eksisting

Penataan ruang pusat-pusat kecamatan, pembenahan permukiman dengan pekarangan, perbaikan ruang bersama/komunitas, dan

penciptaan obyek perekonomian seperti ekowisata kecamatan harus diprioritaskan.

(19)

Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK)

Manggala Wanabakti Building

Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta 10270

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Referensi

Dokumen terkait

Berisi tentang kesimpulan dari data–data yang telah dianalisa dan selanjutnya akan diberikan saran dari kesimpulan yang telah didapat terutama bagi pihak

Penelitian kelima oleh Takarini dan Ekawati (2003) untuk Menguji analisis rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur dipasar modal

Pada masa ini banyak perubahan-perubahan yang terjadi baik dari fisik maupun psikis dari seorang yang sudah memasuki masa remaja ini. fisik maupun psikis dari

Hendaklak kita lebih jeli dan lebih selektif dalam mensikapi budaya luar yang masuk kedalam budaya kita karena pengaruh tersebut akan sangat berpengaruh terhadap

Kegiatan KKN-PPM yang ber- judul Pemberdayaan Petani Melalui Pelatihan dan Pendampingan KKN untuk Peningkatan Produktivitas Ba- wang Menggunakan Audio Biohar- monic

Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa : (1) keterampilan komunikasi tulis selama pembelajaran daring termasuk dalam kategori baik, sebagian besar

Dalam konteks praktis distribusi urusan pemerintahan melalui desentralisasi dalam kerangka NKRI menghadapi permasalahan, yakni antara lain: (1) penyerahan urusan pemerintahan oleh

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari dilakukanya penelitain ini adalah mengimplementasikan metode Shallow Parsing pada kalimat tanya dan teks dari teknologi