ANALISIS MOTIVASI, KEPUASAN, KUALITAS SERTA
EFEKTIVITAS KERJA DI DALAM PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA
PT. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA
Susiati Purwaning Utami
STIA YAPPANNE-mail: susidirgantoro@gmail.com
Abstrak: Upaya mencapai tujuan perusahaan sangat tergantung pada kemampuan pemimpinnya dalam menggerakkan organisasi ke arah yang telah ditetapkan. Beberapa faktor berpengaruh terhadap peningkatan kerja produktifitas karyawan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan (2) pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan (3) pengaruh kualitas kerja terhadap produktivitas kerja karyawan (4) pengaruh efektivitas kerja terhadap produktivitas kerja karyawan (5) sejauhmana pengaruh motivasi, kepuasan, kualitas serta efektivitas kerja secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada PT. PELNI, yang bergerak pada jasa angkutan laut yang mengutamakan kontribusi pendapatan bagi negara, karyawan, serta berperan dalam pembangunan lingkungan serta pelayanan kepada masyarakat. Metode yang digunakan adalah kuantitatif, dengan populasi dengan 789 karyawan PT. PELNI, dan sampel sebanyak 90 orang karyawan secara random. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi, regresi serta uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan positif kuat dan signifikan antara motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. PELNI (2) terdapat hubungan positif kuat dan signifikan antara kepuasan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. PELNI (3) terdapat hubungan positif kuat dan signifikan antara kualitas terhadap produktivitas kerja karyawan PT. PELNI (4) terdapat hubungan positif kuat dan signifikan antara efektivitas terhadap produktivitas kerja karyawan PT. PELNI (5) terdapat hubungan positif kuat dan signifikan secara simultan antara motivasi, kepuasan, kualitas, efektivitas kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. PELNI. Kata kunci : motivasi, kepuasan, kualitas, efektivitas dan produktivitas kerja
Abstract: The efforts to reach company goals depends very much on the ability of its leaders in moving the Organization towards a
predetermined. Several factors affect the improvement of work productivity of employees. Several factors affect the improvement of work productivity of employees. The purpose of this research was to know (1) the influence of labor motivation towards work productivity of employees, (2) the influence of job satisfaction of employee productivity, (3) the influence of the quality of work of the employee productivity (4) influence the effectiveness of the work of the employee work productivity (5) How far is the influence of motivation, satisfaction, quality and effectiveness of work simultaneously towards work productivity of employees. This research was conducted at PT PELNI, the moving on ocean freight services that give priority to the contribution of income for the State, employees, as well as play a role in environmental development as well as service to the community. The method used is quantitative, with a population of 789 and an employee of PT PELNI, and sample as many as 90 people random employees. Technique of data analysis using regression and correlation, and the hypothesis test. The results showed that: (1) there is a strong and significant positive relationship between motivation towards work productivity of employees of PT PELNI (2) there is a strong and significant positive relationship between employee satisfaction to productivity of PT PELNI (3) there is a strong and significant positive relationship between quality of work productivity of employees of PT PELNI (4) there is a strong and significant positive relationship between the effectiveness of work productivity of employees of PT PELNI (5) there is a strong and significant positive relationship simultaneously between motivation, satisfaction, quality of work, towards the effectiveness of employee productivity PT PELNI.
Key words: motivation, satisfaction, quality, effectiveness and productivity of work.
PENDAHULUAN
Latar belakang penelitian ini adalah tentang masalah pentingnya sumberdaya manusia bagi perusahaan dimana bergerak tidaknya perusahaan ke arah pencapaian tujuan sangat tergantung atas kemampuan terutama pemimpinnya dalam menggerakkan organisasi ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Pada hakekatnya dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya suatu organisasi mencapai tujuan tergantung kepada pimpinan, yaitu kemampuan pimpinan untuk memberi semangat kepada karyawan dalam melaksanakan tugas yang diberikan
kepadanya.
Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2000-2005 dinyatakan bahwa salah satu modal dasar pembangunan nasional adalah jumlah penduduk yang besar, bila dapat dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif mereka akan menjadi modal usaha pembangunan yang sangat besar dan menguntungkan bagi usaha-usaha pembangunan di segala bidang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2000-2005 juga secara eksplisit mengakui bahwa demografi dan social budaya merupakan faktor dominan
yang utama dari lima faktor dominan lainnya. Sejalan dengan itu, arah pembangunan jangka panjang diharapkan agar dalam pelaksanaannya dapat meningkatkan produksi nasional, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mempercepat pertumbuhan lapangan kerja, serta memeratakan pendapatan taraf hidup rakyat. Salah satunya perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi, dimana tempat kegiatan administrasi dan manajemen tersebut dilaksanakan.
Pada setiap organisasi bagaimanapun bentuknya motivasi merupakan suatu usaha untuk menggiatkan pekerja, karena tanpa adanya motivasi yang baik, kepuasan kerja yang baik, kualitas kerja yang baik serta efektivitas kerja yang baik maka tentu tujuan organisasi untuk menggiatkan produktivitas kerja tidak akan tercapai. Demikian halnya yang menyangkut kegiatan pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PT. PELNI), untuk mencapai tujuan organisasi motivasi yang baik sangat diperlukan.
Tujuan penelitian ini untuk: (1) Mengetahui sejuah mana pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, (2) Mengetahui sejuah mana pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, (3) Mengatahui sejauh mana pengaruh kualitas kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, (4) Mengetahui sejauh mana pengaruh efektivitas kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, (5) Mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi, kepuasan kerja, kualitas kerja serta efektivitas kerja secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Untuk mengetahui variabel-variabel penelitian di atas digunakan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan sampel 90 orang karyawan dari 789 populasi, dengan menggunakan sample random sampling (sampel acak random).
Empat variabel penelitian sebagai berikut:
Definisi Konseptual dan Operasional,
Dari masing – masing variabel adalah sebagai berikut : 1. Variabel Motivasi Kerja (X1)
a. Definisi Konseptual
Motivasi kerja adalah dorongan dalam diri seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan individunya, meliputi kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi dan kebutuhan berkuasa.
b. Definisi Operasional
Motivasi kerja adalah total skor dorongan dalam diri seseorang yang berupaya memenuhi kebutuhan individu dengan dimensi kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi dan kebutuhan berkuasa.
2. Variabel Kepuasan Kerja (X2) a. Definisi Konseptual
Kepuasan kerja adalah derajat yang dirasakan secara positif atau negative oleh individu tentang pekerjaannya. b. Definisi Operasional
Kepuasan kerja adalah total skor atas perasaan seseorang terhadap pekerjaan maupun aspek - aspek yang lain pada pekerjaannya, atau sampai batas mana seseorang menyukai (puas) atau tidak menyukai (tidak puas) terhadap pekerjaannya dengan dimensi : sifat pekerjaan, kompensasi yang diterima, lingkungan kerja yang mendukung, hubungan rekan kerja serta idealisme.
X1 X4 X3 X2 Y X1 = Motivasi X2 = Kepuasan X3 = Kualitas X4 = Efektivitas Y = Produktivitas a. Model I : Y = f (X1), diprediksi sebagai : Y = a + b1X1 b. Model II Y = f (X2), diprediksi sebagai : Y = a + b2X2 c. Model III Y = f (X3), diprediksi sebagai : Y = a + b3X3 d. Model IV Y = f (X4), diprediksi sebagai : Y = a + b4X4 e. Model V Y = f (X1,X2,X3,X4), diprediksi sebagai: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
3. Variabel Kualitas Kerja (X3) a. Definisi Konseptual
Kualitas kerja (Quality of work) adalah persepsi -persepsi karyawan bahwa mereka ingin merasa aman, secara relative merasa puas dan mendapat kesempatan mampu tumbuh dan berkembang selayaknya manusia. b. Definisi Operasional
Kualitas kerja adalah total skor atas pendekatan terhadap motivasi yang banyak dikaji, dengan dimensi: pertumbuhan dan pengembangan, partisipasi, sistem imbalan yang inovatif serta lingkungan kerja. 4. Variabel Efektivitas (X4)
a. Definisi Konseptual
Efektivitas kerja adalah merupakan suatu ukuran tentang pencapaian suatu tugas dan tujuan. b. Definisi Operasional
Efektivitas kerja adalah skor tanggapan responden atas dasar keadaan dimana aktivitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia dapat mencapai hasil akibat sesuai yang dikehendaki, dengan dimensi : kemampuan menyesuaikan diri (keluwesan), prestasi kerja, serta kepuasan kerja.
5. Variabel Produktivitas (Y) a. Definisi Konseptual
Produktivitas seberapa baik berbagai sumber daya digunakan untuk mencapai satu tingkat hasil ataupun sasaran fisik dengan perbandingan antara rasio input dan output, efisiensi konvesi sumber daya, sikap kerja dan pengawasan bermutu serta potensi sumber daya manusia. b. Definisi Operasional
Produktivitas kerja adalah total skor atas perbandingan antar input dalam hal ini kemampuan dengan output, dalam hal ini adalah prestasi kerja dengan dimensi: kualifikasi tugas, motif tugas, orientasi tugas, dan kematangan berfikir.
PEMBAHASAN PT. PELNI
Sejarah berdirinya PT. PELNI bermula dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum
tanggal 5 September 1950 yang isinya mendirikan Yayasan Penguasaan Pusat Kapal-kapal (PEPUSKA). Latar belakang pendirian Yayasan PEPUSKA diawali dari penolakan pemerintah Belanda atas permintaan Indonesia untuk mengubah status maskapai pelayaran Belanda yang beroperasi di Indonesia, NV. K.P.M (Koninklijke Paketvaart Matschappij) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Pemerintah Indonesia juga menginginkan agar kapal-kapal KPM dalam menjalankan operasi pelayarannya di perairan Indonesia menggunakan bendera merah putih, namun pemerintah Belanda dengan tegas menolak semua permintaan yang diajukan oleh pemerintah Indonesia. Bermodal awal 8 (delapan) unit kapal dengan total tonnage 4.800 DWT (DeathWeight Ton), PEPUSKA berlayar berdampingan dengan armada KPM yang telah berpengalaman lebih dari setengah abad. Persaingan benar-benar tidak seimbang ketika itu, karena armada KPM selain telah berpengalaman, jumlah armadanya juga lebig banyak serta memiliki kontrak-kontrak monopoli. Pelayaran kapal oleh PEPUSKA berakhir 1952 kemudian kapal-kapalnya diberikan pada PT. PELNI. Delapan unit kapal milik Yayasan PEPUSKA diserahkan kepada PT. PELNI sebagai modal awal. Karena dianggap tidak mencukupi, maka Bank Ekspor Impor menyediakan dana untuk pembelian kapal sebagai tambahan dan memesan 45 “coaster” dari Eropa Barat. Sambil menunggu datangnya “coaster” yang dipesan dari Eropa, PELNI mencater kapal - kapal asing yang terdiri dari berbagai negara. Langkah ini diambil untuk mengisi trayek – trayek yang ditinggalkan KPM. Setelah itu satu persatu kapal -kapal yang dicarter itu diganti dengan “coaster” yang datang dari Eropa. Kemudian ditambah lagi dengan kapal - kapal hasil pampasan perang dari Jepang produktivitas kerja karyawan.
Motivasi, Kepuasan kerja, Kualitas, Efisien dan Efektivitas, Produktivitas
Menurut Siagian (1984): (1) Motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motif kerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan iklas demi tercapainya tujuan organisasi dengan
efisien dan ekonomis. (2) Kepuasan kerja sebagai sikap positif atau negatif yang dilakukan individual terhadap pekerjaan mereka.
Menurut Greenberg dan Baron (2003:148) dan Vecchio (1995:124) bahwa kepuasan kerja sebagai pemikiran, perasaan, dan kecenderungan tindakan seseorang, yang merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaan.
Kualitas adalah memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Menurut Heizer dan Render (2000:171) bahwa kualitas sebagai kemampuan produk atau jasa memenuhi kebutuhan pelanggan. Memurut Russel dan Taylor (2000:78) bahwa Kualitas sebagai totalitas tampilan dan karakteristik produk atau jasa yang berusaha keras dengan segenap kemampuannya memuaskan kebutuhan tertentu Efisien dan Efektivitas, setiap jenis pekerjaan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang maksila atau secara efektif dan efisien. Dengan perkataan lain bahwa pencapaian tujuan itu harus berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien) (Azhar Kasim,1993:89).
Produktivitas adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan masukan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasi dengan membagi keluran dengan masukan. Kenaikan produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki ratio produktivitas dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu (Blecher, 1987:3).
Hasil penelitian
1. Motivasi dengan Produktivitas Kerja
Hasil pengolahan data antara motivasi kerja dengan produktivitas dihasilkan nilai korelasi sebesar 0,729 (72,9%) dengan demikian ada hubungan positif kuat antar variabel, artinya bila variabel motivasi naik atau
ditingkatkan maka akan diikuti penguatan variabel produktivitas.
Nilai koefisien determinan sebesar 0,54 (r2 x 100 atau (0,725)2 x 100 = 0,540) dari data diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien sebesar 0,540 menunjukkan bahwa variasi peningkatan atau penurunan variabel produktivitas dapat dijelaskan oleh variabel motivasi sebesar 0,540 atau 54% dengan demikian faktor lain di luar kedua variabel sebesar 46%.
b. Model Regresi Linier
Y = 22,965 + 0,825 X1
Nilai regresi terlihat Y = 22,965 + 0,825 X1 sehingga nilai murni variabel produktivitas kerja tanpa dipengaruhi oleh variabel motivasi sebesar 22,965 sedangkan nilai regresi sebesar 0,825 X1 merupakan kontribusi variabel motivasi (X1) naik sebesar 1 point maka akan diikuti penguatan terhadap variabel motivasi kerja sebesar nilai regresi.
c. Uji Hipotesis Individu
Hasil uji hiposkripsi terlihat thitung 9,984 dimana ttabel 2,000 sehingga (Ho) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada pengaruh antara motivasi terhadap produktivitas kerja. Nilai probabilitas hasil sebesar 0,000 dimana nilai α 0,05 dengan demikian (α = 0,000 < ρ =0,05) karena probabilitas jauh dibawah nilai alpha maka variabel motivasi memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. 2. Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja a. Analisis Koefisien Korelasi
Produktivitas Motivasi Pearson Produktivitas 1 0.729 Correlation Motivasi 0.0729 Sign. Produktivitas - 0 (1 – tailed) Motivasi 0 -N Produktivitas 90 90 Motivasi 90 90
a. Analisis Koefisien Korelasi
Coefficients (a)
Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 22,965 5.485 4.187 .000 Motivasi .825 .083 .729 9,984 .000
Dependent Variabel: Produktivitas
Produktivitas Kepuasan Kerja Pearson Produktivitas 1,000 .476 Correlation Kepuasan Kerja 487 1.000
Sign. Produktivitas - .000
(1 – tailed) Kepuasan Kerja .000
-N Produktivitas 90 90
Kepuasan Kerja 90 90
Hasil pengolahan data antara kepuasan kerja dengan produktivitas kerja dihasilkan nilai korelasi sebesar 0,467 (46,7%) dengan demikian ada hubungan positif relative kuat antar variabel, artinya bila variabel kepuasan naik atau ditingkatkan maka akan diikuti penguatan variabel produktivitas.
Nilai koefisien determinan sebesar 0,218 (r2 x 100% atau (0,467)2 x 100 = 0,218 dari data diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien sebesar 0,218 menunjukkan bahwa variasi peningkatan atau penurunan variabel produktivitas kerja dapat dijelaskan oleh variabel kepuasan kerja sebesar 0,218 atau 21,8% dengan demikian faktor lain diluar kedua variabel sebesar 78,20%.
b. Model Regresi Linier
Nilai regresi terlihat Y = 31,465+ 0,713 X2 sehingga nilai murni variabel produktivitas kerja tanpa dipengaruhi oleh variabel kepuasan kerja sebesar 31,465 sedangkan nilai regresi sebesar 0,713 X2 merupakan kontribusi variabel kepuasan kerja (X2) naik sebesar 1 point maka akan diikuti penguatan terhadap variabel produktivitas kerja sebesar nilai regresi.
c. Uji Hipotesis Individu
Hasil uji hiposkripsi terlihat thitung 4,950 dimana ttabel 2,000 (Ho) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada pengaruh antara kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja. Nilai probabilitas hasil sebesar 0,000 dimana nilai α 0,05 dengan demikian (ρ = 0,000 < α = 0,05) karena probabilitas jauh dibawah nilai alpha maka variabel kepuasan kerja memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
3. Kualitas Kerja Terhadap Produktivitas Kerja a. Analisis Koefisien Korelasi
Hasil pengolahan data antara kualitas kerja dengan produktivitas kerja dihasilkan nilai korelasi sebesar 0,723 (72,3%) dengan demikian ada hubungan positif kuat antar variabel, artinya bila variabel kualitas kerja naik atau ditingkatkan maka akan diikuti penguatan variabel produktivitas. Nilai koefisien sebesar 0,523 (r2 x 100% atau (0,723)2 x 100 = 0,523 dari data diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien sebesar 0,523 menunjukkan bahwa variasi peningkatan atau penurunan variabel produktivitas kerja dapat dijelaskan oleh variabel kualitas kerja sebesar 0,523 atau 52,3% dengan demikian faktor lain diluar kedua variabel sebesar 51,3%.
b. Model Regresi Linier
Nilai regresi terlihat Y = 11,201 + 1,139 X3 sehingga nilai murni variabel produktivitas kerja tanpa dipengaruhi oleh variabel kualitas kerja sebesar 11, 201 sedangkan nilai regresi sebesar 1,139 X3 merupakan kontribusi variabel kualitas kerja (X3) naik sebesar 1 point maka akan diikuti penguatan terhadap variabel produktivitas kerja sebesar nilai regresi.
c. Uji Hipotesis Individu
Hasil uji hiposkripsi terlihat thitung 9,827 dimana ttabel 2,000 sehingga (thitung 9,827 > ttabel 2,000) sehingga (Ho) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada pengaruh antara kualitas kerja karyawan terhadap produktivitas kerja.Nilai probabilitas hasil sebesar 0,000 dimana nilai α 0,05 dengan demikian (ρ = 0,000 < α = 0,05) Coefficients (a)
Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 31,465 9.249 3.402 .001 Motivasi .713 .144 .467 4.950 .000
Dependent Variabel: Produktivitas
Produktivitas Kepuasan Kerja Pearson Produktivitas 1,000 .723 Correlation Kualitas Kerja 723 1.000
Sign. Produktivitas - .000
(1 – tailed) Kualitas Kerja .000
-N Produktivitas 90 90
Kualitas Kerja 90 90
Correlation
Coefficients (a)
Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 11,201 6.752 1.659 .001 Motivasi 1.139 .116 .723 9.827 .000
karena probabilitas jauh dibawah nilai alpha maka variabel kualitas kerja karyawan memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. 4. Efektivitas kerja terhadap Produktivitas Kerja a. Analisis Koefisien Korelasi
Hasil pengolahan data antara efektivitas kerja dengan produktivitas kerja positif kuat antara variabel, artinya bila variabel efektivitas kerja naik atau ditingkatkan maka akan diikuti penguatan variabel produktivitas. Nilai koefisien determinan sebesar 0,707 (r2 x 100% atau (0,841)2 x 100% = 0,707 dari data diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien sebesar 0,707 menunjukkan bahwa variasi peningkatan atau penurunan variabel produktivitas kerja dapat dijelaskan oleh variabel efektivitas kerja sebesar 0,707 atau 70,7% dengan demikian faktor lain diluar kedua variabel sebesar 29,30%.
b. Model Regresi Linier
Nilai regresi terlihat Y = 18,072 + 1,503 X4 sehingga nilai murni variabel produktivitas kerja tanpa dipengaruhi oleh variabel efektivitas karyawan sebesar 18,072 sedangkan nilai regresi sebesar 1,503 X4 merupakan konstribusi variabel efektivitas karyawan (X4) naik sebesar 1 point maka akan diikuti penguatan terhadap variabel produktivitas kerja sebesar nilai regresi.
c. Uji Hipotesis Individu
Hasil uji hiposkripsi terlihat thitung 14,567 dimana
ttabel 2,000 sehingga (thitung 14,567 > ttabel 2,000) sehingga (Ho) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada pengaruh antara efektivitas karyawan terhadap produktivitas kerja. Nilai probabilitas hasil sebesar 0,000 dimana nilai α 0,05 dengan demikian (ρ = 0,000 < α = 0,05) karena probabilitas jauh dibawah nilai aplha maka variabel efektivitas kerja karyawan memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
1. Motivasi, Kepuasan, Kualitas dan Efektivitas Kerja secara simultan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan a. Nilai Korelasi
Nilai korelasi sebesar 0,870 atau (87%) dengan demikian terdapat hubungan positif sangat kuat antara variabel independen (motivasi, kepuasan, kualitas serta efektivitas) secara simultan terhadap produktivitas kerja, artinya bila variabel independen naik atau ditingkatkan maka akan diikuti penguatan terhadap variabel produktivitas kerja. Hasil uji korelasi determinan sebesar 0,757 (75,7%) dengan demikian variasi peningkatan atau penurunan variabel produktivitas kerja dapat dijelaskan oleh variabel independen (motivasi, kepuasan, kualitas serta efektivitas) dengan demikian faktor lain sebesar 0,757 (75,7%)
b. Hasil Model Regresi Linier Berganda terlihat: Y = 4,142 + 0,183 X1 + 0,141 X2 + 0,309 X3 + 0,722 X4
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa:
1. Nilai konstanta sebesar 4,142 menujukkan nilai murni variabel produktivitas kerja tanpa dipengaruhi oleh variabel independen motivasi, kepuasan, kualitas dan efektivitas Produktivitas Kepuasan Kerja
Pearson Produktivitas 1,000 .841 Correlation Efektivitas Kerja .841 1.000
Sign. Produktivitas - .000
(1 – tailed) Efektivitas Kerja .000
-N Produktivitas 90 90
Efektivitas Kerja 90 90 Correlation
Coefficients (a)
Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 18,072 4.109 4.398 .000 Motivasi 1.053 .702 .841 14.567 .000
Model R R Square Adjusted Std. Error R Square of the Estimate 1 .870a .757 .746 7.02098
Produktivitas Kepuasan Kerja Pearson Produktivitas 1,000 .841 Correlation Efektivitas Kerja .841 1.000
Sign. Produktivitas - .000
(1 – tailed) Efektivitas Kerja .000
-N Produktivitas 90 90
Efektivitas Kerja 90 90 Coefficienta
kerja karyawan.
2. Nilai regresi (β1) motivasi sebesar 0,183 menunjukkan ada kontribusi variabel motivasi artinya bila variabel motivasi naik 1 point maka akan memberikan pengaruh terhadap penguatan variabel produktivitas kerja sebesar nilai regresi. Nilai uji hipotesis thitung 2,360 > ttabel 2,000 sehingga (Ho) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada pengaruh antara motivasi terhadap produktivitas kerja. Nilai probabilitas hasil sebesar 0,030 dimana nilai α = 0,05 dengan demikian (ρ = 0,030 < α 0,05) karena probabilitas jauh dibawah nilai aplha maka variabel motivasi memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
3. Nilai regresi (β2) kepuasan kerja sebesar 0,141 menunjukkan ada konstribusi variabel kepuasan kerja artinya bila variabel kepuasan naik 1 point maka akan memberikan pengaruh terhadap penguatan variabel produktivitas kerja sebesar nilai regresi. Nilai uji hipotesis thitung 2,240 > ttabel 2,000) sehingga (Ho) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada pengaruh antara kepuasan terhadap produktivitas kerja. Nilai probabilitas hasil sebesar 0,041 dimana nilai α = 0,05 dengan demikian (α = 0,041 < ρ = 0,05) karena probabilitas jauh dibawah nilai aplha maka variabel kepuasan memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
4. Nilai regresi (β3) kualitas kerja sebesar 0,309 menunjukkan ada kontribusi variabel kualitas kerja artinya bila variabel kualitas kerja karyawan naik 1 point maka akan memberikan pengaruh terhadap penguatan variabel produktivitas kerja sebesar nilai regresi. Nilai uji hipotesis thitung 2,356 > ttabel 2,021 sehingga (Ho) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada pengaruh antara kualitas kerja karyawan terhadap produktivitas kerja. Nilai probabilitas hasil sebesar 0,021 dimana nilai α = 0,05 dengan demikian (α = 0,021 < ρ = 0,05) karena probabilitas jauh dibawah nilai aplha maka variabel kualitas kerja karyawan memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
5. Nilai regresi (β4) efektivitas kerja sebesar 0,722
menunjukkan ada kontribusi variabel efektivitas kerja artinya bila variabel efektivitas kerja naik 1 point maka akan memberikan pengaruh terhadap penguatan variabel produktivitas kerja sebesar nilai regresi. Nilai uji hipotesis thitung 6,749 > ttabel 2,201) sehingga (Ho) ditolak dan (Ha) diterima artinya ada pengaruh antara efektivitas kerja terhadap produktivitas kerja. Nilai probabilitas hasil sebesar 0,000 dimana nilai α = 0,05 dengan demikian (α = 0,000 < ρ = 0,05) karena probabilitas jauh dibawah nilai aplha maka variabel efektivitas kerja karyawan memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
c. Analisis of Variance (Anova)
Hasil pengolahan data terhadap uji hipotesis secara simultan dihasilkan nilai Fhitung sebesar 66,372 dimana Ftabel pada df 4,85 menunjukkan Ftabel sebesar 2,48 dengan demikian (Fhitung 66,372 > Ftabel 2,48) maka (Ho) ditolak dan (Ha) diterima, nilai (α = 0,000 < ρ = 0,05) karena probablitas jauh dibawah nilai aplha maka variabel independen (motivasi, kepuasan, kualitas serta efektivitas) secara simultan memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. PENUTUP
Kesimpulan
1. Terdapat hubungan positif kuat dan signifikan antara motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. PELNI.
2. Terdapat hubungan positif kuat dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. PELNI.
3. Terdapat hubungan positif kuat dan signifikan antara kualitas kerja terhadap produktivitas kerja karyawan
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square 1 Regression 13086.98 4 3271.747 66.372 .000a 6 49.294 Residual 4190.003 85 Total 17276.98 89 9
aPredictors: (Constant, Efektifitas kerja, kepuasan kerja, kualitas kerja, motivasi)
PT. PELNI.
4. Terdapat hubungan positif kuat dan signifikan antara efektivitas kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. PELNI.
5. Hasil pengolahan data secara simultan terdapat hubungan positif sengat kuat.
Saran – saran
1. Terhadap variabel produktivitas kerja hal yang harus mendapat perhatian adalah lemahnya pegawai untuk mengerjakan pekerjaan - pekerjaan yang dipandang memiliki resiko tinggi dan hal ini sebaiknya perlu diingatkan oleh supervisor bahwa setiap pekerjaan memiliki tingkat resiko sehingga di dalam resiko terdapat pelajaran.
2. Terhadap variabel kepuasan kerja hal yang harus diperhatikan adalah perlunya menghidupkan lingkungan kerja dengan membangun komunikasi yang harmonis sesama pegawai.
3. Terhadap variabel kualitas kerja karyawan hal yang harus diperhatikan khususnya pada level pimpinan (supervisor) dimana pimpinan hendaknya memberikan kesempatan kepada bawahannya dengan jalan memberikan kepercayaan terhadap tugas tugas yang telah didelegasikan kepada bawahan.
4. Terhadap variabel efektivitas kerja, hal yang harus mendapat perhatian adalah kompensasi dimana menurut responden efektivitas kerja dapat diperkuat dengan meningkatkan kompensasi yang diterima.
Terhadap variabel motivasi hal yang harus diperhatikan
adalah pemberian kesempatan yang seluas - luasnya kepada karyawan untuk dapat meningkatkan ketrampilan baik melalui lembaga formal maupun non formal untuk menunjang karir mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, M.. Manajemen Sumber Daya Manusia, Elex Media Komputindo. Jakarta. 1984.
Anto Dajan.. Statistik, Jilid II.. LP3S, Jakarta. 1990. Arifin. Abdurrahman. Persoalan Manusia dalam Manajemen. Ichtiar
Baru van Hoeve/ Jakarta. 1996.
Azhar Kasim. Efektivitas Dalam Organisasi. LPFEUI. Jakarta. 1993. Clelland, David Mc.. Psikologi Industri. Wellington Press. USA.
2000.
Emery, Edwin.. Introduction to Mass Communication, Edisi Kesembilan. Harpper Rofpublisher. New York. 1988. Ermaya. Manajamen Motivasi. Ora Et Labora. Jakarta. Flippo, B. Edwin. Principles Of Personal Management, Nine Edition.
Mc Graw Hill, Inc, Printed. USA. 1993.
Hasibuan. Manajemen Personalia, Aplikasi dan Pendekatan. Ghalia Indonesia. 1993.
Husaini, Usman, Purnomo, Setiadi., Metodelogi Penelitian Sosial. Bumi Aksara. Jakarta. 1980.
Ishak Arep, Hendri Tanjung., Manajemen Motivasi, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2003
Karlina. Modul Komunikasi Massa, Penerbit Universitas Terbuka. 2000.
Kartini Kartono. Pemimpin dan Kepemimpinan. Rajawali Pers. Jakarta. 1992.
Manulang, M.. Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia. 1981. Onong Uchjana Effendy. Human Relation and Public Relation. Mandar
Maju. Bandung. 1993.
Renald Kasali. Manajemen Public Relation , Edisi IV. Gramedia. Jakarta. 1994
Sanapiah Faisal. Metodelogi Penelitian, Edisi III. BPFE Yogyakarta. 2001.
Sucherly Hidayat. Peningkatan Produktivitas Organisasi Pemerintah
dan Pegawai Negeri. LP3S. Jakarta. 1986.
Soekadi. Darso Wirjono. Peranan Komunikasi di dalam Organisasi. Fisipil, Surakarta. 1984
Suhartini Djatmiko. Personal Manajemen. Mandar Maju. Bandung. 1970.
Stoner, James A.F.. Leadership Management. Gramedia Pustaka. Jakarta. 2002.
T. Hani Handoko. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta. 1997.
Terry, George R.. Manajemen Kepemimpinan. Principle Hill. Jakarta. 1996.