• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1 L A K I P R S U D A W. S J A H R A N I E

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1 L A K I P R S U D A W. S J A H R A N I E"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

1 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR PEMBENTUKAN ORGANISASI

Rumah Sakit Umum Daerah adalah milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang berbentuk Lembaga Teknis Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No. 10 Tahun 2008, sesuai dengan tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan atau jasa bertujuan meningkatkan kesejahteraan umum dan /atau mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumDaerah ( BLUD ) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Keuangan Badan Layanan Umum dan PERMENDAGRI No. 61 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, maka Rumah Sakit Umum Daerah A.Wahab Sjahranie ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah dengan Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor : 445/K.225/2008, Tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sebagai Badan layanan Umum (BLU). Untuk operasionalnya dikeluarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 32 Tahun 2008, Tentang Pedoman teknis Pengelolaan Keuangan Dan Akuntansi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Sebagai instansi pemerintah RSUD berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja RSUD.A.Wahab Sjahranie Samarinda, dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.

B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

RSUD AW Sjahranie selain memberikan pelayanan medis juga sebagai jejaring untuk tempat praktek kedokteran Universitas Mulawarman Samarinda

(2)

2 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia No. HK.03.05/III/765/2010 tentang Penetapan RSUD AW Sjahranie Provinsi Kalimantan Timur sebagai Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman.

Pengembangan organisasi RSUD.A.Wahab Sjahranie dengan kemampuan rumah sakit memberikan pelayanan kedokteran dan subspesialis luas sehingga oleh pemerintah pusat ditetapkan sebagai tempat Rujukan tertinggi (Top Referal Hospital), sesuai keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 001/Menkes/SK/I/2014, tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum A.Wahab Sjahranie milik pemerintah provinsi Kalimantan Timur dengan ditetapkannya sebagai Rumah Sakit Umum dengan Klasifikasi A, dan sebagai pusat Rujukan Nasional dan Pusat rujukan Regional di Kalimantan.

Rumah Sakit Umum Daerah A. Wahab Sjahrani pada tahun ini (2016) akan melaksanakan penggabungan atau Holding Commpany dengan 2 Rumah Sakit yaitu Rumah Sakit Islam Samarinda menjadi RSUD Kelas C Islam Abdul Sjahrani dan Klinik Korpri menjadi RSUD kelas D Korpri Abdul Wahab Sjahrani.

Untuk RS Islam Samarinda tanda tangan kesepakatan bersama tentang pengalihan Manajemen Operasional Pengelola Rumah Sakit dari RS Islam Samarinda kepada RSUD A. Wahab Sjahrani dirubah dengan nama RSUD Kelas C Islam A. Wahab Sjahrani pada tanggal 3 Agustus 2016.

Surat Gubernur : no. 440/3969/B Sos/2016 Tanggal 12 Agustus 2016 , tentang tindak lanjut kesepakatan bersama.

SK Pencabutan no. 180/K. 419/2016/ Tanggal 25 juli 2016 Tentang pencabutan Keputusan Gubernur Kepala Daerah TK I Kalimantan Timur no. 217 Thn 1986 Tentang Pencabutan Hak Pemakaian EX Gedung RSUD Jalan Gurami Samarinda kepada Yayasan RS Islam Samarinda Kalimantan Timur.

Untuk Klinik Korpri yang di jadikan RSUD Kelas D A. Wahab Sjahrani, sesuai dengan Keputusan Gubernur no. 032/K.420/2016 tentang Penetapan Status penggunaan barang milik Daerah Pemerintah Provinsi Kaltim pada RSUD A. Wahab Sjahrani pada tanggal 25 Juli 2016.

Surat Pernyataan Kesepakatan no. 050/397.UM-2016 pada tanggal 13 Juni 2016 dan ditandatangani pada tanggal 15 Juni 2016. RSUD Kelas D A. Wahab Sjahrani diresmikan Oleh Gubernur Kalimantan Timur pada tgl 10 Nopember 2016

(3)

3 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

Sebagai Rumah sakit yang berklasifikasi A maka wajib melaksanakan Akreditasi berstandar Nasional dengan sertfikat Paripurna dan Akreditasi Internasional bersertifikat Joint Commission Internasional (JCI).

Pada tanggal 5 – 7 Oktober 2016 telah dilaksanakan Survei simulasi Oleh Surveyor KARS, kemudian dilanjutkan Survey Penilaian yang dilaksanakan pada tanggal 17-19 Oktober 2016 dan dilanjutkan dengan Penilaian Akreditasi pada tanggal 6-9 Desember 2016.

RSUD.A.Wahab Sjahranie pada tanggal 6 Desember 2016 mendapatkan sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dengan lulusan Tingkat Utama yang berlaku sampai 5 Desember 2019, dan akan dilanjutkan ke Tingkat Paripurna pada tahun 2017.

C. PERMASALAHAN UTAMA (ISU STRATEGIS)

Beberapa permasalahn yang terkait dengan bidang pelayanan kesehatan, sebagai berikut :

1. Permasalahan Bidang Sumber Daya Manusia dan Organisasi

1) Terbatasnya jumlah tenaga medis /paramedis (rasio tidak seimbang). 2) Belum optimalnya pendayagunaan SDM.

3) Masih lemahnya sistem reward dan punishment.

4) Belum optimalnya SIMRS yang menjamin transparansi & akuntabilitas. 5) Belum adanya sistem informasi rumah sakit yang terintregasi disetiap

pelayanan rawat Jalan dan Rawat Inap.

2. Permasalahan Bidang Pelayanan

1) Kurang konsistensinya kepastian waktu pelayanan.

2) Kurang optimalnya manajemen pemeliharaan sarana prasarana dan peralatan medis.

3) Kurang optimalnya pelaksanaan SOP secara konsisten.

4) Kurangnya tenaga medis dan paramedis dengan kompetensi yang sesuai.

3. Permasalahan Bidang Keuangan.

(4)

4 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

2) Belum adanya konsistensi biaya pelayanan

3) Kurang optimalnya sistem informasi manajemen keuangan. 4) Belum adanya sistem akuntansi terpadu.

D. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1. TUGAS POKOK

Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Nomor 47 tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Kalimantan Timur. mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan supaya berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan serta pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan Standar Pelayanan Rumah Sakit.

2. FUNGSI

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagai dimaksud diatas maka Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie, mempunyai fungsi :

a. Menyelenggarakan Pelayanan Medis;

b. Menyelenggarakan Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis; c. Menyelenggarakan Pelayanan Asuhan Keperawatan;

d. Menyelenggarakan Pelayanan Rujukan; e. Menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan; f. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan; g. Menyelenggarakan Pelayanan Umum dan Keuangan.

E. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah A. Wahab Sjahranie sesuai dengan peraturan pemerintah daerah propinsi Kalimantan Timur No. 8 Tahun 2012, tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit DAerah Propinsi Kalimantan Timur. pada saat defenitif terdiri dari 1 Direktur, 3 Wakil Direktur. 9 Kepala bidang, 19 Kepala seksi serta Kepala Instalasi dan Kelompok Jabatan Fungsional dengan rincian sebagai berikut :

(5)
(6)

6 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E F. SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit Umum Daerah A. Wahab Sjahranie pada bulan Desember 2016 sebanyak 2271 (Dua Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Satu) orang.

Rincian secara lengkap pegawai yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah A.Wahab Sjahranie dapat dilihat sebagai berikut :

Data Desember 2016  Medis ... 1.211  Penunjang ... 246  Non Medis ... 814  PNS ... 919  TKWT ... 1352 0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Medis Penunjang Non Medis

Jumlah 1211 246 814

Ju

m

lah

Jumlah Pegawai RSUD AW SJAHRANIE

Per Desember 2016

(7)

7 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

0 100 200 300 400 500 600

Dokter Umum Dokter Gigi Dokter Spesialis Dokter Gigi Spesialis Perawat Bidan Farmasi Gizi Fisioterapi Teknik Laboratorium Radiologi Mata Rekam Medis Administrasi Struktural Dokter Umum Dokter Gigi Dokter Spesial is Dokter Gigi Spesial is Peraw at Bidan Farma si Gizi Fisiote rapi Teknik Labora torium Radiol ogi Mata Rekam Medis Admini strasi Strukt ural NON PNS 31 0 8 2 558 60 62 10 11 7 26 12 1 2 563 0 PNS 35 7 72 4 378 56 50 12 12 4 26 8 0 4 222 29

(8)

8 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS

1. Visi

Visi RSUD AW Sjahranie adalah Menjadi Rumah Sakit Bertaraf Internasional pada tahun 2018.

2. Misi

Misi RSUD AW Sjahranie adalah :

1. Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan Berstandar Internasional 2. Mengembangkan RS sebagai Pusat Pendidikan dan Penelitian di Bidang

Kedokteran dan Kesehatan

3. Tujuan

TujuanRSUD AW Sjahranie adalah :

1. Peningkatan kualitas pelayanan sesuai standar JCI. 2. Peningkatan akses pelayanan

3. Terwujudnya RS penelitian tingkat nasional.

4. Sasaran

SasaranRSUD AW Sjahranie adalah : 1. Meningkatkan kompetensi SDM 2. Meningkatkan Kapasitas Sapras

3. Meningkatkan Sistem Manajemen Administrasi & Keuangan

4. Meningkatkan Sistem Manajemen Pelayanan Medik dan Keperawatan 5. Meningkatnya kinerja Research Hospital

(9)

9 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E 5. Indikator Kinerja

SasaranRSUD AW Sjahranie adalah : 1. Index Patient Safety

2. Persentase Unit Pelayanan Yang Memiliki Respon Time Sesuai Standar 3. Persentase pelayanan yang menggunakan Sistem Rujukan

4. Respon Time Administrasi dan Manajemen 5. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

6. Penetapan RS sebagai RS Riset Nasional

6. Strategi

StrategiRSUD AW Sjahranie adalah :

1. Pemenuhan Kualitas Pelayanan Sesuai Standar Akreditasi Rumah Sakit Dan Standar Akreditasi Internasional (JCI)

2. Penguatan Sumber Daya Aparatur, Manajemen, Keuangan Dan Kinerja RS 3. Optimalisasi Pengelolaan Infrastruktur, Sarana Dan Prasarana Rumah

Sakit Dan Bangunan Gedung Lainnya Secara Efektif Dan Efisien

4. Penerapan Sistem Manajeman Administrasi dan Keuangan yang Transparan dan Akuntabel.

5. Pemenuhan Standar Akreditasi RS, Standar Kelas RS, Standar ISO dan Standar RS Internasional

6. Penyelenggaraan Penelitian Medis dan Manajemen 7. Pengembangan Pelayanan untuk poli sub-spesialis.

7. Kebijakan

KebijakanRSUD AW Sjahranie adalah :

1. Penyediaan dan peningkatan mutu pelayanan berbasis Pasien Safety 2. Pengelolaan pelayanan secara profesional, transparan, mandiri dan efisien

berbasis Clinical Pathway.

3. Fasilitasi dan stimulasi terhadap keluarga pasien dalam upaya pelayanan yang fokus pada pasien.

(10)

10 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

4. Penerapan sistem pelatihan dan pengembangan SDM aparatur yang sesuai kebutuhan.

5. Penerapan sistem penghargaan dan hukuman (reward and punishment). 6. Melengkapi sarana alat kesehatan

7. Pemeliharaan alat medis dan non medis.

8. Pengendalian pemanfaatan fasilitas di seluruh aspek pelayanan pasien sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9. Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan perundang-undangan mengenai Pelayanan JKN.

10. Penyediaan peralatan medis yang telah terkalibrasi 11. Penyediaan sarana prasarana kerja yang memadai. 12. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan

13. Penyampaian Laporan Keuangan Tepat Waktu. 14. Penilaian Akuntabilitas Kinerja.

15. Melaksanakan Pelayanan Medis sesuai Standar RS Kelas A.

16. Mencapai Ujian Akreditasi RS dengan tingkat kelulusan Paripurna. 17. Mencapai Tingkat Kelulusan Akreditasi JCI.

18. Meningkatkan pelayanan Standar ISO Kesehatan 19. Penyediaan sarana dan prasarana untuk penelitian. 20. Pengembangan kemitraan dengan Perguruan Tinggi.

21. Pengembangan dan pemanfaatan peralatan canggih dalam proses penelitian.

22. Pendelegasian Rujukan Pendidikan yang diterima dari RS lain.

8. Program

Adapun program kerja operasional RSUD AWS Samarinda sebagai berikut :

1. Program pelayanan administrasi perkantoran.

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Program peningkatan disiplin aparatur.

4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

(11)

11 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

6. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.

7. Program standarisasi pelayanan kesehatan.

8. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata. 9. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah

sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata. 10. Program Standar Pelayanan Pasien Safety

11. Program Research Hospital

9. Kegiatan

Kegiatan merupakan segala sesuatu yang harus dilakukan oleh instansi Pemerintah dalam merealisasikan program kerja operasional. Adapun kegiatan RSUD AWS Samarinda sebagai berikut :

1. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

2. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional

3. Penyediaan alat tulis kantor

4. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

5. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan 6. Penyediaan makanan dan minuman

7. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

8. Rapat-rapat koordinasi, pembinaan dan pengawasan ke dalam daerah

9. Pengadaan perlengkapan gedung kantor 10. Pengadaan peralatan gedung kantor

11. Pemeliharaan rutin/ berkala mobil jabatan

12. Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional 13. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor 14. Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor 15. Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor

(12)

12 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

17. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

18. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

19. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan 20. Peningkatan manajemen pengelolaan keuangan daerah

21. Penyusunan standar pelayanan kesehatan

22. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan 23. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

24. Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit/ kedokteran umum 25. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah sakit

26. Pemeliharaan rutin/ berkala alat-alat kesehatan rumah sakit 27. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan rumah sakit 28. Pemeliharaan kalibrasi alat-alat kesehatan

29. Survey keselamatan pasien (pasien safety)

(13)

13 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E B. RENCANA KINERJA TAHUNAN

Rencana Kinerja Tahunan RSUD AW Sjahranie Tahun 2016

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

Meningkatkan kompetensi SDM Index Patient Safety 80%

Meningkatkan Kapasitas Sapras

Persentase unit pelayanan yang memiliki Respon Time sesuai standar

90%

Meningkatkan Sistem Manajemen Administrasi & Keuangan

a. Persentase pelayanan yang menggunakan Sistem Rujukan b. Respon Time Administrasi dan

Manajemen

60% ≤ 2 Jam

Meningkatkan Sistem

Manajemen Pelayanan Medik dan Keperawatan

Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) 85%

Meningkatnya kinerja Research Hospital

Penetapan RS sebagai

(14)

14 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E C. PERJANJIANKINERJA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SKPD RSUD A.W.SJAHRANIE SAMARINDA

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3) (4)

1 Meningkatkan Kompetensi SDM Index Patient Safety 80%

2 Meningkatkan Kapasitas Sarana Prasarana Persentase Unit Pelayanan yang Memiliki Respon Time Sesuai

Standar 90%

3 Meningkatkan Sistem Manajemen Administrasi & Keuangan

Persentase Pelayanan yang Menggunakan Sistem Rujukan 60%

Respon Time Administrasi & Manajemen ≤ 2 Jam

4 Meningkatkan Sistem manajemen

Pelayanan Medik & Keperawatan Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) 85%

(15)

15 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

SKPD RSUD A.W.SJAHRANIE SAMARINDA

NO PROGRAM ANGGARAN

APBD BLUD APBD + BLUD

1 Program Administrasi Perkantoran 1.771.055.000 141.197.983.995 142.969.038.995

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 100.000.000 7.179.437.000 7.279.437.000

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 0 822.150.000 822.150.000

4 Program Peningkatan Kapasitas SDA 0 800.000.000 800.000.000

5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan 69.300.000 559.300.000 628.600.000

6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 445.200.000 1.000.000.000 1.445.200.000 7 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 7.857.740.000 475.000.000 8.790.180.000 8 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana

Rumah Sakit 1.359.291.600 14.024.471.260 15.383.762.860

9 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit 2.565.813.400 18.215.750.000 20.781.563.400

10 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 0 0 0 11 Program Pelayanan Standar Pasien Safety 84.000.000 0 84.000.000 12 Program Peningkatan Profesionalisme SDM 0 11.832.807.895 11.832.807.895 13 Program Pengembangan Pelayanan MDGs 0 820.000.000 820.000.000

14 Program Jaminan Nasional dan Provinsi 0 615.495.112 614.495.112

15 Program Research Hospital 130.000.000 0 130.000.000 16 Program Peningkatan Pelayanan Publik 0 0 0 17 Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah 998.800.000 278.000.000 1.276.800.000

18 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 0 76.079.604.738 76.079.604.738 19 Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM

Kesehatan 0 2.100.000.000 2.100.000.000

(16)

16 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

No INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TAHUN 2016

Target Realisasi % Capaian

1 2 3 4 5 6

1 Index Patient Safety % 80 85 100

2 Persentase unit pelayanan yang memiliki respon time sesuai standard.

% 90 87 96,67

3 Persentase pelayanan yang menggunakan sistem rujukan

% 60 100 166

4 Respon Time administrasi dan manajemen jam ≤ 2 20 menit 100 5 Indeks kepuasan masyarakat % 85 85 100 6 Penetapan RS sebagai RS Riset Nasional Mou 0 0 0

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Persasaran dan Analisis per Indikator Sasaran 1 : Meningkatkan Kompetensi SDM

Tabel . Pengukuran Sasaran Strategis 1

No INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TAHUN 2016

Target Realisasi % Capaian

1 Index Patient Safety % 80 85 100

Tabel. Realisasi Kinerja 2015 dan 2016

No Indikator Satuan Tahun 2015 Tahun 2016 Naik/Turun Kinerja

(17)

17 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E Peningkatan Penurunan Kinerja

Tabel. Realisasi Kinerja dari Tahun 2014 s.d 2016

No Indikator Satuan Realisasi

2014 Realisasi 2015 Realisasi 2016 Target RPJMD 2015 2016 1 Index Patient Safety % 55 72 85 71,75 71,75

Keberhasilan dan Kegagalan :

Sasaran untuk meningkatkan Kompetensi SDM, dengan indikator Index patien Safety yaitu adalah salah satusyarat dalam pemenuhan akreditasi Paripurna dan akreditasi Tingkat Internasional JSI ( Joint Commission International ), dimana tindakan medik menyimpan potensi resiko, sehingga diperlukan tenaga SDM medis dan non medis yang terlatih dan pengetahuan dengan daya ungkit yang luas terhadap keselamatan pasien.Untuk tahun 2016 ini pelatihan untuk tenaga SDM di RS ini terhadap pelatihan terhadap sasaran keselamatan pasien ini mencapai 85 % dibandingkan di tahun sebelumnya hal ini karena di dukung dengan adanya akreditasi rumah sakit pada tahun 2016, dilakukannya sosialisasi, pelatihan- pelatihan, kunjungan ke rumah sakit yang sudah lulus akreditasi serta adanya simulasi akreditasi oleh Tim Akreditasi nasional sehingga membantu terhadap perubahan baik dari sisi sarana dan SDM yang melayani.

Untuk kegagalan adalah

1.Komitmen setiap SDM dalam menjalankan SOP yang sudah dibuat untuk diterapkan dan merupakan bagian kewajiban pemenuhan akreditasi dalam pelayanan secara rutin dan juga perlunya pemenuhan sarana bagian dari keselamatan pasien juga mempunyai kaitan erat antara SDM dan Sarana yang menunjang.

2. Jumlah tenaga SDM yang berbagai profesi dan banyaknya jumlah karyawan di Rumah Sakit sehingga membutuhkan sosialisasi dan bimbingan yang kontinyu dan berkesinambungan.

3. Diperlukan dana anggaran untuk mengakomodir kebutuhan terhadap terlaksananya indikator pasien safety sarana gedung, peralatan, dan SDM yang memberikan pelayanan.

(18)

18 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E Alternative Solusi:

1.Dilakukan sosialisasi dan bimbingan dengan melibatkan seluruh instalasi dan unit – unit di Rumah Sakit oleh bagian yang terkait untuk pelaksanaan kegiatan yang harus berdasarkan SOP yang sudah ditetapkan.

2.Melakukan Pengajuan dana anggaran ke pemerintah pusat yang lebih intesif terhadap permintaan Dana Anggaran Khusus (DAK) karena rumah sakit sebagai rumah sakit type A dan pusat rujukan Nasional dan Regional, guna memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana rumah sakit karena pada saat sekarang dana APBD yang di berikan ke rumah sakit sangat terbatas dan hampir semua kegiatan di bantu oleh Dana BLUD rumah sakit.

Tabel. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

No Sasaran Strategis Indikator Capaian %

% Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi 1 Meningkatkan Kompetensi SDM Index Patient Safety 100 71.67 1,39

Sasaran 2 : Meningkatkan Kapasitas Sarana Prasarana

Tabel . Pengukuran Sasaran Strategis 2

No INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TAHUN 2016

Target Realisasi % Capaian 1 Persentase unit pelayanan

yang memiliki respon time sesuai standard.

% 90 87 96.67

Tabel. Realisasi Kinerja 2015 dan 2016

No Indikator Satuan Tahun

2015 Tahun 2016 Kinerja Naik/Turun 1 Persentase unit pelayanan yang memiliki respon time sesuai standard.

(19)

19 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E Peningkatan Penurunan Kinerja

Tabel. Realisasi Kinerja dari Tahun 2014 s.d 2016

No Indikator Satuan Realisasi

2014 Realisasi 2015 Realisasi 2016 Target RPJMD 2015 2016 1 Persentase unit pelayanan yang memiliki respon time sesuai standard. % 71,25 75 87 71,75 71,75

Keberhasilan dan Kegagalan : Pada indikator sasarannya adalah :

a. Waktu Tanggap pelayanan dokter di Instalasi Gawat Darurat, dengan hasil respon time kurang dari 5 menit, karena pada ruang IGD ini pasien datang akan diterima langsung dibagian Triase ( tempat memilah kegawat darurat pasien) secara langsung dokter langsung menentukan kondisi pasien yang termasuk gawat darurat atau tidak, pada tahun ini realiasinya dibanding tahun lalu lebih baik terjadi peningkatan 87 %.

Untuk terjadinya kegagalan dengan prsentasi kecil sekali karna sesuai SOP, pasien datang harus di Triase dulu.

b. Waktu Tunggu Rawat jalan pada penerimaan Poli Rawat Jalan dibandingkan tahun sebelumnya sudah terjadi peningkatan yaitu 87 % tetapi dilihat dari kondisi yang ada masih belum optimal, karena waktu tunggu yang seharusnya kurang dari 2 jam, masih teralu lama pasien menunggu, hal ini dikarenakan, dokter tidak tepat waktu, sistem informasi pada rawat jalan belum ada di bagian Poli – poli, hanya bagian rekam Medik yang sudah jalan billing sistem, sedangkan ke Poli belum tersambung hal ini menyebabkan juga waktu tunggu yang lama karena masih memerlukan waktu untuk prosesnya secara manual. c. Waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat jalan dari hasil survey

dilakukan rata rata pencarian data ini 4,3 menit dibandingkan standar maka waktu yang dihasilkan lebih cepat terhadap pelayanan data pasien.

d. Waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat inap pada bagian ini rata rata 5,2 menit sudah bagus karna standar dari kementerian kurang dari 15 menit hal ini bisa menghasilkan kinerja yang bagus dimana Bidang rekam medik berusaha mengarsipkan data dan menyiapkan petugas khusus.

Alternative Solusi :

1) Konsistensi terhadap jam buka pelayanan poli spesialis yang harus dilaksanakan.

2) Sistem informasi rumah sakit dikoneksikan secara online ke semua unit baik rawat jalan maupun rawat inap.

(20)

20 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

Tabel. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

No Sasaran Strategis Indikator %

Capaian % Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi 1 Meningkatkan Kapasitas Sarana Prasarana Persentase unit pelayanan yang memiliki respon time sesuai standard. 100 88,91 1,12

Sasaran 3 : Meningkatkan Sistem Manajemen Administrasi & Keuangan Tabel . Pengukuran Sasaran Strategis 3

No INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TAHUN 2016

Target Realisasi % Capaian 1 Persentase pelayanan yang

menggunakan sistem rujukan

% 60 100 166

2 Respon Time administrasi dan manajemen

jam ≤ 2 20 menit 100

Tabel. Realisasi Kinerja 2015 dan 2016

No Indikator Satuan Tahun 2015 Tahun 2016 Naik/Turun Kinerja

1 Persentase pelayanan yang menggunakan sistem rujukan % 100 100 Naik 2 Respon Time administrasi dan manajemen jam 22 menit 20 menit Naik

Peningkatan Penurunan Kinerja

Tabel. Realisasi Kinerja dari Tahun 2014 s.d 2016

No Indikator Satuan Realisasi

2014 Realisasi 2015 Realisasi 2016 Target RPJMD 2015 2016 1 Persentase pelayanan yang menggunakan sistem rujukan % 87,5 100 100 50 50 2 Respon Time administrasi dan manajemen jam 2,97 22 menit 20 menit 2 2

(21)

21 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E Keberhasilan dan Kegagalan :

• RSUD.A.W.Sjahranie sebagai salah satu rumah sakit Pusat Rujukan Nasional dan Regional dengan kelas type A, dan mempunyai pelayanan unggulan yang ada hanya satu di Kalimantan dengan pelayanan Kardiologi ( jantung), Bedah Jantung Terbuka, Kedokteran Nuklir,Radioteraphy, Stroke Center Awang Farouk, ERCP ( Erndoscopic Retrograde cholangio-Pancreatography) didukung oleh tenaga dokter subspesialis yang berkompetensi.

• Kegiatan tersebut untuk Bedah Jantung terbuka samapai tahun 2016 adalah berjumlah 130 pasien yang telah dilakukan operasi dan jumlah antrian sampai saat ini 211 orang. dan Radiotheraphy mempunyai daftar tunggu jang cukup panjang bagi pasien yang berobat.

• Untuk pelayanan satu atap stroke center dari awal berobat sampai pemulihan pengobatan ( terapi ) sudah tersedia.

• Pemeriksaan dengan Endoscopi di fasilitas ERCP yang hanya ada di Kalimantan.

• Untuk kondisi di Rumah sakit saat ini bisa dikatakan sangat berkembang karena dari hasil ke giatan n dengan banyaknya dibukanya poli sub speslias yang tentunya sangat membantu masyarakat di Kalimantan Timur dan Kalimantan lainnya sehingga yang tadinya antrian dalam berobat diluar pulau Jawa semua dapat teratasi karena RSUD.AW.Sjahranie sudah bisa melayani dan dapat menggunakan asuransi BPJS./

Alternative Solusi :

 Meningkatkan kualitas pelayanan dengan menambah ilmu pengetahuna dan tekhnologi kedokteran yang begitu perkembangnya bagi pelayanan yang sudah berjalan, untuk seluruh tenaga SDM medis dan paramedis.

 Selalu mengembangkan kembali untuk pelayanan medis yang sampai saat ini masih belum ada dan terus dikembangkan dengan pengadaan peralatan medis yang canggih dan di barengi tenaga Medis yang berkompetensi.

(22)

22 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

Tabel. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

No Sasaran Strategis Indikator Capaian %

% Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi 1 Persentase pelayanan yang menggunakan sistem rujukan % 166 90,09 1,84 2 Respon Time administrasi dan manajemen jam 100 90,09 1,11

Sasaran 4 : Meningkatkan Sistem manajemen Pelayanan Medik & Keperawatan

Tabel . Pengukuran Sasaran Strategis 4

No INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TAHUN 2016

Target Realisasi % Capaian 1 Indeks kepuasan

masyarakat

% 85 85 100

Tabel. Realisasi Kinerja 2015 dan 2016

No Indikator Satuan Tahun

2015 Tahun 2016 Kinerja Naik/Turun 1 Indeks kepuasan masyarakat % 75 85 Naik

Peningkatan Penurunan Kinerja

Tabel. Realisasi Kinerja dari Tahun 2014 s.d 2016

No Indikator Satuan Realisasi

2014 Realisasi 2015 Realisasi 2016 Target RPJMD 2015 2016 1 Indeks kepuasan masyarakat % 69,5 85,25 85,25 75 79

Keberhasilan dan Kegagalan :

 Secara keseluruhan pada tahun 2016 masyarakat merasa cukup puas terhadap pelayanan rumah sakit atau dapat dikatakan bahwa pelayanan di RSUD AW Sjahranie Samarinda adalah Baik (B), hal ini dibuktikan dengan nilai IKM RSUD

(23)

23 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

AW Sjahranie Samarinda sebesar 3.74. Nilai IKM tahun 2016 mengalami peningkatan, dapat dikatakan mampu mempenuhi harapan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan. Peningkatan indeks kepuasan, tidak hanya terjadi pada IKM total, tetapi pada masing-masing secara keseluruhan juga mengalami peningkatan nilai. Angka tertinggi terdapat pada Sarana, Kompetensi Pelaksana dan Persyaratan.

 Ada 3 unsur pelayan yang mempunyai nilai terendah dalam survey yang dilakukan pada Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) yaitu unsur Waktu Pelayanan dengan nilai 3,50,Biaya/ Tarif dengan nilai 3,51, dan Produk dengan nilai 3,71.

 Walaupun secara umum tingkat kepuasan masyarakat terhadapelayanan dinilai baik, akan tetapi dalam mewujudkan pelayanan primamasih perlu pembenahan beberapa hal yang dirasa lemah danmempertahankan dan meningkatkan layanan yang telah baik.

Alternative Solusi

Mempertahankan unsur pelayanan yang sudah mencapai standar dan meningkatkan pelayanan dengan menidaklanjuti hasil survey guna memperbaiki unsur – unsur

Tabel. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

No Sasaran Strategis Indikator %

Capaian % Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi 1 Meningkatkan Sistem manajemen Pelayanan Medik &Keperawatan Indeks kepuasan masyarakat 100 100 1

Sasaran 5 : Meningkatnya Kinerja Research Hospital

Tabel . Pengukuran Sasaran Strategis 5

No INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TAHUN 2016

Target Realisasi % Capaian 1 Penetapan RS sebagai RS

Riset Nasional

MoU 0 0 0

Tabel. Realisasi Kinerja 2015 dan 2016

No Indikator Satuan Tahun

2015 Tahun 2016 Kinerja Naik/Turun 1 Penetapan RS sebagai RS Riset Nasional MoU 2 0 Turun

(24)

24 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E Peningkatan Penurunan Kinerja

Tabel. Realisasi Kinerja dari Tahun 2014 s.d 2016

No Indikator Satuan Realisasi

2014 Realisasi 2015 Realisasi 2016 Target RPJMD 2015 2016 1 Penetapan RS sebagai RS Riset Nasional MoU 0 2 0 100 100

Keberhasilan dan Kegagalan :

Pada tahun 2014 belum ada realisasi untuk penelitian yang dilakukan, tetapi pada tahun 2015 ada kerjasama dengan pihak Institusi Unmul dengan 2 Mou sedangkan pada tahun 2016, pada anggaran ini mengalami rasionalisasi anggaran pada dana APBD, sehingga tidak dilaksanakan.

Untuk penelitian di rumah sakit ini sebenarnya dari Instansi pemerintah, Institusi Pendidikan baik dalam daerah maupun luar daerah banyak yang melakukan penelitian di RSUD.AW.Sjahranie . maupun perorang, tetapi yang resmi mou anatar RSUD.AWS. dengan instansi lain bersama melakukan penelitian bersama yang perlu waktu dan anggaran.

Alternative Solusi

Rumah sakit yang merupakan rumah sakit yang paling besar di provinsi Kalimantan Timur sebagai pusat rujukan dan Nasional dan Regional maka tetap harus melaksanakan adanya kerja sama penelitian dengan instansi lain dengan melakukan mou sebanyak banyak karena sesuai dengan indikator sasaran adalah Rumah sakit ditetapkan sebagai RS Riset Nasional.

Tabel. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

No Sasaran Strategis Indikator %

Capaian % Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi 1 Meningkatnya Kinerja Research Hospital Penetapan RS sebagai RS Riset Nasional 0 0 0

(25)

25 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

C. PENCAPAIAN KINERJA LAINNYA

(26)

26 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

D. REALISASI ANGGARAN

1. Laporan Realisasi Anggaran SKPD RSUD AW Sjahranie

NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI SISA ANGGARAN

1 BELANJA APBD 205.350.464.150,00 183.013.775.899,93 22.336.688.250,07

- Belanja Tidak Langsung 116.673.211.150,00 103.523.517.530,00 13.149.693.620,00

- Belanja Langsung 88.677.253.000,00 79.490.258.369.93 9.186.994.630,07

2 BELANJA BLUD 429.402.270.383,00 389.828.944.203,34 39.573.326.179,66

- Belanja Langsung 429.402.270.383,00 389.828.944.203,34 39.573.326.179,66

TOTAL 634.752.734.533,00 572.842.720.103,27 61.910.014.429,73

NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI CAPAIAN

(%) EVALUASI 1 BELANJA APBD 205.350.464.150,00 183.013.775.899,93 89.12 - Belanja Tidak Langsung 116.673.211.150,00 103.523.517.530,00 88.73 Baik - Belanja Langsung 88.677.253.000,00 79.490.258.369.93 89.64 2 BELANJA BLUD 429.402.270.383,00 389.828.944.203,34 90.78

- Belanja Langsung 429.402.270.383,00 389.828.944.203,34 90.78 Baik

TOTAL 634.752.734.533,00 572.842.720.103,27 90.25

2. Anggaran dan Realisasi Program APBD 2016

Sasaran Strategis Program dan Kegiatan Anggaran Realisasi % Capaian

Meningkatkan Kompetensi SDM

Program Standar

Pelayanan Pasien Safety 84,000,000 60,200,000 71.67

Survey keselamatan pasien

(pasien safety) 84,000,000 60,200,000 71.67

Meningkatkan Kapasitas Sarana Prasarana

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana & Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru- paru/ Rumah Sakit Mata

69,602,972,600 64,257,513,316 92.32

Pengadaan alat- alat kesehatan rumah sakit/ kedokteran umum

69,602,972,600 64,257,513,315.93 92.32

Program Pemeliharaan Sarana & Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru- paru/ Rumah Sakit Mata

2,565,813,400 2,443,661,330 95.24

Pemeliharaan rutin/

berkala rumah sakit 1,296,950,000 1,182,070,000 91.14

Pemeliharaan rutin/ berkala alat- alat kesehatan rumah sakit 636,350,000 636,241,720 99.98 Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan rumah sakit 482,513,400 482,161,000 99.93

(27)

27 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E Pemeliharaan kalibrasi

alat- alat kesehatan 150,000,000 143,188,610 95.46

Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur 6,711,270,000 5,967,039,000 88.91 Pengadaan perlengkapan gedung kantor 0 0 0.00 Pengadaan peralatan gedung kantor 0 0 0.00 Pemeliharaan rutin/

berkala mobil jabatan 42,000,000 42,000,000 100.00

Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional 58,000,000 58,000,000 100.00 Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor 0 0 0.00 Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor

0 0 0.00

Rehabilitasi sedang/ berat

gedung kantor 6,611,270,000 5,867,039,000 88.74

Program Peningkatan

Disiplin Aparatur 0 0 0.00

Pengadaan pakaian dinas

beserta perlengkapannya 0 0 0.00

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1,728,557,000 1,619,841,177 93.71

Penyediaan jasa peralatan

dan perlengkapan kantor 0 0 0.00

Penyediaan jasa

pemeliharaan & perizinan kendaraan dinas/ operasional

0 0 0.00

Penyediaan alat tulis

kantor 0 0 0.00

Penyediaan barang cetakan

& penggandaan 0 0 0.00

Penyediaan bahan bacaan peraturan &perundang - undangan

0 0 0.00

Penyediaan makanan &

minuman 692,972,000 687,244,550 99.17

Rapat - rapat koordinasi &

konsultasi ke luar daerah 725,395,000 651,575,154 89.82

Rapat - rapat koordinasi, pembinaan & pengawasan ke dalam daerah 310,190,000 281,021,473 90.60 Meningkatkan Sistem Manajemen Administrasi dan Keuangan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan

69,300,000 9,972,000 14.39

Penyusunan laporan capaian kinerja & ikhtisar realisasi kinerja SKPD

(28)

28 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E Penyusunan pelaporan

keuangan akhir tahun 69,300,000 9,972,000 14.39

Program Peningkatan & Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 998,800,000 899,800,000 90.09 Peningkatan manajemen pengelolaan keuangan daerah 998,800,000 899,800,000 90.09 Meningkatkan Sistem Manajemen Pelayanan Medik dan Keperawatan Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 6,471,340,000 3,991,733,883 61.68 Penyusunan standar pelayanan kesehatan 5,660,340,000 3,271,112,183 57.79

Evaluasi & pengembangan standar pelayanan kesehatan

500,000,000 409,703,000 81.94

Monitoring, evaluasi &

pelaporan 311,000,000 310,918,700 99.97

Program Upaya

Kesehatan masyarakat 445,200,000 240,497,664 54.02

Peningkatan pelayanan & penanggulangan masalah kesehatan 445,200,000 240,497,664 54.02 Meningkatnya Kinerja Reseach Hospital Program Research Hospital 0 0 0.00

Kerjasama pendidikan dan penelitian pelayanan kesehatan

(29)

29 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

(30)
(31)

31 | L A K I P R S U D A W . S J A H R A N I E

BAB IV PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUD AWS Samarinda ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2016. LAKIP ini disusun sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden R.I. nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Ketua LAN R.I. nomor 589/IX/6/V/99 tanggal 20 September 1999 dan disempurnakan dengan SK LAN Nomor 239/2003 tanggal 25 Maret 2003, dan dengan Mengacu pada Menteri Pendayaguanaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014, Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, Dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Dengan adanya Laporan Akuntabulitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) ini diharapkan dapat memacu pelaksanaan dokumen anggaran yang melibatkan stake holders, sehingga nantinya akan tercipta sasaran dan hasil kerja yang lebih baik lagi dan dapat dipertanggung jawabkan dan sebagai bahan Evaluasi untuk perbaikan tahun mendatang dalam pelaksanaan anggaran.

Gambar

Tabel . Pengukuran Sasaran Strategis 1
Tabel . Pengukuran Sasaran Strategis 2
Tabel . Pengukuran Sasaran Strategis 4
Tabel . Pengukuran Sasaran Strategis 5

Referensi

Dokumen terkait

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

Dalam membina hubungan baik antar perusahaan dan konsumen, salah satunya adalah melalui layanan, sehingga penting untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap layanan yang

Sehubungan dengan kedua jenis budaya tersebut, dalam pembelajaran bahasa Inggris perlu menkombinasikan dua budaya tersebut atau yang dikenal dengan pembelajaran

Menurut Darminto (2010) kinerja keuangan juga merupakan keseluruhan hasil kerja manajemen dalam mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki yang dapat.. Kinerja

Komisi VIII DPR RI mendesak BNPB segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait dengan perencanaan percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempabumi di Provinsi

Lihat saja bayaran Allah untuk “pekerjaan” yang satu ini, pekerjaan tahajjud; siapa yang shalat dua rakaat di tengah malam, khairun minaddunyaa wa maa fiihaa, maka baginya lebih

Melalui penerapan sistem data warehouse dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, diantaranya proses analisis ataupun pengelolaan informasi berdasarkan data

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan