• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

8

2.1 Konsep Dasar Aplikasi

2.1.1 Pengertian Aplikasi

Menurut Sutabri (2012:147), Aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya.

Menurut Asropudin (2013:6), Aplikasi adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Ms.World, Ms.Excel.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, aplikasi adalah software atau alat terapan yang dibuat untuk mengerjakan tugas-tugas khusus.

2.1.2 Pengertian Aplikasi Web

Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan obyek yang dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML, seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek. Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis.

Web Statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi webdinamis, peruahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke baris data sehingga perubahan

(2)

informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.

Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan ASP. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien. (Kadir, 2009:2)

2.1.3 Pengertian Data

Data berasal dari bahasa latin yaitu datum yang berarti fakta, kenyataan, kejadian atau peristiwa. Jadi data atau fakta adalah kenyataan dari suatu kejadian atau peristiwa. Data dapat didefinisikan yaitu kumpulan fakta-fakta yang berupa fisik dan bukan fisik, kejadian-kejadian dan prosedur yang belun diolah manusia atau peralatan yang digunakan oleh manusia.

Kegunaan dari data adalah sebagai dasar yang objektif di dalam proses penyusunan kebijaksanaan oleh pimpinan organisasi. Datamerupakan keterangan yang masih mentah (belum diolah). Agar dapat dipergunakan, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu ke dalam bentuk informasi yang sesuai dengan keperluan yang dibutuhkan. (Kenneth , 2008:16)

2.1.4 Pengertian Pengolahan Data

Menurut Ladjamudin (2013:9), Pengolahan data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi formasi yang memiliki kegunaan.

(3)

Menurut Sutarman (2012:4), Pengolahan data adalah proses perhitungan atau transformasi data input menjadi informasi yang mudah dimengerti ataupun sesuai dengan yang diinginkan.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, Pengolahan Data adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti yang berupa informasi.

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.2.2 Pengertian Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri. Komponen atau subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai.

Berikut ini beberapa definisi sistem yang dikemukakan oleh para ahli :

 Menurut Hanif Al Fatta (2007:3) Sistem adalah sekumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variable yang saling terorganisir, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain.

 Menurut Dr. Azhar Susanto (2007:18) mendefinisikan sistem adalah kumpulan / grup dari bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. 

 Menurut Tata Sutabri (2012:7) menyatakan bahwa sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan

pemrosesan atau pengolahan yang tertentu.

Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur variabel-variabel yang saling terorganisir, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain.

(4)

Gambar 2. 1 Model Sistem

2.2.3 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolahan dan sasaran atau tujuan. (Tata Sutabri, 2013:13)

a) Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinterkasi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem.

b) Batas Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

c) Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan diperlihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d) Penghubung Sistem (Interface)

(5)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung. Sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. e) Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

f) Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

g) Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi dimana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.

h) Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat determistik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.2.4 Pengertian Informasi

(6)

Informasi merupakan hasil pengolahan dan sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimannya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. (Edhy Sutanta, 2011:13)

Informasi yang diperoleh dari pengolahan data dapat dinilai berdasarkan sifatnya. Sifat informasi yang menentukan nilai informasi adalah :

1. Kemudahan dalam memperolehnya 2. Sifat luas dan kelengkapannya 3. Ketelitian (akurasi)

4. Kecocokan dengan pengguna (relevan) 5. Ketetapan waktu

6. Kejelasan (Clarity)

7. Fleksibilitas / Keluwesannya 8. Dapat dibuktikan

9. Tidak ada prasangka

10. Dapat diukur informasi diperlukan oleh para pemakai (manajemen)

pada seluruh level manajemen dalam seluruh fungsi organisatoris.

2.2.5 Pengertian Sistem Informasi

Seperti telah kita ketahui informasi merupakan hal yang sangat penting didalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi.

Dalam arti yang luas sistem informasi dapat dipahami sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjabersama-sama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang beragama dan mempunyai nilai nyata yang dapat

(7)

dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun dimasa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan. (Edhy Sutanta, 2011;16)

Menurut Dr. Azhar Susanto (2007:55) mendefinisikan “Sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna”.

Menurut Tata Sutabri (2012:38) Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organiasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk memberikan informasi bagi pengambil keputusan.

2.3 Bimbingan dan Konseling

2.3.1 Pengertian Bimbingan Dan Konseling

Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku (Hikmawati, 2011:44).

Menurut Shertzer dan Stone ( dalam Yusuf dan Nuhrisan 2010:6 Pengartikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya. Menurut Rochman

(8)

Natawidjaja (dalam Yusuf dan Nuhrisan 2010:6) mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya.

Dari beberapa definisi para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan sama dengan pemberian bantuan kepada seseorang yang membutuhkan bantuan untuk membantu seseorang mengatasi masalahnya atau mengungkapkan kemampuan yang dimilikinya. Bimbingin diberikan oleh seorang ahli dibidangnya kepada orang yang membutuhkan bimbingan. Dan bimbingan juga dapat diartikan sebagai upaya pemberian bantuan kepada peserta didik dalam rangka mencapai perkembanganya yang optimal.

2.3.2 Pengertian Konseling

Pengertian konseling secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa latin, yaitu “consilium” yang berarti dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau memahami. Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti “menyerahkan”atau menyampaikan”.

Sebelumnya telah dijelaskan pengertian bimbingan selanjutnya akan dijelaskan pengertian konseling. Walgito, (dalam Aqib 2012:29) mengemukakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejateraan hidupnya.

Menurut Robinson, M. Surya, (dalam Yusuf dan Nurihsan 2010:7) mengartikan konseling adalah semua bentuk hubungan antara dua orang, di mana yang seorang, yaitu klien dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan

(9)

lingkungannya. Pietrofesa (dalam Yusuf dan Nurihsan 2010:8)

menunjukan sejumlah ciri-ciri konseling profesional sebagai berikut : a) Konseling merupakan suatu hubungan profesional yang diadakan oleh

seorang konselor yang sudah dilatih untuk pekerjaannya itu.

b) Dalam hubungan ynag bersifat profesional itu, klien mempelajarari keterampilan pengambilan keputusan,pemecahan masalah, serta tingkah laku atau sikap-sikap baru.

c) Hubungan profesional itu dibentuk berdasarkan kesukarelaan antara klien dan konselor.

Sherrtzer dan Stone (dalam Yusuf dan Nurihsan 2010:8) mengelompokan konseling didasarkan pada ranah perilaku yang merupkan kepuduliannya, yaitu yang berorientasi pada ranah perilaku yang merupakan kepuduliannya, yaitu yang berorientasi pada ranah konitif dan ranah afektif. Patterson (dalam Yusuf dan Nurihsan 2010:8) secara rinci menglompokan pendekatan konseling menjadi lima kelompok, yaitu: penekatan rasional,teori belajar, psikoanalitik, perseptualpenomenologis, dan eksistensial.

Dari beberapa rumusan definisi konseling tersebut dapat diperoleh beberapa unsur yang terkandung di dalam definisi konseling sebagai berikut :

a) Pembimbing/konselor, yaitu seseorang yang karena keahlian dan kewenangan memberikan bantuan.

b) Terbimbing konseling, yaitu seseorang yang karena masalahnya yang dihadapinya dan ketidakmampan dalam menyelesaiakan. c) Masalah, yaitu terjadinya interaksi antara pembimbing/konselor

untuk memperoleh penyelesaian yang terbaik.

d) Proses, yaitu terjadinya interaksi antara pembimbing/konselor dengan konseling secara tatap muka (langsung berhadapan muka) dalam upaya penyelesaian masalah.

e) Tujuan, yaitu sesuatu yang ingin dicapai oleh pembimbing/konselor, dalam arti dapat memberi bantuan dan

(10)

mencapai hasil yang baik dalam arti dapat terselesaikan masalahnya. (Aqib, 2012:30)

2.3.3 Tujuan Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal sebagai makhluk tuhan, sosial, dan pribadi. Lebih lanjut tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu dalam mencapai : (a) kebahagian hidup pribadi sebagai makhluk tuhan, (b) kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat, (c) hidup bersama dengan individu-individu lain, (d) harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya. Wardati dan Jauhar ( 2011:28)

2.3.4 Fungsi Bimbingan dan Konseling

Terdapat beberapa ahli yang menjelaskan tentang fungsi dari layanan bimbingan dan konseling, ada ahli yang mengelompokan fungsi bimbingan dan konseling menjadi 5 fungsi, ada juga yang mengelompokan menjadi 7 fungsi. Tetapi dalam hal ini penulis lebih cenderung menggunakan 7 fungsi yang terdapat dalam layanan bimbingan dan konseling yaitu menurut Yusuf dan Nurihsan (2010:16). Fungsi-fungsi tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Fungsi Pemahaman

Yaitu membantu peserta didik agar memiliki pemahaman atas dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, individu diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

2. Preventif

Yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik. Melaui fungsi ini, konselor

(11)

memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah layanan orientasi, informasi dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada siswa, dalam mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya: bahaya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obat terlarang, putus sekolah dan pergaulan bebas.

3. Fungsi Pengembangan

Yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa. Konselor dan personil sekolah lainnya bekerjasama merumuskan dan melaksanakan program bimbingan secara sistimatis dan berkesinambungan dalam upaya membantu siswa mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah adalah layanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curhat pendapat (brain storming), home room dan karyawisata.

4. Fungsi Perbaikan

Yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, social, belajar dan karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling dan remedial teaching. 5. Fungsi Penyaluran

Yaitu fugsi bimbingan yang membantu individu memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir ata jabatan yang sesuai dengan bakat, minat, keahlian dan cirri-ciri pribadi yang lain. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerjasama dengan pendidik lainnya didalam maupun diluar lembaga pendidikan.

6. Fungsi Adaptasi

Yaitu fungsi yang membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru atau dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan

(12)

terhadap latar belakang pendidikan, minat dan kemampuan serta kebutuhan individu (siswa). Dengan menggunakan informasi yang memadai, mengenai individu. Pembimbing/konselor dapat membantu para guru dan dosen dalam memperlakukan individu secara tepat, baik dalam memilih metode dan proses pembelajaran maupun mengadaptasikan bahan ajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan individu.

7. Fungsi Penyesuian

Yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu (siswa) agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah atau norma agama.

2.3.5 Penerapan BK di sekolah

Menurut Hikmawati (2010:65) dalam bukunya Bimbingan Konseling dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah/madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidaknya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik (konseli), agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-moral).

2.4 Rekayasa Perangkat Lunak

2.4.1 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak

Pengertian RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) Sendiri adalah suatu disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal yaitu analisa kebutuhan pengguna, menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna, disain, pengkodean, pengujian sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan.

(13)

2.4.2 Metode SDLC ( Model Waterfall)

Model SDLC air terjun (Waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Berikut gambar model air terjun (waterfall) :

Gambar 2. 2 Model Waterfall (Dennis dkk:2012)

Berikut tahapan dalam model waterfall : 1. Perencanaan

Dalam tahapan ini, menjelaskan dan mengargumentasi untuk melanjutkan proyek yang telah dipilih. Rencana kerja yang matang juga disusun untuk menjalankan tahapan-tahapan lainnya. Pada tahap ini ditentukan secara detail rencana kerja yang harus dikerjakan, durasi yang perlukan masing-masing tahap, sumber daya manusia,

(14)

perangkat lunak, dokumentasi, perangkat keras, maupun finansial destiminasi. Pembuatan perencanaan ini bukan langkah mudah karena untuk mengestimasi beban kerja dan durasi dari masing-masing tahap yang dibutuhkan pengalaman yang cukup banyak. Kesalahan pada tahap ini akan mengakibatkan keuntungan yang diperoleh tidak maksimal, bahkan bisa rugi. Pada tahapan ini peran manajemen sistem informasi berpengalaman sangat dibutuhkan.

2. Analisis

Tahap kedua, adalah tahap analisis, yaitu tahap dimana kita berusaha mengenali segenap permasalahan yang muncul pada pengguna dengan mendekomposisi dan merealisasikan komponen-komponen sistem. Tujuan utama dari tahap analis adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis dan persyaratan proses dari sistem baru. Menganalisa kebutuhan sebagai bahan dalam membuat spesifikasi ditahapan selanjutnya.

3. Perancangan

Tahap perancangan (design), dimana kita mencoba mencari solusi permasalahan yang didapat dari tahap analis. Tahapan mengubah kebutuhan yang masih berupa konsep menjadi spesifikasi sistem yang nyata untuk diimplementasikan. Jika pada tahapan analisis (from requitment to specification), maka tahapan desain adalah (from specification to implementation). Jadi, bagaimana membuat spesifikasi yang detail untuk bisa diimplementasikan.

4. Implementasi

Tahap implementasi, dimana kita mengimplementasikan perancangan sistem kesituasi nyata. Disini kita mulai berurusan dengan pemilihan perangkat keras dan penyusunan perangkat lunak aplikasi (pengkodean/coding).

(15)

5. Sistem

Pada tahapan sistem dilakukan pengujian (testing) dan pemeliharaan, yang dapat digunakan untuk menetukan apakah sistem/ perangkat lunak yang kita buat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum. Jika belum, proses selanjutnya adalah bersifat iteratif, yaitu kembali ketahap-tahap sebelumnya. Tahap pemeliharaan/perawatan dimana kita mulai melakukan pengoperasian sistem dan jika diperlukan melakukan perbaikan-perbaikan kecil. Kemudian jika waktu pengguna sistem habis, maka kita akan masuk lagi pada tahap perencanaan (design).

2.5 Basis Data (Database)

Menurut Connolly dan Begg (2010:65) database merupakan kumpulan dari data logical yang berhubungan dan deskripsi dari data tersebut yang dirancang untuk kebutuhan informasi suatu perusahaan.

Sistem database dapat terbagi 4 komponen penting, yaitu : 1. Data, merupakan informasi yang disimpan dalam suatu struktur

tertentu yang terintegrasi.

2. Hardware, merupakan perangkat keras berupa komputer dengan media penyimpanan sekunder yang digunakan untuk menyimpan data karena pada umumnya database memiliki ukuran yang benar. 3. Software, merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk

melakukan pengolahan database. Perangkat lunak ini biasanya disebut dengan Database Management System (DBMS).

4. User, merupakan pengguna yang menggunakan data yang tersimpan dan terkelola. User dapat berupa seorang yang mengelola database dengan Database Administrator (DBA) bisa juga end user yang mengambil hasil dari pengelolaan database melalui bahasa query.

(16)

2.5.1 Database Management System (DBMS)

DBMS (Database Management System) atau dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai Sistem Manajemen Basis Data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data. (Rosa, Shalahuddin, 2013:44)

Karena pentingnya data bagi suatu organisasi / perusahaan, maka hampir sebagian besar perusahaan memanfaatkan DBMS dalam mengelola data yang mereka miliki. Pengelolaan DBMS sendiri biasanya ditangani oleh tenaga ahli yang spesialis menangani DBMS yang disebut sebagai DBA (Database Administrator).

Keunggulan DBMS antara lain sebagai berikut :

a) Meningkatkan presentase kesiapan data (data availability) artinya tersedia sewaktu dibutuhkan.

b) Mempercepat penyimpanan dan pengambilan data karena data disimpan dengan lebih teratur.

c) Mempercepat dan mempermudah pemrosesan data karna yang diproses adalah data yang perlu saja.

d) Mengurangi penyimpanan data yang rangkap sehingga lebih hemat. e) Data dapat dipakai banyak orang (sharability), baik digunakan

sekarang maupun digunakan dimasa mendatang (evolvability). f) Mengatur itegrasi sehingga data dapat diambil dengan benar. g) Mempermudah pemrograman karena DBMS menjadi lebih

fleksibel. Disini perubahan program tidak memerlukan perubahan struktur data atau sebaliknya perubahan struktur tidak memerlukan perubahan pemograman.

h) Keteraturan data membuat bank data lebih aman.

2.5.2 PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP (Hypertext Preprocessor) adalah salah satu bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah web server dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server. (Madcoms, 2013:206)

(17)

PHP termasuk bahasa program yang hanya bisa berjalan disisi server, atau sering disebut side server langguage. Jadi program yang dibuat dengan kode PHP tidak bisa berjalan kecuali dijalankan pada web server.

Untuk membuat website yang dinamis dan mudah untuk diupdate setiap saat dari browser, dibutuhkan sebuah program yang mampu mengolah data dari komputer clint atau dari komputer server itu sendiri sehingga mudah dan nyaman untuk disajikan di browser. Salah satu program yang dapat dijalankan di server dan cukup handal adalah PHP. Dengan menggunakan program PHP, sebuah website akan lebih interaktif dan dinamis.

2.5.3 XAMPP

XAMPP adalah paket program web lengkap yang dapat dipakai untuk belajar pemrograman web, khususnya PHP dan MySQL, paket ini dapat didownload secara gratis dan legal. (Bunafit Nugroho, 2013:1)

Fungsi folder-folder utama XAMPP antara lain : 1. Apache, folder utama dari apache web server.

2. Htdocs, folder utama untuk menyimpan data-data latihan web, baik PHP atau HTML biasa. Pada folder ini, Anda dapat membuat subfolder sendiri untuk mengelompokkan file latihannya. Semua folder dan file program di htdocs bisa diakses termasuk manual PHP dan MySQL.

3. Manual, berisi subfolder yang didalamnya terdapat manual program dan database, termasuk manual PHP dan MySQL. 4. MySQL, folder utama untuk database MySQL Server. Di

dalamnya terdapat subfolder data (lengkapnya; C:\xampp\MySQL\data) untuk merekam semua nama database, serta subfolder bin yang berisi tools client dan server MySQL. 5. PHP, folder utama untuk program PHP.

(18)

Gambar 2.3 Halaman Localhost yang dimiliki oleh XAMPP 1.7.1 2.5.4 MySQL

Database MySQL adalah program berbasis DOS, perintah dasarnya SQL (Structured Query Laguage), mengaksesnya dari jendela DOS promt atau command prompt (Bunafit Nugroho, 2013:26).

Menurut Kustiyahningsih (2011:145), “MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah table. Table terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Sedangkan RDMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti table, baris dan kolom digunakan dalan perintah-perintah di MySQL. Tipe-tipe data MySQL diantaranya :

Menurut Kustiyahningsih (2011:147), “Tipe data MySQL adalah data yang terdapat dalam sebuah table berupa field-field yang berisi nilai dari data tersebut. Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri-sendiri” MySQL mengenal beberapa tipe data field yaitu :

a) Tipe data numerik

Tipe data numerik dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floating point. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal.

Tabel 2.1 Tipe data numerik

(19)

(Kustiyahningsih, Yeni dan Devie Rosa Anamisa, 2011:147) b) Tipe data string

String adalah rangkaian karakter. Tipe-tipe data yang termasuk dalam tipe data string dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.2 Tipe data string

(Kustiyahningsih, Yeni dan Devie Rosa Anamisa, 2011:148) c) Tipe data char() dan varchar()

Tipe data char() dan varchar() pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char() bersifas statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan. Pada tipe data

(20)

varchar() besarnya memori penyimpanan tergantung pada jumlah karakter tambah 1 type

Tabel 2.3 Letak perbedaan jumlah memori

(Kustiyahningsih, Yeni dan Devie Rosa Anamisa. 2011:148) d) Tipe data tunggal

Untuk tunggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE, TIMESTAMP, TIME dan YEAR. Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MySQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah. Kisaran nilai besar memori penyimpanan yang diperlukan untuk masing-masing tipe dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.4 Tipe data tunggal

(Kustiyahningsih, Yeni dan Devie Rosa Anamisa, 2011:149)

(21)

Bootstrap merupakan sebuah framework css yang memudahkan pengembang untuk membangun website yang menarik dan responsif. Tidak konsitensinya terhadap aplikasi individual membuat sulitnya untuk mengembangkan dan pemeliharaannya. Bootstrap adalah css tetapi dibentuk dengan LESS, sebuah pre-prosessor yang memberi fleksibelitas dari css biasa. Bootstrap memberikan solusi rapi dan seragam terhadap solusi yang umum, tugas interface yang setiap pengembang hadapi. Bootstrap dapat dikembangkan dengan tambahan lainnya karena ini cukup fleksibel terhadap pekerjaan design butuhkan (Otto, 2011).

Keunggulan dalam menggunakan Bootstrap adalah semua bagian untuk antarmuka pengguna menggunakan style css, Bootstrap dapat menggunakan LESS preprosessor sebuah teknologi yang mengurangi dan mengefisienkan penulisan kode CSS. Bootstrap dapat diintegrasikan dengan JavaScript untuk menjadikan lebih menarik dengan efekefek yang dapat diberikan dengan JavaScript (Tectale, 2012).

Kelemahan dalam menggunakan Bootstrap adalah dengan adanya penggunaan bootstrap menjadi tidak adanya keunikan didalam website karena akan samanya tampilan yang diberikan. Terdapat juga laporan bahwa sistem grid pada bootstrap tidak responsif (Tectale, 2012).

2.7 UML (Unified Modelling Language)

UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualiasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO(Object-Oriented). (Alan Dennis, 2012)

2.7.1 Diagram-diagram UML

Unified Modelling Language (UML) terdiri dari 13 jenis diagram resmi seperti pada Tabel 2.5 (Alan Dennis, 2012)

(22)

Tabel 2.5 Jenis-jenis Diagram UML

NO Diagram Kegunaan

1 Activity Behavior procedural dan pararel 2 Class Class, fitur, dan hubungan-hubungan 3 Communication Interaksi antar objek; penekanan pada

jalur

4 Component Struktur dan koneksi komponen 5 Composite structure Dekomposisi runtime sebuah class

6 Deployment Pemindahan artifak ke node

7 Interaction overview Campuran sequence dan activity diagram 8 Object Contoh konfigurasi dari contoh-contoh 9 Package Struktur hirarki compile-time

10 Sequence Interaksi antar objek; penekanan pada sequence

11 State machine Bagaimana even mengubah objek selama aktif

12 Timing Interaksi antar objek; penekanan pada timing

13 Use Case Bagaimana pengguna berinteraksi dengan sebuah sistem

2.7.2 Use Case Diagram

Menurut (Alan Dennis, 2012:155), Use case diagram adalah cara spesifik menggunakan sistem dengan menggunakan beberapa bagaian dari fungsi tersebut. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antar user (pengguna) sebuah sistem sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Use case diagram menampilkan actor,

(23)

use case, dan hubungan antara mereka. Use case diagram dapat sangan membantu bila kita sedang menyusun kebutuhan sistem, komunikasi rancangan dengan klien dan merancang test khusus untuk desain yang ada pada sistem.

Tabel 2.6 Simbol Use Case Diagram

Nama Elemen Fungsi Notasi

Actor Mengembangkan tokoh atau sistem yang memperoleh keuntungan dan berbeda di luar dari sistem. Actor dapat berasosiasi dengan actor lainnya dengan menggunakan superclass association. Actor ditempatkan diluar subject boundary

Use Case Mewakili sebuah bagian dari fungsionalitas sistem dan ditempatkan dalam system boundary

Subject Menyatakan lingkup dari subjek Boundary

Assosiation Menghubungkan actor untuk Relationship berinteraksi dengan use case

Include Menunjukkan inclusion fungsionalitas Relationship dari sebuah use case dengan use case

(24)

lainnya. Arah panah dari base use case ke included use case

Extend Menunjukkan exstension dari sebuah Relationship use case untuk menambahkan optional

behavior. Arah panah dari extension use case ke base use case

Generalization Untuk menghentikan seluruh control flows atau object flows

Sumber : Dennis, Alan. 2012. System Analysis and Design with UML 2.0 4th ed, hal.156

Gambar 2.4 Use Case Model (Alan Dennis, 2012:159)

(25)

2.7.3 Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan aliran fungsional sistem, pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas digunakan untuk menunjukan aliran kerja bisnis dan untuk menggmabrkan aliran kejadian dalam use case. (Alan Dennis, 2012:163)

Tabel 2.7 Simbol Activity Diagram

Nama Elemen Fungsi Notasi

Action Untuk menggambarkan perliaku yang sederhana dan bersifat non-

decomposable

Activity Untuk mewakili kumpulan aksi

(action)

Object Node Untuk mewakili objek yang terhubung dengan kumpulan object

flow

Control Flow Menunjukkan rangkaian pelaksanan

Object Flow Menunjukkan aliran sebuah objek dari sebuah aktivitas atau aksi ke aktivitas atau aksi lainnya

Initial Node Menandakan awal dari kumpulan aksi atau aktivitas

Final-Activity Untuk menghentikan seluruh Node control flows atau object flows

Final-Flows Untuk menghentikan control flow Node atau object flow tertentu

Decision Node Untuk mewakili suatu kondisi pengujian yang bertujuan untuk memastikan bahwa control flow

(26)

atau object flow hanya menuju ke suatu arah

Merge Node Untuk menyatukan kembali decision path yang dibuat dengan menggunakan decision node Fork Node Untuk memisahkan perliaku

menjadi kumpulan aktivitas yang berjalan secara parallel Join Node Untuk menyatukan kembali

kumpulan aktivitas yang berjalan secara parallel atau bersamaan Swimlane Sebuah activity diagram kolom

guna aktivitas atau aksi tertentu pada individu yang bertanggung jawab untuk melaksanakan isi

tersebut

(Alan Dennis, 2012:166)

(27)

Gambar 2.5 Contoh Use Case Model (Alan Dennis, 2012:168)

2.7.4 Sequence Diagram

Sequence diagram adalah salah satu dari dua jenis diagram interkasi. Sequence Diagram mengambarkan interaksi dinamis antara objek dalam sebuah use case dan mendeskripsikan pesan yang dikirimkan. Suquence diagram menekankan waktu pemesanan kegiatan yang berlangsung dalam satu set objek yang berkolaborasi. (Alan Dennis, 2012:238)

(28)

Tabel 2.8 Simbol Sequence Diagram

Nama Elemen Fungsi Notasi

Actor Digunakan untuk megambarkan pelaku ini meliputi manusia atau sistem komputer atau subsistem lain yang memiliki metode untuk melakukan sesuatu

An Object Menyatakan Objek berinteraksi Pesan

Lifeline Partisipan Form

Activation Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan (mengirim/ menerima pesan)

Message Menyampaikan informasi dari satu objek lain.

Pesan tipe send dinyatakan dengan arah panah mengarah pada objek yang dikirim. Sedangkan pesan tipe return arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian

Guard Condition Merupakan tes yang harus dipenuhi untuk pesan yang akan dikirim

Object X ditempatkan pada akhir oyjek Destruction untuk menunjukkan bahwa akan

keluar eksitensi

(29)

Frame Menunjukkan konteks diagram

urutan

(Alan Dennis, 2012:240)

Gambar 2.6 Contoh Suquence Diagram Model (Alan Dennis, 2012:247)

2.7.5 Class Diagram

Class diagram adalah model statis yang menunjukkan kelas dan berhubungan antar kelas yang tetap konstan dalam sistem dari waktu ke waktu. Diagram kelas menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. (Alan Dennis, 2012:208)

Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metoda atau operasi :  Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu

kelas. 

 Metoda atau Operasi adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

(30)

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : (Verdi Yasin, 2012:198)

Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. 

Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.

Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

Tabel 2.9 Simbol Class Diagram

Nama Elemen Fungsi Notasi

A Class Menggambarkan sesuatu yang

mengkapsulkan informasi di

class, menampung nama class,

atribut dan method

An Attribute Untuk member karakteristik pada data yang dimiliki suatu

objek di dalam kelas

An Operation Memberikan sebuah fungsi ke

sebuah objek

An Association Asosiasi yang menghubungkan class dengan class multiplycity

Generalization Relasi antara kelas dengan

makna keberuntungan antara

kelas

An Aggregation Hubungan yang menyatakan bahwa suatu kelas menjadi atribut bagi kelas lain

A Composition Bentuk khusus dari agregasi dimana kelas yang menjadi bagian diciptakan setelah kelas

(31)

menjadi whole dibuat

(Alan Dennis, 2012:210)

Gambar 2.7 Contoh Class Diagram (Alan Dennis, 2012:218)

2.8 Testing Perangkat Lunak

“Testing adalah sebuah proses yang dijelaskan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal” Soetam Rizky (2011:237)

(32)

2.8.1 Metode Black Box

“Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar” Soetam Rizky (2011:264)

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini diantara lain :

1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis dibidang pemrograman.

2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

3. Hasil dari black box dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eseksusi sebuah perangkat lunak.

4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Gambar

Gambar 2. 1 Model Sistem  2.2.3 Karakteristik Sistem
Gambar 2. 2 Model Waterfall
Gambar 2.3 Halaman Localhost yang dimiliki oleh XAMPP 1.7.1  2.5.4  MySQL
Tabel 2.2  Tipe data string
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa Balanced Scorecard merupakan metode yang terbaik dalam melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan, karena Balanced Scorecard

Dilihat dari pemikiran-pemikiran beliau yang sesuai dengan konsep yang masih diimplementasikan yaitu pendidikan dan pengajaran di Indonesia saat ini mengenai budi

Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan atau perairan dengan batas- batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik

Perbandingan secara analisis pengaruh quenching dengan media pendingin air laut pada baja karbon medium yang dilas SMAW dari uji kekerasan

processor pada i7 proses yang lebih cepat waktu kinerjanya adalah yang menggunakan single processor [13] ... Maka dari itu tujuan percobaan real-time rendering and compression

Penelitian ini bertujuan mengeta- hui rendemen yang diperoleh dari minyak atsiri mawar merah ( Rosa damascena ) melalui ekstraksi dengan pelarut etanol dan n-heksana,

Secara umum berdasarkan analisis teks/wacana dapat ditemukan teks/wacana yang mendeskripsikan tentang proses akulturasi kebudayaan pada peninggalan- peninggalan dan

Berdasarkan berat jenis obat anestesi lokal yang dibandingkan dengan berat jenis likuor, maka dibedakan 3 jenis obat anestesi lokal, yaitu hiperbarik, isobarik dan