• Tidak ada hasil yang ditemukan

[f,i JURI{AT $PORT PEDAOOG. Diterbitkan Oleh: PROGRAM STUDI MAGISTER PEITDIDIKAN OTAIIRAGA. DARUSSATAM.BANDA ACEH 20t6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "[f,i JURI{AT $PORT PEDAOOG. Diterbitkan Oleh: PROGRAM STUDI MAGISTER PEITDIDIKAN OTAIIRAGA. DARUSSATAM.BANDA ACEH 20t6"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

tssN 2252.5807

ill

ililIillllili;li

[

;

JURI{AT

$PORT

PEDAOOG

Diterbitkan

Oleh:

PROGRAM

STUDI MAGISTER

PEITDIDIKAN

OTAIIRAGA

PASCASAR.IAITA

UilNIERSITAS

SNAH

KUATA

DARUSSATAM.BANDA

ACEH

20t6

[f,I

(2)

DAT'TAR ISI

Arnraidi

Analisis Kepercayaan Diri, N'lotivasi dan Agre-rif Atlet Karate Binaan Dispora provinsi Aceh

Febi Aulia

Lrstrumen Penilaian Kineria Wasit Bola Voli Fakhrullah

Hubungan Kadar Lemak, Status Gizi dan Kapasitas vital paru dengan Kesegaran Jasmani

Juhaidah Nlistar

Hubungan Konsentrasi, Kekuatan

otot

Tungkai, Kecepatan Reaksi dan Koordinasi Mata-Kaki

dengan Kemampuan Bermain pencak Silat

Nlaulida EIy.'Novita

Evaluasi Sikap, Kecerdasan hrtelegensi dan Kebugaran Jasmani Sisrva SMK Negeri 5 Telkom Banda Aceh

Nlunarvir

Analisis Kecerdasatl Sprritual dan Keceldasan IntelektLral Mahasisrva

Magister pendidikan olahraga

Program Pascasat.jana Universitas Syiah Kuala Supan i

Evaluasi Korrpetensi Pedagogik. Kepribadian, Sosial dan prof-esional Guru penjasorkes Sekolah Dasar

Svamsul Bahri

Hubr:ngan Bakat, Kecepatan dan Keiincahan clengan Keterarnpiran Berrnain Sepakbola

Hajidin & Syakrani

Manaje,.ren Kornite olahraga Nasionar Indonesia Kabupater.r Aceh Barat Zahara

Kontribusi Kecerdasa, I-.rnosional cian Motor Ability dengan Kemampuan _Bermain Kempo

Halaman 1-6 7-9 10-12 .13-17 1 8-20 21-24 25-28 29-3 I JI-J] 36-tr+0

\

(3)

MANAJEMEN KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA KABUPATEN ACEH BARAT

Hajidin & Syakrani*)

Abstrak: Komite Olahraga Nasional Indonesia merupakan satu-satunya wadah yang mengkoordinasikan dan

membina olahraga prestasi di Indonesia dituntut untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta memiliki pengelolaan manajemen yang baik pula, sehingga menjadi organisasi yang mandiri dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu tugas pokok KONI mulai dari KONI Pusat hingga ke KONI Kabupaten/Kota adalah membantu Pemerintah dalam melakukan pembinaan dan memantau prestasi olahraga.KONI Kabupaten Bireuen merupakan salah satu anggota KONI Provinsi yang mempunyai tugas dan fungsi yang sama dengan KONI Provinsi yaitu membina dan membantu pemerintah Kabupaten dalam penyelenggaraan olahraga tingkat Kabupaten.Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) penggerakan, dan (4) pengawasan yang dilakukan KONI Kabupaten Kabupaten Aceh Barat dalam meningkatkan kinerja anggotanya. Subjek dalam penelitian ini adalah pengurus KONI Kabupaten Aceh Barat masa bakti 2013-2017, sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini berjumlah 8 orang dengan teknik purposive sampling. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menganalisis data kualitatif. Bahwa mekanisme manajemen yang dilakukan oleh pengurus KONI Kabupaten Aceh Barat sudah maksimal sebagaimana fungsi manajemen dari sebuah organisasi.

Kata kunci: manajemen, komite olahraga nasional indonesia

Pendahuluan

Olahraga merupakan kebutuhan manusia yang merupakan unsur pokok dan sangat berpengaruh dalam pembentukan jiwa raga yang kuat. Sebagaimana sesuai dengan semboyan Yunani Kuno yang berbunyi:

orandum est ut sit, mens sana in corpore sano yang

dapat diartikan: “semoga hendaknya, dalam tubuh yang kuat bersemayam jiwa yang sehat”. Sehingga setiap manusia yang sering melakukan kegiatan olahraga akan memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang lebih baik dibandingkan dengan manusia yang jarang atau tidak pernah melakukan kegiatan olahraga. Seiring dengan perkembangannya olahraga juga digunakan sebagai sarana untuk mengangkat harkat dan martabat. Hal tersebut dapat dicapai melalui prestasi yang membanggakan di bidang olahraga.

Berdasarkan dari keinginan pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut, di Indonesia telah mempunyai satu organisasi keolahragaan nasional yang berwenang dalam mengkoordinasikan dan membina seluruh kegiatan olahraga prestasi. Organisasi yang dimaksud adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang mempunyai tujuan untuk mewujudkan prestasi olahraga yang membanggakan, membangun watak bangsa untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia KONI (1999:3). Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, KONI mempunyai susunan organisasi mulai dari tingkat kecamatan sampai ke tingkat pusat. Rangkaian susunan Pimpinan KONI tersebut, berkewajiban untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan yang telah tercantum dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan keputusan lain yang sifatnya mengikat,

seperti keputusan Musornas, Raparnas, Musorda, Musda dan Raparda.

Susunan organisasi yang sangat komplek tersebut, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai KONI adalah Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2001. Pasal 1 Ketentuan tersebut disebutkan bahwa “Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang dibentuk berdasarkan musyawarah organisasi-organisasi induk cabang olahraga pada tanggal 31 Desember 1966 adalah satu-satunya organisasi induk dalam bidang keolahragaan yang mengkoordinasikan dan membina kegiatan olahraga prestasi di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia dituntut untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta memiliki pengelolaan manajemen yang teratur”. Sehingga menjadi organisasi yang mandiri dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Hal tersebut menjadi tanggung jawab dan harus dilaksanakan oleh KONI karena keberhasilan suatu organisasi termasuk KONI tidak akan pernah tercapai tanpa adanya suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan kerja serta dengan adanya suatu pengawasan atas pelaksanaan kerja.

Syarat-syarat tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan manajemen. Memiliki manajemen yang baik dan teratur, KONI akan mampu melaksanakan tugasnya dengan lebih profesional. Kerja yang profesional akan mampu menghadapi tantangan yang dihadapi, serta dapat mencapai tujuannya dalam mewujudkan prestasi olahraga yang membanggakan, membangun watak bangsa untuk mengangkat moral bangsa. Selain hal tersebut di atas, peran aktif anggota masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya pencapaian tujuan tersebut. Kenyataannya, pemahaman masyarakat

32

Hajidin & Syakrani

(4)

tentang tujuan dan tugas KONI yang masih kurang, peran masyarakat belum maksimal bahkan sebagian masyarakat tidak peduli dengan perkembangan olahraga prestasi. Upaya yang harus dilakukan meningkatkan kepedulian masyarakat adalah memberikan pemahaman tentang tujuan dan tugas KONI dalam meningkatkan prestasi.

Demikian juga dengan KONI Kabupaten Aceh Barat, yang merupakan perpanjang tangan dari KONI Provinsi Aceh yang berkedudukan di wilayah kerja Kabupaten Aceh Barat. Keberhasilan pembinaan prestasi olahraga yang dicapai oleh KONI Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat dari hasil Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Peningkatan prestasinya antara lain telah masuk dalam lima besar perolehan medali di Pekan Olahraga Provinsi (KONI, 1999:23). Pencapaian prestasi yang baik tersebut tidaklah datang dengan sendirinya ataupun kebetulan, prestasi tersebut adalah hasil pencapaian dari suatu kinerja yang dilakukan oleh KONI Kabupaten Aceh Barat. Pencapaian dari suatu kinerja tentunya harus didukung dengan pengelolaan manajemen yang baik, sehingga dapat dinilai sudah sesuai atau tidak dengan ketentuan peraturan dari segi pelaksanaan maupun kebijakan.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini mengumpulkan dua data, yaitu: data wawancara dan data dokumentasi. Adapun Populasi penelitian ini seluruh pengurus KONI Kabupaten Aceh Barat sebanyak 71 orang, mengingat subjek terlalu luas, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling dalam penentuan sampel. Adapun

yang menjadi sampel subjek yang dapat memberikan informasi primer, maka berdasarkan pertimbangan tersebut dapat ditetapkan sampelpenelitian ini adalah Ketua Umum, Ketua Harian, Sekretaris Umum, Ketua bidang pembinaan prestasi dan ketua bidang organisasi KONI Kabupaten Aceh Barat Masa Bakti 2013-2017.

Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan pedoman wawancara dan studi dokumentasi.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dari hasil penelitian dan analisis data yang terkumpul dari observasi, wawancara dan studi dokumentasi dapat diketahui bahwa KONI Kabupaten Aceh Barat telah berusaha melaksanakan proses manajemen sesuai dengan fungsi-fungsinya walaupun masih belum maksimal dimana masih terdapat kekurang maupun kendala-kendala yang dihadapinya, hal ini terlihat pada aktivitas organisasi telah menjalankan menejemen suatu organisasi, antara lain dengan adanya dasar organisasi berdasarkan pada AD/ART KONI. KONI Kabupaten Aceh Barat telah berusaha melakukan fungsi manajemen secara baik dengan perencanaan dan sasaran yang akan diperoleh, tetapi masih terdapat hambatan-hambatan dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen.

Perencanaan pada KONI Kabupaten Aceh Barat ditentukan pada Musorkab yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali untuk menetapkan program kerja KONI Kabupaten Aceh Barat dalam waktu empat tahun mendatang dan program kerja tahunan yang merupakan program jangka pendek disusun pada Rakerkab yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali dengan mengacu pada rencana kerja yang ditetapkan pada Musorkab. Program kerja KONI Kabupaten Aceh Barat terdiri dari rencana kerja KONI Kabupaten Aceh Barat sesuai dengan tugas dan wewenang tiap bidang pada kepengurusan KONI Kabupaten Aceh Barat.

Proses pengorganisasian sudah dilakukan oleh KONI Kabupaten Aceh Barat, ini terbukti dengan adanya struktur organisasi dalam suatu kepengurusan berdasarkan kebutuhan organisasi dalam melaksanakan aktivitas dan disusun sesuai kedudukan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kepengurusan KONI Kabupaten Aceh Barat terdapat beberapa bidang dan komisi yang tugas, wewenang dan garis koordinasinya telah ditetapkan dalam AD/ART. Prinsip-prinsip dalam organisasi telah dilaksanakan KONI Kabupaten Aceh Barat dalam melaksanakan aktivitasnya.

Proses penggerakan pada KONI Kabupaten Aceh Barat dilaksanakan dengan menggerakkan anggota-anggotanya dalam pelaksanaan aktivitas organisasi sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi dari masing-masing. Penggerakan yang dilakukan pada KONI Kabupaten Aceh Barat dilakukan sejalan dengan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh KONI Kabupaten Aceh Barat serta dimaksudkan agar anggota menjalankan aktivitas dengan disiplin dan bertanggung jawab sesuai dengan tugas dan kewajiban dalam kepengurusan agar tujuan dalam organisasi dapat dijalankan sesuai harapan. Dalam proses penggerakan tidak terlepas dari adanya sarana penunjang manajemen yang salah satunya adalah pendanaan organisasi, KONI Kabupaten Aceh Barat mendapatkan dana untuk pelaksanaan organisasi yang bersumber dari APBK Kabupaten Aceh Barat.

Proses pengawasan pada KONI Kabupaten Aceh Barat dilaksanakan sejalan dengan pelaksanaan kegiatan KONI Kabupaten Aceh Barat. Proses pelaporan dilaksanakan pada pelaksanaan Musorkab sebagai laporan pertangung jawaban kerja selama empat tahun dan Rakerkab sebagai laporan pertanggungjawaban kerja selama satu tahun dan laporan disampaikan kepada anggota KONI Kabupaten Aceh Barat. Laporan berisi tentang rangkuman dari hasil kegiatan yang dilaksanakan KONI Kabupaten Aceh Barat pada priode waktu tertentu. Selain pelaporan tersebut, KONI Kabupaten Aceh Barat diawasi oleh LSM serta BPK yang bertugas memeriksa laporan keuangan KONI Kabupaten Aceh Barat.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, tampak jelas bahwa KONI Kabupaten Aceh Barat telah melaksanakan rangkaian proses dan fungsi manajemen, mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian,

33

(5)

penggerakan dan pengawasan walaupun masih terdapat beberapa kekurangan yang merupakan sesuatu hal yang wajar. Proses perencanaan masih terlihat beberapa kekurangan antara lain rencana yang sudah ditetapkan belum bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana awal sehingga berdampak kepada anggota sebagai bagian dari rencana tersebut menjadi dirugikan.

Berdasarkan data yang terkumpul tampak dalam proses pengorganisasian terlihat keaktifan Kepengurusan yang sudah ada belum maksimal sesuai dengan tugas dan fungsi dalam kepengurusan, masih perlu pembenahan agar pengorganisasian dapat dilaksanakan secara maksimal. Pada proses penggerakan masih perlu pembenahan khususnya dalam menggerakkan anggota terhadap program kerja, sehingga nantinya anggota dapat mengikuti program secara maksimal. Fenomena serupa juga terlihat pada beberapa pengurus masih terlihat kurang aktif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh KONI Kabupaten Aceh Barat. Dari data yang terkumpul juga tampak kelemahan terjadi pada proses pengawasan terhadap kegiatan khususnya keuangan. Dengan adanya proses manajemen yang sudah dilaksanakan tersebut perlu ditingkatkan sehingga diharapkan mampu menjadi modal dalam peningkatan prestasi olahraga di Kabupaten Aceh Barat.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan dan implikasi serta temuan yang telah didapat pada KONI Kabupaten Aceh Barat. Dari hasil temuan dan analisa data penelitian yang berkaitan dengan manajemen KONI Kabupaten Aceh Barat. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan manajemen telah dijalankan dengan baik, meskipun belum terlalu maksimal. Masih adanya kekurangan-kekurangan yang harus segera dilakukan oleh KONI Kabupaten Aceh Barat demi penyempurnaan untuk masa yang akan datang. Berdasarkan kesimpulan umum tersebut, maka dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian secara khusus, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan yang dilaksanakan oleh pengurus KONI Kabupaten Aceh Barat diawali dengan proses penyusunan program kerja, baik program kerja jangka panjang yang disusun berdasarkan hasil MUSORKAB maupun program jangka pendek yang disusun berdasarkan hasil RAKERKAB. Tahap akhir setiap tahun sudah melaksanakan evaluasi kinerja secara keseluruhan baik itu pengurus harian KONI maupun pengurus cabang.

2. Pengorganisasian yang dilaksanakan oleh pengurus KONI Kabupaten Aceh Barat telah menjalankan fungsi pengorganisasian secara maksimal, kepengurusan yang lengkap sesuai dengan AD/ART KONI, hal tersebut terlihat dengan adanya rincian tugas dan wewenang yang jelas, dan

penyelenggaraan kegiatan anggota yang telah di tetapkan oleh pimpinan.

3. Penggerakan yang dilaksanakan oleh pengurus KONI Kabupaten Aceh Barat telah menggerakkan semuaa anggota-anggotanya dalam melakukan pelaksanaan aktivitas organisasi sesuai dengan kedudukan dan jabatannya masing-masing, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi anggota yang telah ditetapkan oleh Ketua KONI.

4. Pengawasan yang dilakukan KONI Kabupaten Aceh Barat telah berjalan dengan baik, hal ini terbukti dengan adanya evaluasi tahunan, baik itu pengawasan terhadap pengurus cabang olahraga dalam menggunakan anggaran maupun pengawasan terhadap latihan pembinaan atlet prestasi dan pengawasan penggunaan anggaran secara keseluruhan.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Anggoro. 2004. Metodelogi Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Danim, Sudarman. 2002. Manajemen, Teori, Praktik,

dan riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Dirham. 1986. Kepemimpinan Organisasi dan Administrasi Olahraga. Semarang: IKIP Semarang.

Handayaningrat, Soewarno. 2002. Pengantar Studi Ilmu

Administrasi dan Manajemen,Edisi Revisi.

Jakarta: PT Gunung Agung.

Handoko, Hani. 1984. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, SP. Malayu. 2009. Manajemen Dasar,

Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi

Aksara.

Julitriarsa, Djati dan Suprihanto, Jhon. 1982.

Manajemen Umum Sebuah Pengantar Edisi

Pertama. Yogyakarta : BPFE

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta: Balai Pustaka.

Komite Olahraga Nasional Indonesia. 1999. Anggaran

Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Jakarta:

Komite Olahraga Nasional Indonesia.

Komite Olahraga Nasional Indonesia, 1999. Program

Kerja Koni Aceh: Komite Olahraga Nasional Aceh.

Manullang. 1983. Dasar-dasar Manajemen Edisi Revisi Cetakan Kesepuluh. Jakarta: Ghalia Indonesia. Manullang. 1988. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta:

PT. Ghalia Indonesia.

Nawawi, Hadar. 1991. Instrumen Penelitian Bidang

Sosial. Yogyakarta: UGM Press.

Moleong, L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

34

Hajidin & Syakrani

(6)

Soebandono. 2009. Sistem Manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja (pengertian dan fungsi manajemen), Probolinggo: Modul Keahlian

untuk Teknisi.

Soekardi. 2005. Manajemen Olahraga. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES.

Soewarno. 2002. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Ardanzya Jaya.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian Edisi

Revisi. Bandung: CV Alfabeta.

Terry R. George. 2009. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

35

Referensi

Dokumen terkait

Terbukti ketika penulis membandingkan dengan hasil keputusan sidang isbat 1 Ramadan yang disahkan oleh Menteri Agama RI dalam kurun waktu 20 tahun (1417-1436)

Pada penelitian ini dilakukan uji pengaruh jamu "X" sebagai obat yang dapat menurunkan kadar glukosa darah yang diberikan per-oral S mllkgBB selama 3 hari

Konflik yang terjadi antara dua orang atau lebih dengan nilai, tujuan dan.. keyakinan

Hadi Priyanto mengatakan bahwa MA Ngasirah bukan dari golongan bangsawan dan hanya bisa menjadi selir, karena Sosroningrat seorang laki-laki jawa yang berketurunan

Jika anda tertarik untuk membudidayakan tanaman buah berwarna merah ini, anda tidak perlu khawatir karena pada kesempatan kali ini JualBenihMurah.com akan memberikan ulasan

maka Pejabat Pengadaan Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Anggaran 2016 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Dalam hal hubungan antara status sosial dan orientasi politik yang diharapkan/ekspektasi umum dalam hubungan dengan ideologi politik: kelas- menengah dan yang

Berdasarkan gambar diagram 4.16 di atas terlihat nilai respon siswa dengan pertanyaan apakah kegitan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran