• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DIAGONAL DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS : BENGKEL EUROSTARS AUTO TANAH KUSIR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DIAGONAL DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS : BENGKEL EUROSTARS AUTO TANAH KUSIR)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI

KOMUNIKASI

DIAGONAL DALAM

MENINGKATKAN

KINERJA KARYAWAN

(STUDI KASUS :

BENGKEL

EUROSTARS

AUTO TANAH KUSIR)

Abhill Alamsyah

Abhillalamsyah15@gmail.com

Dina Sekar Vusparatih S.IP., M.Ikom

Universitas Bina Nusantara

Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk – Jakarta Barat,

Tel: (+62 21) 53 69 69 69/ Fax: (+62 21) 535 0655

ABSTRACT

Communication organization is sending and receiving messages in an organization . In communication based organizations, there are several communication flow is upward communication, downward communication, communication and communication laterally diagonal. This study aims to determine implementation diagonal communication in improving employee performance. Organizational communication happens that the Eurostars auto repair shop with diagonal communication flow. This study uses several related concepts such as context communication, organizational communication, communication diagonal and performance. This study used a qualitative approach. In this study data collection using the technique of semi-structured interviews and participant observation results. At the end of the study suggest that the implementation of the diagonal communications made in the workshop of Eurostars can assist in improving the performance of employees in the organization.

Keywords: Organizational Communication, Communication Flow Diagonal, Performance

ABSTRAK

Komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam suatu organisasi. Dalam melakukan komunikasi oraganisasi terdapat beberapa alur komunikasi yaitu komunikasi keatas, komunikasi kebawah, komunikasi kesamping dan komunikasi diagonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implemetasi komunikasi diagonal dalam meningkatkan kinerja karyawan. Komunikasi organisasi terjadi yaitu pada bengkel eurostars auto dengan alur komunikasi diagonal. Penelitian ini menggunakan beberapa konsep terkait seperti konteks komunikasi, komunikasi organisasi, komunikasi diagonal dan kinerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik wawancara semi terstruktur dan hasil observasi partisipan. Hasil penelitian bahwa implementasi komunikasi diagonal yang dilakukan dalam bengkel eurostars dapat membantu dalam peningkatan kinerja karyawan pada organisasi. (AA)

(2)

PENDAHULUAN

Pentingnya transportasi bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar (archipelago), perairan yang terdiri dari sebagian besar laut, sungai dan danau yang memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Alat transportasi memang memiliki peran dalam kehidupan, dengan adanya alat transportasi sehingga memudahkan masyrakat dalam mobilisasi.

Salah satu negara yang merasakan dampak dari adanya peningkatan volume kendaraan, baik itu kendaran beroda empat ataupun kendaraan beroda dua adalah negara Indonesia. Hal ini dapat diketahui berdasarkan data yang diperoleh dari website Kantor Kepolisian Republik Indonesia mengenai data pertumbuhan kendaraan di Indonesia. Dengan melihat data tersebut maka terlihat dengan jelas bahwa peningkatan volume kendaraan setiap tahunnya terus bertambah.

Dengan adanya peningkatan jumlah produksi kendaraan yang dilakukan oleh para produsen baik itu mobil ataupun sepeda motor serta banyaknya variasi model kendaraan maka beberapa pengguna kendaraan pun ingin menunjukan perbedaan yang nyata diantara kendaraan-kendaraan lainnya, selain itu dengan terjadinya kerusakan pada kendaraan maka bengkel perbaikan dan pengecatan merupakan salah satu solusinya. Namun banyaknya bengkel sejenis juga menjadikan jenis usaha ini semakin ketat.

EUROSTARS auto adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang perbaikan dan pengecatan kendaraan. Pada tahun 2011, usaha yang didirikan seluas 820 meter persegi ini dan hingga saat ini memiliki 12 karyawan telah resmi menjadi sebuah usaha bisnis yang menghasilkan pendapatan bagi para anggota didalamnya. Selama 3 tahun bengkel EUROSTARS auto beroperasi terbentuklah alur komunikasi diagonal dalam pola yang digunakan sebagai alat berkomunikasi para karyawan.

Beberapa cara yang dilakukan oleh pelaku bisnis demi memenangkan persaingan adalah dengan meningkatkan kualitas dari bahan yang akan diaplikasikan dan juga penyedia layanan jasa. Salah satu kualitas suatu bisnis yaitu bergantung kepada kinerja karyawan. Dengan kinerja karyawan yang baik sehingga akan menghasilkan hasil kerja yang baik pula, dengan hasil yang baik maka akan meningkatkan jumalh konsumen yang datang. Menurut Stephen P. Robbins, yang dimaksud dengan kinerja merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang telah dilakukan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama.

Kinerja karyawan bergantung pada kondisi organisasi dan kondisi lingkungan tempat anggota tersebut berada. Untuk mencapai kinerja karyawan yang baik, sebaiknya lingkungan dimana tempat karyawan bekerja tercipta suasana yang kondusif. Organisasi merupakan satu kumpulan atau sistem individual yang melalui satu hierarki jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan (Syaiful, 2009 :110). Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Organisasi akan menjadi efektif jika adanya komunikasi yang baik. Komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan (Syaiful, 2009: 8).komunikasi akan terjadi dengan rekan kerja, bawahan ataupun atasan anda. Namun bila komunikasi tidak berjalan baik, hasil perkerjaan pun bisa menjadi tidak sesuai dengan hasil yang diinginkan. Dengan berkomunikasi baik yang diterapkan didalam organisasi maka organisasi tersebut akan berjalan dengan lancar dan baik.

Komunikasi terjadi kepada siapapun dan dimanapun dalam menjalani kehdidupan. Komunikasi yang terjadi antara anggota organisasi sangat penting dalam sebuah organisasi sebagai proses dan strategi untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh organisasi tersebut. R Wayne Pace dan F. Faules mengemukakan definisi komunikasi organisasi dari dua perspektif yang berbeda. Pertama, perspektif tradisional, mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi organisasi sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Kedua, perspektif interpretif (subjektif) mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi organisasi sebagai proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi (Syaiful, 2009 :110).

Dalam komunikasi organisasi pada umumnya terjadi untuk penyampaian informasi ke seluruh bagian organisasi. Alur komunikasi dalam organisasi merupakan salah satu tantangan besar dalam sebuah organisasi agar aliran informasi dapat sampai dengan baik sesuai harapan pemberi infomasi. Alur komunikasi memiliki empat arah aliran komunikasi organisasi: komunikasi ke bawah, komunikai ke atas, ke komunikasi samping dan ada juga yang disebut sebagi komunikasi diagonal.

(3)

Penjelasan mengenai komunikasi kebawah digunakan untuk memberikan informasi, arahan, koordinasi dan mengevaluasi para karyawan. Komunikasi yang mengalir dari para karyawan kepada para atasan adalah komunikasi ke atas sedangkan komunkasi yang yang terjadi antara para karyawan pada tingkatan organisasi yang sama disebut organisasi kesamping dan yang terakhir adalah komunikasi yang melintasi wilayah kerja dan tingkatan organisasi adalah komunikasi diagonal.

Menurut Stephen P. Robbins yang dimaksud dengan komunikasi diagonal adalah komunikasi yang melintasi wilayah kerja dan tingkatan organisasi. Keadaan komunkasi didalam bengkel EUROSTARS auto pekerja cat dapat langsung meminta kebutuhan bahan-bahan pengecatan langsung kepada kepala bengkelnya tanpa harus melalui wakil kepala bengkel, bahkan kepala bengkel dan wakil kepala bengkel ikut peran serta dalam pengerjaan. Para bawahan tidak segan untuk bercanda dengan atasanya. Perilaku tersebut tidak pernah direncakan sebagai sistem komunikasi bengkel EUROSTARS auto.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data yang dapat digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis (Kiryanto, 2006:65)

Studi kasus dapat didefinisikan juga pengujian intensif, menggunakan berbagai sumber bukti terhadap satu entitas tungal yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Dimana pada umunya studi kasus, selalu dihubungkan dengan sebuah lokasi kasusnya. Kasusnya mungkin sebuah organisasi, sekumpulan orang seperti kelompok kerja atau kelompok sosial, komunitas, peristiwa, proses, isu maupun kampanye (Daymin Holloway, 2008:162).

Dari definisi diatas dapat disimpulkann peneliti dengan menggunakan studi kasus bertujuan untuk mengetahui tentang sesuatu hal secara mendalam. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode studi kasus untuk mengetahui secara mendalam bagaimana implementsi komunikasi diagonal yang terjadi pada bengkel EUROSTARS auto tanah kusir dalam meningkatkan kinerja karyawan.

Teknik pengumpulan data bertujuan untuk mengumpulkan data dilapangan sebagai hasil untuk memperoleh jawaban dari penelitian. Data yang digunakan harus berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dan sesuai dengan fakta yang ada. Metode pengumpulan data adalah cara atau teknik bagaimana data itu ditemukan, digali, dikumpulkan, dikategorikan dan dianalisisis (Ardianto, 2011:161).

Teknik pengumpulan data terbagi menjadi 2 yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder (Sugiyono, 2012:225) :

1. Data primer

Data primer yang diperoleh yaitu dengan melalui: a. Observasi

Terdapat dua jenis penelitian observasi, yaitu: 1. Observasi partisipan

2. Observasi Nonpartisipan

Manfaat observasi menurut Patton dan Nasution dalam buku yang berjudul metode penelitian kualitatif dan kuantitatif (2012:228), yaitu sebagai berikut:

1. Dengan observasi di lapangan akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi social, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistic atau menyeluruh.

2. Dengan observasi maka akan diperoleh pengelaman langsung, sehingga memungkinkan menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery.

3. Dengan observasi, penelitian dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati oleh orang lain, khusunya oleh orang yang berada di dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkap dalam wawancara.

4. Dengan observasi, peneliti dapat menemukanhal-hal yang sedianya tidak akan terungkap dalam responden dalam wawancara karna bersifat sensitive atau ingin ditutupi karna merugikan nama lembaga.

5. Dengan observasi, penelitian ini dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.

6. Dengan pengamatan dilapangan, penelitian ini tidak hanya mengumpulkan daya yang kaya,tetapi juga memperoleh kesan – kesan pribadi,dan merasakan suasana situasi social yang diteliti.

(4)

Dalam penelitian ini data primer yang diperoleh berdasarkan dari kegiatan obervasi yang telah dilakukan. Pada penelitian ini menggunakan salah satu metode observasi yaitu metode observasi partisipan, dimana pada penelitian ini mendapatkan data primer dengan mengamati objek penelitian secara langsung dan ikut terlibat didalam kegiatan yang dilakukan didalam objek penelitian dan dalam hal ini bengkel EUROSTARS auto.

b. Wawancara

Terdapat 3 macam wawancara, yaitu: 1. Wawancara tersturktur

2. Wawacara semi terstruktur 3. Wawancara tak terstruktur

Dalam penelitian kali ini teknik pengumpulan data primer yang dilakukan selain melalui observasi juga menggunakan wawancara, jenis wawancara yang digunakan pada penelitian kali ini adalah wawancara semi terstruktur. Dimana tujuan wawancara ini untuk mendapatkan informasi secara lebih terbuka dari beberapa narasumber yang dianggap dapat memberikan informasi terkait dengan penelitian..

Untuk mendapatkan informasi serta data-data yang akurat, penelitian ini melakukan wawancara semi terstruktur dengan pihak-pihak yang terlibat di dalam organisasi ini, wawancara dilakukan kepada tiga narasumber, yaitu:

1. Kepala bengkel EUROSTARS auto 2. Pekerja senior EUROSTARS auto 3. Pekerja Junior EUROSTARS auto 2. Data Sekunder

Data sekunder pada umunya tidak dirancang secara spesifik untuk memenuhi kebutuhan penelitian tertentu (Sangadji & Sopiah), 2010:172). Data sekunder diperoleh peneliti melalui: a. Studi pustaka

b. Data bengkel

Teknik Analisis Data yang digunakan adalah model analisis Miles dan Huberman yang dibagi menjadi 3 tahapan, yakni: (Ardianto, 2010: 223)

1. Reduksi data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara domana kesimpulan akhir dapat digambarkan. Reduksi dara secara aktual dikumpulkan, reduksi data antisipasi terjadi sebagimana diputuskan oleh peneliti (sering tanpa kesadaran penuh).Sebagaimana pengumpulan data berproses, terdapat beberapa bagian selanjutnya dari reduksi data (membuat rangkuman, membuat tema-tema, membuat gugus-gugus, membuat pemisahan-pemisahan, menulis memo-memo.

2. Display data

Kita mendefinisikan model sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan.Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif selama ini adalah teks narasi.

3. Penarikan/verifikasi kesimpulan

Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi, yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi-proposisi.

Keabsahan data dilakukan dengan tujuan untuk mengukur derajat ketepatan (validitas) antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan. Sehingga data yang diperoleh dan dilaporkan tidak mengalami perbedaan dan penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam teknik keabsahan data jenis triangulasi yang digunakan, yaitu Trianglusi sumber. Yang dimaksud dengan triangulasi sumber yaitu membandingkan dan mengecek darajat kepercayaan suatu informasi yang diperboleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tringulasi sumber dengan cara mencari sumber lain sebagai pembanding data yang di peroleh dari narasumber.

Dalam penelitian ini akan menggunakan teknik triangulasi sumber, dengan membandingkan hasil yang diperoleh dari kegiatan wawancara dengan hasil yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung atau observasi yang telah dilakukan. Penelitian ini mengunakan triangulasi sumber dengan keguanaan untuk mendapatkan kesamaan dan mengukur derajat ketepatan data yang dilaporkan dalam penelitian ini.

(5)

HASIL PENELITIAN

Alur Komunikasi Bengkel EUROSTARS auto

Komunikasi yang terjadi didalam bengkel dapat dibilang sangat baik selain itu setiap anggota yang berada didalam bengkel saling terbuka terhadap segala informasi, dengan begitu maka akan saling menambah wawasan antara satu dengan yang lainnya. Setiap anggota dapat saling memberikan pendapat atau kritik dengan bebas kepada masing-masing anggota yang berada didalam bengkel sebagai bahan evaluasi dan motivasi individu itu sendiri.

Kebebasan setiap individu dalam berkomunikasi terealisasi dengan penyampaian informasi-informasi mengenai pekerjaan. Dengan adanya kebebasan setiap pekerja di dalam bengkel Eurostars auto dapat meningkat antar individunya. Komunikasi yang ada sampai saat ini baik berati dapat dikatakan bahwa komunikasi yang baik sampai saat ini benar adanya.

Kenyamanan berkomunikasi memberikan pengaruh terhadap baiknya komunikasi yang sudah dinyatakan. Hasil dari observasi yang telah dilakukan bahwa intens yang dilakukan kepala bengkel EUROSTARS auto cukup terlihat. Intensnya komunikasi kepala bengkel dapat memberikan kenyamanan kepada para pekerja. Kenyamanan dalam berkomunikasi di dalam bengkel EUROSTARS auto dibuktikan dengan loyalitas karyawan yang bertahan selama bengkel ini baru berjalan hingga sampai saat ini.

Dari hasil wawancara melalui pemaparan narasumber tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa narasumber merasa nyaman dalam berkomunikasi. Kenyamanan dalam berkomunikasi ini berbanding lurus dengan kemunikasi yang baik.

Dengan adanya komunikasi yang baik dan ditambah kembali dalam kenyamanan dalam berkomunikasi. Akan ada sebuah informasi yang disosialisasikan. Informasi-infomasi yang disosialisakan dengan komunikasi yang baik memberikan jalannya informasi tersebut.

Infomasi yang disosialisakan di dalam bengkel EUROSTARS auto dapat disampaikan oleh siapapun. Infomasi datang dari mana saja yang tentunya disampaikan oleh pelaku organisasi yang ada di dalam bengkel EUROSTARS auto.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa saat ini infomasi-informasi yang didapat bisa berasal dari mana saja. Alur komunikasi yang baik, diperkuat dengan kenyamanan dapat menghasilkan alur komunikasi dalam menyampaikan informasi dapat berasal dari setiap pelaku organisasi yang terlibat di dalam bengkel Eurosatrs auto.

Hasil pemaparan selanjutnya adalah tentang seberapa sering setiap pelaku organisasi dalam bertukar informasi. Intensitas dalam saling bertukar informasi akan menghasilkan baiknya sebuah informasi. Dalam sebuah organisasi komunikasi yang baik akan berhubungan erat dengan seringnya bertuka informasi. Bagaimana organisasi bisa berjalan tanpa adanya pertukaran informasi.

Narasumber telah mengungkapakan bahwa dengan seringnya bertukar informasi maka akan menghasilkan sebuah hasil karya kerja yang baik, sering bertukarnya informasi agar tetap menjaga tujuan dari bengke EUROSTARS auto.

Adapun narasumber lain juga mengungkapkan bahwa adanya komunikasi yang sering bertujuan membarikan sebuah infomasi. Seringnya bertukar informasi bertujuan agar dapat lebih mempermudah sebauh pekerjaan yang dihadapi.

Dengan adanya intensitas dalam bertukar informasi akan membuat pekerja tahu bagaimana pekerja dapat menghasilkan pekerjaan yang diharapkan.

Hasil observasi yang dilakukan penelitian memaparkan bahwa intensitas sosialiasi dalam bertukar informasi rutin dilakukan. dengan inensitas dalam bertukar infomasi tentu mnghasilkan komunikasi yang baik.

Pada hasil penelitian berikutnya akan memaparkan mengenai alur komunikasi yang berjalan di dalam bengkel EUROSTARS auto selama ini dengan apa yang dirasakan oleh pekerja, baik itu pekerja junior ataupun pekerja senior. Alur komunikasi dalam sebuah organisasi akan memberikan dampak sebuah dampak yang dirasakan oleh setiap pekerja. Tentunya alur komunikasi sangat dirasakan oleh seluruh pelaku di dalam bengkel EUROSTARS auto khusunya para pekerja.

Dari hasil wawancara yang diungkapkan oleh pekerja junior yaitu Gatot bahwa alur komunikasi yang ada di dalam bengkel EUROSTARS auto memberikan proses adaptasi yang cepat bagi pekerja junior.

Adapun yang telah dikemukakan oleh Gatot selaku pekerja junior menyatakan bahwa dirinya dapat dengan cepat dalam beradaptasi, menyebabkan beliau menyatakan seluruh pelaku organisasi di dalam bengkel EUROSTARS auto baik dalam berkomunikasi.

(6)

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada Gatot selaku pekerja junior dengan keadaan alur komunikasi yang sudah terbangun selama 3 tahun,beliau dapat dengan cepat beradaptasi dengan alur komunikasi yang berjalan.

Dari hasil wawancara yang telah diungkapkan oleh narasumber Sutoyo, telah memaparkan bahwa proses adaptasi membutuhkan beberapa waktu untuk beradaptasi. hal tersebut dikarekan Sutoyo adalah pekerja pertama di dalam bengkel Eirosars auto. Sutoyo tentu akan membutuhkan waktu untuk dapat beradaptasi itu, sedangkan Gatot dapat dengan cepat dalam proses adaptasi dikarenakan alur komunikasi yang ada di dalam bengkel EUROSTARS auto sudah berjalan.

Gatot yang bergabung sebagai pekerja junior lebih mudah beradaptasi dikarena alur komunikasi yang ada di dalam bengkel EUROSTARS auto sudah terbangun semenjak beliau barumulai bergabung di dalam Eurostras auto. Sehingga gatot hanya tinggal menyesuaikan saja.

Hasil dari obsevsi yang telah dilakukan memaparkan bahwa bagi pekerja senior yang awalnya hanya bekerja sendirian membutuhkan waktu dalam berdaptasi yang berbeda karena Gatot adalah pekerja baru yang tidak mengtahui proses selama 3 tahun bengkel ini berjalan.

Implementasi komunikasi diagonal di dalam bengkel Eurostars Auto

Dari hasil wawancara yang telah diperoleh dengan narasumber Audi Rahmansyah selaku kepala bengkel EUROSTARS auto alur komunikasi di dalam bengkel EUROSTARS auto adalah komunikasi diagonal. Penyampain sebuah informasu dapat melintasi saluran secara struktur organisasi. Dengan pengertian bahwa setiap pelaku organisasi yang berada di dalam bengkel EUROSTARS auto dapat memiliki hak dalam menyampikan sebuah informasi yang sama, tanpa melihat dari tingkatan dan jabatan.

Terbangun alur komunikasi diagonal di dalam bengkel Eurostars Auto membutuhkan proses waktu selama bengkel EUROSTARS auto berjalan. Alur komunikasi diagonal tidak perah ditentukan atau difikirkan sebagai alur komunikasi di dalam bengkel EUROSTARS auto.

Alur komunikasi diagonal yang terbangun sampai saat ini terjadi dikarenakan adanya situasi yang mengharuskan dalam menentukan sebuah alur komunikasi yang dipergunakan. Alur komunikasi diagonal yang terbangun sebagai alat komunikasi yang memberikan sebuah efek baik agar penyampaian sebuah informasi ini dapat sesuai dengan tujuan bengkel EUROSTARS auto.

Sangat terlihat bahwa antara atasan ke bawahan sebagai pelaku organisasi tidak memiliki jurang pemisah. Atasan menyatakan komunikasi diagonal dalam alur komunikasi dibengkel dapat menciptakan suasana kerja seperti kekeluargaan

Komunikasi di dalam bengkel EUROSTARS auto berjalan dengan baik penyebaran informasi yang bisa didapat melalui dari mana saja membuktikan adanya alur komunikasi diagonal, yaitu alur komunikasi yang cenderung bebas penyebaranya bisa datang dari mana saja.

Pada bagian ini akan memaparkan hal-hal yang terjadi ketika komunikasi diagonal adalah seorang pekerja dapat langsung menyampaikan sebuah keingannya langsung kepada kepala bengkel. Ketika alur komunikasi tersebut berjalan tentu menjadi hal yang lumrah ketika ada pertanyaan ketika setiap bawahan bisa langsung menyampaikan informasi kepada kepala bengkel. Apakah fungsi dari sturktur organisasi yang memiliki wakil kepala bengkel. Dengan alur komunikasi diagonal wakil kepala bengkel memiliki tugas yang sangat penting sebagai seseorang yang memiliki kedekatan kepada para pekerja.

Terbangunya alur komunikasi diagonal yang penyampaian informasinya dapat melintasi batas bukan berarti bahwa wakil kepala bengkel tiddak memiliki kekuasaan dalam sturktur organisasi di dalam bengkel Eurostars auto.

Kaitan Alur Komunikasi Diagonal dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan

Komunikasi yang dilakukan para pelaku organisasi di dalam bengkel EUROSTARS auto merupakan salah satu cara untuk melaksanakan penyampaian infomasi. Alur komunikasi diagonal berperan agar penyampaian sebuah informasi di dalam bengkel EUROSTARS auto dapat meningkatkan kinerja karyawan. Komunikasi diagonal yang terbangun memberikan pengaruh baik dalam komunikasi dan dari komunikasi yang baik itulah Audi Rahmansyah memberikan pernyataan bahwa pada akhirnya komunikasi yang baik dapat menghasilkan kinerja yang baik.

Komunikasi diagonal dapat memberikan hasil yang baik. setiap pekerja dapat menerima informasi dengan baik. sehingga kinerja karyawan dapat meningkat. Karyawan menjaga kuantitas dan kualitas agar tetap menjadi lebih baik. bagaimana setiap para pekerja dapat secara otomatis dengan komunikasi yang terbangun sampai sekarang memiliki rasa kenyamanan. Kenyaman dalam berkimunikasi di dalam lingkungan bengkel EUROSTARS auto mempengeruhi cara berkomunikasi karyawan terhadap konsumen. Bagimana komunikasi digonal yang terbangun dapat memberikan efek yang baik kepada para karyawan agar dapat melayani para konsumen untuk berinteraksi.

(7)

Kepala bengkel yang dapat merasakan dengan tidak adanya jenjang yang terlalu jauh antara atasan dan bawahan dapat memberikan informasi dengan cepat. Selama proses observasi berlangsung tidak pernah terlihat kinerja yang menurun. Pekerja melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan bengkel EUROSTARS auto.

Kaitan antara komunikasi diagonal dalam meningkatkan kinerja karyawan, tentunya peningkatan ini dirasakan juga oleh para karyawan. Pekerja junior yang selama ini baru bekerja selama 7 bulan yaitu Gatot merasakan peningkatan kinerja tersebut. Seorang pekerja menurut beliau hal kenyamanan dalam berkomunikasi adalah hal paling utama.

Dengan kenyamanan dalam berkomunikasi dapat berpengaruh kedalam hati seseorang dalam bekerja. Dengan berkomunikasi yang baik antara bos dan pekerja menghasilkan pekerjaan yang baik. Proses kenyamanan dalam berkomunikasi dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dengan pernyataan Gatot tersebut memperkuat bagaimana komunikasi diagonal yang dapat membantu menyampaikan sebuah informasi dapat mingkatkan kinerja karyawan.

Saat ini, belum ada pegawai yang mengundurkan diri dengan alasan karena karyawan tidak merasakan kenyamanan bekerja pada bengkel. Meskipun saat itu terdapat salah satu pegawai yang memilih untuk mengunduran diri dari bengkel. Namun hal tersebut dikarenakan oleh cara pembayaran gaji yang tidak sesuai dengan keinginan pegawai. Sistem bayar gaji yang memberatkan pegawai yaitu sistem bayar gaji borongan. Karena denagan sistem gaji borongan dirasa pegawai tidak pasti dalam pemasukan. Sistem bayar gaji borongan akan bergantung kepada sedikit banyaknya konsumen yang datang ke bengkel.

Terdapat pegawai yang sangat keberatan untuk meninggalkan bengkel dikarenakan sistem gaji yang diterapkan oleh bengkel. Pegawai mengungkapkan bahwa diharapkan sistem gaji yang diterapkan dapat disesuaikan dengan beberapa pengecualian pegawai dapat diganti agar memberikan dampak positif pada pegawai dan bengkel. Bahkan meskipun pegawai tersebut sudah tidak bekerja didalam bengkel namun tetap menjalin komunikasi dengan Audy. Dan pegawai tersebut tetap ingin bekerja didalam bengkel jika sistem pembayaran gaji yang diterakpan dapat diganti menjadi sistem pembayaran gaji dengan harian.

Selama proses observasi berlangsung belum pernah ada pegawai yang mengundurkan diri. Dengan alur komunikasi diagonal yang dapat menyampaikan informasi lintas batasan ini memaparkan bahwa komunkasi yang berjalan baik kemudian dengan alur komuniksi yang nyaman meningkatkan kinerja karyawan.

Pembahasan

Alur Komunikasi Organisasi dalam Bengkel EUROSTARS auto

Alur komunikasi yang berjalan pada pelaku organisasi di dalam bengkel EUROSTARS auto sudah sesuai dengan teori yang digunakan yaitu komunikasi adalah peyampaian pesan (message) dari sumber (komunikator) dengan menggunakan alat (media) tertentu kepada penerima pesan (komunikan) (effendy, 2011:9). Komunikasi akan berlangsung dengan baik jika terdapat elemen-elemen yang mendukung proses komunikasi, antara lain meliputi keberadaan:

1. Pengirim (sender), yaitu pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lainnya.

Terdapat pengirim pesan sebagai penyampaian informasi mengenai pekerjaan yang akan dikerjakan

2. Penulisan dalam bentuk (encoding), yaitu suatu proses penyebaran dalam bentuk simbol atau sandi

Proses penyebaran dalam bentuk simbol dilakukan dengan cara penyampaian job desk kerja secara hard copy yang dilakukan wakil kepal bengkel kepada para pekerja

3. Pesan (message), yaitu seingkaian simbol-simbol yang disampaikan pengirim.

Akan ada pesan yang disampaikan sebagi petunjuk sesuatu hal apa yang akan dikerjakan 4. Media (channel), yaitu suatu alat bantu atau saluran untuk menyampaikan pesan.

Penggunaan media sebagai alat komunikasi digunakan pada saat kepala bengkel sedang tidak ada di bengkel EUROSTARS auto.

5. Penerima sandi (reciever), pihak yang menerima pesan dari pengirim pesan.

Kepala bengkel, wakil kepala bengkel dan pekerja akan secara bergantian meriman sebuah pesan. Sesuai dengan kebutuhan informasi.

6. Pembacaan sandi (decoding). Yaitu suatu proses menterjemahkan simbo;-simbol oleh pihak penerima pesan.

Kepala bengkel, wakil kepala bengkel ataupun pekerja memiliki otoritas yang sama sebagi pembaca pesan ketika menerima sebuah pesan dari seluruh pelaku organisasi bengkel EUROSTARS auto.

(8)

7. Tanggapan (response), yaitu serangkaian reaksi dari pihak penerima atas pesan-pesan yang disampaikan kepadanya.

Kepala bengkel, wakil kepala bengkel dan pekerja dapt memiliki hak dalam memberikan tanggapan akan sebuah pesan yang diterimanya hal ini terjadi ketika penyampaina pesan yang kurang di mengerti oleh penerima pesan..

8. Umpan balik (feedback), yaitu respon penerima yang disampaikan kepada pengirim pesan (Brata, 2004:55-56).

Umpan balik terealisasikan akan hasil kerja diar yang dilakukan oleh pekerja, sebagai feed back dari sebuah informasi yang telah dismpaikan.

Berdasarkan dari hasil obsevasi dan wawancara selama penelitian, alur komunikasi yang dilakukan di dalam bengkel EUROSTARS auto benar adanya. Setiap pelaku organisasi di dalam bengkel EUROSTARS auto memiliki proses pertukaran pesan untuk mencapai tujuan bersama.

Proses komunikasi di dalam bengkel Eurostars auto berjalan sesuai dengan elemen-elemen dalam komunikasi. Seluruh pelaku di dalam bengkel EUROSTARS auto dapat merealisasikan elemen-elemen komunikasi sesuai teori.

Sehingga alur komunikasi di dalam bengkel EUROSTARS Auto dapat berjalan dengan baik. ketika salah satu elemen-elemen komunikasi tersebut tidak berjalan tentunya penyampaian informasi tidak sesuai dengan informasi yang akan disampain yang menyebabkan kesalah pahaman dalam informasi yang diberikan.

Implementasi Komuniksi Diagonal di dalam Bengkel EUROSTARS auto

Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level) dalam tingkat organisasi. Contohnya adalah komunikasi formal antara manajer pemasaran dengan pabrik, antara manajer produksi dengan bagian proprosi, antara manajer produksi dengan bagian akuntansi, dan antara manajer keuangan dengan bagian penelitian (purwanto, 20011:53).

Sedangkan menurut P. Robins komunikasi diagonal adalah komunikasi yang melintasi wilayah kerja dan tingkatan organisasi. Setiap informasi di dapat dari setiap pelaku organisasi.

Maka dari itu berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai komunikasi diagonal, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi diagonal yaitu suatu komunikasi yang melibatkan antara dua tingkatan atau level dan melintasi wilayah kerja dalam organisasi

Berdasarkan hasil obsevasi yang dilakukan pada organisasi bengkel EUROSTARS auto dan hasil wawancara dengan beberapa narasumber. Maka dapat disimpulkan bahwa kali ini dalam proses penyampaian informasi seseorang bawahan dapat langsung menyapaikan informasi langsung kepada atasanya tanpa melalui struktur organisasi.

Inilah yang menjadikan terjadinya komuniksi diagonal yang berada di dalam bengkel EUROSTARS auto. Komunikasi antara pekerja dapat dilakukan kapan pun ketika kepala bengkel sedang berada di dalam bengkel EUROSTARS auto. Dengan sktruktur orgnaisasi yang ada di dalam bengkel EUROSTARS auto yang memiliki struktur yang tidak memiliki jabatan atau divisi dengan sturuktur yang banyak, mempermudah implemetasi komunikasi diagonal di dalam bengkel EURSTARS auto tanpa melewati etika atau norma sebagai pelaku anggota orgnanisasi.

Dengan adanya komunikasi diagonal yang diimplementasikan di dalam bengkel EUROSTARS auto dapat menciptakan kenyamanan setiap oelaku organisasi di dalam bengkel EUROSTARS auto , kenyamanan tersebut direalisasikan dengan setiap pelaku organisasi dapat merasa dihargai dengan memiliki sebuah informasi yang bisa langsung disampaikan kepada atasanya.

Dalam organisasi bengkel EUROSTARS auto bagaimana dapat dijabarkan bahwa setiap pekerja pengecatan atau perbaikan terkadang memiliki masalah ketika ingin menyampaikan sebuah informasi, dapt dicontohkan bagaimana proses komunikasi diagonal di dalam bengkel EUROSTARS auto dapat diimplementasikan. Penyampaian sebuah informasi bisa langsugn menuju ke kepala bengkel kitika wakit kepala bengkel sedang tidak berada di dalam lingkungan bengkel EUROSTARS auto. Bawahan dapat langsumg menyampaikan sebuah informasi atau keinginan yang menyangkut pekrjaaan langsung kepada kepala bengkel.

Kaitan Komunikasi Diagonal dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan

Sedangkan yang dimaksud dengan kinerja adalah perfomance. Adapula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung (Wibowo, 2007:7).

Sedangkan menurut Mathis dan Jackson (2006:378) berpendapat bahwa kinerja (performance) pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja

(9)

karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen yaitu kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu dari hasil, kehadiran dan kemampuan bekerja sama.

Dengan melihat beberapa definisi diatas sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kinerja yaitu suatu proses pekerjaan berlangsung yang berdasarkan pada kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu dari hasil, kehadiran dan kemampuan bekerja sama.

Berdasarkan dari hasil observsi dan wawancara yang telah dilakukan oleh beberapa narasumber di dalam bengkel EUROSTARS auto dapat disimpulkan bahwa kaitan antara komunikasi diagonal dalam meningkatkan kinerja karyawan adalah kenyamanan dalam proses komunikasi. Alur komunikasi yang terbangun di dalam bengkel EUROSTARS auto mempermudah dalam penyampaian informasi ke pada para pelaku organisasi di dalam bengkel EUROSTARS auto.

Lancarnaya komunikasi maka membantu memperlancancar dan mempercepat penyelesaian pekerjaan. Dengan kondisi ini maka karyawan semangat setiap mendapatkan tugas. Semangat yang tinggi akan memproduksi hasil kerja yang baik. hasil kerja berkaitan dengan kinerja karyawan. Oleh karena itu dengan kinerja karyawan dapat disimpulkan bahwa implementasi komunikasi diagonal dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini alur komunikasi diagonal memberikan dampak dalam meningkatkan kinerja karyawan dengan adanya komunikasi lintas saluran mempermudah daya pekerjaan para pekerja dalam menyampaikan sebuah informasi.

Dengan komunikasi diagonal yang terbangun di dalam bengkel seluruh pekerja yang terlibat di dalam bengkel EUROSTARS auto berhasil menjaga tujuan dari yang diinginkan bengkel EUROSTARS auto. Pekerja berhasil menjaga kinerja, dengan menjaganya kinerja yang dilakukan oleh setiap para pekerja memberikan kepercayaan akan konsumen terhadap hasil yang dikerjakan oleh setiap pekerja. Dengan implementasi komunikasi diagonal dalam meningkatkan kinerja karyawan, para karyawan tidak hanya terfokus akan setiap pekerjaan yang di kerjaaan. Sering perjalanan waktu para karyawan menjadikan ikut merealisasikan komunikasi yang baik ketika berhadapan langsung kepada konsumen.

Pada saat kepala bengkel dan wakil kepala bengkel sedang tidak berada di dalam bengkel EUROSTARS auto para pekerja akan berhadapan langsung dengan para konsumen. Meningkatnya kinerja para karyawan dengan implementasi komunikasi diagonal dapat memberikan pengaruh dari segi berkomunikasi. Maka karyawan memiliki rasa lebih berani dalam berkomunikasi.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan dari data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan melalui kegiatan wawancara oleh beberapa narasumber terkait dengan penelitian ini, hasil observasi partisipan yang dilakukan pada bengkel EUROSTARS auto Tanah Kusir dan juga hasil pembahasan yang mengaitkan berdasarkan data dari hasil penelitian dan beberapa konsep terkait dengan penelitian ini mengenai implementasi komunikasi diagonal yang terjadi dalam meningkatkan kinerja karyawan yang dijalankan oleh bengkel Eurostars auto, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

Seluruh pelaku anggota yang berada di dalam bengkel EUROSTARS auto telah menjalankan kegiatan komunikasi antar anggota bengkel. Komunikasi yang terjadi didalam bengkel EUROSTARS auto berjalan secara diagonal, hal ini dikarenakan komunikasi yang terjadi tidak berdasarkan garis yang ada didalam struktur organisasi.

Beberapa pekerja yang berada didalam bengkel dapat menjalin komunikasi secara langsung dengan kepala bengkel tanpa harus melalui wakil kepala bengkel. Implementasi komunikasi diagonal di dalam bengkel EUROSTARS auto cukup baik sehingga kinerja pegawai mengalami peningkatan. Namun masih membutuhkan proses dan waktu untuk terus memperbaiki dalam penyampaian informasi agar dapat terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam memberikan informasi kepada seluruh pelaku organisasi di dalam bengkel EUROSTARS auto.

Berdasarkan dari hasil kesimpulan yang telah dikemukakan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai masukan kepada organisasi di dalam bengkel EUROSTARS auto sebagai berikut :

Komunikasi diagonal yang diterapkan oleh pelaku organisasi di dalam bengkel EUROSTARS auto sudah berjalan dengan sangat baik, Namun, akan lebih baik lagi jika apabila komunikasi yang dilakukan ditambahkan dengan menggunakan media-media yang dapat mempermudah terjadinya komunikasi agar komunikasi diagonal yang terbangun lebih efektif.

Diharapkan agar topik penelitian yang ditentukan yaitu mengenai implementasi komunikasi diagonal dalam meningkatkan kinerja karyawan dan pembahasan yang telah dipaparkan dapat menumbuhkan rasa keingintahuan untuk mengadakan penelitian lanjutan. Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya yaitu melakukan penelitian dengan lebih menfokuskan dan mendalam mengenai bagaimana implementasi komunikasi diagonal dalam meningkatkan kinerja karyawan serta sesuai dengan konsep penelitian.

(10)

Diharapkan agar masyarakat dapat mengetahui beberapa alur yang tedapat dalam komunikasi dan mengetahui pentingnya komunikasi dilakukan guna mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini bengkel EUROSTARS auto mengimplementasikan alur komunikasi diagonal dalam meningkatkan kinerja karyawan.

REFERENSI

Afifuddin dan Saebani, Beni Ahmad. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Atep, Adya, Barata, (2004), Dasar-dasar Pelayanan Prima, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Cangara, Hafied. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Daymon, Christine., dan Immy Holloway. (2008). Metode-metode Riset Kualitatif: dalam Public Relations dan Marketing Communications. Yogyakarta: Penerbit Bentang.

Decker, H Wayne., Thomas. (2012). Affiliation Motivation and Interest In Entrepreneurial Careers. Effendy, Uchajana Onong, (2011). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Jonathan, Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu Mathis, R dan Jackson, W. (2006). Human Resources Development (Track MBA series/terjemahan).

Jakarta: Prestasi Pustaka

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Purwanto, (2011), EVALUASI HASIL BELAJAR. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,.

Robbins, Stephen P. dan Coulter, Mary. (2010). Manajemen (edisi kesepuluh). Jakarta: Erlangga. Rohim, Syaiful. (2009). Teori Komunikasi, Perspektif, Ragam & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta Sangadji, Etta Mamang., Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis Dalam

Penelitian. Yogyakarta: Andi

Sudjana, D. (2004). Manajemen Program Pendidikan untuk Pedndidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah Production

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA.

West, Turner. (2008). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta. Salemba Humanika

JURNAL

Eva Tariszka- Semegine, PhD. (2012). Organizational Internal Communication As a Means Of Improving Efficiency. College Of Szolnok.

Hardjanti Widiastuti. (2013). Peran Komunikasi Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Di Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Universitas Sebelas Maret.

(11)

Kharisma Jusuf. (2011). Analisis Komunikasi Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pada IT Directorate Bina Nusantara. Binus University.

Lusiana. (2012). Pengaruh Internal Public Relations Terhadap Employee Engagement Pada PT Summarecon Agung Tbk. Cabang Kelapa Gading. Binus University.

Michael Asiedu, Jacob Owusu Sarfo, Daniel Adjei. (2014). Organization commitment attitude and citizenship: an instrument for improving the performance of employees; an approach to internal marketing. University Of Ghana.

RIWAYAT PENULIS

Binusian ID : 1301065862

Full Name : Abhill Alamsyah

E-mail : Abhillalamsyah15@gmail.com

Address : Bintaro Jaya Jl. Jalak 1 A1 No 11 Tangerang Selatan Phone number : Mobile: (+62) 813 1884 4115

Gender : Male

Birth Place / Date : Jakarta, 15 November 1990 Nationality : Indonesian

Marital Status : Single

Religion : Islam

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Gagne, Wager, Goal, & Keller [6] menyatakan bahwa terdapat enam asusmsi dasar dalam desain instruksional. Keenam asumsi dasar tersebut dapat dijelaskan

Selain itu diplomasi yang dilakukan oleh Menteri Ali Alatas ini lebih dititik beratkan pada perbaikan citra bangsa Indonesia di mata dunia Internasional, sedangkan upaya

sama halnya dengan Discharge Planning yang ada di RSU Sari Mutiara Medan, dari hasil survey peneliti di ruang rawat inap merak Lantai II Gedung Lama RSU Sari Mutiara

Sedangkan, pada bagian belakang kartu matching cards menggunakan warna kontras dari biru tua yaitu merah marun dengan warna emas yang melambangkan pekerjaan

Konsentrasi K+ dlm larutan tanah merupakan indeks ketersediaan kalium, karena difusi K+ ke arah permukaan akar berlangsung dalam larutan tanah dan kecepatan difusi tgt pada

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Return On Asset, Debt to Equity Ratio dan Ukuran Perusahaan Terhadap Income Smoothing pada perusahaan Manufaktur

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

hipotesis peneliti, dilakukan analisis statistik dengan analisis regresi. Cara pengambilannya menggunakan teknik random sampling, yaitu cara pengambilan/pemilihan