WEBINAR “SISTEM TRANPORTASI CERDAS DI IBU KOTA NEGARA :
PEMBANGUNAN DAN KEBUTUHAN PENERAPANNYA”
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
RENCANA PEMBANGUNAN
SISTEM TRANPORTASI DI
1
SISTEM TRANSPORTASI UDARA UNTUK
MENDUKUNG IBU KOTA NEGARA BARU
2
PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN DALAM
PENINGKATAN KONEKTIVITAS IBU KOTA NEGARA
OUTLINE
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
SISTEM TRANSPORTASI UDARA
UNTUK MENDUKUNG IBU KOTA
NEGARA BARU
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Multiple Airport System
Jarak antara Balikpapan dan Samarinda saat ini lebih dari 100
km.
Namun dengan dibukanya Tol Balikpapan
– Samarinda
maka konektivitasnya menjadi lebih baik. Ini akan menjadi
diikuti oleh peningkatan sejumlah infrastruktur lainnya seperti
jalan dan kereta api serta perbaikan infrastruktur untuk
meningkatkan konektivitas antara dua kota dan ibu kota baru,
serta antara bandar udara yang melayani wilayah sekitar, yaitu
BPN, AAP dan Bandara VVIP yang direncanakan khusus untuk
melayani tamu negara
(tidak melayani regular flight)
Traffic Penumpang Udara Balikpapan BPN) dan Samarinda (AAP
)
Bandara Internasional Balikpapan adalah yang terbesar bandara yang terletak di Kalimantan Timur. lalu lintas penumpang di BPN juga meningkat pesat dari kurang dari satu juta penumpang tahunan pada tahun 2001 menjadi 7,7 juta penumpang tahunan pada tahun 2014, setara dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sekitar 18%. Lalu lintas menjadi stabil setelah 2014, melayang sedikit di atas 7 juta penumpang dalam empat tahun berikutnya
Bandara BPN melayani 5,4 juta penumpang pada 2019, dimana terjadi penurunan lalu lintas yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penurunan ini lalu lintas dapat disebabkan karena penurunan kapasitas maskapai secara keseluruhan di Indonesia serta pembukaan Bandara Baru APT Pranoto Samarinda. Bandara APT Pranoto adalah bandara yang menggantikan Bandara Temindung (SRI). Bandara APT Pranoto baru dibuka pertengahan 2018, dan tahun 2019 menjadi tahun operasional penuh pertama bandara. Sebelum penutupan tahun 2018, SRI menangani 25,7 ribu penumpang. Pada puncaknya, bandara menangani 124 ribu penumpang pada 2013. Secara keseluruhan, lalu lintas ke wilayah menurun dari 7,5 juta pada 2018 menjadi 6,5 juta pada 2019, setara dengan penurunan 13%
Rute BPN dan AAP
Jakarta dan Surabaya merupakan Pasar Terbesar
Jakarta adalah pasar terbesar yang dilayani dari BPN, diikuti oleh Surabaya dan Tarakan di Kalimantan Utara. Secara umum karena posisinya sebagai pusat ekonomi dan bisnis di tengah Kalimantan Timur, BPN memiliki jaringan domestik yang kuat dan terkoneksi ke pusat bisnis utama di negara ini. Tidak ada layanan untuk ke Sumatera. Wisatawan ke Medan misalnya, perlu terhubung Soekarno-Hatta untuk mencapai tujuan akhir mereka
Selain rute domestik, BPN juga melayani sejumlah rute internasional yaitu Singapura serta Jeddah ("JED") dan Madinah ("MED") di Arab Saudi yang melayani permintaan lalu lintas Umroh. Sebelum pandemi Covid19 direncanakan akan dibuka penerbangan ke Kuala Lumpur pada tahun 2020
Bandara SRI terletak di kawasan pemukiman dengan yang membuat bandara terbatas untuk berkembang, sehingga SRI diganti/relokasi pertengahan 2018 oleh AAP. Bandara baru terletak di luar kawasan perkotaan kota, di mana dapat mengakomodasi permintaan lalu lintas yang lebih besar dari pada SRI.
AAP hanya melayani rute domestik.sama dengan BPN, pasar utama yang dilayani oleh AAP meliputi Surabaya dan Jakarta. Selain itu juga melayani penerbangan ke beberapa tujuan di Kalimantan: Tarakan di Kalimantan Utara dan Banjarmasin di Kalimantan Selatan
Catchment Area BPN dan AAP
Gambar di atas menunjukkan daerah tangkapan dalam satu jam perjalanan dari BPN (ditandai dengan warna oranye) dan AAP (ditandai dengan warna biru). Daerah tangkapan satu jam dari bandara tidak tumpang tindih, dibandingkan dengan dua jam perjalanan.
Gambar di atas menunjukkan daerah tangkapan dalam dua jam perjalanan dari BPN (ditandai dengan warna oranye) dan AAP (ditandai dengan warna biru). Seperti yang disajikan pada gambar, Daerah tangkapan cenderung tumpang tindih di beberapa daerah di Timur Kalimantan
Dengan memperhitungkan:
1. Pertumbuhan penduduk yang ada di Kalimantan Timur; 2. Jumlah Penduduk di IKN (0,6 juta jiwa pada tahun
2025);
3. Pertumbuhan populasi IKN (1,7 juta pada tahun 2045); 4. Perbaikan infrastruktur, terkait dengan pengembangan
IKN;
5. Wealth adjustment.
Wilayah tangkapan bandara ini akan meluas di masa depan, sebagai akibat dari perbaikan/peningkatan infrastruktur di wilayah tersebut. Berdasarkan Analisis daerah tangkapan dapat disimpulkan bahwa BPN lebih secara posisi terhadap IKN lebih dekat dibandingkan dengan AAP. Daerah tangkapan disajikan dalam jutaan populasi yaitu :
Traffic Forecast BPN dan AAP
BPN dan AAP akan mencapai 28,2 juta penumpang/tahun pada tahun 2050
*) dalam kurun waktu 2019 – 2050 pertumbuhan dasar penumpang sebesar 4,8%
Lalu lintas penumpang
BPN dan AAP diperkirakan
meningkat dari 6,5 juta penumpang tahunan pada tahu
2019 menjadi :
• 23,4 juta dalam low case, setara dengan CAGR 4,2%;
• 28,2 juta dalam base case, setara dengan CAGR 4,8%;
• 32,5 juta dalam high case, setara dengan CAGR 5,3%.
Traffic forcast dianalisa tiga tahap berbeda yaitu : (1) krisis COVID
19 dan pemulihan lalu lintas berikutnya; (2) peningkatan lalu lintas
setelah pembentukan IKN; dan (3) periode pertumbuhan
kondisi-mapan setelahnya 2028
1. 2020-2023 / 2024: Dampak pandemi COVID-19 dapat dilihat
dalam periode antara 2020 dan 2025.
2. 2025-2028: Pertumbuhan pesat antara 2025 dan 2028
dikaitkan dengan proses pembangunan IKN dan mobilisasi
orang ke Kalimantan Timur.
3. 2028 dan seterusnya: Pertumbuhan lalu lintas organik seperti
yang diprediksi oleh pemodelan ekonometrik makro
In base case :
1. Jumlah penumpang tahunan pada tahun 2050 di BPN mencapai 20,3 juta penumpang;
2. Jumlah penumpang tahunan pada tahun 2050 do AAP mencapai 7,9 juta penumnpang.
Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan (BPN)
Eksisting
Rencana Pengembangan
Fasilitas Eksisting :
Runway : 2.500 x 45 meter; Critical A/C : A330;
Apron : 100.372 m2
(kapasitas 21 Parking Stand); Taxiway : 6 taxiway
1 parallel taxiway; 2 perpendicular taxiway; Terminal : 119.018 m2;
Terminal kargo : 4.878 m2
Traffic Eksisting (tahun 2020)
Penumpang : 2,75 juta penumpang/tahun; Pesawat : 33.756 pergerakan/tahun; Kargo : 12.102 ton/tahun.
PEMBANGUNAN FASILITAS SISI UDARA :
1. Perpanjangan runway : 3.250m x 45 m; 2. Critical Aircraft : B777-300;
3. Apron : 201.763 m2 (45 Parkind stand); 4. Taxiway : exit taxiway : 6
parallel taxiway : 1 Perpendicullar taxiway : 3 Rapid exit taxiway : 2 5. Terminal penumpang : 200.000 m2;
Bandar Udara APT Pranoto Samarinda (AAP)
Fasilitas Eksisting :
Runway : 2.250 x 45 meter; Critical A/C : B737-900ER; Apron : 300 x 123 meter
(kapasitas 10 Parking Stand); Taxiway : 173 x 23 meter ;
Terminal : 12.700 m2; Terminal kargo : 1.148 m2
Traffic Eksisting (tahun 2020)
Penumpang : 690.721 penumpang/tahun; Pesawat : 9.490 pergerakan/tahun; Kargo : 130.105 ton/tahun.
Eksisting
Rencana Pengembangan
PEMBANGUNAN FASILITAS SISI UDARA :
1. Perpanjangan runway : 3.000m x 45 m; 2. Critical Aircraft : A330-Neo;
3. Apron : 124.455 m2 (22 Parkind stand); 4. Taxiway : A. 173,5 x 23 m; B. 148,5 x 23 m; C. 148,5 x 23 m; D. 192 x 30 m (rapid); E. 193,5 x 23 m (rapid); F. 192 x 23 m (rapid); G. 217 x 23 m; 5. Paralel taxiway : 1.920 x 23 meter; 6. Terminal penumpang : 71.971 m2;
7. Terminal kargo : 1.148 m2 dan 8.195 m2; 8. MRO facility : 68.500 m2
9. Cargo village : 133.895 m2.
Bandar Udara VVIP (rencana)
Bandara VVIP di hanya digunakan untuk melayani Kepala Negara beserta Tamu Negara / VVIP. Tidak diperuntukkan untuk melayani penerbangan regular. Lokasi Bandara VVIP :
1. Berdasarkan kondisi topografi
2. Kemampuan bandar udara untuk melayani prosedur take off / landing dengan 2 (dua) arah.
Konsep Bandara VVIP :
1. Arah landas pacu 07 – 25 (sama dengan BPN) 2. Kebutuhan lahan ± 325 ha;
3. Dimensi Landas pacu : 3.000 x 45 meter 4. Critical Aircraft : B777-300.
Konsep Layout
Fasilitas : Azimuth : 07 - 25 Runway : 3.000 x 45 meter Critical a/c : B777-300 Apron : 767 x 167 m (10 a/c B777-300)Tawiway : Parallel taxiway, 4 rapid taxiway, 2 Taxiway, 3 Pedicullar taxiway Terminal VIP : 20.000 m2
Kebutuhan Lahan
Konsep Smart Airport
Penyediaan
Aplikasi Mobile
Kecapatan
WiFi
Tingkat
Tinggi
Self Service Check in
& Baggage Drop
Automatic Baggage
Handling System
(Automatic BHS)
Smart Parking
Building
Digitalisasi
Proses Antrian Taxi
Fleet Management
System
Shuttle Bus &
Bandara
Smart
Toilet
Airport Operation
Control Center
Dukungan :
• Didukung Trnsportasi yang Handal (LRT, Tol, dan Jembatan) yang
menghubungkan antar Bandara, dan dari bandara menuju IKN
• System transportasi terintegrasi antar moda yang menghubungkan bandara
baik Darat, Laut maupun Perkeretaapian
• Pengembangan Bandara mengusung Konsep AEROTROPOLIS yang
SMART,
INTEGRATED
dan memperhatikan
ENVIRONMENT ETHICS
PELAYANAN NAVIGASI
PENERBANGAN DALAM
PENINGKATAN KONEKTIVITAS
IBU KOTA NEGARA
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
PENINGKATAN PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN PADA BANDAR UDARA
YANG MENJADI PENDUKUNG IBUKOTA NEGARA
1.
Modernisasi fasilitas & bangunan navigasi penerbangan sesuai kebutuhan
pelayanan navigasi penerbangan
2. Bandara Aji Pangeran
Tumenggung (APT) Pranoto
Samarinda
1. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
(SAMS) Sepinggan Balikpapan.
❖
Modernisasi Bangunan dan Fasilitas ATC Tower
❖ Pemanfaatan teknologi antena Spira-Cone untuk meningkatkan
jangkauan komunikasi
❖ Penggunaan Datalink communication
COMMUNICATION
NAVIGATION
SURVEILLANCE
❖
Penyediaan Prosedur Penerbangan Instrumen berbasis
Satelit (PBN)
❖
Penyediaan Prosedur Penerbangan Visual (VFR Route)
❖ Optimalisasi jangkauan MSSR dan ADSB
❖
Penyediaan Informasi Aeronautika berbasis digital (AIS to AIM)
❖
Modernisasi Fasilitas Metorologi Penerbangan
PENINGKATAN PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN PADA BANDAR UDARA
YANG MENJADI PENDUKUNG IBUKOTA NEGARA (cont’)
❖
Penyediaan Prosedur Penerbangan Instrument (IFP) berbasis Satelit (PBN)
▪
Fase Approach (IAP);
▪
Fase Arrival/Departure (SID/STAR);
▪
Fase En-route pada Lower Level dan Upper Level (ATS Route).
❖
Penyediaan Prosedur Penerbangan Visual (VFR Route)
2. Bandara Aji Pangeran
Tumenggung (APT) Pranoto
Samarinda
1. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
(SAMS) Sepinggan Balikpapan.
3. Bandar Udara Baru di Kota Bangun.
Pembentukan/Peningkatan Pelayanan Lalu lintas Penerbangan
Prosedur Koordinasi dng Instasi terkait
Prosedur Emergency (Alternate Aerodrome)
Updating LOCA antar ATS Unit
Penyiapan updating manajemen ruang udara
dan konsep operasi pelayanan ATS
❖ peningkatan pelayanan dari
procedural service
menjadi
surveillance service
❖ Restrukturisasi Terminal Control Area (TMA) Balikpapan
❖ Restrukturisasi FSS Balikpapan
❖ Evaluasi dan Updating Prosedur koordinasi antara Penyelenggara
Pelayanan Navpen di Bandar Udara Balikpapan, Samarinda dan
Bandara Baru dng Instasi terkait
❖ Evaluasi dan Updating Letter Of
Operational Coordination Agreement
(LOCA) antar ATS Unit terkait
❖ Penyiapan emergency prosedur
PENYEDIAAN SISTEM PROTEKSI KESELAMATAN
PENERBANGAN DARI GANGGUAN DRONE
Melanggar wilayah
kedaulatan negara.
Mengancam keselamatan &
kemanan negara.
Mengancam pusat
pemerintahan, pusat ekonomi,
objek vital nasional &
keselamatan negara
Tidak memiliki persetujuan
Beroperasi tidak sesuai
dengan persetujuan yg
diberikan.
Kondisi tertentu, seperti
terdapat perubahan prioritas
jadwal penggunaan ruang
udara.
01
02
03
04
05
06
Proteksi thd pengoperasian Drone yang masuk dalam kategori sbb:
TERIMA
KASIH
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN