• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SIFAT GELOMBANG PADA FLUIDA DENGAN TANGKI RIAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS SIFAT GELOMBANG PADA FLUIDA DENGAN TANGKI RIAK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

--- ( 130 ) ---

ANALISIS SIFAT GELOMBANG PADA FLUIDA DENGAN

TANGKI RIAK

Firdaus, Almira Syifa, Ani Saturrohmah

Progam Studi Pendidikan Fisika Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo

firdaus.1025@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tinggi fluida dan jenis fluida terhadap panjang gelombang dan pola gelombang.Percobaan tangki riak yang selama ini sudah ada, hanya menggunakan variasi tinggifluida, variasi celah, variasi frekuensi vibrator dan lain sebagainya.Variasi jenis fluida pada percobaan tangki riak masih jarang diuji cobakan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dimana dilakukan pada tangki riak.Komponennya terdiri dari tangki kaca, statif kayu, statif lampu, bohlam 9 watt, kertas putih (layar penangkap) yang berguna untuk menampilkan pola gelombang fluida yang tercipta dan vibrator sebagai penyebab terjadinya gelombang.Pengamatan yang dilakukan adalah mengukur panjang gelombang dan mengamati pola gelombang dengan variasi tinggi fluida dan jenis fluida.Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode analisis kuantitatif dengan analisis regresi dan metode analisis kualitatif dengan analisis deskriptif.

Pada saat tinggi fluida 3 cm menghasilkan panjang gelombang yang lebih besar serta pola gelombang yang lebih teratur.Saat medium gelombang menggunakan jenis fluida lain, masing-masing jenis fluida memiliki panjang gelombang yang bervariasi. Larutan gula memiliki panjang gelombang yang paling besar serta memiliki pola gelombang yang paling stabil dan teratur.Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa tinggi mediumdan kekentalan medium mempengaruhi panjang gelombang dan pola gelombang.

Kata Kunci: tinggi air, variasi fluida, panjang gelombang, pola gelombang

PENDAHULUAN

Gelombang dapat terjadi apabila suatu sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya dan gangguan itu dapat berjalan atau merambat (propagate) dari satu daerah sistem itu ke daerah lainnya. Bunyi, cahaya, ombak lautan, transmisi radio dan televisi, dan gempa bumi semuanya adalah fenomena gelombang. Konsep gelombang merupakan salah satu benang pemersatu yang paling penting yang melintasi seluruh struktur ilmu pengetahuan.1 Banyak

1

Hugh D. Young, dkk, Fisika Universitas, Edisi Kesepuluh Jilid 2 Terjemahan, (Jakarta: Erlangga, 2001), hal. 1.

fenomena alam yang menunjukkan gejala gelombang yang kita jumpai dalamkehidupan sehari-hari. Ketika kita melempar sebuah batu krikil pada kolam air yang tenang, maka akan terbentuk pola gejala gelombang pada permukaan air kolam yang merambat dari pusat lemparan ke daerah sekitarnya. Contoh lain, ketika kita menggerakkan seutas tali maka akan terbentuk perut dan simpul yang menunjukkan ada gelombang yang merambat.

Gelombang menurut medium perambatannya dibagi menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik dalam perambatannya membutuhkan medium perantara, seperti gelombang tali dan gelombang air. Adapun

(2)

--- ( 131 ) --- gelombang elektromagnetik tidak

membutuhkan medium perantara untuk merambat. Gelombang merupakan sebuah gangguan periodik dalam suatu medium atau ruang. Gelombang dapat dikatakan juga sebagai getaran yang merambat pada sebuah medium perantara.Pada peristiwa tersebut yang merambat adalah energinya bukan zat atau medium perantaranya.2

Gelombang memiliki beberapa sifat, diantaranya yaitu dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), mengalami difraksi, dan mengalami interferensi. Untuk mempelajari sifat pada gelombang, kita dapat mengamati gelombang yang terjadi di permukaan air dengan menggunakan tangki riak atau tangki gelombang (ripple tank). Pada dasarnya tangki riak terdiri atas tangki air yang dasarnya terbuat dari kaca, motor listrik sebagai sumber getar yang diletakkan di atas papan penggetar dan akan menggetarkan papan penggetar yang berupa plat atau keping untuk pembangkit gelombang lurus dan pembangkit berbentuk bola kecil untuk membangkitkan gelombang lingkaran. Sebuah lampu diletakkan di atas tangki riak untuk menyinari permukaan logam. Di bawah tangki riak diletakkan kertas putih untuk mengamati bentuk gelombang pada permukaan air. Puncak dan dasar gelombang akan terlihat pada kertas putih (layar) berupa garis gelap dan terang.3Gelombang air merupakan salah satu gelombang mekanik yang mudah diamati. Sifat-sifat gelombang permukaan air mudah

2

Halliday dan Resnick, Fisika Dasar, (Jakarta: Erlangga, 1998, hal. 112

3

G. Kuwabara, T. Hasegawa, K. Kono, “Water waves in a ripple tank”, American Journal of Physics, 54 (11), 1986

kita amati dengan menggunakan tangki riak atau tangki gelombang.

Pembuatan tangki riak ini menggunakan tangki kaca dengan statif yang terbuat dari kayu dan vibrator dari dinamo. Peneliti membuat tangki riak yang cukup sederhana, terdiri dari akuarium dengan panjang 50 cm, lebar 10 cm dan tinggi 13 cm. Lampu bohlam sebesar 9 watt sebagai penerang yang di letakkan di bagian kanan statif tangki. Vibrator sederhana dari dinamo yang divariasikan dengan pipa sebagai body dari vibrator, karet busa sebagai bandul, logam penstabil bandul. Vibrator dilengkapi dengan saklar dan baterai 1,5 V.

Tangki riak digunakan untuk mengamati pola gelombang air. Percobaan tangki riak pada umumnya hanya memvariasikan banyaknya air dalam tangki dan besar frekuensi vibrator. Kami ingin mengetahui hal lain yaitu bagaimana panjang gelombang dan pola gelombang jika dalam penelitian divariasi tinggi air dan kekentalan fluida.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan membuat tangki riak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tinggi dan kekentalan fluida terhadap panjang panjang gelombang dan pola gelombang.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada 20 November 2015 sampai 11 Januari 2016 di di Laboratorium Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo. Metode yang digunakan dalam penelitian laboratorium fisika yang telah dilaksanakan ialah metode eksperimen

(3)

--- ( 132 ) --- dengan pengukuran berulang.Percobaan

tangki riak ini dilakukan dengan metode eksperimen dan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Deskriptrif kuantitatif menggunakan analisis regresi digunakan untuk menganalisis panjang gelombang. Sedangkan teknik deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis pola gelombang.

Alat yang digunakan dalam pembuatan tangki riak meliputi: kayu, kaca, bohlam, pitingan,paku, baterai, triplek, kater, solder, dinamo. Bahan yang digunakan dalam pembuatan tangki riak meliputi; kabel, korek, solatip, tenol, lem, air, gula, garam, minyak goreng. Berikut ini desain alat percobaan penelitian ini:

Gambar 1. Gambar desain alat percobaan Prinsip kerja dari alat percobaan ini adalah sebuah tangki kaca yang berisi air akan menimbulkan gejala gelombang ketika diberi getaran oleh vibrator. Untuk melihat gejala dan sifat gelombang, di permukaan bawah tangki kaca tersebut di letakkan kertas putih. Saat vibrator dihidupkan, akan terlihat pola gejala gelombang dan sifat gelombang. Alat ini menggunakan variasi celah, yaitu celah tunggal dan celah ganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh variasi tinggi air terhadap panjang gelombangdan pola gelombang Tabel 1.Pengaruh tinggi air (h) terhadap panjang gelombang (λ) No h λ (cm)  (cm) I II III 1. 1 1,5 1,4 1,5 1,47 2. 2 1,8 1,9 1,8 1,83 3. 3 2,0 2,0 2,0 2,00

Gambar 2.Grafik hubungantinggi air terhadap panjang gelombang

Dari analisis regresi berdasarkan gambar 2. diperoleh nilai R2 = 1, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara tinggi air dengan panjang gelombang sangat baik. Pada persamaan grafik gambar 2. untuk pengamatan pengaruh variasi tinggi air terhadap panjang gelombang, tinggi air dinyatakan dalam X dan panjang gelombang dinyatakan dalam Y. Prediksi besar perubahan panjang gelombang saat tinggi air diubah-ubah menghasilkan persamaan

2

0,095 0,645 0,92

   

y x x . Dimana y

adalah subyek variabel terikat yang diprediksikan dan x adalah subyek variabel bebas. Dalam percobaan ini variabel terikat adalah panjang gelombang dan variabel y = -0,095x2+ 0,645x + 0,92 R² = 1 0 0,5 1 1,5 2 2,5 0 1 2 3 4 P an ja n g ge lom b an g (cm ) Tinggi air(cm)

(4)

--- ( 133 ) --- bebas adalah tinggi air. Persamaan tersebut

menunjukkan besar koefisien regresi +0,645 yang berarti ada peningkatan panjang gelombang ketika tinggi air diubah-ubah.

Tabel 1.menunjukkan saat tinggi air semakin besar panjang gelombang.Bangunan teori yang ada menyatakan bahwa; energi berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Ketika air bertambah energi gelombang akan semakin kecil. Pada penelitian ini semakin tinggi air semakin besar panjang gelombang.Pengukuran panjang gelombang pada penelitian ini sudah sesuai dengan teori yang ada. Karena ketinggian air berbanding terbalik dengan energi dan energi berberbanding terbalik dengan panjang gelombang, maka panjang gelombang akan sebanding dengan ketinggian air.

Tabel2.Pengaruh tinggi air terhadap pola gelombang

h

(cm) Gambar Keterangan

1

Pola gelombang tidak stabil dan tidak teratur

2

Pola gelombang cukup stabil dan cukup teratur

3 Pola gelombang

stabil dan teratur.

Tabel2.menunjukkan pada saat tinggi air 1 cm, pola gelombang yang terbentuk tidak stabil dan tidak teratur. Pada saattinggi

air 2 cm, pola gelombang yang terbentuk tidak terlalu stabil dan teratur. Pada saat tinggi air 3 cm, pola gelombang yang terbentuk stabil dan teratur.

Hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa tinggi air yang paling baik untuk perambatan gelombang adalah pada saat tinggi air 3 cm. Pada saat tinggi air terlalu rendah, energi gelombang semakin besar sehingga air terlalu mudah goyah. Akibatnya pola gelombang yang tercipta tidak stabil dan tidak teratur.

Pengaruh jenis fluida terhadap panjang amplitudo dan pola gelombang dengan variasi celah

Tabel 3.Pengaruhjenis fluida terhadap panjang gelombang tanpa celah

Variasi

Celah Jenis Fluida

λ(cm)

Tanpa

Celah

Larutan Gula (1) 2,50 cm Larutan Garam (2) 1,98 cm Minyak Goreng (3) 2,33 cm

Gambar3.Grafik hubungan antara jenis fluida terhadap panjang gelombang tanpa celah

Dari analisis regresi berdasarkan gambar3. diperoleh nilai R2 = 1, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara jenis fluida dengan panjang amplitudo sangat baik. Pada persamaan grafik gambar 3. untuk

y = 0,432x2- 1,813x + 3,881 R² = 1 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 0 1 2 3 4 P a n ja n g gel o m b a n g (c m ) Jenis Fluida

(5)

--- ( 134 ) --- pengamatan pengaruh variasi jenis fluida

terhadap panjang gelombang, jenis fluida dinyatakan dalam X dan panjang gelombang dinyatakan dalam Y. Prediksi besar perubahan panjang gelombang saat tinggi air diubah-ubah menghasilkan persamaan

2

0,432 1,813 3,881

   

y x x . Dimana y

adalah subyek variabel terikat yang diprediksikan dan x adalah subyek variabel bebas. Dalam percobaan ini variabel terikat adalah panjang gelombang dan variabel bebas adalah jenis fluida. Persamaan tersebut menunjukkan besar koefisien regresi -1,813 yang berarti ada penurunan panjang gelombang ketika jenis fluida divariasikan.

Tabel 3.menunjukkanpanjang gelombang paling tinggi adalah larutan gula, minyak goreng kemudian larutan garam. Koefisienviskositas fluida menentukan besarnya gaya gesekan pada benda yang bergerak pada fluida. Semakin besar koefisien viskositas semakin besar pula gaya gesekan bendadan fluida. Ketika fluida makin kental koefisien viskositasnya makin besar, gaya gesekan makin besar semakin besar pula energi untuk bergerak dalam fluida. Semakin kental fluida energi gelombang semakin kecil, dan sebaliknya panjang gelombang semakin besar. Pada percobaan ini larutan gula memiliki koefisien viskositas paling besar yaitu sebesar 1,0 poise, sehingga memiliki panjang gelombang paling besar.

Tabel 4.Pengaruhjenis fluida terhadap panjang amplitudo celah tunggal

Variasi

Celah Jenis Fluida

λ (cm)

Celah

tunggal

Larutan Gula (1) 2,03 cm Larutan Garam (2) 1,60 cm Minyak Goreng (3) 1,00 cm

Gambar4.Grafik hubungan antara jenis fluida terhadap panjang gelombang celah tunggal

Dari analisis regresi berdasarkan gambar4. diperoleh nilai R2 = 1, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara jenis fluida dengan panjang gelombang menggunakan celahtunggal sangat baik.Pada persamaan grafik gambar 4. untuk pengamatan pengaruh variasi jenisfluida terhadap panjang amplitudo menggunakan celah tunggal, jenis fluida dinyatakan dalam X dan amplitudo dinyatakan dalam Y. Prediksi besar perubahan amplitudo saat tinggi air diubah-ubah menghasilkan

persamaan 2

0,085 0,175 2, 29

   

y x x .

Dimana y adalah subyek variabel terikat yang diprediksikan dan x adalah subyek variabel bebas.

Tabel 4.menunjukkanpanjang gelombangpaling tinggi adalah larutan gula, minyak goreng kemudian larutan garam. Koefisienviskositas fluida menentukan besarnya gaya gesekan pada benda yang bergerak pada fluida. Semakin besar koefisien viskositas semakin besar pula gaya gesekan bendadan fluida. Ketika fluida makin kental koefisien viskositasnya makin

y = -0,085x2- 0,175x + 2,29 R² = 1 0 0,5 1 1,5 2 2,5 0 1 2 3 4 P an ja n g ge lom b an g (cm ) Jenis Fluida

(6)

--- ( 135 ) --- besar, gaya gesekan makin besar semakin

besar pula energi untuk bergerak dalam fluida. Semakinkental fluida energi gelombang semakin kecil, dan sebaliknya panjang gelombang semakin besar. Pada percobaan ini larutan gula memiliki koefisien viskositas paling besar, sehingga memiliki panjang gelombang paling besar.

Tabel 5.Pengaruhjenis fluida terhadap panjang amplitudo celah ganda

Variasi

Celah Jenis Fluida

λ (cm)

Celah

Ganda

Larutan Gula (1) 1,50 cm Larutan Garam (2) 1,45 cm Minyak Goreng (3) 0 cm

Gambar 5.Grafik hubungan antarajenis fluida terhadap panjang amplitudo celah ganda

Dari analisis regresi berdasarkan gambar5.diperoleh nilai R2 = 1, hal ini

menunjukkan bahwa hubungan antara jenis fluida dengan panjang gelombang menggunakan celahganda sangat baik.Pada persamaan grafik gambar 5. untuk pengamatan pengaruh variasi jenis fluida terhadap panjang gelombang menggunakan celah ganda, jenis fluida dinyatakan dalam X dan amplitudo dinyatakan dalam Y. Prediksi besar perubahan amplitudo saat tinggi air diubah-ubah menghasilkan persamaan

2

0,432 2,05 0,5

   

y x x . Dimana y adalah

subyek variabel terikat yang diprediksikan dan x adalah subyek variabel bebas.

Tabel 5.menunjukkanpanjang gelombang paling tinggi adalah larutan gula, minyak goreng kemudian larutan garam. Koefisienviskositas fluida menentukan besarnya gaya gesekan pada benda yang bergerak pada fluida. Semakin besar koefisien viskositas semakin besar pula gaya gesekan bendadan fluida. Ketika fluida makin kental koefisien viskositasnya makin besar, gaya gesekan makin besar semakin besar pula energi untuk bergerak dalam fluida. Semakin kental fluida energi gelombang semakin kecil, dan sebaliknya panjang gelombang semakin besar. Pada percobaan ini larutan gula memiliki koefisien viskositas paling besar, sehingga memiliki panjang gelombang paling besar.

Tabel 6.Pengaruhjenis fluida terhadap pola gelombang dengan variasi celah

Variasi Celah Jenis Fluida Gambar Keterangan

Tanpa Celah Larutan Gula

Pola gelombang jelas, stabil dan teratur. y = -0,7x2+ 2,05x + 0,15 R² = 1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2 0 1 2 3 4 P an ja n g ge lom b an g (cm ) Jenis Fluida

(7)

--- ( 136 ) --- Larutan Garam

Pola gelombang cukup jelas kurang stabil, dan teratur.

Minyak Goreng

Pola gelombang tidak terlalu jelas, stabil dan teratur

Celah Tunggal

Larutan Gula

Pola difraksi terbentuk jelas

Larutan Garam

Pola difraksi tidak terlalu jelas

Minyak Goreng

Pola difraksi tidak terbentuk

Celah Ganda

Larutan Gula

Pola interferensi tidak terlalu jelas

Larutan Garam

Pola interferensi tidak terlalu jelas

Minyak Goreng

Pola interferensi tidak terbentuk sama sekali

(8)

--- ( 137 ) --- Tabel 6.menunjukkan pada saat

menggunakan larutan gula, pola gelombang jelas, stabil dan teratur. Padasaat menggunakan larutan garam, pola gelombang cukup jelas kurang stabil, dan teratur. Pada saat menggunakan minyak goreng, pola gelombang tidak terlalu jelas, stabil dan teratur.

Hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa jenis fluida lain selain air yang paling baik digunakan untuk perambatan gelombang adalah larutan gula. Fluida yang riil memiliki gesekan internal yang besarnya tertentu yang disebut viskositas. Viskositas ada pada zat cair maupun gas, dan pada intinya merupakan gaya gesekan antara lapisan-lapisan yang bersisian pada fluida saat waktu lapisan-lapisan tersebut bergerak satu melewati yang lainnya. Koefisien viskositas fluida menentukan besarnya gaya gesekan pada benda yang bergerak pada fluida. Semakin besar koefisien viskositas semakin besar pula gaya gesekan benda dan fluida. Ketika fluida makin kentalkoefisien viskositasnya makin besar, gaya gesekan makin besar semakin besar pula energi untuk bergerak dalam fluida. Energi vibrator tidak cukup kuat untuk melewati gaya gesekan fluidaakibatnya semakin kental fluida semakin tidak terlalu jelas pola gelombang yang terbentuk.

Tabel 6.menunjukkan pada saat menggunakan larutan gula, pola difraksi terbentuk jelas. Pada saat menggunakan larutan garam, pola difraksi tidak terlalu jelas. Pada saat menggunakan minyak goreng, pola difraksi celah tunggal tidak terbentuk.

Hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa jenis fluida lain selain air yang paling baik digunakan untuk perambatan gelombang

adalah larutan gula. Fluida yang riil memiliki gesekan internal yang besarnya tertentu yang disebut viskositas. Viskositas ada pada zat cair maupun gas, dan pada intinya merupakan gaya gesekan antara lapisan-lapisan yang bersisian pada fluida saat waktu lapisan-lapisan tersebut bergerak satu melewati yang lainnya. Koefisien viskositas fluida menentukan besarnya gaya gesekan pada benda yang bergerak pada fluida. Semakin besar koefisien viskositas semakin besar pula gaya gesekan benda dan fluida. Ketika fluida makin kental koefisien viskositasnya makin besar, gaya gesekan makin besar semakin besar pula energi untuk bergerak dalam fluida. Energi vibrator tidak cukup kuat untuk melewati gaya gesekan fluida akibatnya semakin kental fluida semakin tidak terlalu jelas pola gelombang yang terbentuk. Begitu juga saat melewati celah pola gelombang tidak terbentuk jelas.

Tabel 6.menunjukkan pada saat menggunakan larutan gula, pola interferensi tidak terlalu jelas. Pada saat menggunakan larutan garam, pola interferensi tidak terlalu jelas. Pada saat menggunakan minyak goreng, pola interferensi tidak terbentuk sama sekali.

Hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa jenis fluida lain selain air yang paling baik digunakan untuk perambatan gelombang adalah larutan gula. Fluida yang riil memiliki gesekan internal yang besarnya tertentu yang disebut viskositas. Viskositas ada pada zat cair maupun gas, dan pada intinya merupakan gaya gesekan antara lapisan-lapisan yang bersisian pada fluida saat waktu lapisan-lapisan tersebut bergerak satu melewati yang lainnya. Koefisien viskositas fluida menentukan besarnya gaya gesekan pada benda yang bergerak pada fluida.

(9)

--- ( 138 ) --- Semakin besar koefisien viskositas semakin

besar pula gaya gesekan benda dan fluida. Ketika fluida makin kental koefisien viskositasnya makin besar, gaya gesekan makin besar semakin besar pula energi untuk bergerak dalam fluida. Energi vibrator tidak cukup kuat untuk melewati gaya gesekan fluida akibatnya semakin kental fluida semakin tidak terlalu jelas pola gelombang yang terbentuk. Begitu juga saat melewati celah pola gelombang tidak terbentuk jelas.

PENUTUP

Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Percobaan pengaruh variasi tinggi air terhadap panjang gelombang diperoleh

R2 = 1, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara tinggi air dengan panjang gelombang sangat baik. Semakin tinggi air semakin besar panjang gelombang.

2. Percobaan pengaruh variasi jenis fluida tanpa celah terhadap panjang gelombang diperoleh R2 = 1, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara jenis fluida tanpa celah denganpanjang amplitudo sangat baik. Pada saat percobaan tanpa celah masing-masing jenis fluida memiliki panjang gelombang berbeda. Panjang gelombang paling tinggi pada larutan gula, minyak goreng dan larutan garam . 3. Percobaan pengaruh variasi jenis fluida

menggunakan celah tunggal terhadap panjang gelombang diperoleh R2 = 1, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara jenis fluida menggunakan celah tunggal dengan panjang amplitudo sangat baik. Pada saat menggunakan celah tunggal

masing-masing jenis fluida memiliki panjang gelombang berbeda. Panjang gelombang paling tinggi pada larutan gula, larutan garam dan minyak goreng. 4. Percobaan pengaruh variasi jenis fluida

menggunakancelah ganda terhadap panjang gelombang diperoleh R2 = 1, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara jenis fluida menggunakan celah ganda dengan panjang gelombang sangat baik.Pada saat menggunakan celah ganda masing-masing jenis fluida memiliki panjang gelombang berbeda. Panjang gelombang paling tinggi pada larutan gula, larutan garam dan minyak goreng.

Saran

1. Pembahasan materi gelombang dan sifatnya dalam pembelajaran fisika sebaiknya lebih diperluas lagi, seringkali mahsiswa belum terlalu memahami pola gelap terang gelombang dan sifat-sifat gelombang seperti difraksi dan interferensi, dengan menggunakan alat kami ini mahasiswa dapat belajar secara langsung gelombang dan sifatnya sehingga mahasiswa mempunyai pengetahuan yang lebih luas dan mendalam mengenai materi yang berhubungan dengan fisika.

2. Sebelum percobaan dengan alat ini sebaiknya diperhatikan untuk memeriksa kinerja vibrator, lampu penerang dan jarak tangki kaca dengan layar.

3. Sebelum melakukan suatu pengukuran, maka terlebih dahulu harus memahami batas ketelitian dan cara kerja alat ukur. Agar dapat menggunakan secara efisien. 4. Bagi insan peneliti selanjutnya

diharapkan lebih mengembangkan penelitian dengan melengkapi

(10)

--- ( 139 ) --- kekurangan alat kami dan melengkapi

kekurangan variabel penelitian kami. 5. Untuk mahasiswa, sebelum membuat alat

laboratorium fisika, perlu diperhatikan bagaimana fungsi dan manfaat alat yang akan dibuat dalam kehidupan sehari-hari, teliti dalam menggunakan alat ukur, dan teliti dalam melakukan percobaan dari alat yang dibuat. sebelum membuat alat hendaknya mahasiswa mengumpulkan referensi yang banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli. 2001. FISIKA Edisi 5 Jilid 2 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga

Halliday & Resnick. 1998. Fisika Dasar. Jakarta: Erlangga

Krane, Kenneth. 2014. Fisika Modern. Jakarta: UI-Press

Kuwabara, G., Hasegawa, T. & Kono, K. 1986. Water waves in a ripple tank. American Journal of Physics, 54(11)

Young, Hugh D., dkk. 2001. Fisika Universitas, Edisi Kesepuluh Jilid 2 Terjemahan. Jakarta: Erlangga

Gambar

Gambar 1. Gambar desain alat percobaan
Tabel  1.menunjukkan  saat  tinggi  air  semakin besar panjang  gelombang.Bangunan  teori  yang  ada  menyatakan  bahwa;  energi  berbanding  terbalik  dengan  panjang  gelombang
Tabel  3.menunjukkanpanjang  gelombang  paling tinggi adalah larutan gula,   minyak  goreng  kemudian  larutan  garam
Gambar  5.Grafik  hubungan  antarajenis  fluida  terhadap panjang amplitudo celah ganda

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memprediksi pengaruh arus pada gerak gelombang soliter internal, terlebih dahulu ditinjau persamaan dasar untuk fluida ideal yang bersifat tak mampat (incompressible)

Abstrak — Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh proses penggilingan ( milling ) terhadap ukuran kristal, sifat kemagnetan dan penyerapan gelombang mikro

Percobaan ini bertujuan mengetahui panjang gelombang maksimum untuk larutan KMnO 4 0.001 M dan K 2 Cr 2 O 4 0.001 M dengan menggunakan spektronik 20D+ dan spektrofotometer

praktikum pengaruh lebar celah tunggal terhadap pola terang gelap yang terjadi pada layar, praktikum menentukan panjang gelombang sinar laser dengan menggunakan

Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh laju aliran fluida masuk terhadap kapasitas penukar panas jenis pembuluh dan kawat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan atau mengukur sebuah spektrum (panjang gelombang) suatu sumber cahaya menggunakan pola interferensi celah banyak

Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pengaruh temperatur fluida masuk terhadap kapasitas penukar panas jenis pembuluh dan kawat pada

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fenomena pola aliran fluida yang terjadi pada deliquidiser serta properties yang ada pada daerah inlet, drain, oil outlet dan gas outlet dengan