• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Komunikasi Interpersonal pada Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Tanjungbalai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Komunikasi Interpersonal pada Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Tanjungbalai"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Komunikasi sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari baik formal maupun

informal, komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar dan merupakan

prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada

komunikasi, karena tanpa komunikasi interaksi antar manusia, baik secara perorangan,

kelompok maupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi.

Organisasi dibutuhkan oleh setiap manusia yang memiliki kepentingan dan tujuan

yang sama, setiap tempat atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan

tujuan tersebut. Proses komunikasi yang selalu terjadi dalam organisasi adalah salah satu

faktor penentu dalam mencapai organisai yang efektif. Melalui organisasi terjadi pertukaran

informasi, gagasan dan pengalaman. Mengingat perannya yang penting dalam menunjang

kelancaran berorganisasi, maka perhatian yang cukup perlu dicurahkan untuk mengelola

komunikasi dalam organisasi.

Aktivitas komunikasi di perkantoran senantiasa disertai dengan tujuan yang ingin

dicapai. Komunikasi dalam konteks komunikasi organisasi harus dilihat dari berbagai sisi.

Sisi pertama adalah komunikasi antara atasan kepada bawahan, sisi kedua antara pegawai

yang satu dengan pegawai yang lain, sisi ketiga adalah antara pegawai kepada atasan,

masing-masing komunikasi tersebut memiliki polanya sendiri. Diantara kedua belah pihak

harus ada komunikasai dua arah atau komunikasi timbal balik untuk mencapai tujuan suatu

organisasi.

Di dalam suatu organisasi khususnya organisasi perpustakaan, proses komunikasi

adalah proses yang pasti dan selalu terjadi. Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan

koordinasi antara berbagai subsistem dalam perkantoran. Organisasi perpustakaan yang

berfungsi baik, ditandai oleh adanya kerjasama secara sinergis dari berbagai komponen.

Suatu organisasi perpustakaan dikonstruksi dan dipelihara dengan komunikasi, artinya ketika

proses komunikasi antar komponen tersebut dapat diselenggarakan secara harmonis, maka

perkantoran tersebut akan semakin kokoh dan kinerja perkantoran akan meningkat.

Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Tanjungbalai yang diresmikan pada

tanggal 07 April 2003 dengan peraturan daerah Kota Tanjungbalai No. 16 Tahun 2008,

merupakan lembaga penyedia sumber informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat umum

maupun pelajar. Guna memperluas jangkauan pelayanan ke masyarakat Perpustakaan umum

(2)

1. Layanan mobil pintar dan perpustakaan keliling;

2. Pembinaan perpustakaan se-kota tanjungbalai diantaranya perpustakaan kecamatan,

perpustakaan kelurahan, perpustakaan sekolah, perpustakaan rumah ibadah,

perpustakaan khusus, perpustakaan taman baca masyarakat (tbm) dan perpustakaan

perguruan tinggi

3. Kegiatan story telling

4. Pendataan dan penataan arsip

5. Kegiatan perlombaan

6. Sosialisasi dan Bimtek perpustakaan

Kegiatan-kegiatan pelayanan di perpustakaan tersebut memerlukan peran pegawai

yang optimal dalam menjalankan semuan kegiatan yang telah dijadwalkan sehingga tujuan

pelayanan tercapai. Peran pegawai yang optimal harus didukung oleh komunikasi

interpersonal yang efektif. Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Tanjungbalai dikelola oleh

Kepala kantor yang membawahi satu sub bagian, tiga seksi dan satu tenaga fungsional

pustakawan dengan jumlah pegawai 28 orang.

Dalam proses kegiatan di perpustakaan perlu adanya hubungan yang harmonis antar

pegawai agar pembagian tugas dapat dijalankan dengan baik, komunikasi interpersonal

memiliki peran penting dalam pekerjaan yang dilakukan oleh sekelompok orang tanpa

komunikasi interpersonal baik akan terdapat banyak hambatan dan rintangan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan khususnya pekerjaan yang menyangkut layanan kepada

masyarakat.

Melalui pengamatan, observasi dan wawancara dengan pegawai perpustakaan

diketahui bahwa permasalahan yang umum dirasakan yaitu kurang efektifnya komunikasi

interpersonal dengan adanya pegawai yang tidak mengetahui cara berkomunikasi yang baik

dengan rekan kerjanya yang cenderung berkata kasar dan kurang sopan, sehingga

menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Hal ini jika dibiarkan akan mengakibatkan

menurunnya kualitas pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan pelayanan prima dari

para pegawai perpustakaan.

Salah satu cara yang dilakukan oleh pimpinan untuk mengatasi masalah ini adalah

dengan menasehati dan berdiskusi dengan pegawai untuk mencari jalan keluar agar masalah

komunikasi interpersonal tersebut tidak sampai menimbulkan dampak yang buruk bagi

(3)

Berdarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk menulis tentang

Evaluasi Komunikasi Interpersonal Pegawai pada Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip

Kota Tanjungbalai.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka yang menjadi

rumusan masalah adalah bagaimanakah proses komunikasi interpersonal pegawai di Kantor

Perpustakaan Umum Kota Tanjungbalai?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

proses komunikasi interpersonal pegawai di Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kota

Tanjungbalai.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi:

a. Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Tanjungbalai, sebagai masukan atau

sumbangan pemikiran untuk keefektifan komunikasi interpersonal pegawai;

b. Peneliti selanjutnya, sebagai bahan bacaan dan referensi;

c. Penulis, sebagai penambah pengetahuan dan wawasan serta pemahaman penulis

tentang komunikasi interpersonal pegawai di perpustakaan;

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penulis memberikan batasan ruang lingkup penelitian komunikasi interpersonal ini

pada Efektivitas Komunikasi Interpersonal yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy),

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keterampilan proses sains siswa menggunakan model project based learning (2) keterampilan proses sains siswa menggunakan

- Bila dibandingkan dengan mesin empat langkah dalam kapasitas yang sama, tenaga yang dihasilkan lebih besar. - Proses pembakaran terjadi 2 kali, sehingga tenaga

KELOMPOK KERJA GURU (KKG) MADRASAH IBTIDAIYAH KECAMATAN GENUK KOTA

bahwa berdasarkan pertimbangan Sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Gubernur tentang Pemberian Tambahan Penghasilan

[r]

Kompetensi Dasar Kelas Materi Indikator Soal Level Kognitif

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Tugas

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,