• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Metode Rekayasa Nilai Pada Perencanaan Penggunaan Lpju Solar Cell Sebagai Upaya Efisiensi Penggunaan Listrik Di Kota Medan” (Studi Terhadap Pju Di Kecamatan Medan Selayang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Metode Rekayasa Nilai Pada Perencanaan Penggunaan Lpju Solar Cell Sebagai Upaya Efisiensi Penggunaan Listrik Di Kota Medan” (Studi Terhadap Pju Di Kecamatan Medan Selayang)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

3 ABSTRAK

Penanganan yang tepat harus dilakukan untuk mengatasi krisis energi listrik yang

melanda negeri ini, termasuk juga kota Medan. Sebagai salah satu kota terbesar di

Indonesia krisis energi listrik bukan lagi menjadi isu baru di kota ini. PLN sebagai

perusahaan penyedia tenaga listrik di Indonesia sejak krisis ekonomi tahun 1997

mengalami hambatan dan kerugian finansial dalam menyediakan pasokan energi listrik

bagi masyarakat. Hal ini bisa terjadi karena besaran biaya operasional yang dipikul oleh

PLN melebihi penerimaan yang didapat. Maka dari itu, diperlukan langkah efektif untuk

mengurangi konsumsi energi listrik dari PLN.

Salah satu caranya adalah dengan mengganti sumber energi untuk lampu

penerangan jalan umum (LPJU) yang selama ini konvensional dengan solar cell, karena LPJU adalah salah satu layanan publik yang pemakaiannya tiap tahun semakin

meningkat. Selain untuk penghematan energi, LPJU dengan menggunakan sel surya

merupakan aplikasi penerangan jalan umum dengan fitur-fitur yang memungkinkan

penggunaan energi yang lebih efisien dan sangat sesuai digunakan untuk daerah-daerah

yang belum terjangkau oleh listrik PLN. Terbukti dengan mengganti LPJU konvensional

dengan LPJU solar cell banyak anggaran perbelanjaan daerah yang bisa dihemat. Walaupun biaya investasi awal untuk mengganti LPJU konvensional menjadi LPJU solar

cell begitu banyak, namun pada tahun ke-6 pemakaiannya justru penggunaan LPJU solar

cell bisa lebih hemat biaya dibandingkan dengan LPJU konvensional. Hal ini tentu akan

Referensi

Dokumen terkait

time such that striatal CBF LDF was significantly above 100, where df is the flow after injection of ET-1 or SS and (P , 0.05) pre-injection control values by 35 min after the dF is

[r]

[r]

Kepala Seksi Kelembagaan Benih, Subdit Produksi dan Kelembagaan Benih,, Direktorat Perbenihan Hortikultura ( 3 Maret 2016

Kepala Sub Bidang Data Produksi dan Konsumsi, Pusdatin 2.. Kepala Bidang Data Perkebunan dan Hortikultura, Pusdatin

[r]

Sebelumnya beliau menjabat Kasubdit Tanaman Pot dan Lansekap pada Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura (tahun 2014-2016), Kepala Seksi Teknologi Tanaman

[r]