• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DA (1)"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KOMPETENSI

KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH

DALAM MENGELOLA IMPLEMENTASI KURIKULUM

SUPERVISI MANAJERIAL

DAN

SUPERVISI AKADEMIK

(2)

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan

Komplek Kemdikbud Gedung D Lantai 17, Jln. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, 10270

Telp.(021) 57946110, Fax. (021) 57946110

Kampus Pusbangtendik Jln. Raya Cinangka Km. 19 Bojongsari, Depok, 16517 Telp. (021) 7490411, Fax. (021) 7491174

(3)

SAMBUTAN

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Pengawas sekolah dan kepala sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil prestasi belajar siswa. Efektivitas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar tersebut diperlukan upaya strategis di antaranya peningkatan kompetensi bagi pengawas sekolah dan kepala sekolah melalui pelatihan yang disertai dengan pengukuran mutu secara sistematis.

Menindaklanjuti kebutuhan tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMPK dan PMP) melalui Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, menyusun Materi Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum.

Materi yang tersusun diharapkan menjadi referensi utama bagi fasilitator dan peserta pelatihan dalam penyelenggaraan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum. Materi Pelatihan terdiri dari: Manajemen Implementasi Kurikulum, Manajemen dan Kepemimpinan Sekolah, Supervisi Akademik dan Manajerial, Evaluasi Diri Sekolah, Penilaian Kinerja dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK dan PPK), Pengembangan Kegiatan Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler, Pendidikan Inklusif dan Perlindungan Anak, dan Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal.

Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi yang tinggi untuk penyusun materi dan penelaah materi. Terima kasih saya sampaikan kepada pejabat dan staf BPSDMPK dan PMP, widyaiswara, dosen perguruan tinggi, pengawas sekolah, dan kepala sekolah yang telah berpatisipasi aktif sehingga materi pelatihan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Semoga keberadaan materi dan seluruh perangkat pelatihan lainnya dapat berkontribusi positif terhadap efektivitas penyelenggaraan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum.

Jakarta, Mei 2015

Kepala Badan PSDMPK dan PMP,

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan materi pelatihan Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum. Materi pelatihan merupakan muatan wajib yang digunakan oleh narasumber, instruktur nasional, pengawas sekolah, dan kepala sekolah.

Sasaran dalam meningkatkan kompetensi sesuai dengan tujuan pelatihan antara lain meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Materi Pokok Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum terdiri dari: Manajemen Implementasi Kurikulum, Manajemen dan Kepemimpinan Sekolah, Supervisi Akademik dan Manajerial, Evaluasi Diri Sekolah, Penilaian Kinerja dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK dan PPK), Pengembangan Kegiatan Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler, Pendidikan Inklusif dan Perlindungan Anak, dan Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal.

Materi pelatihan ini merupakan salah satu sumber belajar sehingga peserta pelatihan diharapkan dapat memperkaya diri dengan referensi lain yang relevan. Materi yang disusun ini diupayakan untuk menjawab beberapa prinsip dan tujuan utama. Pertama, materi ini diharapkan dapat menunjang pengembangan kompetensi pengawas sekolah yang diturunkan dari kebutuhan pelaksanaan kurikulum pada seluruh level satuan pendidikan. Kedua, setiap materi menunjang sikap keberterimaan, pengetahuan, dan keterampilan serta menumbuhkan daya inisiatif untuk merencanakan strategi dan implementasi perencanaan, pelaksanaan, dan evalausi pengawasan dan pembinaan sekolah sesuai kebutuhan khas implementasi kurikulum. Ketiga, materi yang dipelajari dapat mengurangi resistensi pada implementasi kurikulum pada tingkat satuan pendidikan. Keempat, seluruh materi pelatihan dapat berkontribusi positif terhadap pembentukan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang menunjang kompetensi pengawas sekolah dan kepala sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum. Kelima, menyelaraskan seluruh kompetensi yang dikembangkan untuk menunjang penjaminan mutu kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian sesuai dengan karakteristik kurikulum .

Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi yang tinggi para tim pengembang materi, penyusun dan pengembang perangkat pelatihan. Terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh pejabat dan staf BPSDMPK dan PMP, widyaiswara, dosen perguruan tinggi, pengawas sekolah, dan kepala sekolah yang telah berpatisipasi aktif dalam penyusunan materi ini.

Semoga materi pelatihan ini dapat membantu narasumber, instruktur nasional, pengawas sekolah dan kepala sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum dan secara khusus bermanfaat sebagai referensi bagi narasumber dan instruktur pada pelatihan Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum.

Jakarta, Mei 2015 Kepala Pusbangtendik,

(5)

DAFTAR ISI

SAMBUTAN... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

PETA KONSEP ... v

GLOSARIUM ... vi

I. PENDAHULUAN A. Petunjuk Pembelajaran ... 1

B. Kompetensi Yang Akan Dicapai ... 1

C. Ruang Lingkup Materi ... 1

D. Langkah - Langkah Pembelajaran ………... 2

E. Penilaian ... 3

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : PROGRAM DAN INSTRUMEN SUPERVISI MANEJERIAL A. Deskripsi Materi ... 5

B. Tujuan Pembelajaran ... 5

C. Uraian Materi ... 5

D. Aktivitas Pembelajaran ………..………... 13

E. Rangkuman ... 14

III. KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: PROGRAM DAN INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK A. Deskripsi Materi ... 15

B. Tujuan Pembelajaran ... 15

C. Uraian Materi ... 15

D. Aktivitas Pembelajaran ………..………... 30

E. Rangkuman ... 32

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : IMPLEMENTASI SUPERV ISI AKADEMIK A. Deskripsi Materi ... 33

B. Tujuan Pembelajaran ... 33

C. Uraian Materi ... 33

D. Aktivitas Pembelajaran ………... 37

(6)

V. KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: LAPORAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT SUPERVISI MAJERIAL DAN SUPERVISI AKADEMIK

A. Deskripsi Materi ...,,... 46

B. Tujuan Pembelajaran ...,... 46

C. Uraian Materi ...,,... 46

D. Aktivitas Pembelajaran ………,,... 66

E. Rangkuman ...,,... 69

DAFTAR PUSTAKA .……… LAMPIRAN 1 …... LAMPIRAN 2 …... LAMPIRAN 3 ……...

(7)

... 46

. 46

.. 46

.. 66

... 69

(8)

Glosarium

Achieveable, program-program yang dirancang terjangkau untuk dicapai, baik dari segi waktu, biaya maupun kondisi yang ada.

Causal-conference percakapan individual yang bersifat informal, yang dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan guru

Classroom-conference percakapan individual yang dilaksanakan di dalam kelas ketika peserta didik sedang meninggalkan kelas (istirahat).

Coach pelatih, pendamping, pembina

Coachee orang yang mendapat pelatihan, pendampingan, dan pembinaan dari coach

Coaching proses pendampingan.kepada seseorang (guru atau kepala sekolah) yang dibina dari kondisi saat ini kepada kondisi yang lebih baik sesuai dengan kebutuhannya

GROW ME model coaching yang berorientasi pada pengembangan manusia

Office-conference. percakapan individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau ruang guru, di mana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk memberikan penjelasan pada guru

Measureable program-program dan kegiatan-kegiatan yang dipilih dapat diukur pencapaiannya.

Program supervisi dokumen perencanaan pelaksanaan dan perencanaan pemantauan dalam rangka.membantu guru

mengembangkan kemampuan mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Program tindak lanjut penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar, teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar dan guru diberi kesempatan untuk mengikuti bimbingan teknis/penataran lebih lanjut

Realistics program-program benar-benar didasarkan pada data atau kondisi dan kebutuhan riil sekolah-sekolah binaan serta tidak mengada-ada

(9)

tuk

g

nce

dan

tau

ipilih

anaan

jut da guru

data

s dan

Supervisi. supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, pemberian contoh, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.

Supervisi akademik supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran

Supervisi artistik model supervisi yang mendasarkan diri pada bekerja untuk orang lain (working for the other), bekerja dengan orang lain (working.with the other), dan bekerja melalui orang lain (working trough the other).

Supervisi ilmiah model supervisi yang digunakan oleh supervisor untuk menjaring data atau informasi dan menilai kinerja kepala sekolah dan guru dengan cara menyebarkan angket

Supervisi konvensional model supervisi yang menganut paham.bahwa supervisor sebagai seseorang yang memiliki power

untuk menentukan nasib kepala sekolah dan guru

Supervisi klinis supervisi yang dilakukan berdasarkan adanya keluhan atau masalah dari guru yang disampaikan kepada supervisor

(10)
(11)

I. PENDAHULUAN

A. Petunjuk Pembelajaran

Bahan pelatihan ini memfasilitasi Anda untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam melaksanakan supervisi manajerial dan supervisi akademik. Anda akan mengawali kegiatan pelatihan ini dengan memperhatikan hasil belajar yang harus capai, dan kegiatan-kegiatan belajar yang harus diikuti. Secara umum Anda diminta untuk mengamati dengan membaca konsep dan mengkaji contoh pelaksanaan supervisi manajerial dan akademik; melakukan penyesuaian teknik dan instrumentasi supervisi manajerial dan akademik.

B. Kompetensi Yang Akan Dicapai

Setelah mengikuti pelatihan ini, Pengawas Sekolah diharapkan mampu: 1. Menyusun program perencanaan dan instrumen supervisi manjerial.

2. Melaksanakan supervisi manajerial dengan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat, dan

3. Menyusun program perencanaan dan instrumen supervisi akademik

4. Melaksanakan supervisi akademik dengan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat, dan

5. Membuat program tindak lanjut supervisi manajerial dan akademik

C. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi pelatihan Supervisi Manajerial adalah :

1. Penyusunan program perencanaan dan instrumen supervisi manjerial, 2. Pelaksanaan supervisi manajerial dengan pendekatan dan teknik

supervisi yang tepat,

3. Penyusunan program perencanaan dan instrumen supervisi akademik, 4. Pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan dan teknik supervisi

yang tepat,

(12)

D. Langkah-langkah Pembelajaran

TAHAP Waktu

PENDAHULUAN

1. Fasilitator memperkenalkan identitas, menyampaikan, kompetensi, peta konsep dan skenario kegiatan

pembelajaran materi pelatihan supervisi manajerial dan supervisi akademik.

2. Fasilitator melakukan apersepsi dan memotivasi peserta. mengajak berdinamika agar saling mengenal, mengikuti kegiatan dengan serius, semangat, dan bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.

10‘

INTI

 Fasilitator menayangkan power point supervisi manejerial: overview konsep, ruang lingkup, metode, perencanaan, dan instrumen supervisi manajerial.

 Peserta mengerjakan LK B. 4.1.1 (Khusus NS)

 Presentasi hasil pengerjaan LK B. 4.1.1

 Fasilitator menayangkan power point supervisi akademik: pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip, prosedur, teknik, perencanaan supervisi Akademik

 Peserta mengerjakan LK B.4.1.2

 Menayangkan hasil penyusunan RPA

 Fasilitator menayangkan power point tentang implementasi supervise akademik

 Peserta mengamati tayangan video 4.1. (proses

pembelajaran) sambil mengisi instrumen LK B.4.1.3, instrument pengamatan proses pembelajaran.

 Peserta mengolah data hasil pengamatan proses pembelajaran dari tayangan Video 4.1 kemudian

mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan aktivitas guru dan siswa terkait dengan impelementasi kurikulum 2013 dan menentukan program tindak lanjut.

(13)

aktu

 Mengamati tayangan GROW ME kemudian mengisi instrumen GROW ME (LK B. 4.1.4)

 Mendiskusikan hasil pengamatan dari tayangan GROW ME

 Fasilitator menayangkan power point tentang rencana tindak supvervisi manajerial dan supervise akademik

 Menyusun program tindak lanjut (LK B. 4.1.5)

15’

10 ‘

15’

20’

PENUTUP

 Membuat rangkuman materi pelatihan

 Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

 Fasilitator menutup pembelajaran

15’

Jumlah 225’

E. PENILAIAN

1. Aspek Yang Dievaluasi

Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi peserta yang dilakukan dengan menggunakan metode penilaian otentik. Evaluasi dilakukan pada awal, proses dan akhir pelatihan. Aspek yang dievaluasi terdiri dari aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.

2. Pelaksanaan Evaluasi

a. Penilain awal (pre test), dilakukan untuk mengukur kemampuan awal peserta. Pre test dilakukan dengan menggunakan instrumen tes. b. Penilaian keterampilan (proses pembelajaran) Penilaian proses,

(14)

c. Penilaian sikap, dilakukan dengan mengamati peserta sejak awal sampai akhir pelatihan untuk melihat, kedisiplinan, tanggung jawab dan kerjasama.

d. Penilaian akhir (post test), dilakukan dengan menggunakan instrumen tes. Post test dilakukan pada setiap akhir mata Pelatihan untuk mengetahui kemampuan kognitif peserta.

3. Kriteria Evaluasi

a. Nilai post test setiap mata Pelatihan inimal ≥ 80 b. Nilai sikap minimal baik ≥ 80

c. Nilai performasi (keterampilan) minimal ≥80

d. Peserta diwajibkan mMengikuti tatap muka minimal 95 % dari total jam

4. Nilai Akhir

Penentuan nilai akhir untuk menentukan kelulusan peserta ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:

Rumus Nilai Akhir

Kualifikasi nilai kelulusan peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 diatur sesuai dengan table berikut ini :

Tabel . Kualifikasi Nilai Kelulusan Peserta

Nilai Predikat

Skala – lihat team Sangat Memuaskan Memuaskan

Baik Sekali Baik Tidak Lulus

(15)

Nilai post test setiap mata Pelatihan inimal ≥ Nilai sikap minimal baik ≥

minimal ≥

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

PROGRAM DAN INSTRUMEN SUPERVISI MANEJERIAL

A. Deskripsi Materi

Aktivitas supervisi seorang pengawas diharapkan menuju pada peningkatan mutu sekolah dan mutu pendidikan secara umum. Secara spesifik supervisi ditujukan bagi peningkatan mutu pembelajaran dan pengelolaan sekolah. Salah satu sasaran dalam supervisi manajerial adalah bagaimana cara kepala sekolah mewujudkan pengelolaan sekolah yang bermutu. Untuk mengetahui secara tepat terkait dengan pengelolaan sekolah yang bermutu sangat ditentukan oleh cara merencanakan supervisi. Materi yang dibahas pada kegiatan pembelajaran ini adalah berkaitan dengan perencanaan supervisi manajerial terkait dengan penyusunan program supervisi manajerial dan penyusunan instrumen supervisi manajerial.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran:

1. peserta dapat menyusun rencana pengawasan manajerial (RPM)

2. peserta dapat menyusun instrumen supervisi manajerial implementasi kurikulum 2013 dengan tepat.

C. Uraian Materi

Sebelum kita membahas tentang penyusunan rencana pengawasan manajerial dan instrumen supervisi manajerial, sebaiknya kita pahami dulu mengenai apa, mengapa, dan bagaimana supervisi manajerial.

1. Konsep Supervisi Manajerial

 Supervisi adalah kegiatan professional yang dilakukan oleh pengawas sekolah dalam rangka membantu kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran.

(16)

 Dalam supervisi manajerial, pengawas berperan sebagai kolaborator, asesor, evaluator dan narasumber secara bersamaan atau bergantian.  Supervisi manajerial dilaksanakan berdasarkan pendekatan proses

yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut. 2. Ruang Lingkup Supervisi Manajerial.

 Pemantauan manajemen perubahan mengarah pada pencapaian 8 standar nasional pendidikan (SNP) dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah mempersiapkan akreditasi sekolah.  Penilaian terhadap kinerja kepala sekolah dalam hal menjadi agen

perubahan pertama di sekolah dalam implementasi kurikulum 2013 sesuai dengan standar nasional pendidikan.

 Pembinaan dilakukan pengawas tentang pengelolaan sekolah meliputi antara lain penyusunan KTSP 2013, peminatan, penerimana peserta didik baru, dsb.

Supervisi manajerial dalam implemetasi kurikulum berkaitan langsung dengan terselenggaranya kurikulum, di antaranya :

 manajemen KTSP, dan

 pembelajaran saintifik dan penilaian otentik  manajemen ekstrakurikuler wajib dan pilihan  administrasi buku guru dan buku siswa

 analisis ratio PTK dalam program peminatan  manajemen keuangan

 hubungan sekolah dan masyarakat serta layanan khusus peminatan. 3. Metode Supervisi Manajerial

Metode pelaksanaan pengawasan manajerial dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode antara lain:

a. Monitoring dan Evaluasi

Metode utama yang harus dilakukan oleh pengawas Sekolah dalam kepengawasan manajerial adalah monitoring dan evaluasi.

Monitoring adalah suatu kegiatan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan penyelenggaraan Sekolah, apakah sudah sesuai dengan

(17)

      

rencana, program, dan/atau standar yang telah ditetapkan, serta menemukan hambatan-hambatan yang harus diatasi dalam pelaksanaan program (Rochiat, 2008: 115).

b. Diskusi Kelompok Terfokus (Focused Group Discussion)

Hasil monitoring yang dilakukan pengawas hendaknya disampaikan secara terbuka kepada pihak Sekolah, terutama kepala Sekolah, komite Sekolah dan guru. Secara bersama-sama pihak Sekolah dapat melakukan refleksi terhadap data yang ada, dan menemukan sendiri faktor-faktor penghambat serta pendukung yang selama ini mereka rasakan. Forum untuk ini dapat berbentuk Focused Group Discussion (FGD), yang melibatkan unsur-unsur stakeholder Sekolah. Diskusi kelompok terfokus ini dapat dilakukan dalam beberapa putaran sesuai dengan kebutuhan Agar FGD dapat berjalan efektif, maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

 Sebelum FGD dilaksanakan, semua peserta sudah mengetahui maksud diskusi serta permasalahan yang akan dibahas.

 Peserta FGD hendaknya mewakili berbagai unsur, sehingga diperoleh pandangan yang beragam dan komprehensif.

 Pimpinan FGD hendaknya akomodatif dan berusaha menggali pikiran/pandangan peserta dari sudut pandangan masing-masing unsur.

 Notulen hendaknya benar-benar teliti dalam mendokumentasikan usulan atau pandangan semua pihak.

 Pimpinan FGD hendaknya mampu mengontrol waktu secara efektif, dan mengarahkan pembicaraan agar tetap fokus pada permasalahan.

(18)

c. Metode Delphi

Metode Delphi dapat digunakan oleh pengawas dalam membantu pihak Sekolah merumuskan visi, misi dan tujuannya. Sesuai dengan konsep MBS. Dalam merumuskan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) sebuah Sekolah harus memiliki rumusan visi, misi dan tujuan yang jelas dan realistis yang digali dari kondisi Sekolah, peserta didik, potensi daerah, serta pandangan seluruh stakeholder.

Metode Delphi dapat disampaikan oleh pengawas kepada kepala Sekolah ketika hendak mengambil keputusan yang melibatkan banyak pihak. Langkah-langkahnya menurut Gordon (1976: 26-27) adalah sebagai:

 Mengidentifikasi individu atau pihak-pihak yang dianggap memahami persoalan dan hendak dimintai pendapatnya mengenai pengembangan Sekolah;

 Masing-masing pihak diminta mengajukan pendapatnya secara tertulis tanpa disertai nama/identitas;

 Mengumpulkan pendapat yang masuk, dan membuat daftar urutannya sesuai dengan jumlah orang yang berpendapat sama.  Menyampaikan kembali daftar rumusan pendapat dari berbagai

pihak tersebut untuk diberikan urutan prioritasnya.

 Mengumpulkan kembali urutan prioritas menurut peserta, dan menyampaikan hasil akhir prioritas keputusan dari seluruh peserta yang dimintai pendapatnya.

d. Workshop

(19)

dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah, Kelompok Kerja Pengawas Sekolah atau organisasi sejenis lainnya.

4. Perencanaan Supervisi Manajerial

Perencanaan supervisi disusun dalam program kerja yang dilandasi dari hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Program kerja pengawasan disusun untuk menjawab pertanyaan mengapa kegiatan pengawasan dilakukan, apa tujuan dan sasaran pengawasan, siapa yang terlibat dalam pengawasan, bagaimana pengawasan dilakukan.

Program pengawasan sekolah terdiri atas: (a) program pengawasan tahunan, (b) program pengawasan semester, dan (c) rencana pengawasan manajerial (RPM) supervisi manajerial. Program pengawasan tahunan disusun dengan cakupan kegiatan pengawasan pada semua sekolah dalam kurun waktu satu tahun. Adapun program pengawasan semester disusun dengan cakupan kegiatan pengawasan pada sekolah binaan dalam kurun waktu satu semester. Untuk pelaksanaan pengawasan tekait dengan masalah tertentu yang ditemukan di sekolah binaan berdasarkan evaluasi hasil pengawasan tahun sebelumnya dirancang rencana pengawasan manajerial (RPM)

(20)

Contoh Rencana Pengawasan Manajerial

(RPM)

No. Pertemuan Kegiatan Alokasi Waktu

1. Awal  Menanyakan informasi perkembangan terakhir sekolah

 Menyampaikan hasil tinjauan renstra yang telah dilakukan pengawas

 Menyepakati agenda/skenario pertemuan inti untuk pembinaan

20 menit

2. Inti  Kepala Sekolah membuka acara dan menjelaskan tujuan pertemuan

 Pengawas memberikan arahan tentang pentingnya keterkaitan antara visi, misi, indikator dan tujuan, analisis konteks, KTSP, dan Peraturan Akademik

 Peserta bekerja dalam kelompok. (Pengawas membagi kelompok berdasarkan kata kunci pada visi)

 Masing-masing kelompok mengkaji keterkaitan misi, indikator dan tujuan yang ada dengan kata kunci visi sekolah sekaligus merevisinya.

 Masing-masing kelompok memaparkan hasil kajiannya

 Masing –masing kelompok melakukan pengkajian laporan hasil anlisis konteks dan KTSP berdasarkan aspek analisis konteks dan KTSP kemudian merancang Peraturan Akademik

 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kanjiannya

 Pengawas mengadakan konfirmasi/penguatan dan refleksi sebagai penutup

 (Apakah manfaat yang bapak/ibu rasakan setelah mengkaji

keterkaitan antara visi, misi, indikator dan tujuan? Kira-kira apa yang akan bapak/ibu lakukan setelah mengkaji dan merevisi renstra ?), dll

150 menit

3. Akhir  Penguatan dan pemberian motivasi pengawas kepada kepala

sekolah, guru-guru dan komite sekolah/yayasan

 Menyepakati agenda berikutnya untuk melihat tindak lanjut dari pro-gram jangka menengah ke propro-gram tahunan, KTSP, dan Peraturan Akademik serta perkembangan dan kemajuan yang dicapai sekolah

10 menit

H. Sumber daya yang diperlukan :

 Profil sekolah

 Renstra sekolah

 LCD

 Komputer.

I. Penilaian dan Instrumen

 Penilaian : produck Peraturan Akademik

 Instrumen: Format onbervasi dokumen Peraturan Akademik

J. Rencana Tindak Lanjut :

 Implementasi dan tindak lanjut Peraturan Akademik, selama sebulan dilakukan pemantauan Jakarta, 25 April .2015

Mengetahui

Kepala Dinas Pendidikan Pengawas Satuan Pendidikan,

Kabupaten Harapan Bangsa,

Drs. H. Bratayudha M.MPd. Drs. Andi Mahabarata, M.Si. NIP. 2013042520131001 NIP. 2015052620231002

A. Aspek/Masalah : Pembinaan Pengelolaan Sekolah Mengenai

Penyusunan Peraturan Akademik

B. Tujuan : Memberikan bimbingan dan Arahan dalam

Penyusunan Perturan Akademik

C. Indikator : Sekolah Memiliki Peraturan Akademik sesuai dengan

aturuan yang berlaku dan kondisi sekolah

D. Waktu Pelaksanaan Pembinaan : Sabtu, 25 April 2015

E. Setting : SMA HARAPAN BANGSA

F. Strategi/Metode kerja /Teknik Supervisi : Refleksi/Focus Group Discussion dalam rapat Kerja

G. Skenario Kegiatan :

(21)

No. muan asi

5. Instrumen Supervisi Manajerial

Pengawasan diartikan sebagai proses melihat/mencermati apakah yang terjadi sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi. Pengawasan terdiri atas empat langkah, yaitu: (1) menetapkan suatu kriteria atau standar pengukuran/penilaian; (2) mengukur/menilai perbuatan (performance) yang sedang atau sudah dilakukan; (3) membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan dan menetapkan perbedaannya jika ada; dan (4) memperbaiki penyimpangan dari standar (jika ada) dengan tindakan pembetulan.Menurut Asrori (2002: 43-44) ada lima langkah utama dalam melakukan pengawasan, yaitu:

a. Menetapkan tolok ukur, yaitu menentukan pedoman yang digunakan. b. Mengadakan penilaian, yaitu dengan cara memeriksa hasil pekerjaan

yang nyata telah dicapai.

c. Membandingkan antara hasi penilaian pekerjaan dengan yang seharusnya dicapai sesuai dengan tolok ukur yang teah ditetapkan. d. Menginventarisasi penyimpangan dan atau pemborosan yang terjadi

(bila ada).

e. Melakukan tindakan korektif, yaitu mengusahakan agar yang direncanakan dapat menjadi kenyataan

Berdasarkan uraian tersebut dalam konteks pelaksanaan tugas pengawasan manajerial instrumen supervisi manajerial dapat diartikan sebagai alat yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan tugas pengawas dalam melakukan pengawasan manajerial sehingga dapat diidentifikasi permasalahan yang muncul terkait dengan pengelolaan sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah. Dengan teridentifikasinya permasalahan tersebut, maka untuk pelaksanaan tugas pengawasan berikutnya dapat ditetapkan masalah utama yang harus segera ditangani dan ditetapkan pula strategi penanganannya.

Prinsip penyusunan instrumen supervisi manajerial, antara lain :

 Instrumen supervisi manajerial harus memenuhi unsur validitas dan reabilitas.

(22)

yang memiliki kesesuaian isi dalam mengungkap atau mengukur yang akan diukur. Valididas konstruksi menunjuk kepada asumsi bahwa alat ukur yang dipakai mengandung satu definisi operasional yang tepat, dari suatu konsep teoretis.

 Reliabilitas instrumen supervisi menggambarkan ketepatan dalam mengukur suatu kondisi. Beberapa metode uji yang dipergunakan untuk menentukan reliabilitas instrumen supervisi antara lain metode ulang (test-retest), metode pararel, metode belah dua.

 Isi dan format instrumen dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan supervisi.

 Instrumen supervisi memuat sekurang-kurangnya identitas sekolah yang diamaati, aspek, indikator yang diamati, cara penskoran, dan cara pengolahan nilai.

 Pemilihan aspek dan indikator yang diamati (indikator kunci) didasarkan atas referensi-referensi yang berlaku. Misal, dalam implementasi kurikulum yang menjadi acuan adalah regulasi yang mengatur pelaksanaan kurikulum.

6. Langkah-langkah Penyusunan Instrumen

Bentuk instrumen supervisi bergantung dari metode supervisi yang dipergunakan. Metode supervisi antara lain angket, wawancara, pengamatan, dokumentasi atau test.

Setidaknya ada dua cara dalam mengembangkan instrumen sendiri atau menyadur instrumen yang telah dikembangkan pihak lain. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengkonstruksikan sebuah instrumen yang standar, yaitu:

 Menentukan tujuan utama penggunaan instrumen  Menentukan ruang lingkup supervisi berdasarkan 8 SNP  Menentukan metode yang dipergunakan dalam supervisi

 Menetukan indikator kunci dengan mempertimbangkan referensi peraturan perundangan yang berlaku dan pertimbangan lain yang menggambangkan profil sekolah bermutu.

(23)

   

 Menentukan model penskoran, apakah menggunakan jawab ya-tidak, atau menggunakan skala tertentu.

 Menentukan rubrik dari setiap indikator  Menentukan cara pengolahan skor

D. Aktivitas Pembelajaran

Untuk meningkatkan pemahaman Anda dalam terkait dengan supervisi manajerial dan tahapan kegiatan pengawasan sebagai bekal untuk melaksanakan supervisi manajerial lakukan kegiatan sesuai dengan lembar kerja di bawah ini.

LK-B. 4.1.1

Materi : Supervisi Manajerial

Kegiatan : Mendiskusikan dan Menjawab pertanyaan-pertanyaan konseptual dan praktis tentang supervisi manajerial.

Tujuan : Peserta memahami konsep supervisi manajerial dan tahapan kegiatan pengawasan manajerial

PETUNJUK :

1. Tuliskan pemahanan Anda tentang: supervisi manajerial

tahapan kegiatan supervisi manajerial,

perangkat yang harus dibuat ketika akan melaksanakan supervisi manajerial

(24)

No Standar Komponen/

Aspek Bukti Fisik

Landasan (regulasi)

3. Potensi masalah apa yang mungkin dihadapi oleh kepala sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum dan tuliskan solusi yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut.

No. Potensi Masalah Solusi Alasan

4. Bagaimana kesimpulan anda tentang pendekatan dan teknik pelaksanaan supervisi manajerial ?

E. Rangkuman

 Supervisi manajerial adalah kegiatan professional yang dilakukan oleh pengawas dengan menitik beratkan pada pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah

 Dalam supervisi manajerial, pengawas berperan sebagai kolaborator, asesor, evaluator dan narasumber secara bersamaan atau bergantian.  Supervisi manajerial dilaksanakan berdasarkan pendekatan proses yang

(25)

No ndar onen/ ik san

No. i an

III.

Kegiatan Pembelajaran 2

PROGRAM DAN INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK

A. Deskripsi Materi

Bahan ajar ini memuat materi yang terkait dengan konsep, prinsip, prosedur, teknik, program, dan instrumen supervisi akademik. Manfaat bagi Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah setelah mempelajari bahan ajar ini, antara lain: 1) dapat menentukan arah yang jelas dalam pelaksanaan supervisi akademik; 2) meningkatkan efektivitas dan efesiensi pelaksanaan supervisi akademik; dan 3) meningkatkan kepercayaan diri pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik. Dengan demikian harapan untuk mewujudkan pengawas sekolah dan kepala sekolah yang berkinerja baik dapat terealisir secara signifikan sehingga berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.

B. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan, diskusi, studi kasus, dan presentasi hasil kerja kelompok peserta pelatihan mampu:

1. Memahami konsep supervisi akademik 2. Menyusun rencana pengawasan akademik 3. Menggunakan instrumen pengawasan akademik

C. Uraian Materi

1. Pengertian Supervisi Akademik

(26)

2. Tujuan dan fungsi supervisi akademik

Supervisi akademik memiliki beberapa tujuan. Salah satu tujuannya adalah membantu guru mengembangkan kompetensinya, mengembangkan kurikulum, mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK) (Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987). Tujuan supervisi akademik dapat digambarkan dalam gambar di bawah ini.

Gambar 2.1. Tujuan Supervisi

Selain itu, supervisi akademik memiliki fungsi mendasar dalam keseluruhan program sekolah (Weingartner, 1973; Alfonso dkk., 1981; dan Glickman, et al; 2007), karena hasil supervisi akademik dapat berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan profesionalisme guru.

3. Prinsip-prinsip supervisi akademik

Proses pelaksanaan supervisi memiliki beberapa prinsip, diantaranya: a. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.

b. Sistematis, artinya dikembangan sesuai perencanaan program supervisi yang matang dan tujuan pembelajaran.

(27)

e. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan terjadi.

f. Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran.

g. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru dalam mengembangkan pembelajaran.

h. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam mengembangkan pembelajaran.

i. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademik.

j. Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi.

k. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor l. Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara teratur dan

berkelanjutan oleh Kepala sekolah).

m. Terpadu, artinya menyatu dengan program pendidikan.

n. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan supervisi akademik di atas (Dodd, 1972)

4. Prosedur supervisi akademik

Prosedur supervisi akademik merupakan rangkaian kegiatan supervisi untuk memberikan bantuan dan bimbingan kepada kepala sekolah dan guru agar termotivasi melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan dalam bidang akademik dengan cara memilih pendekatan, metoda, dan teknik supervisi yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Prosedur pelaksanaan supervisi akademik terdiri atas:

a. Tahap Persiapan, meliputi menyiapkan instrumen dan menyiapkan jadwal bersama,

b. Tahap Pelaksanaan, yaitu pelaksanaan observasi supervisi baik secara langsung maupun tidak langsung,

(28)

antara supervisor dengan kepala sekolah dan guru, dan membuat catatan hasil supervisi yang didokumentasikan sebagai laporan, d. Tahap Tindak lanjut, meliputi: mendisukusikan dan membuat solusi

bersama, memberitahukan hasil pelaksanaan supervisi akademik, dan mengkomunikasikan hasil pelaksanaan supervisi akademik kepada kepala sekolah dan guru.

5. Teknik Supervisi Akademik

Teknik supervisi akademik terdiri atas dua macam, yaitu teknik supervisi individual dan teknik supervisi kelompok. Secara umum teknik supervisi akademik ditunjukan pada diagram berikut:

Gambar 2.2. Bagan Teknik Supervisi Akademik

6. Perencanaan Supervisi Akademik

Perencanaan program supervisi akademik adalah penyusunan dokumen perencanaan pembinaan, pemantauan, penilaian, dan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan jangka waktu atau periode kerja penggunaannya, program supervisi akademik terdiri atas program pengawasan tahunan; program pengawasan semester; dan rencana pengawasan akademik (RPA). Program pengawasan tahunan disusun dengan cakupan kegiatan pengawasan pada semua sekolah di tingkat kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun yang disusun dengan melibatkan sejumlah pengawas dalam satu kabupaten/kota untuk setiap jenjang pendidikan. Program

(29)

pengawasan semester merupakan penjabaran dari program pengawasan tahunan pada masing-masing sekolah binaan selama satu semester yang disusun oleh masing-masing pengawas, penyusunannya disesuaikan dengan kondisi obyektif sekolah binaanya masing-masing. Selanjutnya program semester dijabarkan secara rinci dan sistematis untuk dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih, dituangkan dalam rencana pengawasan akademik (RPA).

Rencana pengawasan akademik merupakan penjabaran dari program semester kedalam rencana kegiatan yang disusun secara rinci yang berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pemantauan, pembinaan, dan pembimbingan guru dalam melaksanakan tugas pokok terkait dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar dan dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Penyusunan rencana pengawasan akademik dilakukan pada setiap awal tahun pelajaran, atau awal semester dengan maksud agar RPA telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan supervisi akademik.

1) Prinsip Penyusunan RPA

Sebagai bagian dari tahapan implementasi program kerja pengawasan, penyusunan rencana pengawasan akademik hendaknya memperhatikan prinsip ”SMART” (Specific, Measurable, Achievable, Realistic and Time Bound), yaitu;

 Specific, artinya program yang disusun memiliki fokus yang jelas dan mencakup bidang tertentu secara khusus.

 Measureable, artinya program-program dan kegiatan-kegiatan yang dipilih dapat diukur pencapaiannya.

(30)

 Realistics artinya program-program benar-benar didasarkan pada data atau kondisi dan kebutuhan riil sekolah-sekolah binaan serta tidak mengada-ada.

 Time Bound, artinya program yang dirancang memiliki batasan waktu pencapaian atau pelaksanaan yang jelas.

2) Komponen dan Sistematika RPA

Komponen yang terdapat dalam rencana pengawasan akademik paling sedikit memuat:

 Fokus masalah berisi rencana materi pokok kegiatan pengawasan yang akan dilaksanakan terkait dengan kompetensi guru yang akan ditetapkan sebagai bahan pemantauan delapan SNP, pembinaan, dan pembimbingan pada saat melaksanakan supervisi akademik.

 Tujuan dirumuskan secara jelas (tidak menimbulkan penafsiran ganda), dan berorientasi pada peningkatan kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran

 Strategi/metode/teknik dipilih berdasarkan kebutuhan pelaksanaan kegiatan pengawasan yang sesuai.

 Skenario pembinaan, ditulis secara runtut langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan pengawasan yang sesuai dengan strategi/metode/teknik pengawasan yang digunakan.

 Sumber daya, berisikan alat dan bahan kegiatan yang relevan (LCD, permen, juklak, juknis, pedoman).

 Penilaian dan instrumen diisi dengan jenis penilaian dan instrumen relevan yang digunakan.

 Rencana tindak lanjut berisi tindakan rasional dan operasional, misalnya melalui konsultasi, diskusi, contoh, diklat/PKB.

 Waktu berisi hari/tanggal dan jumlah jam yang diperlukan.

 Tempat / Sekolah berisi nama dan jenjang sekolah serta jumlah guru dan kepala sekolah sasaran.

(31)

Contoh Rencana Pengawasan Akademik RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK

(RPA)

A. Aspek/Masalah : Penyusunan RPP

B. Tujuan : Memberikan Bimbingan dan Arahan kepada guru dalam

penyusunan RPP

C. Indikator : Guru Memiliki RPP

D. Waktu Pelaksanaan : Senin, 16 Juli 2013

E. Setting : SMAN 1 Pulau Besar

F. Strategi/Metode kerja /Teknik Supervisi : IHT Penyusunan RPP

G. Skenario Kegiatan :

No. Pertemuan Kegiatan Alokasi Waktu

1. Awal  Menyampaikan informasi tentang program tahunan

sekolah

 Menyampaikan hasil kinerja guru /reviu kinerja

 Menyepakati agenda/skenario pertemuan inti untuk pembinaan

45 menit

2. Inti  Kepala Sekolah membuka acara dan menjelaskan tujuan

IHT

 Pengawas sekolah/Nara sumber melakukan refleksi/reviu/evaluasi hasil kinerja guru

 Pengawas sekolah/Nara Sumber melakukan diskusi tentang skenario merevisi/membuat RPP melalui MGMP sekolah

 Guru berkelompok berdasarkan MGMP untuk melakukan Focused Group Discussion, tentang revisi/membuat RPP sesuai rambu-rambu

 Panel Discussion hasil revisi/membuat RPP setiap MGMP

 Pengawas mengadakan konfirmasi/penguatan tentang RPP hasil karya MGMP

 (Apakah RPP sudah sesuai rambu-rambu? Apa yang akan bapak/ibu lakukan setelah membuat RPP ? )

180 menit

3. Akhir  Refleksi dari kegiatan IHT

 Penguatan dan pemberian motivasi kepada guru pemanfaatan penyusunan RPP

 Menyepakati agenda berikutnya untuk melihat tindak lanjut dari program

45 menit

H Sumber daya yang diperlukan :

 Permendikbud no 57, 58, 59, 60 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013

 Permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran

 Permendikbud nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Pembelajaran oleh Pendidik.

 Keputusan Dirjet Dikmen Kemdikbud Nomor 1464/D3.3/KEP/KP/2014 tentang Mata Pelajaran C2 dan C3, Keputusan Dirjen Dikmen Kemdikbud Nomor 1769/D3.3/KEP/KP/2014 tentang Siabus Mata Pelajaran C2, C3) dsb

 LCD

 Komputer

I Penilaian dan Instrumen

 Penilaian : produck hasil revisi/membuat RPP

 Instrumen: Format evaluasi RPP

J Rencana Tindak Lanjut :

 Implementasi silabus di sekolah (selama sebulan dilakukan pemantauan)

Kab. Harapan bangsa,, Mengetahui :

Pengawas Pembina, Kepala Sekolah,

(32)

7. Instrumen Supervisi Akademik

Untuk memastikan apakah kegiatan supervisi akademik berjalan efektif atau tidak diperlukan instrumen supervisi akademik. Instrumen supervisi akademik berfungsi untuk mengukur kesesuaian antara pelaksaaan tugas pokok guru dengan tolak ukur atau standar yang telah ditetapkan.

Prosedur, teknik, dan prinsip pengembangan instrumen supervisi akademik pada dasarnya sama dengan pengembangan instrumen supervisi manajerial. Adapun yang membedakan instrumen supervisi manajerial dan instrumen supervisi akademik hanya dalam hal jenis dan ruang lingkupnya. Ruang lingkup instrument supervisi akademik berorientasi pada standar yang menjadi focus supervisi akademik meliputi : Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan standar kompetensi lulusan.

a. Jenis Instrumen Supervisi Akademik

Dalam mengembangkan instrumen supervisi akademik paling sedikit terdapat dua jenis instrumen yaitu ;

 Instrumen supervisi persiapan guru untuk pelaksanaan pembelajaran terdiri dari Program Tahunan, Program Semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan proses pembelajaran, dan Penilaian hasil pembelajaran.

 Instrumen supervisi kegiatan pelaksanaan pembelajaran terdiri lembar pengamatan, dan Suplemen observasi (ketrampilan mengajar, karakteristik mata pelajaran, pendekatan klinis, dan sebagainya).

b. Model Instrumen Pengawasan

Bagi kelancaran dan keefektivan obeservasi, supervisor/ pengawas atau kepala sekolah hendaknya memiliki suatu pedoman observasi yang harus direncanakan sebelum observasi dilaksanakan. Karena observasi di sini sebagai teknik pengawasan, maka supervisor harus menetapkan:

 Apa yang harus diobservasi atau diawasi.

(33)

 Kriteria-kriteria yang dijadikan tolok ukur dengan mempertimbangkan pengawasannya; dan sebagainya

Untuk memudahkan pengolahan data, maka sebaiknya pedoman observasi menggunakan skala penilaian, antara lain; skala angka (numerical scale), skala grafik (graphic scale), skala grafik deskriptif (descriptive graphic scale) atau kartu nilai (score card)

Contoh: Skala Angka

No Pernyataan Skala Penilaian

5 4 3 2 1

1 Pertanyaan diucapkan dengan jelas

Contoh Skala Grafik

No Aspek yang Diawasi A B C D E

1 Apakah guru merumuskan tujuan instruksional secara khusus?

Keterangan: A= Amat Baik, B= Baik, C=Cukup, D=Kurang, E=Kurang sekali

Contoh Skala Grafik Deskriptif.

1. Sejauh mana guru berpartisipasi dalam rapat supervisi ini? a. Tak pernah berpartisipasi; diam, pasif.

b. Berpartisipasi seperti peserta lainnya c. Berpartisipasi lebih dari yang lain

(34)

Contoh Kartu Nilai

No Aspek Pengawasan NILAI

Ditetapkan Dicapai

1 Perumusan tujuan 20

a. Guru 5

b. Peserta didik 15

2 Kecakapan dan teknik 30

a. Keadaan fisik kelas 5

b. Teknik mengajar 25

3 Kemajuan Kelas 30

a. Sikap dan kebiasaan 10

b. Pengetahuan dan penguasaan 15

c. Keterampilan 5

4 Kerja sama 10

a. Profesional 5

b. Pribadi 5

5 Pendidikan dan perkembangan profesional

10

a. Pendidikan 5

b. Perkembangan profesional 5

Jumlah 100

Pedoman Wawancara (Interview Guide)

(35)

No

apkan pai

1 20

5 15

2 30

5 25

3 30

10 saan 15 5

4 10

5 5

5 ngan 10

5

l 5

100

Contoh:

PEDOMAN WAWANCARA PEMBELAJARAN IPS Berapa lama Bapak/Ibu Guru mengajar IPS di kelas ini?

Berapa jumlah peserta didik yang belajar IPS di kelas Bapak/Ibu? Laki-laki:...Orang, Perempuan:... Orang Topik-topik apa saja yang dapat diselesaikan dalam pembelajaran IPS di kelas Bapak/Ibu?

Bagaimana cara Bapak/Ibu mengembangkan silabus IPS sebelum mengajar IPS di kelas?

Bagaimana cara Bapak/Ibu mengembangkan RPP IPS sebelum mengajar di kelas?

Kesulitan apa saja yang Bapak/Ibu hadapi dalam melaksanakan pembelajaran IPS di kelas?

(36)

Daftar Cek/Kendali (Checklist)

Daftar kendali merupakan suatu instrumen untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi situasi nyata dari suatu aktivitas/situasi yang terjadi didalam kelas atau di sekolah.Hasil ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan oleh seorang pengawas, seperti rencana pembelajaran bagi guru.

Dalam pelaksanaan supervisi akademik, model instrumen yang telah dipaparkan diatas dapat difungsikan sebagai inspirasi dalam penyusunan instrumen ketika akan merancang instrumen secara mandiri. Namun dapat pula diadaptasi sesuai dengan kebutuhan pelaskanaan supervisi akademik.

Model instrumen supervisi pembelajaran

Contoh Intrumen Supevisi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. NamaGuru :... 2. Nama Sekolah :... 3. Mata Pelajaran/Tema :...

Berilahtanda cek (V) pada kolom yang disediakan. Berikan catatan perbaikan RPP sesuai penilaian Anda

No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan Skor

Catatan Tidak ada Kurang

Lengkap

Sudah Lengkap A Identitas Mata Pelajaran

1. Terdapat satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan

B. Perumusan Indikator 1. Kesesuaian KI dan KD

2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan ranah yang diukur 3. Kesesuaian dengan ranah

penge-tahuan, sikap, dan keterampilan. C. Pemilihan Materi Ajar

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

(37)

aan

No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan Skor

Catatan Tidak ada Kurang

Lengkap

Sudah Lengkap D. Pemilihan Sumber Belajar

1. Kesesuaian dengan KI dan KD 2. Kesesuaian dengan materi

pembelajaran dan pendekatan scientific

3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

E Pemilihan Media Belajar 1. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran dan pendekatan scientific

3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

G. Model Pembelajaran 1. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

2. Kesesuaian dengan pendekatan

Scientific

H. Skenario Pembelajaran

1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas 2. Kesesuaian kegiatan

denganpendekatan scientific 3. Kesesuaian penyajian dengan

sistematika materi

4. Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi

I. Penilaian

1. Kesesuaian dengan teknik dan bentuk penilaian autentik

2. Kesesuaian dengan indikator pencapaian kompetensi

3. Kesesuaian kunci jawabandengan soal 4. Kesesuaian pedoman

penskorandengan soal

Komentar terhadap RPP secara umum

(38)

Contoh Instrumen supervisi akademik PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. NamaGuru :... 2. Nama Sekolah :... 3. Mata Pelajaran :...

4. Tema :...

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Kegiatan Pendahuluan

Melakukan apersepsi dan motivasi

A Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

B Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik dalam perjalanan menuju sekolah atau dengan tema sebelumnya.

C Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitan dengan tema yang akan dibelajarkan.

D Mengajak peserta didik berdinamika/melakukan sesuatu kegiatan yang terkait dengan materi.

Kegiatan Inti

Guru menguasai materi yang diajarkan a. Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan

pembelajaran.

b. Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang diintegrasikan secara relevan dengan

perkembangan Iptek dankehidupan nyata.

c. Menyajikan materi dalam tema secara sistematis dan gradual (dari yang mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Guru menerapkan strategi pembelajaran yang mendidik a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi

yang akan dicapai.

b. Melaksanakan pembelajaran secara runtut. c. Menguasai kelas dengan baik.

d. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

e. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect). f. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan.

Guru menerapkan pendekatan saintifik

A Menyajikan topik atau materi yang mendorong peserta didik melakukan kegiatan mengamati/ observasi.

B Memancing peserta didikuntuk bertanya.

(39)

Ya idak atan

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

D Menyajikan kegiatan yang mendorong peserta didik untuk mengasosikan/mengolah informasi.

E Menyajikan kegiatan yang mendorong peserta didik untuk terampil mengkomunikasikan hasil secara lisan maupun tertulis.

Guru melaksanakan penilaian autentik

A Mengamati sikap dan perilaku peserta didik dalam mengikuti pelajaran.

B Melakukan penilaian keterampilan peserta didik dalam melakukan aktifitas individu/kelompok.

C Mendokumentasikan hasil pengamatan sikap, perilaku dan keterampilan peserta didik.

Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran.

a. Menunjukkan keterampilan dalam pemanfaatan sumber belajar.

b. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran.

c. Menghasilkan pesan yang menarik.

d. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar.

e. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran.

Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.

a. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, dan sumber belajar. b. Merespon positif partisipasi peserta didik,

c. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon peserta didik,

d. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.

e. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme peserta didik dalam belajar.

Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran

a. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.

b. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.

c. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.

Kegiatan Penutup

Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif a. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan

melibatkan peserta didik.

(40)

D. Aktivitas Pembelajaran

Untuk Meningkatkan keterampilan Anda dalam merancang rencana pengawasan akademik yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk melaksanakan pembinaan guru lakukan kegiatan bersama dengan anggota kelompok dengan mengerjakan LK berikut ini.

LK: B 4.1.2

Materi : Rencana Pengawasan Akademik (RPA) Kegiatan : Menyusun RPA

Tujuan : Peserta dapat menyusun RPA sesuai dengan focus masalah yang ditemukan dari hasil supervisi akademik

Petunjuk :

1. Perhatikan Profil Kompetensi Guru terkait dengan Implementasi Kurikulum di bawah ini.

Pak Andi Mahabarata, sebagai kepala sekolah sesuai dengan program supervisi akademik yang dirancangnya setelah melaksanakan supervisi terhadap guru selama satu tahun pelajaran diperoleh fakta profil kompetensi guru dalam implementasi kurikulum sebagai berikut :

Profil Pengelolaan Sekolah dalam Implementasi Kurikulum

No. Jenis Guru Jml Guru

Penyusunan

RPP Bahan Ajar KKM Perangkat

Penilaian

A1 A2 K A1 A2 K A1 A2 K A1 A2 K

1. Agama 3    

2. PKn 3    

3. Matematika 4    

4. Rumpun

Bahasa

8    

5. Rumpun

IPA

3    

6. Rumpun

IPS

3    

7. Sejarah 3    

(41)

Ajar kat

A1 A2 K A1 A2 K A1 A2 K A1 A2 K

1. 3    

2. 3    

3. matika 4    

4. un 8    

5. un 3    

6. un 3    

7. h 3    

2. Coba telaah dan diskusikan dengan anggota kelompok kemudian identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh guru berdasarkan profil kompetensi dalam Implementasikan kurikulum.

3. Tentukan fokus masalah yang menjadi prioritas dalam pelaksanaan supervisi akademik berdasarkan profil kompetensi guru tersebut terkait dengan implementasi kurikulum dan jelaskan alasannya.

4. Setelah Anda menentukan fokus masalah dari profil kompetensi guru dalam implementasi kurikulum tersebut buat rancangan rencana pengawasan akademik (RPA) yang didalamnya memuat komponen- komponen :

a. Tujuan;

b. Indikator pencapaian; c. Waktu Pelaksanaan; d. Setting kegiatan;

e. Strategi/ Metode/Teknik; f. Skenario Kegiatan; g. Sumber daya; dan h. Penilaian;

Fokus Masalah :

………..

Alasan :

(42)

E. Rangkuman

1. Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan supervisi akademik, baik pada saat untuk mengobservasi persiapan maupun pelaksanaan pembelajaran. Instrumen supervisi akademik bisa dikembangkan sendiri atau mengadaptasi dari instrumen yang sudah ada.

2. Langkah-langkah pengembangan instrumen supervisi akademik yaitu: (a) merumuskan tujuan, (b) mengembangkan kisi-kisi, (c) menyusun butir instrumen, dan (d) menyunting

3. Beberapa model instrumen yang bisa digunakan dalam melaksanakan supervisi akademik, yaitu: (a) pedoman observasi, (b) panduan wawancara, (c) angket/kuesioner, dan (d) daftar cheklist

(43)

IV. Kegiatan Pembelajaran 3 :

IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK

A. Deskripsi Materi

Bahan belajar ini memuat materi tentang simulasi supervisi akademik. simulasii supervisi akademik secara esensial memperagakan aktivitas supervisi akademik pada kondisi yang tidak sebenarnya yang berbasis pada pelaksanaan tugas pokok guru sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Setelah mempelajari bahan ajar ini, manfaat yang diperoleh oleh pengawas, antara lain; 1) menambah bekal keterampilan bagi pengawas dalam melakukan supervisi akademik; 2) meningkatkan efektivitas pelaksanaan supervisi akademik.

B. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan diskusi dan simulasi supervisi akademik, peserta pelatihan dapat;

1. Memahami implementasi supervisi akademik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan instrumen supervisi proses pembelajaran.

2. Mengolah hasil supervisi proses pembelajaran dan menetapkan kelebihan dan kelemahannya.

3. Memberi umpan balik dengan menggunakan coaching model (GROW ME)

C. Uraian Materi

(44)

Dalam konteks implementasi kurikulum yang berlaku saat ini, instrumen supervisi akademik perlu dikembangkan sesuai dengan pendekatan pembelajaran, model pembelajaran, dan penilaian yang secara esensial berorientasi pada pembentukan karakter, pengembangan kreativitas dan inovasi. Sebagai contoh, penyusunan perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran oleh guru harus mengacu pada pendekatan saintifik yang merefleksikan aktivitas mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Perangkat penilaian mengacu pada penilaian otentik yang terpadu meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dimana pelaksanaan penilaian berbasis proses, produk, dan portofolio. Dengan demikian, dalam implementasi kurikulum yang berlaku saat ini diperlukan pengawas sekolah yang dapat melaksanakan supervisi akademik dan berperan sebagai; 1) inisiator, 2) fasilitator, 3) motivator, dan 4) inspirator.

Penggunaan instrumen hasil pengembangan yang disesuaikan dengan impelementasi kurikulum yang berlaku saat ini dalam pelaksanaan supervisi akademik dapat menghasilkan profil kompetensi guru berdasarkan tututan kurikulum yang berlaku saat ini.

(45)

Gambar 4.1. Paradigma tipe guru (sumber; Glickman)

Profil kompetensi guru berdasarkan hasil supervisi akademik dapat menjadi rujukan dalam melakukan feedback supervisi akademik. Pelaksanaan feedback supervisi akademik yang merefleksikan peran pengawas sesuai dengan tuntutan implementasi kurikulum yang berlaku saat ini dapat digunakan model yang berorientasi pada pengembangan diri (self improvement). Salah satu simulasi feed back supervisi akademik dapat digunakan coaching dengan Model GROW ME.

Coaching dengan Model GROW ME /Model GROTH

GROW ME merupakan model coaching yang berorientasi pada pengembangan manusia. Model ini dikembangkan oleh Ng (2005) dengan tahapan sebagai berikut:

(46)

Goals (G)- Tujuan

 Coachee menentukan sendiri tujuan

 Coach bertanya tentang tujuan, makna dan indikator sukses sampai tujuan.

Reality (R)- Realitas

 Coachee menilai dirinya sendiri, bagaimana kondisi sekarang, dan mengapa begitu.

 Coach bertanya tentang kondisi dan alasannya, dan upaya yang pernah dilakukan.

Options (O) - Alternatif

 Coachee bertanya kepada dirinya tentang solusiuntuk mencapai ujuan

 Coach meminta coachee mengeksplorasi berbagai alternatif dan menawarkan saran-saran dengan hati-hati.

What’s Next/ Will (W) - Langkah Selanjutnya.

 Coachee mengungkapkan rencana alternatif pemecahan masalah berikut tahapan, serta potensi hambatan dan pemecahannya, serta alokasi waktunya.

 Coach meminta coachee memegang teguh pilihan rencana tindakan dan mengidentifikasi langkah, hambatan, dukungan, cara mengatasi, serta waktu yang diperlukan.

 Coach dan coachee membuat komitmen tentang rencana tersebut dan didokumentasikan.

Monitoring (M)

 Coachee mengecek dan mereview kemajuan pencapaian tujuan tahapan GROW,

 Coach bertanya tentang proses mencapai tujuan, posisi, konsitensi waktu, dukungan yang dibutuhkan.

 Coachdan coachee berbagi pengalaman tentang hasil pengamatannya.  Coach memberi umpan balik yang kreatif, akurat, konstruktif dan

memotivasi.

(47)

 

 

 

Evaluasi (E)

 Coachee mengevalausi pencapain tujuan yang telah ditetapkan dan alasannya.

 Coach bertanya tentang hasil evalusi pencapaian tujuan dan alasannya, bagian yang signifikan, serta komentar.

 Coach memberikan hasil evaluasi, bila mana hasil evalusi jauh berbeda diperlukan penyamaan persepsi dan kriteria.

 Coachee merayakan kesuksesan dan coach menyatakan dukungan atas usaha-usaha yang telah dilakukan coachee.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Setelah menyimak bahan tayangan dan mendiskusikan bahan tayang dari fasilitator, Peserta di bagi dalam beberapa kelompok.

2. Setiap kelompok mengamati proses pembelajaran dari tayangan video dengan menggunakan instrumen supervisi proses pembelajaran ( LK 4.1.3 ) untuk memastikan apakah proses pembelajaran yang dilkukan oleh guru sesuai dengan implementasi kurikulum yang berlaku.

(48)

LK: B.4.1.3

Format Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas ( SD/ SMP/SMA/SMK)

Nama Guru : _________________________________________ Mata Pelajaran /Tema : _________________________________________ Kelas : _________________________________________ Topik/Subtopik : __________________________________________

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan Saran Perbaikan

Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi

1 Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan

2 Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari

3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari

4 Menyampaikan garis besar cakupan materi

Penyampaian kompetensi, rencana kegiatan dan penilaian

1 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai 2 Menyampaikan garis besar kegiatan yang akan

dilakukan

3. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

Kegiatan Inti

Penguasaan materi pembelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan kompetensi dasar

2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek, dan kehidupan nyata.

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.

Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

2 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

3 Menguasai kelas

(49)

Ya Tidak atatan

5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat

6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar

7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

8 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect)

9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

Penerapan Pendekatan Saintifik

1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengamati

2 Memancing peserta didik untuk bertanya apa, mengapa dan bagaimana

3 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengumpulkan informasi 4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi

peserta didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan

5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya

Pemanfaatan media/sumber belajar dalam pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media belajar

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber pembelajaran

3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media belajar

4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber pembelajaran

5 Menghasilkan pesan yang menarik

Pelaksanaan penilaian pembelajaran

1 Melaksanakan Penilaian Sikap

2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan

3 Melaksanakan Penilaian Keterampilan

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar

2 Merespon positif partisipasi peserta didik

3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik

(50)

Masukkan terhadap Pelaksanaan Pembelajaran secara umum:

... ... ... ... ... ... ... ....

Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Kegiatan Penutup Penutup pembelajaran

1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik merangkum materi pelajaran

2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pelajaran 3 Memberikan umpan balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran 4 Melakukan penilaian

5 Merencanakan kegiatan tindak lanjut

6 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Jumlah

-- Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan

-AB ≤

80 < B ≤ 90

70 < C ≤ 80

(51)

tepat

1 s dan

2 k dan

1 didik

2 didik

3 s dan

4

5

6 pada

R- 4.2

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk menilai kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat praktik pelaksanaan pembelajaran

Langkah Peniaian:

- Cermati format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

- Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran

- Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran

- Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK

- Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( AB)

90 < AB ≤ 100

Baik (B) 80 < B ≤ 90

Cukup (C) 70 < C ≤ 80

(52)

LK : B.4.1.4 GROW ME

Materi : Coaching (GROW ME)

Petunjuk Kegiatan :

1. Amati model pembinaan (coaching) guru dan kepala sekolah dengan model

GROW ME berikut ini.

2. Diskusikan dalam kelompok dan tuliskan maksud setiap kata G-R-O-W- M-E

tersebut beserta penjelasannya.

M

onitorin g

berikan tanda (√)

(53)

M

3. Amati video yang ditayangkan fasilitator. Tuliskan dan simpulkan, apakah video tersebut sudah memenuhi langkah GROW ME, dan tuliskan pesan moral atau karakter yang dapat diperoleh dari video coaching tersebut baik dari coach maupun coachee.

4. Pelajari dan bedakan nuansa pertanyaan berikut, selanjutnya berikan tanda (√) pada pertanyaan yang paling cocok untuk coaching :

Siapa yang bertanggungjawab atas kegagalan ini?

Apakah yang bisa Saudara ceritakan mengenai kegagalan ini?

Apakah Saudara mengetahui apa yang harus Saudara lakukan?

Adakah tugas tersebut masih belum jelas menurut Saudara?

Apakah Saudara bisa menyelesaikannya sesuai jadwal?

Langkah apakah yang akan Saudara lakukan supaya selesai sesuai jadwal? 5. Buatlah pertanyaan-pertanyaan non direktif atau pertanyaan yang menggali

kesadaran sesuai dengan konsep coaching berkaitan dengan masalah-masalah yang mungkin muncul dalam implementasi kurikulum 2013.

6. Setiap kelompok melakukan simulasi coaching yang telah direncanakan sesuai langkah berikut:

a.Memilih dua orang untuk berperan sebagai Guru A dan Kepala Sekolah B

b.Memilih salah satu masalah yang diberikan fasilitor (misal: masalah Rencana Pembelajaran ,masalah pembelajaran kreatif atau masalah penilaian otentik) c. Kelompok yang mendapatkan masalah sejenis melakukan kegiatan saling

(54)

Rubrik Penilaian Simulasi Coaching

NamaKelompok : ... Nama Pengawas : ... Nama Pemeran Guru: ...

No.

Aspek yang diamati Tingkat Kemampuan

1 2 3 4

1. Menggunakan pertanyaan non direktif atau menyadarkan

2. Menggunakan bahasa yang santun 3. Menggunakan bahasa tubuh yang efektif 4. Menyimak permasalahan dengan seksama 5. Menyimpulkan permasalahan dengan cermat

6. Memberikan feedback/balikan, atau saran yang kreatif dan konstruktif

Total skor

Keterangan:

Berilah tanda() pada kolom yang sesuai.

1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik

Skor Perolehan

Predikat Keterangan/Uraian

19-24 A Jika semua aspek langkah-langkah dalam coaching dikuasai dengan sangat baik dan memuaskan

13-18 B Jika semua aspek dalam coaching telah dilakukan dengan baik, namun masih ada sedikit aspek yang belum dilakukan dengan benar

7-12 C Coaching telah dilakukan dengan baik, tetapi ada satu atau dua aspek yang dilakukan dengan langkah yang kurang benar

(55)

No. mpuan

1 2 3 4

1. atau

2. 3. 4. 5.

6. yang

kor Predikat

24 ching

18 kukan

12 a satu

wah

E. Rangkuman

Gambar

Tabel . Kualifikasi Nilai Kelulusan Peserta
Gambar 2.1. Tujuan Supervisi
Gambar 2.2. Bagan Teknik Supervisi Akademik
Gambar 4.1. Paradigma tipe guru (sumber; Glickman)

Referensi

Dokumen terkait

Yang juga biasa disebut sebagai stone kelas I atau Hydrocal memiliki nilai minimum kekuatan tekan 20,7 Mpa (3000 psi) (tabel 1.1), tapi tidak melebihi 34,5 Mpa (5000 psi). Bahan

Dalam hal Pelatihan Penumbuhan Jiwa Kewirausahaan bagi UKM se-Provinsi Riau Tahun 2011, penilaian performance instruktur dilakukan atas tanggapan peserta berkaitan dengan:

Komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain. Dalam hal ini, proses penyampaian informasi kebijakan kepada

Bahan tersebut akan menghasilkan ± 100 keping cookies yang akan digunakan untuk uji organoleptik dengan 25 panelis meliputi pengujian warna, kekerasan, kerenyahan dan rasa... Kadar

Sebuah cerpen, sebagai karya yang merupakan “dunia dalam kata” mempunyai kebulatan makna intrinsik yang hanya dapat kalian gali dari karya itu sendiri. Oleh sebab itu sangat

Rencana Strategis Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Kota Agung 2020 - 2024 merupakan dokumen yang disusun mengikuti merupakan penjabaran dari Rencana

Laporan Rencana Awal program semester Ganjil 2017-2018 merupakan rancangan terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan sebagai bahan untuk program kerja akademik di

Rencana umum biasanya dijabarkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten, sedangkan rencana rinci merupakan penjabaran dari rencana umum dan biasanya mewujud dalam