• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK ANCAMAN PERDAGANGAN PEREMPUAN DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DAMPAK ANCAMAN PERDAGANGAN PEREMPUAN DAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK ANCAMAN PERDAGANGAN PEREMPUAN

DAN ANAK TERHADAP HUMAN SECURITY DI

INDONESIA

(

THE THREAT IMPACT OF WOMEN TRAFFICKING AND CHILD TRAFFICKING AGAINST HUMAN SECURITY IN INDONESIA)

diajukan guna memenuhi tugas tengah semester mata kuliah Human Security and Global Issue

oleh:

Martha Dina Kristina

NIM 120910101089

Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(2)

ABSTRACT

The prolonged monetary crisis caused many people lost their source of income, thus causing happen different forms of work done for the sake of getting revenue, and one of them is the trade of women and children or trafficking can be called. Trafficking health workforce form one form of violence perpetrated against women and children, involving physical, mental and/or sexual.The lack of Government attention to the fundamental rights possessed by every human being, such as the right to human security, the right to economic security, food security, Health security, environmental security, personal security, security, political security community. Thus causing the victims of human trafficking trust targeted at vulnerable groups in social, economic, education, low so as not to have other skills, and in General, the factors that encourage the occurrence of child trafficking is poverty, limited employment opportunities, social conflict, weak law enforcement, lack of education and health, domestic violence, urging the economy. so there is no sound on the migration routes as well as the children into commodities trading. The purpose of trafficking is done to: body, organ transplant drug abuse, trafficking in children, pornography, cross-border commercial sexual servitude/slavery, and others. trade in women and children is an increasingly popular recently gave a sign that the existence of human security on the wane, and become a threat to the whole of society, especially in Indonesia, where in Indonesia the economic level and concern for human rights, and of course low semain case trade will be a major threat to human security in indonesia

(3)

1. Pendahuluan

Perdagangan perempuan dan anak-anak telah menjadi kejahatan terbesar nomer tiga didunia setelah kejahatan perdagangan obat bius dan perdagangan senjata. Ditiap tahunnya perdagangan perempuan dan anak (human trafficking) telah meningkat dan meraup keuntungan yang semakin tinggi. PBB menyebutkan bahwa sindikat perdagangan (human trafficking) perempuan dan anak meraup keuntungan tujuh milliar dolar AS setiap tahunnya dan sekitar dua juta orang diperdagangkan tiap tahunnya. Sementara itu, di Indonesia sendiri, diperkirakan sekitar 40 ribu sampai 70 ribu perempuan dan anak. Modus dari perdagangan manusia ini juga dialasankan oleh factor perekonomian yang rendah. Keberadaan Negara berkembang yang selalu dilatari oleh rendahnya kualitas SDM juga menyebabkan munculnya eksploitasi terhadap perempuan dan anak. SDM yang rendah menyebabkan rendahnya pola pikir masyarakat, sehingga banyak masyarakatnya yang mencari cara ekstrim dan instan untuk memperoleh pendapatan,seperti tindak trafficking.

Perekonomian yang tidak merata di Indonesia serta kepedulian pemerintah terhadap hak-hak asasi manusia yang kurang menyebabkan rakyat didaerah pelosok tidak terjamah. Sehingga banyak Negara asing yang secara illegal melakukan esploitasi terhadap masyarakat didaerah pelosok tersebut. Berbagai macam bentuk tawaran yang diberikan,yang mana tawaran tersebut dilatar belakangi oleh unsur-unsur negative yang bertujuan untuk transplantasi organ tubuh, penyalahgunaan obat, perdagangan anak lintas batas, pornografi, seksual komersil, perbudakan/penghambaan dan lain-lain.

(4)

Struktur Paper

Paper ini penulis susun menjadi 4 bagian substantif. Bagian pertama adalah latar belakang dan perumusan masalah. Pada bagian ini penulis paparkan background context dari kasus yang penulis ambil serta merumuskan beberapa permasalahan yang akan penulis jawab kemudian. Bagian kedua adalah kerangka teori, di mana penulis mengambil sebuah kacamata universal untuk melihat kasus. Bagian ketiga adalah pembahasan, di mana penulis akan membahas lebih lanjut tentang studi kasus yang dibawa. Bagian terakhir adalah kesimpulan.

2. Latar Belakang

(5)

tersebar sebanyak 1,3 juta di Amerika Latin dan Karibia, 660 ribu orang di sub-Sahara Afrika, 260 ribu orang di Timur Tengah dan Afrika Utara, 360 ribu di negara-negara industri, dan 210 orang di negara-negara transisi. Dari korban kerja paksa itu 40-50 persennya merupakan anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun.

Perdagangan manusia terutama perdagangan perempuan dan anak semakin marak dikarenakan keuntungan yang diperoleh pelakunya sangatlah besar, bahkan menurut PBB perdagangan manusia ini adalah sebuah perusahaan kriminal terbesar ketiga tingkat dunia, dimana posisi pertama diduduki oleh tindak riminal perdagangan obat terlarang dan kemudian kejahatan transnasional.

Indonesia sebagai Negara berkembang juga tidak luput dari meningkatnya jumlah perdagangan, SDM yang rendah serta lahan perkerjaan yang semain sempit menyebabkan berbagai bentuk jalan pintas yang digunakan untuk meraih pendapatan, serta kurang telitinya pemerintahan sehingga menyebabkan sindikat trafficker yang secara mudah keluar masuk Indonesia dengan membawa WNI yang akan ditransaksikan baik didalam negeri dan diluar negeri. Dengan semakin meningatnya jumlah perdagangan perempuan dan anak di Indonesia menyebabkan ancaman akan keberadaan human security di Indonesia. Jumlah trafficking juga member dampak ketidak percayaan Negara asing kepada Indonesia mengenai stabilitas keamanan di Indonesia. Trafficking juga menyodorkan lemahnya pemerintah dalam memperjuangkan keamanan masyarakatnya. Ancaman trafficking terhadap human security juga menyebabkan masyarakat Indonesia merasa tidak aman dinegaranya.dan merasa Negara tidak mampun menjami keselamatan masyarakat.

(6)

3.1 Bagaimana praktek trafficking di Indonesia?

3.2 Bagaimana dampak ancaman human trafficking pada perempuan dan anak terhadap human security di Indonesia?

3.3 Apa yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menanggulangi ancaman perdagangan perempuan dan anak?

4. Pembahasan

Praktek Trafficking di Indonesia.

(7)

masyarakat internasional menetapkan konvensi tambahan tentang penghapusan perbudakan, perdagangan budak, serta kebiasaan dan praktek yang sejenis dengan perbudakan tahun 1956. Isi dari konvensi secara tegas melarang praktek perdagangan dan perbudakan demi martabat manusia sebagai manusia. Indonesia turut meratifikasi konvensi ini. Berarti Indonesia ikut memberantas praktek-praktek perdagangan manusia dan perbudakan. Namun pada realita yang terjadi,praktek human trafficking di Indonesia tergolong tinggi, terutama perdagangan perempuan dan anak. Meningkatnya jumlah TKI di luar negeri telah menunjukkan bahwa pemerintah di Indonesia menerima segala bentuk tindakan perbudakan yang diterima oleh para TKI. Tinnginya pendapatan Negara dari hasil TKI diluar negeri menyebabkan Negara dan pemerintah tidak mengambil tindakan untuk menghentikan lalu lintas TKI di luar negeri. Tidak ada kepedulian tinggi pemerintah terhadap TKI juga menyebabkan banya terjadi eksploitasi TKI diluar negeri, eksploitasi ini menyebabkan TKI banyak mengalami kekerasan seksual, Pelayanan paksa, Perbudakan, bahkan hingga pada pengambilan organ – organ tubuh.

TKI perempuan yang bekerja di Malaysia, Singapura dan Timur Tengah banyak mengalami prostitusi paksa. Anak – anak diperdagangkan diluar negeri dan di dalam negeri yang nanti akan dipergunakan untuk kerja paksa dan tenaga kerja murah. Dari 33 Provinsi di Indonesia yang merupakan sumber dan tujuan perdagangan manusia, dengan sumber yang signifikan adalah Pulau Jawa, Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Sebagian besar buruh migran dari Indonesia harus menghadapi kondisi kerja paksa dan perbudakan utang di negara Asia yang lebih maju dan Timur Tengah, khususnya Malaysia, Saudi Arabia, Singapura, Jepang, Kuwait, Suriah dan Irak.

(8)

kerja Indonesia bekerja diluar negeri adalah anak – anak dan 43 % diantaranya adalah hasil dari human trafficking.

Salah satu teknis yang dilakukan sindikat perdagangan manusia ini adalah para korban dipaksa untuk memiliki hutang agar para korban tersebut merasa tertekan dan mau bekerja kepada para sindikat tersebut, sehingga apa yang diinginkan sindikat dapat terwujud dan tentu orientasinya adalah uang semata. Seakan – akan para korban sudah menjadi aset bagi sindikat untuk mengembangkan peluang “ bisnis “ mereka. Hal ini menyebabkan ketidakmungkinan para korban untu bisa berontak apabila hutang yang dimiliki lebih membelenggu ruang gerak mereka itu sendiri. Dengan tidak sengaja maka ruang gerak korban akan semakin kecil setiap harinya.

Salah satu factor yang menyebabkan perdagangan manusia ialah masalah kemiskinan tersebut, yang menyebabkan dampak yang cukup banyak. Adanya nafsu ingin mendapatkan pendapatan yang tinggi, ditambah lagi kurangnya pengetahuan maka mereka akan terlilit hutang para penyalur tenaga kerja dan akhirnya mendorong mereka untuk masuk kedalam dunia prostitusi. Disamping hal itu media massa khususnya televisi tampaknya juga tidak mau bekerja sama untuk mencegah terjadinya human trafficking ini tetapi malah mereka menayangkan hal – hal yang berbau pornografi yang mendorong menguatnya keinginan seseorang untuk melakukan kegiatan prostitusi.

(9)

korban untuk ikut dan bekerja dengannya dengan bayaran yang relatif memuaskan, kemudian menandatangani kontrak dengan sindikat tersebut. Namun, ternyata didalam surat perjanjian atau kontrak itu hal yang diutarakan tidak sama dengan apa yang telah diucapkan oleh sindikat tersebut kepada korban sebelumnya.

Lalu selanjutnya yang akan terjadi adalah karena buta huruf mereka akan kesulitan mengakses informasi yang berhubungan dengan keluarga mereka. Apalagi jika mereka menjadi korban trafficking internasional. Masalah akan bertambah dengan perbedaan budaya dan bahasa, maka selanjutnya yang hanya bisa mereka lakukan adalah “melayani” para sindikat tersebut dan mereka menjadi aset para sindikat untuk mendapatkan uang.

Praktek perdagangan yang terjadi di Indonesia telah terjadi di Indonesia telah menunjukkan bahwa masalah kompleks seperti pendidikan rendah,lahan pekerjaan yang sempit,tingginya jumlah buta huruf di Indonesia, serta telalu mudahnya pemerintah memberikan ijin untuk berkerja diluar negeri dan tidak sesuainya dengan tingkat kepedulian Negara terhadap masyarakat yang menjadi TKI diluar negeri.

Dampak ancaman perdagangan perempuan dan anak

terhadap human security di Indonesia.

(10)

keselamatan serta pada nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki masyarakat di Indonesia kurang.

Beberapa dampak yang disebabkan oleh human trafficking yang terjadi adalah adalah dampak ekonomi sosial dan politik. Dapat di ringkas bahwa perdagangan manusia memiliki dampak yang sangat besar bagi berbagai bidang yaitu:

1. Perdagangan Manusia adalah Pelanggaran Hak Asasi Manusia,yang menyebabkan nilai-nilai kemanusiaan runtuh sehingga menyebabkan ancaman bagi human security.

2. Perdagangan Manusia mendanai Kejahatan Terorganisir

3. Perdagangan manusia menghilangkan Sumber Daya Manusia Banyak Negara.

4. Perdagangan Manusia merusak Kesehatan Masyarakat.

5. Perdagangan manusia menumbangkan wibawa pemerintah

6. Perdagangan Manusia Memakan Biaya Ekonomi Yang Sangat besar.

(11)

depresi pada korban, gangguan kejiwaan, hilangnya keberanian korban untuk melanjutkan hidupnya, bahkan human trafficking juga menyebabkan kematian. Bagi indonesia, human trafficking juga menyebabkan munculnya pandangan negative dari Negara lain, yang meremehan kestabilan negara Indonesia dan pemerintahannya selaku penanggungjawab dari permasalahan rakyat. Human trafficking juga menyebabkan Negara terlihat lemah dinegara lain, sehingga muncul sindikat-sindikat trafficker baru yang menjadikan Indonesia sebagai target eksploitasi perdagangan, dan tentu hal ini akan menjadi ancaman bagi masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak. Respon pemerintah yang lambat juga menjadi ancaman bagi para perempuan dan anak, pemerintah Indonesia yang dianggap menganggap remeh keberadaan perusahaan penyodor TKI yang belum diketahui kebenaran bahwa Perusahaan TKI tersebut mempunyai license yang resmi dan apakah sudah mendapat perlindungan oleh badan penjamin tenaga kerja, sehingga menyebabkan banyak sindikat Trafficker yang berkedok badan resmi penyalur TKI, dan hal inilah yang dianggap sebagai ancaman bagi perempuan dan anak-anak yang mana biasa menjadi objek dari keberadaan human trafficking.

Tanggapan pemerintah Indonesia dalam menanggulangi

ancaman perdagangan perempuan dan anak.

(12)

manusia melanggar hak asasi universal manusia untuk hidup merdeka dan bebas dari bentuk perbudakan. Perdagangan anak-anak merusak kebutuhan dasar seorang anak untuk tumbuh dalam lingkungan yang aman dan meruksak hak anak untuk bebas dari kekerasan dan ekspolitasi seksual. Dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia ( PBB 1948) mendefinisikan HAM secara luas dengan tujuan agar manusia di seluruh dunia saling menghormati hak asasi semua orang.

(13)

Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak; UU no.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan rujukan-rujukan relevan lainnya.

Sampai saat ini, perhatian pemerintah Republik Indonesia terhadap kasus perdagangan manusia semakin besar. Usaha pemerintah untuk menyelesaikan masalah-masalah perdagangan manusia sudah semakin terlihat nyata. Hal ini terbukti dari meningkatnya jumlah kasus yang ditangani oleh aparat hukum. Selain itu, saat ini sudah banyak pelaku tindakan perdagangan manusia yang masuk penjara dan diproses secara hukum. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Anti perdagangan Manusia di Indonesia pada tahun 2007, jumlah kasus usaha perdagangan manusia yang ditangani oleh aparat hukum meningkat dari 109 kasus pada tahun 2007 menjadi 129 pada tahun 2008. Menurut data yang diperoleh, hukuman yang dijatuhkan untuk pelaku tindakan perdagangan manusia meningkat dari 46 kasus pada tahun 2007 menjadi 55 kasus pada tahun 2008. Namun, eksploitasi yang diduga dilakukan oleh perusahaan besar masih menjadi masalah serius, walaupun aparat kepolisisan dan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah berkali-kali melakukan operasi untuk memecahkan kasus ini.

Penegakan hukum terhadap aparat yang ikut melakukan tindakan mendukung perdagangan manusia juga masih cukup memprihatinkan. Petugas yang terlibat langsung dalam usaha perdagangan manusia ataupun yang hanya memberikan perlindungan terhadap bisnis tersebut masih banyak yang belum ditindak. Sementara itu, pemerintah Indonesia selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan sekaligus perlindungan terhadap warga negaranya yang bekerja di luar negeri. Salah satu contoh komitmen pemerintah Republik Indonesia dalam melindungi warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri dapat dilihat dari tindakan penghentian sementara pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Malaysia.

(14)

Penanganan terhadap masalah trafficking bersifat kompleks. Sehingga, penanganan terhadap masalah memerlukan pemetaan yang komprehensif tentang peta permasalahan yang ada. Di samping itu, keseriusan pemerintah dan keterlibatan seluruh elemen bangsa diharapkan dapat berkontribusi secara partisipatif dalam upaya pemberantasan masalah trafficking. Meningkatnya jumlah human trafficking menandakan bahwa kasus human security menjadi ancaman utama dalam human security dalam sebuah Negara. Disertai pula apabila kasus human trafficking pada perempuan dan anak tersebut telah menyebabkan dampak bermacam-macam dalam Negara, seperti merambahnya kasus human trafficking ke permasalahan perdagangan organ tubuh, peredaran obat-obat terlarang, meningkatnya jumlah korban depresi akibat human trafficking. Dan oleh karena itu, kasus human trafficking menjadi peringatan penting bagi Negara dan dunia untuk menuntaskan kasus human trafficking agar tidak mengancam keberadaan human security masyarakat, dan khususnya perempuan dan anak-anak.

(15)

 Dian.Y.Suleiman, Perdagangan Perempuan,

http://indonesian.irib.ir/artikel1/-/asset_publishe r/7xTQ/c ontent/era-perdagangan-perempuan (20 Maret 2014)

 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI, Penghapusan Perdagangan Orang (Trafficking in Person) di Indonesia, Jakarta, 2003.

 Waluyadi, Hukum Perlindungan Anak (Bandung : Mandar Maju, 2009).

 M. Wijers & Lap-Chew, Perdagangan Perempuan Dalam Kerja Paksa dan Praktik-praktik Seperti Perbudakan Dalam Pernikahan, Rumah Tangga, dan Prostitusi, Foundation Against Trafficking in Women The Netherlands, 1999

 Winarno Budi, 2002, Isu-Isu Global Kontemporer, PT. Buku Seru, Yogyakarta

 h

ttp://intelektualhukum.wordpress.com/2010/01/14/perdagangan-trafficking-anak-dan-perempuan/

http://teja-kusuma.blogspot.com/2011/03/perdagangan-manusia-human-trafficking.html

http://rinantifattah.blogspot.com/2013/05/human-trafficking-woman-trafficking-and.html

 http://en.wikipedia.org/wiki/Human_trafficking_in_Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Aturan yang dipakai adalah, bahwa suatu batuan akan tersingkap sebagai titik, sehingga titik tersebut merupakan perpotongan antara ketinggian (garis kontur) dengan lapisan

Maka dengan banyaknya para santri yang belajar di lembaga tersebut oleh pemerintah Aceh melalui Badan Pembinaan pendidikan Dayah Pada tahun 2008 Menetapkan Dayah

Hal ini disebabkan oleh berbagai pertimbangan yaitu perilaku para narapidana sebagai akibat Ketidaktaatan pada peraturan atau tata tertib yang ada Lembaga

Hasil penelitian ini memberikan perbandingan terhadap metode Fuzzy AHP dan AHP dalam sistem pendukung keputusan dengan kasus penyeleksian karyawan berprestasi sehingga

Di dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) ini saya selalu berkoordinasi dengan guru pamong atau dengan kata lain selalu melakukan proses bimbingan

Notojnë xhamiat dhe kishat nëpër kujtime tona, e lutjet pa kuptim e shije përplasen për muret e tyne dhe nga këto lutje zemra zotit ende s'iu thye,!. por vazhdoi të rrahi

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi sebagian maupun keseluruhan Tugas Akhir saya dengan judul “ Analisa Perbandingan Konfigurasi Cascade dan Parallel Supervisory

a) Ketertarikan pada merek, yaitu ketertarikan pada citra merek yang sudah melekat pada produk yang dibutuhkan. Kebiasaan pada merek, yaitu konsumen memilih produk dengan