BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Tugas pembuatan resume ini merupakan tugas mingguan yang materinya adalah tentang apa saja yang telah diajarkan pada minggu sebelumnya, dalam usaha peningkatan wawasan para mahasiswa dirasa perlu untuk membuat resume agar dapat membantu mahasiswa dalam menambah wawasan.
Tujuan dari materi
1. Memudahkan mahasiswa dalam mengingat tentang materi yang telah diajarkan 2. Mahasiswa dapat memahami cara menentukan nilai hambatan pada resistor
melalui wana gelang pada resistor
BAB II
Pembahasan
Resistor atau yang biasa disebut (bahasa Belanda) werstand, tahanan atau penghambat, adalah suatu komponen elektronik yang memberikan hambatan terhadap perpindahan elektron (muatan negatif).
Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar). Satuan resistor adalah Ohm Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistensi atau hambatan listrik. Besarnya diekspresikan dalam satuan Ohm. Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan 1 Ohm apabila resistor tersebut menjembatani beda tegangan sebesar 1 Volt dan arus listrik yang timbul akibat tegangan tersebut adalah sebesar 1 ampere, atau sama dengan sebanyak 6.241506 × 1018 elektron per detik mengalir menghadap arah yang berlawanan
dari arus.
Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui hukum berikut ini, yang terkenal sebagai [[hukum Ohm:
di mana V adalah beda potensial antara kedua ujung benda penghambat, I adalah besar arus yang melalui benda penghambat, dan R adalah besarnya hambatan benda
penghambat tersebut.
Bentuk fisik resistor
Berdasarkan penggunaanya, resistor dapat dibagi:
1. Resistor Biasa (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.
2. Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer
Gelang Warna pada Resistor
Pada Resistor biasanya memiliki 4 gelang warna, gelang pertama dan kedua
menunjukkan angka, gelang ketiga adalah faktor kelipatan, sedangkan gelang ke empat menunjukkan toleransi hambatan. Pertengahan tahun 2006, perkembangan pada
komponen Resistor terjadi pada jumlah gelang warna. Dengan komposisi: Gelang Pertama (Angka Pertama), Gelang Kedua (Angka Kedua), Gelang Ketiga (Angka Ketiga), Gelang Keempat (Multiplier) dan Gelang Kelima (Toleransi).
Berikut Gelang warna dimulai dari warna Hitam, Coklat, Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Ungu (violet), Abu-abu dan Putih.
Sedangkan untuk gelang toleransi hambatan adalah: Coklat 1%, Merah 2%, Hijau 0,5%, Biru 0,25%, Ungu 0,1%, Emas 5% dan Perak 10%. Kebanyakan gelang toleransi yang dipakai oleh umum adalah warna Emas, Perak dan Coklat.
Warna PertamaGelang GelangKedua Gelang Ketiga(multiplier) Gelang ke Empat(toleransi) KoefisienTemp.
Contoh Resistor Pada Rangkaian Seri
R : Resistance (Hambatan) Vs : Beda potensial
Is : Arus
ARUS LISTRIK
Arus listrik merupakan gerakan kelompok partikel bermuatan listrik dalam arah tertentu. Arah arus listrik yang mengalir dalam suatu konduktor adalah dari potensial tinggi ke potensial rendah (berlawanan arah dengan gerak
elektron).
KUAT ARUS LISTRIK (I)
adalah jumlah muatan listrik yang menembus penampang konduktor tiap satuan waktu.
I = Q/t = n e v A
Q = muatan listrik
n = jumlah elektron/volume v = kecepatan electron
Daya listrik
Daya listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan oleh huruf P dalam persamaan listrik. Pada rangkaian arus DC, daya listrik sesaat dihitung menggunakan Hukum Joule, sesuai nama fisikawan Britania James Joule, yang pertama kali menunjukkan bahwa energi listrik dapat berubah menjadi energi mekanik, dan sebaliknya.
di mana
P adalah daya (watt atau W) I adalah arus (ampere atau A)
V adalah perbedaan potensial (volt atau V)
Beberapa bentuk persamaan daya atau biasa disebut dengan hukum joule P = IE , namun dengan persamaan tersebut untuk rangkaian DC kita bisa menghasilkan beberapa
persamaan lagi apabila disatukan dengan persamaan pada hukum ohm.
P =IE , hukum joule
E = IR , hukum ohm
Maka akan diperoleh persamaan sbb;
P = IE, apabila E dimasukkan ke persamaan maka akan menghasilkan P = I I R, atau akan menjadi P = I2R,
Dan ketika pada hukum ohm apabila kita hanya mengetahui E dan R saja maka akan didapat persamaan. I = E/R, dan apa bila dimasukkan ke persamaan joule maka akan menjadi P = E/R.xE, atau sama dengan P = E2/R.
Maka akan didapatkan persamaan hasil gabungan antara persamaan joule dan ohm menjadi P = I2R ; P = IE ; P = E2/R , dan untuk daya dengan satuan watt biasa diberi
Pertanyaan dan Jawaban
1. alat pemanas listrik memakai 5 A apabila dihubungkan dengan 110 V,maka besarnya hambatan pemanas listrik itu adalah??
Jawab :
2. Lihatlah gambar rangkaian dibawah ini jika Vs = 45V R1=2Ω,R2=3Ω,R3=5Ω
tentukanlah tegangan tiap-tiap hambatan?
.
3. Dari soal no.2 berapakah kuat arusnya??
Jawab:
Diketahui Vs= 45V Rtotal= 10Ω
Ditanya I?? I=V/R
I) 45/10= 4,5 Ω
Diketahui Vs=45V R1=2Ω
R2=3Ω R3=5Ω Rtotal= 10Ω
Ditanya V tiap R??
V1) 45x2/10=9V
V2) 45x3/10=13,5V
4. Seutas kawat panjangnya 200 m, diameternya 2mm, dan hambatan jenisnya 6,28x 10 Ωm
Tentukan hambatan kawat?
Jawab:
Diketahui : Jari-jari : 1mm ρ : 6,28 x 10 R :ρ L /π r²
= (6,28 x 10 Ωm) (200m) 3,14(10ֿ³m) = 4Ω
5. Misal, jika ada sebuah resistor yang memiliki gelang warna coklat-hitam-merah-emas dibadan resistor, jelaskan berapa besarnya atau nilai resistor tersebut?
Jawab
Jika resistor tersebut memiliki warna tersebut maka nilainya : Coklat-hitam-merah-emas 10 . 100 . 5%