• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Bio-Matrixpriming Pratanam Terhadap Mutu Fisiologis Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merill)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Bio-Matrixpriming Pratanam Terhadap Mutu Fisiologis Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merill)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BIO-MATRIXPRIMING PRATANAM TERHADAP MUTU

FISIOLOGIS BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

INFLUENCE OF PRE-SOWING BIO-MATRIXPRIMING ON

PHYSIOLOGICAL QUALITY OF

SOYBEAN (Glycine max (L.) Merill) SEEDS

Oleh :

Livia Trihanni Hasan

NIM: 512011014

SKRIPSI

Diajukan kepada Program Studi Agroteknologi,

Fakultas Pertanian dan Bisnis guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mencapai gelar Sarjana Pertanian

Program Studi Agroteknologi

FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

iii

ABSTRAK

Livia Trihanni Hasan (512011014)

Pembimbing : 1. Dr. Ir. Endang Pudjihartati, M.S. 2. Theresa Dwi Kurnia, S.P., M.P.

PENGARUH BIO-MATRIXPRIMING PRATANAM TERHADAP MUTU

FISIOLOGIS BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

Skripsi, 2015, 56 halaman

Selama penyimpanan benih kedelai (Glycine max (L.) Merill) mengalami penurunan mutu fisiologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bio-matrixpriming dan perlakuan yang paling baik dalam meningkatkan viabilitas dan vigor benih kedelai termasuk ketahanan penyakit rebah kecambah (Fusarium sp). Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan RAK dan data yang diperoleh dianalisis sidik ragam dengan uji BNJ 5%. Perlakuan dalam penelitian ini adalah kontrol, matrixpriming dengan arang sekam, bio-matrixpriming menggunakan EM4, Trichoderma harzianum, dan EM4+Trichoderma harzianum dengan 5 kali ulangan untuk uji viabilitas dan vigor (UKDdp dengan kertas merang) dan 6 kali ulangan untuk uji vigor di media tumbuh yang mengandung Fusarium sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perlakuan bio-matrixpriming menggunakan EM4 secara nyata meningkatkan daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, bobot kering kecambah normal, secara tidak nyata meningkatkan tinggi kecambah normal dan bobot kering per kecambah normal tetapi tidak mampu meningkatkan vigor terhadap penyakit rebah kecambah (Fusarium sp.). Perlakuan bio-matrixpriming menggunakan Trichoderma harzianum meningkatkan keserempakan tumbuh dan bobot kering per kecambah normal meskipun secara tidak nyata. Sementara perlakuan bio-matrixpriming menggunakan EM4+T. harzianum cenderung menurunkan daya berkecambah, tinggi kecambah normal, bobot kering kecambah normal, dan bobot kering per kecambah normal serta dapat menurunkan secara nyata vigor terhadap penyakit rebah kecambah (Fusarium sp.); 2) Perlakuan bio-matrixpriming menggunakan EM4 yang paling baik meningkatkan mutu fisiologis benih kedelai.

Kata kunci:.Kedelai, Bio-matrixpriming, Viabilitas, Vigor, EM4,

(7)

iv

ABSTRACT

Livia Trihanni Hasan (512011014)

Pembimbing : 1. Dr. Ir. Endang Pudjihartati, M.S. 2. Theresa Dwi Kurnia, S.P., M.P.

INFLUENCE OF PRE-SOWING BIO-MATRIXPRIMING ON

PHYSIOLOGICAL QUALITY OF

SOYBEAN (Glycine max (L.) Merill) SEEDS

Minithesis, 2015, 56 pages

During storage, soybeans (Glycine max (L.) Merill) seeds’ physiological quality decreased. Using RBD and variances’ analysis with 5% HSD test, this study was aimed to find out the influence of pre-sowing bio-matrixpriming and the best treatment for increasing the viability and vigor of soybeans seeds include the resistance toward damping-off (Fusarium sp). The treatments were control, husk-charcoal matrixpriming, bio-matrixpriming using EM4, Trichoderma harzianum, and EM4+Trichoderma harzianum. Each treatment was replicated 5 times for viability herewith vigor test (using rice paper) and replicated 6 times for vigor test in growing media which contain Fusarium sp. The results of this research showed: 1) bio-matrixpriming using EM4 significantly increased germination rate, seedling growth rate, simultaneously seedling rate, normal seedling dry weight moreover tend to increased normal seedling height and dry weight per normal seedling but it can’t increased resistance toward damping off (Fusarium sp.). Bio-matrixpriming using Trichoderma harzianum indistinctly increased simultaneously seedling rate and dry weight per normal seedling. In the other hand, bio-matrixpriming using EM4+T. harzianum relatively declined germination rate, normal seedling height, normal seedling dry weight, and dry weight per normal seedling moreover it significantly declined seedling vigor toward damping off (Fusarium sp.); 2) Bio-matrixpriming using EM4 was the best pre-sowing bio-matrixpriming to increase the soybeans’ (Glycine max (L.) Merill) seeds’ physiological quality.

Keywords:.Soybean, Bio-matrixpriming, Viability, Vigor, EM4,

(8)

v

KATA PENGANTAR

Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada

suatu apapun yang mustahil untuk-Mu! (Yeremia 32:17)

Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

(Roma 11:36)

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas terselesaikannya penulisan skripsi ini. Atas bantuan moril maupun material dari semua pihak, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sony Heru Priyanto, M.M. selaku Dekan Fakultas Pertanian dan Bisnis

2. Ibu Dr. Ir. Suprihati, M.S. selaku Kepala Program Studi Agroteknologi

3. Ibu Dr. Ir. Endang Pudjihartati, M.S. dan Ibu Theresa Dwi Kurnia, S.P., M.P. sebagai dosen pembimbing yang dengan sabar bersedia memberikan waktu, saran, dukungan, perhatian, dan ide kepada penulis

4. Bapak Dr. Ir. Yohanes Hendro Agus, M.Sc. dan Bapak Yohanes Tugiman yang telah mendukung dan menginspirasi penulis selama melakukan studi. 5. Seluruh dosen, staff, dan laboran yang membantu penulis selama menempuh

studi di Fakultas Pertanian dan Bisnis.

6. Mama, Papa, Julius Hasan, Edward Hasan, Nono dan seluruh keluarga yang telah mendukung, memotivasi, dan memaklumi kegiatan penulis selama penyusunan skripsi.

7. Angkatan 2011 dan teman SMA yang sudah memberi bantuan, perhatian, dan semangat selama penyusunan skripsi.

8. Pihak-pihak lain yang telah bersedia memberi bantuan dan saran.

Skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis terbuka terhadap saran dan kritik melalui e-mail: livia.hasan@gmail.com. Akhir kata, penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

(9)

vi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1 Kajian Teoritis 4

2.1.1 Permasalahan Benih Kedelai 4

2.1.2 Mutu Fisiologis Benih 6

2.1.3 Bio-matrixpriming 7

2.1.4 Trichoderma harzianum 9

2.1.5 Effective Microorganism 4 10

2.2 Hipotesis Penelitian 12

2.3 Definisi dan Pengukuran Variabel 12

BAB III METODE PENELITIAN 16

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 16

3.2 Metode 16

3.2.1 Rancangan Percobaan dan Analisis Data 16

3.2.2 Uji Pendahuluan 16

3.2.3 Pelaksanaan Penelitian 16

3.2.3.1 Sterilisasi Arang Sekam 16

3.2.3.2 Matrixpriming 17

3.2.3.3 Bio-matrixpriming menggunakan EM4 17

3.2.3.4 Bio-matrixpriming menggunakan Trichoderma harzianum 17

3.2.3.5 Bio-matrixpriming menggunakan EM4+Trichoderma harzianum 17

3.2.3.6 Pengujian Viabilitas Benih 17

3.2.3.7 Pengujian Vigor Benih 18

(10)

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 19

4.1 Morfologi Benih Kedelai Hasil Bio-Matrixpriming Pra-Tanam 21

4.2 Komponen Uji Viabilitas dan Vigor Benih 24

4.3 Viabilitas Benih Kedelai (Daya Berkecambah / DB) 26

4.4 Uji Vigor Benih Kedelai 29

4.4.1 Kecepatan Tumbuh (KCT) 29

4.4.2 Keserempakan Tumbuh (KST) 31

4.4.3 Parameter Pertumbuhan 34

4.4.4 Vigor Ketahanan Penyakit Karena Fusarium sp. 40

4.5 Penentuan Perlakuan Bio-matrixpriming Terbaik 44

BAB V KESIMPULAN 46

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Perlakuan 16

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Model Hipotetik 3

Gambar 3.1 Tata Letak Perlakuan dalam Uji Vigor Ketahanan Penyakit Karena

Fusarium sp. 18

Gambar 4.1 Morfologi Benih Kedelai Hasil Bio-Matrixpriming Pra-Tanam 21 Gambar/4.2.Diagram Lingkaran Persentase Kecambah Normal, Kecambah

Abnormal, dan Benih yang Tidak Berkecambah 24 Gambar 4.3 Diagram Batang Daya Berkecambah Benih Kedelai 26 Gambar 4.4 Diagram Batang Kecepatan Tumbuh Benih Kedelai 29 Gambar 4.5 Diagram Batang Keserempakan Tumbuh Benih Kedelai 32 Gambar 4.6 Diagram Batang Panjang Akar Kecambah Kedelai Normal 34 Gambar 4.7 Diagram Batang Tinggi dan Hasil Pengamatan Selintas Epikotil dan

Hipokotil 35

Gambar 4.8 Diagram Batang Bobot Kering / Kecambah Kedelai Normal dan Bobot

Kering Kecambah Kedelai Normal 37

Gambar 4.9 Diagram Batang Vigor Ketahanan Penyakit Akibat Fusarium sp. 40 Gambar 4.10 Hasil Pengamatan Selintas Vigor Ketahanan Penyakit Akibat

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Uji Pendahuluan 51

Lampiran 2. Kriteria Kecambah Normal dan Abnormal 52 Lampiran 3. Kecambah Kedelai Normal Setelah 3 Hari + 2 Hari 53 Lampiran 4. Kecambah Kedelai Abnormal Setelah 3 Hari + 2 Hari 53 Lampiran 5. Kecambah Kedelai Vigor, Less Vigor, dan Non Vigor 54 Lampiran 6.Rata-Rata Pertambahan Jumlah Kecambah Normal Per Etmal Pada Uji

Viabilitas dan Vigor Benih 54

(14)

Gambar

Tabel 5.1 Rekapitulasi Pengaruh Statistik Setiap Perlakuan Bio-matrixpriming

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem kode semiologi Roland Barthes, yang terdiri dari: kode hermeneutika, kode proaretik, kode semik, kode gnonik, kode

Lampiran 10: Output Regresi Regression Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Komite Audit, Pengendalian Internal, Audit Internal

Sebagai upaya untuk menuju kondisi ideal yang diharapkan, maka perlu dilakukan upaya terobosan yang melibatkan semua pihak terkait dalam pendayagunaan aparatur

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.. Kediri, 17 November 2015 Saya

The Test Score of Simple Past Tense Mastery and Writing Ability of Recount Text of the Tenth Grade Students of MA Qudsiyyah Kudus in Academic Year 2013/2014... The Calculation of

a. Mahasiswa tidak diikutsertakan dalam kegiatan yang diadakan oleh Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan sehingga kurangnya program

Nilai sensori tertinggi diperoleh pada konsentrasi garam 5% - 6% dengan nilai warna mendekati 5 (agak suka) dengan deskripsi warna pink, nilai tekstur mendekati 3

Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu es, setelah suhu sampai pada 0 C kalor yang diterima digunakan untuk melebur (Q2), setelah semua