• Tidak ada hasil yang ditemukan

ppl2_5201409011_R112_1349880918. 189.56KB 2013-07-11 22:15:38

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ppl2_5201409011_R112_1349880918. 189.56KB 2013-07-11 22:15:38"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ii

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2

DI SMK NEGERI 10 SEMARANG

Disusun oleh : Nama : Nor Amal Fatah NIM : 5201409011

Prodi : S1 Pendidikan Teknik Mesin

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan hasil Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) 2 di SMK Negeri 10 Semarang tahun 2012 disahkan pada:

Hari :

Tanggal :

Disahkan oleh:

Koordinator Dosen Pembimbing Kepala SMKN 10 Semarang

Drs. Karsono, M. Pd. Drs. Diyana, M.T

NIP 19500706 197501 1 001 NIP. 196307231989031005

Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes

Drs. Masugino, M. Pd.

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, karunia, kelapangan, dan kemudahan kepada kami dalam melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) 2 di SMK Negeri 10 Semarang pada tanggal 27 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2012 dengan baik, tanpa hambatan yang berarti. Laporan PPL 2 juga merupakan bukti bahwa kami telah melakukan Proses Kegiatan Belajar Mengajar

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, karena itu tak lupa pula kami sampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo selaku Rektor Universitas Negeri Semarang 2. Drs. Masugino, M. Pd Koordinator PPL Universitas Negeri Semarang;

3. Drs. Karsono M. Pd. selaku Dosen Koordinator sekolah. 4. Drs. Diyana, M.T. selaku Kepala SMK Negeri 10 Semarang. 5. Memed Wachianto, S. Pd. selaku Koordinator guru pamong.

6. Guru Pamong kami yang senantiasa memberikan bimbingan selama PPL 2; 7. Bapak/Ibu guru, karyawan, dan siswa-siswi SMK Negeri 10 Semarang yang

telah memberikan bantuan dan kerjasama yang baik;

8. Semua pihak yang telah membantu selama pelaksanaan PPL 2 dan terselesaikannya Laporan PPL 2 ini.

Kami menyadari akan kekurangan dan kesalahan kami dalam penyusunan Laporan PPL 2 ini, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif, demi kesempurnaan penyusunan laporan PPL II ini. Besar harapan kami, laporan PPL 2 ini bermanfaat bagi semua.

(4)

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

Daftar Lampiran ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Manfaat ... 2

BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar hukum ... 4

B. Dasar implementasi ... 5

C. Perangkat pembelajaran kurikulum sekolah menengah ... 5

D. Kajian perencanaan pembelajaran ... 6

BAB III PELAKSANAAN A. Waktu dan tempat ... 8

B. Tahapan Kegiatan... 8

C. Materi Kegiatan ... 12

D. Proses Pembimbingan ... 13

E. Hal-hal yang Mendukung dan Mennghambat ... 13

F. Guru Pamong ... 14

G. Dosen Pembimbing ... 15

BAB III PENUTUP A. Simpulan ...16

B. Saran ... 16

REFLEKSI DIRI

(5)

v

DAFTAR LAMPIRAN

(6)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa perguruan tinggi. IKIP Negeri Semarang walaupun statusnya sudah berubah menjadi Universitas Negeri Semarang (UNNES), namun dalam perkembangannya masih memfokuskan untuk menciptakan dan mencetak tenaga pendidik.

Universitas Negeri Semarang merupakan lembaga pendidikan tinggi yang salah satu misi utamanya adalah menyiapkan, mencetak tenaga pendidik yang mampu dan mempunyai kompetensi untuk siap bertugas dalam bidang pendidikan itu sendiri, baik sebagai guru maupun sebagai tenaga kependidikan lainnya yang tugasnya bukan sebagai guru. Oleh karena itu komposisi kurikulum pendidikan untuk program S1, Diploma dan Akta tidak terlepas adanya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang berupa praktik pengajaran di sekolah-sekolah latihan bagi calon guru dan pratik non pengajaran bagi para calon non kependidikan lainnya.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ditujukan untuk membina mahasiswa menjadi tenaga kependidikan yang profesional, bertanggung jawab, berdisiplin dan mengetahui tata cara sebagaimana mestinya seorang guru, untuk mencapai tujuan tersebut mahasiswa telah dibekali dengan berbagai mata kuliah yang akan menunjang terhadap kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) dan menunjang terhadap pengembangan profesionalismenya di lapangan yang sesungguhnya.

(7)

2

B. Tujuan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan PPL 2 : 1. Tujuan Umum

a. Membentuk mahasiswa praktikan agar dapat menjadi calon pendidik yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi yang meliputi kompetensi profesional, kompetensi personal dan kompetensi kemasyarakatan.

b. Memberi bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi profesional, kompetensi personal dan kompetensi kemasyarakatan. c. Agar mahasiswa praktikan memiliki seperangkat pengetahuan, sikap

dan ketrampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi profesi, kompetensi personal dan kompetensi kemasyarakatan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengobservasi dan orientasi tentang kondisi fisik tempat latihan, struktur organisasi, administrasi kelas, administrasi guru, tata tertib siswa dan guru, kegiatan ekstrakulikuler.

b. Memperoleh informasi tentang pengembangan karir/profesi guru. c. Mengobservasi secara langsung kegiatan belajar mengajar dan

model-model pembelajaran di sekolah latihan serta mendiskusikannya dengan guru pamong.

d. Membuat rencana kegiatan pembelajaran.

C. Manfaat

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua komponen yang terkait yaitu mahasiswa praktikan, sekolah latihan dan perguruan tinggi yang bersangkutan.

1. Manfaat bagi mahasiswa

(8)

3

b. Mengetahui secara langsung kondisi fisik sekolah latihan sebagai lembaga pendidikan.

c. Mendewasakan cara berfikir dan sikap sebagai pendidik serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.

2. Manfaat bagi sekolah latihan

a. Sebagai bahan evaluasi dan masukan seputar penyelenggaraan pendidikan di sekolah latihan.

b. Sebagai pendobrak memajukan ilmu-ilmu pembelajaran dengan metode yang terbaru.

3. Manfaat bagi pihak UNNES

a. Memperoleh masukan tentang permasalahan pendidikan di lapangan sebagai bahan pengembangan penilitian.

b. Memperluas dan meningkatkan jaringan kerja sama dengan sekolah terkait.

(9)

4

BAB II

LANDASAN TEORI

Dasar Hukum

Adapun landasan hukum diselenggarakan PPL adalah :

1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. PP No. 30 Tahun 1990, tentang Pendidikan Tinggi.

3. PP No. 38 Tahun 1992 tenaga Kependidikan. 4. Keputusan Presiden :

a. No. 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan IKIP. b. No. 128/M/1992 tentang Pengangkatan Rektor. 5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional

a. No. 0463/O/1992 tentang status IKIP Semarang.

b. No. 056/U/1994 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar.

c. No. 0182/O/1995 tentang organisasi dan tata kerja IKIP Semarang. 6. Keputusan Rektor

a. No. 52/1990 tentang pedoman Praktik Pengalaman Lapangan IKIP Semarang.

b. No. 06/1995 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di IKIP Semarang. c. No.29/1996 tentang perincian tugas bagian, sub bagian, dan Unit

Pelaksanaan Teknis di lingkungan IKIP Semarang.

Berdasarkan SK Rektor No. 10/2003 dijelaskan pula bahwa pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) di sekolah latihan berlangsung dua setengah bulan (16 Minggu) efektif dengan bobot 4 SKS. Adapun persyaratan bagi peserta PPL 2 adalah :

a. Telah memperoleh 110 SKS termasuk di dalamnya telah lulus MKDK, SBM 2/IBM 2/DASPRO 2.

(10)

5

B. Dasar Implementasi

Pembentukan dan pengembangan kompetensi seorang guru sebagai usaha untuk menunjang keberhasilan dalam menjalankan profesinya sangat diperlukan, mengingat guru adalah petugas profesional yang harus dapat melaksanakan proses belajar mengajar secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan.

Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan yang dapat menunjang keberhasilan kompetensi diatas. Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa praktikan memperoleh pengalaman mengajar secara langsung di kelas.

C. Perangkat Pembelajaran Kurikulum Sekolah Menengah

Sesuai dengan kurikulum, dalam mengelola proses belajar mengajar, seorang guru dituntut untuk melaksanakan langkah-langkah :

Menelaah isi GBPP penjabaran materi dan penyusunan pendekatan, metode dan sarana dalam proses belajar mengajar dan alokasi waktu. Kegiatan ini disebut Analisis Materi Pemelajaran.

Menyusun program tahunan dan program semester. Menyusun persiapan mengajar.

Melaksanakan proses belajar mengajar. Melaksanakan penilaian.

Melaksanakan perbaikan dan pengayaan.

Langkah-langkah diatas dijabarkan dalam perangkat pembelajaran yang terdiri atas :

1. Analisis Materi Pelajaran (AMP).

2. Program Tahunan dan Program Semester. 3. Desain Pembelajaran.

4. Rencana Pemelajaran.

(11)

6

D. Kajian Perencanaan Pembelajaran

1. Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

GBPP merupakan pedoman perencanaan mengajar bagi guru. GBPP berisi bahan kajian minimal yang harus dikuasai siswa untuk mencapai tujuan pengajaran, baik tujuan instruksional umum maupun khusus. Fungsi dari GBPP adalah sebagai acuan secara umum bagi pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

2. Program Tahunan dan Program Semester

Program tahunan dan program semester merupakan sebagian dari program pengajaran. Program tahunan memuat alokasi untuk setiap satuan bahasan pada setiap semester. Program Tahunan berfungsi sebagai acuan membuat program semester, sedangkan Program Semester berfungsi sebagai acuan menyusun satuan pelajaran, usaha mencapai efisiensi dan efektifitas penggunaan waktu yang tersedia.

3. Satuan Pelajaran

Satuan Pelajaran merupakan salah satu bagian program pengajaran yang memuat suatu bahasan untuk disajikan dalam beberapa kali pertemuan. Satuan Pelajaran dapat digunakan sebagai acuan untuk menyusun rencana pemelajaran dan acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar lebih terarah dan berjalan efisien dan efektif.

Komponen Utama Satuan Pelajaran yaitu tujuan pemelajaran umum diambil dari GBPP, tujuan pemelajaran khusus disusun guru, materi, kegiatan belajar mengajar dan penilaian.

(12)

7

BAB III PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat

Sebelum pelaksanaan PPL 2 terlebih dahulu melaksanakan PPL 1 yang dilakukan pada tanggal 31 Juli s/d 11 Agustus 2012. PPL 2 dilaksanakan tanggal 27 Agustus s/d 20 Oktober 2012 di SMK Negeri 10 Semarang, Jl. Kokrosono 75 Semarang Telp.(024)3515701 Fax.(024)3564584 Kode pos 50178

B. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Tahapan pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan 2 ( PPL 2 ) meliputi :

1. Pengajaran Terbimbing

Praktek pengalaman PPL 2 merupakan tindak lanjut dari PPL 1 maka praktikan tidak perlu mengadakan pembekalan, orientasi, observasi maupun pengajaran model karena kegiatan tersebut telah dilaksanakan praktikan PPL 1. Oleh karena itu tahapan awal dilakukan praktikan pada PPL 2 yaitu pengajaran terbimbing.

Pengajaran terbimbing adalah kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh praktikan dengan bimbingan guru pamong. Sesuai dengan tujuan dan fungsi PPL tersebut diatas maka mahasiswa dituntut agar memiliki kemampuan diri agar dapat melaksanakan kegiatan PPL dan tidak mengalami banyak permasalahan. Kemampuan diri yang dimaksud antara lain :

a. Membuka Pelajaran

(13)

8

kegiatan belajar mengajar. Disamping itu juga mengetahui daya ingat siswa. Sebelumnya praktikan menyakan siapa yang tidak masuk dan apa alasannya.

b. Komunikasi Dengan Siswa

Didalam melaksakan kegiatan pembelajaran, praktikan menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan siswa. Penggunaan bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk mempergunakan praktikan dalam menyampaikan materi kepada siswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Namun terkadang praktikan pun menggunakan bahasa daerah yang biasa siswa gunakan sehingga praktikan akan lebih mudah untuk berkomunikasi.

c. Metode Pembelajaran

Praktikan Menggunakan berbagai metode pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa. Metode yang digunakan antara lain sebagai berikut :

1. Metode Ceramah, praktikan menerangkan materi pelajaran kepada siswa secara langsung. Metode ini digunakan pada jumlah siswa yang banyak.

2. Metode Demontrasi, Praktikan membawa atau memperlihatkan peralatan praktek yang digunakan.

3. Metode Tanya Jawab, digunakan praktikan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan. Namun karena praktikan dalam menyampaikan materi kebanyakan dilakukan di lapangan, maka praktikan juga menggunakan metode demonstrasi dimana setiap praktek harus didahului dengan demonstrasi, sehingga seorang siswa dapat mengambil contoh dari demonstrasi tersebut.

d. Penggunaan Media Pembelajaran

(14)

9

berguna untuk siswa untuk memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Media yang digunakan praktikan antara lain papan tulis, buku pelajaran, dan buku ajar dari pemkot. Semua itu digunakan dengan tujuan agar proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik dan lancar.

e. Variasi Dalam Pembelajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan variasi agar siswa tidak jenuh. penggunaaan teknik dan metode yang berbeda-beda dalam proses pembelajaran dimaksudkan agar siswa terhindar dari kebosanan dan monoton. Praktikan memberi materi kemudian diselingi dengan pertanyaan. Kadang-kadang siswa disuruh diskusi untuk mengerjakan kalimat atau mengejrakan latihan. Praktikan menggunakan teknik suara, yaitu tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan. Usahakan terdengar sampai belakang.

f. Memberikan Penguatan

Praktikan memberikan penguatan kepada siswa agar siswa termotivasi untuk menjadi lebih baik. Penguatan yang diberikan bisa berupa pujian terhadap anak yang telah berhasil menjawab pertanyaan atau menyelesaikan tugas dengan baik. Sehingga siswa tidak akan takut untuk menjawab atau mengemukakan pendapatnya.

g. Menulis di Papan Tulis

Menulis di papan tulis harus memperhatikan besar kecil dan tebal tipis tulisan agar siswa dapat melihat dengan jelas. Terutama siswa yang duduk di bagian belakang. Saat menulis di papan tulis, praktikan harus dapat mengendalikan siswa. Praktikan tidak boleh membelakangi, sehingga merasa diperhatikan. Menulis dimulai dari sebelah kiri.

h. Mengkondisikan Situasi Belajar

(15)

10

dengan kemampuan masing-masing siswa, harus dapat menciptakan situasi belajar yang baik dalam kelas. Selain itu juga dengan memberikan perhatian dan motivasi kepada siswa sehingga pembelajaran akan berlangsung tertib.

i. Memberikan Pertanyaan

Setelah menyampaikan materi praktikan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang kurang jelas atau tidak diketahui. Jika sudah tidak ada yang bertanya praktikan memberikan pertanyaan dengan tujuan mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Selain itu juga untuk memancing daya nalar dan kreativitas siswa. j. Mengetahui Hasil Belajar

Praktikan memberikan penilaain terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Ulangan harian dilaksanakan setelah beberapa pokok bahasan selesai. Ulangan harian yang praktikan laksanakan dalam bentuk tes awal pelajaran dan tes pada akhir pelajaran. Pelaksanaan penilaian terhadap LKS sesuai dengan materi yang telah disampaikan begitupun dengan tugas lainnya. Jika hasil ulangan baik berarti praktikan berhasil (tuntas) dalam penyampaian materi akan tetapi jika yang diperoleh kurang memuaskan (jelek), maka dilaksanakan perbaikan, namun karena praktikan selalu dilapangan maka setiap akhir pelajaraan diadalan tes.

k. Memberikan Balikan

Setelah menyampaikan materi praktikan memberikan balikan kepada siswa sehingga dapat diketahui apakah siswa sudah hafal atau belum materi yang baru saja disampaikan.

l. Menutup Pelajaran

(16)

11

telah disampaikan atau dengan tugas untuk pertemuan selanjutkan serta tidak lupa mengucapkan salam.

2. Pengajaran Mandiri

Pengajaran mandiri adalah kegiatan pelatihan mengajar dan tugas keguruan lainya dengan mengkonsultasikan dahulu perangkat pengajarannya pada guru pamong sebelum mengajar di kelas. Dalam hal ini, praktikan diberikan otoritas untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di lapangan secara penuh, walaupun masih dalam proses.

3. Pelaksanaan Tugas Keguruan Lainnya

Setelah bertugas mengajar dikelas, praktikan juga melaksanakan aktivitas lainnya yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini

meliputi upacara hari senin, serta mengikuti senam pagi pada hari jum’at. 4. Pelaksanaan Ujian Praktikan Mengajar

Ujian praktikan mengajar dilakukan disaat praktikan mengajar beserta penilaian yang didasarkan pada APKG yang telah dirumuskan sebelumnya oleh UPT PPL Unnes. Ujian praktek mengajar dinilai oleh seorang dosen pembimbing dan guru pamong.

5. Penyusunan Laporan

Kegiatan terakhir adalah penyusunan laporan. Dalam kegiatan inipun memerlukan bimbingan, bimbingan ini dilakukan oleh koordinator guru pamong untuk mendapat data-data yang akan digunakan untuk menyusun laporan kegiatan praktek pengalaman lapangan, beserta koordinator dosen pembimbing untuk mengetahui format penilaian laporan kegiatan praktik pengalaman lapangan.

C. Materi Kegiatan

Materi Kegiatan dalam Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) antara lain :

1. Observasi kondisi pembelajaran atau pengajaran terbimbing.

(17)

12

3. Melakukan pengajaran di dalam kelas sesuai dengan bidang studi masing yang dibimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing masing-masing.

4. Melakukan pengajaran mandiri tanpa didampingi oleh guru pamong maupun dosen pembimbing.

5. Mengadakan ujian praktik mengajar.

D. Proses Pembimbingan

Proses pembimbingan mahasiswa dengan guru pamong dilaksanakan pada waktu luang atau di luar jam pelajaran. Dalam proses pembimbingan membicarakan hal-hal mengenai perangkat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), pelaksanaan pembelajaran di kelas serta hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Hal-hal yang dilakukan dalam proses pembimbingan antara lain : 1. Guru pamong memberikan pengarahan tentang hal-hal yang berkaitan

dengan bagaimana mengajar dengan baik dan benar.

2. Praktikan melihat secara langsung kegiatan belajar mengajar di kelas yang dilakukan oleh guru pamong, agar praktikan dapat mengetahui bagaimana mengajar dengan baik dan benar.

3. Guru pamong memberikan pengarahan kepada praktikan untuk belajar membuat perangkat pembelajaran seperti : Analisis Materi Pelajaran (AMP), Program Tahunan (Prota), Program Semester (Promes), Desain Pembelajaran dan Rencana Pembelajaran (RP) yang nantinya digunakan dalam proses pembelajaran.

E. Hal-hal yang Mendukung dan MenghambatSelama PPL2

1. Hal-hal yang Mendukung

(18)

13

b. Sarana dan prasarana yang memadai, SMK Negeri 10 Semarang dilengkapi sarana yang memadai untuk kelancaran proses belajar mengajar.

c. Hubungan antara praktikan dan guru pamong tidak terjadi stratifikasi yang artinya status guru dan praktikan adalah sama-sama sebagai mitra kerja yang saling melengkapi.

d. Kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan praktikan.

e. Praktikan dianggap seperti layaknya warga sekolah sendiri, sehingga dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah.

2. Hal-hal yang menghambat

a. Partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar belum terlaksana dengan baik. Karena masih ada siswa yang menganggap bahwa praktikan bukanlah guru yang menentukan nilai mereka, atau hanya sebagai pengganti saja, sehingga mereka tidak dapat menerima pemelajaran yang dilakukan oleh praktikan dengan baik.

b. Kurangnya pengalaman praktikan tentang proses pengajaran, terutama dalam hal manajemen kelas yang sebenarnya sangat penting dalam proses mengajar.

F. Guru Pamong

Guru pamong yang membimbing mahasiswa praktikan pada mata diklat produktif TIPK Aris Sunyoto, ST. Beliau adalah Guru Teknik Instalasi Permesinan Kapal yang merupakan salah satu guru yang cukup senior di SMKN 10.

(19)

14

G. Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing untuk mahasiswa praktikan mata diklat produktif TIPK adalah Drs. Karsono, M. Pd. Beliau juga menjabat sebagai dosen kooordinator PPL sehingga beliau membimbing kami dari penerjunan sampai penarikan PPL tanggal 20 Oktober. Beliau membimbing kami bagaimana cara mengajar dan mengelola kelas dengan baik.

(20)

15

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Tugas seorang guru (praktikan) meliputi merencanakan dan mengaktualisasikan apa yang direncanakan dalam proses pengajaran di kelas. Pedoman utama dalam penyusunan perencanaan pemelajaran adalah SAP. Perencanaan Pebelajaran diperlukan untuk memberikan gambaran arah bagi pencapaian tujuan belajar. Dalam mengaktualisasikan proses pembelajaran, serta harus mempunyai kemampuan dalam mengelola kelas.

B. Saran

Dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 praktikan ingin memberikan saran sebagai berikut :

1. Untuk UPT PPL UNNES :

a. Agar diperhatikan dalam memberi pengarahan tentang pelaksanaan PPL untuk tahun berikutnya.

b. Program dari tahun ke tahun sangat banyak perbedaannya hal ini membingungkan kepada mereka yang belum tahu gambaran PPL 2. Untuk SMK Negeri 10 Semarang:

a. Sarana dan prasarana yang ada pada dasarnya sudah memadai dan untuk kelangsungan proses pembelajaran alangkah baiknya ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dibengkel karena untuk menunjang penguasaan kompetensi sehingga diharapkan lulusannya mudah mendapatkan pekerjaan.

(21)

16

REFLEKSI DIRI

Nama : Nor Amal Fatah NIM : 5201409011

Prodi : Pendidikan Teknik Mesin, S1

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

PPL terdiri dari PPL 1 dan PPl 2 yang dilakukan secara bertahap melalui kerjasama yang terpadu dan terarah oleh semua pihak yang terkait sebagai suatu sistem, yaitu kelompok pembina dan kelompok pelaksana. PPL 2 ini dilaksanakan mulai dari tanggal 27 Agustus 2012 sampai dengan 20 Oktober 2012.

Dalam melaksanakan program ini, saya mendapatkan banyak pengalaman yang cukup membuat kami sadar dan paham apa yang hendaknya dipersiapkan dan dilakukan oleh seorang pendidik dalam rangka mencapai visi dan misi SMKN 10 Semarang. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan ulasan kesan selama melaksanakan PPL 2.

1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Produktif Teknik Instalasi Permesinan Kapal (TIPK)

Kekuatan dalam pembelajaran produktif teknik instalasi permesinan kapal ini adalah pembelajaran yang menerapkan teori dan praktek yang membuat siswa tidak hanya menguasai ranah kognitif (pengetahuan) saja tetapi juga menguasai ranah Psikomotorik (Ketrampilan) hal itu yamg membuat siswa terampil dalam bidangnya, sehingga akan lebih siap jika suatu saat diterjunkan ke dunia industri yang banyak prakteknya daripada teori

(22)

17

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana PBM

Fasilitas atau sarana dan prasarana untuk menunjang pembelajaran menarik dan efektif pada pembelajaran produktif teknik instalasi permesinan kapal masih kurang sekali di SMKN 10 Semarang, khususnya bahan praktek, perlatan praktek dan media pembelajaran berupa proyektor atau LCD.

3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

Guru pamong bidang TIPK di SMKN 10 Semarang di PPL 2 Alhamdulillah banyak membantu saya dalam menyiapkan silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Selain itu saya juga mendapatkan banyak pengalaman di dunia pendidikan khususnya tentang metode pembelajaran untuk SMK jurusan mesin kapal. Walaupun waktu yang disediakan untuk konsultasi dengan guru pamong hanya sedikit, tapi benar-benar membantu saya dalam melaksanakan PPL 2.

Dosen pembimbing saya pengalamannya sangat banyak sekali khususnya pada dunia pendidikan, karena beliau terjun di dunia pendidikan sudah berpuluh-puluh tahun jadi ibaratnya sudah banyak makan asam garam. Alhamdulillah Kedekatan saya dengan dosen pembimbing membuat bimbingan tidak canggung dan semakin menyenangkan.

4. Kualitas Pembelajaran Produktif Teknik Instalasi Permesinan Kapal (TIPK)

Kualitas pembelajaran TIPK Produktif di SMKN 10 Semarang dapat dikatakan kurang, khususnya untuk kelas XI TIPK. Hal tersebut dapat dilihat dari kurang antusianya siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Setiap diberi kesempatan untuk bertanya jarang ada yang bertanya. Setiap guru memberikan pertanyaan hampir semua siswa tidak mampu menjawabnya dan apabila siswa tidak dipancing atau ditawari siapa yang mau bertanya atau belum paham oleh guru pamong, maka mereka hanya diam saja karena malu bertanya sehingga suasana Proses Belajar Mengajar menjadi kurang aktif.

5. Kemampuan Diri Praktikan

(23)

18

mungkin menerapkannya di sekolah latihan. Praktikan berusaha menyesuaikan diri dengan memahami pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong dan mencoba mengaktualisasikan diri dalam pembelajaran dengan bimbingan dari guru pamong dan arahan dari dosen pembimbing.

6. Nilai Tambah yang Diperoleh Setelah PPL 1

Dengan melaksanakan PPL 2 praktikan menjadi lebih mengetahui bagaimana cara mengajar dan mendidik siswa, mengelola administrasi sekolah yang benar dan baik, bagaimana bersikap di sekolah, bagaimana birokrasi sebenarnya yang ada di sekolah, bagaimana social yang ada di sekolah antara kepala sekolah dengan guru, dengan anak didiknya, dengan tata usaha bahkan dengan masyarakat sekitar sekolah.

Dengan melakukan kegiatan observasi di sekolah agar dapat meningkatkan dan mempersiapkan diri untuk melangkah ke dunia kerja yang sesungguhnya. Selain itu praktikan dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada di sekolah dan guru dalam mengajar dan kemudian sebagai bekal dan kemudian digunakan untuk melakukan perbaikan yang lebih baik agar kita dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada anak didik untuk mendapatkan haknya dengan sebaik-baiknya.

7. Saran Pengembangan Bagi SMKN 10 Semarang dan Unnes

a. Bagi SMKN 10 Semarang

Sekolah harus berusaha meningkatkan segala sesuatu yang berkaitan dengan lancarnya kegiatan belajar mengajar anak didik, misalnya proses belajar mengajar yang baik, dimana tenaga pendidiknya pun yang professional sesuai dengan keahlian dari tenaga pendidik tersebut sehingga materi yang disampaikan pun maksimal, sarana prasarana diperbaiki. b. Bagi UNNES

Referensi

Dokumen terkait

Kegunaan struktur organisasi dalam company profile adalah agar konsumen atau pihak-pihak lain yang bekerjasama dengan perusahaan dapat mengetahui person in charge yang

Kepada Penyedia Jasa Pengadaan Barang/Jasa yang mengikuti lelang paket pekerjaan tersebut di atas dan berkeberatan atas Pengumuman ini, diberikan kesempatan mengajukan

Pada hari ini Jumat tanggal Tujuh Belas bulan November tahun Dua Ribu Tujuh Belas, dengan ini diumumkan sebagai pemenang lelang untuk paket pekerjaan:. Kode Lelang

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian terhadap seluruh penawaran pekerjaan tersebut di atas oleh Kelompok Kerja Pengadaan Barang II

B6R1A2 Berapa jarak (m) yang harus ditempuh ke sarana pelayanan kesehatan terdekat (Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, Dokter.. praktek,

Infeksi cacing usus pada anak usia sekolah dasar merupakan prevalensi tertinggi dalam kasus kecacingan terutama pada golongan S oil Transmitted Helminth (STH) yaitu infeksi

Penerapan sistem fullday school di sejumlah lembaga Pendidikan akhir- akhir ini diilhami oleh rasa keprihatinan atas sistem persekolahan konvensional yang dipandang

Diagnose, treat, refer, and prevent traveler heat exhaustion and heat stroke.. Understand the definition of heat exhaustion and