• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Waktu Kontak dan Dosis Resin Purolite A400 Impregnasi Cu Pada Penurunan Kadar Nitrat dan Nitrit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Waktu Kontak dan Dosis Resin Purolite A400 Impregnasi Cu Pada Penurunan Kadar Nitrat dan Nitrit"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN I

Data Baku Mutu Air Limbah

Berikut adalah tabel data baku mutu limbah sesuai dengan Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup No.5/Kep-MenLH/2014 pada pelayanan kesehatan yang melakukan

pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun.

Tabel Baku Mutu Air Limbah

Parameter

Konsentrasi Paling Tinggi

Nilai

Satuan

Senyawa aktif biru metilen (MBAS)

5

mg/L

Fenol

0,5

mg/L

AOX

0,5

mg/L

PCBs

0,005

mg/L

PCDFs

10

mg/L

(2)

LAMPIRAN II

Data Perhitungan Penentuan Waktu kontak Terhadap adsorpsi Ion Nitrat

Massa Adsorben = 1,0 g

Volume larutan ion Nitrat = 100 mL

Adsorben Waktu (menit)

Konsentrasi awal ion Nitrat,

(Co) (mg/l)

Konsentrasi akhir ion Nitrat Ce

(mg/l)

Efisiensi Penyisihan adsorpsi (%)

Kapasitas adsorpsi, qt (mg/g)

Purolite A400 murni

10 50 36 28 1,4

Data Perhitungan Penentuan Waktu kontak Terhadap adsorpsi Ion Nitrit

Massa Adsorben = 1,0 g

Volume larutan ion Nitrit = 100 mL

Adsorben Waktu (menit)

Konsentrasi awal ion Nitrit,

(Co) (mg/l)

Konsentrasi akhir ion Nitrit Ce (mg/l)

Efisiensi Penyisihan adsorpsi (%)

Kapasitas adsorpsi, qt (mg/g)

Purolite A400 murni

(3)

Data Perhitungan Penentuan Dosis Resin Terhadap adsorpsi Ion Nitrat

Volume larutan Ion Nitrat = 100 ml

Adsorben Dosis resin (g)

Konsentrasi awal ion Nitrat,

(Co) (mg/l)

Konsentrasi akhir ion Nitrat Ce

(mg/l)

Efisiensi Penyisihan adsorpsi (%)

Kapasitas adsorpsi, qt (mg/g)

Data Perhitungan Penentuan Dosis Resin Terhadap adsorpsi Ion Nitrit

Volume larutan Ion Nitrit = 100 ml

Adsorben Dosis resin (g)

Konsentrasi awal ion Nitrit,

(Co) (mg/l)

Konsentrasi akhir ion Nitrit Ce (mg/l)

Efisiensi Penyisihan adsorpsi (%)

Kapasitas adsorpsi, qt (mg/g)

Purolite A400 murni

(4)

Perhitungan Penentuan Model Kinetika Adsorpsi

Model Pseudo orde pertama:

log (q

e

q

t

) = log q

e

keterangan :

q

t

dan q

e

= kapasitas adsorpsi pada waktu t (mg N/g) dan pada waktu kesetimbangan

k

1

=konstanta laju kesetimbangan adsorpsi pada orde semu pertama (1/menit)

Tabel Penentuan Pseudo Orde Pertama

Adsorben Waktu (menit)

Diplot kurva log (q

e

-q

t

) vs t dengan slope adalah k

1

. Grafik penentuan kinetika reaksi pseudo

orde pertama ditunjukkan oleh gambar berikut ini.

Gambar Kurva Penentuan Pseudo Orde Pertama

y = -0,0009x - 0,1778

Waktu (menit)

(5)

Dari grafik penentuan kinetika reaksi pseudo orde pertama diperoleh persamaan:

Y= -0,0009x

0,1778

R

2

= 0,0396

Dari persamaan linear diatas ditentukan kapasitas adsorpsi maksimum pseudo orde pertama

(k

1

), maka diperoleh:

Model Pseudo Orde Kedua :

t

k

2

=konstanta laju kesetimbangan adsorpsi pada orde semu kedua (g/mg menit)

Tabel Penentuan Pseudo Orde Kedua

(6)

Diplot kurva t/qt vs t dengan slope adalah k

1

. Grafik penentuan kinetika reaksi pseudo orde

kedua ditunjukkan oleh gambar berikut ini.

Gambar Kurva Penentuan Pseudo Orde kedua

Dari grafik penentuan kinetika reaksi pseudo orde kedua diperoleh persamaan:

Y= 0,249x + 2,3758

R

2

= 0,9994

Dari persamaan linear diatas ditentukan kapasitas adsorpsi maksimum (q

2

) dan konstanta untuk

pseudo orde kedua (k

2

), maka diperoleh:

t/q

2

= 0,249

q

2

= 4,016

1/ k

2

q

22

= 2,3758

1 / 16,1287 k

2

= 2,3758

k

2

= 0,0260 min

-1

y = 0,249x + 2,3758 R² = 0,9994

0 20 40 60 80 100

0 100 200 300 400

t/

q

t

Waktu (menit)

(7)

Perhitungan Penentuan Model Isoterm Adsorpsi

Perhitungan Isoterm adsorpsi Langmuir :

Penentuan isoterm Langmuir diberikan dengan persamaan linier berikut ini:

keterangan :

C

e

=

konsentrasi nitrat pada saat kesetimbangan (mg N/L)

q

e

=

jumlah nitrat yang terserap per satuan massa adsorben pada saat

kesetimbangan (mg N/g)

q

m

=

jumlah maksimum nitrat yang terserap per satuan massa adsorben (mg N/g)

K

L

=

konstanta

afinitas

Langmuir

yang

berhubungan

denngan

energi

sorpsi.desorpsi (L/mg)

Tabel Penentuan Isoterm adsorpsi Langmuir

Adsorben Dosis resin (g) adsorpsi, qt (mg/g)

(8)

Gambar Kurva Linear Penentuan Isoterm adsorpsi Langmuir

Dari grafik penentuan isoterm Langmuir diperoleh persamaan :

Y = 2,9842x + 0,0179

R

2

= 0,9368

Nilai-nilai parameter Langmuir q

max

dan k dihitung dari garis miring dan intersep dari plot linear

1/q vs 1/Ce, sehingga diperoleh:

1/q

max

= 0,0179

q

max

= 55,86

Penentuan Isoterm adsorpsi Freundlich:

Penentuan isoterm Freundlich diberikan dengan persamaan linear berikut ini:

Keterangan:

C

e

=konsentrasi nitrat pada saat kesetimbangan (mg N/L)

q

e

=jumlah nitrat yang terserap per satuan massa adsorben pada saat kesetimbangan

(mgN/g)

K

f

=konstanta isotherm adsorpsi Freundlich yang berkaitan dengan tingkat kapasitas

adsorpsi

n

1

=intensitas adsorpsi, yang bervariasi sesuai dengan heterogenitas bahan (rentang

nilai n=1-10)

y = 2,9842x + 0,0179

(9)

Tabel Penentuan Isoterm adsorpsi Freundlich

Adsorben Dosis resin (g) adsorpsi, qt (mg/g)

Diplot kurva log q vs log Ce, grafik penentuan kinetika reaksi pseudo orde pertama ditunjukkan

oleh gambar berikut ini.

Gambar Kurva Linear Penentuan Isoterm adsorpsi Freundlich

Dari grafik penentuan isoterm Langmuir diperoleh persamaan :

Y = 0,9384x + 0,4411

(10)

Nilai-nilai parameter Freundlich 1/n dan kf dihitung dari garis miring dan intersep dari plot

linear log q vs log Ce, sehingga diperoleh:

1/n = 0,9384

n = 1,065

log k

f

= 0,4411

(11)

LAMPIRAN III

FOTO PENELITIAN

1. Proses Impregnasi Resin

2. Pengadukan Enlemeyer pada

Water Bath

(12)

BIOGRAFI PENULIS

Nama : Lavenia Roria Nadapdap

NIM : 120407027

Tempat/Tgl. Lahir : Balige/15 November 1993

Alamat Email: Lavenianadapdap@gmail.com

No. HP : 082166204470

Nama Orang Tua :

Ayah : Jamson Nadapdap

Ibu : Permayanti Butar-butar

Alamat Orang Tua :

Jl. Mulia Raja, Balige

Asal Sekolah

1.

SD Negeri 173524 Balige, selesai tahun 2006

2.

SMP Negeri 4 Balige, selesai tahun 2009

3.

SMA Swasta Bintang Timur 1 Balige, selesai tahun 2012

Pengalaman Organisasi

1.

Anggota Divisi Keuangan Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) FT

USU periode 2013 - 2014

2.

Anggota Divisi Kaderisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) FT

USU periode 2014 - 2015

Gambar

Tabel Baku Mutu Air Limbah
Gambar Kurva Penentuan Pseudo Orde Pertama
Tabel Penentuan Pseudo Orde Kedua
Gambar Kurva Penentuan Pseudo Orde kedua
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil tersebut diketahui bahwa limbah cair dari industri karet pada minggu ketiga melebihi baku mutu yang telah ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup No 51 Tahun 1995

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (Kep 51/MENLH/10/1995) tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri, ambang batas kromium total

Dari data yang diperoleh, bila dibandingkan Keputusan Menteri Negara KLH Nomor KEP-03/MENKLH/II/1991 mengenai Baku Mutu Limbah Cair, diketahui bahwa konsentrasi terbesar logam

Mengubah ketentuan pada Lampiran IV dan Lamppiran V Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-42/MENLH/10/1996 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Minyak dan

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor KEP-02/MENKLH/1/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor

1) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. 2) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP- 48/MENLH/11/1996 tentang

1) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. 2) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP- 48/MENLH/11/1996

4.4.4 Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup 1 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-43/ MENLH/10/ 1996 tentang Kriteria Kerusakan Lingkungan bagi Usaha dan/atau