• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Media Sosial dan Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Kunggulan Bersaing Pada Butik Socialiteroom Medan Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Media Sosial dan Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Kunggulan Bersaing Pada Butik Socialiteroom Medan Chapter III V"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, menurut

Sugiyono (2012:11) penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

dua variable atau lebih.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

kepribadian dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada pedagang

Pagaruyung.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada pedagang Pagaruyung.Penelitian ini dilakukan

mulai bulan Maret 2017 sampai dengan bulan April 2017.

3.3. Batasan Operasional Variabel

Definisi operasional variable bertujuan untuk melihat sejauh mana

variable-variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya.Definisi operasional variable

diperlukan untuk menjelaskan variabel yang sudah diidentifikasikan sebagai

upaya pemahaman dalam penelitian. Definisi operasinal variabel memberikan

dan menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variabel. Atas

pertimbangan-pertimbangan efesiensi, minat, keterbatasan tenaga, serta

pengetahuan penulis, maka penulis melakukan beberapa batasan oprasional

terhadap penelitian yang akan di teliti hanya meneliti tentang pengaruh

kepribadian dan lingkungan keluarga sebagai variabel dan minat berwirausaha

sebagai variabel dependen. Dimana variabel yang dianalisis adalah sebagai

(2)

1.Variabel independen (X) terdiri dari: Kepribadian (X1), Lingkungan

Keluarga (X2).

2.Variabel dependen (Y) adalah minat berwirausaha (Y).

3.4. Operasionalisasi Variabel

Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai

(Kuncoro, 2009:49). Definisi Operasional variabel diperlukan untuk menjelaskan

variabel yang sudah di definisikan sebagai upaya pemahaman penelitian.Definisi

variabel yang diteliti dapat digambarkan pada Tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

Kepribadian (X1)

(3)

Lingkungan

2. Dukungan Finansial

3.Cara orang tua mendidik anak

Likert

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

Minat bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan (2012) Rudi(2010), Meutia(2016).

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial (Sugiyono, 2005:132). Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lima

alternative jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai

(4)

Tabel 3.2

Skala Pengukuran Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) (5)

2 Setuju (S) (4)

3 Kurang Setuju (KS) (3) 4 Tidak Setuju (TS) (2) 5 Sangat Tidak Setuju (STS) (1) Sumber : Sugiyono (2005)

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Menurut Kuncoro (2003:103), Populasi adalah sekelompok elemen yang

lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita

tertarik untuk mempelajarinya atau objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini

adalah Pedagang Pagaruyung Medan berjumlah 30 orang .

3.6.2 Sampel

Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti

adalah sampling jenuh.Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin

membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel

jenuh adalah sensus, dimana anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,2005).

Berdasarkan pengertian tersebut, yang menjadi sampel penelitian ini adalah

(5)

3.7. Jenis Data

Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun

angka.Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk

menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang

dipakai untuk suatu keperluan (Marzuki, 2005:55).

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni :

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih

pada lokasi penelitian.Data primer diperoleh dengan memberikan daftar

pertanyaan / kuesioner kepada Pedagang Pagaruyung.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan

mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet

untuk mendukung penelitian.Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun landasan

teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian

misalnya buku referensi (baik buku wajib perkuliahan maupun

buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan

penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan

dalam penelitian ini.

3.8. Metode Pengumpulan Data

(6)

1. Kuesioner

Pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan dengan

memberikan daftar pertanyaan kepada reponden terpilih, yakni kepada

sampel yang terpilih.

2. Studi Dokumentasi

Mengumpukan data dan informasi dari buku, jurnal, skripsi, internet

yang berhubungan dengan penelitian.

3. Observasi

Melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian, yaitu

Pagaruyung

4. Wawancara

Memberikan pertanyaan langsung dengan pihak-pihak yang terlibat

dalam penelitian ini dengan cara Tanya jawab langsung untuk

memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan

penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Realibilitas

Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu

kuesioner.Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 30 orang diluar responden.Penyebaran kuesioner diberikan kepada

pedagang diluar dari Pagaruyung yaitu Warkop Elisabeth Medan.

3.9.1 Uji Validitas Data

Menurut Situmorang dan Lufti (2011:76), validitas menunjukkan sejauh

(7)

Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen

tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item – total correlation atau disebut dengan rhitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai rtabel. Sunyoto (2009: 72) menyatakan sebagai berikut:

1. Jika rhitung positif dan rhitung rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap

variabel penelitian dinyatakan valid, dan

jika rhitung negatif atau rhitung rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap

variabel penelitian dinyatakan tidak valid.

2. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

3. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5%

(8)

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh

nilai Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 18 (Delapan belas) butir pernyataan pada

kuesioner dalam penelitian ini valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti (2011:79), Reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala

yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat

pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari

pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek

yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu.

(9)

Jika nilai Cronbach's Alpha> 0,8 maka reliabilitas sangat baik 0,7<Cronbach's Alpha< 0,8 maka reliabilitas baik

Jika nilai Cronbach's Alpha< 0,7 maka tidak reliable

Tabel 3.4 Reliabillity Statistic

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.890 18

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)

Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument

kuesioner memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alphasebesar 0,890 lebih besar dari 0,80.

3.10. Teknik Analisis Data

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan

melakukan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga

dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diteliti.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan Analisis Regresi Linear Berganda, agar dapat

perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun

(10)

3.10.2.1 Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah data dalam sebuah

model berdistribusi mengikuti/mendekati distribusi normal atau tidak. Jika data

tidak berdistribusi normal, maka hasil analisis akan menjadi bias. Uji normalitas

dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual, dan pendekatan Kolmogrov - Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai Asymp. Sig (2-tailed) di atas

nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dan

Lufti, 2011:107). Dengan kata lain data berdistribusi normal, jika nilai sig

(signifikansi) > 0,05 dan data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig

(signifikansi) < 0,05.

3.10.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk

mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai

Tolerence dan VIF (Varians Inflation Factors) melalui program SPSS. Kriteria yang dipakai adalah :

Melihat nilai Tolerance

- Tidak terjadi Multikolinearitas , jika nilai Tolerance lebih besar 0,1.

- Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance lebih kecil atau sama dengan

0,1.

Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)

(11)

- Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sam

3.10.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedostisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians

dari resual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya

mempunyai varian yang sama maka disebut terjadi heteroskedostisitas dan

sebaliknya jika variansnya tidak sama atau berbeda maka dikatakan tidak terjadi

heteroskedostisitas. Persamaan yang baik adalah tidak terjadi heteroskedostisitas.

Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser

dimana dapat dilihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Dasar Pengambilan Keputusan (Situmorang dan Lufti, 2011:119) :

- Tidak terjadi heteroskedostisitas, jika nilai signifikansi > 0,05.

- Terjadi heteroskedostisitas, jika nilai signifikansi lebih < 0,05.

3.10.3 Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti

adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (Kepribadian dan

Lingkungan Keluarga) terhadap variabel terikat (Minat Berwirausaha Pedagang

Pagaruyung). Menurut Sugiyono (2003:204) model Regresi Linear Berganda yang

digunakan :

(12)

Dimana :

Y : Minat Berwirausaha X1 : Kepribadian

X2 : Lingkungan Keluarga a : Koefisien

b1,2 : Konstanta e : Standar eror

3.10.4 Pengujian Hipotesis

3.10.4.1 Koefisien Determinasi (R2)

Besarnya pengaruh Kepribadian dan Lingkungan Keluarga Terhadap

Minat Berwirausha Pedagang Pagaruyung ditunjukkan dengan besarnya Nilai

Koefisien Determinasi = R adj squre (R2).

3.10.4.2 Uji Simultan (Uji-F)

Untuk menguji pengaruh Kepribadian (X1), Lingkungan Keluarga (X2),

terhadap variabel Minat berwirausha Pedagang Pagaruyung (Y) digunakan uji

statistik F (Uji-F) dimana sebagai indikator adalah nilai Fhitung dibandingkan

dengan nilai Ftabel.

Hipotesis awal didefinisikan sbb:

Ho = Tidak terdapat pengaruh Kepribadian dan Lingkungan Keluarga

Terhadap Minat Berwirausha Pedagang Pagaruyung ;

Ha = Terdapat pengaruh Kepribadian dan Lingkungan Keluarga

(13)

Setelah dilakukan Uji F jika :

Nilai Fhitung> nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan jika

Nilai Fhitung< nilai Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Ftabel yang digunakan pada uji F ini adalah Ftabel pada tingkat interval

kepercayaan (confidence interval) 95% atau alpha = 0,05, yakni sebesar = 3,35.

(Sujarweni, 2014: 245).

3.10.4.3 Uji Parsial (Uji-t)

Untuk menguji pengaruh Kepribadian dan Lingkungan Keluarga Terhadap

Minat berwirausha secara parsial terhadap menghambat kinerja berwirausaha pada

wanita wirausaha, digunakan uji statistik t (t test) dimana nilai thitung dibandingkan

dengan nilai ttabel. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima dan

sebaliknya jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Nilai ttabelyang

digunakan adalah nilai dengan tingkat kepercayaan 95% atau alpha = 0.05 dan df

(14)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

4.1 Gambaran Umum Pedagang Pagaruyung Medan

Salah satu pusat kuliner kota Medan di malam hari ada di Jln. Pagaruyung.

Lokasi kuliner ini cukup strategis karena berada di tengah-tengah kota Medan.

Tidak terlalu sulit bagi untuk menemukannya.Tidak jauh dari Hotel Adimulia,

Kantor Gubernur Sumatera Utara, Kuil Shri Mariamman dan Sun Plaza. Hanya 5

– 10 menit jika ditempuh dengan jalan kaki. Kawasan ini juga kerap disebut

dengan Kampung Keling atau Kampung Madras. Dinamakan demikian karena

mayoritas penduduknya berasal dari India. Sepanjang Jln. Pagaruyung Medan

merupakan surga wisata kuliner di Kota Medan dari dulu sampai sekarang. Segala

jenis makanan dan minuman dijual disini, dari mulai sate padang, martabak, nasi

briyani, roti cane, martabak india, dan segala macam mie beserta minuman yang

sangat bervariasi.

4.2 Analisis Deskriptif

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.Jumlah

pernyataan seluruhnya adalah 7 butir untuk variabel X1 (kepribadian), 5 butir

untuk variabel X2 (ligkungan keluarga), dan 6 butir untuk variabel Y (minat

berwirausaha). Jadi total seluruh pernyataan adalah 18 butir. Responden dalam

(15)

4.2.1 Karakteristik Responden

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin

No. Kategori Jumlah

Nominal %

1. Laki-laki 19 63,3

2. Perempuan 11 36,7

Total 30

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis

kelamin laki-laki dengan persentase (63,3%) atau berjumlah 19 orang, dan

responden perempuan berjumlah 11 orang (36,7%)

4.2.1.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karateristik Responden Berdasarakan Usia

No. Kategori

(Tahun)

Jumlah

Nominal %

1. 20 – 25 6 20

2. 26 – 30 8 26,7

3. 31 – 35 13 43,3

4. > 36 3 10

(16)

Berdasarakan Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan

usia terdiri dari usia 20 - 25 tahun berjumlah 6 orang (20%), 26 - 30 tahun

berjumlah 8 orang (26,7%), 31 – 35 tahun berjumlah 13 orang (43,3%) dan> 35

tahun berjumlah 3 orang (10%).

4.2.1.3 Karateristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Tabel 4.3

Karateristik Responden Berdasarakan Lama Usaha

No. Kategori

(Tahun)

Jumlah

Nominal %

1. < 1 2 6,7

2. 1 – 2 6 20

3. 3 – 4 9 30

4. 5 – 6 5 16,7

5. > 6 8 6,6

Total 30

Berdasarakan Tabel 4.3 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan

lama bekerja terdiri dari kurang dari 1 tahun berjumlah 2 usaha (6,7%), 1 – 2

tahun berjumlah 6 usaha (20%), 3 – 4 tahun berjumlah 9 usaha (30%), 5 -6 tahun

(17)

4.3 Deskriptif Variabel

4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepribadian

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepribadian

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

1. Pada pernyataan pertama,“Saya yakin menjadi wirausaha.”, sebanyak 10%

responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju,

dan 23,3% responden menyatakan kurang setujudengan pernyataan tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Wirausaha adalah profesi yang saya inginkan”,

sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden

menyatakan setuju, 23,3% responden menyatakan kurang setuju dan 3,3%

responden menyatakan tidak setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

No. Item

(18)

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya memahami tanggung jawab sebagai

wirausaha.”, sebanyak 13,3% responden menyatakan sangat setuju, 63,3%

menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju dan 10%

responden menyatakan tidak setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya mampu mengorganisir hal-hal dengan baik.”,

sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden

menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut.Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Saya siap menghadapi resiko bisnis.”, sebanyak 10%

responden menyatakan sangat setuju, 76,7% responden menyatakan setuju,

dan 13,3% responden menyatakan kurang setujudengan pernyataan tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Saya tidak ragu-ragu tampil kedepan apabila ada

kerusuhan.”, sebanyak 16,7% responden menyatakan sangat setuju, 70%

responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang

setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

(19)

7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya mampu melihat peluang untuk memajukan

usaha saya” sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 56,7%

responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut.

4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lingkungan Keluarga

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lingkungan Keluarga

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

1. Pada pernyataan pertama,“Keluarga merupakan pengaruh utama untuk saya

menjadi seorang wirausaha”, sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat

setuju, 53,3% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan

kurang setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

No. Item

(20)

2. Pada pernyataan kedua, “Orang tua sangat mendukung saya untuk

berwirausaha”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7%

responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang

setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Orang tua mempersiapkan saya sejak awal untuk

meneruskan usaha ini”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju,

66,7% menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang

setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Orang tua saya mengajarkan sikap disiplin”,

sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 60% responden

menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut.Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Orang tua memberikan saran kepada saya untuk

menentukan masa depan saya.”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat

setuju, 60% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan

kurang setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

(21)

4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Minat Berwirausaha

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Minat Berwirausaha

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

1. Pada pernyataan pertama,“Saya berwirausaha untuk mendapatkan pendapatan

utama”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju, 86,7%

responden menyatakan setuju, dan 6,7% responden menyatakan kurang

setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Saya berwirausaha untuk mencari pendapatan

tambahan”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 83,3%

responden menyatakan setuju, dan 6,7% responden menyatakan kurang

setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

No. Item

(22)

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya tertarik untuk menjadi wirausaha karena

keinginan dari dalam diri”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat

setuju, 80% menyatakan setuju, dan 10% responden menyatakan kurang

setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya tertarik menjadi wirausaha karena melihat

kesuksesan orang tua”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju,

53,3% responden menyatakan setuju, dan 23,3% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut.Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Dengan berwirausaha saya dapat mengembangkan

potensi diri saya secara maksimal”, sebanyak 20% responden menyatakan

sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden

menyatakan kurang setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Saya senang membantu orang tua saya saat

berjualan.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 63,3%

responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang

setujudengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

(23)

4.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layakatau

tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan

statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti

atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel

residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100)

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

(24)

a. Pendekatan Histogram

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Gambar 4.1

Histogram Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi

normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak

(25)

b. Pendekatan Grafik

Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas

Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plotterlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual

peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis

(26)

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.81014370

Most Extreme Differences Absolute .194

Positive .086

Negative -.194

Kolmogorov-Smirnov Z 1.064

Asymp. Sig. (2-tailed) .208

a. Test distribution is Normal.

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.208 dan diatas nilai signifikan (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel residual berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya

gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :

1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas.

2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.

(27)

Tabel 4.8

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas (kepribadian dan lingkungan keluarga)adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1

dan nilai VIF semua variabel bebas (kepribadian dan lingkungan keluarga) adalah

lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini

dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu

pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas

yaitu :

(28)

a. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Gambar 4.3

Scatterplot Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas

serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi

layak dipakai untuk memprediksi minat berwirausaha berdasarkan masukan

(29)

b. Uji Glesjer

Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen (kepribadian dan lingkungan keluarga).Jika variabel

independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel absud maka ada

indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.9

Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Absut

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.9 terlihat variabel independen (kepribadian dan lingkungan

keluarga) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen

absolute Ut (absUt).Hal ini terlihat dari nilai kepribadian dan lingkugan keluarga diatas tingkat signifikansi 5 % (0.05), jadi disimpulkan model regresi tidak

mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa

besar pengaruh variabel bebas (kepribadian dan lingkungan keluarga) terhadap

(30)

analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program

SPSS.Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2+ e

Dimana :

Y = Minat Berwirausaha

X1 = Kepribadian

X2 = Lingkungan Keluarga

α = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

e = Standar eror

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi

linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini :

Tabel 4.10

Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

(31)

pada kolom kedua (unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai

b1 variabel kepribadian sebesar 0,361 nilai b2 dan variabel lingkungan keluarga

sebesar 0,385dan nilai konstanta (a) adalah 6,505 maka diperoleh persamaan

regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 6,505 + 0,361X1 + 0,385X2 + e

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) = 6,505 ini menunjukkan bahwa jika variabel kepribadian an

lingkungan keluarga dianggap konstan maka variabel minat berwirausaha akan

bernilai6,505

2. Koefisien b1 (X1) = 0,361 menunjukkan bahwa jika variabel kepribadian

meningkat sebesar satu satuan maka minat berwirausaha akan meningkat sebesar

0,361

3. Koefisien b2 (X2) = 0,385 menunjukkan bahwa jika variabel lingkungan keluarga

meningkat sebesar satu satuan maka minat berwirausaha akan meningkat sebesar

0,385

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji Signifikansi Simultan (Uji F) bertujuan untuk melihat bagaimana

pengaruh variabel bebas (kepribadian dan lingkungan keluarga) secara simultan

(32)

Tabel 4.11

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 83.145 2 41.572 11.813 .000a

Residual 95.022 27 3.519

Total 178.167 29

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga, Kepribadian

b. Dependent Variable: Minat Bertwirausaha Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Tabel 4.11 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 11,813

dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan

95% (α = 0,05) adalah 3,35. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F

-hitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa

pengaruh variabel bebas (kepribadian dan lingkungan keluarga) secara serempak

adalah signifikan terhadap minat berwirausaha para pedagang Pagaruyung Medan.

4.6.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah kepribadian dan

lingkungan keluarga secara parsial berpengaruh terhadapminat berwirausaha para

(33)

Tabel 4.12

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Minat Bertwirausaha Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa :

1. Variabel kepribadian berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat

berwirausaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,002) lebih kecil dari 0,05

dan t-hitung (3,339) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,05183)

2. Variabel lingkungan Keluarga berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap minat berwirausaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,022) lebih

kecil dari 0,05 dan t-hitung (2.422) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,05183)

4.6.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa

besar kontribusi variabel bebas (kepribadian dan lingkungan keluarga) terhadap

variabel terikat (minat berwirausaha). Koefisien determinasi berkisar antara nol

(34)

Tabel 4.13

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summary

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga, Kepribadian Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.683 sama dengan 68,3% berarti hubungan antara variabel

kepribadian dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha para

pedagang Pagaruyung Medan sebesar 68,3% artinya hubungannya cukup erat.

2. Nilai Adjusted R Square0.427 berarti 42,7% minat berwirausaha para pedagang Pagaruyung Medandapat di jelaskan oleh kepribadian dan lingkungan

keluargasedangkan sisanya 57,3% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor selain

yang diteliti dalam penelitian ini seperti efikasi diri, motivasi, kemandirian

pribadi dan lain sebagainya.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Kepribadian Terhadap Minat Berwirausaha

Kepribadian merupakan salah satu faktor yang mendorong individu untuk

berwirausaha. Menurut Gregory & Jess (2010: 3) kepribadian adalah suatu pola

watak yang relative permanen, dan sebuah karakter unik yang memberikan

konsistensi sekaligus individualitas bagi perilaku seseorang.menurut Yusuf (2008:

5) menjelaskan bahwa kepribadian merupakan seperangkat asumsi tentang

(35)

memilih karir pada dasarnya berkaitan dengan kepribadian mereka, termasuk

menjadi wirausaha.

Berdasarkan Uji-tvariabel kepribadian secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap minat berwirausaha para pedagang Pagaruyung

Medan.Pernyataan pada variabel kepribadian cenderung mendapatkan tanggapan

setuju oleh responden. Pernyataan yang mendapatkan setuju dominan dalam

variabel ini adalah “Saya mampu mengorganisir hal-hal dengan baik” hal ini

menujukan bahwa sebgaian besar responden yakni para pedagang Pagaruyung

Medan memiliki sifat kepribadian yang mampu mendukung mereka dalam

menjalankan wirausaha salah satunya ketelitian dalam mengorganisir hal-hal

kecil. Berdasarkan hasil kuesioner penelitian sebagian besar responden juga

memiliki keberanian dalam menghadapi resiko.Dengan memiliki modal

kepribadian yang detail dan berani dalam menghadapi resiko maka dapat

meningkatkan minat berwirausaha para pedagang Pagaruyung Medan.Hasil

penelitian ini didukung oleh Syaifudin (2016), Rudi (2010) dan Hakim (2010)

yang menyatakan kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

berwirausaha.

4.7.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha

Salah satu faktor yang mempengaruhi pola pikir seseorang dalam

menentukan pilihan untuk menjadi seorang wirausaha adalah lingkungan

keluarga.Menurut Semiawan dalam Syaifudin (2016:19) lingkungan keluarga

(36)

perkembangan anak.Lingkungan keluarga merupakan kelompok terkecil di

masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan anggota keluarga

lainnya.Lingkungan keluarga terutama orang tua berperan penting dalam

perkembangan dan pertumbuhan anak. Orang tua juga berperan sebagai pengarah

bagi masa depannya, artinya secara tidak langsung orang tua juga dapat

mempengaruhi minat anaknya dalam memilih pekerjaan termasuk dalam hal

menjadi wirausaha.

Berdasarkan Uji-tvariabel lingkungan keluarga secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha para pedagang Pagaruyung

Medan.Pernyataan pada variabel lingkungan keluarga cenderung mendapatkan

tanggapan setuju oleh responden. Pernyataan yang mendapatkan setuju dominan

dalam variabel ini adalah “Orang tua sangat mendukung saya untuk

berwirausaha” hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden mendaptkan

dukungan dari keluarga dalam menjalankan usaha. Dukungan keluarga merupakan

faktor penting bagi seorang dalam menciptkan minat berwirauaha, karena menurut

Alma (2005:7) menyatakan bahwa seseorang akan terdorong untuk berwirausaha

karena pengaruh teman sepergaulan, lingkungan keluarga dan sahabat.Hasil

penelitian ini didukung oleh Meutia (2016), Randerson (2015) dan Karim (2013)

yang menyatakan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan

(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam

penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel kepribadian dan variabel

lingkungan keluarga secara serempak berpengaruh signifikan terhadap minat

berwirausaha para pedagang Pagaruyung Medan.

2. Berdasarkan (Uji-t) secara parsial variabel kepribadian dan lingkungan

keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.

Variabel lingkungan keluarga merupakan variabel dominan dalam penelitian

ini untuk dapat meningkatkan minat berwirausaha para pedagang Pagaruyung

Medan.

3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R) menunjukkan bahwa

hubungan antar variabel kepribadian dan lingkungan keluarga memiliki

hubungan yang cukup erat terhadap minat berwirausaha para pedagang

Pagaruyung Medan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran

(38)

1. Variabel Kepribadian

Menurut hasil kuesioner penelitian mengenai variabel kepribadian terlihat

bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dalam pernytaan tersebut

yang bearti sebagian besar responden memiliki modal yang mendukung

meningkatkan minat berwirausaha seperti rasa percaya diri, berani mengambil

resiko dan teliti mengenai hal-hal kecil. Namun ada sebagian responden yang

belum sepenuhnya memiliki rasa percaya diri khusunya dalam menjalakan usaha

dikarekan semakin banyaknya saingan, harga barang pokok yang tidak stabil,

kondisi ekonomi masyarakat yang menurun. Maka diharpakan kepada responden

yakni para pedagang Pagaruyung Medan untuk meningkatkan rasa percaya diri

dengan cara menciptkan inovasi-inovasi yang menarik konsumen dan mampu

bersaing dengan pesaing. Sifat kepribadian yang sadar terhadap tanggung jawab

sebagai wirausaha juga perlu ditingkatkan sehingga dapat menjalankan bisnis

dengan baik dan dapat menjadi teladan bagi bawahan.

2. Variabel Lingkungan Keluarga

Menurut hasil kuesioner penelitian mengenai variabel lingkungan keluarga

terlihat bahawa sebagian responden yang merupakan para pedagang Pagaruyung

Medan menyatakan mendapatkan dukungan dari keluarga untuk menjadi seorang

wirausaha. Namun ada sebagaian kecil responden yang menyatakan bahwa

lingkungan keluarga bukan menjadi faktor utama yang mendukung mereka

menjadi wirausaha karena sebagian dari responden tersebut menyatakan

(39)

berwirausaha namun faktor dari kemauan diri sendiri dan motivasi merupakan

modal yang paling penting dalam menciptkan minat berwirausaha. Namun

diharapkan kepada para responden untuk tidak mengesampingkan faktor

lingkungan keluarga karena keluarga merupakan faktor yang penting dalam

membentuk karakter seseorang tak terkecuali dalam menciptakn minat

berwirausaha

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk mengukur minat

berwirausaha sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan

memperhatikan variabel tersebut dengan mengembangkan indikator yang lebih

tepat atau menambahkan variabel lainnya seperti pengeathuan kewirausahan,

efikasi diri dan variabel lainnya yang lebih relevan yang memiliki pengaruh

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Likert
Tabel 3.3 Validasi Tiap Pernyataan
Tabel 3.4 Reliabillity Statistic
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menggambar elips digunakan perintah ellipse(x,y,alpha,beta,rx,ry) dimana (x,y) adalah koordinat titik pusat elips, alpha adalah sudut awal ellipse, beta adalah sudut

memberikan informasi yang up to date? B.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui efektifitas informasi akademik sebagai sarana penyampaian

Sesuai dengan peristiwa kultural ritual Olah Tetanen masyarakat adat Genaharjo Kabupaten Tuban, ada model yang lebih khusus untuk mendukung penelitian ini.Model

Santrock (2007) memberi suatu gagasan bahwa penalaran ( reasoning ) adalah pemikiran logis yang menggunakan logika induksi dan deduksi untuk menghasilkan kesimpulan.

Hasil dan Kesimpulan Penelitian ini adalah sebuah Sistem informasi manajemen pengelolaan dan penjadwalan layanan konsultasi bantuan hukum pada LBH Makassar yang

Puspita (2013) melakukan penelitian tentang IPM di Pulau Jawa menggunakan Regresi Probit Spasial dengan faktor- faktor yang mempengaruhi IPM adalah persentase

Rancang Bangun Kumparan Stator Generator AC 1 Fasa 2 Kutub dengan Metode Kumparan Jerat dan Analisis Pengujian dengan Beban; Muhammad Alfian Firmansyah; 101910201001;

Setelah diketahui karakter makroskopis, mikroskopis dan fisiologis dari isolat F1.1 dan F1.4, dilakukan perbandingan antara karakter isolat F1.1 dan F1.4 dengan