• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode CPM Dan PERT Pada Penjadwalan Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Rehabilitasi Perbaikan Dan Peningkatan Infrastruktur Irigasi Daerah Lintas Kabupaten Kota D.I Pekan Dolok)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Metode CPM Dan PERT Pada Penjadwalan Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Rehabilitasi Perbaikan Dan Peningkatan Infrastruktur Irigasi Daerah Lintas Kabupaten Kota D.I Pekan Dolok)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Tuntutan pembangunan di segala bidang semakin dirasakan, terutama di

negara yang sedang berkembang, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyatnya. Banyak kemajuan yang harus dikejar, ketinggalan ini

diusahakan harus dikejar dengan pembangunan di segala bidang. Pembangunan

tersebut berupa pembangunan fisik proyek, pembangunan gedung, jembatan, jalan

tol, industri besar atau kecil, jaringan telekomunikasi, dan lain-lain.

Proyek konstruksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang

bertujuan untuk membangun sarana maupun prasarana yang berlangsung dalam

jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber dana tertentu dan dimaksudkan

untuk mencapai tugas yang sasarannya telah digariskan secara jelas.

Kegagalan dari pelaksanaan sering kali disebabkan kurang terencananya

kegiatan proyek serta pengendalian yang kurang efektif, sehingga kegiatan proyek

tidak efisien, hal ini akan mengakibatkan keterlambatan, menurunnya kualitas

pekerjaan, dan membengkaknya biaya pelaksanaan. Keterlambatan penyelesaian

proyek sendiri adalah kondisi yang sangat tidak dikehendaki, karena hal ini dapat

merugikan kedua belah pihak baik dari segi waktu maupun biaya. Maka dari itu,

untuk mengatur jalannya suatu proyek konstruksi diperlukan manajemen proyek.

(2)

mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek

yang telah ditentukan. Manajemen proyek meliputi pengelolaan lingkup proyek,

pengelolaan waktu / jadwal, pengelolaan biaya dan pengelolaan kualitas atau

mutu. Penjadwalan proyek adalah salah satu bagian dari hasil perencanaan yang

mampu memberikan informasi tentang jadwal / waktu rencana dan kemajuan

proyek dalam kinerja sumber daya berupa peralatan, material, tenaga kerja dan

biaya serta perencanaan lamanya proyek.

Dalam suatu proyek, tahap perencanaan merupakan kunci keberhasilan

karena menentukan alokasi dana, waktu dan kualitas yang akan dicapai. Agar

efisiensi dan efektivitas kerja terpenuhi dengan baik, maka di dalam pelaksanaan

proyek diperlukan manajemen proyek yang baik, Efektifitas dan efisiensi dalam

pelaksanaan proyek dipengaruhi oleh faktor Planning dan schedulling. Hal ini berarti keduanya merupakan suatu langkah awal yang sangat penting dalam

merencanakan keperluan tenaga kerja, material, peralatan dan metode pelaksanaan

pekerjaan. Keperluan tenaga kerja sering kali tidak mudah diperoleh, mahal dan

menimbulkan banyak persoalan. Adapun perencanaan material dan peralatan erat

hubungannya dengan ketepatan jadwal penyerahan di lokasi. Untuk mengatasi

persoalan tersebut maka perlu direncanakan hubungan yang tepat antara waktu,

biaya dan ketersediaan sumber daya. Ada beberapa metode yang digunakan dalam

(3)

Penjadwalan yang baik pada suatu proyek merupakan hal yang sangat

penting. Dalam penjadwalan, kontraktor dituntut untuk dapat menyelesaikan

pembangunan tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Dalam

penelitian ini peneliti melakukan studi kasus terhadap data penjadwalan salah satu

proyek dengan menggunakan metode penjadwalan CPM (Critical Path Method) dan PERT ( Project Evaluation Review Technique ).

Dalam penelitian ini, pihak perencana menjadwalkan durasi kerja proyek

Rehabilitasi / Perbaikan Dan Peningkatan Infrastruktur Irigasi Daerah Lintas

Kabupaten / Kota D.I Pekan Dolok menggunakan metode Bar Chart dengan

durasi kerja 150 hari. Dan dalam penelitian ini, peneliti juga mencoba menerapkan

metode CPM dan PERT pada penjadwalan proyek tersebut, diharapkan nantinya

dapat dihasilkan solusi agar waktu penyelesaian proyek tersebut seoptimal dan

seefisien mungkin.

Bar Chart atau lebih dikenal sebagai diagram batang mula-mula dipakai dan

diperkenalkan oleh Hendri Lawrence Gantt pada tahun 1917. Metode ini bertujuan

mengidentifikasikan unsur waktu dan urutan untuk merencanakan suatu kegiatan,

yang terdiri dari waktu mulai, waktu selesai, dan waktu pelaporan.

Penggunaannya sendiri sering digabungkan dengan kurva “S” sebagai pemantau

biaya. Disebut kurva S karena bentuknya yang menyerupai huruf S. Kurva ini

pertama kali dikembangkan oleh Warren T. Hannum atas dasar pengamatan

terhadap pelaksanaan sejumlah besar proyek dari awal hingga selesai. Kurva S

secara grafis adalah penggambaran kemajuan kerja (bobot %) kumulatif pada

(4)

CPM (Critical Path Method) kadang-kadang disebut juga Critical Path Analysis (CPA) yang dikembangkan ditahun 1950 oleh DuPont Perusahaan dan Remington Rand Corporation. Ini secara khusus dikembangkan untuk mengelola

proyek pemeliharaan pembangkit listrik.

PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk

melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasikan bagian-bagian

pekerjaan yang ada di dalam suatu proyek. PERT yang memiliki kepanjangan

Program Evaluation and Review Technique adalah suatu metodologi yang dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1950 untuk

mengatur program misil. PERT pada awalnya didesain untuk industri yang

menghasilkan produk tidak standar dan mengalami perubahan teknologi yang

cepat sekali, seperti industri pertahanan dan ruang angkasa, sehingga masalah

ketidakpastian dalam penyelesaian dapat diatasi.

Tujuan dari CPM / PERT secara umum adalah untuk menentukan waktu

terpendek yang diperlukan untuk merampungkan proyek atau menentukan jalur

kritis (Critical Path), yaitu jalur dalam jaringan yang membutuhkan waktu penyelesaian paling lama.

Adapun tujuan CPM / PERT secara khusus dan rinci yaitu:

1. Mengurangi penundaan pekerjaan,

2. Mengurangi gangguan,

3. Mengurangi konflik produksi.

(5)

1. Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam

suatu proyek.

2. Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu

pekerjaan.

3. Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang

lebih baik untuk kelancaran proyek.

4. Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau

beberapa jalur kegiatan.

5. Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek.

Asumsi yang digunakan dalam metode PERT adalah bahwa lama waktu

semua kegiatan tidak tergantung satu sama lain. Penentuan lama waktu

penyelesaian suatu proyek dengan PERT dilakukan dengan menentukan waktu

yang paling pesimis (terlama) dan optimis (tercepat) untuk setiap kegiatan. Hal ini

terjadi karena adanya ketidakpastian penyelesaian suatu kegiatan ini dinyatakan

dalam suatu varians. Semakin kecil varians menunjukan semakin pasti suatu

kegiatan dapat diselesaikan. Apabila jaringan sudah sedemikian besar, penentuan

lama penyelesaian suatu proyek dapat dilakukan melalui proses foward pass dan

backward pass.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan permasalahan dari penelitian ini adalah:

1) Bagaimanakah penerapan metode CPM pada penjadwalan proyek

(6)

Irigasi Daerah Lintas Kabupaten/Kota D.I Pekan Dolok yang

menggunakan metode Bar Chart dalam Penjadwalannya?

2) Bagaimanakah probabilitas penjadwalan proyek konstruksi

Rehabilitasi / Perbaikan Dan Peningkatan Infrastruktur Irigasi Daerah

Lintas Kabupaten/Kota D.I Pekan Dolok setelah diterapkan metode

PERT dalam penjadwalannya?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini mempunyai tujuan

sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui bagaimanakah penerapan metode CPM pada

penjadwalan proyek konstruksi Rehabilitasi / Perbaikan Dan

Peningkatan Infrastruktur Irigasi Daerah Lintas Kabupaten/Kota D.I

Pekan Dolok yang menggunakan metode Bar Chart dalam

Penjadwalannya.

2) Untuk mengetahui Bagaimanakah probabilitas penjadwalan proyek

konstruksi Rehabilitasi / Perbaikan Dan Peningkatan Infrastruktur

Irigasi Daerah Lintas Kabupaten/Kota D.I Pekan Dolok setelah

diterapkan metode PERT dalam penjadwalannya.

1.4 BATASAN MASALAH

1. Penelitian ini dilakukan pada penjadwalan durasi kerja proyek

(7)

Infrastruktur Irigasi Daerah Lintas Kabupaten/Kota D.I Pekan Dolok

yang menggunakan metode Bar Chart.

2. Penelitian ini dilakukan pada data time schedule dan RAB proyek. 3. Penelitian ini menggunakan metode CPM dan PERT untuk

penjadwalan durasi kerja proyek.

4. Dalam penulisan ini, masalah penyediaan bahan baku dan masalah

dan perawatan setelah pembangunan tidak dimasukkan dalam

pembahasan.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Adapun nantinya penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Sebagai sarana pembelajaran bagi peneliti untuk menambah

pengetahuan tentang penggunaan metode CPM dan PERT pada

perencanaan jadwal proyek.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan menjadi referensi

bagi peneliti-peneliti selanjutnya, terutama bagi mahasiswa Teknik

Sipil Universitas Sumatera Utara.

3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi pihak kontaktor

perencana pada proyek Rehabilitasi / Perbaikan Dan Peningkatan

Infrastruktur Irigasi Daerah Lintas Kabupaten/Kota D.I Pekan Dolok

sebagai bahan masukan untuk mengatasi masalah keterlambatan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Alamat lengkap dan nomor telepon di negara setempat, ditulis alamat tempat tinggal jenazah selama berada di negara yang

melaksanakan sebuah resital, dibutuhkan persiapan yang sangat matang.. terhadap penguasaan materi yang akan

Dari teori diatas didapatkan pembuktian dalam penelitian Hubungan antara tingkat ekonomi seseorang dengan kejadian tuberculosis paru di Puskesmas Kaliwungu kecamatan

JUDUL : PERTENGAHAN TAHUN, NYAMUK WOLBACHIA DISEBAR. MEDIA :

Dari data yang telah diperoleh memperlihatkan bahwa penggunaan metode pembelajaran TARL berbantuan media BKS pada mata pelajaran bahasa Indonesia dalam keterampilan menyimak di kelas

Persiapan Resital piano “The Oeuvre” diawali dengan sesi pengambilan foto penyaji sebagai bagian dari pembuatan poster, undangan..

Metode observasi dan wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang metode pembelajaran tahfidzul qur’an untuk meningkatkan kecerdasan spiritual siswa melalui beberapa metode