• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Alatpendeteksikekeruhanair Di Akuariumberdasarkanwarnaberbahasa C Menggunakan Atmega 8 Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Alatpendeteksikekeruhanair Di Akuariumberdasarkanwarnaberbahasa C Menggunakan Atmega 8 Chapter III V"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

Gambar 3.1 Diagram blok system

Dapat dilihat pada Gambar 3.1. Sensor Photodioda diprogram ke ATmega 8 diberikan Supplay / Adaptor sebagai sumber tegangan ,Maka muncul data kekeruhan air di Display setelah itu data Radio Frekuensi Transmiter mengirim data ke Radio Frekuensi Receiver sebagai penerima data lalu diprogramlah Buzzer sebagai alarm,Regulator 7805 sebagai penstabil dan baterai sebagai sumber tegangan.

3.1.1.Fungsi-fungsi diagram blok

(2)

4. Blok RF receiver sebagai penerima sinyal untuk menghidupka buzzer 5. Blok display sebagai tampilan.

6. Blok display sebagai tampilan teks pada LCD. 7. Blok Regulator 7805 sebagai Penstabil.

3.2.Rangkaian Mikrokontroler Atmega8

Rangkaian mikrokontroller merupakan pusat pengendalian dari bagian input dan keluaran serta pengolahan data. Pada sistem ini digunakan mikrokontroller jenis Atmega8 yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:

a. Kristal 8 MHz, yang berfungsi sebagai pembangkit clock. b. Kapasitor 22 pF pada pin XTAL1 dan XTAL2.

c. Resistor 10 kΩ dan kapasitor 10 nF pada pin reset. d. Port masukan dan keluaran yang digunakan yaitu :

1. PortC.0 digunakan sebagai Penerima data dari remote (receiver) 2. PortA.1, PortB.1 -PortB.4 digunakan sebagai data input basis

transistor pada driver relay.

(3)

Gambar 3.2 Rangkaian Mikrokontroler Atmega8

3.4.Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)

(4)

Gambar 3.3. Rangkaian LCD

Dari Gambar 3.3, rangkaian ini terhubung ke PB.1 - PB.7, yang merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai Timer/Counter, komperator analog dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller Atmega8.

3.5.Rangkaian Photodioda

Gambar 3.4.Rangkaian Photodioda

(5)

rangkaian sensor suhu, cahaya, gerak dan juga infra merah. rangkaian sensor sederhana infrared yang biasa digunakan untuk membuat rangkaian robot line follower. Pastinya dalam membuat rangkaian sensor Infrared atau biasa disebut rangkaian sensor proximity ini, dibutuhkan beberapa komponen seperti infrared itu sendiri yang akan berfungsi sebagai sumber cahaya atau biasa disebut light Source dan juga sebuah photodioda yang akan bertindak sebagai sensor cahaya Photodetector.

Cara kerja sensor halangan ini adalah komponen Photodioda akan digunakan sebagai sensor cahaya dimana komponen sensor infrared tersebut yang akan bertindak sebagai sumber cahaya. Ketika komponen Infrared akan ditembakkan pada photodiode, maka cahaya akan langsung menuju ke sensor photodioda yang menerima cahaya tersebut. komponen sensor Photodioda yang menerima cahaya tersebut, akan memiliki nilai resistansi yang cukup rendah sehingga menghasilkan tegangan yang besar

3.6.Rangkaian Radio Freakuensi 315Mhz

(6)

Gambar 3.6. Rangkaian Radio Frekuensi Receiver

(7)

3.7.Flowchart Sistem Transmiter

Start

inisialisasi

Baca kekeruhan

Konversi data

Kirim data ke receiver dan tampil LCD

Selesai

(8)

3.8.Flowchart Sistem Receiver

Start

inisialisasi

Terima data

Kekeruhan > 50 %

ya

Hidup buzzzer

Selesai

(9)

BAB IV

PENGUJIAN DAN HASIL

4.1.Pengujian Rangkaian Regulator 7805

Pengujian rangkaian power supply ini bertujuan untuk mengetahui tegangan yang dikeluarkan oleh rangkaian tersebut, dengan mengukur tegangan keluaran dari power supply menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan pengukuran maka diperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt. Dengan begitu dapat dipastikan apakah terjadi kesalahan terhadap rangkaian atau tidak. Jika diukur, hasil dari keluaran tegangan tidak murni sebesar +5 Volt, tetapi +5.03Vol. Hasil tersebut dikarenakan beberapa faktor, diantaranya kualitas dari tiap-tiap komponen yang digunakan nilainya tidak murni.Selain itu, tegangan jala- jala listrik yang digunakan tidak stabil.

4.2.Pengujian Rangkaian Mikrokontroler

(10)

Gambar 4.1. Informasi Signature Mikrokontroler

Atmega8 menggunakan kristal dengan frekuensi 8 MHz, apabila Chip Signature sudah dikenali dengan baik dan dalam waktu singkat, bisa dikatakan rangkaian mikrokontroler bekerja dengan baik dengan mode ISP-nya.

4.4. Pengujian rangkain LCD

(11)

Write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high ”1”, maka program akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low ( 0 )

Berdasarkan keterangan di atas maka kita sudah dapat membuat progam untuk menampilkan karaker pada display LCD. Adapun program yang diisikan ke mikrokontroller untuk menampilkan karakter pada display LCD adalah sebagai berikut:

#include <LiquidCrystal.h>

LiquidCrystal lcd(8, 7, 6, 4, 3, 2);

Void setup()

{lcd.begin(16, 2);}

Void loop()

{ Lcd.setCursor(0,0);

Lcd.putsf(“tes lcd”);

}

Program di atas akan menampilkan kata “Tes LCD” di baris pertama pada display LCD 2x16. Pada alat dalam penelitian ini, Saat keseluruhan rangkaian diaktifkan.

(12)

Pengujian rangkaian sensor potodioda dan infrared dengan cara menggukur tegangan yang dikirimkan ke mikrokontroler pada saat pancaran led infrared dihalangi dengan tidak dihalangi.

Pengujian ini bertujuan, baik atau tidaknya sensor untuk di gunakan, berikut adalah data sensor ketika di halangi dan tidak di halangi. Kemudian pada alat saya ini, pengaplikasian sensor photodiode ini sebagai pendeteksi warna pada aquarium.

void setup() {

Serial.begin(9600);

}

void loop() {

int sensorValue = analogRead(A0);

Serial.println(sensorValue);

delay(1);

}

Program diatas adalah program untuk mengetahui apakah sensor berjalan dengan baik. Keadaan sensor dapat dilihat dari data yang dikirim dari mirokontroler ke computer melalui serial monitor.

4.6. Pengujian radio frekuensi

(13)

#include <VirtualWire.h>

const int led_pin = 11;

const int transmit_pin = 12;

const int receive_pin = 2;

const int transmit_en_pin = 3;

void setup()

{ vw_set_tx_pin(transmit_pin);

vw_set_rx_pin(receive_pin);

vw_set_ptt_pin(transmit_en_pin);

vw_set_ptt_inverted(true); // Required for DR3100

vw_setup(2000); // Bits per sec

(14)

}

Program diatas mengirimkan carekter hello ketansmiter. Data tersebut dikirim dengan jenis data char. Kemudian untuk receiver yaitu dengan memasukan program sebagai berikut.

#include <VirtualWire.h>

const int led_pin = 13;

const int transmit_pin = 12;

const int receive_pin = 11;

const int transmit_en_pin = 3;

void setup()

{

delay(1000);

Serial.begin(9600); // Debugging only

Serial.println("setup");

vw_set_tx_pin(transmit_pin);

vw_set_rx_pin(receive_pin);

vw_set_ptt_pin(transmit_en_pin);

vw_set_ptt_inverted(true); // Required for DR3100

vw_setup(2000); // Bits per sec

vw_rx_start();

pinMode(led_pin, OUTPUT);

}

void loop()

(15)

uint8_t buf[VW_MAX_MESSAGE_LEN];

uint8_t buflen = VW_MAX_MESSAGE_LEN;

if (vw_get_message(buf, &buflen))

{

int i;

digitalWrite(led_pin, HIGH);

Serial.print("Got: ");

for (i = 0; i < buflen; i++)

{

Serial.print(buf[i], HEX);

Serial.print(' ');

}

Serial.println();

digitalWrite(led_pin, LOW);

}

}

Dari program diatas data yang diterima dari transmiter berupa char. Dan pada program ini di konversi kedalam nilangan hexa. Program lengkap sebagai berikut :

(16)

#include <VirtualWire.h>

#include <String.h>

LiquidCrystal lcd(8, 6, 5,9, 10, 4);

int data=0;

vw_set_ptt_inverted(true); // Required for DR3100

vw_setup(200); // Bits per sec

}

void loop() { lcd.clear();

(17)

lcd.print(" %");

if (data>75){kirim=0;}

else {kirim=1;}

vw_send((uint8_t *)kirim, 1);

vw_wait_tx();

delay(100);

}

//program receiver

#include <VirtualWire.h>

const int led_pin = 13;

const int buzzer_pin = 3;

#define receive_pin A5

void setup()

{

// delay(1000);

Serial.begin(9600); // Debugging only

Serial.println("setup");

(18)

vw_setup(200); // Bits per sec

uint8_t buflen = VW_MAX_MESSAGE_LEN;

if (vw_get_message(buf, &buflen)) // Non-blocking

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Setelah melakukan tahap perancangan dan pembuatan sistem yang kemudian dilanjutkan dengan tahap pengujian dan analisa maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Prinsip Kerja pada Sensor Photodioda adalah sebagai cahaya dimana komponen sensor Infrared tersebut yang akan bertindak sebagai sumber cahaya.

2. Program bahasa C yang digunakan pada rancangan prototipe ini membuktikan jika bahasa C bukan bahasa tingkat menengah ke bawah tapi juga tingkat tinggi. lebih terstuktur dan efisien sehingga program tersebut mudah dipahami atau dibaca alur programnya.

3. Dalam Sistem Transmiter (Pengirim) data diprogram kemudian menerima data dari Card. Jika terdeteksi air keruh maka tampil di LCD “Kekeruhan Air” dan mengirim sinyal ke Buzzer.

(20)

5.2.SARAN

Penulis menyadari bahwa alat ini masih sangat membutuhkan banyak pengembangan baik dari segi program dan bentuk, maka penulis mempunyai beberapa saran demi kemajuan dan pengembangan alat ini yakni :

1 Untuk kedepannya penerapan alat ini tidak hanya pada kekeruhan air tapi pada lebih pada kandungan air, dengan program yang bisa mengatur agar pertukaran air secara berkala.

Gambar

Gambar 3.1 Diagram blok system
Gambar 3.2 Rangkaian Mikrokontroler Atmega8
Gambar 3.3. Rangkaian LCD
Gambar 3.5. Rangkaian Radio Frekuensi Transmiter
+3

Referensi

Dokumen terkait

Fixed variable : Angle between plane and mirror // focal length(sila rujuk*).

Manusia yang baik yang selalu dihiasi dengan adab yang indah akan lebih paripurna jika ditambah dengan penegtahuan yang luas, hal ini bukan hanya terbatas pada ilmu

Basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan,

Hasil penelitian ini juga menunjukkan subjek yang memiliki intensitas penggunaan geme online kekerasan pada pelajar di Wonosobo yang berada pada tingkat sangat rendah terdapat

Gambar 7. Seperti yang juga telah diperlihatkan dalam grafik dalam Gambar 3.b ., ketahanan lateral kedua benda uji meningkat secara signifikan dibandingkan baik dengan benda

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa korelasi antara variabel pengetahuan kesehatan reproduksi dan variabel perilaku seksual menunjukkan koefisien korelasi r=-0,939

The writer said that the aims of this study are to categorize the types of slang words and phrases, interpreting and identifying the function of slang words and phrases, and to

Menurut Pasal 1 angka 6 Perpres 38/ 2015, Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) adalah kerjasama antara peme- rintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan