PERGESERAN PEMBAGIAN WARIS ADAT DALAM SUKU
BATAK ANGKOLA (STUDI DI KECAMATAN PADANGBOLAK
KABUPATEN PADANGLAWAS UTARA)
TESIS
Oleh
RAMADHAN PUTERA BAKTI
147011102/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
▸ Baca selengkapnya: pembagian jambar adat batak
(2)PERGESERAN PEMBAGIAN WARIS ADAT DALAM SUKU
BATAK ANGKOLA (STUDI DI KECAMATAN PADANGBOLAK
KABUPATEN PADANGLAWAS UTARA)
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
RAMADHAN PUTERA BAKTI
147011102/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : PERGESERAN PEMBAGIAN WARIS ADAT DALAM SUKU BATAK ANGKOLA (STUDI DI
KECAMATAN PADANGBOLAK KABUPATEN
PADANGLAWAS UTARA) Nama Mahasiswa : RAMADHAN PUTERA BAKTI Nomor Pokok : 147011102
Program Studi : KENOTARIATAN
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)
Pembimbing Pembimbing
(Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, MHum) (Dr. Edy Ikhsan, SH, MA)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN) (Prof.Dr.Budiman Ginting,SH,MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 09 February 2017
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN Anggota : 1. Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, MHum
2. Dr. Edy Ikhsan, SH, MA
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : RAMADHAN PUTERA BAKTI
Nim : 147011102
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : PERGESERAN PEMBAGIAN WARIS ADAT DALAM SUKU BATAK ANGKOLA (STUDI DI KECAMATAN PADANGBOLAK KABUPATEN PADANGLAWAS UTARA)
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
Nama : RAMADHAN PUTERA BAKTI
ABSTRAK
Salah satu sifat dari hukum adat termasuk hukum waris adat adalah bersifat dinamis, artinya dapat berubah dari waktu kewaktu mengikuti perkembangan masyarakat, dan dapat pula berbeda dari tempat yang satu dengan tempat yang lainnya sejalan dengan kebudayaan masyarakat masing-masing. Suku Batak Angkola adalah salah satu suku dari sekian banyak rumpun batak yang telah lama hidup dalam suatu komunitas di kabupaten Padanglawas Utara. Orang Angkola merupakan suatu kelompok masyarakat dari etnis Batak, yang menurut cerita menduduki wilayah Angkola sejak berabad-abad yang lalu.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang akan menggunakan pendekatan yuridis empiris yaitu cara yang dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap data primer di lapangan.
Hasil penelitian diketahui bahwa terjadinya pergeseran pada hukum waris adat Angkola, khususnya di dua desa, (desa Sosopan, desa Purbasinomba) kecamatan Padangbolak Kabupaten Padanglawas Utara, antara lain disebabkan: faktor agama, faktor pendidikan, faktor ekonomi. Ketiga faktor tersebut mencerminkan pola pikir yang positif untuk mencapai rasa keadilan dalam hal pembagian waris pada masyarakat adat di Kecamatan Padangbolak Kabupaten Padanglawas Utara. Dalam hal pembagian waris pada masyarakat adat Batak Angkola kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padanglawas Utara, lembaga adat dan budaya Padanglawas Utara mempunyai dua peran penting, Jika terjadi sengketa diantara para pewaris lembaga adat dan budaya bertindak sebagai mediator/penengah. Dalam hal pembagian waris lembaga adat dan budaya berperan sebagai pemberi nasehat atau saran bagi para waris dengan membebaskan para waris untuk memilih cara penyelesaian pembagian warisan baik secara adat atau secara faraidh (hukum waris Islam). Pembagian warisan pada masyarakat Batak Angkola didesa Sosopan dan desa Purbasinomba Kecamatan Padangbolak Kabupaten Padanglawas Utara sebagian sudah menerapkan pembagian warisan secarafaraidh yaitu dengan membagi waris bagi ahli waris laki-laki dan perempuan berbanding 2:1. Walaupun terjadi pergeseran pergeseran hukum waris adat menjadi hukum waris Islam, sebaiknya tata cara pembagian waris adat Angkola tetap diperhatikan agar nantinya nilai nilai adat tidak punah. Hendaknya lembaga adat dan budaya kecamatan Padangbolak kabupaten Padanglawas Utara melakukan penyuluhan ke desa-desa agar masyarakat mengerti tentang pentingnya pengetahuan tentang pembagian warisan. Bagi masyarakat di desa sosopan dan desa Purbasinomba kecamatan Padangbolak kabupaten Padanglawas Utara dalam menjalankan pembagian warisan yang masyarakatnya 100 % beragama Islam agar tetap menjaga nilai nilai dari pelaksanaan hukum waris Islam sehingga tercapai keadilan yang seadil-adilnya.
ii ABSTRACT
One of the characteristics of adat law in Inheritance Law is dynamic which means that it can change any time, along with community development; it can also be different from one place to another according to each community development. Batak Angkola tribe is one of the Batak ethnic groups that have long dwelled in Padanglawas Utara Regency. They are a communal group of Batak community that has long settled in the Angkola area since centuries ago.
The research used descriptive and judicial empirical method by solving the research problems with secondary data, followed by primary data in the field.
The result of the research showed that there was the shift in the Angkola adat (customary) inheritance law at two villages: Sosopan village and Purbasinomba village, Padangbolak Subdistrict, Padanglawas Utara Regency. It is caused by religious, educational, and economic factors. These three factors reflect positive mindset to achieve justice in distributing inheritance of the adat community in Padangbolak Subdistrict, Padanglawas Utara Regency. In distributing inheritance in Padangbolak Subdistrict, Padanglawas Utara Regency, the Adat and Cultural Institution of Padanglawas Utara plays two important roles: when there is a dispute among heirs, it will act as mediator when there is a dispute among the heirs and as advisor that provides advice and suggestion to settle the dispute in adat or ‘faraidh’ (the Islamic inheritance law). The distribution of inheritance in the Batak Angkola community at Sosopan village and Purbasinomba village, has been done by applying ‘faraidh’ with the ratio of 2:1 between male heirs and female heirs. Even though there is a shift from the adat inheritance law to the Islamic inheritance law, it is recommended that the procedure of distributing inheritance in the adat Angkola be paid full attention in order that the adat values do not extinct. The adat and cultural institution in Padangbolak Subdistrict, Padanglawas Utara Regency, provide counseling about the importance of distributing inheritance properly at the villages so that people will understand it well. The people at Sosopan village and Purbasinomba village, who are Moslems, should maintain the values of distributing inheritance according to the Islamic law so that justice will be achieved.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah Puji dan Syukur kehadirat Allah S.W.T karena dengan rahmat
dan karunia-Nya penulisan tesis yang berjudul “PERGESERAN PEMBAGIAN
WARIS ADAT DALAM SUKU BATAK ANGKOLA (STUDI DI
KECAMATAN PADANGBOLAK KABUPATEN PADANG LAWAS
UTARA)”, telah dapat diselesaikan. Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (M.Kn) Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan
dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepadaBapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, Ibu Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, M.Hum., dan Bapak Dr. Edy Ikhsan, S.H, MA.,
selaku komisi pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan
dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.
Selanjutnya ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H, M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan selama menyelesaikan
pendidikan di Program Studi Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan
selama menyelesaikan pendidikan ini.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang
telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan
iv
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A. SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang
telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan
penulisan tesis ini.
5. Ibu Dr. Rosnidar Sembiring, SH, M.Hum., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan , kritik untuk mencapai kesempurnaan dalam penulisan
tesis ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, yang telah memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan serta
arahan yang sangat bermanfaat selama penulis mengikuti proses kegiatan
perkuliahan.
7. Seluruh staff/ pegawai di Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada
penulis selama ini dalam menjalankan pendidikan.
8. Pihak Lembaga Adat Dan Budaya Kabupaten Padanglawas Utara dan Kantor
Balai Pusat Statistik Kabupaten Padanglawas Utara yang telah membantu
mengumpulkan data serta semua pihak yang telah berkenan memberi masukan
dan saran yang sangat membangun dalam penulisan tesis ini sejak kolokium,
seminar hasil, sampai ujian tertutup, sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih
sempurna dan terarah
9. Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi di Program Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, khususnya Ely yusnita, Beby
Muhasnah, Salawaty Suyetno, Sofiyati, Herlina Napitupilu, Suaib Bancin, Hasan
Salam T, Fauzi Aldy dan Deo Andika, serta rekan-rekan MKn USU yang telah
banyak memberikan motivasi kepada penulis baik berupa masukan dan dukungan
dalam penulisan tesis ini, sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih baik.
Kemudian juga motivator terbesar dalam hidup penulis yang selalu
memberikan doa, cinta, kasih sayang, semangat serta dukungan yang tidak
(Almh) Hj. Rosmawar Harahap, Istri saya tercinta Lenny Marlina Harahap, Spd, dan
anak-anak saya yang sangat saya sayangi Muhammad Oxy alfarizy Dalimunthe,
Fakhri Ramadhani Alfarizy Dalimunthe, Fakhira Madeli Alfarizy Dalimunthe yang
telah mengorbankan segalanya selama menempuh perjuangan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini jauh dari sempurna,
namun penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak. Amin Yaa Rabbal’alamin.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Medan, Februari 2017 Penulis,
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Ramadhan Putera Bakti
Tempat/ Tanggal Lahir : Simatorkis, 28 Agustus 1977
Agama : Islam
Alamat : Jalan Sudirman Ex Merdeka Gang Mesjid No 19 G Kelurahan Timbangan Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 39 Tahun
Kewarganegaraan : Indonesia
Anak ke - : 3 (tiga) dari 4 (empat) bersaudara
II. KELUARGA
Nama Ayah : (Alm) H.Salman alfarizy Dalimunthe
Nama Ibu : (Almh) Hj.Rosmawar Harahap
Nama Istri : Lenni Marlina Harahap S.pd
Nama Anak : Muhammad Oxy Alfarizy Dalimunthe
: Fakhri Ramadhani Alfarizy Dalimunthe
: Fakhira Madeli Alfarizy Dalimunthe
III. PENDIDIKAN
Sekolah Dasar : SD Negeri 26 Padangsidimpuan (1985-1990)
Sekolah Menengah Pertama : SLTP Negeri 4 Padangsidimpuan (1990-1993)
Sekolah Menengah Atas : SMAN 4 Padangsidimpuan (1993-1996) Strata I (S1) : S1 Fakultas HukumUMTS Tapanuli Selatan
(1998-2002)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR SKEMA ... xi
DAFTAR ISTILAH ... xii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 13
C. Tujuan Penelitian ... 13
D. Manfaat Penelitian ... 14
E. Keaslian Penelitian... 14
F. Kerangka Teori Dan Konsepsi ... 15
1. Kerangka Teori ... 15
2. Konsepsi... 20
G. Metode Penelitian... 22
1. Sifat Penelitian Dan Metode Pendekatan... 22
2. Lokasi Penelitian... 23
3. Populasi dan sampel... 28
4. Responden dan Informan ... 29
5. Sumber Data ... 30
6. Tehnik Pengumpulan Data... 31
viii
BAB II FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB YANG
MEMPENGARUHI TERJADINYA PERGESERAN
HUKUM WARIS ADAT ANGKOLA DI KECAMATAN PADANGBOLAK KABUPATEN PADANGLAWAS UTARA 34
A. Faktor Agama... 34
B. Faktor Ekonomi... 41
C. Faktor Pendidikan ... 43
1. Lingkungan Keluarga... 44
2. Lingkungan Sekolah ... 45
3. Lingkungan Masyarakat... 46
BAB III PERAN LEMBAGA ADAT DALAM MENYIKAPI PERGESERAN HUKUM WARIS ADAT ANGKOLA DI KECAMATAN PADANG BOLAK KABUPATEN PADANGLAWAS UTARA... 50
1. Pengertian lembaga adat masyarakat Angkola di kabupaten Padanglawas Utara ... 50
A. Pengertian Lembaga Adat ... 50
B. Fungsi Lembaga Adat ... 53
C. Wewenang Lembaga Adat ... 54
D. Tugas dan Kewajiban Lembaga adat ... 55
2. Peranan Lembaga Adat Angkola Dalam Menyikapi Pergeseran Hukum Waris Adat Angkola ... 56
BAB IV PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN PADA MASYARAKAT ANGKOLA DIKECAMATAN PADANGBOLAK KABUPATEN PADANGLAWAS UTARA 69 A. Hukum Waris Adat ... 69
1. Pengertian Hukum Waris ... 69
2. Pengertian Hukum Waris Adat ... 74
3. Sistem Pewarisan ... 81
B. Pelaksanaan Pembagian Warisan Saat Ini Pada Masyarakat Angkola di Kecamatan Padangbolak Kabupaten Padanglawas
Utara... 94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102
A. Kesimpulan ... 102
B. Saran... 103
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Jumlah penduduk ... 27
Tabel 2 : Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di desa
Sosopan Kec. Padang bolak Kab. Padanglawas Utara... 27
Tabel 3 : Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di desa Purba sinomba Kec.Padang bolak Kab. Padanglawas
Utara... 27
Tabel 4 : Klasifikasi penganut agama di desa Purba sinomba
Kec.Padang bolak Kab. Padanglawas Utara ... 28
Tabel 5 : Klasifikasi penganut agama di desa Sosopan
Kec.Padang bolak Kab. Padanglawas Utara ... 28
Tabel 6 : Cara Pembahagian Harta Warisan ... 91
DAFTAR SKEMA
Skema 1 : Pelaksanaan pembagian warisan... 61
xii
DAFTAR ISTILAH
1. Vaderrechtelijkyaitu keturunan pihak bapak
2. Ouderrechtelijk, parenteel: keturunan pihak bapak ibu
3. Socialeeenheden: kesatuan kesatuan sosial
4. Stamvader: satu nenek moyang laki-laki
5. Endogami: perkawinan dalam suku
6. Dubbel-unilateral:prinsip unilateral berganda
7. Koletif: bersama-sama
8. Marga :suatu taksonomi diantara suku dan jenis, serta merupakan wadah yang mempersatukan jenis-jenis yang erat hubungannya
9. Library research:penelitian kepustakaan
10. Field research:Penelitian Lapangan
11. Holong ate: pemberian yang cukup hanya disetujui oleh istrinya tanpa persetujuan seluruh anak dan ahli waris lainnya
12. Mahar/boli/jujur: dilepaskan dari klannya untuk kemudian dimasukkan kedalam klan suaminya dan selanjutnya berhak dan berkewajiban dan bertugas
dilingkungan keluarga suami
13. Oikos:rumah tangga dirancang
14. Nomos: tata, aturan
15. By design:dirancang
16. Komunal:corak bersifat kebersamaan
18. Dalihan na tolu :hirarki pengelompokan kekerabatan (mora, kahanggi, anakboru) yang saling berkaitan dan berbagai fungsional yang harus dipenuhi dalam melakukan tujuan bersama, memelihara pola dan mempertahankan kesatuan
19. Kahanggi: saudara laki-laki dari suhut, inklusif para suami mereka, beserta seluruh keturunannya menurut laki-laki.
20. Saama saina:saudara kandung yang seayah dan seibu
21. Marangkang maranggi:saudara yang sedarah
22. Saama: saudara kandung satu ayah
23. Saoppu:saudara satu nenek
24. Saparamaan: saudara sepupu dari saudara kandung ayah
25. Saparoppuan: saudara satu marga yang masih dalam satu garis keturunan
26. Sabona: saudara satu desa
27. Sahaturunan: Saudara semarga
28. Bonabulu: pendiri Kampung
29. Suhut :mereka yang merupakan tuan rumah didalam pelaksanaan upacara adat
30. Kahanggi: saudara laki-laki dari suhut beserta seluruh keturunannya menurut garis laki-laki, inklusif para istri mereka
31. Kahanggi Pareban: Kelompok orang/seseorang yang kedudukannya menjadi kahanggi, karena sepengambilan (istrinya bersaudara)
32. Hombarsuhut (kahanggi) adalah kelompok yang kedudukannya dapat ditautkan dengan silsilah keluarga
xiv
34. Huta: kampung atau desa.
35. Anak boru: saudara perempuan dari suhut, inklusif para suami mereka, beserta seluruh keturunannya menurut garis laki-laki.
36. Anak boru pusako adalah anakboru yang karena orang tuanya mengambil istri dari kelompok suhut.
37. Anak boru topot rataadalahanak boruyang mengambil istri dari keluargamora.
38. Anak boru bona bulu( anak boru asal pangalehenan niboru) adalah anak boru
yang telah mempunyai kedudukan sebagai anakboru sejak pertama kalinya
suhutmenempati huta.
39. Mora, yaitu pihak yang memberikan istri kepada pihak pertama.
40. Mora mualadalah kelompok keluarga yang secara turun temurun menjadimora.
41. Mora bako (pangalapan boru)adalah mora tempat kelompok suhut mengambil
boru.
42. Mora pambuatan boruadalah kelompok keluarga tempatsuhutmengambil istri.
43. Mora soksokadalah kelompok keluarga yang telah memberi boru,atau orang tua dari ibu.
44. Horja:Acara acara adat, pesta adat
45. Siriaon:kegembiraan meliputi acara adat kelahiran, perkawinan dan syukuran
46. Siluluton adalah acara adat dukacita meliputi kematian, tolak bala dan musibah lain.
48. Margotti tutur:Kedudukan dalamdalihan na tolu dapat berubah, jika pada suatu saat seseorang dapat menjadi mora,dan saat lain pada tempat yang berbeda bisa jadianakboru, hal ini disesuaikan dengan tuan rumah yang mengadakanhorja,
49. Faraidh:pembagian waris menggunakan hukum Islam
50. Marpokat,martahi: musyawarah adat
51. Tahi geleng-geleng ulu tot: musyawarah yang didahului dalam keluarga diadakan antara suami istri.
52. Tahi sabagas adalah musyawarah yang diadakan yang dihadiri pihak kahanggi, anak boru,danmora,yakni keluarga terdekat.
53. Tahi sahuta adalah musyawarah yang diadakan yang dihadiri keluarga sekampung.
54. Tahi luat dalam musyawarah ini hadir segala unsur pemerintah adat, raja- raja danpastakpago-pagodi huta.
55. Pastak pago-pago: struktur pengurus adat di suatu desa.
56. Immateriele goederen:barang-barang tidak berwujud benda.
57. Generatie:suatu angkatan manusia.
58. Tirkah: pemindahan hak pemilikan harta peninggalan pewaris
59. Tajhiz:biaya pengurusan jenazah.
60. Alternerend:perkawinan dapat berlaku bentuk campuran.
61. Marga geonologis: harta peninggalan seketurunan atau suku dari moyang asli.
62. Hibah:pengalihan harta waris pada saat pewaris masih hidup.
63. Manjae:mendirikan rumah tangga baru.
64. Marisake:pola pewarisan jawa.
xvi
66. Mangabisi Ari:acara adat setelah tiga hari sipewaris meninggal.