I
II
1
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang senantiasa mengiringi
kami selama penyusunan laporan “
Snapshot
Publikasi Produk Kreatif” ini dan juga selama
penelitian yang kami lakukan yang bermuara pada laporan ini. Laporan ini merangkum dan
menggambarkan hasil penggalian dan pengolahan informasi dan data yang kami peroleh dari
berbagai sumber mengenai pengembangan publikasi produk kreatif. Informasi dan data tersebut
telah kami gali melalui
Focus Group Discussion
(FGD) dengan pelaku UMKM industri kreatif,
wawancara mendalam dengan lembaga pemerintah daerah yang terkait dengan industri dan
ekonomi kreatif, serta hasil survei konsumen produk kreatif.
Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu kami selama
penelitian dan penyusunan laporan ini, terutama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), pemerintah
daerah, pelaku industri kreatif, dan responden survei konsumen yang tersebar di berbagai wilayah
Indonesia. Kami membuka pintu untuk saran dan kritik sebagai bahan perbaikan kekurangan yang
ada dalam penelitian dan laporan ini agar kami dapat berkontribusi lebih baik dalam penelitian
serupa tentang industri kreatif di masa yang akan datang. Semoga buku
snapshot
ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan juga bermanfaat jangka panjang dalam pengembangan ekonomi
dan industri kreatif nasional.
Jakarta, September 2017
Penyusun
2
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
KATA PENGANTAR
TIM PENYUSUN
PENDAHULUAN
URGENSI PENELITIAN TENTANG PUBLIKASI PRODUK KREATIF
HASIL ANALISIS FGD
PUBLIKASI
METODOLOGI
PENELITIAN
3
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
83
85
KESIMPULAN
PENUTUP
59SEKTOR APLIKASI SEKTOR KRIYA SEKTOR KULINER SEKTOR MUSIK SEKTOR FASHION SEKTOR ANIMASI 50
53 56 60 63 67
SURVEY KONSUMEN
83
KENDALA DAN HARAPAN
JAKARTA BANDUNG MEDAN PADANG PALEMBANG PONTIANAK YOGYAKARTA SURABAYA DENPASAR MATARAM 74
4
5
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
TIM PENYUSUN
PEREKAYASA UTAMA 1
Prof. Agus W. Soehadi, Ph.D. Dr. Fathony Rahman
PEREKAYASA UTAMA 2
Dr. Zaki Saldi
Stevanus Wisnu Wijaya, Ph.D.
PENGARAH
Rektor Universitas Prasetiya Mulya Prof. Dr. Djisman S. Simanjuntak
Universitas Prasetiya Mulya
Undergraduate Program - BSD Campus
Jl. BSD Raya Utama, BSD City, Serpong, Tangerang , Indonesia 15820
P+62-21-304-50-500 ext 2126 / F+62-21-304-50-555 / Wwww.prasetiyamulya.ac.id Graduate Program | Business School - Cilandak Campus
JL. R. A. Kartini (TB Simatupang), Cilandak Barat. Jakarta Selatan, Indonesia 12430
P+62-21-751-1126 | F+62-21-751-1128 | Wwww.pmbs.ac.id
GRAFIK DAN LAYOUT
Firdaus Detty Sathia
PEMBANTU PENELITI
Bavner Donaldo Tania Adiarini Akiko Nada Atsmara Dwi Lestari
Pintaningrum H. Danisworo Sri Rahayu
Faizal Ahmad
PEREKAYASA MADYA
Fredy Utama, MM. Hanesman Alkhair, MM. Joklan Imelda Goni, MM. Arief Budiman, M.Si.
Donil Beywiyarno, S.E., M.Com (Extn)
PEREKAYASA MUDA
6
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
PEND
AHUL
U
7
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
8
Buku ini merupakan snapshot kegiatan publikasi produk kreatif dan survey konsumen produk kreatif tentang persepsi mereka terhadap kegiatan publikasi produk produk kreatif. Secara garis besar, buku ini membahas kendala dan strategi pelaku industri kreatif dalam menjalankan kegiatan publikasi.
Temuan dalam buku ini merupakan luaran dari penelitian yang meliputi sejauh mana proses publikasi produk kreatif yang telah dilakukan oleh industri kreatif ini mampu menjangkau konsumen. Selain itu, penelitian tersebut juga mencakup identiikasi kendala yang menghambat publikasi produk kreatif serta strategi pengembangan publikasi produk kreatif dan kebijakan strategi pengembangan publikasi produk kreatif. Data diambil dari Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan 93 pelaku industri kreatif di 10 kota, survei kepada 1800 responden, dan interview terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) dari 6 Provinsi.
Sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk yang masuk 4 besar di dunia (Purnomo, 2014), Indonesia terus memacu pertumbuhan ekonomi dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya, termasuk jumlah penduduk. Agar jumlah penduduk tidak mengarah pada bencana demograi, jumlah penduduk harus menjadi kekuatan massal bagi pertumbuhan ekonomi. Salah satu upaya adalah dengan menggerakkan sebagian anggota masyarakat sebagai wirausahawan, dalam hal ini sebagai pelaku industri kreatif (Saputra, 2010). Pengertian industri kreatif adalah industri yang mengandalkan keterampilan, talenta (bakat) dan kreativitas yang berpotensi dalam meningkatkan kesejahteraan (Simatupang, 2007). Tuntutan untuk menciptakan perekonomian yang lebih baik mendorong industri kreatif untuk terus melakukan inovasi yang lebih besar (Satria, 2011).
Industri kreatif di Indonesia didominasi oleh industri kecil dan menengah yang memiliki karakteristik khusus. Salah
URGENSI PENELITIAN TENTANG
PUBLIKASI PRODUK KREATIF
satu karakteristik yang ada adalah keterbatasan sumber daya dan pengetahuan, yang merupakan salah satu penghambat perkembangan industri kreatif di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan belum optimalnya kegiatan publikasi oleh pelaku industri kreatif . Publikasi sendiri merupakan upaya yang dilakukan oleh produsen barang atau jasa untuk meraih publisitas produknya dalam bentuk penyampaian pesan kepada konsumen melalui kanal (saluran) media publikasi, baik secara langsung
(direct) maupun tidak langsung (indirect). Publikasi
biasanya dilakukan dengan bentuk yang berbeda pada setiap tahap dalam rantai suplai barang atau jasa dari produsen ke konsumen (pembeli).
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
10
SNAP
SHO
T
P
UBLIK
A
SI
PROD
UK KRE
A
TIF
PUBLIKASI DALAM
11
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
UKM KREATIF: KARAKTERISTIK DAN KENDALA
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
12
kerja. Industri kreatif mencakup sektor kuliner, kriya, games animasi, aplikasi, penerbitan dan berbagai industri yang memanfaatkan kreativitas dan inovasi dalam proses bisnisnya. Industri kreatif di Indonesia masih didominasi oleh UMKM yang memiliki ciri khas, yaitu keterbatasan sumber daya dan akses ke pasar (Spence & Hamzaoui Essoussi, 2010).
Karakteristik ini mempengaruhi proses untuk meraih publisitas produk kreatif. Secara terminologi, publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan. Dalam ilmu komunikasi (communication science), istilah publisistik berasal dari kata kerja bahasa latin publicare
yang berarti mengumumkan. Dari penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa istilah publikasi dapat diartikan sebagai pengumuman pada masyarakat luas tentang suatu hal yang disiarkan lewat media tertentu.
Publikasi pada dasarnya adalah suatu upaya menarik Industri kreatif di Indonesia dideinisikan sebagai “Industri
yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut
“(Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025, 2008).
Deinisi tersebut diturunkan dari UK DCMS Task force
1998 : “Creatives Industries as those industries which have their origin in individual creativity, skill & talent, and which have a potential for wealth and job creation through the generation and exploitation of intellectual property and
content” (DCMS, 1998). Deinisi tersebut menekankan
pada kreativitas dan inovasi yang merupakan kunci dalam kompetisi industri saat ini.
Di Indonesia tren industri kreatif telah muncul dan menjadi sektor utama dalam pergerakan ekonomi nasional. Kontribusi industri kreatif cukup besar baik dalam hal pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
13
Gambar 2.1 Media Publikasi Industri Kreatif di Indonesia (Bekraf, 2017) minat masyarakat mengikuti kegiatan yang direncanakan
oleh suatu lembaga sosial maupun sekelompok anggota masyarakat (civil society). Berbeda dengan promosi yang berusaha untuk menyesuaikan produk dengan permintaan pasar, publikasi berusaha untuk menciptakan permintaan itu atau mempengaruhi permintaan konsumen. Tujuan pokok dari publikasi ialah memancing reaksi pasar, menggerakkan calon konsumen agar mencari produk yang ditawarkan. Di dalam publikasi dapat dilihat adanya tiga tahapan pokok, yaitu :
1. Penyebaran informasi
2. Penanaman kepercayaan dan keyakinan 3. Penjualan .
Publikasi akhirnya bertujuan untuk menjual produk kreatif. Untuk menjalankan publikasi yang baik semua unsur kegiatan pemasaran harus sudah dipastikan terlebih dahulu dan diketahui dengan baik: kualitas produk, komponen-komponen, harga, distribusi dan jasa purnajualnya.
Sampai saat ini, upaya meraih publisitas telah dilakukan oleh industri kreatif .Berdasarkan data Bekraf pada tahun 2017, publikasi industri kreatif di Indonesia saat ini paling banyak melalui media sosial (social media) seperti Facebook, Instagram, Line, dll sebesar 53,72%. Kemudian publikasi melalui website mencapai 28,25%. Publikasi melalui brosur/ lealet mencapai 28,04%, media luar sebesar 25,88%, pameran sebesar 24,12%, lainnya mencapai 23,88%, surat kabar 19,88%, radio 15,12%, dan televisi sebesar 9,78%. Perlu diketahui keadaan pasar, segmen pasar, kekayaan penduduk, elastisitas pendapatan, waktu senggang, serta struktur kependudukan. Disamping itu juga harus diingat adanya persaingan di antara produk-produk kreatif yang ditawarkan di pasar dan adanya
elastisitas harga (bisa berubah setiap saat).
14
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
MET
ODOL
OGI
15
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
16
17
20
21
PENGUMPULAN DATA
METODE PENELITIAN
ANALISIS DATA
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
16
Gambar 3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identiikasi tujuan publikasi produk kreatif serta kendala-kendala dalam publikasi produk kreatif. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, desain penelitian telah disusun, yang mencakup metode, aktivitas pengumpulan data, dan
Desain penelitian untuk pengembangan strategi pengembangan publikasi produk kreatif menggunakan kombinasi beberapa metode. Hal pertama yang dilakukan adalah studi literatur mengenai industri kreatif di Indonesia dan perkembangan publikasinya, sebagai dasar untuk melakukan analisis awal dan penentuan metode penelitian yang sesuai.
Setelah mendapatkan gambaran awal, langkah selanjutnya adalah melakukan koordinasi dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai langkah penentuan sampling dari Kota yang akan dikunjungi untuk Focus Group Discussion
(FGD). Koordinasi tersebut juga mencakup mengenai instrumen penelitian yang akan digunakan di lapangan seperti materi FGD, form survei konsumen, dan lain-lain. Setelah semua instrumen yang diperlukan dalam akuisisi
METODE PENELITIAN
analisis data seperti yang dijabarkan di bawah ini.
data telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah mobilisasi personil kegiatan penelitian untuk melakukan kegiatan lapangan secara paralel. Dalam melakukan kegiatan akuisisi data ini, perlengkapan pendukung telah dipersiapkan sebelumnya agar pelaksanaan kegiatan lapangan berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan.
FGD In-depth Interview Survei Konsumen
Kegiatan Pengumpulan Qualitative Content Analysis
Tools; NVIVO, Qualtrics
Studi Literatur Koordinasi dan Pertemuan
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
17
Data pada penelitian pengembangan strategi publikasi produk kreatif ini dikumpulkan melalui 3 teknik yaitu Focus Group Discussion (FGD),
in-depth interview, dan survei daring (online) konsumen. Berikut ini adalah
penjelasan mengenai ketiga teknik atau metode pengumpulan data tersebut.
PENGUMPULAN DATA
Focus Group Discussion (FGD) dilakukan pada 10 Kota
dengan jumlah total peserta secara keseluruhan adalah 93 pelaku usaha industri kreatif yang mewakili 6 sektor kreatif. Kota pelaksanaan FGD publikasi produk kreatif adalah Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Palembang,
FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
Padang, Medan, Mataram, Jakarta, Denpasar, dan Bandung. Pemilihan kota tersebut ditentukan berdasarkan koordinasi dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Setelah kegiatan lapangan selesai, tahap selanjutnya
adalah melakukan analisa data dengan menggunakan perangkat lunak (software) qualitative content analysis
tools NVIVO dan Qualtrics. Semua data FGD, in-depth
interview, dan survei konsumen diolah untuk analisis terkait
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
18
SEKTOR SEKTOR USAHA PESERTA FGD
FASHION 16,13%
FILM &ANIMASI 9,68%
FILM & ANIMASI, PENGEMBANG APLIKASI 1,08%
KRIYA 19,35%
Pelaksanaan in-depth interview dilakukan antara bulan Juni hingga awal Agustus dengan target responden dari Kepala Dinas (Kadis) pada Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Dinas Pariwisata dan Budaya. Berikut adalah rincian dari wawancara mendalam yang telah dilaksanakan:
Tabel 4.2 Pelaksanaan In depth Interview
No. Kota Instansi
1 Ambon Diskop Maluku 2 Bandung Diskop Jabar
3 Bandung Diskop Kota Bandung 4 Denpasar Diskop Bali
5 Denpasar Disparda Provinsi Bali 6 Jakarta Diskop& UMKM DKI Jakarta 7 Kupang Disperindag NTT
8 Manado Disbudpar Sulut 9 Manado Diskop Sulut 10 Manado Disperindag Sulut 11 Mataram Diskop NTB
12 Medan Diskop Sumatera Utara 13 Padang Dinparekraf Sumatera Barat 14 Padang Diskop Sumatera Barat 15 Palembang Diskop Sumatera Selatan 16 Semarang DiskopJawa Tengah 17 Semarang Disperindag Jateng 18 Yogyakarta Disbudpar Yogyakarta 19 Yogyakarta Diskop Yogyakarta
Berdasarkan tabel di atas peserta FGD publikasi didominasi oleh pelaku sektor kuliner dan kriya, masing-masing memiliki persentase sebesar 25% dan 19%. Selain itu, persentase yang cukup besar yaitu 17% yang merupakan pelaku sektor pengembang aplikasi. Sedangkan untuk peserta FGD yang berasal dari sektor fashion dan ilm
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
19
Hasil in-depth interview secara umum menggambarkan adanya berbagai program dari pemerintah daerah (Pemda) dalam rangka mengembangkan industri kreatif di daerahnya. Program yang dimaksud adalah pameran yang difasilitasi Pemda, hingga program Desa Wisata seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta. Pelaksanaan program ini banyak melibatkan pelaku industri kreatif dari semua sektor. Di Bandung, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat telah membuat draft peraturan daerah yang mendukung
pengembangan industri kreatif yang ada di sana, namun masih perlu kajian lebih lanjut sebelum dituangkan menjadi peraturan. Inovasi semacam ini perlu dilakukan mengingat keberadaan industri kreatif saat ini bersifat dinamis dan mengikuti perkembangan teknologi. Di sisi lain, industri kreatif pada sektor yang bersifat tradisional masih perlu dikaji lebih dalam, terutama dalam hal strategi pengembangan yang akan diaplikasikan.
SURVEI
Survei konsumen dilakukan secara online dengan menggunakan platform Jakpat, dengan jenis pertanyaan masing-masing sektor yang berbeda. Responden yang telah didapatkan dari hasil survei untuk 6 sektor adalah sebanyak 1.914 orang. Tujuan
dari survei ini adalah untuk melihat aspek pengalaman
(experience) dari konsumen terhadap enam sektor
industri kreatif yang ada. Proil umum dari responden penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Gambar 3.1 Graik Responden Survei Konsumen Naska Publikasi
Dari survei daring yang telah dilaksanakan, data dari sektor animasi sebanyak 317 responden, sektor aplikasi 337 responden, sektor fashion
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
20
ANALISIS DATA KUANTITATIF
Data kuantitatif dari hasil FGD dan survei diolah menggunakan software SPSS untuk analisis data yang kompleks dan Microsoft Excel untuk analisis data sederhana. Hasil analisis data tersebut ditampilkan dalam bentuk bagan, graik, ataupun tabel guna memudahkan pembacaan data-data tersebut. Selanjutnya, tampilan
data tersebut dijabarkan dalam bentuk rumusan atau penjelasan terkait makna apa saja yang ada di balik tampilan data tersebut. Hasil dari pemaknaan data tersebut menjadi acuan untuk melakukan
crosscheck dengan hasil analisis data kualitatif.
ANALISIS DATA KUALITATIF
Secara khusus, Kozinet (2010), menyarankan menggunakan teknik pengolahan data kualitatif yang umum digunakan dalam penelitian kualitatif. Beberapa peneliti menggunakan teknik qualitative content analysis
dalam tahap ini. Tahap tahap yang disarankan oleh Kozinet (2010) adalah sebagai berikut:
1. Coding, yaitu langkah awal untuk mengolah data yang
beragam. Langkah ini digunakan sebagai sarana untuk mengidentiikasi kesamaan dan perbedaan dalam sekelompok data. Kategori kode data berkembang secara induktif dalam proses analisis ini.
2. Memoing. Tahap ini adalah untuk membuat releksi
atas kategori yang dihasilkan.
3. Abstraksi dan perbandingan, yaitu tahapan untuk
memahami hubungan antar kategori, serta kesamaan frasa. Dalam tahap ini, peneliti bisa mengembangkan sebuah abstraksi dengan tingkat yang lebih tinggi. 4. Pengecekan dan perbaikan, yang bertujuan untuk
memahami pola, kesamaan serta perbedaan, dan dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan ulang ke lokasi studi.
5. Generalisasi, yaitu proses menciptakan generalisasi yang menjelaskan konsistensi dari data.
6. Pengembangan teori, yaitu membandingkan hasil generalisasi dengan teori yang digunakan atau analisis terhadap literatur.
ANALISIS DATA
Tahap selanjutnya adalah triangulasi data hasil FGD pelaku industri kreatif, data hasil
in-depth interview pemerintah daerah, dan data survei kepada konsumen. Proses
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
21
KETERBATASAN PENELITIAN
Keterbatasan yang teridentiikasi dari penelitian ini adalah:
1. Tidak semua yang diundang dalam
FGD dapat menghadiri sesi tersebut. 2. Peneliti memiliki keterbatasan waktu untuk dapat
melakukan In-depth Interview sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, seperti ketersediaan narasumber yang diharapkan dan waktunya. Hal ini mengakibatkan sedikitnya responden penelitian. 3. Keterbatasan bawaan dalam melakukan survei
22
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
HASIL
ANALISIS
FGD
PUBLIK
23
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
24
27
29
32
34
36
38
40
43
45
JAKARTA
BANDUNG
MEDAN
PADANG
PALEMBANG
PONTIANAK
YOGYAKARTA
SURABAYA
DENPASAR
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
24
JAKARTA
PESERTA FGD PUBLIKASI DKI JAKARTA
SEJAUH MANA KEGIATAN PUBLIKASI INDUSTRI KREATIF
DI JAKARTA?
Data berikut diolah dari kegiatan Focus Group
Discussion (FGD) yang dilaksanakan di Hotel Haris
FX, Sudirman, Jakarta Pusat. Peserta FGD sebanyak sembilan orang. Mereka adalah UMKM kreatif yang beroperasi di Jakarta, dengan komposisi sebagai berikut:
Publikasi merupakan proses komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi konsumen. Publikasi dilakukan dengan menggunakan beragam bentuk pesan untuk memberikan penekanan pada citra produk dan meningkatkan publisitas produk kreatif di mata konsumen. Tujuan dari publikasi adalah untuk meraih tingkat publisitas dari produk kreatif. Untuk mencapai tujuan tersebut maka industri kreatif peserta FGD Jakarta telah memanfaatkan kanal publikasi sebagaimana di paparkan di tabel 4.2. Kanal Publikasi Industri Kreatif di Jakarta.
No Sektor Usaha Jumlah Peserta
1 Fashion 1
2 Kriya 1
3 Kuliner 3
4 Musik 2
5 Pengembang Aplikasi 2
Total Peserta FGD 9
Tabel 4.1 Peserta FGD DKI Jakarta
Tabel 4.2 Kanal Publikasi Industri Kreatif di Jakarta
Kanal Publikasi Jenis Kanal Publikasi
Online
•
Media sosial•
Website•
MarketplaceOffline
•
Kemasan•
In-storeSNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
25
STRATEGI PUBLIKASI PRODUK
KREATIF DI JAKARTA
Berdasarkan data hasil FGD, industri kreatif di Jakarta telah memanfaatkan kanal publikasi baik yang online maupun yang offline. Pilihan itu berdasarkan pada selera dan pemahaman pelaku industri kreatif dengan karakteristik kanal publikasi.
Untuk meraih publisitas produk kreatif, pelaku industri mengembangkan experience yang didesain mampu memenuhi selear pasar saat ini. Pengembangan desain
experience tersebut juga ditentukan oleh pemahaman
akan selera pasar dan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi.
Industri kreatif yang masuk dalam kategori Innovative
creative industry yaitu sektor animasi dan aplikasi.
Sektor ini melihat bahwa kanal digital merupakan sebuah kanal strategis yang mampu mendongkrak penjualan, bahkan sampai menyulitkan mereka dalam menghadapi order yang membesar secara signiikan akibat publikasi melalui Google Ads, Youtube dan media sosial yang lain. Pembuatan konten sudah sangat kreatif, bahkan salah satu pengembang aplikasi telah menciptakan aplikasi berbasis
augmented reality yang bertujuan untuk mengenalkan
keterampilan mereka dalam bidang teknologi kepada khalayak luas. Experience yang meraka tawarkan sudah sangat beragam dan bersifat digital. Bahkan secara kontinyu meraka telah meng-update konten agar sesuai dengan kebutuhan pasar.
Sektor industri kreatif yang termasuk dalam traditional
cultural industry yaitu kuliner, fashion, dan kriya. Sektor
ini di dominasi oleh generasi millennial yang cukup
kreatif dalam menciptakan experience bagi pelanggan. Bagi pelaku bisnis yang berasal dari generasi milenial, cara menciptakan experience sudah sangat inovatif dan bersifat kekinian, misalnya brand kripik ketela “Kunyuk” yang menawarkan keripik ketela dengan merek yang menarik dan cara palayanan yang kekinian. Selain itu,
brand Siomay Bang Mandor juga menawarkan sebuah
siomay yang manjanjikan rasa sekelas hotel.
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
26
PUBLIKASI ONLINE PUBLIKASI OFFLINE
Publikasi oline dilakukan dengan caramengenalkan produk secara langsung
Siomay Bang Mandor melihat bahwa Publikasi melalui media digital pilihannya sangat banyak dan beragam. Untuk memberikan gambaran kepada konsumen mengenai produknya. Siomay Bang Mandor menggunakan sarana blog yang gratis dan tidak berbayar
Best Practices
Jakarta : Siomay Bang Mandor
Hampir semua kanal publikasi telah dilakukan oleh Siomay Bang Mandor, tapi yang paling ditekankan adalah publikasi melalui media online, mengingat sasaran utama mereka adalah kaum milenial yang terbiasa menggunakan gadget untuk menggali segala macam informasi, khususnya makanan. Publikasi online yang dilakukan melalui beberapa media sosial dan blog tidak mengeluarkan biaya, adapun untuk publikasi offline dilakukan melalui jalur pertemanan.
Gambar 4.1 Best Practice Publikasi Siomay Bang Mandor
SIOMAY BANG MANDOR
Publikasi dilakukan melalui media online Kaskus, Blogspot, dll. Kemudian memberikan layanan pembukaan cabang di tempat lain (franchise), sehingga secara tidak langsung banyak pihak kedia yang kut melakukan publikasi baik secara online
maupun oline.
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
27
Tabel berikut ini memetakan jumlah peserta atau partisipan Focus Group
Discussion (FGD) mengenai publikasi usaha kreatif di Bandung. Secara
keseluruhan terdapat tujuh partisipan yang terdiri atas lima sektor usaha kreatif yaitu Kriya, Fashion, Kuliner, Film & Animasi, dan Musik.
BANDUNG
PESERTA FGD PUBLIKASI BANDUNG
No Sektor Usaha Jumlah Peserta
1 Fashion 2
2 Film &Animasi 1
3 Kriya 2
4 Kuliner 1
5 Musik 1
Total Peserta FGD 7
Tabel 4.3 Peserta FGD Bandung
Kanal Publikasi Jenis Kanal Publikasi
Online
•
Instagram•
TwitterOffline
•
Desain kantor (in-store)•
Penjualan Tatap Muka•
Pameran•
Sponsorship acara•
Workshop•
Getok Tular (Word of Mouth)•
Televisi•
Surat KabarPelaku industri kreatif di Bandung telah menggunakan berbagai kanal publikasi, baik yang dilaksanakan secara
online maupun offline. Berikut adalah tabel kanal publikasi
yang dipilih oleh pelaku industri kreatif partisipan Focus
Group Discussion (FGD).
Kanal publikasi online yang telah dijalankan yaitu Facebook, Instagram, dan Twitter. Sedangkan kanal publikasi offline yaitu media dalam ruangan (in-store), penjualan tatap muka, pameran (event), sponsorship
acara, workshop, getok tular (word of mouth), TV, dan
Tabel 4.4 Kanal Publikasi Pelaku Industri Kreatif Bandung
SEJAUH MANA KEGIATAN PRODUK INDUSTRI KREATIF DI
BANDUNG?
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
28
Gambar 4.2 Meja Bundar Studio
Bandung
STRATEGI PUBLIKASI INDUSTRI KREATIF DI BANDUNG
Best Practices Bandung : Meja Bundar Studio
“Meja Bundar Studio” merupakan salah satu perusahaan ilm dan animasi yang ada di Bandung, berdiri pada tahun 2014, dengan jumlah karyawan saat ini sebanyak enam orang. Perusahaan ini memfokuskan diri untuk melakukan animasi pada kegiatna atau event yang ada di Bandung, walaupun tidak menutup kemungkinan mengerjakan sebuah proyek yang lebih besar di tempat lain.
Strategi Publikasi yang dilakukan oleh pelaku industri kreatif di Bandung telah menggunakan kanal publikasi
online dan offline. Publikasi secara online dilakukan
karena dapat meminimalisir dana dan mudah dilakukan. Sedangkan publikasi secara offline dilakukan, karena pelaku usaha kreatif ingin memberikan experience
langsung kepada konsumen terutama untuk sektor fashion, kuliner, dan kriya.
Pada sektor ilm & animasi yaitu Meja Bundar Studio, menggunakan pesan edukasi sebagai bahan untuk melakukan publikasi kepada konsumen. Edukasi yang dimaksud adalah mengenai pentingnya animasi dalam melakukan publikasi suatu produk kreatif, tidak terbatas pada videography yang berasal dari rekaman biasa kemudian diupload pada Youtube maupun Instagram. Dengan adanya animasi yang unik, maka menurut mereka akan meningkatkan citra merek dan publisitas.
Berbeda dengan sektor ilm & animasi, sektor kuliner Ranting Aya mengedepankan kanal publikasi melalui jejaring pertemanan yaitu dengan words of mouth. Menurut mereka dengan memberikan tester kepada teman-temannya dapat membantu publikasi ke teman yang lain secara tidak langsung (getok tular). Bahkan untuk publikasi secara online melalui media sosial Facebook justru teman-temannya yang melakukan,
Strategi dari Meja Bundar Studio yaitu menggunakan publikasi secara online dan oline. Pada kenyataannya banyak pesanan yang datang melalui dua media publikasi tersebut. Jaring pertemanan
melalui media sosial sangat berpengaruh. Dengan adanya jaring pertemanan tersebut, publikasi jadi lebih eisien dan optimal tanpa mengeluarkan banyak biaya.
karena keterbatasan dari Ranting Aya sendiri dalam melakukan melakukan komunikasi dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami di Facebook. Selain menggunakan jejaring pertemanan tersebut, bagi sektor kuliner adanya liputan-liputan dari local portal news dan TV swasta nasional sangat mendongkrak publisitas mereka.
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
29
Data ini diolah dari kegiatan FGD yang dilaksanakan di Hermes Palace Hotel Medan, Jl. Pemuda No.22, A U R, Medan Maimun, Medan. Peserta FGD merupakan UMKM
Tabel berikut merupakan ringkasan dari tanggapan partisipan mengenai kegiatan publikasi produk kreatif mereka. Secara keseluruhan, pelaku industri Kreatif Medan mengandalkan media sosial dan berbagai kegiatan pameran. Beberapa partisipan lainnya memberikan tanggapan bahwa kanal publikasi mereka adalah gerai (
in-store), iklan di luar ruangan, dan kemasan produk kreatif
(packaging) mereka sendiri.
MEDAN
PESERTA FGD PUBLIKASI MEDAN
SEJAUH MANA KEGIATAN PUBLIKASI PRODUK
KREATIF DI MEDAN?
kreatif yang beroperasi di Medan. Sejumlah 10 industri kreatif ikut dalam FGD ini dengan komposisi sebagai berikut:
No Sektor Usaha Jumlah Peserta
1 Fashion 1
2 Film & Animasi 1
3 Kriya 3
4 Kuliner 2
5 Lainnya 1
6 Pengembang Aplikasi 2 Total Peserta FGD 10
Media Sosial dipilih menjadi kanal publikasi karena partisipan menganggap bahwa kanal ini berbiaya rendah, mudah untuk diakses, dan mudah untuk mencapai target konsumen mereka. Sedangkan publikasi dalam kegiatan pameran dipilih karena pelaku industri kreatif diundang dalam pameran dan pelaku menganggap bahwa kanal ini merupakan kesempatan baik untuk mendemonstrasikan produk kreatif mereka.
Jenis Kanal Publikasi
Online Media sosial
Oline
•
Kanal Publikasi Gerai dan Gedung Promosi•
Kemasan•
Pameran•
Iklan luar ruanganSNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
30
Pada sektor kuliner Dapur Reuni yang berdiri sejak tahun 2009 memiliki usaha pada pengolahan makanan oleh-oleh seperti giant nastar dan keripik dari umbi-umbian sudah mengalami peningkatan penjualan hingga 50%. Strategi yang diambil oleh Dapur Reuni telah menggunakan kanal publikasi offline seperti pameran dan pelatihan di berbagai tempat. Mereka melakukan demo secara langsung, dan mempersilakan pengunjung mencicipi produk mereka. Selain itu publikasi melalui kemasan (packaging) telah mereka lakukan setelah melihat sektor kuliner lain yang menggunakan kemasan menarik di Bandung. Sektor kuliner yang lain yaitu Oen’s Fatima telah menggunakan kanal publikasi melalui pendekatan edukasi kepada konsumen mengenai kelebihan produk mereka yaitu cookies kacang hijau.
Rumah Rajut yang bergerak pada bidang rajut, jual bahan rajut, dan instruktur melakukan publikasi melalui kanal offline berupa pelatihan secara langsung dengan membuka kelas gratis (bagi yang tidak mampu) dan berbayar (bagi yang mampu). Dengan adanya kelas tersebut, Rumah Rajut ingin membawa pesan edukasi kepada masyarakat yang tertarik dalam mengembangkan kerajinan rajut. Secara tidak langsung strategi tersebut mampu mendongkrak publisitas mereka kepada masyarakat sekitarnya dan masyarakat Medan secara umum.
Ardhina Batik Medan yang bergerak dalam bidang
fashion, yaitu penjualan kain batik telah menggunakan
kanal publikasi melalui platform e-commerce yang ada saat ini seperti Tokopedia. Selain itu mereka juga telah menggunakan kanal offline seperti mulut ke mulut
(word of mouth). Selain itu Ardhina Batik Medan juga
memanfaatkan sarana edukasi kepada pelajar mahasiswa mengenai batik Medan, dan membiarkan mahasiswa melakukan kreasi sendiri dengan menggunakan fasilitas dari Ardhina Batik Medan.
STRATEGI PUBLIKASI PRODUK KREATIF DI MEDAN
Pelaku industri kreatif seperti Action Management Center dan CV Roxed Ltd., banyak menggunakan kanal media online, selain itu pengalaman Action Management Center dalam memberikan training dan marketing sangat membantu proses publikasi kepada konsumen atau masyarakat yang ada di Medan. Training itu sendiri tidak terbatas pada instansi dan perusahaan, personal training juga dilayani.
Pada sektor animasi & ilm Wong Animasi telah menggunakan kanal publikasi online dan offline.
Menurut mereka masyarakat di Medan berbeda dengan masyarakat di Pulau Jawa yang membutuhkan edukasi di bidang animasi, mereka menganggap edukasi secara
offline melalui pameran dan touring ke studio animasi
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
31
Ardhina Batik Medan, yang beralamat di Jl. Bersama Gg musyawarah No. 2 Medan Tembung. R. Edy Gunawan selaku pemilik home industri mendirikan usahanya sejak tahun 2010. Di tahun 2010 Edy masih menggunakan batik tulis dengan motif – motif dari Jawa. Di tahun 2011 R. Edy Gunawan selaku pemilik home industri Ardhina Batik telah meninggalkan motif dari Jawa dan menghadirkan corak batik khas Sumatera Utara, antara lain Batak Toba, Karo, Melayu, Simalungun, atau sejenisnya yang ada di Sumatera Utara dengan proses teknik batik cap. Karya batik motif Batak Edy dengan teknik batik cap menghasilkan produksi yang sangat meningkatkan pemasaran hingga sampai ke daerah Jawa dan Kalimantan.
Pada awalnya Ardhina Batik Medan belum mengenal mengenai segmen pasar di Medan, dan hanya “bermodalkan” batik Jawa di daerah tersebut. Tentu dapat ditebak seperti apa reaksi pasar yang ada saat itu, konsumen yang didapatkan sedikit dan hanya merupakan orang yang mempunyai budaya Jawa.Hal ini sangat menyulitkan penetrasi pasar yang dilakukan oleh Edy Gunawan sebagai pemilik perusahaan batik tersebut.
BEST PRACTICES MEDAN : ARDHINA BATIK MOTIF MEDAN
Setelah setahun, akhirnya Ardhina Batik mengubah desain produk mereka sebagai tanggapan terhadap pasar pada saat itu.
Setelah dikombinasikan dengan publikasi yang tepat maka pesan (message) yang diharapkan dapat disampaikan ke konsumen. Selain itu, perkembangan situs jual beli online
juga aktif digunakan sebagai sarana publikasi Ardhina Batik.
Selain itu “Ardhina Batik” juga aktif mengisi database, di situs datagovid.com. Dengan adanya database seperti ini maka akan memudahkan calon konsumen berinteraksi secara langsung dengan “Ardhina Batik”. Proses penyampaian pesan bisa secara langsung dilakukan ketika ada konsumen yang bertanya atau tertarik dengan produk batik khas Medan yang ditawarkan.
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
32
Tabel 4.9 berikut ini adalah pemetaan proil peserta atau partisipan Focus Group Discussion (FDG) mengenai publikasi usaha kreatif di Padang, yang hampir separuhnya berasal dari sektor kuliner. Secara keseluruhan terdapat sembilan partisipan yang terdiri atas usaha kreatif : kriya (2 partisipan), fashion (2 partisipan), kuliner (4 partisipan) dan pengembang aplikasi (1 partisipan).
Berdasarkan data FGD, pelaku industri kreatif di Padang telah memanfaatkan kanal publikasi baik yang online
maupun yang offline. Pilihan itu berdasarkan pada kesesuaian sumber daya dan kemampuan industri dengan karakteristik kanal publikasi.
Kanal publikasi online yang digunakan oleh pelaku industri kreatif di Padang antara lain Facebook, Instagram, Line, Portal media online (telah dilakukan oleh Padang Spices
PADANG
PESERTA FGD PUBLIKASI PADANG
SEJAUH MANA MERAIH PUBLISITAS
INDUSTRI KREATIF DI PADANG
No Sektor Usaha Jumlah Peserta
1 Fashion 2
2 Kriya 2
3 Kuliner 4
4 Pengembang Aplikasi 1 Total Peserta FGD 9
& Rendang Minang Culinary), Website, dan beberapa
platform e-commerce yang sudah ada yaitu Shopee.
Kanal publikasi offline yang dipilih oleh pelaku industri kreatif di Padang yaitu kartu nama, brosur, packaging,
portofolio, dan koran.
Kanal Publikasi Jenis Kanal Publikasi
Online
•
Media sosial•
Website•
Online shopOline
•
Event•
Media Cetak•
Media Elektronik•
Brosur, kartu nama,packaging, dan portofolio
Tabel 4.9
Peserta FGD Padang
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
33
Strategi publikasi yang dijalankan oleh pelaku industri kreatif di Padang masih menggunakan strategi umum yang biasa digunakan oleh pelaku industri kreatif yaitu mengandalkan jaringan pertemanan dalam melakukan publikasinya. Penggunaan media sosial sendiri sudah dilakukan oleh pelaku industri kreatif, tetapi hanya terbatas pada sektor tertentu yaitu sektor aplikasi,
fashion, dan kuliner.
Saat ini masyarakat di Padang menurut sektor Aplikasi belum mempunyai awareness yang cukup terhadap kehadiran perkembangan teknologi saat ini seperti diungkapkan oleh CV. Orbit Techno. Dalam menyiasati kultur (budaya) tersebut, pengembang aplikasi mengutamakan edukasi (pelatihan) bagi masyarakat tentang tata cara penggunaan aplikasi. Edukasi tersebut dilakukan bersamaan dengan kegiatan publikasi melalui kanal publikasi online dan tatap muka secara langsung.
Lain hal nya dengan sektor fashion yaitu Coga Clothing, mereka melakukan publikasi dengan melalui bantuan dan
STRATEGI PUBLIKASI PRODUK
KREATIF DI PADANG
kerja sama dari teman-temannya alias getok tular (word
of mouth) dan menggunakan sarana media sosial yaitu
Facebook dalam melakukan publikasi via online. Dengan menggunakan Facebook, biaya untuk publikasi tidak ada (free). Mereka mengandalkan jaringan pertemanan yang sudah ada.
Pada sektor kriya Karya Bamboo, publikasi dilakukan via
offline yaitu dengan melalui pameran yang disediakan
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
34
Secara umum dapat dilihat bahwa pelaku sektor kuliner bernama Dian Anugrah melakukan publikasi yang mirip dengan industri kreatif yang lain, tapi hal menarik dari publikasi yang dilakukannya adalah menjadikan “Padang Spices & Rendang Minang Culinary” terkenal karena liputan-liputan khusus mengenai masakan Padang di
Pemetaan proil peserta atau partisipan Focus Group Discussion (FGD) mengenai publikasi usaha kreatif di Palembang dapat dilihat pada tabel 4.11 Peserta FGD Palembang. Secara keseluruhan terdapat delapan partisipan yang terdiri atas tiga usaha kreatif, yaitu kuliner, ilm & animasi, pengembang aplikasi, kriya ,dan fashion. Partisipan dari pengembang aplikasi cukup mendominasi dalam pelaksanaan FGD di Palembang.
PALEMBANG
PESERTA FGD PUBLIKASI PALEMBANG
BEST PRATICES PADANG : PADANG SPICES & RENDANG MINANG CULINARY
Gambar 4.6 Ulasan Padang Spices & Rendang Minang Culinary di Salah Satu Media (Sumber : http://gayahidup. republika.co.id/berita/gaya-hidup/ kuliner/14/10/05/ncy0bu-rahasia-kelezatan-rendang-minang)
berbagai portal berita online, seperti di beritasatu.com, infospesial.net, dsb. Dengan memberikan penjelasan yang jelas dan menarik, maka secara langsung konsumen akan memberikan nilai lebih terhadap produk yang telah diulas di berbagai media tersebut. Semakin banyak ulasan, akan semakin bagus citra produk di mata konsumen.
No Sektor Usaha Jumlah Peserta
1 Film & Animasi 2 2 Kriya dan Fashion 1
3 Kuliner 1
4 Pengembang Aplikasi 4 Total Peserta FGD 8
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
35
SEJAUH MANA MERAIH PUBLISITAS
PRODUK KREATIF DI PALEMBANG
Tabel 4.14 Kanal Publikasi UMKM Palembang Pelaku industri kreatif di Palembang meraih publisitas melalui kanal publikasi
online dan offline. Tabel berikut
merupakan ringkasan partisipan terhadap cara yang telah mereka laksanakan untuk meraih publisitas di Palembang.
Kanal Publikasi Jenis Kanal Publikasi
Online Instagram
Facebook Youtube
Website dan Blog
Offline Pameran
Pemberian Sponsor (sponsorship) acara Penjualan Tatap Muka
Lealet Televisi Majalan
Strategi publikasi yang dilakukan industri kreatif di Palembang hampir semuanya menggunakan kanal publikasi event (pameran), sebagai salah satu contoh yang telah dilakukan oleh Songket Palembang yang mengikuti kegiatan pameran INACRAFT selama 3 tahun berturut-turut. Dengan adanya pameran, produk songket mereka mampu memenuhi target yang mereka tetapkan dan memuaskan. Setelah menggunakan saran publikasi melalui pameran, mereka dibantu anggota keluarga yang lain untuk menggunakan kanal publikasi melalui Facebook dan Instagram.
Pelaku industri kreatif pada sektor aplikasi dan sektor ilm & animasi yang membutuhkan teknologi tinggi banyak menggunakan media sosial yang interaktif dalam melakukan publikasi. Media sosial nteraktif yang biasa dipakai yaitu Facebook dan Instagram. Seperti Home Entertainment Art, yang usahanya bergerak pada bidang ilm, komik, dan animasi walaupun didirikan pada tahun 2016 namun mampu merambah ke Malaysia dan Singapura. Adapun komik buatan mereka beberapa sudah pernah tayang di Webtoon.
Sektor pengembangan aplikasi Cyborg IT Center yang didirikan sejak tahun 2010 menghasilkan produk berupa barang dan jasa, baik isik maupun aplikasi (hardware dan
software). Strategi kanal publikasi yang mereka ambil
menyesuaikan dengan perkembangan media sosial pada saat itu yaitu melalui Facebook, Twitter, Instagram, dan
STRATEGI PUBLIKASI PRODUK KREATIF
DI PALEMBANG
media sosial lainnya. Bagi mereka strategi yang dijalankan sudah cukup efektif sampai saat ini, terbukti dengan banyaknya tawaran pembuatan portal-portal pengunjung dan lainnya. Strategi yang dijalankan tersebut hampir sama dengan Orakorek Creative yang bergerak pada layanan fotograi yang banyak mendapatkan pesanan dari acara pernikahan, kelulusan, dan acara khusus keluarga.
Pada sektor kuliner Durian Story yang mengembangkan usahanya khusus untuk yang berbahan dasar durian seperti es krim, pancake durian, kue, dan sebagainya telah menggunakan kanal publikasi secara online dan
offline. Banyaknya peliputan berita dari media elektronik
lokal turut membantu proses publikasi produk mereka. Media lokal yang dimaksud salah satunya adalah
palembang.tribunnews.com. Adapun kanal publikasi
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
36
“Orakorek Creative” merupakan salah satu jasa penyedia layanan fotograi, salah satu publikasi yang mereka lakukan yaitu dengan melalui Webstagram. Dalam wadah tersebut, mereka memaparkan layanan dan portofolio yang dikemas dalam desain yang menarik
BEST PRATICES PALEMBANG : ORAKOREK CREATIVE
dan eye catching. Pada sisi kiri terdapat panel tautan
untuk media sosial yang lain, sehingga mempermudah konsumen dalam melakukan pemesanan atau sekedar mencari informasi seputar fotograi.
Gambar 4.7 Webstagram Orakorekcreative
Tabel 4.15 Peserta FGD di Pontianak
No Sektor Usaha Jumlah Peserta
1 Fashion 3
2 Film & Animasi 1
3 Kriya 3
4 Kuliner 3
5 Musik 1
6 Pengembang Aplikasi 2 Total Peserta FGD 13
Partisipan Focus Group Discussion (FGD) di Pontianak ditampilkan pada tabel 4.15 berikut ini. Dari tabel dapat dilihat bahwa terdapat 13 partisipan yang terdiri atas usaha kreatif kriya (3 partisipan), musik (1 partisipan), fashion
(1 partisipan), kuliner (3 partisipan), ilm & animasi (1 partisipan), serta pengembang aplikasi (2 partisipan).
PONTIANAK
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
37
Tabel 4.16
Kanal Publikasi UMKM Kreatif Pontianak FGD diPontianak berhasil mengungkap bahwa kanal
publikasi online dan offline telah dimanfaatkan oleh para pelaku industri kreatif. partisipan menunjukkan bahwa media sosial dan media mainstream telah dimanfaatkan dengan cukup baik. Sektor kriya, animasi & ilm, musik, dan aplikasi menggunakan media sosial seperti Facebook dan Instagram merupakan kanal online yang banyak digunakan, karena dalam media sosial tersebut bisa digunakan untuk mengunggah (upload) dan mendukung media yang bersifat interaktif. Sedangkan sektor kuliner menggunakan aplikasi messaging yang digunakan dalam meraih publisitas yaitu Black Berry Messenger (BBM)
Selain itu platform e-commerce seperti Bukalapak.com dan Belanja.com juga menjadi sarana publikasi bagi pelaku industri kreatif di Pontianak. Beberapa kanal publikasi lainnya yang terbatas yaitu melalui Broadcast, billboard, TV lokal, dan radio (sektor fashion dan sektor musik).
Sedangkan untuk kanal publikasi offline di Pontianak yang dipilih pelaku industri kreatif yaitu melalui pameran, koran, brosur, buku katalog (sektor fashion, kuliner), majalah, exhibition/ pameran, packaging (kemasan), dan publikasi in-store (dalam ruangan toko).
SEJAUH MANA MERAIH PUBLISITAS PRODUK
KREATIF DI PONTIANAK
Kanal Publikasi Jenis Kanal Publikasi
Online
•
Online shop•
WebsiteOffline
•
Event•
Toko Fisik•
Kemasan (Packaging)•
PameranSTRATEGI PUBLIKASI PRODUK KREATIF DI
PONTIANAK
Untuk meraih publisitas produk, pelaku industri kreatif di Palembang memanfaatkan kanal publikasi baik yang
online dan offline. Pemanfaatan ini didasarkan pada
karakteristik produk dan strategi yang akan di terapkan oleh pelaku industri kreatif.
Publikasi yang dilakukan oleh industri kriya Songekat Palembang menagndalakan kegiatan pameran.... Strategi untuk meraih publisitas produk kreatif di Pontianak telah menggunakan berbagai cara yang umum dilakukan, untuk itu masih diperlukan cara publikasi yang lebih unik (khusus) sehingga bisa mengangkat publisitas produk kreatif.
Salah satu cara yang digunakan dalam meraih publisitas oleh pelaku industri kreatif yaitu dengan melakukan edukasi ketika mengikuti sebuah pameran, seperti yang dilakukan oleh sektor fashion Craftulistiwa (Winzee Crafts) Dengan adanya publikasi masyarakat dapat mengenal secara langsung produk kreatif yang ditawarkan, sekaligus memberikan edukasi kepada konsumen tentang pembuatan tenun dari awal hingga akhir bagi konsumen, baik dengan demo langsung
maupun dengan menampilkan semua tahapan kegiatan tenun dalam bentuk album khusus.
Pada sektor kuliner yaitu Snovera Snack Lidah Buaya, strategi publikasi yang mereka gunakan adalah dengan melalui komunikasi langsung kepada konsumen (word
of mouth). Konten (message) yang digunakan dalam
menarik konsumen adalah yang berkaitan dengan kesehatan tubuh, hal ini dilakukan karena produk mereka (dalam hal ini produk siomay) mengandung kulit dan tulang ikan yang memang bagus buat kesehatan tubuh karena mengandung kolagen dan kalsium.
Dalam mengembangkan dan meningkatkan publisitas produk kreatif, peran dan keberadaan komunitas pelaku industri kreatif di Pontianak sangat membantu yaitu
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
38
Gambar 4.9 Hasil Kerajinan Tangan
Mutia Handycraf
Gambar 4.10 Toko Fisik (Workshop)
Mutia Handycraft
Mutia Handycraft merupakan salah satu produk kreatif dengan sistem publikasi yang telah dilakukan lebih banyak melalui media offline, dilihat dari review
di internet sangat sulit untuk menemukannya. Hal ini menggambarkan bahwa pengetahuan pelaku usaha kreatif untuk melakukan publikasi secara online masih belum merata. Untuk menutup kelemahan tersebut, Mutia Handycraft memaksimalkan potensi publikasi
offline yaitu dengan mengikuti pameran jika ada dan
menggunakan media dalam ruangan. Seiring berjalannya waktu, Mutia Handycraft menjadi dikenal oleh masyarakat disekitarnya dan menjadi lebih luas. Dengan semakin dikenal masyarakat, maka inovasi dari produknya sendiripun harus selalu dilakukan dan hal tersebut telah dilakukan oleh Mutia Handycraft.
BEST PRATICES PONTIANAK :
MUTIA HANDYCRAFT
YOGYAKARTA
PESERTA FGD PUBLIKASI YOGYAKARTA
Proil peserta dari pelaku industri kreatif atau partisipan
Focus Group Discussion (FGD) mengenai publikasi usaha kreatif di Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini. Dari tabel dapat dilihat bahwa terdapat sembilan partisipan yang terdiri atas usaha kreatif fashion (2 partisipan) ,kuliner (3 partisipan), ilm & animasi (1 partisipan), dan pengembang aplikasi (2 partisipan).
No Sektor Usaha Jumlah Peserta
1 Fashion 2
2 Film & Animasi 1
3 Kuliner 3
4 Musik, Lainnya 1 5 Pengembang Aplikasi 2 Total Peserta FGD 9
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
39
SEJAUH MANA MERAIH PUBLISITAS PRODUK
KREATIF DI YOGYAKARTA
Dari hasil FGD Yogyakarta didapatkan bahwa pelaku industri kreatif menggunakan berbagai kanal publikasi yang menurut mereka sesuai dengan target konsumen. Untuk sektor yang menggunakan teknologi tinggi, dalam hal ini sektor aplikasi dan sektor animasi penggunaan kanal publikasi secara online telah mereka lakukan. Kanal publikasi yang dipilih oleh pelaku industri kreatif tersebut
Tabel 4.18 Kanal Publikasi UMKM Kreatif Yogyakarta
yaitu Google Ads, Facebook, Line, dan Search Engine
Optimization (SEO) .
Beberapa sektor industri kreatif seperti kuliner dan musik menggunakan kanal publikasi offline seperti pameran, kartu nama, media dalam ruangan, dan brosur, serta
word of mouth sebagai sarana publikasi secara langsung
kepada konsumen.
Kanal Publikasi Jenis Kanal Publikasi
Online
•
Media sosial•
Website•
Search Engine OptimizationOffline
•
Event•
Media Cetak•
Media Elektronik•
Reklame•
Product Trial•
Word of MouthSTRATEGI PUBLIKASI INDUSTRI KREATIF
DI YOGYAKARTA
Pada sektor fashion pelaku industri kreatif (Tom Batik Warna Alam) menyatakan bahwa dengan adanya story
telling atau cerita melalui media online dan komunikasi
langsung (word of mouth)dapat meningkatkan awareness
dan nilai dari produk. Story behind warna batik yang
mbladhus dianggap menjadi keunikan. Pesan yang kuat
tentang sejarah ditemukannya pasta warna alami yang berasal dari daun tom (Indigo Ferahtoria) meningkatkan keingin tahuan dan penghargaan konsumen terhadap produk. Secara psikologis, konsumen justru menganggap kain lebih enak dipakai (walaupun mungkin tidak ada pengaruhnya).
Pada bidang kuliner (Dawet Ayu Citra), cerita sederhana
(story telling) dan unik tentang asal mula ditemukannya
suatu produk, penamaannya yang sederhana, dan ketulusan pemilik usaha dalam memberikan produk yang terbaik bagi konsumennya menjadi pesan yang baik untuk disampaikan dalam publikasi kuliner. Dawet Ayu Citra sendiri merupakan salah satu sektor kuliner yang berdiri pasca gempa Yogyakarta pada tahun 2007, hal ini tentu memberikan nilai historis dan pengalaman menarik bagi konsumen yang pertama kali kesini, sekaligus menjadi bagian publikasi dari Dawet Ayu Citra kepada orang lain.
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
40
BEST PRATICES YOGYAKARTA : TOM BATIK WARNA ALAM
Salah satu warisan budaya Indonesia yang masih berkembang adalah seni kerajinan batik. Seni kerajinan batik dapat bertahan karena diminati masyarakat Indonesia, bahkan terkenal hingga mancanegara. Hal ini didukung oleh perkembangan sumber daya manusia Indonesia yang membuat seni kerajinan batik mampu menjadi identitas budaya nasional yang patut diperhitungkan di pasar global.
Batik dengan pewarna alami kelihatan lebih kusam, namun pewarna alami mempunyai sifat dan warna yang khas. Warna yang dihasilkan tidak bisa ditiru oleh pewarna sintetis. Keunikan ini yang membuat batik pewarna alami bernilai seni tinggi dan kelihatan lebih elegan serta lebih lembut. Di samping itu, pewarna alami lebih aman bagi kesehatan pembuat, pemakai, dan limbahnya yang ramah lingkungan.
Hanya beberapa pengrajin batik yang tetap melanjutkan kegiatan batik pewarna alami sampai sekarang. Salah satunya terletak di Desa Banaran, Kecamatan Galur,
Gambar 4.12 Proses Pembuatan
Batik Tom
Kabupaten Kulon Progo, Provinsi D.I. Yogyakarta. Usaha yang pada awalnya hanya menyediakan pewarna alami yang dikemas dalam bentuk pasta, kini telah berkembang menjadi produk batik dengan warna alami. Awalnya warna yang diolah hanya warna biru indigo yang berasal dari daun tom. Lalu, pencarian jenis warna ditambah dengan memanfaatkan bahan-bahan dari alam sekitar. Pencarian warna baru tidak hanya terfokus berasal dari tumbuh-tumbuhan, pencarian ini membawa kepada kotoran sapi. Dengan bermodalkan pewarna alami, “Tom Batik Warna Alam” melakukan publikasi secara lengkap mengenai sejarah, pembuatan, hingga desain batik terkini yang sedang mereka kerjakan. Selain melakukan publikasi online melalui blog, mereka juga aktif di situs jual beli online yang tidak berbayar. Dengan cara tersebut, eisiensi dari publikasi dan hasilnya menjadi lebih maksimal.
SURABAYA
PESERTA FGD PUBLIKASI SURABAYA
Berikut adalah gambaran peserta Focus Group
Discussion (FGD) publikasi usaha kreatif di Surabaya.
Secara keseluruhan terdapat 10 partisipan yang terdiri atas 6 sektor usaha kreatif, yaitu kuliner (3 partisipan), musik (1 partisipan), ilm & animasi (1 partisipan), pengembang aplikasi (2 partisipan), fashion (2 partisipan), dan sektor lainnya (1 partisipan).
No Sektor Usaha Jumlah Peserta
1 Fashion 2
2 Film & Animasi 1
3 Kuliner 3
4 Pengembang Aplikasi 2
5 Musik 1
6 Lainnya 1
Total Peserta FGD 10
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
41
SEJAUH MANA MERAIH PUBLISITAS PRODUK
KREATIF DI SURABAYA
Tabel berikut ini menjelaskan mengenai jenis kanal publikasi yang telah digunakan oleh para pelaku industri kreatif di Surabaya. Secara umum, kanal publikasi yang digunakan yaitu online dan oline.
Kanal Publikasi Jenis Kanal Publikasi
Online • Youtube
• Search Engine Optimisation (SEO)
• Google Ad
Offline • Kerjasama dengan pusat kebudayaan negara lain
• Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
• Penampilan produk kreatif
• Acara
STRATEGI PUBLIKASI PRODUK KREATIF DI SURABAYA
Strategi publikasi produk kreatif di Surabaya telah dilakukan baik secara online maupun oline. Pada sektor ilm & animasi yaitu Culoboyo, strategi yang dilakukan banyak menggunakan kanal publikasi secara online melalui jejaring media sosial dan Youtube. Dengan membuat fanpage di Facebook dan channel di Youtube, mereka mampu melakukan publikasi secara kontinyu. Adapun awal pembuatan animasi hanya terbatas sebagai konsumsi komunitas tertentu dan bergenre komedi, dengan membawa karakter yang mudah dikenal di Surabaya, kemudian lama-kelamaan berkembang menjadi lebih luas dan tidak terbatas pada komunitas tertentu.
Pada sektor pengembang aplikasi yaitu Creative Media sebagai pengembang aplikasi android dan Website, produk mereka berupa kursus atau jasa komputer sudah dicapai dengan sangat baik. Strategi publikasi yang dilakukan yaitu pencarian pertama di Google melalui Google Ads. Setelah calon customer mengontak lalu dilakukan below the line, dengan mengontak kembali konsumen yang tertarik dengan pengembangan aplikasi android dan website.
Strategi publikasi untuk sektor musik yaitu Musik Patrol Jabal Nur banyak menggunakan kegiatan yang telah ada seperti Car Free Day (CFD) di Surabaya, dengan membawakan musik pada acara tersebut orang lebih mengenal dan bisa berinteraksi secara langsung terhadap produk kreatif yang mereka bawa (dalam hal ini kesenian musik tradisional), selain itu mereka hanya menunggu undangan dan konirmasi dari konsumen untuk bisa tampil.
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
42
BEST PRATICES SURABAYA : CIADIO ANIMATION
Karakter dari Ciadio Animation, sangat familiar dengan warga Surabaya yaitu Culo dan Boyo. Dengan menambahkan cerita-cerita yang menarik, produk mereka berkembang dari tahun ke tahun dan mendapatkan respon yang positif dari masyarakat. Selain melakukan publikasi produk melalui semua media online (khususnya Youtube), Ciadio Animation juga menawarkan sarana kerjasama dalam bentuk iklan kepada konsumen yang telah ditentukan spesiikasi dan kebutuhannya. Karakter Culo dan Boyo telah diperkenalkan sejak tahun 2010. Setelah sempat vacum beberapa tahun, Culoboyo kemudian diproduksi kembali dalam format webseries mulai akhir tahun 2015.
Gambar 4.13 Sarana Publikasi Ciadio Animation
Gambar 4.14 Publikasi Melalui Channel Youtube
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
43
DENPASAR
PESERTA FGD PUBLIKASI DENPASAR
SEJAUH MANA MERAIH PUBLISITAS INDUSTRI KREATIF DI DENPASAR
Tabel berikut ini menggambarkan jumlah peserta FGDserta sektornya terkait dengan publikasi usaha kreatif di Denpasar. Secara keseluruhan terdapat 8 partisipan yang terdiri atas tiga usaha kreatif, yaitu kriya, fashion,
kuliner, ilm & animasi, dan pengembang aplikasi.
Tabel berikut menjelaskan jenis kanal publikasi produk kreatif dari pelaku industri kreatif yang ada di Bali. Pelaku industri kreatif Bali telah menggunakan publikasi secara
online maupun offline.
No Sektor Usaha Jumlah Peserta
1 Fashion 1
2 Film &Animasi 1
3 Film &Animasi, Pengembang Aplikasi 1
4 Kriya 2
5 Kuliner 1
6 Musik, Lainnya 1
7 Pengembang Aplikasi 1
Total Peserta FGD 8
Tabel 4.23 Peserta FGD
Denpasar
Kanal Publikasi Jenis Kanal Publikasi
Online • Play Store • Apple Store • Website • Youtube • Media Sosial • Line
Oline • Compact Disc
• Buku
• Penjualan Tatap Muka • Pertunjukan
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
44
STRATEGI PUBLIKASI PRODUK KREATIF DI DENPASAR
BEST PRATICES DENPASAR : SANGGAR TARI MEKAR BUANA
Pelaku industri kreatif di Denpasar telah menggunakankanal publikasi online dan oline. Pelaku industri kreatif yang menggunakan kanal online dalam optimasi publisitasnya yaitu Bamboomedia, Rajabikinvideo, dan Media Ceria Bali. Rajabikinvideo merupakan usaha kreatif yang bergerak dalam pembuatan video yang digunakan dalam mempromosikan produk secara online. Usaha mereka berawal dari pengalaman website temannya yang penjualannya stagnan dan kemudian mempunyai ide untuk membuat konten website nya menarik, salah satunya dengan membuat video. Karena Rajabikinvideo menganggap masyarakat saat ini lebih suka melihat video daripada membaca atau melihat tulisan ataupun gambar yang statis, walaupun mereka juga menerima jasa pembuatan isi website (lebih kearah konten).
Bamboomedia yang berdiri sejak tahun 2003 pada awalnya mempunyai pendekatan kearah edukasi, yaitu dengan membuat Computer Based Training (CBT) yang dibuat berdasarkan pengalaman bekerja sebelumnya dan ketika kuliah di Surabaya. Permasalahan utama ketika berdiri yaitu masalah penjualannya. Berkat temannya yang punya pengalaman berjualan selama 2 tahun, Bamboomedia mampu mengadopsi sebuah sistem penjualan yang akhirnya membawa produk mereka ke Gramedia. Hal tersebut mengangkat publisitas dan penjualan dari Bamboomedia, setelah era perkembangan IT yang meninggalkan CD Bamboomedia
Sanggar Tari Mekar Bhuana merupakan salah satu pelaku industri produk kreatif yang bergerak di bidang seni musik dan tari khas Bali. Salah satu hal yang menarik mengenai publikasi yang telah mereka lakukan adalah dengan melakukan pagelaran pada event tertentu yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah maupun swasta di Provinsi Bali. Dengan membawakan budaya tradisional mereka memberikan pengalaman yang lebih kepada konsumen yang menggunakan jasanya. Seperti yang kita ketahui, seni tradisional semacam ini harus berusaha keras mempertahankan eksistensi mereka ditengah derasnya pengaruh budaya modern dari luar negeri. Berikut isi proil dari Sanggar Tari Mekar Bhuana yang dikutip dari web mereka
memfokuskan diri pada video blogging, animasi, dan aplikasi. Adapun tema edukasi dari produknya tetap mereka gunakan sampai saat ini. Media Ceria Bali, yang bergerak pada bidang IT dalam melakukan publikasi lebih mengandalkan cerita customer mereka ke orang lain. Mereka fokus pada membantu usaha lain yang ingin menggunakan kanal online berupa website yang menarik seperti jasa tour dan travel.
Pada sektor lain yaitu Sanggar Tari Mekar Bhuana yang bergerak pada gamelan dan sanggar tari menempatkan ide untuk melestarikan kebudayaan Bali, yang justru merupakan orang asing yang menikah dengan orang Bali. Mereka membuat website untuk memberikan informasi mengenai gamelan dan tari yang ada di Bali sekaligus menjadi platform gratis untuk pembuat gamelan. Karena kemampuan menyajikan informasi kedalam bahasa asing, membuat Sanggar Tari Mekar Bhuana diundang di Workshop internasional dan diundang ke Kanada untuk mengajar mengenai gamelan dan tari Bali sebagai kesenian klasik yang membuat publisitas mereka menjadi go internasional.
Sektor fashion, Sandal Kanan Kiri menggunakan media sosial untuk mendapatkan publisitas kepada konsumennya. Mereka membawa konten berupa edukasi, konsumen dipersilakan untuk customized sendiri dari produk yang telah ditawarkan (di-upload). Setelah itu mereka akan memberikan packaging yang menarik.
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
45
Berikut ini adalah tabel jumlah peserta Focus Group Discussion (FGD) publikasi usaha kreatif di Mataram. Secara keseluruhan terdapat 10 partisipan dari berbagai sektor yang terdiri atas sektor kriya, musik, fashion, kuliner, ilm & animasi, dan pengembang aplikasi.
Gambar 4.15 Web Sanggar Tari Mekar Bhuana
MATARAM
PESERTA FGD PUBLIKASI MATARAM
No Sektor Usaha Jumlah Peserta
1 Fashion 1
2 Film &Animasi 1
3 Kriya 3
4 Kuliner 2
5 Musik 1
6 Pengembang Aplikasi 2 Total Peserta FGD 10
SNAPSHOT PUBLIKASI PRODUK KREATIF
46
Tabel berikut merupakan ringkasan dari pernyataan partisipan mengenai kegiatan publikasi produk kreatif mereka. Secara keseluruhan, pelaku UMKM kreatif Mataram mengandalkan media sosial dan berbagai kegiatan pameran. Beberapa partisipan lainnya memberikan tanggapan bahwa kanal publikasi mereka adalah gerai dan iklan di luar ruangan. Salah seorang partisipan mempublikasikan informasi mengenai salah seorang pejabat menteri yang mengkonsumsi produk kreatifnya.
Strategi publikasi industri kreatif di Mataram yang dipilih oleh peserta FGD yaitu online dan offline. Kanal publikasi online telah dimanfaatkan oleh hampir semua pelaku, antara lain Facebook, Instagram, dan Youtube. Sedangkan aplikasi pengirim pesan yang digunakan dalam publikasi yaitu melalui Group Whatsapp.
Sektor kriya Stagen Artshop menggunakan media sosial, dan pameran-pameran yang diadakan (didukung) oleh Pemerintah setempat. Menurut mereka menggunakan strategi online dan pameran yang telah diikuti sudah lumayan dalam meraih publisitas baik lokal maupun internasional, walaupun publikasi in-store belum ada. Begitu juga yang dilakukan sektor kriya yang lain yaitu Haryono Handycraft mempunyai strategi yang sama dengan Stagen Artshop. Namun Haryono Handycraft telah menggunakan media in-store dalam publikasi.
Masih pada sektor kriya, Batik Sasambo Bumi Gora
STRATEGI PUBLIKASI INDUSTRI KREATIF DI MATARAM
SEJAUH MANA MERAIH PUBLISITAS INDUSTRI KREATIF DI MATARAM
Tabel 4.28 Kanal Publikasi UMKM Mataram
Kanal online dipilih menjadi kanal publikasi karena partisipan menganggap bahwa kanal ini berbiaya rendah, mudah untuk diakses, dan mudah untuk mencapai target konsumen mereka. Salah seorang partisipan di bidang aplikasi menggunakan website khusus untuk mempublikasikan produk kreatif mereka.
Sedangkan publikasi dalam kegiatan pameran dipilih karena pelaku UMKM diundang dalam pameran dan pelaku menganggap bahwa kanal ini merupakan kesempatan baik untuk mende monstrasikan produk kreatif mereka.
Kanal Publikasi Jenis Kanal Publikasi
Online
•
Media sosial•
Blog Oline•
Pameran•
Gerai•
Pejualan Tatap Muka atau Personal Selling•
Cetak•
Media Luar Ruangan•
Getok tular (Word of Mouth)yang telah berdiri sejak tahun 2007 menggunakan kanal publikasi dari mulut ke mulut (words of mouth) dan pameran, serta menggunakan media dalam ruangan (i
n-store) seiring dengan perkembangan teknologi selain
menggunakan kanal publikasi offline Batik Sasambo Bumi Gora juga mengadopsi publikasi melalui media sosial. Untuk penggunaan kanal yang lain yaitu melalui salah satu gerai ritel nasional, yang telah ditawarkan dari mereka langsung ditolak karena masalah produksi yang cukup lama.
Kerajinan Anyaman Ketak yang bergerak pada pembuatan kerajinan yang terbuat dari pakis-pakisan membuat tas, tempat buah, box tissue, dan wadah-wadah lainnya. Mereka melakukan publikasi melalui kanal
offline dan online. Publikasi online dilakukan melalui
paltform e-commerce yaitu Tokopedia, sedangkan
publikasi offline dilakukan melalui mulut ke mulut (words