EKOLOGI PERAIRAN (EKOPER)
Fakultas Kelautan dan Perikanan
Universitas Syiah Kuala
2018
Presented by :
RUANG LINGKUP EKOLOGI
Apakah Ekologi ??
•
Ekologi merupakan bagian ilmu biologi•
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan alam sekitarnya.•
Organisme dan lingkungannya dapat dikelompokkan ke dalam beberapa tingkatan, semakin besar tingkatannya maka akan semakin komplek.•
Ekologi berasal dari bahasa Yunani,- oikos (rumah atau tempat untuk hidup) - logos (ilmu/pengetahuan)
• Istilah ekologi pertama kali diperkenankan oleh Ernst Haeckel
(Biologist Jerman) pada tahun 1869.•
Pengetahuan dan kesadaran tentang ekologi terus berkembang.Contoh:
.
• Ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem
dengan komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik.
• Faktora abiotik
suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topograf
• Faktor biotik
makhluk hidup : manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.
• Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan
Gen
Tahap Spektrum Organisasi
Komponen Biotik KomponenAbiotik
Biosistem
• Spesies /organisme
suatu kelompok alami dari individu yang nyata hidup,
mempunyai kemampuan berkembang biak dan dapat dibedakan dari kelompok lainnya secara reproduktif
• Populasi
kumpulan organisme satu spesies yang mendiami suatu tempat
• Komunitas
kumpulan spesies yang mendiami suatu tempat atau beberapa populasi yang cenderung untuk hidup bersama di suatu daerah
• Ekosistem
suatu komunitas beserta lingkungan abiotik berinteraksi yang membentuk kesatuan sistem ekologi. - Komponen penyusun ekosistem:
produsen (tumbuhan hijau)
konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora) dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
EKOSISTEM SEBAGAI UNIT FUNGSIONAL DALAM EKOLOGI
Untuk mempelajari suatu sistem dalam ekologi (Ekosistem) diperlukan pengetahuan dasar seperti:
1.Komponen ekosistem (fsika, kimia dan biologi) 2.Cara pengambilan contoh
3.Pengolahan data (analisa data) 4. Wawasan interpretasi
1. Komponen Ekosistem 1.Parameter Fisika
Faktor fsik yang terdapat dalam suatu ekosistem perairan umumnya dapat diamati secara visual, yaitu: suhu, daya tembus sinar matahari, komposisi substrat tanah, kekeruhan, arus, dll
2.Parameter Kimia
Faktor kimia perairan yang berperan dalam ekosistem merupakan proses atau kandungan unsur kimia yang terdapat
dalam perairan. Beberapa parameter kimia air yang sering diukur adalah: pH air, oksigen terlarut, salinitas, nitrat (NO3), fosfat
(PO4), CO
2. Parameter Biologi
Parameter biologi merupakan biota perairan yang menyusun kehidupan di dalam peraiaran, seperti;
-Plakton
semua jasad hidup renik yang hidup bebas didalam perairan dengan kemampuan gerak yang sangat terbatas, sehingga
sebagian besar hidupnya mengikuti arus. Plankton dikelompokkan mejadi ftoplankton (plankton nabati) dan zooplankton (plankton hewani).
Pengukuran plankton sangat penting didalam analisa ekologi karena ftoplankton merupakan produsen primer yang
memberikan kontribusi terbesar terhadap produksi total di dalam ekosistem perairan
-Benthos
- Tanaman air
mencakup tanaman air yang hidup di perairan seperti lumut, ganggang, rumput laut dan lamun.
- Mangrove
merupakan tumbuhan yang hidup di daerah peralihan antara laut dan darat. Komunitas mangrove sangat unik karena secara ekologis lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi laut,
• Tanaman air dan mangrove merupakan produsen primer
yang sangat besar perannya sebagai penyumbang nutrient ke dalam ekosistem perairan.
• Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen,
hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
2. Cara pengambilan contoh (practice)
3. Pengolahan data (analisa data) (practice)
Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan peranannya (Para ahli ekologi )
1.Produsen
Organisme yang dapat membuat makanan sendiri (autotrof) melalui fotosintesis
2.Konsumen
Organisme yang makanannya sangat bergantung pada organisme lain (heterotrof)
3.Pengurai (dekomposer)
Organisme yang mengurai bahan-bahan organik yang berasal dari organisme yang mati, ex: jamur, bakteri
4.Detritivor
Pembagian Ekologi
A.Menurut banyaknya spesies:
1. Autekologi: Mempelajari hubungan satu spesies organisme dengan alam sekitarnya
Contoh : ???
2. Synekologi: Mempelajari hubungan sekelompok spesies organisme dengan alam sekitarnya
Contoh : ???
B. Menurut Taksonomi:
• Interaksi dapat terjadi anatarpopulasi maupun interpopulasi
yang menunjukkan adanya hubungan saling ketergantungan
1.Netralisme
Bila makhluk hidup berada dalam tempat dan waktu tertentu, baik secara terpisah maupun berkumpul, tetapi tidak saling
merugikan. Netralisme terjadi apabila nisianya berbeda. contoh:???
2.Antibiosis
interaksi antar organisme dimana satu organisme
menghasilkan zat antibiotik/racun yang berbahaya bagi organisme lain, seperti tumbuhan alelopati
contoh: ??? 3. Kompetisi
Terjadi bila dua makhluk hidup berada dalam tempat dan waktu tertentu serta kebutuhan hidup masing-masing individu tidak
terpenuhi, maka terjadilah persaingan contoh:???
4. Komensalisme
Kehidupan bersama dua makhluk hidup yang berlainan tetapi hanya satu yang untung sedangkan yang lain tidak mengalami apa2
4. Parasitisme
Kehidupan bersama antara dua makhluk hidup yang satu mendapat keuntungan dan yang lain mendapatkan kerugian contoh:???
5. Mutualisme
Adaptasi Makhluk Hidup (individu)
Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya:
1.Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Contoh : Gigi-gigi khusus, Moncong, Paruh, Daun, Akar
case study: ???
2.Adaptasi fisiologi
Adaptasi fsiologi merupakan penyesuaian fungsi fsiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya: Kantong tinta pada Cumi-cumi dan gurita.
case study:???
3.
Adaptasi tingkah lakuAdaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya : Migrasi Ikan, pura-pura
mati/tidur
Rantai Makanan, Jaring Makanan, dan Tingkatan Trofik
• Rantai makanan merupakan perpindahan energi makanan
dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau jalur makan-memakan
• Ada 2 tipe dasar rantai makanan:
1.Rantai makanan rerumputan (grazing food chain) (tumbuhan --- herbivora --- carnivora) contoh:
Rantai makanan kolam ( Plakton---ikan kecil---ular---burung elang)
Rantai makanan darat (Pohon pisang---ulat---burung pemakan serangga)
2.Rantai makanan sisa (detritus food chain)
Detritus merupakan hasil penguraian zat-zat organik dapat berupa hancuran, remukan, maupun fragmen.
( bahan mati --- mikroorganisme --- predator) Contoh:
• Rantai makanan akan saling berkaitan membentuk jaring
makanan (food web).•
Jaring-jaring makanan dalam ekosistem merupakan peristiwa makan dan dimakan yang kompleks, karena setiap organisme mungkin memakan lebih dari satu macam organisme dalam satu rantai makanan yang sama atau dimakan oleh lebih dari satu jenis organisme.•
Rantai makanan yang paling sederhana terdapat didaerah kutub pada musim dingin, hal ini disebabkan pada musimdingn cahaya sedikit sehingga tanaman produsen sedikit dan akibatnya herbivora dan karnivora juga sedikit.
• Organisme yang sumber makanannya diperoleh dari
tumbuhan dengan jumlah langkah yang sama disebut mempunyai tingkat tofk (trophic level) yang sama.• Tingkat trofk I adalah produsen, tingkat trofk II adalah
herbivora dan tingkat trofk III adalah carnivora(konsumen II)
Penggolongan organisme berdasarkan tingkatan trofk (jenjang makanan) didasarkan atas fungsi organisme dalam rantai
• Ketergantungan zooplankton terhadap ftoplankton
menunjukkan hubungan yang komplek sehingga membentuk rantai makanan (food web)
Beberapa indeks yang penting dalam komunitas
1.Kepadatan/kelimpahan
Kepadatan adalah jumlah individu persatuan luas (Brower dan Zar, 1977) dengan formulasi sebagai berikut :
Dimana :
D = Kepadatan/kelimpahan (ind/m2)
Ni = Jumlah Individu
A = Luas petak pengambilan contoh (m2)
2. Dominansi index (Simpson)
Indeks dominansi menggambarkan komposisi jenis dalam komunitas.
Dimana :
Di = Indeks Dominansi
ni = Jumlah individu spesies ke - i N = Jumlah total individu
n = Jumlah taksa/spesies
• Nilai indeks dominansi berkisar antara 0 – 1.
• Di mendekati 0, berarti hampir tidak ada individu yang
mendominansi dan biasanya diikuti dengan indeks keseragaman yang besar.
• Di mendekati 1, berarti ada salah satu genera yang
H’ = Indeks Keanekaragaman
Pi = jumlah individu spesies ke-i (ni) terhadap total individu (N) (ni/N)
N = Jumlah total individu semua spesies n = Jumlah taksa/spesies
Legendre dan Legendre (1983), membagi kriteria dominansi ke dalam 3 kategori yaitu:
D < 0,4 : Dominansi rendah; 0,4 <D<0,6 : Dominansi sedang D>0,6 : Dominansi tinggi
3. Indeks keanekaragaman / deversity index (Shannon) Keanekaragaman komunitas ditandai oleh banyaknya
spesies organisme yang membentuk komunitas tersebut. Semakin banyak jumlah spesies maka semakin tinggi
keanekaragamannya.
Statement:
• Keanekaragaman yang tinggi menyatakan rantai makanan yang panjang dan banyak simbiose sehingga mengurangi goncangan akibatnya rantai makanan menjadi mantap.
• Keanekaragaman cenderung meningkat pada komunitas
yang telah tua dan keanekaragaman rendah pada komunitas yang baru terbentuk.
• Keanekaragaman spesies sangat dipengaruhi oleh
Kriteria hasil keanekaragaman (H’) menurut Brower dan Zar (1977) adalah sebagai berikut :
H’ < 3,32 = Keanekaragaman spesies rendah (tidak stabil)
3,32 < H’< 9,97 = Keanekaragaman spesies sedang (moderat)
H’ > 9,97 = Keanekaragaman spesies tinggi (stabil)
4. Indeks Kesamaan (Sorensen)
Indeks ini digunakan untuk membandingkan kesamaan spesies organisme yang ditemukan pada suatu habitat dengan habitat yang lain atau berbeda musim
Dimana:
Ss = indeks kesamaan Sorensen A = jumlah spesies pada habitat A B = jumlah spesies pada habitat B
Dimana :
E = Indeks Keseragaman
H’ = Indeks Keanekaragaman H maks = Log 2 S; = (3,3219 Log S)
S = Jumlah taksa/spesies
5. Keseragaman (Eveness index)
Keseragaman dapat dikatakan sebagai keseimbangan, yaitu komposisi individu tiap spesies yang terdapat dalam suatu komunitas. Rumus Indeks Keseragaman dinyatakan sebagai berikut :
• Nilai indeks keseragaman ini berkisar antara 0 - 1. • E mendekati 0, hal ini berarti penyebaran individu tiap
spesies tidak sama dan ada kecenderungan terjadinya
dominansi spesies yang disebakan oleh ketidakstabilan faktor-faktor lingkungan
• E mendekati 1, maka hal ini menunjukkan bahwa ekosistem
6. Pola sebaran jenis
Untuk mengetahui pola sebaran jenis suatu organisme pada habibat digunakan metode pola sebaran morisita (Brower and Zar, 1977).
Id = Indeks sebaran Morisita
n = Jumlah stasiun pengambilan contoh
N = Jumlah total individu yang terdapat dalam n plot ∑X2 = Jumlah total individu yang diperoleh
Hasil indeks Morisita yang diperoleh dikelompokkan sebagai berikut :
Id < 1 = Pola sebaran individu jenis bersifat seragam Id = 1 = Pola sebaran individu bersifat acak
25 ind/m2 ;
Tsunami TsunamiPost
11 Gastropods ;
11 Bivalves 9 Gastropods, 2 Bivalves
0.19
0.11 Dominance
index
Differences between Community structure of Gastropods and Bivalves
Study Case
Unstable Moderate Community