• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 2 PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP NIAT MAHASISWA MELANJUTKAN STUDI DI PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS WIDYATAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bab 2 PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP NIAT MAHASISWA MELANJUTKAN STUDI DI PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS WIDYATAMA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1. Pemasaran

Istilah pemasaran dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama marketing. Kata marketing bisa dikatakan telah diserap dalam bahasa kita, namun juga diterjemahkan dengan istilah pemasaran. Asal kata pemasaran ialah pasar = market. Apa yang dipasarkan itu ialah barang dan jasa. Dalam Buchari Alma (2009, p1) dikatakan, memasarkan tidak hanya menawarkan atau menjual saja, namun lebih luas dari itu. Di dalamnya terdapat berbagai kegiatan seperti membeli, menjual, dengan segala macam cara, mengangkut barang, menyimpan, mensortir, dan sebagainya. Di dalam marketing usaha ini kita kenal sebagai fungsi-fungsi marketing.

Beberapa pengertian pemasaran menurut beberapa pakar dalam Buchari Alma (2009, p1-p3) didefinisikan sebagai berikut:

(2)

user”. Artinya pemasaran yang sering disebut sebagai “dist ribusi” oleh pengusaha-termasuk semua kegiatan yang diperlukan untuk menempatkan barang nyata di rumah tangga konsumen dan pengguna. Selanjutnya ditambahkan bahwa excluding only such activities as involve a significant change in the form goods. Jadi dalam kegiatan marketing itu tidak termasuk kegiatan perubahan bentuk barang yang kita jumpai di dalam industri.

2. Maynard and Beckman dalam bukunya “Principles of Marketing” menyatakan bahwa “Marketing embraces all business activities involve d in the flow of goods and services from physical production to consumption”. Artinya, marketing berarti segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari sektor produksi ke sektor konsumsi.

3. Converse dan Jones dalam bukunya “Introduction to Marketing” mengemukakan bahwa dunia bisnis itu dibagi dua, yaitu production dan marketing. Production diartikan sebagai kegiatan mencetak barang, sedangkan marketing diartikan sebagai pekerjaan memindahkan barang-barang ke tangan konsumen.

(3)

kesimpulan yang telah diambil oleh The Committe of Definition of The American Association. Tousley, Eugine Clark, Fred E. Clark dalam bukunya “Principles of Marketing” menyatakan bahwa marketing terdiri dari usaha yang mempengaruhi pemindahan pemilikan barang dan jasa termasuk distribusinya.

5. Converse, Huege, dan Mitchell dalam bukunya “Elements of Marketing” menyatakan bahwa, marketing didefinisikan sebagai kegiatan membeli dan menjual, dan termasuk di dalamnya menyalurkan barang dan jasa antar produsen dengan konsumen. Dan marketing terdiri dari kegiatan- kegiatan penciptaan tempat, waktu dan pemiliknya.

7. Beberapa definisi dalam Hermawan Kertajaya dikutip dari Buchari Alma (2009,p2):

 Pemasaran adalah menghubungkan penjual dengan pembeli potensial.

 Pemasaran adalah menjual barang, dan barang tersebut tidak kembali ke orang yang menjual.  Pemasaran adalah memberikan sebuah standar

kehidupan.

(4)

konsumen akhir, dengan keuntungan sebagai imbalannya.

 Peter Drucker, mengatakan pemasaran bukanlah sekedar perluasan penjualan, pemasaran meliputi keseluruhan bisnis, dan harus dilihat dari sudut pandang pelanggannya. Hanya pemasaran dan inovasilah yang menghasilkan uang, kegiatan yang lainnya adalah pos biaya saja. Dikatakan bahwa pemahaman Drucker ini merupakan peletakan sendi dasar pemasaran sebagai bisnis kunci bagi perusahaan.

 Kotler, pemasaran adalah sekumpulan aktivitas manusia yang ditujukan untuk memfasilitasi dan melaksanakan pertukaran.

 Baker, pemasaran berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan hubungan yang saling menguntungkan.  AMA (American Marketing Association) menyatakan pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi, dan pendistribusian barang, jasa dan ide serta dapat memuaskan pelanggan sebagai tujuan perusahaan.  MAANZ (Marketing Association of Australia and

(5)

penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga dari barang, jasa, dan ide.

 Menurut Hermawan Kertajaya, pemasaran ialah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan values dari suatu inisiator kepada stekholdernya.

2.1.2 Kualitas Website 2.1.2.1 Internet

Internet adalah jaringan dari ribuan jaringan dan jutaan computer ( disebut hosts ) yang menghubungkan bisnis, institusi, pendidikan, organisasi pemerintahan dan individual (Laudon dan Traver,2011:11). Menurut Kotler & Armstrong (2012:50),” Internet is a vast public web of computer networks that connects users of all types all around the world to each other and to an amazingly large information resository”. Yang artinya, Internet adalah web jaringan computer public yang luas yang menghubungkan pengguna dari semua jenis di seluruh dunia, kepada satu sama lain dan ke penyimpanan informasi yang luar biasa besar

(6)

pelayanan, seperti email, newsgroup, belanja, riset, instant messaging, music, video, dan berita”.

2.1.2.2 Website

(7)

HTML pribadi atau perusahaan yang memuat informasi dalam Web Server ( sistem computer di suatu organisasi, yang berfungsi sebagai server ( suatu unit computer ang berfungsi untuk menyimpan informasi dan untuk mengelola jaringan computer ) untuk fasilitas World Wide Web atau Web, dan dapat diakses oleh seluruh pemakai internet )”.

2.1.2.3 Webqual 4.0

(8)

2.1.2.4 Dimensi Webqual 4.0

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Webqual 4.0 disusun berdasarkan tiga area utama yaitu kualitas informasi, kualitas interaksi dan usability. Barnes & Vidgen (2003) mendefinisikannya sebagai berikut:

1. Kualitas informasi

Kualitas informasi meliputi informasi yang akurat, informasi yang dapat dipercaya, informasi yang up to date, informasi sesuai dengan topik bahasan, kemudahan informasi untuk dimengerti, kedetailan informasi dan informasi yang disajikan dalam format desain yang sesuai.

2. Kualitas interaksi

Kualitas interaksi meliputi kemampuan memberikan rasa aman saat transaksi, memliki reputasi yang bagus, memudahkan komunikasi, menciptakan perasaan emosional yang lebih personal, memiliki kepercayaan dalam memberikan informasi pribadi, mampu menciptakan komunitas yang spesifik, memberikan keyakinan bahwa janji yang disampaikan akan ditepati.

3. Kualitas Usability

(9)

Instrumen-instrumen pada webqual 4.0 adalah pengembangan dari versi-versi pendahulunya, yaitu webqual 1.0, webqual 2.0, dan webqual 3.0 serta penggabungan dan penyesuaian dari servqual. Adapun instrumen-instrumen penelitian yang digunakan dalam webqual 4.0 mengacu pada tabel berikut. Tabel ini diambil dari jurnal Measuring Website quality improvements: a case study of the forum on strategic management knowledge exchange oleh Stuart J.Barnes and Richard Vidgen (2003) berikut ini :

Tabel 2.1 Webqual Instrument

Category Webqual 4.0 questions

1. Usability 1. I find the site easy to learn to operate 2. My interaction with the site is clear and

understandable

3. I find the site easy to navigate 4. I find the site easy to use

5. The site has an attractive appearance 6. The design is appropriate to the type of site 7. The site conveys a sense of competency 8. The site creates a positive experience for me 2. Information Quality 9. Provides accurate information

10. Provides believable information 11. Provides timely information 12. Provides relevant information

13. Provides easy to understand information 14. Provides information at the right level of

detail

15. Presents the information in an appropriate format

3. Services Interaction 16. Has a good reputation

(10)

19. Creates a sense of personalization 20. Conveys a sense of community 21. Makes it easy to communicate with the

organization

22. I feel confident that goods/services will be delivered aspromised

Sumber : Barnes dan Richard Vidgen (2003,p299)

2.1.3 Perilaku Konsumen

2.1.3.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Mengetahui perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran, karena dengan mempelajari perilaku konsumen dapat membantu perusahaan untuk melaksanakan semua kegiatan dalam pemasaran, selain itu perusahaan juga dapat mengetahui bagaimana cara memuaskan konsumen.

Kotler dan Keller (2009:166) mendefinisikan perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

(11)

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan proses dimana setiap individu atau kelompok menentukan persepsi mereka terhadap suatu produk atau jasa, sebelum akhirnya menggunakan produk atau jasa tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

2.1.3.2 Model Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang.

(12)

27 Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen

Sumber: Kotler dan Armstrong (2009:200)

Rangsangan pertama terdiri dari bauran pemasaran, yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Rangsangan lain meliputi kekuatan dan kejadian penting di lingkungan konsumen, seperti ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Semua input tersebut termasuk ke dalam kotak hitam pembeli, dimana input itu akan diubah menjadi tanggapan pembeli yang dapat diobservasi, seperti pilihan produk, pilihan merek, pilihan dealer, waktu pembelian, dan jumlah pembelian.

Pemasar ingin memahami bagaimana rangsangan itu diubah menjadi tanggapan dalam kotak hitam konsumen, yang terdiri dari dua bagian, yaitu pertama adalah karakteristik pembeli mempengaruhi bagaimana dia mempersiapkan dan bereaksi Kotak Hitam Pembeli

(13)

terhadap rangsangan. Kedua, proses keputusan pembelian itu sendiri mempengaruhi perilaku pembeli.

2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2009 : 166) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah:

1. Faktor budaya a. Budaya

Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Perilaku manusia sebagian besarnya merupakan hasil proses belajar. Sewaktu tumbuh dalam suatu masyarakat, seorang anak belajar mengenai nilai persepsi, keinginan dan perilaku dasar dari keluarga dan institusi penting lainnya.

b. Subbudaya

(14)

2. Faktor sosial

a. Kelompok referensi

Semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.

b. Keluarga

Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh.

c. Peran dan status

Orang memilih produk yang mencerminkan dan mengkomunikasikan peran mereka serta status aktual atau status yang diinginkan dalam masyarakat.

3. Faktor pribadi

a. Usia dan tahap siklus hidup

Selera kita dalam memilih makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering berhubungan dengan usia kita. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga, yaitu tahap-tahap yang dilalui oleh suatu keluarga hingga menjadi matang.

b. Pekerjaan dan keadaan ekonomi

(15)

dibelanjakan, tabungan dan asset, utang, kekuatan pinjaman dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan

c. Kepribadian dan konsep diri

Setiap orang mempunyai karakteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Yang dimaksud dengan kepribadian adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan. Dasar konsep diri adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka.

d. Gaya hidup dan nilai

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapat.Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti, sistem kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti lebih dalam daripada sikap menentukan pilihan dan keinginan seseorang pada tingkat dasar dalam jangka panjang.

4. Faktor psikologi a. Motivasi

(16)

b. Persepsi

Proses di mana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti.

c. Pembelajaran

Pembelajaran mendorong perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari pengalaman.

d. Memori

Memori merupakan suatu proses yang sangat konstruktif, karena kita tidak mengingat informasi dan kejadian secara lengkap dan akurat. Pemrograman memori menggambarkan bagaimana dan di mana informasi masuk ke dalam memori.Secara umum, semakin banyak perhatian yang kita berikan pada arti informasi sepanjang pemrograman, semakin kuat asosiasi dalam memori yang dihasilkan.

2.1.4 Niat Beli ( Niat Melanjutkan Study)

(17)

Sikap merupakan konsep paling penting dalam studi perilaku konsumen, karena dengan mengetahui sikap konsumen terhadap suatu produk maka perusahaan dapat menerapkan strategi untuk mempengaruhi sikap konsumen dan diharapkan dapat mempengaruhi sikap konsumen dalam membeli suatu produk.

Sikap konsumen terhadap suatu objek sikap (attitude object) pada dasarnya terbentuk dari interaksi komponen-komponen yang berurutan. Schiffman & Kanuk (2007 : 239) berdasarkan tri component attitude model, berpendapat bahwa sikap terdiri atas tiga komponen utama, yaitu : Kognitif (cognitive component), Efektif (effective component), dan Konatif (conative component) yang saling berhubungan satu sama lain.

Menurut Shicffman & Kanuk (2007) dalam Sofyan, dkk (2011 : II-49), niat beli merupakan komponen ketiga dari tiga komponen sikap yang berhubungan dengan atau kecenderungan seseorang akan melakukan tindakan tertentu terhadap objek. Ketiga komponen tersebut adalah sebagai berikut :

1) Komponen Kognitif

(18)

informasi yang berkaitan dengan objek perilaku atau informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.

Definisi kognitif menurut Schiffman & Kanuk (2207 : 239), “Cognitive is component is the knowledge and perceptions that are acquired by a combination of direct experience with the attitude object and related information from various sources.” Komponen inilah yang memberikan pengertian mengenai sikap yang dikaitkan erat dengan proses pembelajaran dan persepsi, sebagai fungsi psikologis konsumen.

2) Komponen Afektif

Komponen afektif merupakan perilaku yang melibatkan emosi dan perasaan seseorang atas akibat dari komponen kognitif. Hasil perasaan atau emosi yang muncul tersebut dapat berbentuk reaksi positif atau reaksi negatif.

Schiffman & Kanuk (2007 : 240) berpendapat bahwa komponen afektif dari suatu sikap konsumen adalah emosi atau perasaan konsumen terhadap produk atau merk tertentu. Sifat dari komponen afektif adalah evaluatif, yang artinya merupakan penilaian langsung dan global mengenai objek sikap untuk membedakannya dari kognitif, afektif merupakan respon perasaan.

3) Komponen Konatif

(19)

mewujudkan suatu aksi atau perilaku tertentu terhadap objek. Komponen konatif dalam pemasaran sering kali disamakan dengan ungkapan niat untuk membeli dari konsumen.

(20)

2.2 Hubungan Antar Variabel

2.2.1 Hubungan Kualitas Website (X) dengan Minat Beli

(Melanjutkan Study) (Y)

Pada penelitian yang dilakukan Madharavan dan Laverie (2004), website effectiveness atau elemen-elemen kualitas dapat mempengaruhi perilaku pembelian, kualitas dari suatu website dapat meningkatkan kepuasan dan mendorong pengguna untuk melakukan pembelian. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang berjudul website costumer orientations, website quality, and purchase intentions: the role of website personality yang menghasilkan temuan bahwa kualitas dari website berpengaruh signifikan terhadap purchase intention (Poddar et al, 2008).

2.3 Penelitian Terdahulu

(21)
(22)
(23)

2.4 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah dasar pemikira dari penelitian yag disintesiskan dari fakta fakta, observasi dan telah kepustakaan (Riduwan, 2007, p25).

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

3 ALFINA

Kualitas Website (X) :

(24)

2.5 Hipotesis

Hipotesis 1. Kualitas website di Program Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Widyatama sudah baik.

Hipotesis 2. Niat mahasiswa untuk melanjutkan studi di Sekolah Pascasarjana Universitas Widyatama tinggi.

Gambar

Tabel 2.1 Webqual Instrument
Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen
Penelitian TerdahuluTabel 2.2
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan uji beda rata-rata yang diperoleh dari nilai postes kedua kelas pada setiap sekolah yaitu 3.737 dan 4.407 > 2.018 dan 2.006, hasil tersebut menunjukkan bahwa

yang artinya pengaruh Rekrutmen dan Promosi Jabatan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Jambi Wood Industri Desa Rantau Puri sebesar 67,3% sedangkan sisanya 32,7%

Masing-masing computer dapat berkomunikasi, dan untuk menghubungkan sebuah computer dengan computer lain, dapat dipakai jalan yang berbeda, menggunakan computer-computer lain yang

4.17 Pendapat Siswa terhadap Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis dengan Metode Demonstrasi Berbasis Media Tiga Dimensi

Abstrak: Tulisan ini merupakan sebuah rancangan dalam menerapkan metode konstruktivisme sebagai wacana pengetahuan bagi guru yang ingin mengajar tari pada Sekolah Menengah

Wilayah Indonesia yang banyak terdiri atas pulau dan laut yang luas membuat daratan Indonesia banyak sekali berkurangnya, dll. Tanah Indonesia yang subur membuat Indonesia

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

Pengujian Gelombang yang Dihasilkan Sensor Ultrasonik pada Proses Deteksi (a) Mobil (b) Sepeda Motor dan (c) Mobil/Sepeda Motor dengan