1
Konferensi Islam dan Peradaban (KIP) Yang Saya Amati
Oleh: Fadh Ahmad Arifan1
Di kuartal pertama tahun 2014 ini, Hizbut tahrir Indonesia punya event namanya
Konferensi Islam dan Peradaban (KIP). Acara ini digelar serentak di 70 kota di seluruh
Indonesia. Di beberapa sudut kota, kita akan melihat spanduk-spanduk bertemakan “Indonesia Milik Allah”.2
Khusus di Kota Malang, dari iklan di buletin al-Islam edisi 9
Mei 2014 rencananya digelar di UMM Dome, tapi entah kenapa pada akhirnya event ini
berganti lokasi di GOR Ken Arok.
Beberapa hari sebelum pelaksanaan event ini, sahabat penulis melalui pesan singkat
(sms) bercerita bahwa rumahnya kedatangan dua aktivis HTI. Bertamu dari ba’da isya
hingga pukul 22.00 wib. Rumahnya sering disambangi berbagai aktivis gerakan Islam,
tidak cuma HTI saja. Ini karena ayahanda sahabat penulis yang cukup terbuka menerima
1
Penulis adalah alu us MAN Mala g da Per ah e ggarap “kripsi te ta g Metode Ijtihad HTI dalam Bidang Politik dan Ibadah Fak “yariah UIN Mala g,
2
Sejauh penelusuran penulis, menurut pihak HTI sendiri maksud dari tagline Indonesia Milik Allah ,
2
tamu dari berbagai elemen. Singkat cerita, dua aktivis HTI yang bertamu di malam itu
berdiskusi tentang dakwah islam, perkembangan politik hingga menyodorkan undangan
resmi kepada sahabat penulis. Undangan disini untuk menghadiri konferensi Islam di
GOR Ken Arok. Masih menurut sahabat penulis, konferensi yang diadakan HTI Malang
itu gratis dan disediakan akomodasi.
Sekedar mengingatkan pembaca, bahwa di bulan yang sama pada tahun lalu HTI
mengadakan event bernama Muktamar Khilafah.3 Kebetulan penulis hadir dari awal hingga usainya event tersebut. Muktamar HTI 2013 di Jawa timur dipusatkan di Surabaya,
sedangkan Konferensi Islam dan Peradaban dilaksanakan tidak terpusat di sebuah kota di
Provinsi. Di jawa timur saja, tercatat Konferensi ini diadakan di Madiun, Malang,
Pasuruan, Surabaya dan Banyuwangi.4 Sempat penulis dengar KIP di Buleleng, Bali batal dilaksanakan. Konferensi Islam di Malang menurut info teman penulis, akan di demo
warga Nahdliyin. Penulis tidak menanyakan lebih lanjut mengapa sampai-sampai warga
Nahdliyin terusik dengan event ini.
Di Tasikmalaya, Pagar nusa kabarnya akan membubarkan konferensi ini. Pagar nusa di
kota itu menganggap HTI sebagai aliran yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Dengan membiarkan acara tersebut berlangsung, berarti sama
saja membiarkan HTI merongrong keutuhan bangsa5 Penulis mengamati pada tahun politik ini warga Nahdliyin energinya terkuras untuk mengkounter aktivitas-aktivitas dari
Majelis tafsir al-Quran dan HTI. Sedangkan elit NU malah sibuk mendukung capres dan
cawapres tertentu.
Kembali ke Konferensi Islam dan Peradaban (KIP), konferensi ini mempunyai dua
tujuan utama, yakni sebagai medium untuk menegaskan penolakan kepada sistem politik
demokrasi dan sistem ekonomi liberal. Selain itu, mengokohkan visi dan misi perjuangan
umat untuk tegaknya syariat dan khilafah.6 Dari berbagai event yang digelar Hizbut tahrir, tema yang diusungnya selalu sama hanya beda nama event saja. Biasanya dalam event
KIP di Banyuwangi digelar di GOR Bhakti Sport Banyuwangi
5
Pagar Nusa siap Bubarkan Konferensi Islam dan Peradaban (KIP) muslimedianews.com tgl 31 Mei 2014
6
3
akbar yang digelar HTI diwarnai dengan spanduk-spanduk yang bertuliskan “dukungan”
ormas lain terhadap perjuangan Khilafah.7 Peserta yang hadir juga sama saja yakni lebih banyak peserta diluar HTI ketimbang kadernya sendiri. Ini berbeda dengan Muktamar NU,
Muktamar Muhammadiyah maupun Milad PKS yang mayoritas dihadiri kadernya sendiri.
KIP yang diadakan di kota Malang disiarkan langsung oleh TV Lokal. Penulis sempat
menyimak jalannya konferensi tersebut. Terlihat beberapa peserta ibu-ibu yang tertidur
ketika orasi sedang berjalan dan beberapa kursi yang kosong melompong. Konferensi di
GOR Ken Arok diperlihatkan sebuah dokumenter yang menggambarkan korporasi asing
Freeport yang menguras sumber daya alam kita. Selain itu salah satu pemateri Ust tamyis
yang menjelaskan tentang mahalnya pemilu di Indonesia, yang membuat potensi korupsi
makin membesar.8
Lantas jika diajukan sebuah pertanyaan, apa manfaat nyata dari konferensi Islam ini
bagi wong cilik di kota Malang? Jangan sampai konferensi ini nasibnya sama seperti
seminar, talkshow dan workshop yang ratusan kali dilaksanakan, tapi belum terasa
manfaatnya bagi wong cilik. Pahamilah kebutuhan wong cilik!, mengakhiri tulisan ini,
lihatlah mereka yang mengalami kesulitan-kesulitan dalam bidang ekonomi, kesehatan
dan pendidikan. Sebetulnya mereka itu butuh pelatihan kewirausahaan, pengobatan gratis
dan pendidikan yang berkualitas sekaligus terjangkau pula biayanya. Wallhu’allam bishowwab
7
Yang sering dijadikan klaim dalam spanduk-spanduk tersebut adalah Ormas NU beserta Badan Otonom (Banom)
8