• Tidak ada hasil yang ditemukan

sufi yang terkenal yang tidak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "sufi yang terkenal yang tidak"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

TOKOH SUFI YANG TERKENAL

1. JUNAID AL BAGHDADI

Nama lengkapnya adalah Abu al Qasim al Junaid bin Muhammad al Khazzaz al Nihawandi. Beliau wafat di Baghdad pada hari jumaat tahun 297H/910M. Beliau termasuk seorang tokoh sufi yang luar biasa, teguh dalam menjalankan syariat agama, sangat mendalam jiwa kesufiannya. Dia adalah seorang yang sangat faikh, sering memberi fatwa sesuai mazhab yang dianutinya, mazhab Abu Sauri serta teman karib Imam al Syafi’i. Beliau adalah orang yang mula-mula menyusun ilmu Tasauf sehingga dapat berdiri sebagai satu mazhab (kerohanian) yang dapat diakui dalam Islam.

Mengikut riwayat, Imam Junaid menyara hidupnya dengan menjalankan perniagaan. Setiap pagi beliau akan ke kedainya dan masa perniagaannya hanyalah sekejap sahaja sebab beliau akan di datangi oleh murid-muridnya untuk menerima pelajaran dari beliau. Pengajarannya banyak menyentuh sekitar cinta pada Allah, menghiasi diri dengan akhlak yang mulia menjauhkan akhlak lahir batin yang keji disamping mengabdikan diri kepada Allah SWT.

Setiap hari setelah selesai memberikan pengajaran serta nasihat-nasihat kepada murid-muridnya beliau akan menutup kedai. Ditinggalkan kedainya kerana apa yang diharapkan ialah rezeki yang cukup untuk menampung kehidupannya sahaja. Masanya yang selebihnya digunakan untuk berzikir dan mengerjakan solat sunat sehinga 400 rakaat. Pada malam hari beliau akan mengajar di masjid besar Baghdad.

(2)

Ulama dalam memperlihat ajaran tasauf, khususnya telah tampil Abu Yazid al Bustami, terbahagi kepada dua golongan, yakni kelompok yang bersikap moderat dan kelompok yang bersikap ekstrim. Dalam hal ini, al Junaid dipandang sebagai seorang sufi yang moderat. Atau dengan kata lain, dia mewakili tasauf para fuqaha yang mendasarkan diri pada al quran dan al sunnah secara benar. Dalam ungkapan al Junaid yang berikut, barangkali tergambar metodenya dalam tasauf.

Al Junaid dikenal dalam sejarah tasauf sebagai seorang sufi yang banyak membahas tentang tauhid. Pendapat-pendapatnya dalam masalah ini banyak diriwayatkan dalam kitab-kitab biografi para sufi, Antara lain sepertimana yang telah diriwayatkan oleh al Qusairi: Suatu hari al Junaid telah ditanya tentang pengertian tauhid. Dia menjawab: “Orang-orang yang merasa akan wujudnya Allah (al Muwahid) ialah mereka yang merealisasikan keesaannya dalam erti sempurna, meyakini bahawa Dia adalah yang maha Esa, Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, menafikan segala bentuk politeistik (banyak tuhan). Dia tidak boleh diserupakan, diuraikan, digambarkan dan dibuat contohnya. Dia tanpa padanan dan Dia adalah zat yang Maha Mendengar dan Maha Melihat.”

Pengertian tauhid yang diberikan al Junaid di atas tidak keluar dari pengertian yang diberikan oleh para teolog, sekalipun dia menghuraikannya dari sudut pandangan para sufi. Menurutnya, akal budi tidak mampu memahami itu. Sebab, “Seandainya pemikiran para pemikir dicurahkan sedalam-daalmnya pada masalah tauhid, fikiran itu akan berakhir dengan kebingungan.” Dan katanya pula: “Ungkapan terbaik tentang tauhid adalah ucapan Abu Bakar al Siddiq: Maha suci zat yang tidak menjadikan jalan bagi makhluknya untuk mengenalnya, melainkan ketidakmampuan mengenalnya.”

(3)

Tauhid yang begini menurut al Junaid adalah tauhid bagi kelompok yang tertentu. Misalnya al Tusi dalam kitabnya al Luma’, menuturkan: “Suatu ketika al Junaid ditanya tentang tauhid bagi kelompok yang tertentu (kaum khawas), Jawabnya: “Hendaklah seseorang menjadi peribadi yang berada ditangan Allah di mana segala kehendaknyaberlaku pada dirinya. Dan ini tidak boleh tercapai kecuali dengan membuat dirinya fana terhadap dirinya dan makhluk sekitarnya. Dengan sinarnya perasaan dan kesedrannya maka seluruhnya berlaku dengan kehendak Allah SWT.

Al Junaid memahami sepenuhnya bahawa pengalaman sufistik tidak boleh diuraikan dengan akal dan berbahaya untuk dibicarakan secara terbuka mengenai rahsia terdalam dari iman di hadapan orang awam (Terutama sekali terhadap orang-orang sunni yang memandang kegiatan para sufi dengan kecurigaan). Berdasarkan alasan inilah ia menolak al Hallaj yang telah menjadi contoh mereka yang telah menjalani hukuman kerana telah berbicara secara terbuka tentang perkara rahsia cinta dan penyatuan. Oleh kerananya, al Junaid memperhalusi seni bicara melalui isyarat-suatu kecenderungan yang mula-mula diprakarsai oleh al Kharraz. Surat-surat dan risalah-risalahnya ditulis dengan gaya samar-samar, bahasanya begitu padat sehingga sulit untuk difahami oleh mereka yang tidak biasa dengan cara khas pengungkapan sufistik. Bahasa yang indah itu lebih menutupi daripada mendedahkan makna yang sebenarnya.

Diantara sekian ramai murid-murid al Junaid, ada seorang murid yang disayanginya. Kerana itu murid-murid yang lain merasa tidak senang kepada murid tersebut. Hal ini diketahui oleh al Junaid. Maka untuk penyelesaian perkara tersebut, al Junaid memanggil mereka semua, sambil memberikan kepada mereka masing-masing sebilah pisau dan seekor ayam. Mereka disuruh menyembelih ayam itu di tempat yang sunyi dan tidak boleh dilihat oleh orang lain.

(4)

Beberapa orang muridnya yang terkenal dalam dunia tasauf menceritakan bagaimana indah dan tenangnya guru mereka Junaid al Baghdadi ketiak akan meninggal dunia. Diantaranya Abu Bakar al Athawi berkata: “Selama dalam sakit tidaklah berhenti beliau sembahyang dan membaca al Quran. Setelah tamat diulanginya kembali. Demikian seterusnya, hingga terakhir selesai dibacanya 70 ayat dari surah al Baqarah, beliau pun menghembuskan nafas yang penghabisan.”

Referensi

Dokumen terkait

“Analisis Pngaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar, Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK), Serta implikasinya Pada Pembiayaan Mudharabah

Latar Belakang www.themegallery.com PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN PENUTUP

[r]

modifikasi, GI atau pembelajaran langsung pada masing-masing tipe kemandirian belajar. 4) Prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa dengan kemandirian

Akankah esok kembali ,aku masih kau beri kehidupan yang berarti?. Wahai dunia dan

Latar belakang : Pada kematian yang sudah lama, perkiraan lokasi kematian menjadi sulit. Salah satu alternatif yaitu dengan pemeriksaan organisme yang berkembang biak pada mayat

Saat ini kerap terjadi pelanggaran privasi di media sosial berbasis ojek online, timbulnya pelanggaran privasi pada ojek online ini karena aplikasi

08 02 01 02 003, Mahasiswa Program Studi Muamalah Jurusan Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Qaimuddin Kendari, telah diuji dan dipertahankan dalam ujian